konsep-sbm

47
BAB 1 KONSEP STRATEGI BELAJAR MENGAJAR Secara bahasa stategi bisa diartikan sebagai siasat,kiat,trik atau cara.sedangkan secara umum strategi ahíla statu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Adapun strategi relajar mengajar bisa diartikan sebagai pola umum kegiatan guru murit dalam pewujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.Atau dengan kata lain,strategi belajar mengajar merupakan sejumlah langkah yang direkayasa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. Menurut Manssur(1991),batasan belajar mengajar yang bersifat umum mempunyai empat dasar strategi,yakni: 1. Mengidentifikasikan serta menerapkan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagai mana yang diharapkan sesuai tuntunan dan perubahan zaman. 2. Mempertimbangkan dan memilah sistem belajar mengajar yang tepat untuk mencapai sasaran yang akurat. 3. Memilih dan menetapkan prosedur,metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan guru dalam menunaikan nkegiatan mengajar. 4. Menetapkan norma – norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik untuk penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan. Belajar mengajar pada dasarnya memiliki implikasi sebagai berikut: 1. Proses mengenal karakteristik dasar anak didik yang harus dicapai melalui pembelajaran. 2. Memilih sistem pendekatan relajar mengajar berdasarkan kultur,aspirasi,dan pandangan filosofis masyarakat. 1

Transcript of konsep-sbm

Page 1: konsep-sbm

BAB 1KONSEP STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

Secara bahasa stategi bisa diartikan sebagai siasat,kiat,trik atau cara.sedangkan secara umum strategi ahíla statu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Adapun strategi relajar mengajar bisa diartikan sebagai pola umum kegiatan guru murit dalam pewujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.Atau dengan kata lain,strategi belajar mengajar merupakan sejumlah langkah yang direkayasa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu.Menurut Manssur(1991),batasan belajar mengajar yang bersifat umum mempunyai empat dasar strategi,yakni:

1. Mengidentifikasikan serta menerapkan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagai mana yang diharapkan sesuai tuntunan dan perubahan zaman.

2. Mempertimbangkan dan memilah sistem belajar mengajar yang tepat untuk mencapai sasaran yang akurat.

3. Memilih dan menetapkan prosedur,metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan guru dalam menunaikan nkegiatan mengajar.

4. Menetapkan norma – norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik untuk penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.

Belajar mengajar pada dasarnya memiliki implikasi sebagai berikut:1. Proses mengenal karakteristik dasar anak didik yang harus dicapai melalui

pembelajaran.2. Memilih sistem pendekatan relajar mengajar berdasarkan kultur,aspirasi,dan

pandangan filosofis masyarakat.3. Memilih dan menetapkan prosedur,metode dan teknik mengajar.

BAB 2HAKIKAT PROSES BELAJAR MENGAJAR

A. Konsep BelajarBanyak defini para ahli tentang belajar,diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Skiner mengartikan belajar sebagai statu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.

2. Hilgar & Coger dalam buku “Theories of Learning”mengemukakan bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang ulang dalam situasi itu.

3. M.Sobry Sutikno dalam buku nya “Menuju Pendidikan Bermutu”mengartikan belajar adalah statu proses usa yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

1

Page 2: konsep-sbm

4. C.T.Morgan dalam Introdiction to psycology merumuskan belajar sebagai sesuatu perubahan yang relatif dalam menetapkan tingkah laku sebagai akibat atau hasil dari pengalaman yang lalu.

5. Thursan Hakim dalam buku nys Belajar Secara Efektif mengartikan belajar adalah statu proses perubahan didalam kepribadian manusia.

Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar pada akhirnya adalah “Perubahan”yang terjadi di dalam diri seseorang estela melakukan aktifitas tersebut.Dalam belajar yang terpenting adalah proses bukan hasil yang diperoleh.Belajar Konsep dan Belajar ProsesBelajar konsep lebih menekan kan hasil belajar berupa pemahaman faktual dan prinsipil terhadap bahan atau isi pelajaran yang bersifat kognitif.sedangkan belajar proses atau keterampilan proses lebih ditekankan pada masalah bagaimana bahan pelajaran dipelajari dan diorganisir secara tepat.

Tampak beberapa kesamaan konseptual baik belajar proses maupun keterampilan proses keduanya mempunyai ciri – ciri :o Menekankan pentingnya makna belajar untuk mencapai hasil belajar yang

memadahio Menekankan pentingnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajarano Menekankan bahwa belajar adalah proses timbal balik yang dapat dicapai oleh

anak didiko Menekankan pada hasil belajar secara tuntas dan utuh

B. Konsep MengajarBohan suharto mendefinisikan mengajar merupakan suatu aktifitas mengorganisasi atau mengatur (mengelola)lingkungan ssehingga tercipta suasana yang sebaik baiknya dan menghubungkannya dengan peserta didik sehingga terjadi proses belajar yang menyenangkan.Oemar Hamalik mendefinisikan mengajar sebagai proses menyampaikan pengetahuan dan kecakapan kepada siswa.Hasibuan menyebutkan bahwa konsep mengajar dalam proses perkembangannya dianggap sbagai suatu kegiatan penyampaian atau penyerahan pengetahuan.Mengajar menurut pengertian muthakhir merupakan suatu perbuatan yang komplek.atau dengan gaya bahasa lain mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar.Kedudukan guru dalam pengertian ini sudah tidak dapat lagi dipandang sebagai pengasa tunggal dalam kelas atau sekolah tetapi dianggap sebagai manajer of learning(pengelola belajar).

C. Hakikat Proses Belajar MengajarSetiap kegiatan belajar mengajar selalu melibatkan dua pelaku aktif yaitu guru dan siswa.Guru sebagai pengajar merupakan pencipta kondisi belajar siswa yang didesain secara sengaja,sistematis dan berkesinambungan.sedangkan anak sebagai subyek pembelajaran merupakan pihak yang menikmati kondisi belajar yang diciptakan guru.Rumusan belajar mengajar tradicional selalu menempatkan peserta didik sebagai obyek pembelajaran dan guru sebagai subyeknya.Pendekatan baru kegiatan belajar

2

Page 3: konsep-sbm

mengajar merupakan milik guru dan murid dalam keadaan yang setara.Kegiatan mengajar bagi seorang guru membutuhkan hadirnya sejumlah anak didik.Hal ini berbeda dengan belajar yangt tidak selamanya memerlukan kehadiran seorang guru.Mengajar merupakan kegiatan dimana keterlibatanindividu anak didik mutlak adanya.sama halnya dengan belajar,mengajar pada hakikatnya adalah suatu proses yaitu proses mangatur,mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar anak didik,sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses belajar.berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan proses belajar mengajar merpakan serangkaian aktifitas yang disepakati dan dilakukan guru – murid untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal.

D. Ciri – ciri Belajar MengajarBelajar dan mengajar merupakan dua aktifitas yang berlangsung secara bersamaan ,simultan dan memiliki fokus yang dipahami bersama.sebagai statu aktifitas yang terencana,belajar memiliki tujuan yang bersifat hermanen yakni terjaedinya perubahan pada anak didik.ciri – ciri perubahan dalam pengertian belajar menurut slameto meliputi:

1. Perubahan yang terjadi berlangsung secara sadar2. perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional.3. perubahan belajar bersifat positif dan aktif.4. perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.5. perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah.6. perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.

Memperhatikan uraian tentang belajar mengajar diatas akhirnya dapat diketahui bahwa kegiatan belajar mengajar memiliki ciri – ciri sebagai berikut:

memiliki tujuan yaitu untuk membentuk anak dalam statu perkembangan tertentu.

Terdapat mekanisme,prosedur,langkah – langkah,metode dan teknik yang direncanakan dan didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Fokus materi jelas,terarah dan terencana dengan baik. Adanya aktivitas anak didik merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya

kegiatan belajar mengajar. Aktor guru yang cermat dan tepat. Terdapat pola aturan yang ditaati guru dan anak didik dalam proporsi masing –

masing. Limit waktu untuk mencapai tujuan pembelajaran. Evaluasi baik evaluasi proses maupun evaluasi produk.

3

Page 4: konsep-sbm

BAB 3KOMPONEN – KOMPONEN BELAJAR MENGAJAR

A. TujuanTujuan dalam pendidikan dan pengajaran merupakan suatu cita – cita yang bersifat normatif.Roestiyah berpendapat bahwa suatu tujuan pengajaran merupakan deskripsi tentang penampilan perilaku anak didik yang diharapkan setelah mempelajari bahan pelajaran tertentu.

B. Bahan PelajaranBahan pelajaran menurut Suharsimi Arikunto merupakan unsur inti yang ada di dalam kegiatan belajar mengajar.Maslow berkeyakinan bahwa minat seseorang akan muncul bila sesuatu itu terkait dengan kebutuhannya jadi,bahan pelajaran yang sesuai kebutuhan anak didik akan memotifasi anak didik dalam jangka waktu tertentu.Dengan demikian bahan pelajaran merupakan komponen yang tidak bisa diabaikan dalam pengajaran,sebab bahan pengajaran merupakan inti dalam proses belajar mengajar.

C. Kegiatan Belajar MengajarDalam kegiatan belajar mengajar guru dan peserta didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya.Untuk memperoleh hasil optimal sebaiknya guru memperhatikan perbedaan individu peserta didik baik aspek biologis,intelektual,maupun psikologis.

