KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis...

55
KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D (Kajian Filologi dan Analisis Isi) TESIS Oleh: IHSAN SA’DUDIN NIM. 1420510095 KONSENTRASI ILMU BAHASA ARAB PROGRAM STUDI AGAMA DAN FILSAFAT PASCASARJANA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2016

Transcript of KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis...

Page 1: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH

KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D (Kajian Filologi dan Analisis Isi)

TESIS

Oleh:

IHSAN SA’DUDIN

NIM. 1420510095

KONSENTRASI ILMU BAHASA ARAB

PROGRAM STUDI AGAMA DAN FILSAFAT

PASCASARJANA UIN SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2016

Page 2: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

Pernyataan Keaslian

Page 3: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

iii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI

Page 4: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

Pengesahan

Page 5: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

v

Persetujuan Tim Penguji Ujian Tesis

Page 6: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

NOTA DINAS PEMBIMBING

Kepada Yth.

Direktur Pascasarjana

UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta

Assalamualaikum Wr. Wb.

Setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi terhadap penulisan tesis yang

berjudul:

KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

(Kajian Filologi dan Analisis Isi)

Yang ditulis oleh:

Nama : Ihsan Sa’dudin, S. Hum.

NIM : 1420510095

Jenjang : Magister

Program Studi : Agama dan Filsafat

Konsentrasi : Ilmu Bahasa Arab

Saya berpendapat bahwa tesis tersebut sudah dapat diajukan kepada program

pascasarjana UIN Sunan Kalijaga untuk diujikan dalam rangka memperoleh gelas

Magister Humaniora.

WassalamualaikumWr. Wb.

Yogyakarta, 12 Juni 2016

Pembimbing,

Dr. Uki Sukiman, M. Ag.

NIP. 19680429 199503 1 001

Page 7: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

vii

MOTTO

“ Hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya

bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya”

-Pak Harfan Laskar Pelangi

“ Setiap kali engkau mengira bahwa engkau tahu siapa dirimu yang

sebenarnya, larilah dari citra-diri itu dan peluklah Dia yang tak bisa dijelaskan

oleh apa pun”

-Jalal ad-Din ar-Rumi

Page 8: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah yang berupa Tesis ini, saya persembahkan untuk Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Page 9: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

ix

KATA PENGANTAR

Bismilla>hirrah}ma>nirrah}i>m

Segala puji hanya milik Al-Haq, Allah SWT. Dialah Wuju>d yang

memberikan cahaya kehidupan dengan ilahiyyah, rubu>biyyah, dan rahma>niyyah-

Nya kepada semua maujudat-Nya dan hanya keridoan-Nya yang diharapkan.

Salawat dan salam selamanya terlimpah curahkan kepada manifestasi Wuju>d

paling sempurna, manusia paripurna pembawa ajaran penyempurna ajaran

sebelumnya, Kanjeng Nabi Muhammad SAW., kepada keluarga, sahabat,

pengikut, dan umatnya sampai hari dipertemukan dengan-Nya.

Pada penyusunan Tesis ini tentu tidak terlepas dari bantuan dan dukungan

banyak pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. DirekturPascasarjanaUIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Ketua dan Sekretaris Jurusan Agama dan Filsafat, serta semua dosen

Konsentrasi Ilmu Bahasa Arab Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

4. Bapak Dr. Uki Sukiman, M.Ag.,selaku Pembimbing yang selalu member

banyak arahan dan bimbingan dalam penyusunan Tesis.

5. Ayahanda Bapak Supriana dan Ibunda Uum Sumiati, terima kasih atas

semua do’a, perhatian, kasih sayang dan bimbingan sehingga menjadi anak

yang berguna.

Page 10: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

6. Pengelola Perpustakaan Mesjid Agung Surakarta yang telah memberikan

kesempatan dan kepercayaan kepada peneliti untuk meneliti naskah

MAA.021.

7. Para guru yang ikhlas mengajarkan ilmunya pada peneliti sejak dulu

sampai sekarang. Tanpa pengajaran dan pendidikan beliau semua, peneliti

tidak akan sampai pada tahap ini.

8. Semua teman-teman Konsentrasi Ilmu Bahasa Arab dan Pendidikan

Bahasa Arab angkatan 2014 UIN Sunan Kalijaga.

9. Keluarga besar Zukaa-Zukaa Foundation yang selalu mendukung dalam

berbagai kondisi.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan tesis ini

yang tidak mungkin disebutkan satu per satu.

Harapan penyusun semoga Allah SWT memberikan pahala yang setimpal

kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan tesis

ini teriring dengan do`a Jazākumullāh Khairal Jazā`.

Penyusun menyadari adanya banyak kekurangan untuk dikatakan

sempurna, dari itu penyusun menerima dan menghargai saran serta kritik untuk

perbaikan berikutnya.

Yogyakarta, 13 Juni2016

Ihsan Sa’dudin

Page 11: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

xi

ABSTRAK

Ajaran Islam selalu menghendaki terciptanya integrasi aspek-aspek amaliah

lahiriah yang diatur dalam syariah (fiqih) dengan penghayatan aspek-aspek

amaliah batiniah yang diatur dalam tasawuf. Syariah yang bersifat lahiriah dan

tasawuf yang bersifat batin. Meskipun keduanya (syariah dan tasawuf) memiliki

perbedaan yang tajam, namun dibalik perbedaan tersebut keduanya mempunyai

hubungan yang sangat erat dan pengamalan akan keduanya merupakan

perwujudan kesadaran iman yang mendalam. Syariah sebagai cerminan

perwujudan pengamalan iman pada aspek lahiriah dan tasawuf mencerminkan

perwujudan pengamalan iman pada aspek batiniah. Sehingga, dalam pengamalan

syariat tidak hanya sekedar kesibukan perbuatan fisik semata akan tetapi pada

pengamalannya akan dibarengi dengan penjiwaan, penghayatan, kesadaran oleh

pengamalnya karena dia merasa dekat dengan Allah SWT. dan berada di hadirat-

Nya. Dengan demikian, nilai ibadah syariat tidak hanya sekedar bentuk

perwujudan bakti kepada Allah SWT., namun juga akan memberikan efek

kesucian lahir dan batin yang akan tercermin pada akhlak al-kari>mah dalam

kehidupan sehari-hari.

Konsep syariat, tarekat, dan hakikat (tasawuf) terekam jelas dalam naskah

Kita>b ‘Ilmat-Tauh}i>d dengan kode MAA.021. Sebuah naskah koleksi

Perpustakaan Mesjid Agung Surakarta yang ditulis menggunakan Bahasa Arab

dan Jawa Pegon. Naskah MAA.021 terdiri dari empat naskah, yaitu Fath} Rah}ma>n yang mengurai pemikiran tasawuf dan tauhid Syekh Ruslan ad-Dimasqi;

jawa>hirul mubi>n dengan kandungan isi berupa hakikat makrifat yang dapat

menghantarkan Allah SWT. bertajalli> kepada hamba-Nya, baik melalui h}ulu>l ataupun ittih}ad;At-Tuh}fahAl-Mursalah yang menjelaskan pemikiran al-Buhanfuri

tentang martabat tujuh, hakikat wujud, dan sebagainya; dan terakhir naskah

Mat}alal-Massi dengan kandungan isi integrasi antara syariat, tarekat, dan hakikat

serta penjelasan tentang keimanan. Adapun corak tasawuf dari naskah Fath} Rah}ma>n dan Mat}alal-Massi adalah tasawuf suni, sedangkan naskah jawa>hirul mubi>n dan At-Tuh}fahAl-Mursalah bercorak tasawuf falsafi. Penelitian ini

menggunakan kajian filologi untuk mengungkap isi kandungan naskah. Naskah

yang diteliti adalah naskah tunggal, sehingga penelitian ini menggunakan metode

analisis naskah tunggal edisi standar. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan

atau libraryresearch dan bersifat penelitian kualitatif.

Keyword: Filologi, Konsep Tasawuf, dan Standar.

Page 12: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................................ ii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ............................................................................... iii

PENGESAHAN ................................................................................................................. iv

PERSETUJUAN TIM PENGUJI UJIAN TESIS ............................................................... v

NOTA DINAS PEMBIMBING ......................................................................................... vi

MOTTO ............................................................................................................................ vii

PERSEMBAHAN ............................................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ix

ABSTRAK ......................................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... xii

BAB I .................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 8

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................................ 8

D. Kajian Pustaka ........................................................................................................ 9

E. Kerangka Teori ..................................................................................................... 12

F. Metode Penelitian ................................................................................................. 19

G. Sistematika Penulisan ........................................................................................... 24

BAB II ................................................................................ Error! Bookmark not defined.

TINJAUAN NASKAH ...................................................... Error! Bookmark not defined.

A. Inventarisasi Naskah .............................................. Error! Bookmark not defined.

B. Deskripsi Naskah ................................................... Error! Bookmark not defined.

C. Ringkasan Isi Naskah ............................................. Error! Bookmark not defined.

BAB III .............................................................................. Error! Bookmark not defined.

SUNTINGAN TEKS ......................................................... Error! Bookmark not defined.

A. Metode Penyuntingan dan Edisi Teks .................... Error! Bookmark not defined.

B. Pertanggungjawaban Transliterasi ......................... Error! Bookmark not defined.

C. Suntingan, Transliterasi, dan Terjemah ................. Error! Bookmark not defined.

BAB IV .............................................................................. Error! Bookmark not defined.

ANALISIS KONSEP TASAWUF..................................... Error! Bookmark not defined.

Page 13: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

xiii

DALAM KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D ............................... Error! Bookmark not defined.

A. Ilmu Tasawuf ......................................................... Error! Bookmark not defined.

B. Konsep Tasawuf dalam Kita>b ‘Ilm at-Tauh}i>d ....... Error! Bookmark not defined.

BAB V .............................................................................................................................. 26

PENUTUP ........................................................................................................................ 26

A. Simpulan ............................................................................................................... 26

B. Saran ..................................................................................................................... 33

Daftar Pustaka ................................................................................................................... 35

Page 14: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D
Page 15: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam yang diyakini sebagai agama s}a>lihun likulli zama>n dan

membawa visi rah}matan lil ‘a >lami>n bukan saja menjadi simbol- formalis,

melainkan sebuah kenyataan dalam kehidupan. Islam sebuah agama yang

memberikan ajaran bahwa Tuhan itu Esa atau dalam bahasa lain

mengesakan Tuhan. Hal ini menjadi fondasi dasar bagi pemeluk Agama

Islamuntuk menjalani kehidupannya karena rukun iman pertama adalah

iman kepada Allah dan rukun Islam pertama adalah membaca dua kalimat

syahadat. أشهدأن ل إله إل اهلل وأشهدأن ممدا رسول اهلل

Pada kalimat di atas ada sebuah titik yang mempertemukan kedua

rukun dalam Islam (rukun iman dan Islam), yaitu iman kepada Allah dan

kesaksian yang membenarkan bahwa tiada Tuhan selain Allah. Lebih jauh

lagi, seorang muslim harus bisa mencari cara untuk mengetahui,

menjadikan, mengakui, dan meyakini bahwa Allah itu Esa. Permasalahan

ini menjadi sebuah kajian tersendiri dalam agama Islam sehingga

memunculkan sebuah disiplin ilmu, ilmu tauhid.

