Konsep suhu

1
1. Konsep suhu Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan balik (feed back) yang diperankan oleh pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Termoregulasi adalah Suatu pengaturan fisiologis tubuh manusia mengenai keseimbangan produksi panas dan kehilangan panas sehingga suhu tubuh dapat dipertahankan secara konstan Suhu tubuh dihasilkan dari : 1. Laju metabolisme basal (basal metabolisme rate, BMR) 2. Laju cadangan metabolisme yang disebabkan aktivitas otot (termasuk kontraksi otot akibat menggigil). 3. Metabolisme tambahan akibat pengaruh hormon tiroksin dan sebagian kecil hormon lain, misalnya hormon pertumbuhan (growth hormone dan testosteron). 4. Metabolisme tambahan akibat pengaruh epineprine, norepineprine, dan rangsangan simpatis pada sel. 5. Metabolisme tambahan akibat peningkatan aktivitas kimiawi di dalam sel itu sendiri terutama bila temperatur menurun. 2. Suhu tubuh paling valid dimana (rectal) 3. Suhu tubuh normal pada bayi (37,5-37,7 0 C), dewasa (36,4 0 C) 4. Mekanisme suhu Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh meningkat : a. Vasodilatasi à disebabkan oleh hambatan dari pusat simpatis pada hipotalamus posterior (penyebab vasokontriksi) sehingga terjadi vasodilatasi yang kuat pada kulit, yang memungkinkan percepatan pemindahan panas dari tubuh ke kulit hingga delapan kali lipat lebih banyak. b. Berkeringat à pengeluaran keringat menyebabkan peningkatan pengeluaran panas melalui evaporasi. c. Penurunan pembentukan panas à Beberapa mekanisme pembentukan panas, seperti termogenesis kimia dan menggigil dihambat dengan kuat. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh menurun : a. Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh à karena rangsangan pada pusat simpatis hipotalamus posterior. b. Piloereksi à Rangsangan simpatis menyebabkan otot erektor pili yang melekat pada folikel rambut berdiri. c. Peningkatan pembentukan panas à sistem metabolisme meningkat melalui mekanisme menggigil, pembentukan panas akibat rangsangan simpatis, serta peningkatan sekresi tiroksin. Mekanisme kehilangan panas dalam kulit a. Konveksi : Apabila kalor berpindah dengan cara gerakan partikel yang telah dipanaskan dikatakan perpindahan kalor secara konveksi b. Konduksi : perpindahan panas akibat paparan langsung kulit dengan benda-benda yang ada di sekitar tubuh c. Radiasi : mekanisme kehilangan panas tubuh dalam bentuk gelombang panas inframerah d. Evaporasi : penguapan air dari kulit 5. Pendegaran menurut Accoustical Society of America Tingkat bunyi standar yang dijadikan patokan = 0 desibel ~ 0,000204 dyne/cm2à ambang pendengaran rata2 manusia 6. Keras bunyi 160 pesawat jet dengan afterburner, nyeri 120 kereta api bawah tanah, konser musik rock 80 lalu lintas padat, 40 percakapan biasa 0 berbisik, ambang pendengaran (0,0002 dyne/cm2) 7. Macam macam Tuli Tuli Konduktif a. Gangguan hantaran suara :telinga luar, telinga tengah b. Cerumen proops, udem,dll Tuli sensorineural a. Kelainan di koklea,n.VIII,atau pusat pendengaran Tuli campuran a. Kombinasi konduktif+sensorieural b. Infeksi telinga tengah+komplikasi c. 2 penyakit : radang telinga tengah+tumor n.VIII 8. Pemeriksaan tuli a. Anamnesis membrane timpani dan Pemeriksaan Fisik : otoskop b. Tes Berbisik (merupakan tes semi kuantitatif yang bertujuan menentukan derajat ketulian secara kasar c. Tes Penala (garpu tala) Tes Rinne : merupakan tes kualitatif yang bertujuan membandingkan hantaran melalui udara dan hantaran melalui tulang Tes Weber : pemeriksaan membandingkan hantaran tulang kiri dan kanan Tes Schwabach : pemeriksaan membandingkan hantaran antara tulang orang yang diperiksa dengan pemeriksa yang pendengarannya normal Tes Bing (tes okulasi) : Tragus telinga yang diperiksa ditekan (ditutup) sehingga terdapat tuli konduktif kira2 30 Db. d. Audiometri : Merupakan earphone sederhana yang dihubungkan dengan ossilator elektronik yang mampu memancarkan suara murni dengan kisaran frekuensi rendahàtinggi dengan tujuan untuk menentukan sifat lain pendengaran e. Timpanometri : pengukuran tekanan telinga yang berhubungan dengan tuba saluran eustachius pada membran tImpani dengan tujuan untuk Compliance/mobilitas membrana timpani,Tekanan pada telinga tengah, Volume canalis auditorius eksterna Hasil à timpanogram Klasifikasi timpanogram : tipe A (normal), type B (menunjukkan adanya cairan di belakang membrana timpani), tipe C (menunjukkan adanya disfungsi tuba eustachius) Berguna untuk diagnosis dan follow-up penyakit pada telinga tengah (paling sering : otitis media pd anak-anak)

description

perawat

Transcript of Konsep suhu

Page 1: Konsep suhu

1. Konsep suhu Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan balik (feed back) yang

diperankan oleh pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Termoregulasi adalah Suatu pengaturan fisiologis tubuh manusia mengenai

keseimbangan produksi panas dan kehilangan panas sehingga suhu tubuh dapat dipertahankan secara konstan

