KONSEP & RUANG LINGKUP MANAJEMEN PENDIDIKAN.ppt
Transcript of KONSEP & RUANG LINGKUP MANAJEMEN PENDIDIKAN.ppt
MANAJEMEN MANAJEMEN PENDIDIKANPENDIDIKAN
Disajikan dalam perkuliahan Disajikan dalam perkuliahan Program Pascasarjana Manajemen Pendidikan STIMA Program Pascasarjana Manajemen Pendidikan STIMA
IMMIIMMI
Kampus Buahati Islamic SchoolKampus Buahati Islamic School
Pardan prasetyo, MM, M.Pd
ManajemenManajemen & Pendidikan & Pendidikan
• Manajemen memilki arti yang luas. Manajemen dimaknai sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya (Nickels, McHugh and McHugh ,1997)
• Pendidikan Berasal dari kata Yunani “educare” yang berarti membawa keluar yang tersimpan, untuk dituntut agar tumbuh dan berkembang.
Pardan prasetyo, MM, M.Pd
Pendidikan, perspektif IslamPendidikan, perspektif Islam
Dalam Islam istilah pendidikan pendidikan disebut dengan tarbiyahtarbiyah. Menurut ilmu bahasa, tarbiyah berasal
dari 3 pengertian kata -robbaba-robba-yurobbii- yang artinya memperbaiki sesuatu danmemperbaiki sesuatu dan
meluruskannya. meluruskannya.
Pardan prasetyo, MM, M.Pd
tarbiyah tarbiyah secara istilah adalah: menyampaikan sesuatu untuk mencapai kesempurnaan, dimana bentuk
penyampaiannya satu dengan yang lain berbeda sesuai dengan tujuan pembentukannya.
menentukan tujuan melalui persiapan sesuai dengan batas kemampuan untuk mencapai kesempurnaan.
sesuatu yang dilakukan secara bertahap dan sedikit demi sedikit oleh seorang pendidik.
sesuatu yang dilakukan secara berkesinambungan, maksudnya tahapan-tahapannya sejalan dengan kehidupan, tidak berhenti pada batas tertentu, terhitung dari buaian sampai liang lahad.
dijadikan sebagai tujuan terpenting dalam kehidupan, baik secara individu maupun keseluruhan, yaitu untuk kemashlahatan ummat dengan asas mencapai keridhaan Allah SWT seperti tersirat dalam firman Allah:
Pardan prasetyo, MM, M.Pd
Pendidikan, perspektif IslamPendidikan, perspektif Islam
“Tidak wajar bagi seorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al kitab, hikmah dan kenabian, lalu ia berkata kepada manusia, 'hendaklah kamu menjadi penyembahku, bukan penyembah Allah'.
Akan tetapi(dia berkata),'hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu
mengajarkan Al kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya."(Al Imran:79)”
Pardan prasetyo, MM, M.Pd
Makna tarbiyahMakna tarbiyah• Tarbiyah berasal dari bahasa Arab yang berarti pendidikan
sedangkan orang yang mendidik dinamakan murobi.
• Secara etimologi, tarbiyahtarbiyah dapat dikembalikan kepada 3 kata kerja yg berbeda, yakni:1. Rabaa-yarbuu yg bermakna namaa-yanmuu, artinya
berkembang.2. Rabiya-yarbaa yg bermakna nasya-a, tara’ra-a, artinya
tumbuh.3. Rabba-yarubbu yg bermakna aslahahu, tawallaa
amrahu, sasa-ahuu, wa qaama ‘alaihi, wa ra’aahu, yang artinya masing memperbaiki, mengurus, memimpin, menjaga dan memeliharanya (atau mendidik).
Pardan prasetyo, MM, M.Pd
Makna tarbiyahMakna tarbiyah proses pengembangan dan bimbingan, meliputi jasad, akal,
dan jiwa, yang dilakukan secara berkelanjutan, dengan tujuan akhir si anak didik tumbuh dewasa dan hidup mandiri di tengah masyarakat.
kegiatan yg disertai dengan penuh kasih sayang, kelembutan hati, perhatian, bijak, dan menyenangkan (tidak membosankan).
menyempurnakan fitrah kemanusiaan, memberi kesenangan dan kemuliaan tanpa batas sesuai syariat Allah SWT.
proses yg dilakukan dengan pengaturan yg bijak dan dilaksanakan secara bertahap dari yg mudah kepada yg sulit.