D. MetodeMetode merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Syaiful Bahri Djamarah & Winarno Surakhmad mengemukakan lima macam faktor yang mempengaruhi penggunaan metode mengajar yakni:

Tujuan dengan berbagai jenis dan fungsinya Anak didik dengan berbagai tingkat kematangannya Situasi berlainan keadaannya Fasilitas bervariasi secara kualitas dan kuantitas Kepribadian dan kompetensi guru yang berbeda – beda

E. Alat Alat merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran.Alat dapat dibagi menjadi dua macam yaitu alat verbal dan alat bantu nonverbal.alat verbal berupa suruhan,perintah,larangan dan sebagainya.alat bantu nonverbal berupa globe,papan tulis,batu kapur,gambar,diagram dan sebagainya.Sebagai alat bantu dalam pendidikan dan pengajaran alat audio visual mempunyai sifat sebagai berikut:

Kemampuan untuk meningkatkan persepsi Kemampuan untuk meningkatkan pengertian

4

Page 5: konsep-sbm

Kemampuan untuk meningkatkan transfer belajar Kemampuan untuk memberi penguatan Kemampuan untuk meningkatkan ingatan

F. Sumber BelajarSumber pelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran bisa didapatkan.Menurut Nasution sumber pelajaran dapat berasal dari masyarakat dan kebudayaanya,perkembangan ilmu dan teknologi serta kebutuhan anak didik.Roestiyah N.K.mengatakan bahwa sumber – sumber belajar itu adalaho Manusiao Buku / perpustakaano Media massao Lingkungano Alat pelajarano Museum

Sudirman mengemukakan macam – macam sumber belajar sebagai berikut:o Manusiao Bahano Lingkungano Alat dan Perlengkapano Aktifitas

G. EvaluasiIstilah evaluasi berasal dari bahasa inggris yaitu evaluation.Evaluasi adalah statu tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.Nurkancana & Sumartana berpendapat bahwa evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai segala sesuatu dalam dunia pendidikan atau segala sesuatu yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan.Berdasarkan pengertian – pengertian maka evaluasi memiliki tujuan secara umum yakni:o Mengumpulkan data – data yang membuktikan taraf kemajuan murid dalam

mencapai tujuan yang diharapkano Memungkinkan pendidikan / guru menilai aktivitas / pengalaman yang didapat

siswa dalam pembelajaran o Menilai metode pengajaran yang dipergunakan

Abu Ahmadi & Widodo Supriyono menyatakan bahwa evaluasi memiliki tujuan sebagai berikut:o Merangsang kegiatan siswao Menemukan sebab kemajuan atau kegtagalan belajaro Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan dan

bakat masing – masing siswao Memperoleh bahan laporan tentang perkembangan siswa yang diperlukan orang

tua dan lembaga pendidikan

5

Page 6: konsep-sbm

o Untuk memperbaiki mutu pelajaran atau cara belajar dan metode mengajar.Evaluasi pada dasar nya memiliki fungsi:

Memberi umpan balik lepada guru sebagaia dasar untuk memperbaiki proses pengajaran serta mengadakan perbaikan program bagi murid.

Memberi angka yang tepat tentang kemajuan atau hasil belajar dari setiap murid Menentukan posisi murid di dalam situasi belajar mengajar agar sesuai dengan

tingkat kemampuan yang dimiliki siswa Mengenal latar belakang murit

BAB 4Strategi Menumbuhkan Motivasi Belajar

A. Pengertian MotivasiBerawal dari kata “motif” yang artinya daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas – aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Menurut Mc Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tangggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi dibagi menjadi dua, yaitu:1. Motivasi Intrinsik; yaitu motivasi yang timbul dari dalam diri individu sendiri

tanpa ada paksaan dari orang lain, atas dasar kemauan sendiri.2. Motivasi Ekstrinsik; motivasi yang timbul sebagai akibat pengaruh dari luar

individu, yang berupa ajakan, suruhan atau paksaan.Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan karena seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar secara maksimal.

B. Fungsi Motivasi Oemar Hamalik(2002) menyebutkan ada tiga fungsi motivasi:1. Mendorong manusia untuk bergerak.2. Menentukan arah perbuatan / tujuan.3. Menyeleksi perbuatan.

C. Strategi Menumbuhkan Motivasi1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik pada permulaan belajar mengajar.2. Hadiah, diberikan kepada siswa yang berprestasi sehingga memacu semangat

siswa.3. Saingan / kompetisi, persaingan antar siswa untuk meningkatkan prestasi

belajar.4. Pujian, diberikan kepada siswa yang berprestasi.5. Hukuman.6. Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar.7. Membentuk kebiasaan belajar yang baik.8. Membantu kesulitan belajar peserta didik baik secara individual maupun

kelompok.9. Menggunakan metode yang bervariasi.

6

Page 7: konsep-sbm

10. Menggunakan media yang baik sesuai tujuan pembelajaran

BAB 5Belajar Mengajar Sebagai Suatu Sistem

A. Konsep Dasar Pendekatan Sistem1. Pengertian Sistem

Sistem merupakan keseluruhan struktur yang terdiri atas unsur – unsur yang mempunyai fungsi khusus, dan saling berinteraksi dan bekerja secara bersama – sama menuju pada tercapainya tujuan bersama.

Bagan sistem2. Tiga Aspek Utama Sistem

Tiga aspek utama tersebut yaitu:a. Tujuan, merupakan aspek pertama dalam sistem.b. Isi, sistem terdiri dari unsur – unsur.c. Proses, mengolah unsur – unsur menjadi suatu tujuan.

3. Sistem terbuka dan sistem tertutupa. Sistem terbuka

Adalah sistem yang menerima masukan (input) dari luar, kemudian memproses dan akhirnya menghasilkan keluaran (output) kepada lingkungan. Contohnya pada sistem pendidikan yang mempunyai tiga komponen terkait: murid (input), KBM (proses), lulusan (output).

b. Sistem tertutupAdalah sistem yang menerima masukan dari luar dan juga tidak mengeluarkan hasil yang memerlukan feed back. Contohnya pada sistem kerja tata surya.

c. Persamaan sistem terbuka dengan sistem tertutup: Adanya interaksi antara masing – masing unsur. Dimungkinkan mempunyai unsur – unsur statis maupun dinamis. Mempunyai tujuan sendiri maupun tujuan bersama.

d. Perbedaan sistem terbuka dengan sistem tertutup: Sistem terbuka; adanya prinsip keterbukaan yang mengarahkan perhatian

kepada interaksi dengan lingkungan, adanya hubungan timbal balik (feed back).

7

D

C

B

A

sistem

Batas sistem

interaksi

unsur

Page 8: konsep-sbm

Sistem tertutup; pandangan bahwa mata rantai; struktur, proses, dan nilai – nilai organisasi untuk mencapai sesuatu tujuan dapat diterangkan tanpa memperhatikan pengaruh dari lingkkungan, tidak ada hubungan timbal balik (feed back).

B. Belajar Mengajar Sebagai Suatu SistemBeberapa persoalan pokok yang dihadapi guru dalam kegiatan mengajar:

1. Tujuan apa yang akan dicapai2. Materi apa yang perlu diberikan3. Metode dan alat apa yang layak digunakan

Karakter peserta didik yang harus diperhatikan oleh guru mengenai:1. Tingkat kecerdasan dan bakat anak2. Prestasi awal3. Perkembangan jasmani dan kesehatan4. Cita – cita, sikap, minat dan hobi5. Kebiasaan dan latar sosial keluarga6. Sifat – sifat khusus dan persoalan pribadi anak

C. Perencanaan Pengajaran SistematikAfifudi (2005) ada 14 langkah dalam membuat perencanaan penagajaran sistematik, antatara lain:

1. Identifikasi tugas – tugas 8. Organisasi sumber – sumber belajar2. Analisis tugas –tugas 9. Pemilihan strategi pengajaran3. Penetapan kemampuan 10.Uji lapangan program4. Spesifikasi pengetahuan,

ketrampilan, dan sikap11.Pengukuran reabilitas program

5. Identifikasi kebutuhan pendidikan dan laihan

12.Perbaikan dan penyesuaian

6. Perumusan tujuan 13.Pelaksanaan program7. Kriteria keberhasilan

program 14.Monitoring program

D. Macam – Macam Pendekatan Sistem Belajar Mengajar1. Ekspository Learning

Cocok diterapkan pada materi ketauhidan, guru sebagai desainer dan aktor. Pemberian materi dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi, sistematis, dan lengkap sehingga siswa tinggal menyimak dan mencerna.Secara garis besar prosedur pendekatan Ekspository Learning ini adalah:a. Preparasib. Apersepsic. Presentasid. ResitasiLangkah –langkah pendekatan Ekspository Learning adalah:a. Penentuan tema pokok bahasanb. Menyusun pokok bahasan

8

Page 9: konsep-sbm

c. Menjelaskan materi secara baikd. Melakukan kegiatan revisi

2. Enquiry LearningAdalah belajar mencari dan menemukan sendiri, guru menyajikan bahan pelajaran tidak dalam bentuk final, tetapi anak didik diberi peluang untuk mencari dan menemukannya sendiri dengan mempergunakan teknik pendekatan pemecahan masalah. Sehingga guru hanya sebagai fasilitator, supervisor, mediator, dan komentator.Secara garis besar prosedur Pendekatan Enquiry Learning adalah:a. Simulationb. Problem statementc. Data collectiond. Data Processinge. Verificationf. GeneralizationKelemahan pendekatan ini adalah memakan waktu yang cukup banyak, dan kalau kurang terpimpin dapat menjurus kepada kekacauan materi yang dipelajari.Langkah – langkah dalam proses Enquiry Learning adalah:a. Pemberian masalah kepada siswab. Hipotesisc. Pengumpulan datad. Pengolahan e. Membuat kesimpulan

3. Mastery LearningBloom (1982) mendefinisikan belajar tuntas itu berdasarkan asumsi bahwa sebagian murid dapat mencapai suatu kemampuan belajar tingkat tinggi apabila pengajaran didekati secara sensitive dan sistematis, dan apabila murid dapat dibantu kapan pun dan dimana pun mereka menjumpai kesulitan belajar, apabila mereka diberi waktu yang cukup untuk mencapai penguasaan, dan terdapatnya criteria yang jelas tentang apa yang disebut masteri.