Suhu tubuh dihasilkan dari : 1. Laju metabolisme basal (basal metabolisme rate, BMR) 2. Laju cadangan metabolisme yang disebabkan aktivitas otot (termasuk kontraksi

otot akibat menggigil). 3. Metabolisme tambahan akibat pengaruh hormon tiroksin dan sebagian kecil

hormon lain, misalnya hormon pertumbuhan (growth hormone dan testosteron). 4. Metabolisme tambahan akibat pengaruh epineprine, norepineprine, dan

rangsangan simpatis pada sel. 5. Metabolisme tambahan akibat peningkatan aktivitas kimiawi di dalam sel itu

sendiri terutama bila temperatur menurun.2. Suhu tubuh paling valid dimana (rectal)3. Suhu tubuh normal pada bayi (37,5-37,70C), dewasa (36,40C)4. Mekanisme suhu

Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh meningkat :a. Vasodilatasi à disebabkan oleh hambatan dari pusat simpatis pada hipotalamus posterior

(penyebab vasokontriksi) sehingga terjadi vasodilatasi yang kuat pada kulit, yang memungkinkan percepatan pemindahan panas dari tubuh ke kulit hingga delapan kali lipat lebih banyak.

b. Berkeringat à pengeluaran keringat menyebabkan peningkatan pengeluaran panas melalui evaporasi.

c. Penurunan pembentukan panas à Beberapa mekanisme pembentukan panas, seperti termogenesis kimia dan menggigil dihambat dengan kuat.

Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh menurun :a. Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh à karena rangsangan pada pusat simpatis hipotalamus

posterior.b. Piloereksi à Rangsangan simpatis menyebabkan otot erektor pili yang melekat pada

folikel rambut berdiri. c. Peningkatan pembentukan panas à sistem metabolisme meningkat melalui mekanisme

menggigil, pembentukan panas akibat rangsangan simpatis, serta peningkatan sekresi tiroksin.

Mekanisme kehilangan panas dalam kulita. Konveksi : Apabila kalor berpindah dengan cara gerakan partikel yang telah dipanaskan

dikatakan perpindahan kalor secara konveksi b. Konduksi : perpindahan panas akibat paparan langsung kulit dengan benda-benda yang

ada di sekitar tubuhc. Radiasi : mekanisme kehilangan panas tubuh dalam bentuk gelombang

panas inframerahd. Evaporasi : penguapan air dari kulit

5. Pendegaran menurut Accoustical Society of America Tingkat bunyi standar yang dijadikan patokan = 0 desibel ~ 0,000204 dyne/cm2à ambang pendengaran rata2 manusia

6. Keras bunyi 160 pesawat jet dengan afterburner, nyeri 120 kereta api bawah tanah, konser musik rock 80 lalu lintas padat, 40 percakapan biasa 0 berbisik, ambang pendengaran (0,0002 dyne/cm2)

7. Macam macam TuliTuli Konduktif a. Gangguan hantaran suara :telinga luar, telinga tengah b. Cerumen proops, udem,dll Tuli sensorineural a. Kelainan di koklea,n.VIII,atau pusat pendengaran Tuli campuran a. Kombinasi konduktif+sensorieural b. Infeksi telinga tengah+komplikasi c. 2 penyakit : radang telinga tengah+tumor n.VIII

8. Pemeriksaan tulia. Anamnesis membrane timpani dan Pemeriksaan Fisik : otoskopb. Tes Berbisik (merupakan tes semi kuantitatif yang bertujuan menentukan derajat

ketulian secara kasar c. Tes Penala (garpu tala)

Tes Rinne : merupakan tes kualitatif yang bertujuan membandingkan hantaran melalui udara dan hantaran melalui tulang

Tes Weber : pemeriksaan membandingkan hantaran tulang kiri dan kanan Tes Schwabach : pemeriksaan membandingkan hantaran antara tulang orang

yang diperiksa dengan pemeriksa yang pendengarannya normal Tes Bing (tes okulasi) : Tragus telinga yang diperiksa ditekan (ditutup)

sehingga terdapat tuli konduktif kira2 30 Db.d. Audiometri : Merupakan earphone sederhana yang dihubungkan dengan ossilator

elektronik yang mampu memancarkan suara murni dengan kisaran frekuensi rendahàtinggi dengan tujuan untuk menentukan sifat lain pendengaran

e. Timpanometri : pengukuran tekanan telinga yang berhubungan dengan tuba saluran eustachius pada membran tImpani dengan tujuan untuk Compliance/mobilitas membrana timpani,Tekanan pada telinga tengah, Volume canalis auditorius eksterna Hasil à timpanogram Klasifikasi timpanogram : tipe A (normal), type B (menunjukkan adanya cairan di belakang membrana timpani), tipe C (menunjukkan adanya disfungsi tuba eustachius)Berguna untuk diagnosis dan follow-up penyakit pada telinga tengah (paling sering : otitis media pd anak-anak)