Pardan prasetyo, MM, M.Pd
Ranah Pendidikan /TarbiyahRanah Pendidikan /Tarbiyah
Pardan prasetyo, MM, M.Pd
Manajemen PendidikanManajemen Pendidikan• Bidang studi dan praktek terkait dengan operasi
organisasi pendidikan (Tony Bush, 2003).
• Suatu kegiatan yang mengimplikasikan adanya
perencanaan atau rencana pendidikan serta
kegiatan implementasinya (HA Tilaar, 2006).
• Suatu proses untuk mengkoordinasikan berbagai
sumberdaya pendidikan seperti guru, sarana
dan prasarana seperti perpustakaan, laboratorium dsb untuk mencapai sasaran dan
tujuan pendidikan (Rifai, 2008). Pardan prasetyo, MM, M.Pd
Educational ManagementEducational Management• Educational management is both a field of academic study and a
collective group of professionals that includes principals, teachers and
other education professionals. • Educational management is the theory and practice of the organization
Educational management is the theory and practice of the organization
and administration of existing educational establishments and systems.
and administration of existing educational establishments and systems.
• It is concerned with both human and material resources. The human
elements include: (i) Children, (ii) parents, (iii) teachers and (iv) other
employees. On the material side there are (a) finance, (b) buildings and
grounds, (c) equipments and instructional supplies. Besides, there are
ideas, laws and regulations and so on, having a bearing on the
educational process. The blending of these 'parts' into a 'whole' is
educational management.
Pardan prasetyo, MM, M.Pd
Pardan prasetyo, MM, M.Pd
Ruang Lingkup AktivitasRuang Lingkup Aktivitas
Ruang lingkup manajemen organisasi:Ruang lingkup manajemen organisasi:• Manajemen administrative (management Manajemen administrative (management
of administrative function), yakni kegiatan-of administrative function), yakni kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan agar kegiatan yang bertujuan mengarahkan agar semua orang dalam organisasi bekerja semua orang dalam organisasi bekerja sama mengerjakan hal-hal yang tepat sama mengerjakan hal-hal yang tepat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
• Manajemen operatif (managemen of Manajemen operatif (managemen of operative function), yakni kegiatan-operative function), yakni kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan dan kegiatan yang bertujuan mengarahkan dan membina agar semua orang yang membina agar semua orang yang melaksanakan pekerjaannya yang menjadi melaksanakan pekerjaannya yang menjadi tugas masing-masing dapat berjalan tugas masing-masing dapat berjalan dengan tepat dan benardengan tepat dan benar
2 kegiatan 2 kegiatan
manajerialmanajerial management of
management of administrative administrative function function management of
management of operative operative functionfunction
2 kegiatan 2 kegiatan
manajerialmanajerial management of
management of administrative administrative function function management of
management of operative operative functionfunction
Pardan prasetyo, MM, M.Pd
MANAJMANAJEMEN EMEN
KURIKU KURIKU LUMLUM
Pardan prasetyo, MM, M.Pd
Prinsip dasar manajemen kurikulum
adalah berusaha agar proses pembelajaran
dapat berjalan dengan baik, dengan tolok ukur
pencapaian tujuan qualityassurance system
oleh siswa dan mendorong guru untuk
menyusun dan terus menerus
menyempurnakan strategi pembelajarannya.
Pardan prasetyo, MM, M.Pd
44 siklus siklus pekerjaan pekerjaan kurikulumkurikulum
• Tahap perencanaan; (1) analisis kebutuhan; (2) merumuskan dan menjawab pertanyaan filosofis; (3) menentukan disain kurikulum; dan (4) membuat rencana induk (master plan): pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian.
• Tahap pengembangan; (1) perumusan rasional atau dasar pemikiran; (2) perumusan visi, misi, dan tujuan; (3) penentuan struktur dan isi program; (4) pemilihan dan pengorganisasian materi; (5) pengorganisasian kegiatan pembelajaran; (6) pemilihan sumber, alat, dan sarana belajar; dan (7) penentuan cara mengukur hasil belajar.
