Konstruksi bahan bangunan Bata, Batako, Beton

37
Batu - bata , Batu , Batako , Beton

Transcript of Konstruksi bahan bangunan Bata, Batako, Beton

Batu-bata, Batu, Batako,

Beton

Batu BataBatu bata merah merupakan salah satu

bahan material sebagai bahan pembuat dinding. Batu

bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai

berwarna kemerah merahan. Seiring perkembangan

teknologi, penggunaan batu bata semakin menurun.

Munculnya material-material baru seperti gipsum,

bambu yang telah diolah, cenderung lebih dipilih karena

memiliki harga lebih murah dan secara arsitektur lebih

indah.

Batu Bata Merah

1. Umumnya memiliki ukuran: panjang 17 – 23 cm, lebar 7 – 11

cm, tebal 3 – 5 cm. Berat rata-rata 3 kg/biji

2. Bahan baku yang dibutuhkan untuk pasangan dinding bata

merah adalah semen dan pasir ayakan. Untuk dinding kedap

air diperlukan campuran 1:2 atau 1:3 .Untuk dinding yang tidak

harus kedap air, dapat digunakan perbandingan 1:4 hingga 1:6.

3. Untuk dinding seluas 1 m2, bila menggunakan bata berukuran

23 cm x 17 cm x 5 cm, maka kira-kira membutuhkan 70 buah

batu bata.

Kelebihan dinding bata merah:

1. Kedap air, sehingga jarang terjadi rembesan pada tembol

akibat air hujan.

2. Keretakan relatif jarang terjadi.

3. Kuat dan tahan lama.

4. Penggunanaan rangka beton pengakunya lebih luas,

antara 9 – 12 m2.

Kekurangan dinding bata merah:

1. Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan batako

dan bahan dinding lainnya.

2. Biaya lebih tinggi.

Proses Pembuatan Batu Bata1. Tanah liat atau tanah lempung yang masih keras

dicampur dengan abu sisa pembakaran bata dengan

perbandingan 1:3, lalu disiram air secukupnya.

2. Setelah lunak diaduk dengan cangkul kemudian

dimasukan kedalam mesin penggiling.

Lempung yang telah lembut segera dicetak

menggunakan mesin.

3. Setelah dicetak kemudian dikeringkan uap airnya

selama sehari dalam oven pengering. Setelah uap air

mengering kemudian batu bata merah setengah jadi

tersebut dibakar dengan suhu lebih dari 1000 ° C (1800

° F) didalam oven pembakar yang menggunakan

berambut atau kayu bakar selama kurang lebih 5 hari.

Jenis-jenis Bata berdasarkan

bahan pembuatannya :

1. Batu bata tanah liatBatu bata yang terbuat dari tanah liat ini memiliki

2 kategori utama, yaitu bata biasa dan bata muka.

a. Bata biasa memiliki permukaan dan warna yang tidak

menentu. Bata ini digunakan untuk dinding dan

ditutup dengan semen. Bata biasa seringkali

disebut dengan bata merah.

b. Bata muka

Bata muka memiliki permukaan yang baik, licin dan

mempunyai warna atau corak yang sama. Meski

digunakan untuk dinding juga, namun bata muka tidak

perlu ditutup lagi dengan semen. Bata muka biasa

disebut sebagai bata imitasi.

Bahan Baku Batu Bata

Bahan baku batu bata adalah tanah liat

atau tanah lempung yang telah dibersihkan

dari kerikil dan batu-batu lainnya.

Adakalanya, kita melihat batu bata yang

warna dan tingkat kekerasannya berbeda

disebabkan karena perbedaan bahan baku

tanah yang digunakan serta perbedaan teknik

pembakaran yang diterapkan.

2. Batu bata pasir-Kapur

Sesuai dengan namanya, batu bata ini dibuat dari

campuran kapur dan pasir dengan perbandingan 1:8

serta air yang ditekankan kedalam campuran sehingga

membentuk bata yang sangat padat. Biasa digunakan

untuk bagian dinding yang terendam air dan

memerlukan kekuatan tinggi.

Jenis-jenis Bata berdasarkan

proses pembuatannya :

1. Batu bata konvensionalBatu bata ini dibuat dengan cara tradisional

dan menggunakan alat-alat yang sederhana.

Tanah liat atau tanah lempung yang telah

dibersihkan, diberi sedikit air dan selanjutnya

dicetak menjadi bentuk kotak-kotak. Cetakan batu

bata biasanya terbuat dari kayu yang secara

sederhana dibuat menjadi kotak.

