KONSEP TCP/IP

68
KONSEP TCP/IP

description

KONSEP TCP/IP. Apa yang dimaksud dengan TCP/IP ?. Adalah suatu kumpulan protokol jaringan dan layanannya - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of KONSEP TCP/IP

Page 1: KONSEP TCP/IP

KONSEP TCP/IP

Page 2: KONSEP TCP/IP

Apa yang dimaksud dengan TCP/IP ?

• Adalah suatu kumpulan protokol jaringan dan layanannya

• Transmission Control Protocol (TCP) menangani pengiriman message ukuran sembarang yang handal dan juga mendefinisikan suatu mekanisme pengiriman yang robust dari semua jenis data pada suatu jaringan

• Sedangkan Internet Protocol (IP) mengatur routing dari pentransmisian melewati jaringan antara pengirim dan penerima, termasuk juga isu yang terkait dengan pengalamatan jaringan dan komputer.

Page 3: KONSEP TCP/IP

TCP/IP Model

Application Layer

TransportLayer

Internet Layer

Network AccessLayer

Page 4: KONSEP TCP/IP

Application Layer• Aplikasi yang berinteraksi langsung dengan “user”• Data dikirimkan dengan format “tertentu” ke Transport

Layer• contoh : telnet, ftp, smtp

Transport Layer• Menangani pengiriman ke “host” tujuan• Dua protokol terpenting di layer ini adalah

– TCP, connection oriented– UDP, connectionless

Page 5: KONSEP TCP/IP

Internet Layer• Menangani routing datagram ke tujuan• Melakukan Fragmentasi dan Defragmentasi• Protokol terpenting, Internet Protocol (IP) dan

Internet Control Message Protocol (ICMP)

Network Access Layer• Menangani hubungan ke NIC• Menentukan besar paket • Konversi IP ke alamat mesin

Page 6: KONSEP TCP/IP

Enkapulasi Data dalam TCP/IP

header

Network Access

Application

Transport

Internet

Page 7: KONSEP TCP/IP

Pengiriman Data ke Tujuannya dalam TCP/IP

Application

Transport

Application

Transport

Internet Internet Internet

Network Access Network AccessNetwork Access

Router

Page 8: KONSEP TCP/IP

IP Addressing

Page 9: KONSEP TCP/IP

Ringkasan : Pengalamatan IP

• Jaringan Internet merupakan integrasi dari puluhan juta komputer (host) yang tersambung melalui ratusan ribu jaringan di seluruh dunia. Komputer di rumah atau di kantor anda dapat berhubungan dengan komputer manapun di Internet karena semuanya memiliki IP Address sebagai alat pengenal. Alokasi IP Address untuk setiap komputer yang tersambung pada sebuah jaringan harus dilakukan dengan benar agar routing dapat berjalan dengan baik. Selain itu, alokasi IP Address harus efisien karena jumlahnya yang terbatas. Bagaimana caranya ?

Page 10: KONSEP TCP/IP

Pendahuluan

• Walaupun bagi para pengguna Internet hanya perlu mengenal hostname dari mesin yang dituju, seperti: server.indo.net.id, rad.net.id, ui.ac.id, itb.ac.id, tetapi bagi komputer untuk bekerja langsung menggunakan informasi tersebut akan relatif lebih sulit karena tidak ada keteraturan yang dapat di programkan dengan mudah. Untuk mengatasi hal tersebut, komputer mengidentifikasi alamat setiap komputer menggunakan sekumpulan angka sebanyak 32 bit yang dikenal sebagai IP address.

Page 11: KONSEP TCP/IP

Pendahuluan

• Adanya IP Address merupakan konsekuensi dari penerapan Internet Protocol untuk mengintegrasikan jaringan komputer Internet di dunia. Seluruh host (komputer) yang terhubung ke Internet dan ingin berkomunikasi memakai TCP/IP harus memiliki IP Address sebagai alat pengenal host pada network.

• Secara logika, Internet merupakan suatu network besar yang terdiri dari berbagai sub network yang terintegrasi. Oleh karena itu, suatu IP Address harus bersifat unik untuk seluruh dunia. Tidak boleh ada satu IP Address yang sama dipakai oleh dua host yang berbeda.