Inti ajaran Al- Quran adalah tauhid, itu merupakan hal yang sangat

prinsip dan tidak bisa diragukan lagi. Bagi sufi, Al- Quran tidak hanya

Page 16: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

memuat ajaran- ajaran yang mengisyaratkan bahwa Tuhan adalah serba

transendental. Bahkan, banyak ayat- ayat yang memberikan keterangan-

keterangan yang menunjukkan bahwa Tuhan adalah serba imanen1,

senantiasa hadir bersama hamba-Nya dan selalu mauju>d di mana-

mana.2Sebagai contoh, pandangan kaum sufi mengenai kalimat tauhid

la>Ila>ha illalla>h. Mereka berpandangan bahwa kata Ila>h dalam kalimat

tersebut bermakna tidak ada realitas (hakikat) sejati kecuali Allah.3 Dari sini

mereka memahami bahwa hanya Allah yang real, yang hakiki, sedangkan

yang lain adalah nisbi. Ketika dikaitkan dengan wujud, maka Tuhan adalah

satu- satunya yang betul- betul ada. Dia- lah realitas terakhir, yang berwujud

sejati. Karena itu, ada identitas antara yang hak (yaitu Tuhan) dan yang

Wujud.

Salah satu pemikir Islam yang mempunyai buah pikir tentang konsep

tauhid adalah Syekh Ruslan Dimasyki.4 Salah satu karyanya adalah Risalah

Ruslan Dumsyiki, dalam kitabnya dia menjelaskan beberapa tema, yaitu

tauhid, iman, syirik, tarekat, syariat, dan hakikat. Salah satu penjelasan

dalam kitab tersebut mengenai amal, semua amal usaha manusia di dunia

1Imanen dalam Kamus Ilmiah Populer bermakna yang ada di dalam; yang beroperasi

dalam suatu proses; berada dalam struktur- struktur dan mengambil bagian yang menentukan

proses- proses alam. Penjelasan lain mengenai imanensi dijelaskan oleh Muhammad al- Fayyadl,

imanensimerupakan sebuah dimensi yang menegaskan bahwa Al-Wujud (Tuhan) mempunyai

sebuah sisi kemungkinan untuk dikenali, didekati, atau dikonstruksi dalam sistem simbolik. Dan

lawan kata dari imanen adalah transenden. 2MoenirNahrowi Tohir, Menjelajahi Eksistensi Tasawuf Meniti Jalan Menuju Tuhan,

(Jakarta: As-Salam Sejahtera, 2012), hlm. 37. 3MoenirNahrowi Tohir, Menjelajahi Eksistensi..., hlm. 38. 4Ruslan Dimasyki seorang sufi dari negara Suriah Kota Damaskus yang lahir pada tahun

470 H di Ja’bar, Suriah. Nama lengkap dari sufi tersebut adalah Ruslan bin Ya’kub bin ‘Abdillah

bin ‘Abdurahman al- Ja’bari, lahir pada tahun 461 H – 541 H. Salah satu karya dia yang mengkaji

tauhid dan sufi adalah Risalah Ruslan Dimasyki.

Page 17: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

3

selalu berkaitan dengan Syariah. Kemudian menjelaskan juga tentang

tawakal, tawakal dalam pandangannya selalu berkaitan dengan keimanan

dan tauhid selalu berhubungan dengan mukasyafah. Penjelasan lainnya

mengenai keimanan dan keyakinan. Iman yang sempurna dapat

mengeluarkanmu dari berbagai kemusyrikan yang dapat menyekutukan

Allah sehingga timbullah sebuah keyakinan yang dapat melihat-Nya di balik

semua keadaanmu. Apabila keimanan bertambah maka keimanan itu akan

memindahkanmu dari satu ha>l ke ha>l lainnya, seperti memindahkanmu dari

keadaan lemah iman kepada iman yang kuat sehingga keimananmu bisa

sempurna, dan iman yang sempurna itu disebut juga dengan keyakinan.

Dengan keyakinan tersebut, seorang hamba dapat melihat semua perkara

yang metafisik. Kemudian hal lain dapat dijangkau dengan keyakinan

tersebut, seperti maqa>mma‘rifat, kasyf, musya >hadah, mu‘a>yanah, itis}al,

fana>, dan baqa>.

Penjelasan di atas merupakan sebuah gambaran dari pokok

pembahasan dalam naskah Fath Rahma>n Bi Syarh}i Risa>latil waliyyi Rusla>n

yang merupakan salah satu naskah dari empat naskahyangbernama Kita>b

‘Ilmu At-Tauh}i>d dengan kode naskah MAA.021di Perpustakaan Mesjid

Agung Surakarta. Sekilas dari judul naskah saja sudah terlihat bahwa naskah

tersebut merupakan penjelasan kitab Risa>lah Ruslan karya Syekh Ruslan

Dimasyki dan hal tersebut ditegaskan dalam naskah tersebut pada halaman

tiga. Contoh pembahasan lain yang terdapat pada naskah keempat, Kita>b

Mat}a>lul Massi yaitu mengenai jenis kelamin iman. Pada naskah itu

Page 18: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

dijelaskan bahwa iman tidaklah berjenis kelamin laki-laki ataupun

perempuan, akan tetapi menyerupai kedua jenis kelamin tersebut. Hal ini

karena iman terdiri dari penetapan (iqra>r), hidayah (hida>yah), dan

pembenaran (tas}di>q). Hidayah (hida>yah) adalah bagian dari Allah sehingga

diposisikan pada posisi laki-laki, sedangkan penetapan (iqra>r)dan

pembenaran (tas}di>q) adalah bagian dari hamba sehingga diposisikan pada

posisi perempuan, kemudian kepatuhan (at}-t}a>’ah) dan amal saleh adalah

keturunannya.5

Objek kajian penelitian ini adalah sebuah naskah, maka untuk

mengkaji naskah tersebut peneliti menggunakan ilmu filologi. Sebagaimana

menurut Edi S. Ekadjati yang dikutip Saleh PartaonanDaulay bahwa studi

atas naskah lama idealnya dilakukan terlebih dahulu secara filologi,

kemudian suntingan filologi tersebut dijadikan objek atau bahan studi ilmu-

ilmu lain sesuai dengan kajian naskahnya.6Kata naskah dalam bahasa Arab

adalah nuskhah, merupakan padanan bahasa Indonesia untuk kata

manuskrip yang berasal dari bahasa Latin, yakni manuscriptus.7

Masih banyak naskah yang tersebar di masyarakat yang belum

tersentuh tangan- tangan para ahli filologi, karena masih sedikitnya jumlah

filolog di samping keterbatasan dana dan sarana yang tersedia untuk

penanganan naskah- naskah tersebut. Kekurangan hasil penelitian ini

5Naskah kita>bMat}a>lulMassihalaman 135-136. 6Saleh PartaonanDaulay, Taj Al- Salam Karya BukhariAl-Jauhar Sebuah Kajian Filologi

dan Refleksi Filosofis, (Jakarta: Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Badan Litbang dan

Diklat, 2011), hlm. 7. 7Fathurahman, Oman, dkk, Filologi dan Islam Indonesia, (Jakarta: Puslitbang Lektur

Keagamaan, 2010), hlm. 4.

Page 19: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

5

disebabkan oleh berbagai hal, jenis aksara yang digunakan dalam naskah

sangat beragam, naskah sudah lapuk, termasuk naskah yang disakralkan

oleh sebagian pemiliknya.

Selain itu, sebab yang berasal dari faktor bahasa seperti bahasa yang

tidak dipahami, misalnya; bahasa Sunda akan sulit dipahami oleh orang

Jawa, bahasa Jawa sulit dipahami oleh orang Batak, bahasa Arab sulit

dipahami oleh orang luar Arab. Bahasa Arab pernah memainkan peranan

besar di masa Islamisasi dan meninggalkan pengaruh dalam bahasa Melayu

maupun bahasa Indonesia sampai sekarang.8Sejalan dengan perkembangan

agama Islam di Indonesia, maka secara otomatis kebudayaan Arab,

termasuk bahasanya berkembang pula di Indonesia. Oleh karena itu,

karangan- karangan yang bersifat keagamaan pada masa itu menjadikan

bahasa Arab sebagai bahasa pokok dalam karyanya. Jumlah naskah

berbahasa Arab yang sudah terinventarisasi di Perpustakaan Nasional

Jakarta mencapai 1000 buah.9 Apalagi naskah-naskah yang masih berada di

tangan pribadi (pemiliknya) dan naskah-naskah yang disakralkan oleh

pewarisnya, walaupun naskah itu terkandung tidak diketahui isi

kandungannya. Padahal, jika naskah itu diteliti pasti dapat diketahui isinya,

sehingga dapat dijadikan sumber ilmu pengetahuan, memberikan nilai guna

8Baried, Bahasa Arab dan Perkembangan Bahasa Indonesia, Pidato pengukuhan jabatan

Guru Besar dalam ilmu bahasa Indonesia pada Fakultas Sastra dan Kebudayaan, (Yogyakarta:

Universitas Gadjah Mada, 1970), hlm. 6. Lihat juga Nabilah Lubis, Studi Naskah Zubdat Al-

AsrarfiTahqiqba’dMasyaribal- Akhyar Karya Syekh Yususf Al- Taj: Suatu Kajian Filologi,

Disertasi untuk memperoleh gelar Doktor dalam ilmu agama Islam (Sastra Arab), (Jakarta: IAIN

Syarif Hidayatullah, 1991), hlm. 7. 9Nabilah Lubis, Naskah, Teks, dan Metode Penelitian Filologi, (Jakarta: Puslitbang

Lektur Keagamaan, 2007), hlm. 28.

Page 20: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

dan mungkin tidak dipandang sebagai suatu yang sakral lagi. Kita semua

sadar, bahwa naskah- naskah tersebut merupakan warisan rohani bangsa

yang sangat penting dan berharga, mengingat naskah- naskah itu banyak

mengandung sumber pengetahuan yang dapat membantu kita dalam usaha

mempelajari, mengetahui, mengerti, dan kemudian menyajikan sejarah

perkembangan kebudayaan bangsa.