2. Batu Bata Press

Pembuatan batu-bata ini menggunakan bantuan

mesin-mesin. Hasilnya adalah batu-bata yang memiliki

tekstur halus, memiliki ukuran yang sama dan terlihat

lebih rapi.

Batu Kali

Fondasi batu kali adalah bagian

struktur bangunan terbuat dari

sekumpulan batu alam yang dibuat

dengan bentuk dan ukuran tertentu

menggunakan bahan pengikat berupa

campuran adukan beton, jenis

pondasi ini merupakan pondasi

dangkal yang digunakan pada

bangunan dengan beban tidak terlalu

besar seperti rumah tinggal.

BATAKO

Batako adalah material yang sering

digunakan untuk membuat dinding dan

beberapa elemen yang lain sebagai

pengganti batu bata.

Biasanya pemakaian batako untuk

mendirikan bangunan ini punya alasan

karena harganya yang relatif murah.

Jenis-jenis Batako

1. Batako Putih (Trass)

Batako Putih atau disebut

juga dengan Batako Tras

umumnya mempunyai

ukuran panjang

25 – 30 cm,

tebal 8 – 10 cm,

dan tinggi 14 – 18 cm.

Batako putih terbuat dari campuran tras, batu

kapur, dan air. Campuran tersebut dicetak, kemudian

dibakar.

Batako putih ini sering terdapat di daerah yang

tanahnya mengandung banyak kapur, misalnya di

daerah pantura Pulau Jawa. Dalam 1 m2 bidang

dinding diperlukan batako putih sebanyak 20-25 buah.

Kelebihan Batako Putih (Trass)

1. Pemasangan batako putih relatif lebih cepat.

2. Harga batako putih relatif murah

Kekurangan Batako Putih (Trass)

1. Batako putih lebih rapuh dan mudah pecah.

2. Batako putih menyerap air sehingga dapat

menyebabkan tembok lembab.

3. Dinding batako putih mudah retak.

4. Penggunaan rangka beton pengaku relatif lebih

banyak, yaitu setiap bidang dinding seluas 7,5 – 9 m

2. Batako Press

Batako Press biasanya mempunyai ukuran

panjang 36 – 40 cm, tebal 8 – 10 cm, dan tinggi

18 – 20 cm.

Batako press terbuat dari campuran semen

PC dan pasir atau abu batu yang kemudian

dipress, baik press secara manual

(menggunakan tangan), maupun press

memakai mesin.

Perbedaan antara batako press manual dan

batako press mesin dapat dilihat pada

kepadatan permukaan batakonya. Umumnya

harga batako press mesin akan lebih tinggi dari

pada batako press manual.

Kelebihan Batako Press

1. Batako Press lebih kedap air

2. Pemasangan batako press lebih cepat

karena ukuran material yang lebih besar.

3. Batako press membutuhkan rangka beton

pengaku relatif lebih sedikit, yaitu antara 9

– 12 m2 luas bidang dinding

4. Ukuran material batako press lebih presisi

dan seragam, hingga mengurangi

pemakaian spesi dan material plester serta

aci.

5. Ketersediaan material batako press relatif

terjamin, karena proses pembuatannya

tidak terlalu dipengaruhi oleh musim.

Kekurangan Batako Press

1. Harga batako press relatif lebih mahal

dibanding batako tras.

2. Mudah terjadi retak rambut pada dinding.

3. Dinding mudah berlubang sebab terdapat lubang

pada bagian sisi dalamnya, sehingga

menyulitkan untuk pemasangan perabot pada

dinding.

4. Insulasi panas dan suara tidak sebaik dinding batu

bata.

BETON

Beton adalah hasil pencampuran

semen portland, air, dan agregat.

Biasanya ditambah bahan tambahan

yang sangat bervariasi mulai dari

bahan kimia tambahan, serat, sampai

bahan buangan non kimia dengan

perbandingan tertentu.

Jenis-jenis Beton

1. Beton Ringan

Beton ringan adalah beton yang dibuat dengan

beban mati dan kemampuan penghantaran panas yang

lebih kecil dengan berat jenis kurang dari 1800 kg/m3.

2. Beton Massa

Beton massa adalah beton yang dituang dalam

volume besar, yaitu perbandingan antara volume dan

luas permukaannya besar. Biasanya beton massa

dimensinya lebih dari 60 cm.