Tahap Tahap PerencanaanPerencanaan
Tahap Tahap PengembanganPengembangan
Tahap Tahap Implementasi dan Implementasi dan PelaksanaanPelaksanaan
Tahap PenilaianTahap Penilaian
Pardan prasetyo, MM, M.Pd
44 siklus siklus pekerjaan pekerjaan kurikulumkurikulum
• Tahap implementasi atau pelaksanaan; (1) penyusunan rencana dan program pembelajaran (Silabus, RPP); (2) penjabaran materi (kedalaman dan keluasan); (3) penentuan strategi pembelajaran; (4) penyediaan sumber, alat, dan sarana pembelajaran; (5) penentuan cara dan alat penilaian proses dan hasil belajar; dan (6) setting lingkungan pembelajaran
• Tahap penilaian; untuk melihat sejauhmana kekuatan dan kelemahan kurikulum yang dikembangkan, baik bentuk penilaian formatif maupun sumatif. Penilailain kurikulum dapat mencakup Konteks, input, proses, produk (CIPP) : Penilaian konteks: memfokuskan pada pendekatan sistem dan tujuan, kondisi aktual, masalah-masalah dan peluang. Penilaian Input: memfokuskan pada kemampuan sistem, strategi pencapaian tujuan, implementasi design dan cost benefit dari rancangan. Penilaian proses memiliki fokus yaitu pada penyediaan informasi untuk pembuatan keputusan dalam melaksanakan program. Penilaian product berfokus pada mengukur pencapaian proses dan akhir program (identik dengan evaluasi sumatif)
Tahap Tahap PerencanaanPerencanaan
Tahap Tahap PengembanganPengembangan
Tahap Tahap Implementasi dan Implementasi dan PelaksanaanPelaksanaan
Tahap PenilaianTahap Penilaian
Pardan prasetyo, MM, M.Pd
VISIVISI
TUJUANTUJUAN
QUALITY ASSURANCE
QUALITY ASSURANCE
KURIKULUMKURIKULUM
1. TUJUAN2. CONTENT3. PROSES4. EVALUASI
MISIMISI
CITA-CITA TENTANG LEMBAGA & LULUSAN
APA YANG MAU DICAPAIOLEH LEMBAGA DAN LULUSAN
KOMPETENSILULUSAN
Pardan prasetyo, MM, M.Pd
ROFIL LULUSANROFIL LULUSAN
•SPECIALIS/FOKUS•GENERAL•KOMBINASI
Pardan prasetyo, MM, M.Pd
ILUSTRASI MODEL ILUSTRASI MODEL FOKUS FOKUS
Pardan prasetyo, MM, M.Pd
ILUSTRASI MODEL GENERALILUSTRASI MODEL GENERAL
Pardan prasetyo, MM, M.Pd
ILUSTRASI MODEL KOMBINASIILUSTRASI MODEL KOMBINASI
Pardan prasetyo, MM, M.Pd
Manajemen Peserta DidikManajemen Peserta Didik• Siswa harus diperlakukan sebagai subyek Siswa harus diperlakukan sebagai subyek
dan bukan obyek, sehingga harus didorong dan bukan obyek, sehingga harus didorong untuk berperan dalam setiap aktivitas , untuk berperan dalam setiap aktivitas , kreativitas dan inovasi yang terkait dengan kreativitas dan inovasi yang terkait dengan pembelajaran; pembelajaran;
• Kondisi siswa sangat beragam, ditinjau dari Kondisi siswa sangat beragam, ditinjau dari kondisi fisik, kemampuan intelektual, sosial kondisi fisik, kemampuan intelektual, sosial ekonomi, minat dan seterusnya. Oleh ekonomi, minat dan seterusnya. Oleh karena itu diperlukan strategi, media dan karena itu diperlukan strategi, media dan wahana kegiatan yang beragam, sehingga wahana kegiatan yang beragam, sehingga setiap siswa memiliki kesempatan setiap siswa memiliki kesempatan berkembang secara optimal; berkembang secara optimal;
• Siswa hanya termotivasi dan antusias Siswa hanya termotivasi dan antusias belajar, jika mereka menyenangi apa yang belajar, jika mereka menyenangi apa yang diajarkan; dan diajarkan; dan
• Pengembangan potensi siswa tidak hanya Pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah kognitif, tetapi juga menyangkut ranah kognitif, tetapi juga ranah afektif, ranah afektif, believebelieve, dan psikomotor., dan psikomotor.