Secara akademik kitab ini perlu dikaji karena sebuah syarh10 kitab

karya ulama masyhur pada zamannya, nama dan pemikirannya masih

disebut- sebut oleh mengkaji keislaman hingga saat ini. Sesuai dengan

kredibilitas intelektual pengarangnya, naskah ini mengandung pokok- pokok

pemikiran yang perlu dikaji secara mendalam guna mendapat gambaran

tentang perkembangan pemikiran yang pernah mengalami masa gemilang

dalam sejarah peradaban Nusantara. Sementara dari aspek filologi, naskah

ini harus segera mendapat perhatian karena di samping usianya yang sudah

lebih dari lima puluh tahun, kitab ini merupakan manuskrip dengan tulisan

dan bahasa yang sulit dimengerti oleh kebanyakan orang di masa sekarang

dan juga sejauh penelusuran penulis, belum ada peneliti yang mengkaji

naskah tersebut.

Adapun tentang temanya (tauhid dan tasawuf), kedua tema ini

merupakan pokok- pokok keimanan dan keislaman setiap individu muslim.

Penelitian ini mencoba mengungkap dan memaparkan konsep tasawuf

dalam naskah MAA.021. Tema ini berhubungan erat dengan kehidupan

10Syarhsecara bahasa mempunyai arti penjelasan. Kata syarhpada istilah pesantren

memiliki arti sebuah penjelasan dari sebuah kitab yang sudah ada sebelumnya.

Page 21: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

7

umat manusia di dunia ini, manusia harus mengetahui hakikat dirinya, dari

mana dia berasal dan ke mana dia akan kembali. Bagaimana hubungannya

dengan Allah SWT. dan bagaimana hubungannya dengan sesama

makhluk.Ketidaktahuan manusia tentang hakikat dirinya merupakan bahaya

terbesar yang melanda manusia modern saat ini.11

Hubungan manusia dengan Tuhan dapat dikatakan baik apabila semua

perbuatannya di dunia ini baik (lahir maupun batin) dapat diselaraskan

sesuai dengan kehendak Allah.12 Terjadinya kegelisahan- kegelisahan yang

berujung kepada stres, frustrasi, gangguan kejiwaan bahkan tindakan nekat

seperti bunuh diri dan terjun ke dunia kelam adalah akibat dari tidak

selarasnya hubungan antara manusia dengan Allah. Ajaran tauhid dan

tasawuf merupakan saran yang tepat untuk mengatasi kegelisahan-

kegelisahan yang tidak diinginkan itu. Al- Quran menjelaskan dan

memerintahkan umat manusia untuk beriman kepada-Nya.13 Mengenal

Allah merupakan bagian daripada iman dan Allah dapat dikenal dengan

sempurna melalui ajaran tauhid. Sementara tasawuf merupakan cara hidup

manusia yang hanya semata- mata mencari kasih sayang dan rida Allah

SWT..14

Berangkat dari penjelasan di atas, peneliti akan meneliti lebih jauh

tentang naskah tersebut. Terlebih dahulu peneliti akan menyunting dan

11MurtadhaMuthahhari, Perspektif Al- Quran tentang Manusia dan Agama, cet. ke-6

(Bandung: Mizan, 1992), hlm. 27. 12Hasan Yusri, Rahasia dari Sudut Tasawuf (Jalan Bagi Hamba Allah), cet. ke-1

(Surabaya: Bina Ilmu, 1986), hlm. 1. 13Lihat Q.S. An- Nisa : 136 dan Al- Hadid: 7. 14Han SahibKhanKhaja, Study in Tasawuf, terj. Achmad N. Budiman (Bandung: Pustaka,

1987), hlm. 177.

Page 22: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

menerjemahkan teks naskah tersebut kemudian menganalisisnya dengan

metode analisis isi untuk mengungkap konsep tasawuf dalam naskah Fath

Rahma>n Bi Syarh}i Risa>latil waliyyi Rusla>n, jawa>hirul mubi>n, Tuh}fatul

Mursalah}, dan Kita>b Mat}a>lul Massi. Selain itu juga, dengan penelitian ini

peneliti berusaha menyelamatkan naskah tersebut dari kemungkinan

kepunahan dan menyajikan hasilnya kepada khalayak masyarakat. Dengan

demikian penulis mengangkat judul penelitian ini yaitu “Konsep Tasawuf

dalam Naskah Kita>b ‘IlmAt-Tauh}i>d15(Kajian Filologi Dan Analisis Isi).”

B. Rumusan Masalah

Penelitian ini difokuskan pada teks Kita>b ‘Ilmat-Tauh}i>d dan

berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah-masalah yang

akan diselesaikan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana inventarisasi dan deskripsi naskah Kita>b ‘Ilm at-Tauh}i>d

(MAA.021) yang ada di Perpustakaan Mesjid Agung Surakarta?

2. Bagaimana transliterasi dan terjemah naskah Kita>b ‘Ilm at-Tauh}i>d?

3. Bagaimana konsep tasawuf dalam naskah Kita>b ‘Ilm at-Tauh}i>d?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk:

a. Memberikan informasi tentang keadaan naskah Kita>b ‘Ilm at-Tauh}i>d

di Perpustakaan Mesjid Agung Surakarta.

15Judul naskah ini berdasarkan nama yang terdapat pada katalog perpustakaan Masjid

Agung Keraton Surakarta dengan kode naskah MAA.021.

Page 23: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

9

b. Memberikan informasi tentang suntingan teks dari naskah Kita>b ‘Ilm

at-Tauh}i>d.

c. Memperkaya khazanah pengetahuan tentang ketuhanan dengan cara

memberikan gambaran terhadap konsep tasawuf dalam naskah Kita>b

‘Ilm at-Tauh}i>d.

2. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan yang diharapkan melalui penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Menyelamatkan sebagian dari salah satu naskah karya ulama dalam

bentuk suntingan dan analisis;

b. Sumbangan pemikiran pada masyarakat, khususnya masyarakat

akademik yang memiliki minat memperdalam salah satu warisan

budaya bangsa melalui naskah- naskah yang ditulis pada masa silam,

setidaknya memperkaya informasi pelengkap dari hasil kegiatan penelitian

yang pernah ada;

D. Kajian Pustaka

Kajian pustaka dilakukan untuk memperoleh atau memperdalam teori

dan juga bahan atau sumber yang dapat dipakai dalam penelitian ini.

Pengetahuan teori ini bukan hanya yang menyangkut segi filologinya tapi

juga hal- hal yang ada kaitannya dengan isi naskah kita>b ‘ilmat-tauh}i>d

seperti pengkajian isi naskah tersebutdengan hasil penelitian lainnya yang

satu tema. Begitu pula buku- buku tentang tasawuf perlu diungkap dalam

rangka pemahaman isi naskahkita>b ‘ilmat-tauh}i>d.

Page 24: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

Tulisan pertama yang penulis temukan adalah Tesis yang ditulis oleh

Roro Fatikhin dengan nomor induk mahasiswa 1320511082, mahasiswa

pascasarjana program studi agama dan filsafat konsentrasi ilmu bahasa

Arab. Tesis ini berjudul Isra’ Mi’raj Rasul dalam Naskah Perpustakaan

Masjid Agung Surakarta. Penelitian ini mengkaji naskah lama yang

berbahasa Arab dan mengangkat isi naskah yang berisi tentang kisah

perjalanan Nabi Muhammad saw. yang sering dikenal dengan sebutan isra’

mi’raj. Peneliti mendekati naskah ini dengan menggunakan teori

strukturalisme Robert Stanton dan menyimpulkan bahwa isi naskah tersebut

memiliki sedikit perbedaan dengan literatur lain walaupun tidak secara

menyeluruh. Perbedaan- perbedaan tersebut terlihat pada unsur penokohan,

alur, dan juga latar cerita yang ada.

Kedua, tesis yang ditulis oleh KamranAs’atIrsyady dengan nomor

induk mahasiswa 08216595, seorang mahasiswa pascasarjana program studi

agama dan filsafat konsentrasi ilmu bahasa Arab. Tesis ini berjudul

Fathgafiral- khatiyyah ‘ala al- kawakibal- jaliliyahfi nazam al- jurumiyah

karya syaikhnawawial- bantai (1230-1314 H/ 1815-1897 M). Naskah

tersebut berisi tentang komentar Syaikh Muhammad Nawawi Al- Bantani

atas Nazmal- jurumiyah susunan syaikh ‘abdussalaman- Nabrawi. Tesis ini

sebuah penelitian filologi berbasis naskah kuno dengan metode naskah

tunggal edisi kritis disertai deskripsi naratif- analisis mengenai pengarang

dan kandungan naskah, sementara untuk mengeksplorasi mutiara- mutiara

Page 25: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

11

terpendam di balik teksnya, penulis menggunakan pendekatan

Hermeneutika Friedrich Schleiermacher.

Ketiga, sebuah skripsi berjudul Konsep Teologi dalam naskah catur

mi’raj karya Junaidi dengan nomor induk mahasiswa 07510019. Seorang

mahasiswa jurusan aqidah filsafat fakultas ushuludin studi agama dan

pemikiran Islam. penelitian ini mengkaji naskah lama yang berbahasa Jawa.

Penulis mencoba menganalisis konsep teologis yang terdapat dalam naskah

tersebut khususnya tentang seberapa jauh naskah catur mi’raj

mempengaruhi pola pikir masyarakat di daerah Sumenep pada umumnya

dan desa Lebeng Timur pada khususnya.

Keempat, tesis yang ditulis oleh MiftahulHuda, mahasiswa

pascasarjana program studi agama dan lintas budaya Arab universitas gajah

mada Yogyakarta dengan judul Tradisi Sastra Arab di dalam tradisi Arab

Melayu kajian filologi dan resepsi terhadap tes naskah Arab qisasal-

mi’rajan- Nany ke dalam teks Melayu hikayahmi’raj. Tesis tersebut

merupakan kajian kebahasaan yang menggunakan ilmu filologi sebagai

pisau bedahnya dan kemudian dirangkai dengan teori resepsi untuk

mengungkap pemahaman masyarakat Melayu dalam memahami kisah isra’

mi’raj nabi. penulis mengkaji naskah tersebut dengan mencoba mengungkap

isi pokoknya yang berkaitan dengan konvensi bahasa, konvensi budaya, dan

konvensi sastra.

Kelima, sebuah penelitian yang berjudul Isra’ Mi’raj nabi Muhammad

saw naskah Sunda suntingan teks dan kajian teks dan kajian struktur.

Page 26: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

Sebuah naskah berbahasa Sunda berisis tentang kisah isra’ mi’raj, kemudian

oleh Titi Nurhayati dikaji menggunakan teori sastra untuk membedah

naskah tersebut. Pada prosesnya, penulis mengkaji dengan menggunakan

analisis struktur teks naskah Sunda dan kemudian membandingkan dengan

satu naskah Arab lainnya. Penulis juga menggunakan teori resensi dalam

kajian ini, yakni untuk mendapatkan makna secara penuh dari sebuah cerita

yang dikaji, serta melengkapinya dengan metode intertekstual sebagai

asumsi bahwa kapan pun naskah tersebut ditulis, ia tidak mungkin lahir dari

kekosongan budaya.

