Konsep Redesain Lobby Kantor Walikota Tangerang

6
REDESAIN LOBBY KANTOR WALIKOTA TANGERANG I. PENDAHULUAN Kota Tangerang merupakan salah satu kota penyangga Ibu Kota Jakarta. Posisi Kota Tangera ini menjadikan pertumbuhan Kota Tangerang semakin pesat. Pesatnya pertumbuhan ini diiringi pula dengan kepadatan penduduk yang semakin tinggi. Tingginya kepadatan penduduk memberikan berbagai permasalahan, diantaranya masalah padatnya lalu lintas, kebutuhan transportasi masal semakin tinggi, angka kecelakaan yang semakin besar, masalah sampah dan permasalahan lainnya. Berbagai permasalahan di atas dapat teratasi dengan peran dan dukungan dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Kota dengan masyarakat. Namun saat ini, komunikasi yang masih terbatas antara pemerintah kota dengan masyarakat menjadi kendala dalam mewujudkan Kota Tangerang yang nyaman. al ini bisa diwadahi dengan sarana dan prasarana yang memudahkan masyarakat untuk menyampaikan keluran, kritik, dan saran kepada pemerintah terkait dengan in!rastruktu permasalahan yang ada di Kota Tangerang. "arana dan prasarana ini bisa didukung dengan peralat canggih yang berbasis teknologi sehingga keluhan, saran, dan kritik masyarakat dapat tersampai dengan cepat dan dengan cepat pula dapat ditanggapi oleh Pemerintah Kota Tangerang. II. LATAR BELAKANG #. Pertumbuhan Kota Tangerang yang semakin pesat sebagai salah satu Kota Penyangga Ibu Kota Jakarta, baik dalam in!rastruktur maupun dalam kepadatan penduduk. $. Komunikasi yang masih terbatas antara pemerintah kota dengan masyarakat menjadi kendala dalam mewujudkan Kota Tangerang yang nyaman. %. Perlunya wadah dengan sarana dan prasarana yang memudahkan masyarakat untuk menyampaikan keluran, kritik, dan saran kepada pemerintah terkait dengan in!rastruktur maup permasalahan yang ada di Kota Tangerang. &. Perlunya sarana dan prasarana yang didukung dengan peralatan canggih yang berbasis teknolo sehingga keluhan, saran, dan kritik masyarakat dapat tersampaikan dengan cepat dan dengan cepat pula dapat ditanggapi oleh Pemerintah Kota Tangerang. '. Perlunya ruang yang nyaman, bersi!at publik, dan mendukung teknologi canggih dimana masyarakat dapat melihat langsung bagaimana Pemerintah Kota bekerja melayani masyarakat kota. (. Kebutuhan akan desain arsitektur yang sesuai untuk menjawab permasalahan dari poin # )satu hingga poin ' )lima*. III. EKSISTING DENAH

description

konsep redesain ruang

Transcript of Konsep Redesain Lobby Kantor Walikota Tangerang

REDESAIN LOBBY KANTOR WALIKOTA TANGERANGI. PENDAHULUAN

Kota Tangerang merupakan salah satu kota penyangga Ibu Kota Jakarta. Posisi Kota Tangerang ini menjadikan pertumbuhan Kota Tangerang semakin pesat. Pesatnya pertumbuhan ini diiringi pula dengan kepadatan penduduk yang semakin tinggi. Tingginya kepadatan penduduk memberikan berbagai permasalahan, diantaranya masalah padatnya lalu lintas, kebutuhan transportasi masal yang semakin tinggi, angka kecelakaan yang semakin besar, masalah sampah dan permasalahan lainnya.Berbagai permasalahan di atas dapat teratasi dengan peran dan dukungan dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Kota dengan masyarakat. Namun saat ini, komunikasi yang masih terbatas antara pemerintah kota dengan masyarakat menjadi kendala dalam mewujudkan Kota Tangerang yang nyaman. Hal ini bisa diwadahi dengan sarana dan prasarana yang memudahkan masyarakat untuk menyampaikan keluran, kritik, dan saran kepada pemerintah terkait dengan infrastruktur maupun permasalahan yang ada di Kota Tangerang. Sarana dan prasarana ini bisa didukung dengan peralatan canggih yang berbasis teknologi sehingga keluhan, saran, dan kritik masyarakat dapat tersampaikan dengan cepat dan dengan cepat pula dapat ditanggapi oleh Pemerintah Kota Tangerang. II. LATAR BELAKANG

1. Pertumbuhan Kota Tangerang yang semakin pesat sebagai salah satu Kota Penyangga Ibu Kota Jakarta, baik dalam infrastruktur maupun dalam kepadatan penduduk.

