Konsep Teknologi Media Transmisi

20
KONSEP TEKNOLOGI MEDIA TRANSMISI Ada beberapa macam tipe Ethernet yang secara umum terbagi atas dua bagian yaitu yang mempunyai kecepatan 10 MBps dan Fast Ethernet yaitu yang mempunyai kecepatan 100 MBps atau lebih. Ethernet 10 MBps yang sering digunakan adalah 10Base2, 10Base5, 10BaseT dan 10BaseF. Sedangkan untuk kategori Fast Ethernet adalah 100BaseT dan 100VG-AnyLAN. 10Base2 10Base2 disebut juga Thin Ethernet karena menggunakan kabel Coaxial jenis Thin atau disebut sebagai Cheaper Net. 10Base2 menggunakan topologi Bus. Spesifikasi 10Base2 adalah sebagai berikut: Panjang kabel per-segmen adalah 185 m Total segmen kabel adalah 5 buah Maksimum Repeater adalah 4 buah Maksimum jumlah segmen yang terdapat node (station) adalah 3 buah Jarak terdekat antar station minimum 0,5 m Maksimum jumlah station dalam satu segmen kabel adalah 30 Maksimum panjang keseluruhan dengan Repeater adalah 925 m Awal dan akhir kabel diberi Terminator 50 ohm Jenis kabel yang digunakan RG-58A/U atau RG-58C/U 10Base5 10Base5 disebut juga Thick Ethernet karena menggunakan kabel Coaxial jenis Thick. Topologi pada 10Base5 sama seperti 10Base2 yaitu Topologi Bus. Spesifikasi dari 10Base5 adalah sebagai berikut:

Transcript of Konsep Teknologi Media Transmisi

Page 1: Konsep Teknologi Media Transmisi

KONSEP TEKNOLOGI MEDIA TRANSMISI

Ada beberapa macam tipe Ethernet yang secara umum terbagi atas dua bagian yaitu yang

mempunyai kecepatan 10 MBps dan Fast Ethernet yaitu yang mempunyai kecepatan 100 MBps

atau lebih. Ethernet 10 MBps yang sering digunakan adalah 10Base2, 10Base5, 10BaseT dan

10BaseF. Sedangkan untuk kategori Fast Ethernet adalah 100BaseT dan 100VG-AnyLAN.

10Base2

10Base2 disebut juga Thin Ethernet karena menggunakan kabel Coaxial jenis Thin atau

disebut sebagai Cheaper Net. 10Base2 menggunakan topologi Bus. Spesifikasi 10Base2 adalah

sebagai berikut:

Panjang kabel per-segmen adalah 185 m

Total segmen kabel adalah 5 buah

Maksimum Repeater adalah 4 buah

Maksimum jumlah segmen yang terdapat node (station) adalah 3 buah

Jarak terdekat antar station minimum 0,5 m

Maksimum jumlah station dalam satu segmen kabel adalah 30

Maksimum panjang keseluruhan dengan Repeater adalah 925 m

Awal dan akhir kabel diberi Terminator 50 ohm

Jenis kabel yang digunakan RG-58A/U atau RG-58C/U

10Base5

10Base5 disebut juga Thick Ethernet karena menggunakan kabel Coaxial jenis Thick. Topologi

pada 10Base5 sama seperti 10Base2 yaitu Topologi Bus. Spesifikasi dari 10Base5 adalah

sebagai berikut:

Panjang kabel per-segmen adalah 500 m

Total segmen kabel adalah 4 buah

Maksimum jumlah segmen yang terdapat node adalah 3

Jarak terdekat antar station minimum adalah 2,5 m

Page 2: Konsep Teknologi Media Transmisi

Maksimum jumlah station dalam satu segmen kabel adalah 100

Maksimum panjang kabel AUI ke node 50 m

Maksimum panjang keseluruhan dengan Repeater 2500 m

Awal dan akhir kabel diberi Terminator 50 ohm

Jenis kabel Coaxial RG-8 atau RG-11

10BaseT

Berbeda dengan 10Base2atau 10Base5yang menggunakan topologi Bus, pada ethernet

TbaseT menggunakan topologi Star. Ethernet dengan topologi Starini paling banyak

digunakan, karena mudah pemasangannya serta melakukan pengecekan jika ada kerusakan

pada jaringan. Pada 10BaseTkabel yang dipakai bukan Coaxialtapi kabel UTP. Spesifikasi dari

