KONSEP SANKSI DALAM PERATURAN PELAKSANAAN UU NO 11 …
Transcript of KONSEP SANKSI DALAM PERATURAN PELAKSANAAN UU NO 11 …
KONSEP SANKSI DALAM PERATURAN PELAKSANAAN
UU NO 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA DAN
IMPLEMENTASINYA
ROMLI ATMASASMITA /GURU BESAR UNPAD DAN UNIV.PASUNDAN/KONSULTAN AHLI RPPUU CIPTAKER
Model SanksiPENAL SANCTION=SANKSI PIDANA
Bersifat memaksa= represif
Tujuan penjeraan/retributive –efekdeterrence
Akibat pembatasan hak dan kebebasanbergerak
NON-PENAL SANCTION-
SANKSI ADMINISTRATIF
Sifat tidak memaksa= rehabilitative
Tujuan korektif dan rehabiliatif
Akibat pemulihan risiko dari pelanggaran
SANKSI DI DALAM UU CIPTA KERJA- TERDAPAT SANKSI PIDANA , 114 PASAL DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM STELSEL MINIMUM UMUM/KHUSUS DAN MAKSIMUM KHUSUS.
-SANKSI ADMINISTRATIF , 18 PASAL
-RUMUSAN NORMA: DELIK MATERIEL [ 56 pasal]; DELIK FORMIL[ 54 pasal]
DELIK MATERIEL= tindak pidana telah (dianggap) terjadi ketika timbul akibat dari suatu perbuatan yang dilarang
DELIK FORMIL= tindak pidana telah terjadi seketika dilakukan perbuatan yang dilarang
- bandingkan dengan TUJUAN AWAL UU CIPTAKER[Pasal 4] yang mencerminkan:
a. 9(SEMBILAN) CLUSTER- REGULATIF(huruf a sd i), dan,
b..1 (SATU) CLUSTER BERSIFAT SANKSI( huruf j) -
MODEL LEGISLATIONPARTIAL LEGISLATION
Singlefaceted approach
Non-benefit-cost based –Non-BCA
Digunakan sebelum 1974
Best practices negara2 sebelum 1974
Based on the quantitative of regulation
Indonesia sejak berlaku UU No 10 tahun 2004 yang dicabutUU No 20 tahun 2011 Pembentukan Per-UU-an
Diutamakan Asas Ketertiban, kepastian, dan keterbukaan
INTGRATED LEGISLATION
[REGULATORY IMPACT ANALYSIS-RIA]
Multifaceted approach
Benefit and cost based- -BCA
Digunakan setelah 1974
OECD best practices since 1997
Based on the qualitative of regulation
Diutamakan Asas kepastian,dan kemanfaatan, dan asasketerbukaan
Regulatory Impact Analysis(RIA)/Impact Analysis(IA)1. RIA= is a mechanism for systematically identifying assessing the benefit and costs of a regulatory proposal.
2.metoda khusus untuk membangun best-practices dalam corporate governance
3. model pembentukan perUUan- dengan pendekatan Kualitatif -Qualitative approach
4. model pembentukan per-Uuan berdasarkan pendekatan Benefit and Cost /BCA –dampak
5.. RIA harus diimplementasikan sejak awal proses legislasi –i.e. tahap perencanaan dan penyusunan naskah RUU
6. metoda RIA/IA untuk pembangunan hukum jangka panjang –dengan asumsi, lebih mudahmembuat UU daripada menguatkan kualitias peraturan per-UU-an.
Metodologi RIA/IA1. benefit-cost analysis- BCA
2.valuation of a statistical life-VSL
3.cost effectiveness analysis-CEA
4. risk and uncertainty tests
5. threshold tests
Metodologi RIA/IA berbeda2 di tiap negara tergantung dari faktor sosek,politik, dan budaya- Belanda 2003: Business Impact test(BI test);Environmental impact test (EI test); Predictability & Enforceability test(PE test), and Cost/benefit test (C/B test)
Tujuan metoda RIA/IA1. melahirkan kualitas peraturan perUUan yang terukur, pasti dan bermanfaat baik masa kinidan masa depan
2. menghilangkan egoism sectoral karena sifat interdepensi yang mencegah praktik KKN
3. mencegah timbul konflik Norma (Conflict of Norms) antar peraturan per_UU-an baik yang merupakan primary legislation(UU)maupun secondary legislation (peraturan di bawah UU)
Metoda RIA/IA harus secara implisit terkandung (sejak awal perencanaan ) dalampembentukan perUUan
Hambatan2 RIA/IA1. omissions kemungkinan tidak meliputi bagian dari struktur regulasi khusus pada sub-supra struktur
2, inadequate Teknik evaluasi peraturan peruuan
3.tingkat ketidakpatuhan yang sulit diatasi
4.kompleksitas dan fragmentasi ketentuan yang sangat variatif
5. gagal untuk menemukan sarana peraturan yang penting dan strategis
6. kelemahan dalam proses integrasi dan konsultasi dalam implementasi peraturanPerUUan.
IMPLEMENTASI SANKSI UU Ciptaker1. –BC test yaitu Dampak pada:
a. eko-sistem investasi dan iklim dunia usaha
b. keselamatan masyarakat luas
c. perorangan/kelompok/lingkungan usaha
D. kepastian dan kemanfaatan dunia usaha pada umumnya dan pelaku usaha ybs
2. sanksi administrative dan perdamaian- primum remedium; sanksi pidana ultimum remedium
3. prinsip restorative justice diutamakan daripada retributive justice
4. penerapan BJR pada korporasi sesuai UU PT harus dilaksanakan secara intensif disertai evaluasi berkala
Saran-saran pembentukan dan penegakan hukum masa depan
PEMBENTUKAN PERATURAN PERUU-AN
Perubahan UU UU nomor 40 tahun 2007 dan perubahan 12 tahun 2011
Efisiensi prosedur legislasi –berasal daripemerintah dan DPR RI
Dipertimbangkan Badan Legislasi Nasional setingkat Kementrian
PENEGAKAN HUKUM
Dipertimbangkan OMBUDSMAN LAW PENEGAKAN HUKUM
Dipertimbangkan Revisi KUHAP yang berlaku umum untuk semua jenis perkara
Terima kasih atasperhatiannya