3. Ferrosemen

Ferrosemen adalah suatu bahan gabungan yang

diperoleh dengan cara memberikan suatu tulangan

berupa anyaman kawat baja sebagai pemberi kekuatan

tarik dan daktilitas pada mortar semen.

4. Beton Serat (Fibre Concrete)

Beton Serat (Fibre Concrete) adalah bagian komposit

yang terdiri dari dari beton biasa dan bahan lain yang

berupa serat. Serat dalam beton ini berfungsi mencegah

retak – retak sehingga menjadikan beton lebih daktail

daripada beton biasa.

5. Beton Non Pasir (No-Fines Concrete),

Beton Non Pasir (No-Fines Concrete) adalah bentuk

sederhana dari jenis beton ringan yang diperoleh

dengan cara menghilangkan bagian halus agregat pada

pembuatan beton yang menghasilkan suatu sistem

berupa keseragaman rongga yang terdistribusi di dalam

massa beton serta berkurangnya berat jebis beton.

6. Beton Siklop

Beton Siklop adalah beton normal / beton biasa yang

menggunakan ukuran agregat yang relatif besar. Ukuran

agregat kasar dapat mencapai 20 cm, namun proporsi

agregat yang lebih besar ini sebaiknya tidak lebih dari

20 % agregat seluruhnya.

7. Beton Hampa

Beton Hampa adalah beton yang setelah diaduk,

dituang, dan dipadatkan sebagaimana beton biasa, air

sisa reaksi disedot dengan cara khusus yang disebut

cara vacuum. Air yang tertinggal hanya air yang dipakai

untuk reaksi dengan semen sehingga beton yang

diperoleh sangat kuat.

8. Beton Mortar

Beton Mortar adalah adukan yang terdiri dari

pasir, bahan perekat, dan air. Mortar dapat

dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: mortar

lumpur, mortar kapur, dan mortar semen.

Sifat-sifat Beton

A. Beton Segar

1. Workability :Kemudahan pengerjaan

2. Segregation : Kecenderungan butir – butir

kerikil untuk memisahkan diri

dari campuran adukan

beton.

3. Bleeding : Kecenderungan air untuk

naik ke atas (memisahkan diri) pada

beton segar yang baru saja

dipadatkan.

B. Beton Keras1. Kekuatan

Kekuatan beton terutama dipengaruhi oleh banyaknya air dansemen yang digunakan atau tergantung pada faktor air semen dan derajat kekompakannya.

2. Keawetan

Keawetan beton merupakan lamanya waktu pada material untuk dapat menjalankan fungsinya.

3. Penyusutan

Penyusutan beton yaitu perubahan volume pada beton yang tidak mempengaruhi beban.

4. Terpengaruh suhu

Harga koefisien pemuaian suhu pada beton berubah-ubahtergantung banyaknya semen dalam campuran kadar air danagregat.

Kelebihan Beton

Kelebihan beton dibanding dengan bahan bangunan lain adalah

1. Harganya relatif murah

2. Beton termasuk tahan aus dan tahan kebakaran sehingga biaya

perawatannya rendah

3. Beton termasuk bahan yang berkekuatan tekan tinggi

4. Ukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan beton tak bertulang

atau pasangan batu.

5. Beton segar dapat dengan mudah diangkut maupun dicetak dalam

bentuk apapun dan ukuran seberapapun tergantung keinginan .

Kekurangan Beton

1. Beton mempunyai kuat tarik yang rendah sehingga mudah

retak.

2. Beton segar mengerut saat pengeringan dan beton keras

mengembang jika basah

3. Beton keras mengembang dan menyusut bila terjadi

perubahan suhu sehingga perlu dibuat dilatasi (expansion joint)

untuk mencegah terjadinya retak-retak akibat perubahan suhu.

4. Beton tidak kedap air sehingga air yang membawa

kandungan garam dapat masuk dan merusak beton.

5. Beton bersifat getas (tidak daktail) sehingga harus dihitung

secara seksama agar setelah dikombinasikan dengan baja

tulangan menjadi bersifat daktail terutama pada struktur tahan

Daftar Pustaka

http://bangunrumahkpr.com/bangun-

rumah/bahan-bangunan/jenis-jenis-

batako

http://www.imagebali.net/detail-

artikel/1001-jenis-jenis-batako-dan-

cara-pembuatannya.php

http://tatangw.blogspot.com/2010/06/b

eton-1.html