2. Komunikasi yang masih terbatas antara pemerintah kota dengan masyarakat menjadi kendala dalam mewujudkan Kota Tangerang yang nyaman.

3. Perlunya wadah dengan sarana dan prasarana yang memudahkan masyarakat untuk menyampaikan keluran, kritik, dan saran kepada pemerintah terkait dengan infrastruktur maupun permasalahan yang ada di Kota Tangerang.

4. Perlunya sarana dan prasarana yang didukung dengan peralatan canggih yang berbasis teknologi sehingga keluhan, saran, dan kritik masyarakat dapat tersampaikan dengan cepat dan dengan cepat pula dapat ditanggapi oleh Pemerintah Kota Tangerang.

5. Perlunya ruang yang nyaman, bersifat publik, dan mendukung teknologi canggih dimana masyarakat dapat melihat langsung bagaimana Pemerintah Kota bekerja melayani masyarakat kota.

6. Kebutuhan akan desain arsitektur yang sesuai untuk menjawab permasalahan dari poin 1 (satu) hingga poin 5 (lima). III. EKSISTING DENAHa. Permasalahan :1) Jarak antar lantai dan ceiling yang terlalu rendah, sedangkan untuk menimbulkan kesan megah di lobby, dibutuhkan ceiling yang tinggi.2) Pencahayaan kurang sehingga lobby terkesan redup dan suram.3) Besaran ruang yang sempit dan terbatas sedangkan untuk membangun ruang ATCS membutuhkan ruang yang luas karena perhitungan jarak layar monitor ke mata manusia.4) Terdapat 2 (dua) tangga untuk akses ke lantai 2 (dua), padahal secara fungsi, tangga tersebut mempunyai fungsi yang sama. Dan terdapat 2 (dua) toilet dalam satu lantai. Untuk efisiensi tempat, maka ruang yang double dalam satu lantai ini dinilai tidak efisien dari segi kegunaan, dan kurang estetis dari segi arsitektur.5) Jarak main entrance dengan lift yang terlalu jauh, dimana di lantai 2 terdapat Ruang Walikota, Wakil Walikota dan Sekretaris Daerah.

IV. KEBUTUHAN RUANG1. Main lobby

2. Ruang ATCS, meliputi :

a. Ruang Monitor dan Kendali

b. Ruang server dan MEEc. Ruang Konferensi Pers 3. Ruang Sub Bagian Protokoler, meliputi:

a. Ruang Kasubag Protokolerb. Ruang Staff

c. Ruang Istirahat dan pantry

d. Ruang penerima tamu

e. Ruang penyimpanan plakat, dokumen, dan perlengkapan pelantikan

4. Toilet

V. PENDEKATAN PENGOLAHAN DENAH

a. Pengolahan EntrancePermasalahan :

1). Main entrance terlalu jauh dari lift, namun apabila main entrance dipindahkan ke sisi yang dekat dengan lift, dari segi besaran dan estetika dirasa kurang. Solusinya :

Dibuat side entrance baru di dekat lift yang dikhususkan diakses oleh Walikota, Wakil Walikota, Sekda dan tamu-tamu penting. Untuk fasade side entrance ini dibuat tertutup agar tidak diakses oleh masyarakat umum.

Parkir mobil dinas Walikota, Wakil Walikota, dan Sekda menyesuaikan dengan side entrance. Dibuatkan parkir khusus agar kendaran tidak terlalu jauh dengan side entrance.

Keterangan:

b. Pengolahan RuangPermasalahan:

1). Perlunya dibangun ATCS sehingga harus merubah konfigurasi ruang yang telah ada, Solusi: Memindahkan Ruang ATK dan Ruang Subag Protokoler dan ruang ini dialihfungsikan menjadi Ruang ATCS dan pendukungnya.

Ruang Protokoler dipindahkan mendekati lift agar memudahkan Subag Protokoler dalam berkomunikasi dengan Walikota, Wakil Walikota, dan Sekda.