Fase – fase Model Belajar Tuntas:a. Fase orientasi

Disusun kerangka dasar pelajaran, perumusan harapan apa yang ingin dicapai.b. Fase penyajian atau presentasi

Guru menjelaskan konsep dengan dibantu media pembelajaran.c. Fase penstrukturan latihan prakteknya

Guru memberikan contoh – contoh / mempraktikkan dihadapan siswa.d. Fase praktek terbimbing

Siswa diberi kesempatan mempraktekkan apa yang telah dicontohkan oleh guru tetapi guru masih mengawai kerja siswa.

e. Fase praktik bebas

9

Page 10: konsep-sbm

Dilakukan setelah siswa menguasai materi 85% - 95%.

4. Humanity EducationAdalah sebuah sistem klasik yang bersifat global, tetapi beberapa prinsip dasarnya diambil para ahli pendidikan untuk dijadikan sebuah sistem pendekatan PBM. Perbedaan yang menonjol dalam humanistic adalah peran guru yang lebih banyak menjadi pembimbing daripada memberi ilmu pengetahuan kepada siswa.Beberapa cara untuk memberi kemudahan belajar dan berbagai fasilitas fasilitator:a. Fasilitator menciptakan suasana awal belajar yang baik.b. Fasilitator memperjelas tujuan – tujuan pembelajaran.c. Menyediakan sumber belajar yang mudah dijangkau oleh siswa.d. Dapat menerima pendapat dari siswa kemudian menanggapinya.e. Mengetahui apa yang diinginkan oleh siswanya.

E. Menganalisis Masalah Pendidikan dan Memperbaikinya Dengan Menggunakan Pendekatan Sistem

1. Sistem AnalisisAdalah suatu studi tentang operasi sistem yang tujuannya adalah mengevaluasi faktor – faktor efisiensi, kecermatan, ketepatan waktu, ekonomi, dan produktivitas, dengan maksud untuk mendesain sebuah sistem baru atau mengadakan perbaikan sistem yang sudah ada.Sistem analisis mendemonstrasikan cara – cara memecahkan masalah melalui tiga tahapan fungsi:a. Merumuskan kebutuhan – kebutuhan utama sebagai tujuan akhirb. Merumuskan tingkat kebutuhan berikutnya sebagai tujuan terminalc. Merumuskan tujuan enablingUntuk masing – masing fungsi tersebut kita haarus melakukan tiga macam tugas, yaitu:a. Mempertimbangkan alternatif –alternatifb. Merumuskan kriteria dasarc. Mengidentifikasi kendala

2. Sistem DesainAdalah sistem menjawab pertanyaan bagaimana melaksanakan sistem itu agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapakan dengan menggunakan alternatif yang efisien.Empat fungsi yang harus dilaksanakan:a. Mempelajari desain yang adab. Mengonseptualisasikan strukturc. Memilih model yang tepatd. Memilih metode dan alat

3. Sistem ManajemenMerupakan kegiatan yang menuntut niat dan perhatian besar dari administrator sekolah.

10

3.1.1 Melakukan tugas – tugas ABC

3.1 Menerapkan kontrol manajemen

3. Manajemen Sistem

Page 11: konsep-sbm

BAB 6Membangun Komunikasi Dalam Proses Belajar Mengajar

A. Tiga Pola KomunikasiKomunikasi adalah hubungan atau interaksi antara pendidik dengan peserta didik pada saat proses belajar mengajar berlangsung.Ada tiga pola komunikasi yang dapat digunakan untuk mengembangkan interaksi dinamis antara guru dengan siswa, antara lain:1. Komunikasi sebagai aksi atau komunikasi satu arah.

Guru berperan sebagai pemberi aksi dan siswa sebagai penerima aksi, guru aktif dan siswa pasif.

Komunikasi 1 arah

2. Komunikasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah.Guru dan siswa berperan sama yaitu pemberi dan penerima aksi, sehingga terlihat hubungan dua arah.

komunikasi 2 arah

3. Komunikasi banyak arah atau komunikasi sebagai tansaksi.pada komunikasi ini tidak hanya melibatkan interaksi dinamis antara guru dengan siswa tetapi juga melibatkan interaksi dinamis antara siswa dengan siswa.

komunikasi banyak arah

11

G

S S S

S S S

G

S

S

S

G

Page 12: konsep-sbm

B. strategi membangun komunikasi efektif guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.strategi tersebut antara lain:1. Respek, rasa saling menghargai.2. Empati, kemampuan untuk menempatkan diri kita pada situasi dan kondisi yang

dihadapi oranng lain.3. Audible, pendengar setia.4. jelas maknanya agar tidak terjadi salah paham.5. rendah hati.

BAB 7KOMPETENSI GURU DALAM MENGELOLA

PROSES BELAJAR MENGAJAR

A. Siapa Itu Guru?Guru adalah manusia unik yang memiliki karakter sendiri-sendiri, sehingga perbedaan karakter inilah yang menyebabkan situasi belajar yang diciptakan setiap guru bervariasi.Menurut Saiful Bahri Djaramah, guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada anak didik di sekolah.Menurut Pupuh Fathurrohman, performance guru dalam mengajar dipengaruhi beberapa factor, seperti tipe kepribadian, latar belakang pendidikan, pengalaman dan pandangan filosofis kepada murid.Tugas guru adalah membimbing, mengarahkan dan memotivasi anak didik mengembangkan potensinya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran guru dalam menentukan keberhasilan belajar mengajar.

B. Kompetensi-kompetensi yang Harus Dimiliki Oleh GuruKompetensi guru adalah kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggungjawab dan layak. Kompetensi seorang guru menunjukkan kualitas guru dalam mengajar.Menurut Muhibbin Syah, ada 10 (sepuluh) kompetensi dasar yang harus dimiliki guru, yaitu:

1. Menguasai bahan2. Mengelola program belajar mengajar3. Mnegelola kelas4. Menggunakan media atau sumber belajar5. Menguasai landasan-landasan kependidikan6. Mengelola interaksi belajar mengajar7. Meniulai prestasi siswa untuk pendidikan dan pengajaran8. Mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan9. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah10. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil pendidikan guna

keperluan pengajaran.

Menurut Mohamad Ali, ada 3 (tiga) macam kompetensi guru, yaitu:

12

Page 13: konsep-sbm

1. Kompetensi pribadi2. Kompetensi mata pelajaran, yakni mempunyai pengetahuan yang memadai

tentang mata pelajaran yang dipegangnya.3. Kompetensi profesional.

Selain itu, Glasser mengemukakan ada 4 (empat) hal yang harus dikuasai guru, yaitu:1. Menguasai bahan pengajaran2. Kemampuan mendiagnosa tingkah laku siswa3. Kemampuan melaksanakan proses pengajaran4. Kemampuan mengukur hasil belajar siswa

Jika disederhanakan, minimal ada 2 (dua) kompetensi yang harus dikuasai seorang gur, yakni:

1. Menguasai materi/bahan pelajaranSebelum guru tampil di depan kelas guru harus sudah menguasai bahan apa yang akan diajarkan sehingga guru dapat menyampaikan materi pelajaran secara dinamis.Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar. Ada dua persoalan dalam penguasaan bahan pelajaran, yaitu penguasaan bahan pelajaran pokok (bahan pelajaran yang menyangkut bidang studi yang dipegang gurusesuai profesinya) dan bahan pelajaran pelengkap (bahan pelajaran yang dapat membuka wawasan guru dalam mengajar).

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan bahan pengajaran:- hendaknya sesuai dengan/menunjang tercapainya tujuan instruksional

- hendaknya sesuai dengan tingkat pendidikan dan perkembangan siswa umumnya- hendaknya terorganisasi secara sistematik dan berkesinambungan- hendaknya mencakup hal-hal yang bersifat faktual maupun konseptual2. Menguasai ilmu mendidik

Selain menguasai materi, seorang guru harus menguasai ilmu mendidik karena tanpa penguasaan ilmu mendidik, pembelajaran tidak berarti.