Setelah memalui penelusuran berbagai hasil penelitian, penulis belum

menemukan hasil penelitian yang setema dengan tema yang penulis bahas

ini. Maka dari itu, penulis hendak meneliti naskah yang berjudul

FathRahma>nBiSyarh}i Risa>latilwaliyyiRusla>n, haqi>qatulMa’rifah,

Tuh}fatulMursalah}, dan Kita>bMat}a>lulMassidengan pendekatan filologi.

Sebuah naskah yang ada di Perpustakaan Masjid Agung Surakarta yang

menggunakan bahasa Arab dengan makna pegon Jawa. Kemudian, selain

sarana penyelamatan naskah kuno dari kepunahan, penelitian ini juga

mencoba mengenalkan naskah sebagai warisan budaya yang harus dijaga

dan juga sebagai penghubung masa lalu dengan masa sekarang dan masa

yang akan datang.

E. Kerangka Teori

Kerangka teori merupakan seperangkat kaidah yang memandu peneliti

dalam melakukan penelitian, menyusun bahan- bahan (data, bukti) yang

Page 27: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

13

diperolehnya dari analisis sumber, dan juga mengevaluasi hasil temannya.

Mengutip T. Ibrahim Alfian, teori merupakan seperangkat proposisi yang

menerangkan bahwa konsep- konsep tertentu saling berhubungan dengan

cara- cara tertentu. Kumpulan konsep- konsep ini kadang kala disebut

“kerangka konseptual”, sedangkan proposisi yang menceritakan bagaimana

pertalian itu adalah definisi, dalil, dan hipotesis. Adapun kerangka teori

yang digunakan pada penelitian ini adalah filologi dan analisis isi.

1. Filologi

Salah satu benda peninggalan sejarah masa silam dalam bentuk tulisan

dan mengandung informasi yang sangat berharga adalah naskah. Isi naskah

mencakup seluruh aspek kehidupan manusia pada masa lampau. Naskah

dapat dijadikan sumber ilmu pengetahuan dalam rangka membina dan

mengembangkan kebudayaan dewasa ini. Ilmu yang mengkaji bidang ini

adalah filologi.

Filologi secara etimologis berasal dari bahasa Yunani yaitu philologia.

Philologiaini terdiri dari dua kata, yaitu philos dan logos. Philosyang berarti

cinta, sedangkan logosberarti kata.16 Arti filologi ini kemudian berkembang

menjadi senang ilmu dan senang kesastraan atau senang kebudayaan, dan

mulai abad ke-19 pengertian filologi dipahami dalam pengertian sebagai

kajian atas sejarah perkembangan bahasa.17

Sedangkan secara terminologi, istilah filologis mengalami proses

perubahan. Sebagai istilah kata filologi mulai dipakai kira- kira abah III SM

16Oman Fathurahman, Filologi Indonesia Teori dan Kajian, (Jakarta: Prenadamedia

Group, 2015), hlm. 13. 17Oman Fathurahman, Filologi Indonesia Teori dan Kajian, …, hlm. 13.

Page 28: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

oleh sekelompok ahli dari Alexandria (Mesir) untuk menyebut keahlian

yang diperlukan untuk mengkaji peninggalan tulisan yang berasal dari kurun

waktu sebelumnya. Dalam perkembangan mutakhir, istilah filologi

kemudian identik dengan studi teks atau naskah, yaitu studi yang dilakukan

dalam rangka mengungkap hasil budaya masa lalu yang tersimpan dalam

peninggalan yang berupa tulisan tangan. Semua bahan tulisan ini disebut

naskah, sedangkan muatan naskah itu sendiri disebut teks. Teks terdiri dari

isi, yaitu ide- ide yang ingin disampaikan kepada pembaca.18 Dalam bahasa

Arab, istilah filologi ini dikenal dengan tahqiqnususat- turatsyang kemudian

sering disingkat dengan istilah tahqiq.19

Meminjam istilah Al-Zamakhsyari dalam Lubis, istilah filologi dalam

bahasa Arab disebut ilmu tahqi>qunnus}u>s}.Mentahqiq sebuah teks atau

nashdengan cara melihat hakikat terdalam yang terkandung dalam sebuah

teks. Sehingga dapat diketahui suatu berita dari teks tersebut, kemudian

meyakini atas kebenarannya. Maka, maksud tahqi>qsecara bahasa adalah

pengetahuan yang sesungguhnya dan berarti juga mengetahui hakikat suatu

tulisan.20 Sebagaimana yang dikutip Oman dari Fadli, pengertian filologi

secara terminologi adalah sebuah investigasi ilmiah atas teks-teks tertulis

(tangan) dengan adanya penelusuran sumber, keabsahan teksnya,

karakteristiknya serta sejarah lahir dan penyebarannya.21

18Siti BarorohBaried, Pengantar Teori Filologi, (Yogyakarta: BPPF UGM, 1994), hlm.2-

3. 19As- Sididiq ‘Abdurrahman al- Guryani, TahqiqNususAt- Turatsfial- Qadimwaal-

Hadits, (T.t.t: Majma’ al-Fatih Il al- Jami’at, 1989), hlm. 7-8. 20Nabilah Lubis, Naskah, Teks, dan Metode Penelitian Filologi, hlm. 18. 21Oman Fathurahman, , Filologi Indonesia Teori dan Kajian, …, hlm.13.

Page 29: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

15

Konsep filologi dengan demikian bertujuan mengungkapkan hasil

budaya masa lampau sebagaimana yang terungkap dalam teks aslinya atau

meminjam istilah Nabilah Lubis, tahqiqmerupakan usaha keras untuk

menampilkan karya klasik dalam bentuk yang baru dan mudah dipahami22

sesuai dengan standar penulisan kontemporer. Selain itu, filologi juga

merupakan sebuah pendekatan penelitian dengan tujuan mengungkap

sejarah terjadinya teks dan perkembangannya serta mengungkap resepsi

pembaca pada setiap kurun penerimaannya. Ilmu yang mempelajari seluk-

beluk teks disebut dengan tekstologi. ilmu ini meneliti antara lain proses

lahir dan penurunan teks, penafsiran dan pemahaman sebuah karya sastra

klasik.23

Penekanan penelitian ini adalah untuk mengetahui kehidupan naskah

dan teks. Sedangkan tujuannya untuk menyunting sebuah teks yang

dipandang layak diterbitkan dengan memperhatikan gejala keaslian naskah

itu. Maka, untuk mencapai tujuan penelitian ini menggunakan pendekatan

intertekstual sebagai cara untuk memahami kandungan suatu teks. Menurut

Fathurohman dalam Elin berpendapat kajian intertekstual tersebut

merupakan suatu teori yang mencoba memaknai teks melalui teks-teks lain

yang berkaitan dan muncul sebelumnya.24

Istilah naskah dan teks sendiri tidak memiliki makna yang sama.

Naskah merupakan benda konkret yang dapat dilihat dan dipegang.

22Nabilah Lubis, Naskah, Teks, dan Metode Penelitian Filologi, hlm. 17. 23Nabilah Lubis, Naskah, Teks, dan Metode Penelitian Filologi,…, hlm. 29. 24Elin Erlina, Abdullah bin ‘Abdal-Qahharal-BantaniFathal-MulukLiyas}IlaIla>Ma>Likal-

Mulu>K ‘Ala>Qa>’IdatAhlal-S}ulu>kCitra Neo- Sufisme di Kesultanan Banten Abad XVIII (Suntingan

Teks dan Analisis Isi), (Tesis: Universitas Indonesia, 2007), hlm. 10.

Page 30: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

Sedangkan teks merupakan kandungan atau isi naskah yang bersifat abstrak

yang hanya dapat dibayangkan saja.25 Tidak dapat dipungkiri bahwa proses

filologi berusaha untuk menjernihkan teks dari penyimpangan yang

diperkirakan terjadi dalam proses penyalinan teks sehingga diperoleh teks

yang paling dekat dengan teks aslinya ketika sang pengarang menyusun teks

pertama kalinya. Kemudian, teks tersebut disajikan dalam bentuk baru agar

dapat disebarluaskan di tengah masyarakat sebagai cara supaya lebih mudah

dipahami dan dipelajari oleh masyarakat sehingga pengetahuan dalam teks

tersebut masih bisa berlaku di masa sekarang.

Setelah diketahui kondisi naskah yang akan diteliti, peneliti harus

menggunakan metode yang cocok untuk meneliti naskah tersebut. Berbagai

metode yang disediakan filologi untuk mengkaji naskah, di antaranya

metode standar26, metode diplomatik27, metode gabungan28, dan metode

landasan.29

Setelah melihat kondisi naskah yang penulis temukan, penulis dalam

penelitian ini menggunakan metode standar untuk menghasilkan naskah

baru yang lebih baik. Metode standar merupakan metode yang digunakan

apabila naskah itu dianggap sebagai cerita biasa, bukan cerita yang dianggap

25Elis Suryani, Filologi, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2012), hlm. 47. 26Metode standar adalah metode yang biasa digunakan dalam penyuntingan naskah

tunggal. Lebih lanjut lihat EdwarDjaramis, Metode Penelitian Filologi, (Jakarta: CV Manaco,

2002), hlm. 24. 27Metode diplomatik digunakan apabila isi cerita dalam naskah dianggap suci atau

penting dari segi sejarah, kepercayaan, atau bahasa sehingga diperlukan perlakuan khusus atau

istimewa. 28Metode gabungan dipakai apabila menurut tafsiran nilai semuanya hampir sama, yang

satu tidak lebih baik daripada yang lain. 29Metode ini diterapkan apabila menurut tafsiran ada beberapa naskah yang unggul

kualitasnya dibandingkan dengan naskah- naskah yang lain.

Page 31: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

17

suci atau penting dari sudut pandang agama atau sejarah, sehingga tidak

diperlukan perlakuan khusus atau istimewa.30

Teks yang dijadikan objek penelitian ini ditulis dengan bahasa Arab,

maka untuk memudahkan pembaca akan disajikan pula transliterasi31 dan

terjemahan teks ke dalam bahasa Indonesia. Adapun pedoman transliterasi

yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pedoman Transliterasi Arab-

Latin Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan RI yang diterbitkan Badan Litbang Agama dan Diklat

Keagamaan Departemen Agama Republik Indonesia pada tahun 2003,

sedangkan terjemah yang digunakan adalah terjemahan bebas, yaitu

penerjemahan yang berusaha menyampaikan makna teks behasa sumber ke

dalam bahasa sasaran. Alasan penggunaan metode terjemah bebas untuk

memudahkan terjemahannya.