10BaseTadalah sebagai berikut:

Panjang kabel per-segmen maksimum 100 m

Maksimum jumlah segmen adalah 1024

Maksimum jumlah node per-jaringan 1024

Menggunakan Hub dengan jumlah maksimum 4 buah dalam bentuk hubungan chain

Kabel yang digunakan UTP Category-3 atau lebih

10BaseF

10BaseF mengunakan kabel serat optik, ini jarang digunakan karena biasanya mahal dan

pemasangannya tidak semudah ethernet tipe lain. Umumnya jenis ini dipakai untuk

penghubung (link) antar segmen karena jaraknya bisa mencapai 2000 m serta kabel yang

digunakan adalah serat optik.

100BaseT

100BaseT disebut juga Fast Ethernet atau 100BaseX, adalah ethernet yang mempunyai

kecepatan 100 Mbps.

Ada beberapa tipe 100BaseT berdasarkan kabel yang dipakai, yaitu:

100BaseT4, memakai kabel UTP Category-5 dan kabel yang dipakai adalah 4 pasang

100BaseTX, memakai kabel UTP Category-5 dan kabel yang dipakai hanya 2 pasang

Page 3: Konsep Teknologi Media Transmisi

100BaseTX, memakai kabel serat optic

Pada 100BaseT yang menggunakan kabel Coaxial maksimum total kabelnya dengan

menggunakan Hub Class II adalah 205 m, dengan perincian 100 m untuk panjang segmen dan 5

m untuk hubungan Hubke Hub. Sedangkan untuk 100BaseFX dengan menggunakan dua

Repeater bisa mencapai 412 m, dan panjang segmen dengan serat optik bisa mencapai 2000 m.

100VG-AnyLAN

100VG-AnyLAN bukan merupakan ethernet umum murni karena metode akses medianya

berdasarkan demand priority.

Demand priority memerlukan perangkat network  hub atauswitch yang bekerja

pada network topologi star. Hub atau switch menjadi sentral/pusat bagi network star. Prinsip

dasar dari switch adalah pengaturan media akses berdasarkan prioritas tertentu. Switchakan

mengatur prioritas penyampaian data ke node tujuan yang berasal dari node-node pengirim.

Sebagian ahli sepakat bahwa Demand Priority merupakan gabungan CSMA dan Token Passing.

100VG-AnyLAN bisa digunakan dengan sistem Frame Ethernet ataupun dengan Frame Token

Ring. Kabel yang digunakan adalah kabel UTP Category-3 atau 5. Tidak seperti ethernet biasa

yang menggunakan kabel UTP dengan panjang maksimum segmen 100 m, maka pada 100VG-

AnyLAN jika yang dipakai adalah UTP Category-5 maka panjang maksimum segmen-nya bisa

mencapai 150 m, sedangkan yang memakai serat optik panjang maksimum segmen-nya adalah

2000 m.

MEDIA TRANSMISI

Media transmisi adalah media yang dapat digunakan untuk mengirimkan informasi dari suatu

tempat ke tempat lain. Dalam jaringan, semua media yang dapat menyalurkan gelombang listrik

atau elektromagnetik atau cahaya dapat dipakai sebagai media pengirim, baik untuk pengiriman

dan penerimaan data. Pilihan media transmisi (pengirim) untuk keperluan komunikasi data

tergantung pada beberapa faktor, seperti harga, performance jaringan yang dikehendaki, ada

atau tidaknya medium tersebut.

Karakteristik media transmisi ini bergantung pada:

* Jenis alat elektronika

* Data yang digunakan oleh alat elektronika tersebut

* Tingkat keefektifan dalam pengiriman data

* Ukuran data yang dikirimkan

Page 4: Konsep Teknologi Media Transmisi

Guided Transmission Media ( Wired )

Guided transmission media atau media transmisi terpandu merupakan jaringan yang

menggunakan sistem kabel.

