Konservasi Adalah Upaya Pelestarian Lingkungan

9

Click here to load reader

Transcript of Konservasi Adalah Upaya Pelestarian Lingkungan

Page 1: Konservasi Adalah Upaya Pelestarian Lingkungan

Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap memperhatikan, manfaat yang dapat di peroleh pada saat itu dengan tetap mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan, masa depan.Menurut UU No. 4 Thn 1982 konservasi sumber daya alam adalah pengelolah sumber daya alam yang menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan bagi sumber daya terbarui menjamin kesinambungan untuk persediannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragaman.

Pengelolaan lingkungan hidup bertujuan 1. Tercapainya keselarasan hubungan antara manusia dengan lingkungan. Hidup sebagai tujuan membangun manusianindonesia seutuhnya. 2. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana.3. Terwujudnya manusia indonesian dengan pembina lingkungan hidup.4. Terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang, dan5. Terlinduginya negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara yang meyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan. Sasaran pengololahan lingkungan hidup adalah1. Tercapainya keselarasan, keserasian, keseimbangan, antara manusia dan lingkungan hidup, 2. Terwujudnya manusia indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap dan tindak melindungi dan membina lingkungan hidup, 3. Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan, 4. Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup, 5. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijak sana, dan 6. Terlingdunginya nkri terhadap dampak usaha dan/atau kegiatan di luar wilayah negara yang memyebabkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup.

Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2061466-pengertian-konservasi/#ixzz1MUh8opam

Seperti di Gili Trawangan, di Gili Meno juga terdapat Tempat Konservasi Penyu (turtle Conservation), akan tetapi di sini tempatnya lebih kecil, dan sedikit penyunya. Saat ini konservasi penyu di Gili Meno dilakukan oleh seorang warga. Konservasi penyu yang ada di Gili Meno merupakan cabang dari konservasi penyu yang ada di Gili Trawangan. Biaya perawatan diperoleh dari masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke Gili Meno. Terdapat 3 (tiga) lokasi penetasan dan penangkaran di Gili Meno yaitu di depan Gazebo Hotel (sebelah timur), Diana Kafe (sebelah barat), Good Heart Bungalows. Saat ini terdapat 40 ekor penyu di Gazebo Hotel, 17 ekor di Good Heart dan 60 telur penyu yang sedang ditetaskan di Diana Kafe. Telur penyu yang dipelihara di dapat dari pantai di sekitar pantai Gili Meno yang diperoleh dengan mencari dimana penyu meletakkan telurnya.

Setelah penyu cukup umur, kemudian penyu tersebut dilepas ke laut. Pelepasan diikuti

Page 2: Konservasi Adalah Upaya Pelestarian Lingkungan

oleh para wisatawan dan warga sekitar. Hal ini dilakukan untuk menarik para wisatawan yang datang berkunjung ke Gili Meno. Beberapa jenis penyu yang pernah di lakukan penangkaran di Gili Meno adalah jenis penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), penyu bawang dan penyu batu. Penyu sisik merupakan penyu yang paling banyak ditemukan di Gili Meno.

Page 3: Konservasi Adalah Upaya Pelestarian Lingkungan

Identifikasi jenis, distribusi dan karakterisasi habitat burung di Gili Meno - Lombok Barat.Pengarang : Hadiprayitno, GitoSumber : Jurnal biologi tropisPenerbit : Mataram, Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Mataram, idTahun Terbit Artikel: 2003Volume : 4No : 1Halaman : 37-42Kata Kunci : Birds;Habitats;Animal ecology;Lombok BaratSari : Telah dilakukan penelitian yang berkaitan dengan identifikasi jenis, pola distribusi dan karakteristik habitat burung di Gili Meno - Lombok Barat pada bulan Juli - Nopember 2001. Estimasi kelimpahan populasi burung dilakukan dengan metode jelajah dan karakteristik habitatnya dilakukan dengan menggunakan analisis kelompok. Selama penelitian telah ditemukan 34 jenis burung yang termasuk ke dalam 16 famili. Berdasarkan pola penggunaan habitatnya secara meruang, burung-burung yang ditemukan di Gili Meno pola distribusinya dapat dikelompokan ke dalam 4 model, yaitu burung danau, burung danau dan mangrove, burung mangrove dan luar mangrove, burung luar mangrove. Kehadiran jenis-jenis burung yang menempati strata I (danau) merupakan faktor