Page 12: KONSEP TCP/IP

Pengalamatan pada TCP/IP

Page 13: KONSEP TCP/IP

Hubungan Layer dengan Pengalamatan

Page 14: KONSEP TCP/IP

Alamat Fisik

Kebanyakan LAN menggunakan alamat fisik 48-bit (6 bytes) yang ditulis sebagai 12 digit hexadecimal digit, dengan dipisahkan oleh hyphen per 2 byte

Contoh : 07-01-02-01-2C-4B

Page 15: KONSEP TCP/IP

Alamat IP

Sebagaimana yang akan dibicarakan, suatu alamat internet ( IPv4) menggunakan 32 bit yang ditulis dalam 4 angka desimal yang dipisah oleh tanda titik.

Contoh : 167.205.26.161

Page 16: KONSEP TCP/IP

Alamat Port

Page 17: KONSEP TCP/IP

IP Address

• Alamat merupakan alat agar “paket” dapat mencapai tujuan

• Pengalamatan harus unik

• IP Address disusun dari 32 bit bilangan biner

• IP address diapply ke Network Operation Center

Page 18: KONSEP TCP/IP

Struktur IP Address

IP Address terdiri dari bilangan biner sepanjang 32 bit yang dibagi atas 4 segmen. Tiap segmen terdiri atas 8 bit yang berarti memiliki nilai desimal dari 0 - 255.

Range address yang bisa digunakan adalah dari 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai dengan 11111111.11111111.11111111.11111111.

Jadi, ada sebanyak 232 kombinasi address yang bisa dipakai diseluruh dunia (walaupun pada kenyataannya ada sejumlah IP Address yang digunakan untuk keperluan khusus). Jadi, jaringan TCP/IP dengan 32 bit address ini mampu menampung sebanyak 232 atau lebih dari 4 milyar host.

Page 19: KONSEP TCP/IP

Struktur IP Address

• Untuk memudahkan pembacaan dan penulisan, IP Address biasanya direpresentasikan dalam bilangan desimal. Jadi, range address di atas dapat diubah menjadi address 0.0.0.0 sampai address 255.255.255.255. Nilai desimal dari IP Address inilah yang dikenal dalam pemakaian sehari-hari.

• Beberapa contoh IP Address adalah :– 44.132.1.20– 167.205.9.35– 202.152.1.250

Page 20: KONSEP TCP/IP

Struktur IP Address

• Ilustrasi IP Addres dalam desimal dan biner dapat dilihat pada gambar 1 berikut :

• IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network (bit-bit network/network bit) dan bagian host (bit-bit host/host bit). Bit network berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan bit host berperan dalam identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki bit network yang sama.

DesimalBiner

167 205 9 3510100111 11001101 00001001 00100011

Page 21: KONSEP TCP/IP

Kelas-kelas Jaringan

• Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. Ada 3 kelas address yang utama dalam TCP/IP, yakni kelas A, kelas B dan kelas C. Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari IP Address.

Page 22: KONSEP TCP/IP

Kelas A

• Jika bit pertama dari IP Address adalah 0, address merupakan network kelas A. Bit ini dan 7 bit berikutnya (8 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 24 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian hanya ada 128 network kelas A, yakni dari nomor 0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx, tetapi setiap network dapat menampung lebih dari 16 juta (2563) host (xxx adalah variabel, nilainya dari 0 s/d 255). Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar 2 berikut.

0-127 0-255 0-255 0-255

0nnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh hhhhhhhh

Bit-bit Network Bit-bit Host

Page 23: KONSEP TCP/IP

Kelas B

• Jika 2 bit pertama dari IP Address adalah 10, address merupakan network kelas B. Dua bit ini dan 14 bit berikutnya (16 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 16 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian terdapat lebih dari 16 ribu network kelas B (64 x 256), yakni dari network 128.0.xxx.xxx - 191.255.xxx.xxx. Setiap network kelas B mampu menampung lebih dari 65 ribu host (2562). Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar 3 berikut.

128-191 0-255 0-255 0-255

10nnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh

Bit-bit Network Bit-bit Host

Page 24: KONSEP TCP/IP

Kelas C

• Jika 3 bit pertama dari IP Address adalah 110, address merupakan network kelas C. Tiga bit ini dan 21 bit berikutnya (24 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 8 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian terdapat lebih dari 2 juta network kelas C (32 x 256 x 256), yakni dari nomor 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx. Setiap network kelas C hanya mampu menampung sekitar 256 host. Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar di bawah.