1. Coaxial Cable

Kabel koaksial adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Kabel ini

banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi mulai 300 kHz keatas. Karena

kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi tinggi tersebut, maka sistem transmisi dengan

menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal yang cukup besar

Kabel ini sering digunakan sebagai kabel antena TV. Disebut juga sebagai kabel BNC (Bayonet

Naur Connector). Kabel ini merupakan kabel yang paling banyak digunakan pada LAN, karena

memiliki perlindungan terhadap derau yang lebih tinggi, murah, dan mampu mengirimkan data

dengan kecepatan standar.

Keuntungan menggunakan kabel koaksial adalah lebih murah dari pada kabel fiber optic dan

jarak jangkauannya cukup jauh dari kabel jenis UTP/STP yang menggunakan repeater sebagai

penguatnya. Kekurangannya adalah susah pada saat instalasi, baik installasi konektor maupun

kabel. Untuk saat ini kabel koaksial sudah tidak direkomendasikan lagi intuk instalasi jaringan.

Contoh Kabel Coaxial

Kabel Coaxial RG-6 merk CommScope (USA)

Salah satu type kabel RG6 Commscope digunakan dalam Project USO.Memiliki Jelly yang

berfungsi melindungi kabel serabut dan menjaga agar kabel tidak longgar di jaket PVC nya.

Type kabel coaxial yang paling banyak digunakan adalah RG58/U. RG-58 / U adalah

jenis kabel koaksial sering digunakan untuk sinyal daya rendah dan RF koneksi. Kabel

ini memiliki impedansi karakteristik dari 50 atau 52 Ω . "RG" awalnya indikator satuan

untuk kabel RF massal di militer AS Electronics Jenis Sistem Penunjukan Bersama . Ada

Page 5: Konsep Teknologi Media Transmisi

beberapa versi yang meliputi perbedaan bahan inti (kawat padat atau dikepang) dan

perisai (70% sampai 95% cakupan).

Diameter luar dari RG-58 adalah sekitar 0,2 inci (5 mm). RG-58 beratnya sekitar £

0,025 / ft (37 g / m), menunjukkan sekitar 25 pF / ft (82 pF / m) kapasitansi dan dapat

mentolerir maksimum 300 V potensial (1800 W). [1] Plain RG-58 Kabel memiliki pusat

konduktor padat. RG-58A / U memiliki 7 fleksibel atau 19 untai konduktor pusat.

Kebanyakan radio dua arah sistem komunikasi, seperti laut, radio CB , amatir , polisi,

pemadam kebakaran, WLAN antena dll, dirancang untuk bekerja dengan kabel 50 .Ω

RG-58 kabel sering digunakan sebagai pembawa generik sinyal di laboratorium,

dikombinasikan dengan konektor BNC yang umum pada uji dan peralatan pengukuran

seperti osiloskop .

RG-58 dalam versi RG-58A / U atau RG-58c / U pernah banyak digunakan dalam

"tipis" Ethernet ( 10BASE2 ), di mana ia memberikan panjang segmen maksimum 185

meter. Namun, telah hampir sepenuhnya digantikan oleh twisted pair kabel seperti Cat

5 , Cat 6 dan kabel yang sama dalam aplikasi jaringan data.

RG-58 kabel dapat digunakan untuk frekuensi cukup tinggi. Redaman sinyal tergantung

pada frekuensi, misalnya dari 3.3dB/100feet pada 50 MHz ke 21.5dB/100 kaki pada 1

GHz. [

Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”)

Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan

sebagai berikut:

Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan

menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah

resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan

lebar).

Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa

populated segments.

Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).

Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini

Page 6: Konsep Teknologi Media Transmisi

repeaters.

Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).

Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).

Setiap segment harus diberi ground.

Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat

(device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).

Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).

Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”)

Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan

TConnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:

Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.

Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.

Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)

Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu

tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.

Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).

Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.

Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).

Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).

Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.