2. Analisis Isi

Metode analisis merupakan teknik untuk mengumpulkan dan

menganalisis isi dari teks. Pelopor analisis isi ini adalah Harold D. Lasswell

dengan teknik symbolcoding-nya yaitu dengan mencatat lambang atau pesan

secara sistematis kemudian memberikan interpretasi.32Konsep analisis isi

pada hakikatnya jauh lebih tua dari namanya (jauh sebelum teknik ini

dikenalkan dengan nama contentanalysis), para sosiolog, sejarawan, dan

30EdwarDjaramis, Metode Penelitian Filologi, (Jakarta: CV Manaco, 2002), hlm. 24. 31Transliterasi adalah penggantian jenis tulisan, huruf demi huruf dari abjad yang satu ke

abjad yang lain. 32Bambang Setiawan, dkk., Metode Penelitian Komunikasi, cet. ke-5, (Tangerang:

Universitas Terbuka, 2012), hlm. 6.3.

Page 32: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

kritikus sastra telah menggunakan contentanalysis, di antaranya adalah

karya Max Weber, Thomas, Znaniecki, dan Sorokin.33

Pada awalnya analisis isi ini menggunakan sumber-sumber data

seperti surat kabar, laporan-laporan diplomatik, jurnal, dan lainnya.

Penggunaan analisis ini semakin lama semakin meningkat, hal ini tampak

dari teknik-teknik yang diperlukan semakin bertambah, secara frekuensi dan

keterampilannya. Menurut Bambang, pada 20 tahun terakhir analisis isi ini

digunakan secara luwes untuk melakukan pengujian hipotesis pada berbagai

materi oleh sejumlah disiplin ilmu.34

Adapun analisis isi yang dimaksud peneliti adalah memahami isi teks

serta perihal yang terkandung dalam teks, dan bukanlah analisis dengan

metode yang banyak berkembang saat ini, seperti semiotika, wacana,

framing, naratif, hermeneutika dan lainnya. Pendapat Barelson,

sebagaimana yang dikutip oleh Eriyanto mengatakan bahwa analisis isi

adalah suatu teknik penelitian yang dilakukan secara objektif, sistematis,

dan deskriptif kuantitatif dari isi komunikasi yang tampak.35

Manfaat dan tujuan dalam penggunaan analisis isi ini sebagaimana

yang dikatakan McQuail dalam buku Mass Communication Theorydan

dikutip oleh Kriyantono, di antaranya adalah : mendeskripsikan dan

membuat perbandingan terhadap isi; membuat perbandingan antara isi

media dengan realitas sosial; isi media merupakan refleksi dari nilai-nilai

33Bambang Setiawan, dkk., Metode..., hlm. 6.4. 34Bambang Setiawan, dkk., Metode..., hlm. 6.5. 35Eriyanto, Analisis Isi Pengantar untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-Ilmu

Sosial Lainnya, cet. ke-2, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), hlm. 15.

Page 33: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

19

sosial dan budaya serta sistem kepercayaan masyarakat; mengetahui fungsi

dan efek media; mengevaluasi media performance; dan mengetahui

kebiasan media.36Kemudian, Andi Bulaeng menambahkan kegunaannya,

yaitu sebagai bahan mengklasifikasikan pengutaraan lambang-lambang dan

sebagai alat penetapan ketentuan analisis dalam laporan pengamat ilmiah.37

Adapun analisis isi yang yang digunakan peneliti dalam penelitian ini

merupakan kajian mengenai kandungan naskah dengan melakukan

komparasi atau perbandingan isi naskah terhadap keilmuan tasawuf milik

Al-Qusyairi, artikel yang berkaitan dengan tasawuf, dan berbagai karya-

karya ulama bidang tasawuf. Kemudian daripada itu, peneliti mengharapkan

kajian analisis isi ini menambah wawasan para pengaji Islam (akademisi

ataupun non-akademisi) dan menambah khazanah keislaman sekarang dan

akan datang.

F. Metode Penelitian

Salah satu benda peninggalan sejarah masa silam dalam bentuk tulisan

dan mengandung informasi yang sangat berharga adalah naskah. Isi naskah

mencakup seluruh aspek kehidupan manusia pada masa lampau. Naskah

dapat dijadikan sumber ilmu pengetahuan dalam rangka membina dan

mengembangkan kebudayaan dewasa ini. Ilmu yang mengkaji bidang ini

adalah filologi. Bidang filologi menyajikan beragam metode untuk mengkaji

dan mengungkap isi naskah yang ada. Metode dalam sebuah penelitian

36Rahmat Krisyantono, Teknis Praktis Riset Komunikasi, cet. ke-2, (Jakarta: Kencana,

2007), hlm. 229-230. 37Andi Bulaeng, Metode Peneliatian Komunikasi Kontemporer, (Yogyakarta: Andi,

2004), hlm. 164.

Page 34: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

sangatlah penting agar penelitian tersebut terarah dan sistematis. Oleh

karena itu, dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian

sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan atau libraryresearch,

karena penelitian ini bersifat penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini

mengambil data- data berasal dari sumber- sumber kepustakaan baik berupa

naskah, buku, dan hasil penelitian lainnya yang memiliki kesesuaian dengan

topik kajian penelitian.38 Kemudian, seiring berkembangnya teknologi

informasi, maka penggunaan sumber- sumber bacaan dari internet sepanjang

dirasa perlu, juga akan dilakukan.

2. Sumber Penelitian

Data- data yang ada dalam penelitian ini diambil dari dua sumber

penelitian, sumber primer dan sumber sekunder. Adapun sumber data yang

digunakan dalam penelitian ini meliputi: sumber data primer penelitian ini

adalah manuskrip kitab kita>b ‘ilmat-tauh}i>d yang tersimpan di perpustakaan

Mesjid Agung Surakarta dengan kode MAA.021; kemudian sumber data

sekunder penelitian ini adalah semua literatur- literatur yang memiliki

keterkaitan dengan objek penelitian baik langsung ataupun tidak langsung,

antara lain literatur- literatur tentang tasawuf, tauhid, dan literatur lain untuk

kepentingan penelitian.

38Dadang Abdu Rahman, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta: Kurnia Kalam

Semesta, 2003), hlm.7.

Page 35: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

21

3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan prosedur secara sistemik dan

standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Pada penelitian ini,

peneliti menggunakan metode dokumentasi, yaitu mengumpulkan data

dengan menelaah laporan yang tersedia.39 Peneliti menelaah naskah Kita>b

‘Ilmat-Tauh}i>d yang menjadi sumber data primer pada penelitian ini,

kemudian membaca penelitian terdahulu tentang tasawuf. Kemudian data-

data tersebut dianalisis untuk mendapatkan sebuah kesimpulan terhadap

sasaran penelitian yang diharapkan.

4. Metode Analisis Data

Ditinjau dari fungsi metode adalah untuk menyederhanakan masalah,

sehingga lebih mudah untuk dipecahkan dan dipahami.40 Secara umum

metode yang digunakan dalam analisis data penelitian ini adalah metode

deskriptif analisis, yaitu dengan cara mendeskripsikan fakta- fakta kemudian

disusul dengan analisis. Metode deskriptif analisis ini tidak semata- mata

menguraikan melainkan juga memberikan pemahaman dan penjelasan

secukupnya.41

Pada khususnya, penelitian ini memiliki dua langkah penelitian yang

berbeda namun saling berhubungan antara satu sama lain. Langkah pertama

adalah penelitian filologi, yaitu menampilkan teks terbaca, membersihkan

teks dari kesalahan- kesalahan penyalinan atau kerusakan karena faktor usia

39Ahmad Tahzeh, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm. 66.

40Nyoman KuthaRatna, Teori, Metode, danTeknikPenelitianSastra, (Yogyakarta:

PustakaPelajar, 2004), hlm. 34.

41Nyoman Kutha Ratna, Teori, Metode, dan..., hlm. 53.

Page 36: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

naskah, dan memberikan penjelasan terhadap sesuatu yang dirasa perlu

dijelaskan agar isi teks yang terkandung di dalamnya dengan mudah

dipahami oleh pembaca. Tahapan langkah kerja penelitian filologi adalah

sebagai berikut:

Pertama, inventarisasi dan deskripsi naskah. Inventarisasi naskah

dilakukan dengan studi pustaka yaitu dengan cara mengumpulkan informasi

yang berhubungan dengan naskah beserta isinya. Kemudian untuk deskripsi

naskah akan dilakukan dengan mendeskripsikan judul naskah, kode naskah,

asal naskah, ukuran naskah, ukuran teks, keadaan fisik naskah, ketebalan

naskah, jumlah halaman, jumlah baris tiap halaman, usia naskah, bahasa

naskah, dan ringkasan isi.

Kedua, suntingan naskah. Tahap penyuntingan naskah ini

menggunakan metode standar42 sebagai upaya penyuntingan naskah

tunggal. Pada tahap penyuntingan ini peneliti menggunakan beberapa

tambahan tanda baca agar bisa menghasilkan suntingan yang lebih

sistematis dan terhindar dari penyimpangan. Semua usaha perbaikan dicatat

di tempat khusus (dalam hal ini footnote) dengan tujuan agar mudah

diperiksa dan diperbandingkan dengan bacaan naskah, sehingga masih

memungkinkan penafsiran lagi oleh pembaca.

Ketiga, transliterasi teks naskah dari bahasa bahasa Arab ke dalam

huruf latin sesuai kaidah transliterasi agar teks mudah dibaca dan dipahami

42Edisi standar adalah suatu usaha perbaikan dan meluruskan teks sehingga terhindar dari

berbagai kesalahan dan penyimpangan- penyimpangan yang timbul ketika proses penulisan.

Nabilah Lubis, Naskah, Teks, dan Metode Penelitian Filologi, (Jakarta: Forum Kajian Bahasa &

Sastra Arab, 1996), hlm. 88.

Page 37: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

23

oleh pembaca yang tidak menguasai bahasa Arab. Dalam transliterasi ini

ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu: 1) menjaga kemurnian bahasa

dalam naskah, khususnya penulisan kata; 2) menyajikan teks sesuai dengan

pedoman ejaan yang berlaku sekarang; dan 3) seorang peneliti harus

memperhatikan pedoman ejaan bahasa yang bersangkutan.43

Keempat, proses penerjemahan dari bahasa Arab ke bahasa tujuan

yaitu bahasa Indonesia. Pada penelitian ini menggunakan terjemahan

setengah bebas, yaitu terjemah yang mengalihkan seperangkat informasi

faktual satu bahasa dengan padanannya ke dalam bahasa lain, yakni

terjemahan yang tidak terikat dengan susunan kata demi kata tapi masih

dalam batas dan disesuaikan dengan maksud pengarang teks asli, dan dalam

teks- teks tertentu akan digunakan terjemah bebas.