4 dasar
Siswa sebagai subyek Strategi, wahana, media variatif dan kreatif Samakan gaya guru dan siswa Kembangkan potensi secara komprehenship proporsiaonal
4 dasar
Siswa sebagai subyek Strategi, wahana, media variatif dan kreatif Samakan gaya guru dan siswa Kembangkan potensi secara komprehenship proporsiaonal
Pardan prasetyo, MM, M.Pd
Manajemen PesonaliaManajemen Pesonalia
• Terdapat empat prinsip dasar manajemen personalia yaitu : (a) dalam mengembangkan sekolah, sumber daya manusia adalah komponen paling berharga; (b) sumber daya manusia akan berperan secara optimal jika dikelola dengan baik, sehingga mendukung tujuan institusional; (c) kultur dan suasana organisasi di sekolah, serta perilaku manajerial sekolah sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pengembangan sekolah; dan (d) manajemen personalia di sekolah pada prinsipnya mengupayakan agar setiap warga dapat bekerja sama dan saling mendukung untuk mencapai tujuan sekolah.
5 komponen Sistem rekrutmen Program pelatihan Penilaian kinerja Promosi & demosi Reward and punishmnet
Pardan prasetyo, MM, M.Pd
Manajemen Manajemen Keuangan Keuangan Pendidikan
Pendidikan
Pardan prasetyo, MM, M.Pd
Manajemen KeuanganManajemen Keuangan
• Manajemen keuangan di sekolah terutama berkenaan dengan STRATEGI sekolah dalam menggali dana, mengelola dana, pengelolaan keuangan dikaitkan dengan program tahunan sekolah, cara mengadministrasikan dana sekolah, dan cara melakukan pengawasan, pengendalian serta pemeriksaan.
Inti dari manajemen Inti dari manajemen keuangan adalah pencapaian
keuangan adalah pencapaian efisiensi dan efektivitas. Oleh
efisiensi dan efektivitas. Oleh karena itu, disamping karena itu, disamping mengupayakan ketersediaan
mengupayakan ketersediaan dana yang memadai untuk
dana yang memadai untuk kebutuhan pembangunan
kebutuhan pembangunan maupun kegiatan rutin
maupun kegiatan rutin operasional di sekolah, juga
operasional di sekolah, juga perlu diperhatikan faktor
perlu diperhatikan faktor akuntabilitas dan transparansi
akuntabilitas dan transparansi setiap penggunaan setiap penggunaan keuangan.
keuangan.
Inti dari manajemen Inti dari manajemen keuangan adalah pencapaian
keuangan adalah pencapaian efisiensi dan efektivitas. Oleh
efisiensi dan efektivitas. Oleh karena itu, disamping karena itu, disamping mengupayakan ketersediaan
mengupayakan ketersediaan dana yang memadai untuk
dana yang memadai untuk kebutuhan pembangunan
kebutuhan pembangunan maupun kegiatan rutin
maupun kegiatan rutin operasional di sekolah, juga
operasional di sekolah, juga perlu diperhatikan faktor
perlu diperhatikan faktor akuntabilitas dan transparansi
akuntabilitas dan transparansi setiap penggunaan setiap penggunaan keuangan.
keuangan.
Pardan prasetyo, MM, M.Pd
Pengelolaan Dana Pendidikan
Pasal 48
(1) Pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi,
transparansi, dan akuntabilitas publik.
(2) Ketentuan mengenai pengelolaan dana pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
Pengalokasian Dana Pendidikan
Pasal 49
(1) Dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan
minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada sektor
pendidikan dan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD).