Page 4: Konservasi Adalah Upaya Pelestarian Lingkungan

penting yang menentukan karakterisasi habitat burung-burung air. Kehadiran jenis burung yang menempati strata II dan strata III merupakan faktor penting yang menentukan karakterisasi habitat burung-burung semak dan herba. Karakterisasi habitat burung-burung pohon ditentukan oleh kehadiran burung-burung yang menempati strata III, Pengarang

LATAR BELAKANG KECENDERUNGAN PERHATIAN TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP

Ketika asap tebal menyelimuti kota Los Angeles pada tahun 1950-an banyak penduduk kota tersebut mengalami gangguan kesehatan saluran pernafasan. Banyak pepohonan, tumbuh-tumbuhan, sayur-sayuran dan buah-buahan menjadi rusak. Begitu pula pada tahun 1955-1956 banyak penduduk di Teluk Minamata Jepang yang mengalami kematian, lahir cacat dan menderita penyakit. Ikan-ikan mengambang di permukaan laut. Burung jatuh dari udara. Ternak lembu, kambing, ayam, anjing, babi dan binatang darat lainnya menjadi gila dan mati. Setelah saat itu perhatian terhadap lingkungan hidup, terutama masalah pencemaran dan ekologi semakin mencuat kepermukaan. Konperensi Lingkungan Hidup di Stockhlom (1972) akhirnya menetapkan tgl. 5 Juni sebagai “Hari Lingkungan Hidup se-dunia”.

2. APAKAH EKOLOGI ITU ?

Ekolog berasal dari kata ‘ecology’ (Inggris). Kata ini terbentuk dari dua kata Yunani : ‘oikos’ berarti : rumah, rumah-tangga, keluarga atau tempat tinggal; dan kata ‘logos’ berarti : ilmu, pengetahuan atau uraian tentang. Jadi ekologi adalah ilmu pengetahuan yang menguraikan tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup (manusia, binatang, dan tumbuhan) dengan sesamanya dan dengan benda-benda mati di sekitarnya. Alam lingkungan yang terdiri dari lingkungan hidup dan fisik adalah merupakan satu rumah tempat tinggal yang maha besar bagi sekalian makhluk hidup. Sebagai satu rumah tempat tinggal makhluk hidup, alam dan lingkungan memiliki tatanan, keteraturan dan hukum-hukum yang memelihara keseimbangan dan keharmonisannya (ekosistem).

Dan apabila keseimbangan dan keharmonisan tatanan itu terganggu melalui kerusakan atau pencemaran, maka manusia dan makhluk hidup lainnya akan terancam. Untuk mempelajari dan mengetahui keseimbangan dalam hubungan-hubungan itu dibutuhkan suatu ilmu pengetahuan, yang disebut : ekologi.

3. APA KATA ALKITAB TENTANG EKOLOGI ?

Menurut Alkitab (Kej.1-2), sejak penciptaan Allah telah menunjukkan kepada manusia bahwa manusia adalah bagian dari alam lingkungan hidupnya. Dia diciptakan dari unsur (komponen) alam : “tanah” (Ibrani : ‘adamah’), sehingga dia disebut manusia (Adam), Kej.2:7. Sebagai bagian dari alam manusia membutuhkan alam bahkan terikat dengan bagian-bagian alam yang lain : binatang, tumbuhan, air, udara, suhu, mineral, besi, logam , dll. Seperti makhluk hidup yang lain, manusia adalah makhluk biologis alamiah.

Page 5: Konservasi Adalah Upaya Pelestarian Lingkungan

Manusia harus mengikuti hukum-hukum alam. Ia harus makan,minum, bekerja istirahat, melahirkan, berkembang biak dan akhirnya mati.

Karena manusia (Adam) dibentuk dari tanah (adamah), dia harus “mengusahakan tanah” (Kej.3 : 23) dan hidup dari hasil tanah, sebelum dia “kembali lagi menmjadi tanah” (Kej. 3 : 19). Meskipun manusia adalah bagian dari alam (tanah) tetapi dia tidak sama dengan makhluk lainnya, sebab dia diciptakan “menurut gambar dan rupa” Allah (Kej. 1 : 26-27). Sebagai “gambar dan rupa” Allah, manusia tidak saja harus memperhatikan hukum-hukum alam hasil ciptaanNya, tetapi juga harus mengelola ciptaan lainnya. “Gambar dan rupa” Allah yang ada padanya meninggikan dari antara makhluk lainnya. Manusia menerima mandat untuk mengelola ciptaan (Kej. 1 : 28-29). Dia menjadi mahkota ciptaan. Dia mewakili Sang Pencipta dihadapan ciptaan lainnya.