Kelima, analisis isi teks dengan menggunakan analisis deskriptif

analisis, yaitu dengan cara mendeskripsikan fakta- fakta kemudian disusul

dengan analisis. Metode deskriptif analisis ini tidak semata- mata

menguraikan melainkan juga memberikan pemahaman dan penjelasan

secukupnya.44

5. Penyajian Hasil Penelitian

Hasil penelitian akan disajikan oleh peneliti dalam penelitian ini

dalam bentuk laporan tertulis, tesis. Tesis ini mengacu pada kaidah

pedoman penulisan tesis pada Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

43Siti BarorohBaried, Pengantar Teori Filologi, (Yogyakarta: Badan Penelitian dan

Publikasi, Seksi Filologi, Fakultas Sastra Universitas Gajah Mada, 1985), hlm. 65. 44Nyoman Kutha Ratna, Teori, Metode, dan..., hlm. 53.

Page 38: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

G. Sistematika Penulisan

Sebagai kesatuan pembahasan yang teratur dan mudah dipahami serta

lebih terarah pada permasalahan yang dibahas, maka penelitian ini disusun

dengan sistematika pembahasan sebagai berikut:

Bab pertama merupakan bab pendahuluan yang terdiri dari sub-sub

pembahasan; latar belakang masalah, penelitian terdahulu, identifikasi dan

rumusan masalah, tujuan dan signifikansi penelitian, metodologi penelitian.

Bab kedua adalah Inventarisasi naskah yang meliputi informasi

katalog naskah. Informasi dari katalog naskah inilah yang dijadikan acuan

sekaligus rujukan untuk memperoleh informasi naskah dan teks yang

diperlukan dalam penelitian. Kemudian, penelusuran selanjutnya pada

tingkatnaskah koleksi perpustakaan, dan museum-museum. Selanjutnya

deskripsi naskah yang mencakup deskripsi naskah kita>b ‘ilmat-tauh}i>d dari

sisi fisik naskah.

Bab ketiga menyajikan pengantar suntingan teks, pengantar

transliterasi teks, dan pengantar terjemahan, pertanggungjawaban suntingan

dan transliterasi teks. Suntingan yang disajikan adalah teks naskah kita>b

‘ilmat-tauh}i>d yang telah diperbaiki dengan catatan atau komentar, dan

kritik, selanjutnya transliterasi dan terjemahan teks naskah kita>b ‘ilmat-

tauh}i>d.

Bab keempat menjelaskan konsep tauhid dan tasawuf dalam naskah

kita>b ‘ilmat-tauh}i>d di Perpustakaan Masjid Agung Surakarta dan penulis

komparasikan dengan literatur lainnya.

Page 39: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

25

Bab kelima sebagai akhir dari sistematika penelitian ini disajikan

simpulan dan rekomendasi. Simpulan adalah jawaban dari permasalahan

yang terdapat dalam rumusan masalah. Sedangkan rekomendasi merupakan

pesan atau saran yang ditunjukkan kepada peneliti lain atau pembaca untuk

melakukan penelitian lanjutan yang berkaitan dengan objek penelitian ini.

Page 40: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Naskah MAA.021 merupakan naskah koleksi perpustakaan Masjid

Agung Surakarta. Naskah MAA.021 terdiri dari empat naskah di dalamnya,

yaitu naskah kita>b ’ilmat-tauh}i>d, jawa>hirul mubi>n, at-tuh}fatal-mursalat, dan

kita>b mata}l al-massi. Isi kandungan keempat naskah membahas perihal

tauhid sebagai tujuan sufi; konsep syariat dan tarekatsebagai jalan sufi

melalui mujahadah; musyahadah, dan mukasyafah; konsep hakikat dengan

makrifatnya; konsep ‘ibadah, ‘ubu>dah, dan ‘ubu>diyyah;kedudukan spiritual

sa >lik (maqa>mat); martabahsab’ah; ‘insa>nka>mil; taraqqa> dan tanazzul;

qarbuan-nawa>fil dan qarbual-fara>’id; konsep iman.

Setelah penelitian ini dilakukan dengan tujuan menjelaskan,

mendeskripsikan, dan menganalisis naskah MAA.021 secara kajian filologis

dan analisis isi berkaitan dengan konsep tasawuf naskah dengan konsep

tasawuf al-Qusyairi, peneliti mengambil simpulan berikut sebagai gambaran

dari hasil penelitian:

1. Keadaan naskah MAA.021 ini cukup baik, tulisannya mudah dibaca, ada

beberapa lubang pada halaman awal naskah, jenis tinta pada naskah

menggunakan tinta Cina serta kertas Eropa ber-watermark, dengan

menggunakan hardcover berwarna cokelat yang terbuat dari gabungan

kertas tebal dan dijahit menggunakan benang dan terdapat ilustrasi.

Naskah ini mempunyai ukuran panjang 30,5 cm dan lebar 21,5 cm,

Page 41: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

27

sedangkan teks naskah memiliki ukuran panjang 23 cm dan lebar 14,5

cm, ketebalan naskah ini untuk mencapai 3 cm dan memiliki 9 kuras.

Naskah ini sangat tebal dengan jumlah halaman mencapai 560 halaman,

6 halaman depan dan belakang kosong, kemudian halaman 94 juga

kosong. Jumlah total keseluruhanada560 halaman naskah, baik yang

bahasa Arab ataupun Arab pegondan semuanya tidak menggunakan

penomoran. Sedangkan untuk naskah yang berbahasa Arab berjumlah

142 halaman. Meskipun ada empat naskah, namun keempat naskah

tersebut berbeda antara satu dengan lainnya. Sehingga dapat peneliti

katakan bahwa semua naskah MAA.021 adalah naskah tunggal.

2. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis naskah

tunggal edisi standar. Hal ini karena keempat naskah MAA.021 adalah

tunggal, kemudian peneliti melakukan penyuntingan sesuai standar yang

berlaku pada saat naskah itu diteliti.

3. Keempat naskah MAA.021 ini mempunyai titik persamaan, yaitu

menjelaskan tentang tauhid, tasawuf, dan ajarannya. Naskah MAA.021

merupakan kumpulan naskah-naskah tasawuf, sehingga antara satu

naskah dengan naskah lainnya berbeda pengarangnya. Akan tetapi,

penulis naskah MAA.021 ini satu orang, karena gaya dan jenis tulisan

keempatnya sama.

4. Adapun isi kandungan setiap naskah akan peneliti sampaikan tematis

dengan penjelasan yang dianggap penting oleh peneliti pada penelitian

ini, yaitu:

Page 42: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

Naskah A, sebuah naskah dengan nama Fath Rah}ma>n karya Syekh Ruslan ad-

Dimasqi mempunyai isi kandungan: Pertama, akan pentingnya ilmu tauhid dan

mempelajarinya. Menurutnya, ilmu tauhid merupakan pintu yang terbuka untuk

memahami dan masuk ke dalam realitas hakiki, yaitu al-Haq. Hal ini karena

dalam lafadla>ila>ha ‘illalla>h terdapat fungsi yang dapat menghilangkan segala jenis

kemusyrikan, baik syirik z\a>hir jali dan ba>t\in khofi; kedua, sikap tauhid yang dapat

menghilangkan kedua jenis syirik

Page 43: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

279

a. tersebut adalah adanya tauhid dalam zat, sifat, dan perbuatan;

ketiga, mengenai al-yaqi>n (keyakinan), penjelasannya akan hal ini

menitik beratkan pada ilmu yaqi>n dapat mengantarkan hamba

bersatu dengan al-Haq; kelima, seorang hamba dilihat dari

pengamalan syariat, tarekat, dan hakikatnya tergolong menjadi ahli

gaflah, ahli mu’malah, ahli iradah, ahli tarqiyah, ahli inayah;

keenam, jalan yang harus dilalui hamba agar mencapai Tuhannya,

yaitu syariat, tarikat, dan ma’rifat. Syariat merupakan sebuah

amalan yang harus dilakukan; tarikat dapat dicapai dengan

menggunakan ilmu dan amal; sedangkan hakikat adalah buah hasil

setelah melalui syariat dan tarikat. Buah hasil tersebut adalah

penyaksian pada cahaya keabadian, cahaya Allah dan

meletakkannya di dalam hati terdalam; ketujuh, tiga jenis kasyf,

yaitu kasyfnafs, kasyfqalb, dan kasyfsir; kedelapan, ‘aql

t}abi’ijismani> (akal yang bersifat perbuatan dan fisik dan ‘aql ru>h}ani>

nu>ra>ni> (penglihatan akal dengan menggunakan

malakiyunla>hutiyyah atau bangsa malaikat dan ketuhanan;

kesembilan, konsep muri>d (orang yang dikehendaki Allah untuk

berkehendak, lebih aktif dan berperan sebagai subjek) dan mura>d

(orang yang berkehendak tapi perannya sebagai objek); kesepuluh,

kedudukan spiritual (al-Maqa>ma>t) terbagi menjadi taubat, sabar,

dan rida; kesebelas, konsep iba>dah (mengutamakan aspek fiqih),

ubu>dah(memahami fiqih dan menghayati ibadah, namun hatinya

Page 44: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

tetap kosong), dan ubu>diyah (paham fiqih, penghayatan dalam

ibadah, dan hatinya menyaksikan Tuhan); dan keduabelas

pembagian konsep fana> ke dalam tiga jenis, yaitu fana> fi al-af’al,

fana> fi as}-s}ifat, dan fana> fi az\-z\at.

b. Naskah B, sebuah naskah yang berjudul Jawa>hirul Mubi>n yang

mempunyai isi kandungan sebagai berikut: pertama, makrifat

sebuha pencapaian yang sangat dinantikan dan diharapkan oleh

semua sa>lik dan dengannya sa>lik dapat menyaksikan Tuhan; kedua,

’Ititis}a>l (menyambungkan hati dengan Tuhan) dan’Infis}a>l

(mengosongkan diri atas entitas makhluk, menyisakan hanya satu

entitas yaitu entitas Allah); dan ketiga, Tanazzul (proses turunnya

sifat nasu>tAllah kepada sifat la>uh>tmanusia. Konsep ini lebih

dikenal dengan h}ulu>l) dan Taraqqa(proses naiknya ruh manusia ke

hadirat Allah dengan terlebih dahulu melakukan fana>sehingga dia

bisa baqa bersama-Nya. Konsep ini dikenal dengan ittiha>d).

c. Naskah C, sebuah naskah yang berjudul at-Tuhfahal-Mursalah

adalah naskah yang menjelaskan pemikiran al-Syaikh Muhammad

ibnal-SyaikhFadl Allah al-Hindial-Buhanfuridengan isi kandungan

naskah sebagai berikut: pertama,Wuju>d dan mauju>d. Allah adalah

Wujud, yakni Wujud yang benar-benar Mutlak, tidak terikat oleh

suatu ikatan apapun, Mutlak yang tidak ada bandingannya, Wujud

yang tanpa syarat apapun, Wujud yang tidak memiliki rupa khusus,

tidak memiliki definisi tertentu yang membatasinya, dan tidak

Page 45: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

31

memiliki ketentuan yang mengikat-Nya. Sedangkan mauju>d adalah

makhluk, termasuk alam semesta dan isinya. Mauju>d merupakan

manifestasi dari Wuju>d, sehingga Wuju>d hakiki itu satu, yaitu al-

Haq; kedua, konsep wujudiyyatyang dikenal dengan ”Martabat

Tujuh”. Menurutnya, wujud Allah itu untuk dapat dikenal melalui

tujuh martabat (tingkatan), yaitu martabat al-lata’yun yang disebut

Ahadiyat, martabat ta’ayyunal-awwal, al-ta’ayyunal-tsani, ’alam

arwah, ’alam mis\al, ’alam ajsam, dan martabat insan.; ketiga,

Insa>nka>mil; dan keempat, QurbuAn-Nawa>fil (yaitu melebur dan

menyatunya semua sifat manusia bersama sifat-sifatnya Allah) dan

QurbuAl-Fara>id} (meleburkan diri bersama Allah dan kekal dengan-

Nya).

d. Naskah D, naskah yang bernama Kitab Mata}lul Massi mempunyai

isi kandungan naskah sebagai berikut; pertama, ada hubungan erat

antara syariat, tarekat, dan makrifat. Ketiga aspek tersebut tidak

bisa dipisahkan satu dengan lainnya; dan kedua, konsep iman (1.