(2) Gaji guru dan dosen yang diangkat oleh Pemerintah dialokasikan dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
(3) Dana pendidikan dari Pemerintah dan pemerintah daerah untuk satuan pendidikan
diberikan dalam bentuk hibah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
(4) Dana pendidikan dari Pemerintah kepada pemerintah daerah diberikan dalam bentuk
hibah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pardan prasetyo, MM, M.Pd
LANDASAN HUKUMLANDASAN HUKUMUU Sisdiknas Tahun 2003 :
Tanggung Jawab PendanaanPasal 46
(1) Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah,
pemerintah daerah, dan masyarakat.(2) Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab menyediakan
anggaran pendidikan sebagaimana diatur dalam Pasal 31 ayat (4) Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.Sumber Pendanaan Pendidikan Pasal 47
(1) Sumber pendanaan pendidikan ditentukan berdasarkan prinsip keadilan,
kecukupan, dan keberlanjutan. (2) Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat mengerahkan sumber daya
yang ada sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Pardan prasetyo, MM, M.Pd
Pembiayaan Pendidikan menurut Peraturan Pemerintah (PP) No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan adalah “Penyediaan Sumber daya keuangan yang
diperlukan untuk penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan”Biaya pendidikan adalah seluruh biaya yang diperlukan untukmendukung
terselenggaranya proses belajar mengajar yang effektif dan berkualitas.
Pardan prasetyo, MM, M.Pd
Biaya Biaya Pendidikan Pendidikan menurut menurut Pasal 3 Pasal 3 Peraturan Peraturan Pemerintah Pemerintah (PP) No. 48 (PP) No. 48 TTahun 2008 ahun 2008 tentang tentang Pendanaan Pendanaan Pendidikan, Pendidikan, meliputimeliputi::
1. Biaya Satuan
Pendidikan:
Biaya penyelenggaraan
pendidikan pada tingkat
satuan pendidikan yang
terdiri atas:
a. Biaya Investasi, terdiri
atas:1) Biaya investasi
lahan
pendidikan
2) Biaya investasi
selain lahan pendidikan
b. Biaya Operasi, terdiri
atas:1) Biaya personalia
2) Biaya
nonpersonalia
1. Biaya Satuan
Pendidikan:
Biaya penyelenggaraan
pendidikan pada tingkat
satuan pendidikan yang
terdiri atas:
a. Biaya Investasi, terdiri
atas:1) Biaya investasi
lahan
pendidikan
2) Biaya investasi
selain lahan pendidikan
b. Biaya Operasi, terdiri
atas:1) Biaya personalia
2) Biaya
nonpersonalia
Pardan prasetyo, MM, M.Pd
2. Biaya Penyelenggaraan dan atau Pengelolaan Pendidikan:
2. Biaya Penyelenggaraan dan atau Pengelolaan Pendidikan:
3. Biaya Pribadi Peserta
Didik: Biaya personal
yang meliputi biaya
pendidikan yang harus
dikeluarkan oleh peserta
didik untuk bisa
mengikuti proses
pembelajaran secara
teratur dan
berkelanjutan (seragam,
sepatu, buku tulis dan
peralatan, uang jajan,
dls).
3. Biaya Pribadi Peserta
Didik: Biaya personal
yang meliputi biaya
pendidikan yang harus
dikeluarkan oleh peserta
didik untuk bisa
mengikuti proses
pembelajaran secara
teratur dan
berkelanjutan (seragam,
sepatu, buku tulis dan
peralatan, uang jajan,
dls). Pardan prasetyo, MM, M.Pd
Fundraising or fund raising is the process of soliciting and gathering
voluntary contributions of money or other resources, by requesting
donations from individuals, businesses, charitable foundations, or
governmental agencies. (en wikipedia)
Mencari sumber dana semisal uang, barang, teman, akses, maupun
kebijakan. Fund rising sesungguhnya merupakan
tradisi sosial dunia Islam sejak dulu. Ingat, Rasul kita tercinta adalah
seorang pedagang mulanya.
FUNDFUNDRAISINGRAISING
Pardan prasetyo, MM, M.Pd
APA TUJUANNYA ?
Pardan prasetyo, MM, M.Pd
FR & LFR & Lobiobi FR dalam skala besar tidak terlepas
dari kegiatan lobi. Perusahaan-perusahaan umumnya mempekerjakan para pelobi profesional atau juga mempekerjakan mantan pejabat pemerintahan.