192-223 0-255 0-255 0-255

110nnnnn nnnnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh

Bit-bit Network Bit-bit Host

Page 25: KONSEP TCP/IP

Kelas D dan E

• Selain ke tiga kelas di atas, ada 2 kelas lagi yang ditujukan untuk pemakaian khusus, yakni kelas D dan kelas E. Jika 4 bit pertama adalah 1110, IP Address merupakan kelas D yang digunakan untuk multicast address, yakni sejumlah komputer yang memakai bersama suatu aplikasi (bedakan dengan pengertian network address yang mengacu kepada sejumlah komputer yang memakai bersama suatu network). Salah satu penggunaan multicast address yang sedang berkembang saat ini di Internet adalah untuk aplikasi real-time video conference yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint), menggunakan Multicast Backbone (MBone). Kelas terakhir adalah kelas E (4 bit pertama adalah 1111 atau sisa dari seluruh kelas). Pemakaiannya dicadangkan untuk kegiatan eksperimental.

Page 26: KONSEP TCP/IP

Kelas Jaringan

Page 27: KONSEP TCP/IP

Netid dan Hostid

Page 28: KONSEP TCP/IP

Mengartikan suatu Address

26 104 0 19

128 66 12 1

192 178 16 1

Page 29: KONSEP TCP/IP

Mengartikan suatu Address

26 104 0 19

128 66

192 178 16 1

Host 104.0.19 darinetwork 26(Klas A)

Page 30: KONSEP TCP/IP

Mengartikan suatu Address

26 104 0 19

128 66 12 1

192 178Host 12.1 darinetwork 128.66(Klas B)

Page 31: KONSEP TCP/IP

Mengartikan suatu Address

26 104 0 19

128 66

192 178 16 1

Host 1 dari network 192.178.16(Klas C)

Page 32: KONSEP TCP/IP

Beberapa Address Khusus• Default Route ( Network 0 )• Loopback Address ( Network 127 )• Network Address• Broadcast Address• Netmask Address

Page 33: KONSEP TCP/IP

Address Khusus : Network Address

Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 167.205.9.35. Tanpa memakai subnet, network address dari host ini adalah 167.205.0.0. Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host pada 2 segmen terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup melihat network address (167.205) untuk menentukan kemana paket tersebut harus dikirimkan. Contoh untuk kelas C, network address untuk IP address 202.152.1.250 adalah 202.152.1.0.

Page 34: KONSEP TCP/IP

Address Khusus : Network Address

Page 35: KONSEP TCP/IP

Address Khusus : Network Address

Analogi yang baik untuk menjelaskan fungsi network address ini adalah dalam pengolahan surat pada kantor pos.

Petugas penyortir surat pada kantor pos cukup melihat kota tujuan pada alamat surat (tidak perlu membaca seluruh alamat) untuk menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat tersebut.

Pekerjaan “routing” surat-surat menjadi lebih cepat. Demikian juga halnya dengan router di Internet pada saat melakukan routing atas paket-paket data.

Page 36: KONSEP TCP/IP

Address Khusus : Broadcast Address

Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui, setiap paket IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh paket tersebut.

Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang ada pada networknya ? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak jumlah host tujuan.

Page 37: KONSEP TCP/IP

Address Khusus : Broadcast Address

•Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi paket-paket tersebut sama.

•Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima paket tersebut.

•Konsekuensinya, seluruh host pada network yang sama harus memiliki address broadcast yang sama dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu.

Page 38: KONSEP TCP/IP

Address Khusus : Broadcast Address•Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima paket : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada.

•Address broadcast diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada IP Address menjadi 1.

•Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.

Page 39: KONSEP TCP/IP

Address Khusus : Broadcast Address

Page 40: KONSEP TCP/IP

Address Khusus : Netmask•Adalah address yang digunakan untuk melakukan masking / filter pada proses pembentukan routing supaya kita cukup memperhatikan beberapa bit saja dari total 32 bit IP Address.

•Artinya dengan menggunakan netmask tidak perlu kita memperhatikan seluruh (32 bit) IP address untuk menentukan routing, akan tetapi cukup beberapa buah saja dari IP address yg kita perlu perhatikan untuk menentukan kemana packet tersebut dikirim.