Iman berjenis kelamin menyerupai laki-laki dan perempuan. Hal ini

karena iman terdiri darihida>yah (dianalogikan laki-laki), ‘iqra>r dan

tas}di>q (dianalogikan perempuan), dan buah hasil dari keduanya

adalah at}-t}a>’atwal ‘a’ma>lus} s}o>lih}a>t.; 2. Tempat iman setelah keluar

dari jasad adalah bersama ruh namun keimanan tersebut tidak putus

dari jasad; 3. Tempat-tempat iman dalam tubuh, yaitu hati (qalb),

dada, hati nurani (fu’ad), dan lisan; 4. Perbedaan iman dan amal

Page 46: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

yaitu iman selalu diikuti (matbu>’) sedangkan amal selalu

mengikuti(ta>bi’); iman bersifat kontinuitas sedangkan amal

discontinue; iman sebuah kewajiban kepada muslim dan kafir,

sedangkan amal hanya diwajibkan kepada muslim; hukum atau

aturan seorang muslim selalu berhubungan dengan iman, tidak

dengan amal; iman dapat diterima meskipun tanpa adanya amal,

sedangkan amal tidak dapat diterima kalau tidak ada iman; surga

akan didapatkan dengan iman, bukan dengan amal; tidak ada

pahala atas keimanan, tapi adanya pahala atas amal perbuatan;

iman tidak ditimbang, sedangkan amal dapat ditimbang; berwasiat

dengan amal perbuatan, bukan dengan keimanan. Meninggalkan

keimanan dapat menjadikan kafir, tapi meninggalkan amal tidak

menjadikan kekafiran; dan para nabi satu suara perihal keimanan,

namun berbeda pendapat akan syariat.

5. Corak tasawuf naskah A dan D adalah tasawuf suni. Hal ini terlihat dari

ajarannya yang menekankan aspek pembinaan akhlak yang terpuji dalam

hubungan antara manusia dan Tuhan, manusia dan lingkungan.

Selanjutnya, dalam ajaran keduanya tidak mengandung syathahatyang

dipandang telah menyimpang dari ajaran Islam menurut ulama Syariah.

Ajaran tasawuf sunni ini masih terlihat secara jelas perbedaan antara

‘abid dan Ma’bud, serta antara khaliq dan makhluq, sehingga tidak

terdapat unsur-unsur syirik baik dalam akidah maupun dalam ibadah.

Page 47: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

33

Sehingga dapat disimpulkan bahwa naskah A dan D sejalan dengan

konsep al-Qusyairi yang mempunyai corak tasawuf suni.

6. Corak tasawuf B dan C adalah tasawuf falsafi. Salah satu ciri dari

tasawuf falsafi adanya paham wujudiyah martabat tujuh sebagai pelanjut

pemikiran Ibn Arabi. Hal lainnya lagi adanya konsep h}ulu>l yang digagas

oleh al-Hallaj dengan syathahatnya“Ana al-Haq...”, dan konsep ittih}a>d

yang digagas oleh al-Bustami dengan syathahatnya “Subha>ni>...ma>

‘a’z}amasya’ni>....”

B. Saran

Berdasarkan penelitian ini, terdapat saran dan rekomendasi yang dapat

diberikan, yaitu:

1. Kepada pihak yang mempunyai wewenang dalam menangani

naskah kuno diharapkan bisa lebih menjaga, merawat, dan

melestarikan naskah-naskah Nusantara, baik yang terdapat di

dalam negeri atau pun luar negeri.

Page 48: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

2. Kepada pihak yang berwenang menangani naskah, baik peneliti

atau pun lembaga diharapkan bisa menerbitkan dan publikasikan

naskah hasil kajian filologi ke masyarakat luas.

3. Kepada filolog diharapkan bisa mengintegrasikan hasil kajian

filologi dengan bidang kajian keilmuan lainnya dengan harapan

dapat memberikan hasil penelitian yang lebih bermanfaat.

Page 49: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

279

Daftar Pustaka

Abdillah, Ali M., Tasawuf Kontemporer Nusantara Integrasi Tasawuf Ibn ‘Arabi

dan Al- Ghazali, Jakarta: Ina Publikatama, 2011.

Abduh, Muhammad, Risalah Tauhid, terj. Firdaus, Jakarta: Bulan Bintang, 1976.

Al-Aziz, Moh. Saifulloh, Risalah Memahami Ilmu Tasawuf, Surabaya: Terbit

Terang, 1998.

Al Barry Dahlan, Pius, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola, 2001.

Al-Farisi, Abdurrahman Abdul Wahab, Soal Jawab Ibadah dan Muamalah,

Jakarta: Gema Risalah, 1996.

Al-Guryani, As- Sididiq ‘Abdurrahman, TahqiqNusus St- Turatsfial- Qadimwaal-

Hadits, T.t.t: Majma’ al-Fatih Il al- Jami’at, 1989.

Al-Ghazali, Imam, Kita>bal-arba’i>nfi> ‘us}u>luddi>n,terj. M. LuqmanHakiem dan

HosenArjazJamad, cet. ketiga, Surabaya: Risalah Gusti, 2014.

Al-Jauziah, IbnulQayyim, Mada>rijus} S}a>laki>n: Jenjang Spiritual Para Penempuh

Jalan Ruhani, terj. Abu Sa’idal-Falahi, Jakarta: Robbani Press, 1998.

Al-Kalabaz\i, At-ta’arufliMaz\hab Ahli Tas}awwuf, Mesir: Al-Halabi, 1381 H.

Al-Utsaimin, Muhammad bin Shalih, Buku Induk Akidah Islam, terj.

IzzudinKarimi, cet. VI, Jakarta: DarulHaq, 2012.

Amin, Samsul Munir, Ilmu Tasawuf, Jakarta: Amzah, 2012.

An-Naisaburi, AbulQasim Abdul karimHawazin Al Qusyairi, Risalah

Qusyairiyah Sumber Kajian Ilmu Tasawuf, terj. Umar Faruq, Jakarta:

Pustaka Amani, 2007.

Armastong, Amatullah, Khazanah Istilah Sufi: Kunci Memasuki Dunia

Tasawuf.Cet. I, Bandung: Mizan, 1996.

Arsyad, Natsir, Seputar Rukun Iman dan Rukun Islam, Bandung: Mizan, 1992.

As- Sarraj, Abu Nashr, Al- Luma’ RujukanLengkapIlmuTasawuf,terj.

Wasmukandan Samson Rahman,Surabaya: RisalahGusti.

Asmaran..PengantarstudiTasawuf, Jakarta: Raja GrafindoPersada 1994.

Page 50: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

As-Samahrani, As’ad, At-Tas}awwufMasya’uhwaMus}t}ala>hatuh, Beirut: Dar An-

Nafa’is, 1987.

Asy-Syami, Umar Muhammad Barkah Al-Baqa’i, Faid Allah Al-

MalikFiHalliAlfazUmdahAs-SalikWaUddahAn-Nasik, jil.ke-1, Lebanon:

Dar Al-KutubAl-Ilmiah, 1971.

Asy- Syaukani, Tafsir FathulQadir, diedit dan ditakhrij oleh Sayyid Ibrahim, terj.

Amir Hamzah Fachruddin dan Asep Saefullah, Jakarta: Pustaka Azzam,

2009

Atjeh, Aboebakar, Tarekat dalam Tasawuf, Kota Bharu: Pustaka Aman, 1983.

At-Taftazani, Abu al-Wafaal-Ganimi, al-Madkhalilaat-Tasawwufal-Islam, terj.,

Bandung: Pustaka, 1997.

Azra, Azyumardi, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara

Abad XVII dan XVIII, Bandung: Penerbit Mizan, 1995.

Az-Zandany, Abdul Majid, dkk., Al-Iman, terj. Yudian Wahyudi Asmin dan

ZaenalMuhtadin Mursyid, Jakarta:Pustaka Al-Kautsar, 1994.

Baried, Siti Baroroh, Bahasa Arab dan Perkembangan Bahasa Indonesia, Pidato

pengukuhan jabatan Guru Besar dalam ilmu bahasa Indonesia pada Fakultas

Sastra dan Kebudayaan, Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 1970.

−−−−−−, Pengantar Teori Filologi, Yogyakarta: Badan Penelitian dan Publikasi,

Seksi Filologi, Fakultas Sastra Universitas Gajah Mada, 1985.

Bawana, Ki Reksa, Ketika Tuhan Bersatu Diri Makna Spiritualitas Sejati Menurut

Syekh Siti Jenar, Jakarta: Narasi, t.t.

Bulaeng, Andi, Metode Peneliatian Komunikasi Kontemporer, Yogyakarta: Andi,

2004.

Chittick, William. C., Tasawuf di Mata Kaum Sufi,terj. Zaimul Am,Bandung:

Mizan.

Daulay, Saleh Partaonan, Taj Al- Salam Karya BukhariAl-Jauhar Sebuah Kajian

Filologi dan Refleksi Filosofis, Jakarta: Puslitbang Lektur dan Khazanah

Keagamaan Badan Litbang dan Diklat, 2011.

Djaramis, Edwar, Metode Penelitian Filologi, Jakarta: CV Manaco, 2002.

El-Qum, Mukti Ali Spirit Islam Sufistik Tasawf Sebagai Instrumen Pembacaan

Terhadap Islam, Bekasi: Pustaka Isfahan, 2011.

Page 51: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

37

Eriyanto, Analisis Isi Pengantar untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-Ilmu

Sosial Lainnya, cet. ke-2, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013.

Erlina, Elin, Abdullah bin ‘Abdal-Qahharal-BantaniFathal-MulukLiyas}IlaIla>Ma>Likal- Mulu>K ‘Ala>Qa>’IdatAhlal-S}ulu>kCitra Neo-

Sufisme di Kesultanan Banten Abad XVIII, Suntingan Teks dan Analisis

Isi, Tesis: Universitas Indonesia, 2007.

