Konsolidasi
-
Upload
nanda-savira-ersa -
Category
Documents
-
view
912 -
download
8
Transcript of Konsolidasi
KONSOLIDASI
1Asep Sapei 2010
Konsolidasi
2
Reduksi perlahan volume tanah jenuh yg mempunyai permeabilitas rendah karena keluarnya air pori akibat adanya tekanan
Proses berlanjut hingga tekanan pori yang berlebih hilang
Konsolidasi satu dimensi (Terzaghi, 1943)
Asep Sapei 2010
3Asep Sapei 2010
4
Consolidation settlement : penurunan permukaan tanah karena perubahan volume tanah pada proses konsolidasi
Fully consolidated soil: apabila volume tanah tetap tidak berubah walaupun tegangan (stress) masih bekerja
normally consolidated soil: tanah yang menerima tegangan konsolidasi yang cukup tinggi
over consolidated soil : apabila tegangan overburden pada saat ini lebih kecil dari tegangan konsolidasi yang yg diterima pada masa lalu
Beberapa terminologi
Asep Sapei 2010
5
Perubahan volume - kompresibilitas
ooo e
e
H
H
V
V
1
oo e
eHH
1
Pengurangan tebal :
Asep Sapei 2010
6
Parameter konsolidasi
1. Indeks kompresi (Cc):
Merupakan kemiringan dari kurva konsolidasi normal
)'/'log('log 01
10
eee
Cc
Asep Sapei 2010
7
Parameter konsolidasi
2. Tegangan prakonsolidasi (po):
Ditentukan secara grafis e vs log ’a.Tentukan ttk P yg merupakan titik belok antara ttk A dan Bb.Gambar dua garis yg melalui P. garis TPT merupakan garis singgung dan garis PQ yg horizontalc.sudut QPT dibagi menjadi dua sama besar dgn garis PRd.Ttk S merupakan pendugaan tegangan prakonsolidasi
Asep Sapei 2010
8
Parameter konsolidasi
3. Koefisien kompresibilitas volume (mv):
- Menunjukkan perubahan volume karena meningkatnya tegangan efektif
- Nilai mv tdk konstan dan tergantung kepada tingkat tegangan efektif
-
karena
maka
kemiringan kurva e vs ’
H
Hmv '
01 e
e
H
H
01
1.' e
emv
'e
Asep Sapei 2010
9
Parameter konsolidasi
4. Koefisien konsolidasi (Cv):
- Asumsi :• Tanah jenuh dan homogen• Air dan padatan tanah inkompresibel• Hukum Darcy berlaku• Perubahan volume dalam satu dimensi searah
tegangan• permeabilitas konstan• perubahan volume sesuai dengan perubahan nisbah
void dan e/’ konstan
Asep Sapei 2010
10
Parameter konsolidasi
- m2/thn;
Derajat konsolidasi
Faktor waktu : eo : nisbah void awal e : nisbah void setelah t ef : nisbah void final uo : tekanan pori awal u : tekanan pori setelah t, t : waktu d : panjang lintasan drainase
wvv m
kC
oof
oz u
uu
ee
eeU
0
2d
tCT vv
Asep Sapei 2010
11
Parameter konsolidasi
- Hubungan antara U dan T
Asep Sapei 2010
12
Parameter konsolidasi
Asep Sapei 2010
13
Uji konsolidasi (Oedometer)
Ukuran contoh tanah diameter 75 mm dan tebal 15-20 mm
Beban statis vertikal diberikan kepada contoh tanah
Penurunan tebal contoh diukur dgn displacement dial gauge
Pembacaan dilakukan sampai contoh terkonsolidasi penuh (biasanya selama 24 jam pada : 6, 9, 15 and 30 detik, 1, 1.5, 2, 3, 5, 7, 10, 15, 20, 30, and 40 menit, 1, 1.5, 2, 3, 6 and 24 jam)
Beban berikutnya (dua kali beban awal) kemudian diberikan sampai 6 beban yang berbeda ( 0.1, 0.2, 0.4, 0.8, 1.6, 3.2, 6.4 and 12.8 kg/cm2)
Setelah beban terakhir, beban diambil dan contoh dibiarkan untuk mengembang kembali
Asep Sapei 2010
14
Uji konsolidasi (Oedometer)
Asep Sapei 2010
15
Uji konsolidasi (Oedometer)
-Perhitungan :
o Kadar air setelah periode pengembangan : w1
o Nisbah void setelah periode pengembangan : e1 = w1Gs (Sr = 1)o Tebal contoh pada tahap akhir = h1
o Tebal contoh pada tahap awal = ho
o Nisbah void di tahap akhir = e1
o Perubahan tebal = ho Perubahan nisbah voido Nisbah void awal
o Ketebalan lapisan = Hoo Consolidation setlement
)1( 11
eh
he
eeeo 1
oo
oc H
e
eeHs
1
1
Asep Sapei 2010
16
Contoh
-Uji konsolidasi memberikan data sbb:
Tegangan (kN/m2) 0 25 50 100 200 400 800Tebal (mm) 19.60 19.25 18.98 18.61 18.14 17.68 17.24
Setelah pengembangan, tebal contoh menjadi 17.92 mm, kadar air 31.8 % dan spesifik gravity 2.66
a)Berapa koefisien kompresibilitas dgn tegangan efektif antara 220-360 kN/m2
b)Berapa indek kompresibilitas dan tekanan prakonsolidasic)Jika tebal lapisan 4 m dan tegangan efektif antara 220-360 kN/m2, berapa consolidation settlement
Asep Sapei 2010
17
Contoh
- Jika Sr=1.0, e1 = w1Gs = 0.318 x 2.66 = 0.842- Perubahan nisbah void :
- Selama tahapan pengembangan :
-Selama 400-800 stage :
)1( 00
eh
he
070.0)842.1(92.17
68.0e
045.0)772.1(24.17
44.0
e
Asep Sapei 2010
18
Contoh
Asep Sapei 2010
19
Contoh
a) Kurva e vs ’
01
1.' e
emv
127.0858.1)220360(
10)825.0858.0( 3
x
x
from the curve:o’ = 220, e = 0.8581’ = 360, e = 0.825
m2/MN
Asep Sapei 2010
20
Contoh
b) Kurva e vs log ’
153.0log200-log800
0.772-0.864cC
c) Pada tahap akhir : 1’ = 360 kN/m2
mv = 0.13 m2/MN
Sc = 0.13x10-3(360-220)4 x103= 73 mm
)'/'log( 01
10
ee
Cc
H
Hmv '
HmHSc v '..