C. Ciri-ciri Guru yang BaikAda beberapa mitos pengajaran yang telah berlaku beberapa generasi :

1. Guru harus bersikap tenang dan tidak berlebih-lebihan.2. Guru harus menyukai siswa-siswanya secara adil.3. Guru harus memperlakukan siswa-siwanya secara sama.4. Guru harus mampu menyembunyikan perasaannya5. Guru diperlukan karena siswa-siswanya belum dapat bekerja sendiri.6. Guru harus dapat menjawab semua pertanyaan yang disampaikan siswa-

siswanya.

Seringkali guru menghindarkan situasi ini dengan tidak mau mengakui ketidaktahuannya, padahal sesungguhnya guru adalah makhluk biasa. Rasa takut dan was-was dalam keadaan tertentu adalah hal biasa.Menurut Combs dkk, ciri-ciri guru yang baik adalah :

13

Page 14: konsep-sbm

a.Guru yang mempunyai anggapan bahwa orang lain mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalahnya sendiri dengan baik.

b. Guru yang melihat bahwa orang lain mempunyai sifat ramah, bersahabat, dan ingin berkembang.

c.Guru yang cenderung melihat orang lain sebagai orang yang sepatutnya dihargai.d. Guru yang melihat orang-orang dan perilaku mereka pada dasarnya berkembang

dari dalam.e.Guru yang melihat orang lain dapat memenuhi dan meningkatkan dirinya.

BAB 8PENGEMBANGAN TUJUAN PEMBELAJARAN

Mudhoffir (1990). Memberikan petunjuk praktis perumusan tujuan pembelajaran,yakni:1. Formulasikan dalam bentuk yang operasional2. Rumuskan dalam bentuk produk belajar3. Rumuskan dalam tingkah laku siswa bukan perilakuu guru4. Rumuskan standart perilaku yang akan di capai5. Hanya mengandung satu tujuan belajar6. Rumuskan dalam kondisi mana perilaku itu terjadi

Untuk membimbing guru dalam merumuskan TPK terdapat beberapa kata operasional yang dapat dipilih sesuai kebutuhan seperti:1. Aspek kognitif, meliputi:

a. Pengetahuanb. Pemahamanc. Menerapkand. Analisise. Sintesisf. Evaluasi

2. Aspek afektif, meliputi:a. Penerimaanb. Partisipasic. Penilaiand. Organisasie. Pembentukan pola hidup

3. Aspek psikomotorik meliputia. Persepsi b. Kesiapan c. Gerakan terbimbing

BAB 9METODE MENGAJAR

A. Pengertian Metode Mengajar

14

Page 15: konsep-sbm

Metode secara harfiah berarti ‘cara’. Dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Kata “mengajar” berarti memberi pelajaran.

Jadi, metode mengajar adalah cara-cara menyajikan bahan pelajaran kepada siswa untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, salah satu keterampilan guru yang memegang peranan penting dalam pengajaran adalah keterampilan memilih metode.

B. Ciri – Ciri Umum Metode yang BaikBanyak macam metode yang bisa dipilih guru dalam kegiatan mengajar.

Kebaikan suatu metode terletak pada ketepatan memilih sesuai dengan tuntutan pembelajaran. Omar Muhammad al Toumi(1983) mengatakan terdapat beberapa ciri dari sebuah metode yang baik untuk pembelajaran Pendidikan Agama Islam, yaitu:- Berpadunya metode dari segi tujuan dan alat dengan jiwa dan ajaran akhlak islami

yang mulia;- Bersifat luwes, fleksibel, dan memiliki daya sesuai watak siswa dan materi;- Bersifat fungsional dalam menyatukan teori dengan praktek dan mengantarkan

siswa pada kemampuan praktis;- Tidak mereduksi materi justru mengembangkan materi;- Memberi keleluasaan pada siswa untuk menyatakan pendapatnya;- Mampu menempatkan guru dalam posisi yang tepat, terhormatdalam keseluruhan

proses pembelajaran

C. Prinsip – Prinsip Penentuan MetodeMetode apapun yang dipillih dalam kegiatan belajar mengajar hendaklah

memperhatikan beberapa prinsip yang mendasari urgensi meode dalam proses belajar mengajar, yakni : 1. Prinsip motivasi dan tujuan belajar. Motivasi memiliki kekuatan sangat dahsyat

dalam proses pembelajaran.2. Prinsip kematangan dan perbedaan individual. Belajar memiliki masa kepekaan

masing-masing dan tiap anak memiliki tempo kepekaan yang tidak sama. Kepekaan intelek anak menurut J. Piaget dan Mansyur(1991), memiliki 3 fase :a. Fase praoperasional. Fase ini belum bisa membedakan sesuatu secara konsep

atau abstrak. b. Fase operasi kongkret. Masa ini anak sudah mulai bisa dibawa berpikir

abstrak.c. Fase operasional formal. Fase ini anak sudah mulai bisa memikirkan apa yang

ada di balik realitas, baik melalui percobaan maupun observasi.3. Prinsip penyediaan peluang dan pengalaman praktis. Belajar dengan

memperhatikan peluang sebesar-besarnya bagi partisipasi anak didik dan pengalaman langsung oleh anak jauh memiliki makna ketimbang belajar verballistik.

4. Integrasi pemahaman dan pengalaman. Prinsip belajar ini didasarkan pada asumsi bahwa pengalaman mendahului proses belajar atau makna sesuatu harus berasal dari pengalaman siswa sendiri.

15

Page 16: konsep-sbm

5. Prinsip fungsional. Belajar merupakan proses pengalaman hidup yang bermanfaat bagi kehidupan berikutnya. Setiap belajar nampaknya tidak bisa lepas dari nilai manfaat

6. Prinsip menggembirakan. Berkaitan kepentingan belajar terus menerus maka metode mengajar jangan sampai member kesan memberatkan.

D. Nilai Strategi MetodeMetode merupakan fasilitas untuk mengantarkan bahan pelajaran dalam mencapai

tujuan. Kelas yang kurang bergairah dan kondisi anak didik yang kurang kreatif dikarenakan penentuan metode yang kurang sesuai dengan sifat bahan dan tujuan pengajaran. Oleh karena itu, dapat dpahami bahwa metode adalah suatu cara yang memiliki nilai strategis dalam kegiatan belajar mengajar.

E. Efektivitas Penggunaan MetodeDalam menetapkan metode mengajar, bukan tujuan yang menyesuaikan dengan

metode atau karakter anak, tetapi metode hendaknya menjadi “variable dependen” yang dapat berubah dan berkembang sesuai kebutuhan. Karena itu, efektivitas penggunaan metode dapat terjadi bila ada kesesuaian antara metode dengan semua komponen pengajaran yang telah diprogramkan dalam satuan pelajaran.

F. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan MetodeBerikut beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode

antara lain :1. Tujuan yang hendak dicapai

Karakteristik tujuan yang akan dicapai sangat mempengaruhi penentuan metode, sebab metode tunduk pada tujuan, bukan sebaliknya.

2. Materi pelajaranMateri pelajaran ialah sejumlah materi yang hendak disampaikan oleh guru untuk bisa dipelajari dan dikuasai oleh peserta didik.

3. Peserta didikPeserta didik sebagai subjek belajar memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Perbedaan peserta didik dari aspek psikologis, semua perbedaan akan berpengaruh terhadap penentuan metode pembelajaran.

4. SituasiGuru harus teliti dalam melihat situasi. Oleh karena itu, pada waktu tertentu guru melakukan proses pembelajaran di luar kelas atau di alam terbuka.

5. FasilitasKetiadaan fasilitas akan sangat menganggu pemilihan metode yang tepat, seperti tidak ada laboratorium untuk praktek.

6. GuruKompetensi mengajar biasanya dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan. Guru berlatar belakang pendidikan keguruan biasanya lebih terampil dalam memilih metode dan penerapannya, sedangkan yang berlatar belakang pendidikannya kurang relevan sering mengalami hambatan dalam penerapannya.

G. Macam – Macam Metode Mengajar

16

Page 17: konsep-sbm

Berikut ini beberapa metode yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran, di antaranya : 1. Metode Ceramah

Metode ceramah ialah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.

2. Metode Tanya JawabMetode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Metode ini dimaksudkan untuk merangsang untuk berpikir dan membimbing peserta didik dalam mencapai kebenaran.

3. Metode DiskusiSalah satu cara mendidik yang berupa memecahkan masalah yang dihadapi, yang masing-masing mengajukan argumentasinya. Tujuan penggunaan metode diskusi ialah untuk memotivasi dan memberi stimulasi kepada siswa agar berpikir dengan renungan dalam.

4. Metode Kisah/CeritaAl Quran dan Hadis banyak meredaksikan kisah untuk menyampaikan pesan- pesannya. Dalam kisah itu tersimpan nilai-nilai pedagogis religious yang memungkinkan anak didik mampu meresapinya.

5. Metode DemonstrasiMetode demonstrasi ini adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan. Tujuan pokok penggunaan metode ini adalah untuk memperjelas pengertian konsep dan memperlihatkan proses terjadinya sesuatu.

6. Metode KaryawisataMetode karyawisata adalah metode dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak keluar sekolah, untuk meninjau tempat tertentu atau obyek yang mengandung sejarah. Beragam manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan karyawisata, di antara, para pendidik menganjurkan agar memperhatikan tingkah laku anak-anak dan sikap mereka dalam menghadapi berbagai hal yang berbeda.