Fathurahman, Oman, Filologi Indonesia Teori dan Kajian, Jakarta: Prenadamedia

Group, 2015.

−−−−−−−−, Filologi dan Islam Indonesia, Jakarta: Puslitbang Lektur Keagamaan,

2010.

−−−−−−−−, Ith}a>fal- Dhaki> TafsirWahdatul Wujud bagi Muslim Nusantara,

Jakarta: Mizan, 2012.

−−−−−−−−, Tanbi>hAl-Ma>syi> Menyoal Wahdatul Wujud Kasus AbdurraufSingkel di Aceh Abad 17, Bandung: Mizan, 1999.

FethullahGulen, Tasawuf untuk Kita Semua Menapaki Bukit-Bukit Zamrud kalbu

melalui istilah-istilah dalam Praktek Sufisme, Jakarta: Republika, 2014.

Hadi, Abdul, Tasawuf yang Tertindas: Kajian Hermeneutik Terhadap Karya-

Karya Hamzah Fansuri, Jakarta: Paramdina, t.t.

Hajjaj, Muhammad FauqiAt-Tas}awwufAl-Isla>miwalakhla>q.terj.

KamranAs’atIrsyady dan FakhriGhazali, Jakarta: Amzah, 2011.

Hajjaj, Muhammad Fauqi, Tasawwufal- Islami walakhla>q, terj:

KamranAs’atIrsyady dan FakhriGhazali, Jakarta: Amzah, 2011.

Hamka, Tasawuf, Perkembangan, dan Pemurniannya, Jakarta: Pustaka Panjimas,

1984.

Ibn Arabi, FususAl-Hikam Mutiara Hikmah 27 Nabi, Yogyakarta: Islamika, 2004.

Isa, Syaikh ‘Abdul Qadir, H}aqa>iq at- Tasawuf, terj. KhairulAmruHarahap.dkk.,

Jakarta: Qisthi Press, 2011.

Kamus al-MunawwirArab-Indonesia, Achmad WarsonMunawwir, Surabaya:

Pustaka Progressif, 1997.

Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan RI. 1987, Pedoman

Transliterasi Arab Latin. Nomor 158 dan Nomor 0543b/UI.

Page 52: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

Khaja, Han SahibKhan, Study in Tasawuf, terj. Achmad N. Budiman, Bandung:

Pustaka, 1987.

Khoiri, Alwan, Integrasi Pengamalan Syariah dan Tasawuf, hlm. 1. Makalah

tersebut disampaikan pada Focused Group DiscussionPascasarjana UIN

Sunan Kalijaga, 29 September 2014.

Krisyantono, Rahmat, Teknis Praktis Riset Komunikasi, cet. ke-2, Jakarta:

Kencana, 2007.

Lubis, Nabilah, Naskah, Teks, dan Metode Penelitian Filologi, Jakarta: Puslitbang

Lektur Keagamaan, 2007.

−−−−−−−, Studi Naskah Zubdat Al- AsrarfiTahqiqba’dMasyaribal- Akhyar Karya

Syekh Yususf Al- Taj: Suatu Kajian Filologi, Disertasi untuk memperoleh

gelar Doktor dalam ilmu agama Islam (Sastra Arab), Jakarta: IAIN Syarif

Hidayatullah, 1991.

MaktabahSyamilah, versi 2.11.

Mansur, H.M. Laily,AjarandanTeladan Para Sufi, Jakarta: Raja GrafindoPersada,

1996.

Masrukhin, Mohammad Yunus, Biografi Ibn Arabi Perjalanan Spiritual Mencari

Than Bersama Para Sufi, Depok: Keira, 2015.

Munawwir, Ahmad Warson, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia, Surabaya:

Pustaka Progresif, 2002.

Muthahhari, MurtadhaPerspektif Al- Quran tentang Manusia dan Agama, cet. ke-

6, Bandung: Mizan, 1992.

Nasution, Harun, Islam ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jakarta: UI Press, 1986.

Pius. A. Partanto dan M. Dahlan. A, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola, t.t.

Purwadi, Ilmu Makrifat Sunan Bonang Membongkar Riwayat Guru Sejati Sunan

Kalijaga dan Syekh Siti Jenar, Yogyakarta: Sadasiva, 2004.

Rahman, Dadang Abdu, Pengantar Metode Penelitian, Yogyakarta: Kurnia

Kalam Semesta, 2003.

Rahman, Fazlur, Islam, terj. Ahsin Mohammad, Bandung: Pustaka, 1984.

Ratna, Nyoman Kutha, Teori, Metode, danTeknikPenelitianSastra, Yogyakarta:

PustakaPelajar, 2004.

Page 53: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

39

Robson, S.O, Prinsip-Prinsip Filologi Indonesia. Jakarta: RUL.

Sangidu, Wachdatul Wujud Polemik Pemikiran Sufistik Hamzah Fanshuri dan

Syamsuddin as-Samatrani dengan Nuruddinar-Raniri, Yogyakarta: Gama

Media, 2003.

Setiawan, Bambang, dkk., Metode Penelitian Komunikasi, cet. ke-5, Tangerang:

Universitas Terbuka, 2012.

Simuh, SufismeJawaTransformasiTasawuf Islam keMistikJawa, cet. Ke-4,

Yogyakarta: YayasanBentangBudaya, 1999.

Sirait, Sangkot, Tauhid dan Pembelajarannya, Yogyakarta: Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, 2013.

Sudaryanto, Metode Linguistik, cet. 2, Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press, 1988.

Sunanto, Musyrifah, Sejarah Peradaban Islam Indonesia, Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2006.

Suryani, Elis, Filologi, Bogor: Ghalia Indonesia, 2012.

Syah, Ismail Muhammad, Filsafat Hukum Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1992.

Tim Penyusun, Syarh Matan al- ‘Ajru>miyyahlil ’Ala>mah H}asan bin ‘Ali al- Kafrawi, Saudi Arabia: Wiza>ratusysyu’u>nal- Isla>miyyahwal ‘auqa>fwadda’wahwal ‘irsya>dal- Mamlakahal- A’arabiyyah As- Su’udiyyah,

t.t.

Tohir, MoenirNahrowi, Menjelajahi Eksistensi Tasawuf Meniti Jalan Menuju

Tuhan, Jakarta: As-Salam Sejahtera, 2012.

Wijaya, Aksin dan Abu Bakar Yamani, Jejak Pemikiran Sufisme Indonesia

Konsep Wujud dalam Tasawuf Shekh Yusuf al-Makassari, Yogyakarta:

Pustaka Ilmu, 2012.

Yusri, Hasan, Rahasia dari Sudut Tasawuf (Jalan Bagi Hamba Allah), cet. ke-1,

Surabaya: Bina Ilmu, 1986.

Zuhri, Pengantar Studi Tauhid, Yogyakarta: Suka Press, 2013.

Page 54: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. NAMA : Ihsan Sa’dudin

B. TTL : Tasikmalaya, 27 November 1990

C. ALAMAT : Cirarab, Kel.Cigantang, Kec. Mangkubumi

Kota Tasikmalaya 46181

D. PENDIDIKAN FORMAL :

1. SDN Cigantang 1 Tasikmalaya, Th. 1997- 2003

2. MTs. Al-Furqon Tasikmalaya, Th. 2003- 2006

3. MA. Al-Furqon Tasikmalaya, Th. 2006-2009

4. Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Jurusan Bahasa dan Sastra

Arab, Program S1, Th. 2009- 2013.

5. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Prodi Agama dan Filsafat,

Konsentrasi Ilmu Bahasa Arab, Program Pascasarjana, Th. 2015-2016.

E. PENDIDIKAN NON-FORMAL:

1. Pondok Pesantren Al- Furqon Tasikmalaya, Th.2003-2009

2. Pondok Pesantren Al- Ihsan Bandung, Th. 2009- Sekarang

F. PENGALAMAN ORGANISASI :

1. Ketua Umum UKM Lembaga Pembinaan Bahasa UIN SGD, Th. 2011-

2012.

2. Sekretaris Divisi Nalar dan Intelektual BEM-J Bahasa dan Sastra Arab UIN

SGD, Th. 2011-2012.

3. Staff Pengembangan Aparatur Organisasi BEM-F Adab dan Humaniora

UIN SGD, Th. 2012-2013.

4. Ketua Panitia Latihan Dasar Kepemimpinan Santri Pondok Pesantren Al-

Ihsan,Th.

2012, Organisasi Santri Pesantren Al-Ihsan.

5. Ketua Umum UKS Bahstul Kutub, Th. 2011-2012, Pon-Pes Al- Ihsan.

6. Presiden Santri Organisasi Santri Pesantren Al- Ihsan, Th. 2012- 2013.

Page 55: KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH (Kajian Filologi dan Analisis …digilib.uin-suka.ac.id/22880/1/1420510095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · KONSEP TASAWUF DALAM NASKAH KITA>B ‘ILM AT-TAUH}I>D

41

7. Anggota Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia, Rayon Fak. Adab dan

Humaniora, Komisariat UIN SGD.

8. Anggota Global Peace Voulenteer regional Bandung.

9. Anggota Kampus Peduli (K- Ped) regional Bandung.

G. PRESTASI DAN KARYA ILMIAH:

1. Juara II Bidang Tarikh Tingkat Ulya Putra, Musabaqoh Qira’atul Kutub

Kabupaten Bandung, Th. 2010.

2. Finalis LKTI Ikatan Sarjana NU Banyumas, tahun 2016.

3. Al-Jinas pada Kitab Marqa>tul Mahabbah, kajian Balagah.

4. Reinterpretasi Hadis Mayat Diazab atas Tangisan Keluarganya (Sebuah

Analisis Berdasar Pemikiran Interpretasi Paul Ricoeur).

5. Kegalauan Pesantren dalam Arus Modernisasi, paper pada International

Conference of Pesantren (Islamic Boarding School) di UIN Maulana Malik

Ibrahim, Malang.

H. RIWAYAT PEKERJAAN

1. Staff pengajar di Pondok Pesantren Al- Furqon, Tahun 2013- 2014.

2. Pemateri Pelatihan Kepemimpinan dan Kebahasaan di UKM Lembaga

Pembinaan Bahasa, materi yang disampaikan tentang bahasan dan

kebahasaan konsentrasi Bahasa Arab, tahun 2014.

3. Penerjemah freelance Bahasa Arab-Bahasa Indonesia dan Bahasa Indonesia-

Bahasa Arab di Penerbit Mizan Pustaka Bandung.

4. Staf Pengajar di Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta, tahun 2015-

2016.

5. Instruktur Bahasa Arab di Pusat Penelitian Bahasa Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta, tahun 2016.

Yogyakarta, 14 Juni 2016

Ihsan Sa’dudin