Page 41: KONSEP TCP/IP

Subnetting

Page 42: KONSEP TCP/IP

Ringkasan : Subnetting IP Address• Jumlah IP Address sangat terbatas, apalagi jika

harus memberikan alamat semua host di Internet. Oleh karena itu, perlu dilakukan efisiensi dalam penggunaan IP Address supaya dapat mengalamati semaksimal mungkin host yang ada dalam satu jaringan. Konsep subnetting dari IP Address merupakan teknik yang umum digunakan di Internet untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address. Routing & konsekuensi logis lainnya akan terjadi dengan lebih effisien dengan metoda subnetting yang baik.

Page 43: KONSEP TCP/IP

Tujuan Subnetting IP Address• Untuk beberapa alasan yang menyangkut efisiensi IP

Address, mengatasi masalah topologi network dan organisasi, network administrator biasanya melakukan subnetting.

• Esensi dari subnetting adalah “memindahkan” garis pemisah antara bagian network dan bagian host dari suatu IP Address. Beberapa bit dari bagian host dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian network. Address satu network menurut struktur baku dipecah menjadi beberapa subnetwork. Cara ini menciptakan sejumlah network tambahan dengan mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.

Page 44: KONSEP TCP/IP

Perbandingan

Page 45: KONSEP TCP/IP

Tujuan Subnetting IP Address

• Tujuan lain dari subnetting yang tidak kalah pentingnya adalah untuk mengurangi tingkat congesti dalam suatu network.

• Subnetting juga dilakukan untuk mengatasi perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu network. Router IP dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda hanya jika setiap network memiliki address network yang unik.

• Selain itu, dengan subnetting, seorang network administrator dapat mendelegasikan alokasi IP address untuk host di seluruh departemen dari suatu perusahaan besar kepada setiap departemen, untuk memudahkannya dalam mengatur keseluruhan network

Page 46: KONSEP TCP/IP

Ilustrasi• Perhatikan ilustrasi pada Gambar 1, hal ini sama dengan ratusan

orang berada pada suatu ruangan. Jika ada banyak orang yang berbicara pada saat bersamaan, maka pendengaran kita terhadap seorang pembicara akan terganggu oleh pembicara lainnya. Akibatnya, kita bisa salah menangkap isi pembicaraan, atau bahkan sama sekali tidak bisa mendengarnya. Artinya tingkat kongesti dalam jaringan yang besar akan sangat tinggi, karena probabilitas “tabrakan” pembicaraan bertambah tinggi jika jumlah yang berbicara bertambah banyak

Ethernet

Server

Page 47: KONSEP TCP/IP

Subnetting Fisik• Untuk menghindari terjadinya kongesti akibat terlalu

banyak host dalam suatu physical network, dilakukan segmentasi jaringan.

Ethernet

Ethernet

Workstation Workstation

Workstation

Workstation

Workstation

Workstation

Workstation

Workstation

Workstation

Workstation

Workstation

WorkstationWorkstation

Workstation Workstation Workstation

Network Departemen B

Network Departemen B

Network Departemen DNetwork Departemen C

Network Departemen A

Network BackbonePerusahaan

Router

Ke Internet

Page 48: KONSEP TCP/IP

Subnetting Logik• Setelah membuat subnet secara fisik, kita juga harus

membuat subnet logic. Masing-masing subnet fisik setiap departemen harus mendapat subnet logic yang berbeda, berupa network address yang merupakan bagian (sub) dari network address perusahaan.

• Suatu subnet didefinisikan dengan mengimplementasikan masking bit (subnet mask) kepada IP Address. Struktur subnet mask sama dengan struktur IP Address, yakni terdiri dari 32 bit yang dibagi atas 4 segmen. Bentuk subnet mask adalah urutan bit 1, diikuti bit 0. Jumlah bit 1 menentukan tingkat subnet mask.

Page 49: KONSEP TCP/IP

Implementasi Subnetting

• Menggunakan subnetmask• Format subnetmask sama dengan format IP

Address ( 32 bit )• Bit-bit IP Address yang dimasking akan

dianggap sebagai bit-bit network• Level masking pada umumnya dinyatakan

dengan jumlah bit

Page 50: KONSEP TCP/IP

Contoh Subnet Mask• Subnetmask di atas identik dengan standard IP Address kelas

B. Dengan menerapkan subnet mask tersebut pada satu network kelas A, dapat dibuat 256 subnetwork baru (44.1.xxx.xxx, 44.2.xxx.xxx, 44.3.xxx.xxx dst. sampai 44.255.xxx.xxx) dengan kapasitas masing-masing subnet setara dengan satu network kelas B.