7. Metode TutorialMetode tutorial ini diberikan denagn bantuan tutor. Setelah siswa diberikan bahan ajar, kemudian siswa diminta untuk mempelajari bahan ajar tersebut. Pada bagian yang sulit, siswa dapat bertanya pada tutor.

8. Metode PerumpamaanSuatu metode yang digunakan untuk mengungkkapkan suatu sifat dan hakikat dari realitas sesuatu. Perumpamaan dapat dilakukan seperti mengumpamakan sesuatu yang rasional abstark dengan sesuatu yang dibisa diindera.

9. Metode Pemahaman dan PenalaranMetode ini adalah metode mendidik dengan membimbing anak didik untuk dapat memahami problema yang dihadapi dengan menemukan jalan keluar yang benar dari berbagai macam kesulitan dengan melatih anak didik menggunakan pikirannya dalam mendata dan menginventaris masalah.

10. Metode Suri Tauladan

17

Page 18: konsep-sbm

Metode yang diartikan sebagai “keteladanan yang baik”. Dengan adanya teladan yang baik, maka akan menumbuhkan hasrat bagi orang lain untuk meniru atau mengikutinya. Hal itu merupakan suatu amaliyah paling penting dan berkesan baik bagi pendidikan anak-anak dan kehidupan

11. Metode Peringatan dan Pemberian Motivasi Motivasi adalah kekuatan yang menjadi pendorong kegiatan individu untuk melakukan suatu kegiatan mencapai tujuan. Motivasi terbetuk oleh tenaga-tenaga yang bersumber dari dalam dan dari luar individu.

12. Metode PraktekDimaksudkan supaya mendidik dengan materi pendidikan baik menggunakan alat atau benda agar anak didik menjadi jelas dan mudah sekaligus dapat mempraktekkan materi yang dimaksud.

13. Metode Pemberian Ampunan dan BimbinganMetode ini dilakukan dalam rangka memberi kesempatan kepada anak didik untuk memperbaiki tingkah laku dan mengembangkan dirinya.

14. Metode Kerja SamaMetode kerja sama ialah upaya saling membantu antara dua orang atau lebih, antara individu dengan kelompok lainnyadalam melaksanakan tugas atau menyelesaiakan problema yang dihadapi dan menggarap program yang bersifat prospektif, guna mewujudkan kesejahteraan bersama.

15. Metode TulisanMetode mendidik dengan huruf atau symbol apapun, ini merupakan suatu hal yang sangat penting dan merupakan jembatan untuk mengetahui segala sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui.

16. Metode PenugasanMetode penugasan untuk merangsang anak aktif belajar baik secara individual atau kelompok. Oleh karena itu, tugas dapat dikerjakan secara individu maupun kelompok.

BAB 10PENGGUNAAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR

A. Pengertian MediaKata media berasal dari bahas latin medium yang secara harfiah berarti ‘tengah’,

‘perantar’, atau ‘pengantar’. Dalam aktivitas pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik.

B. Fungsi MediaKetidakjelasan atau kerumitan bahan ajar dapat dibantu dengan menghadirkan

media sebagia perantara. Bahkan dalam hal-hal tertentu media dapat mewakili kekurangan guru dalam mengkomunikasikan materi pelajaran. Fungsi penggunaan media dalam proses pembelajaran menurut penulis, diantaranya :1. Menarik perhatian siswa.2. Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran.3. Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistik(lisan).4. Mengatasi keterbatasan ruang.

18

Page 19: konsep-sbm

5. Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif.6. Waktu pembelajaran bisa dikondisikan.7. Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar.8. Meningkatkan motivasi siswa dalam memepelajari sesuatu.9. Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam.10. Meningkatkan kadar keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

C. Macam – Macam MediaDilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam media auditif, visual dan audiovisual.

Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Medivisual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media audio visual merupakan media yang mempunyai unsure suara dan unsure gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan yang kedua.

Media audio visual terdiri atas audio visual diam dan audio visual bergerak. Dilihat dari segi keadaannya, media audio visual dibagi menjadi audio visual murni dan audio visual tidak murni.

Dilihat dari daya liputnya, media dibagi menjadi 2 yaitu, pertama, media dengan daya liput luas dan serentak,. Kedua, media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat. Sedangkan jika dilihat dari bahan pembuatannya media dibagi atas media sederhana dan media kompleks.

D. Prinsip-Prinsip Pemilihan MediaPrinsip-prinsip yang dimaksud dikemukakan Nana Sudjana (1991) sebagai

berikut:1. Menetukan media dengan tepat.2. Menetapkan atau mempertimbangkan subyek dengan tepat.3. Menyajikan media dengan tepat.4. Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang

tepat.

E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi dalam Pemilihan Media PembelajaranAgar media pengajaran yang dipilih itu tepat dan sesuai prinsip-prinsip pemilihan,

perlu juga memperhatikan factor-faktor lain, yakni:1. Objektivitas. Metode dipilih bukan atas kesenangan atau kebutuhan guru,

melainkan keperluan sisitem belajar.2. Program pengajaran. Program pengaajaran yang akan disampaikan kepada anak

didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku.3. Sasaran program. Media yang akan digunakan harus dilihat kesesuaiannya dengan

tingkat perkembangan anak didik.4. Situasi dan kondisi. Yakni situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan ruang yang

akan dipergunakan.5. Kualitas teknik. Barangkali ada rekaman suara atau gambar-gambar dan alat-alat

lainnya yang perlu penyempurnaan sebelum digunakan.

F. Ketetapan Penggunaan Media

19

Page 20: konsep-sbm

Ketetapan penggunaan media berkaitan dengan pertanyaan, apakah dalam penggunaan media tersebut informasi pengajaran dapat diserap oleh anak didik secara optimal dengan memperhitunkan resiko biaya dan tenaga seefisien mungkin. Boleh jadi ada media yang dipandang sangat efektif untuk mencapai suatu tujuan, namun proses pencapaiannya tidak efisien. Guru memiliki fungsi untuk mempertemukan media yang efektif sekaligus efisien.

G. Kriteria Pemilihan Media PengajaranJika guru akan menggunakan media pengajaran dengan cara memanfaatkan media

yang telah ada, maka dapat merujuk pada criteria berikut:1. Apakah topic yang akan dibahas dalam media tersebut dapat menarik minat anak?2. Apakah materi yang terkandung dalam media tersebut penting dan berguna bagi

anak didik?3. Apakah media itu sebagai sumber pengajaran yang pokok, apakah isinya relevan

dengan kurikulum yang berlaku?4. Apakah materi yang disajikan autentik dan actual atau sebaliknya?5. Apakah fakta dan konsepnya terjamin kecermatannya?6. Apakah format penyajiannya berdasarkan tata urutan belajar yang logis?7. Apakah pandangannya objektif dan tidak mengandung unsure hasutan terhadap

anak didik?8. Apakah narasi, gambar, efek, warna dan sebagainya memenuhi syarat standar

kualitas teknis?9. Apakah bobot penggunaan bahasa, symbol-simbol dan ilustrasi sesuai dengan

tingkat kematangan anak didik?10. Apakah sudah diuji kesahihannya?

H. Langkah –Langkah Menggunakan Media dalam MengajarAda enam langkah yang bisa ditempuh guru dalam mengajar yang

mempergunakan media, yakni :1. Merumuskan tujuan pengajaran dan memanfaatkan media.2. Persiapan guru dengan cara memilih dan menetapkan media mana yang akan

dimanfaatkan.3. Persiapan kelas4. Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media.5. Langkah kegatan belajar siswa.6. Langkah evaluasi pengajaran

BAB 11EVALUASI DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

A. Pengertian EvaluasiEvaluasi adalah kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu obyek

dengan menggunakan instrumen dan membandingkan hasilnya dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.

Menurut Nana.Sudjana (1998) bahwa evaluasi pada dasarnya memberikan pertimbangan atau harga serta nilai berdasar kriteria tertentu.

20

Page 21: konsep-sbm

Menurut Suke Silverius (1991) evaluasi yang baik haruslah didasarkan pada tujuan pembelajaran (instruksional) yang ditetapakan oleh pendidik dan kemudian benar-benar diusahakan pencapaiannya oleh pendidik dan peserta didik.

Menurut Popham dan Baker (2001) seorang pendidik perlu untuk mengevaluasi penyempurnaan pendidikannya dan peserta didiknya.Tahap ini dilakukan untuk menilai pemahaman peserta didik terhadap materi yagn telah diberikan. Pada tahap ini dilakukan kegiatan sebagai berikut1. Mengajukan pertanyaan kepada siswa, baik pertanyaan lisan maupun tulisan,

yang berdasarkan materi yang telah disampaikan sebelumnya.jenis ini digunakan untuk mengukur ketuntasan siswa.

2. Guru menggulangi kembali materi yang disampaikan jika siswa tidak bisa menjawab pertanyaan.

3. Guru memberi pekerjaan rumah (PR)4. Guru mengingatkan siswa materi yang akan disampaikan selanjutnya untuk

dipelajari.

B. Kegunaan evaluasiBerdasarkan UU sisdiknas No.20 tahun 2003 pasal 58(1) evaluasi dilakukan

untuk memantau proses, kemajuan, dan pebaikan hasil belajar secara berkesinambungan.