Memugar salah satu tangga dan toilet untuk dimanfaatkan menjadi ruang penyimpanan dan pantry untuk Subag Protokoler agar sirkulasi dan pemanfaatan ruang lebih efisien.

Hasil Analisa

VI. KONSEP DESAIN ARSITEKTUR FUTURISTIKFuturistik mempunyai arti yang bersifat mengarah atau menuju masa depan. Citra futuristik pada bangunan berarti citra yang mengesankan bahwa bangunan itu berorientasi pada masa depan atau citra bahwa bangunan itu selalu mengikuti perkembangan jaman yang ditunjukkan melalui ekspresi bangunan. Fleksibilitas dan kapabilitas bangunan adalah salah satu aspek futuristik bangunan. Fleksibilitas dan kapabilitas sendiri adalah kemampuan bangunan untuk melayani dan mengikuti perkembangan tuntutan dan persyaratan pada bangunan itu sendiri. Sedangkan kemampuan untuk melayani dan mengikuti perkembangan jaman hanya bisa diwujudkan atau diimplementasikan dalam penampilan dan ungkapan fisik bangunan.Ciri-ciri arsitektur futuristik umumnya ditandai dengan bentuk ketajaman , bentuk dinamis, kontras kuat dan penggunaan material yang berfungsi.a. Bentuk Ketajaman dan dinamis

Diwujudkan dalam pengolahan ruang tunggu lobby dan ruang ATC. Pola ruang tunggu dan ruang ATC menggunakan bentuk denah dan bentuk furniture yang dinamis. Bentuk dinamis yang dipilih adalah bentuk lengkung.

b. Kontras Kuat

Bentuk kontras dimunculkan pada bagian tertentu dari bangunan yang berwarna kontras dengan yang lainnya.Misalkan warna kolom yang berbeda dengan warna dinding dan lantai atau menggunakan plafond tang berpola.

c. Penggunaan Material yang berfungsi

Material yang banyak dimanfaatkan adalah kaca. Karena selain lebih mudah didapat di pasaran, kaca juga mengisyaratkan ketransparanan ruang, dimana material ini sangat diperlukan di Ruang ATCS agar kegiatan di dalam ruang ATCS dapat diamati dari luar ruangan.A

B

C

D

E

G

G

H

B

A

F

Main Entrance

Side Entrance

Keterangan :

A. Canopy

B. Main Lobby

C. Ruang Subag Protokoler

D. Ruang ATK

E. Foyer

F. Ruang Penerima Tamu

G. Tangga dan Toilet

H. Tangga Darurat

Main Entrance

Side Entrance

Canopy

Lobby

Ruang Subag Protokoler

Ruang ATK

Foyer

Tangga dan toilet

Tangga darurat

Lobby

Lobby

Ruang Tamu

Tangga dan toilet

Side Entrance Khusus Walikota, Wakil Walikota, Sekda dan tamu penting

Rencana Sirkulasi Walikota, Wakil Walikota, Sekda, dan tamu penting

Rencana Sirkulasi Publik

Rencana ruang ATCS, besaran ruang menyesuaikan, karena kebutuhan ruang lebih besar dari ruang ATK, partisi dipugar dan diperlebar, partisi diganti dengan material kaca.

Ruang Subag Protokoler dipindah dan ruang ini menjadi ruang public, yaitu lobby dan sebagian ruang ATCS.

Main Entrance

Side Entrance

Canopy

Lobby

Ruang Subag Protokoler

Ruang ATK

Foyer

Tangga dan toilet

Tangga darurat

Lobby

Lobby

Ruang Tamu

Tangga dan toilet

Side Entrance Khusus Walikota, Wakil Walikota, Sekda dan tamu penting

Rencana Ruang Kasubag Protokoler, ruang staff dan ruang penerima tamu

Penggunaan bentuk lengkung juga diterapkan dalam pemilihan bentuk Ruang Receptionist.

Penggunaan bentuk layar ATCS yang lengkung mengesankan filosofi pada ruang kendali pilot pesawat, dimana operator seolah sebagai sang pilot yang sedang mengendalikan pesawat. Dinding depan pada ATCS juga menyesuaikan berbentuk lengkung.

Beberapa Contoh Desain Plafond Futuristik