Page 7: Konsep Teknologi Media Transmisi

2. Twisted-Pair cable

Twisted Pair terdiri dari 2 jenis :

1. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)

Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) banyak digunakan dalam instalasi jaringan komputer.

Kabel ini berisi empat pasang kabel yang tiap pasangnya dipilin (twisted). Kabel ini tidak

dilengkapi dengan pelindung (unshilded). Kabel UTP mudah dipasang, ukurannya kecil, dan

harganya lebih murah dibandingkan jenis media lainnya. Kabel UTP sangat rentan dengan efek

interferensi elektris yang berasal dari media di sekelilingnya.

Keuntungan menggunakan kabel UTP adalah murah dan mudah diinstalasi. Kekurangannya

adalah rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik, dan jarak jangkauannya hanya

100m.

Ada beberapa kategori untuk kabel Twisted Pair, yaitu :

• Kategori 1 (Cat-1).

Umumnya menggunakan konduktor padat standar AWG sebanyak 22 atau 24 pin dengan range

impedansi yang lebar. Digunakan pada koneksi telepon dan tidak direkomendasikan untuk

transmisi data.

• Kategori 2 (Cat-2).

Page 8: Konsep Teknologi Media Transmisi

Range impedansi yang lebar, sering digunakan pada sistem PBX dan sistem Alarm. Transmisi

data ISDN menggunakan kabel kategori 2, dengan bandwidth maksimum 1 MBps.

• Kategori 3 (Cat-3).

Sering disebut kabel voice grade, menggunakan konduktor padat sebanyak 22 atau 24 pin

dengan impedansi 100 dan berfungsi hingga 16 MBps. Dapat digunakan untuk jaringan Ω10BaseT dan Token Ring dengan bandwidth 4 Mbps.

• Kategori 4 (Cat-4).

Seperti kategori 3 dengan bandwidth 20 MBps, diterapkan pada jaringan Token Ring dengan

bandwidth 16 Mbps.

• Kategori 5 (Cat-5).

Merupakan kabel Twisted Pair terbaik (data grade) dengan bandwidth 100 Mbps dan jangkauan

transmisi maksimum 100 m.

Page 9: Konsep Teknologi Media Transmisi

Kabel UTP CAT 6 PowerSync - Product Overview :

Kabel UTP CAT 6 kualitas tinggi keluaran PowerSync yang telah dipasang konektor RJ-45 secara

"straight" (lurus) dan siap untuk digunakan. Kabel jaringan ini biasanya digunakan untuk

menghubungkan komputer/Notebook dengan Switch Hub atau perangkat Wifi seperti Access

Point (AP) dan Broadband Router. Kabel LAN Katagori 6e ini mendukung kecepatan data

transfer optimal sampai dengan 1000Mbps Gigabit LAN.

Detail Spesification :

Page 10: Konsep Teknologi Media Transmisi

Kabel UTP dan konektor RJ-45 kualitas tinggi ini sudah terpasang secara standar pabrikasi

kabel jaringan (kecepatan dan performa data transfer (duplex) jaringan lewat kabel ini akan

lebih optimal), 350MHz/Cross Cut Off Design, Support 16Mbps Token Ring, High Quality Patch

Cable Catagory 6, 155/622Mbps ATM, Gigabit Ethernet, 1.2Gbps ATM, 100Mbps TP-PMD/CDDI,

Fast Ethernet, Standard Transmission for Network.

UTP Cable Type CAT 6e (24AWG 4 Twisted Pairs, UL Listed)

Connector Type RJ-45 (Standard 6-pin)

Cable Texture Type Straight

Connection Applicable Switch Hub, Modem ADSL, Wifi Access Point (AP), Wifi

Broadband Router

Insulation Material Polyolefin

Jacket Material PVC

Applicable Specifications UAS (TIA/EIA-568B)

Dimension (WHD) Length : 1 meter

Weight Approx. 48 gram

Alnect Care Warranty 7 Hari

Standard Warranty 7 Hari

Others Support : 10G Base T, 1000 Base TX, 1000 Base T, 100 Base TX,

10 Base T

Manufacturer website http://www.powersync.com.tw/

2. Kabel STP (Shielded Twisted Pair)

Page 11: Konsep Teknologi Media Transmisi

Kabel STP (Shielded Twisted Pair) merupakan salah satu jenis kabel yang digunakan dalam

jaringan komputer. Kabel ini berisi dua pasang kabel (empat kabel) yang setiap pasang dipilin.