Menurut M. Sobry Sutikno (2005) kegunaan evaluasi1. Mengetahui Mengetahui tingkat kemajuan siswa dalam kurun waktu tertentu.2. Posisi dan kedudukan siswa dalam kelasnya.3. Sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan perbaikan proses belajar

menggajar.4. Bahan pertimbangan untuk bimbingan individual peserta didik.5. Membuat diagnosis mengenai kelemahan dan kemampuan peserta didik.6. Bahan pertimbnagan bagi perubahan atau kurikulum.7. Mengetahui status akademis seseorang murid dan kelompok.8. Mengetahui efisiensi metode mengajar yang digunakan.9. Memberikan laporan kepada murid dan orang tua.10. Sebagai alat motivasi belajar mengajar.11. Mengetahui efektivitas cara belajar dan menggajar12. Bahan feed back bagi murid, guru, dan program pengajaran.

C. Syarat dan Petunjuk untuk Menyusun Tes1. Menetapkan segi-segi apa saja yang dinilai.2. Alat evaluasi betul-betul valid dan reliable.3. Penilaian yang objektif.4. Hasil penilaian harus diolah dengan teliti.5. Alat evaluasi menggandung unsur diagnosis.

D. Teknik-teknik Evaluasi1. Dengan tes

21

Page 22: konsep-sbm

Tes adalah pengukuran berupa pertanyaan, perintah, dan petunjuk yang ditujukan kepada testee untuk mendapatkan respon sesuai dengan petunjuk itu.a. Macam-macam tes

1) Tes kepribadian (personaliaty test)2) Tes hasil belajar (achievement test).

b. Jenis-jenis tesMenurut fungsinya1) Tes penempatan (placement test)2) Tes formatife (formative test)3) Tes diagnostic (diagnostic test)4) Tes sumatif (Summative test)

c. Bentuk tes:1) Tes tertulis ( written test)

Adalah tes yang soal dan jawabannya diberikan oleh siswa berupa bahan tertulis.kelebihannya adalah dapat mengukur kemapauan murid dalam jumlah yang besar. Kelemahannya adalah jika tidak menggunakan bahasa yang jelas dan lugas maka akan mengandung pengertian ganda.Tes tertulis dapat dibedakan menjadi duaa) Tes esai.

Tes ini dapat digunakan untuk mengukur kegiatan-kegiatan belajar yang sulit diukur oleh tes objektif. Tes esai dapat dibedakan menjadi dua bentuk(1) Tes uraian bentuk bebas

Cara mengoreksi tes esai:(a) Whole method, adalah metode per nomer.mengoreksi

pekerjaan murid untuk .(b) Separated method, mengoreksi setiap satu lembar jawaban

murid.(c) Cross method, metode bersilang.

(2) Tes uraian terbatasKelebihan tes esai:

(a) Siswa dpat mengoreksi jawaban dengan pendaaptnya sendiri.(b) Siswa tidak dapat menerka-nerka jawaban soal.(c) Cocok untuk mengukur dan mengevaluasi hasil suatu hasil

belajar yang komplek.(d) Derajat kebenaran siswa dapat dilihat dari kalimat-kalimatnya.(e) Jawaban menggunakan kata-kata sendiri.(f) Digunakan untuk memilih fakta yang relevan.

Kelemahan tes esai:(a) Sukar dinilai secara tepat.(b) Bahan yang diukur terlalu sedikit.(c) Sulit didapat soal yang standar nasional maupun internasional.(d) Membutuhkan waktu untuk menerima hasilnya.

b) Tes objektif

22

Page 23: konsep-sbm

Adalah tes tulis yang itemnya dapat dijawab dengan memilih jawaban yang sudah tersedia sehingga peserta didik menampilkan keseragaman data, baik bagi yang menjawab benar maupun mereka yang menjawab salah. Tes objektif dapat dibedakan menjadi dua(1) Free-response items

Prinsip-prinsip penyusunan tes jenis ini(a) Short answer objective items

Tes jenis ini digunakan untuk mengukur kemamapuan hafalan atau ingatan, khususnya bidang matematika serta kosa kata dalam bahasa asing.

(b) Completion testAdalah salah satu bentuk tes jawaban bebas.

(2). Fixed-response itemsBentuk tes objektif yang butir-butir soalnya diberikan kepada siswa disertai dengan alternatif jawaban. Macam-macan bentuk tes ini adalah(a) benar salah (true-false). Adalah pernyataan yang

mengandung dua kemungkinan jawaban.(b) pilihan ganda (multiple choice). Dalam bentuk tes ini ada

beberapa jenis.- variansi negative, adalah pernyataan yang mempunyai

satu jawaban yang salah, sehingga siswa memilih jawaban yang salah.

- variansi yang tidak lengkap, adalh pernyataan yang mempunyai beberapa kemungkinan yang belum lengkap.

- variansi berganda, adalah pernayaan yang semuanya betul.

- jenis kombinasi, adalah tiap alternatif memiliki beberapa alternatif yang membentuk satu pengertian atau jawaban.

(c) menjodohkan (matching).Tes bentuk ini memiliki dua kolom pararel yang satu berisi pertanyaan dan yang satu berisi jawaban.

(d) latihan penyusunan (rearrangement Excercises). Bentuk tes berupa rangkaian kalimat utuh dan benar.

2) Tes lisan (oral test) Tes lisan adalah tes yang soal dan jawaban menggunakan bahasa lisan.

a) Kelebihan tes lisan:(1) Tidak perlu menyusun soal secara terurai(2) Dapat mengetahui langsung kemampuan peserta didik(3) Pertanyaan dapat diubah jika peserta didik belum jelas(4) Dapat mengetahui lansung hasil tes

b) Kelemahan tes lisan(1) Tidak efisien

23

Page 24: konsep-sbm

(2) Keadaan emosional dapat sangat ddipengaruhi(3) Kebebasan bertanya berkurang(4) Munculnya faktor subyektifitas(5) Tingkat kesukaran sering tidak sesuai(6) Kepribadian peserta didik sering berpengaruh

3) Tes perbuatan atau tindakan (performance test)Jawaban peserta didik adalah suatu tindakan atau tingkah lakukongrit.a) Kelebihan tes tindakan

(1) Untuk mengukur aspek psikomotorik.(2) Mengetahui aplikasi dari teori yang disampaikan berupa tindakan

maupun perbuatan.b) Kelemahan tes tindakan

(1) Membutuhkan waktu yang lama.(2) Perbuatan tidak sesuai dengan yang diharapkan.

2. Non tes.a. Observasi

Observasi adalah penghimpunan bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap berbagai fenomena yang dijadikan objek pengamatan. Berdasarkan kjerangka kerja dapat dibedakan menjadi1) Observasi bersruktur2) Observasi tak berstruktur

b. WawancaraAdalah komunikasi langsung antara yang mewawancarai dengan yang diwawancarai. Dua jenis wawancara yang digunakan adalah1) Wawancara terpimpin (berstruktur)2) Wawancara tidak terpimpin (wawancara bebas).

c. Skala sikapAdalah merupakan kumpulan pernyataan yang menggenai sikap suatu objek.

d. Chek listAdalah suatu daftar yang berisi subjek dan aspek-aspek yang akan diamati.

e. Ranting scaleAdalah kemampuan menerjemahkan alternative jawaban yang dipilih responded.

f. AngketAlat untuk mengumpulkan dan mencatat data, informasi, sikap, dan faham dalam hubungan kasual. Angket dapat dibedakan menjadi dua yaitu:1) Angket berstruktur, adalah dengan menyediakan kemungkinan jawaban. 2) Angket tak berstruktur, yaitu bentuk angket yang memberikan jawaban

secara terbuka yang respondennya secara bebas menjawab pertanyaan tersebut.

Salah satu alat yang digunakan dalam evaluasi adalah tesmenurut saifudin azwar ada tes lain yaitu tes atau pengukuran sikap,tes ini sering digunakan apabila kita ingin mengetahui kedua-duanya, baik caranya mencapai hasil maupun hasil itu

24

Page 25: konsep-sbm

sendiri. Dalam proses belajar mengajar yang dievaluasi bukan han ya siswa tetapi juga pendidiknya, mudhoffir, 1989 dalam proses belajar mengajar terdiri atas rangkaian tes yang dimulai dari pre-tes untuk mengetahui isi atau mutu pelajaranyang sudah dan yang belum diketahui oleh siswa.

BAB 12

PENGEMBANGAN VARIANSI MENGAJAR

A. Pengertian Variansi MengajarVariansi menurut kamus ilmiah adalah ‘selingan’, ‘selang seling’ , atau

‘pergantian’. Menurut Udin S. Winataputra (2004) mengatakan variansi sebagai keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton. Variansi mengajar juga disebut sebagai keanekaragaman dalam penyajian kegiatan mengajar.

B. Tujuan Variansi MengajarTujuan variansi:1. Agar perhatian siswa meningkat2. Motivasi siswa3. Menjaga wibawa guru 4. Mendorong kelengkapan fasilits pengajaran

C. Kearifan Penggunaan Variansi MengajarKegunaan variansi menggajar tersusun berdasarkan rencana yang jelas yang

didasarkan pada rujukan tujuan pembelajaran.langkah-langkah untuk mewujudkan kearifan tersebut:1. Variansi pengajaran harus menunjang dalam rangka merealisasikan tujuan

pembelajaran.2. Penggunaanya harus lancar dan berkesinambungan dan tidak menggangu proses

belajar mengajar.3. Penggunaan variansi harus bersifat terstruktur, terencaba dan sistematis.4. Penggunaan variansi harus luwes.