Dihadapan Allah Pencipta dia mewakili ciptaan lainnya. Sebagai “mandataris” Allah manusia bertanggung jawab memeliahara keseimbangan, keharmonisan dan kelestarian antara dirinya dengan penciptanya : dan antara dirinya dengan penciptanya: dan antara dirinya dengan ciptaan lainnya. Hidup persekutuan yang baik dengan Allah, akan menuntut manusia hidup berdampingan secara baik dengan ciptaan lainnya. Perilaku kehidupan manusia di hadapan Allah yang akan menentukan perilakunya terhadap seluruh ciptaan dalam lingkungan hidupnya. Ketika manusia merusak hubungannya dengan Allah Pencipta, ketika itu pula hubungannya dengan sesamanya dan dengan ciptaan lainnya menjadi rusak. (Kej. 3 : 12-24)

Memang Alkitab tidak berbicara tentang ekologi, tetapi meskipun Alkitab banyak berbicara tentang hubungan manusia dengan penciptanya, hubungannya dengan sesamanya dan dengan ciptaan lainnya, yang satu dengan yang lain saling berkaitan. Ekologi hanya membicarakan adanya hubungan dan keterkaitan komponen alam yang satu dengan yang lain secara ekosistem. Namun ekologi tidak pernah berbicara bagaimana itu dijadikan dan siapa yang menjadikan. Disinilah keunggulan kesaksian Alkitab dibandingkan ekologi dan ilmu pengetahuan yang lainnya.

Jadi untuk menyelamatkan dunia dengan lingkungan hidupnya tidak cukup hanya dengan bantuan ekoilogi dan ilmu pengetahuan lainnya, tetapi harus diterangi oleh “terang” firman Tuhan. Sebab dubia ini bukanlah ciptaan dan milik manusia, tetapi ciptaan dan milik Allah. Hanya dengan pertolonganNya manusia dapat memperbaharui keadaan dunia tempat tinggal sekalian makhluk hidup. Mzr. 104 :30.

4. MEMBANGUN KEHIDUPAN YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN

Hampir semua orang punya cita-cita dan tujuan dalam hidupnya. Untuk mencapai itu kita terkadang memakai sagala cara. Bahkan sampai menghalalkan segala cara demi tujuan. Baru setelah kita ditimpa bencana kita mau menyadari kesalahan dan kekeliruan kita. Bahwa dalam mengusahakan tujuan hidup kita perlu memperhatikan kepentingan Allah dan kepentingn orang lain (Fil. 2:3-4; I Kor.10:24-33).

Page 6: Konservasi Adalah Upaya Pelestarian Lingkungan

Dalam rangka turut peduli kepada sesama, kita juga perlu peduli terhadap lingkungan. Banyak hal yang dapat kita lakukan terhadap diri kita dan orang banyak melalui kepedulian kita terhadap lingkungan. Misalnya dengan tidak menimbulkan keributan dan kegaduhan di tengah-tengah keluarga, kita sekaligus memelihara ketentraman dan kedamaian dalam masyarakat dan negara, kita telah ikut menjaga ketertiban dunia ini.

Dengan menjaga dan memelihara lingkungan rumah kita, seperti kebersihan halaman dan pekarangan. Saluran air (got) tetap lancar. Tidak membuang kotoran disembarang tempat. Membuang sampah (limbah rumah tangga) pada tempatnya. Kita telah ikut mencegah masyarakat kita dari penderitaan karena penyakit.

Dalam hal mengeksploitasi sumber-sumber daya alam, kita harus memikirkan dampaknya terhadap kehidupan makhluk hidup dan lingkungan hidup. Dalam menebang pepohonan dalam hutan, kita perlu melakukannya secara tebang pilih. Tidak menebang hutan secara serampangan. Apalagi membakar hutan sampai gundul hanya karena alasan lahan pemukiman dan pertanian. Sebab hutan adalah sumber daya keragaman hayati. Hutan bukan saja sebagai sumber bahan obat-obatan dunia. Selain itu hutan adalah paru-paru dunia. Penyelenggara proses fotosintesis yang menghasilkan Oksigen (O2) dan Karbondioksida (CO2). Juga penyelenggara dan penjaga peredaran iklim atau cuaca dunia, agar tetap teratur. Dengan menanam pohon disekitar pekarangan rumah dan ditempat-tempat lahan kritis, kita telah ikut membangun kehidupan masyarakat dunia.