• Network address dan broadcast address untuk setiap network berubah, karena komposisi bit-bit host dan bit-bit network juga berubah. Penerapan subnet yang lebih jauh, misalnya 24 bit (255.255.255.0 atau FF.FF.FF.00) pada kelas A akan menghasilkan 2562 network (lebih dari 65 ribu network) setara kelas C dengan kapasitas masing-masing subnet sebesar 256 host.

• Network kelas A, B atau C juga dapat dibagi-bagi lagi menjadi beberapa subnet dengan menerapkan subnet mask yang lebih tinggi seperti 25 bit, 26 bit atau 27 bit dst.

Page 51: KONSEP TCP/IP

Contoh Subnetmask• 11111111.11111111.00000000.00000000

( 255.255.0.0 atau FF.FF.0.0 )• 11111111.11111111.11111111.00000000

( 255.255.255.0 atau FF.FF.FF.0 )• 11111111.11111111.11111111.11100000

( 255.255.255.224 atau FF.FF.FF.E0 )

Page 52: KONSEP TCP/IP

Contoh Masking 16 bit untuk kelas A44 132 1 20

00101100 10000100 00000001 00010100

255 255 0 0

11111111 11111111 00000000 00000000

44 132 0 0

00101100 10000100 00000000 00000000

44 132 255 255

00101100 10000100 11111111 11111111

IP Address

Subnet Mask

Network Address

Broadcast Address

Page 53: KONSEP TCP/IP

Contoh Masking 24 bit untuk kelas A44 132 1 20

00101100 10000100 00000001 00010100

255 255 255 0

11111111 11111111 11111111 00000000

44 132 1 0

00101100 10000100 00000001 00000000

44 132 1 255

00101100 10000100 00000001 11111111

IP Address

Subnet Mask

Network Address

Broadcast Address

Page 54: KONSEP TCP/IP

Contoh Masking 27 bit untuk kelas B167 205 9 41

10100111 11001101 00001001 00101001

255 255 255 224

11111111 11111111 11111111 11100000

167 205 9 32

10100111 11001101 00001001 00100000

167 205 9 63

10100111 11001101 00001001 00111111

IP Address

Subnet Mask

Network Address

Broadcast Address

Page 55: KONSEP TCP/IP

Keterangan

• 27 bit pertama adalah bit-bit network, sedangkan 5 bit terakhir adalah bit-bit host

• Ada 32 ( 25 ) kombinasi bit host

• Bit host 00000 ==> network address Bit host 11111 ==> broadcast address

• Setiap subnetwork dapat menampung 30 host ( selain nomor 00000 dan 11111 )

Page 56: KONSEP TCP/IP

Subnetting dengan 27 bit mask 167 205 9 xxx

10100111 11001101 00001001 xxxxxxxx

11111111 11111111 11111111 11100000

10100111 11001101 00001001 000xxxxx

10100111 11001101 00001001 001xxxxx

10100111 11001101 00001001 010xxxxx

10100111 11001101 00001001 011xxxxx

10100111 11001101 00001001 100xxxxx

10100111 11001101 00001001 101xxxxx

10100111 11001101 00001001 110xxxxx

10100111 11001101 00001001 111xxxxx

0-31

32-63

64-95

96-127

128-159

160-191

192-223

224-255

Byte Akhir

Page 57: KONSEP TCP/IP

Keterangan

• Dari satu kelas C mendapatkan 8 subnet• Segmentasi : 1 x 256 ==> 8 x 32• Masing-masing segmen mempunyai broadcast

address dan network address sendiri

Page 58: KONSEP TCP/IP

Routing

Page 59: KONSEP TCP/IP

Pendahuluan• Internetwork menggunakan proses routing untuk

mengirimkan dari suatu network ke network yang lain.Untuk menjaga data di dalam jalan yang terbaik ke suatu tujuan , beberapa urutan route di dalam network sangatlah dibutuhkan.