Kearifan ini diperlukan seorang guru daalm penggunaan variansi pengajaran, kearifan ini menunjukan dalam penggunaan variansi pengajaran harus memperhatiakn keadaan siswa , situasi dan kondisi lingkungan

D. Dimensi-dimensi variansi mengajarDimensi-dimensi yang digunakan dalam variansi pengajaran adalah sebagaiberikut:1. Variansi suara dan sikap guru

Intonasi, nada, volume, dan kecepatan suara guru perlu diatur dengan baik, karena suara guru memiliki peranan penting dalam melahirkan kualitas variansi mengajar. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:a. Penekanan b. Pemberian waktu

25

Page 26: konsep-sbm

c. Kontak pandangd. Gerakan anggota badane. Pindah posisi

2. Variansi media dan bahan ajaran Penggunaan media akan menghindari kejenuhan siswa karena tidak hanya mendengarkan guru berceramah. Dengan media ada alih pandang, dengar dan objek penelitian yang mungkin lebih menarik.Ada tiga komponen variansi media:a. Variansi media pandang

Alat pandang yang digunakan sebagai media pengajaran diantaranya buku, majalah, tape recorder, gambar dll. Variansi media pandang ini memiliki manfaat sebagai berikut1) Membantu pemahaman konsepyang abstrak kepada penjelasan yang

kongrit.2) Agar siswa memiliki perhatian yang optimal terhadap materi pelajaran.3) Membantu penumbuhan watak kreatif dan mandiri siswa.4) Mengembangkan cara berfikir siswa yang konsisten dan

berkesinambungan.5) Memberikan pengalaman baru dan unik.

b. Variansi media dengarGuru juga bisa merekam suara yang patut didengar dan punya relevansi dengan relevansi pengajaran. Cara inilah yang disebut dengan media dengar.

c. Variansi media taktikPenggunaan media ini digunakan untuk merangsang siswa untuk kretif.

3. Variansi interaksiVariansi dalam pola interksi yang lazim digunakan guru ada dua hal1) Siswa belajar atau melakukan aktivitas lainya dalam ruang lingkup

pembelajaran secara bebas tanpa campur tangan dari guru.2) Siswa hanya mendengar secara pasif sedangkan guru berbicara secara aktif

sehingga seluruh proses belajar mengajar didominasi guru.Dari dua jenis diatas yang pertama akan lebih baik. Sekalipun ynag ideal adalah guru dan siswa memiliki peranan yang proporsional. Dalam arti, guru tidak mendominasi kelas dan siswa bebas tanpa berarti tidak ada kendali guru.

BAB 13TEKNIK MENDAPATKAN UMPAN BALIK

Kegiatan belajar mengajar merupakan interaksi antara guru dengan murid. Suatu tujuan belajar mengajar adalah terjadi Karena usaha guru (instruksional effect) yang biasanya berupa pengetahuan dan ketrampilan. Sedangkan usaha yang berdasarkan usaha murid atau potensi murid, seperti faktor kecerdasan, berfikir kritis dan kretif, disebut nurturant effect. Kegiatan dari dua pihak tersebut memberikan umpan balik, baik bagi guru maupun murid. Umpan balik yang diberikan tergantung dari rangsangan yang

26

Page 27: konsep-sbm

diberikan oleh guru. Untuk mendapatkan umpan balik secara sempurna guru dapat melakukan teknik-teknik sebagai berikut:1. Menggunakan alat bantu yang tepat.

Alat ini digunakan untuk guru yang memiliki kekurangan atau keterbatasan kemampuan dalam menjelaskan bahan ajar yang disebabkan karakteristik materi, kebiasaan guru dan cara belajar anak didik.

2. Memiliki bentuk motivasi yang baikMotivasi merupakan kekuatan yang sangat penting dalam diri manusia. Menurut bobbi dePotter dkk (2000), terdapat beberapa cara untuk menumbuhkan budaya belajar berprestasi, dalam rumus TANDUR, yakni:a. Tumbuhkan, tumbuhkan minat dengan memuaskan.b. Alami, ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengeri semua

siswa.c. Namai, sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi dalam setiap kegiatan

pembelajaran.d. Demonstrasikan, sediakan kesempatan bagi anak didik untuk menunjukan bahwa

mereka tahu.e. Ulangi, tunjukkan pada anak didik cara-cara mengulang materi dan tegaskan

bahwa mereka adalah murid-murid yang cerdas, jangan dicekam.f. Rayakan, pangkuan untuk penyelesaian, partisipasi dan pemerolehan ketrampilan

dan ilmu pengetahuan.Dalam memperhatikan minat dan motivasi anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan bisa dalam bentuk lain:a. Memberikan angka. Angka merupan symbol prestasi yang diperoleh siswa.b. Hadiah. Hadiah merupakan pangkuan atas prestasi anak didik yang dapat

diberikan dalam bentuk fisik (cinderamata, piagam) atau non-fisik seperti isyarat, atau pujian.

c. Gerakan tubuh. Gerakan tubuh dengan mimic yang cerah, dengan semyum, mengangung, acuangan jempol, tepuk tangan, member salam, menaikkan bahu, geleng-geleng kepala, dan menaikan tangan.

d. Member tugas. Yaitu tugas pengakuan atas prestasi agar anak didik merasa percaya diri dan merasa diakui.

e. Member ualngan. Ulangan merupakan alat untuk menunjukan prestasi belajar anak didik dari sebaiknya hasil ulangan diumumkan pada teman-temanya.

f. Hukuman. Hukuman digunakan untuk memberi motivasi kepada anak dan merubah cara berfikir anak, bahwa setiap pekerjaan (baik atau buruk) memiliki konsekuensi .

3. Penggunaan Metode yang Bervariasi.Penggunaan metode ini adalah merupakan senjata yang sangat ampuh untuk mendapatkan umpan balik yang sngat baik untuk pembelajaran. Untuk itu guru harus cerdas dalam memilih dan menentukan metode dan menggunakan metode dalam pembelajaran.

27

Page 28: konsep-sbm

BAB 14PENGELOLAAN KELAS

A. Pengertian Pengelolaan KelasMenurut Suharsimi Arikunto, pengelolaan kelas merupakan suatu usaha yang dilakukan guru untuk membantu menciptakan kondisi belajar yang optimal. Dari pengertian tersebut menunjukkan ada beberapa hal yang harus dikelola secara sinergik, terpadu dan sistemik oleh gur, yakni ruang kelas, usaha guru, kondisi belajar dan belajar yang optimal. Jadi, pengelolaan kelas sebenarnya merupakan upaya mendayagunakan seluruh potensi kelas, baik sebagai komponen utama pembelajaran maupun komponen pendukungnya.Menurut definisi operasional, pengelolaan kelas merupakan penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa yang berlangsung pada lingkungan sosial, emosional, dan intelektual anak dalam kelas menjadi sebuah lingkungan belajar yang membelajarkan.Dari beberapa uraian di atas, dapat dipahami bahwa pengelolaan kelas merupaka usaha yang dengan sengaja dilakukan oleh guru agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan pembelajaran.

B. Tujuan Pengelolaan KelasSecara umum tujuan pengelolaan kelas adalah untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Mutu pembelajaran akan tercapai jika tercapainya tujuan pembelajaran.Sekurang-kurangnya ada 3 (tiga) ciri karakter kelas karena proses pengelolaan kelas, yaitu:1. Speed, anak belajar membutuhkan waktu yang relatif singkat.2. Simple, organisasi kelas dan materi menjadi sederhana, situasi kelas kondusif.3. Self-confidence, anak dapat belajar dengan penuh percaya diri.

C. Berbagai Pendekatan dalam Mengelola KelasLahirnya interaksi yang optimal bergantung dari pendekatan yang guru lakukan dalam pengelolaan kelas, berbagai pendekatan tersebut adalah sebagai berikut:1. Pendekatan Kekuasaan,

Memiliki ciri ketaatan pada aturan yang melekat pada pemilik kekuasaan (ancaman, hukuman, disiplin ketat).

2. Pendekatan KebebasanBukan membiarkan anak belajar dengan laissez-faire tetapi memberi suasana belajar yang membuat anak merasa bebas, nyaman, penuh tantangan dan harapan.

28

Page 29: konsep-sbm

3. Pendekatan Keseimbangan PeranDilakukan dengan memberi seperangkat aturan yang disepakati guru dan siswa.

4. Pendekatan PengajaranMenghendaki peran guru untuk mencegah dan menghentikan tingkah laku siswa yang kurann menguntukan proses pembelajaran.

5. Pendekatan Suasana Emosi dan SosialMenciptakan iklim emosional dan hubungan sosial yang positif dalam kelas.

6. Pendekatan KombinasiGuru berperan untuk menganalisis kapan dan bagaimana tindakan itu tepat dilakukan.

D. Resep Pengelolaan Kelas yang BaikMenurut Bobbi dePotter dkk, ada beberapa modalitas dalam resep pengelolaan pembelajaran di kelas, yaitu:1. Dari Dunia Mereka ke Dunia Kita

Menjembatani jurang antara guru dan siswa agar dengan mengerti minat, hasrat dan pikiran siswa ssehingga terjalin komunikasi yang baik.