Kegiatan yang mengupayakan agar segala sesuatu berjalan bukan dengan cara pemberian perintah melauinkan melalui persuasi
Pardan prasetyo, MM, M.Pd
1. Lobi Tradisional1. Lobi Tradisional Memanfaatkan orang-orang terkenal, figure Memanfaatkan orang-orang terkenal, figure
publik, untuk mendekati kelompok-kelompok publik, untuk mendekati kelompok-kelompok kepentingan agar tujuan bisnis dapat tercapaikepentingan agar tujuan bisnis dapat tercapai
2. 2. Lobi Akar RumputLobi Akar Rumput Mempengaruhi para pengambil keputusan Mempengaruhi para pengambil keputusan
secara tidak langsung (missal : ketua ormas atau secara tidak langsung (missal : ketua ormas atau serikat)serikat)
3. 3. Lobi Political ActionLobi Political Action Komite mKomite menempatkan calonnya di lembaga enempatkan calonnya di lembaga
atau eksekutif sehingga keputusan yang diambil atau eksekutif sehingga keputusan yang diambil menguntungkan pihak menguntungkan pihak yang tergabung dalam yang tergabung dalam
komite tersebutkomite tersebut
1. Lobi Tradisional1. Lobi Tradisional Memanfaatkan orang-orang terkenal, figure Memanfaatkan orang-orang terkenal, figure
publik, untuk mendekati kelompok-kelompok publik, untuk mendekati kelompok-kelompok kepentingan agar tujuan bisnis dapat tercapaikepentingan agar tujuan bisnis dapat tercapai
2. 2. Lobi Akar RumputLobi Akar Rumput Mempengaruhi para pengambil keputusan Mempengaruhi para pengambil keputusan
secara tidak langsung (missal : ketua ormas atau secara tidak langsung (missal : ketua ormas atau serikat)serikat)
3. 3. Lobi Political ActionLobi Political Action Komite mKomite menempatkan calonnya di lembaga enempatkan calonnya di lembaga
atau eksekutif sehingga keputusan yang diambil atau eksekutif sehingga keputusan yang diambil menguntungkan pihak menguntungkan pihak yang tergabung dalam yang tergabung dalam
komite tersebutkomite tersebutPardan prasetyo, MM, M.Pd
FR FR Team WorkTeam Work
Manajemen SaranaManajemen Sarana
• Manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah seluruh
proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja
dan bersungguh-sungguh melalui pembinaan secara kontinu
terhadap benda-benda pendidikan, agar senantiasa siap pakai
untuk pembelajaran.
• Manajemen ini terbagi dalam tiga aspek. Pertama, ditinjau dari
fungsinya, ada barang berfungsi tidak langsung (seperti pagar,
tanaman dan lain-lain).Kedua, ditinjau dari jenisnya, ada fasilitas
fisik (missal kendaraan, computer dan lain-lain) dan fasilitas
material (seperti manusia, jasa dan lain-lain). Ketiga, ditinjau dari
sifat barangnya, ada barang bergerak dan barang tidak bergerak
(seperti gedung, sumur dan lain-lain).
Pardan prasetyo, MM, M.Pd
Pengertian Pengertian
• Sarana adalah segala sesuatu yang dapat
dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud
atau tujuan; alat; media. Sarana pendidikan
menurut Bafadal (2003) , semua perangkat
peralatan, bahan, dan perabotan yang secara
langsung digunakan dalam proses pendidikan di
sekolah.
• Prasarana pendidikan adalah semua perangkat
kelengkapan dasar yang secara tidak langsung
menunjang pelaksanaan proses pendidikan di
sekolah.Pardan prasetyo, MM, M.Pd
Lingkup Pekerjaan SaranaLingkup Pekerjaan Sarana
1. Perencanaan pengadaan barang.
1. Perencanaan pengadaan barang.2. Prakualisasi rekanaan.
2. Prakualisasi rekanaan.3. Pengadan barang.3. Pengadan barang.4. Penyimpanan, inventaris, penyaluran.
4. Penyimpanan, inventaris, penyaluran.5. Pemeliharaan, rehabilitasi.
5. Pemeliharaan, rehabilitasi.6. Pengerndalian.6. Pengerndalian.
Pardan prasetyo, MM, M.Pd
Pola Struktur Manajemen
Pardan prasetyo, MM, M.Pd