• Route network dalam proses pengiriman data diatasi oleh protocol routing.LAN (Local Area Network) mempunyai suatu batas performance yang bergantung pada ukuran atau kompleksitas dari LAN tersebut.Ukuran batasan itu antara lain :– Ukuran segmen fisik network.– Banyaknya host yang ada di setiap segmen.– Besarnya jumlah dari trafik data.– Keberagaman topologi network.

Page 60: KONSEP TCP/IP

Syarat Konfigurasi Routing

• Mengetahui Konfigurasi Network

• Mengetahui IP Address Gateway

Page 61: KONSEP TCP/IP

Ethernet

167.205.22.0167.205.22.18

167.205.22.3167.205.22.6

167.205.22.5

167.205.20.11

167.205.20.3 167.205.20.5

44.132.1.0

44.132.1.20

167.205.20.0

44.132.1.5Gateway 1 Gateway 2

167.205.22.20

To Internet

Gateway 3

TOKEN RING

Contoh Konfigurasi Network

Page 62: KONSEP TCP/IP

Ethernet

167.205.22.0167.205.22.18

167.205.22.3167.205.22.6

167.205.22.5

167.205.20.11

167.205.20.3 167.205.20.5

44.132.1.0

44.132.1.20

167.205.20.0

44.132.1.5Gateway 1 Gateway 2

167.205.22.20

To Internet

Gateway 3

TOKEN RING

Contoh Konfigurasi Network

ifconfig ed0 167.205.20.11 netmask 255.255.255.0broadcast 167.205.20.255

Page 63: KONSEP TCP/IP

Ethernet

167.205.22.0167.205.22.18

167.205.22.3167.205.22.6

167.205.22.5

167.205.20.11

167.205.20.3 167.205.20.5

44.132.1.0

44.132.1.20

167.205.20.0

44.132.1.5Gateway 1 Gateway 2

167.205.22.20

To Internet

Gateway 3

TOKEN RING

Contoh Konfigurasi Network

ifconfig ed0 167.205.20.11 netmask 255.255.255.0broadcast 167.205.20.255

ifconfig ed1 167.205.22.5 netmask 255.255.255.0broadcast 167.205.22.255

Page 64: KONSEP TCP/IP

Ethernet

167.205.22.0167.205.22.18

167.205.22.3167.205.22.6

167.205.22.5

167.205.20.11

167.205.20.3 167.205.20.5

44.132.1.0

44.132.1.20

167.205.20.0

44.132.1.5Gateway 1 Gateway 2

167.205.22.20

To Internet

Gateway 3

TOKEN RING

Contoh Konfigurasi Network

Page 65: KONSEP TCP/IP

Ethernet

167.205.22.0167.205.22.18

167.205.22.3167.205.22.6

167.205.22.5

167.205.20.11

167.205.20.3 167.205.20.5

44.132.1.0

44.132.1.20

167.205.20.0

44.132.1.5Gateway 1 Gateway 2

167.205.22.20

To Internet

Gateway 3

TOKEN RING

Contoh Konfigurasi Network$ netstat -nr

Page 66: KONSEP TCP/IP

Ethernet

167.205.22.0167.205.22.18

167.205.22.3167.205.22.6

167.205.22.5

167.205.20.11

167.205.20.3 167.205.20.5

44.132.1.0

44.132.1.20

167.205.20.0

44.132.1.5Gateway 1 Gateway 2

167.205.22.20

To Internet

Gateway 3

TOKEN RING

Contoh Konfigurasi Network$ netstat -nrRouting tablesDestination Gateway Flags Refcnt Use Interface127.0.0.1 127.0.0.1 UH 1 105 lo0167.205.20.0 167.205.20.3 U 35 3075 ed0167.205.22.0 167.205.22.5 U 43 1025 ed1

Page 67: KONSEP TCP/IP

ROUTING• Proses pengambilan keputusan : lewat

gateway yang mana paket harus dilalukan

• Routing dilakukan untuk setiap paket

Page 68: KONSEP TCP/IP

Algoritma Routing

• Didalam penentuan jalur untuk routing diperlukan suatu variabel yang dinamakan metric misalnya jumlah traffic.Metric digunakan untuk menentukan jalur yang paling baik untuk ditempuh dalam mengirimkan suatu paket data.

• Protokol routing membentuk suatu tabel routing yang digunakan untuk meyeleksi jalur yang akan digunakan.Didalam tabel routing terdapat suatu alamat tujuan paket data dan hop yaitu suatu router yang akan dituju setelah router tersebut.