2. Cermati Modalitas V-A-KVisual modalitas mengakses citra visual yang diciptakan dan diingatkan. CD Auditorial modalitas mengakses segala jenis bunyi dan kata. Kinestetik modalitas mengakses segala jenis gerak dan emosi.

3. Model Kesuksesan dari Sudut Pandang PerancangGuru membuat strategi TANDUR, yaitu Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan.

4. Pertemukan Kecerdasan BergandaPrestasi belajar merupakan harmoni dari berbagai kecerdasan (EQ,IQ, bahkan CQ), bukan satu kecerdasan saja.

5. Penggunaan Metafora, Perumpamaan dan SugestiMetafora dapat menghidupkan konsep-konsep yang terlupakan dan memunculkannya ke dalam otak dengan mudah dan cepat dengan asosiasi. Sugesti, memberi bayangan yang mudah diingat.

E. Keterampilan Pengelolaan KelasKeterampilan pengelolaan kelas secara praktis berkaitan dengan:1. Usaha Mempertahankan Kondisi Kelas

Thomas Gordon memberikan resep yang bisa dimanfaatkan untuk mempertahankan kondisi kelas yang baik, yaitu:a. Keterbukaan dan transparan, agar terjalin keterusterangan siswa dalam

pembelajaranb. Penuh perhatian, agar merasa saling dihargaic. Saling ketergantungand. Keterpisahan, agar tumbuh keunikan dan kreativitas individuale. Pemenuhan kebutuhan bersama sehingga tidak ada pihak yang merasa

dikorbankan.

2. Usaha Mengembangkan Iklim Kelas

29

Page 30: konsep-sbm

Menata ulang kondisi kelas yang kurang akseptabel dapat dilakukan dengan modifikasi perilaku siswa yang berarti memperbaiki cara berpikir, gaya mengekspresikan keadaan, cara merespon masalah dan teknik pemecahan masalah yang lebih permanen.

F. Masalah Pengelolaan KelasMenurut Made Pidarta, masalah pengelolaan kelas yang berhubungan dengan perilaku siswa seperti:1. Kurangnya kesatuan antar siswa2. Tidak ada standar perilaku dalam bekerja kelompok3. Terkadang timbul reaksi negatif terhadap anggota kelompok4. Kelas mentolelir kekeliruan-kekeliruan temannya5. Mudah mereaksi negatif/terganggu6. Moral rendah, permusuhan, sikap agresif7. Tidak mampu menyesuaikan dengan lingkungan yang berubah

Sedangkan beberapa sumber masalah yang datang dari pihak guru misalnya,- kenaikan pikiran guru yang sedang kalut- banyaknya pekerjaanyang harus dilakukan bersamaan- daya introspeksi yang lemah terhadap penampilan fisik- gaya mengajar dan pengendalian emosi

G. Penataan Ruang Kelas yang Kondusif dan MenyenangkanLingkungan belajar yang ditata rapih dapat memberi inspirasi bepikir yang cermat dan kekuatan belajar yang tak terhitung besarnya. Banyak hal yang dapat kita hidupkan di lingkungan sekolah seperti:- Ruang Kelas- Bangku Belajar- Vas Bunga- Hiasan Dinding- Musik- Rak Buku

H. Implementasi Pengelolaan Proses Belajar MengajarTugas dan Implementasi pengelolaan proses belajar mengajar menurut Syaiful Bahri Djamarah sebagai berikut:1. Perencanaan

Menetapkan apa, kapan dan bagaimana cara melakukannya. Membatasi sasaran dan menetapkan pelaksanaan kerja untuk hasil yang

maksimal Mengembangkan alternatif-alternatif tindakan Mengumpulkan dan menganalisis informasi Mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana dan keputusan

2. Pengorganisasian Menyediakan fasilitas, perlengkapan dan tenaga kerja yang diperlukan Mengelompokkan kelompok kerja

30

Page 31: konsep-sbm

Membentuk struktur wewenang dan mekanisme koordinasi Merumuskan, menetapkan metode dan prosedur Memilih, mengadakan latihan dan pendidikan tenaga kerja

3. Pengarahan Menyusun kerangka waktu dan biaya secara terperinci Memprakarsa dan menampilkan pelaksanaan rencana dan pengambilan

keputusan Mengeluarkan instruksi-instruksi yang spesifik Membimbing, memotivasi dan melakukan supervisi

4. Pengawasan Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Melaporkan penyimpangan Menilai pekerjaan dan melakukan koreksi terhadap penyimpangan

BAB 15KEBERHASILAN BELAJAR MENGAJAR

A. Indikator Keberhasilan Belajar MengajarKeberhasilah atau kegagalan proses belajar mengajar merupakan ukuran sebuah proses pembelajaran. Belajar dikatakan berhasil apabila diikuti ciri-ciri:1. Daya serap terhadap bahan yang diajarkan tinggi, baik individu maupun

kelompok2. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran khusus (TPK) telah dicapai

siswa baik individu amupun kelompok3. Terjadi proses pemahaman materi yang sekuensial (sequential) mengantarkan

materi tahap berikutnya.Ketiga ciri tersebut harus melumat aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa agar pengajaran memiliki makna yang bersifat komprehensif.

B. Alat Penilaian Keberhasilan Belajar MengajarBerdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, tes prestasi belajar dapat digolongkan pada beberapa jenis penilaian, yaitu:1. Tes Formatif

Digunakan untuk mengukur satu atau beberapa bahasan tertentu. Bertujuan untuk memperoleh gambaran daya serap siswa. Hasil tes dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar bahan dan waktu tertentu.

2. Tes Sub-SumatifMeliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan pada waktu tertentu. Bertujuan untuk memperoleh gambaran daya serap siswa agar meningkatkan hasil prestasi belajar. Hasil tes dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkan dalam menentukan nilai raport.

3. Tes SumatifDiadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan pokok bahasan satu semester, satu atau dua tahun pelajaran. Bertujuan untuk menetapkan tingkatkeberhasilan belajar siswa. Hasil tes dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat atau pengukur mutu sekolah.

31

Page 32: konsep-sbm

C. Kapan Program Perbaikan Dilakukan?Proses perbaikan dapat dialakukan jika terdapat bukti-bukti otentik adanya kegagalan dalam belajar seperti: Apabila 85% dari jumlah siswa mencapai taraf keberhasilan optimal bahkan

maksimal, maka proses pembelajaran berikutnya dapat membahas pokok bahasan baru dan tak begitu penting menyelenggarakan perbaikan.

Apabila 75% atau lebih dari jumlah siswa mencapai taraf keberhasilan kurang, maka proses pembelajaran berikutnya hendaknya bersifat perbaikan (remedial).

Pengukuran tingkat keberhasilan ini harus betul-betul sahih (valid), handal (reliabel) dan luas karena berperan penting. Pengajaran perbaikan biasanya mengandung kegiatan sebagi berikut:1. Mengulang pokok bahasan seluruhnya2. Mengulang bagian dari pokok bahasan yang hendak dikuasai3. Memecahkan masalah atau menyelesaikan soal bersama-sama4. Memberi tugas-tugas khusus

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar MengajarKeberhasilan belajar tidak berdiri sendiri, namun dipengaruhi beberapa faktor seperti:1. Tujuan

Tujuan merupakan muara dan pangkal dari proses pembelajaran. Semakin jelas dan operasional tujuan yang akan dicapai, maka semakin mudah menentukan alat dan cara mencapaianya, dan sebaliknya.

2. GuruPandangan guru terhadap murid mempengaruhi kegiatan mengajar guru di kelas. Guru yang memandang siswa sebagai individu yang tidak memiliki kemampuan akan menggunakan metode teacher-centered dalam mengajar bukan student-centered, atau sering disebut sebagai proses pouring in (penuangan terhadap sesuatu dengan segala sesuatu). Padahal yang terpenting adalah gur mengetahui segala potensi siswa dan kekuatannya sehingga cukup melakukan proses drawing out (proses mengeluarkan, membimbing dan memotivasi).

3. Peserta DidikPeserta didik hadir dengan segala perbedaannya dan menyatu dalam sebuah kelas. Guru harus pandai-pandai mengelola perbedaan-perbedaan tersebut untuk mencapai proses pembelajaran yang optimal.

4. Kegiatan PengajaranKegiatan pengajaran merupakan interaksi antara guru dengan peserta didik. Guru dengan gaya mengajarnya berusaha mempengaruhi gaya dan cara belajar anak didik. Gaya mengajar menurut Muhammad Ali dapat dibedakan menjadi 4 (empat) macam, yaitu gaya mengajar klasik, teknologis, personalisasi dan interaksional.

5. EvaluasiGuru membuat perencanaan evaluasi secara sistematik dengan menggunakan alat evaluasi yang tepat. Alat evaluasi yang biasa digunakan antara lai: benar-salah (true-false), pilihan ganda (multiple choice), menjodohkan (matching), esai dan bentuk evaluasi bisa tertulis maupun lisan. Evaluasi yang valid (sahih) tidak

32

Page 33: konsep-sbm

hanya memberi informasi prestasi siswa tetapi juga memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran secara keseluruhan.

33