Kabel STP lebih tahan terhadap gangguan yang disebebkan posisi kabel yang tertekuk. Pada

kabel STP attenuasi akan meningkat pada frekuensi tinggi sehingga menimbulkan crosstalk dan

sinyal noise.

Keuntungan menggunakan kabel STP adalah lebih tahan terhadap interferensi gelombang

elektromagnetik baik dari dari dalam maupun dari luar. Kekurangannya adalah mahal, susah

pada saat instalasi (terutama masalah grounding), dan jarak jangkauannya hanya 100m .

Kabel STPsama dengan kabel UTP, tetapi kawatnya lebih besar dan diselubungi dengan lapisan

pelindung isolasi untuk mencegah gangguan interferensi. Jenis kabel STP yang paling umum

digunakan pada LAN ialah IBM kategori 1.

3. Fiber Optic

Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk

mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Berdasarkan mode transmisi

yang digunakan serat optik terdiri atas Multimode Step Index, Multimode Graded Index, dan

Singlemode Step Index.

Bagian-bagian fiber optic

         Core adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optik yang dimana

pengiriman sinar dilakukan.

         Cladding adalah materi yang mengelilingi inti yang berfungsi memantulkan sinar kembali

ke dalam inti(core).

Page 12: Konsep Teknologi Media Transmisi

         Buffer Coating adalah plastic pelapis yang melindungi fiber dari kerusakan.

Jenis Fiber Optik

1. Single-mode fibers

Mempunyai inti yang kecil (berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron) dan berfungsi

mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 1300-1550 nanometer)

2. Multi-mode fibers

Mempunyai inti yang lebih besar(berdiameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) dan berfungsi

mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 850-1300 nanometer)

Kabel Optik Yang Sering Digunakan

         Distribution Cable

         Indoor/Outdoor Tight Buffer

Page 13: Konsep Teknologi Media Transmisi

         Indoor/Outdoor Breakout Cable

         Aerial Cable/Self-Supporting

         Hybrid & Composite Cable

         Armored Cable

Page 14: Konsep Teknologi Media Transmisi

         Low Smoke Zero Halogen (LSZH)

Unguided Transmission Media

Unguided transmission media atau media transmisi tidak terpandu merupakan jaringan yang

menggunakan sistem gelombang.

1. Sinar Inframerah

Infra merah (infra red) ialah sinar elektromagnet yang panjang gelombangnya lebih daripada

cahaya nampak yaitu di antara 700 nm dan 1 mm. Sinar infra merah merupakan cahaya yang

tidak tampak. Jika dilihat dengan dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah

akan nampak pada spectrum elektromagnet dengan panjang gelombang di atas panjang

gelombang cahaya merah.

Infra merah dapat dibedakan menjadi tiga daerah yakni:

* Near Infra Merah………………0.75 - 1.5 µm

* Mid Infra Merah..……………...1.50 - 10 µm

* Far Infra Merah……………….10 - 100 µm[wikipedia]

Sinar matahari Langsung terkandung 93 lumens per watt flux radian yang termasuk di

dalamnya infrared (47%), cahaya tampak (46%), dan cahaya ultra violet ( 6%) .

Page 15: Konsep Teknologi Media Transmisi

Sinar infrared terdapat pada cahaya api,cahaya matahari, radiator kendaraan atau pantulan

jalan aspal yang terkena panas.Saraf pada kulit kita dapat menginderai perbedaan suhu

permukaan kulit ,namun kita tidak dapat merasakan sinar infrared.