Asep Sapei 2010
21
Penentuan koefisien konsolidasi (Cv)
1) Metoda log waktu (Casagrande)a) Plot log t vs kompresi (data oedometer)
b) Pilih ttk P dan Q dari bagian pertama kurva dimana nisbah t adalah 1 : 4
c) Buat PF=PQ. Ttk F merupakan Uo
d) Pada bagian akhir kurva, tentukan ttk E yg merupakan U100
e) Bagi FE menjadi 2 bagian yg sama, didapat ttk H yg merupakan U50. tentukan t50 dgn memproyeksikan ttk H ke kurva
f) Hitung Cv
50
250
t
dTCv
Asep Sapei 2010
22
Contoh
Data oedometer
Pada akhir uji : tebal contoh 17.53 mm, tegangan 100 kN/m2, Gs= 2.10, kadar air 24.7 %
Tentukana) Koefisien konsolidasib) Koefisien kompresibilitas
Time (min) 0.00 0.04 0.25 0.50 1.00 2.25 4.00 6.25 9.00Change in thickness (mm)0.00 0.121 0.233 0.302 0.390 0.551 0.706 0.859 0.970-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Time (min) 12.25 16.00 25.00 36.00 64.00 100 360 1440Change in thickness (mm) 1.065 1.127 1.205 1.251 1.300 1.327 1.401 1.482
Asep Sapei 2010
23
Contoha)
Plot log t vs perubahan tebal
Pilih tP = 0.25 mnt dan hP = 0.233 mm tQ= 1.00 mnt dan hQ = 0.390 mm
Maka hF = 0.233 – (0.390 – 0.233) = 0.076 mm
Tentukan titik E, maka hE = 1.224 mm
Maka h50 = (1.224-0.076)/2 + 0.076 = 0.650 mm
Tentukan t50 dari kurva. Diperoleh log t50 = 0.525 dan t50 = 3.35 mnt
Dari kurva Tv vs U, T50 = 0.197
Tebal rata-rata contoh = 17.53 + 1.482/2 = 18.27 mm
Jarak lintasan drainase, d = 18.27/2 = 9.14 mm
mm2/mnt
91.435.3
14.9197.0 2
50
250
x
t
dTCv Asep Sapei 2010
24
Contoh
b) Nisbah void akhir, e1 = w1Gs = 0.247x2.70 = 0.667
Tebal awal, ho = 17.53 + 1.472 = 19.00 mm
Perubahan nisbah void
Nisbah void awal , eo = 0.667+0.130 = 0.797
Maka m2/MN
130.000.19
)667.01(482.1)1(
xe
h
he o
o
723.0797.1100
10130.0
1
1.'
3
0
x
x
e
emv
Asep Sapei 2010
25
Penentuan koefisien konsolidasi (Cv)
2) Metoda akar waktu (Taylor)a) Plot akar t (mnt) vs tebal
contoh (mm) atau kompresi (mm)
b) Gambar garis lurus terbaik yg sesuai dgn 60 % kurva bag awal
c) Kemudian gambar garis lurus dgn absis 1.15 dari absis garis pertama
d) Garis ini memotong kurva di ttk C yg merupakan U90
e) Tentukan t90
f) Hitung Cv
90
290
t
dTCv Asep Sapei 2010
26
Contoh
Data oedometer
Pada akhir uji : tebal contoh 17.53 mm, tegangan 100 kN/m2, Gs= 2.10, kadar air 24.7 %
Tentukan koefisien konsolidasi dgn metoda akar t
Time (min) 0.00 0.04 0.25 0.50 1.00 2.25 4.00 6.25 9.00Change in thickness (mm)0.00 0.121 0.233 0.302 0.390 0.551 0.706 0.859 0.970-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Time (min) 12.25 16.00 25.00 36.00 64.00 100 360 1440Change in thickness (mm) 1.065 1.127 1.205 1.251 1.300 1.327 1.401 1.482
Asep Sapei 2010
27
Contoh
- Plot akar t vs perubahan tebal- Buat grs lurus 60%, memotong ttk F yg merupakan Uo (ho = 0.078 mm)- Gambar garis ke dua, memotong kurva di ttk C yg merupakan U90
- Didapat akar t90 = 3.79 dan t90 = 14.36 mnt- dari kurva Tv, T90 = 0.848- Maka
mm2/mnt
93.436.14
14.9848.0 2
90
290
x
t
dTCv
Asep Sapei 2010