2. Gelombang Radio Narrow-Band

Gelombang Radio Narrow-Band disebut juga dengan Gelombang Radio Frekuensi Tunggal

karena pada medium pentransmisiannya menggunakan gelombang radio berfrekuensi tunggal

untuk mentransmisikan data. Adapun dalam penggunaannya gelombang ini dapat menempuh

jarak yang lebih jauh dari pada sinar inframerah. Hal ini dikarenakan gelombang radio dapat

memantul melalui dinding, gedung, bahkan atmosfer bumi. Tetapi gelombang radio ini tidak

dapat menembus dinding yang terbuat dari besi.

3. Gelombang Radio Spread Spectrum

Transmisi data menggunakan gelombang radio spread spectrum dikembangkan oleh angkatan

bersenjata untuk memecahkan beberapa masalah komunikasi dengan gelombang radio. Dalam

teknik ini gelombang radio menggunakan beberapa frekuensi untuk mentransmisikan data.

Spread spectrum memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap gangguan dari luar

dibandingkan dengan teknik gelombang radio frekuensi tunggal.

4. Gelombang Mikro (microwave)

a. Terrestrial Microwave

Pada teknik Terrestrial Microwave menggunakan transmitter dan receiver yang terdapat di

bumi. Jaringan telepon antar kota yang biasanya menggunakan menara relay adalah salah satu

contoh penggunaan gelombang mikro jenis terestrial. Terrestrial microwave memiliki

bandwidth antara 1-10 Mbps dan biasanya beroperasi pada frekuensi antara 4-6 GHz dan 21-23

GHz.

b. Satellite Microwave

Pada teknik ini menggunakan satelit komunikasi yang berada di ruang angkasa sebagai

relaynya. Tiap-tiap stasiun di bumi menggunakan antena parabola untuk berkomunikasi dengan

satelit. Satelit berfungsi mentransmisikan kembali sinyal-sinyal yang dipancarkan oleh stasiun

yang berbeda. Apabila stasiun yang dituju letaknya berlawanan dengan letak satelit yang

digunakan sebagai relay, maka satelit tersebut akan memancarkan sinyal ke satelit lainnya yang

letaknya tidak berlawanan dengan stasiun tujuan. Karena jarak yang ditempuh oleh suatu sinyal

yang ditransmisikan dari bumi (station transmitter) menuju satelit dan kembali lagi menuju

Page 16: Konsep Teknologi Media Transmisi

bumi (satelit receiver) sangat jauh, maka terdapat propagation delay yang berkisar antara 0,5

hingga 5 detik. Gelombang mikro ini beroperasi pada frekuensi antara 11-14 GHz dengan

bandwidth antara 1-10 Mbps.

5. Bluetooth

Bluetooth adalah teknologi yang memungkinkan dua perangkat yang kompatibel, seperti

telepon dan PC untuk berkomunikasi tanpa kabel dan tidak memerlukan koneksi saluran yang

terlihat. Teknologi ini memberikan perubahan yang signifikan terhadap peralatan elektronik

yang kita gunakan.

Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz (antara 2.402 GHz sampai 2.480 GHz) yang

mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host to host

bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas.

6. Wireless Fidelity (Wi-Fi)

Wireless Fidelity, teknologi ini pada awalnya untuk menghilangkan keruwetan kabel dalam

membangun sebuah jaringan computer, Wi-Fi bekerja pada frekuensi sama dengan Bluetooth

yaitu pada 2,4 Ghz, namun bedanya Bluetooth menggunakan spread spectrum frequency

hopping (SSFH), sedangkan Wi-Fi menggunakan direct sequence spread spectrum (DSSS),

Intinya spread pada Wi-Fi akan lebih stabil dan tentunya lebih cepat dibandingkan dengan

Bluetooth . Wi-Fi memiliki kelemahan yang sangat mengangu seperti masalah keamanan yang

dapat di bajak ditengan jalan, dan rentan terhadap konflik dengan perangkat lain dalam waktu

yang bersamaan. Wi-Fi, dikenal dengan standar IEEE 802.11b, mulai luas dioperasikan dan

beberapa operator di Amerika Serikat mengope-rasikannya secara hot spot di berbagai lokasi

seperti Bandar udara, kampus, hotel, coffee shop dll. Wi-Fi sendiri masih mengandung beberapa

kelemahan .