KONSEP PERANCANGAN DAN...

17
BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN 6.1 Konsep Umum Perancangan Menjawab permasalahan depresi yang dialami oleh penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta yang terjadi karena berbagai macam hal di antaranya adalah proses pemindahan dari lapas narkotika serta ketakutan akan tidak terpenuhinya hak-hak sebagai warga binaan, maka diperlukan desain Lembaga Pemasyarakatan khusus perempuan di wilayah DIY. Di mana tidak hanya sebagai pusat pemasyarakatan, namun juga pusat aktivitas bagi seseorang yang ingin menjadikan hidupnya lebih baik. Konsep dari desain Lembaga Pemasyarakatan perempuan yang baru haruslah manjawab permasalahan tersebut. Untuk itu muncul suatu gagasan tentang konsep bangunan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan DIY yaitu : - Healing environment, dan - Woman activity center (pusat aktivitas perempuan). Gambar 5.1 Konsep Healing Environment dan Woman Activity Center 65

Transcript of KONSEP PERANCANGAN DAN...

BAB V

KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN

6.1 Konsep Umum Perancangan

Menjawab permasalahan depresi yang dialami oleh penghuni Lembaga

Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta yang terjadi karena berbagai

macam hal di antaranya adalah proses pemindahan dari lapas narkotika serta

ketakutan akan tidak terpenuhinya hak-hak sebagai warga binaan, maka diperlukan

desain Lembaga Pemasyarakatan khusus perempuan di wilayah DIY. Di mana tidak

hanya sebagai pusat pemasyarakatan, namun juga pusat aktivitas bagi seseorang

yang ingin menjadikan hidupnya lebih baik.

Konsep dari desain Lembaga Pemasyarakatan perempuan yang baru haruslah

manjawab permasalahan tersebut. Untuk itu muncul suatu gagasan tentang konsep

bangunan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan DIY yaitu :

- Healing environment, dan

- Woman activity center (pusat aktivitas perempuan).

Gambar 5.1 Konsep Healing Environment dan Woman Activity Center

65

Seperti yang sudah dijelaskan pada bab dua, healing environment merupakan

suatu konsep tentang menciptakan atau mengkondisikan sebuah lingkungan yang

mampu memberikan efek berupa rangsangan serta energi yang positif baik secara

fisik maupun mental, kepada seseorang yang mengalami depresi atau mengalami

stress berat. Sedangkan woman activity center atau pusat kegiatan perempuan

merupakan suatu konsep yagn diambil, untuk mengimbangi konsep healing

environment, di mana bangunan lapas didesain untuk menjadi pusat kegiatan

perempuan untuk berkarya walaupun berada dalam keterbatasan sosial.

Penggabungan konsep ini akan melahirkan sebuah desain yang dapat memberikan

dampak positif bagi warga binaan yang mengalami depresi, maupun warga binaan

lain yang sedang dalam masa pemulihan.

6.2 Konsep Tata Bangunan

6.2.1 Konsep Massa Bangunan

Gambar 5.2 Konsep Massa Bangunan Lapas Perempuan DIY.

Konsep tata massa bangunan yaitu memusat ke tengah, dengan adanya

innercourt yang difungsikan sebagai healing garden di bagian tengah site. Massa

bangunan yang berfungsi sebagai kantor diletakkan di depan sebagai entrance.

Kemudian di sebelahnya diletakkan massa bangunan yang berfungsi untuk area

masuk dan keluar narapidana, juga terdapat ruang kunjungan. Untuk hunian

sendiri terletak di sebelah barat, dengan massa bangunan L sehingga

66

memudahkan proses pengawasan. Untuk bangunan pusat kegiatan, diletakkan di

sebelah utara yang berdekatan dengan ruangan staff pegawai dan area servis.

6.2.2 Konsep Zona Sirkulasi

Gambar 5.3 Konsep Zona Sirkulasi Bangunan Lapas Perempuan DIY.

Sirkulasi di luar bangunan secara keseluruhan dibagi menjadi dua, yaitu

sirkulasi untuk pengunjungdan sirkulasi untuk staff pegawai lapas. Pada gambar

terlihat bahwa di sebelah selatan merupakan area untuk sirkulasi pengunjung

karena lokasinya yang berdekatan dengan entrance dan ruang kunjungan. Di

bagian selatan juga digunakan sebagai lahan parkir pengunjung, dekat dengan

akses jalan menuju lokasi site dari jalan kaliurang. Sedangkan sirkulasi untuk

staff pegawai berada di sisi sebelah utara yang berbatasan dengan rumah sakit

jiwa Grhasia.

67

6.3 Konsep Fasad

Lapas Narkotika Pakem merupakan salah satu bangunan lapas di

Yogyakarta yang baru, artinya bentuk bangunan dan material serta ornamen

yang digunakan lebih mengikuti tren bangunan tropis yang ada saat ini.

Menggunakan material batu alam yang digunakan sebagai fasad bangunan, serta

bentuk atap miring dan banyaknya bukaan jendela pada dinding. Untuk bagian

samping bangunan lebih didominasi oleh dinding tinggi dan tebal yang

berfungsi sebagai pengamanan bangunan.

Gambar 5.4 Fasad Bangunan Lapas Narkotika Kelas IIA

yang Terletak Tepat di Sebelah Timur Site.

(Sumber: dok. Penulis, 2014)

Dengan ikut memasukkan unsur material alami seperti batu alam yang

digunakan pada lapas narkotika Pakem, maka diharapkan bangunan lapas

perempuan akan sesuai dengan konteks lingkungannya terkait dengan bangunan

sekitar.

Konsep bukaan-bukaan dari konsep bangunan tropis juga akan

diterapkan pada desain bangunan. Dengan memperbanyak bukaan jendela pada

fasad depan bangunan di mana massa bangunan yang berada di dekat jalan

difungsikan sebagai kantor, sehingga memberikan juga kesan terbuka pada

masyarakat dan tidak terkesan kaku.

68

Gambar 5.5 Konsep Fasad Bangunan Simetris.

Merupakan salah satu instansi formal yang ada di Indonesia, maka untuk

memberikan kesan yang lebih formal pada bangunan, digunakan pola simetris

pada fasad bangunan.

Konsep lain yang diambil adalah adanya green wall yang diletakkan di

luar bangunan, yang berfungsi sebagai elemen alam dari view dalam bangunan

ke luar bangunan. Konsep ini khususnya berkaitan dengan suasana yang ingin

diciptakan di dalam ruang sel, di mana dari jendela kamar sel, penghuninya

dapat melihat view green wall tersebut dari dalam bangunan. Sehingga menjadi

elemen healing environment yang dapat membawa energi positif yang berasal

dari alam ke dalam ruangan sel.

Gambar 5.6 Konsep Green Wall.

69

6.4 Konsep Hunian

6.4.1 Konsep Pola Hunian

Gambar 5.7 Konsep Pola Hunian Bangunan Lapas Perempuan DIY.

Konsep pola hunian yang digunakan adalah tipe 3 lapis dengan lorong

sebagai sirkulasi di antara dua lapis kamar sel. Di bagian pertemuan antara

keduanya terdapat pos pengamanan yang berfungsi sebagai ruangan pantau

terhadap aktivitas warga binaan selama di dalam blok sel. Kemudian di dekat

entrence terdapat ruangan bersama yang berfungsi sebagai ruang sosialisasi

penghuni blok sel.

6.4.2 Konsep Sirkulasi

Gambar 5.8 Konsep Area Sirkulasi Blok Hunian Bangunan Lapas Perempuan DIY.

70

Area sirkulasi di dalam blok hunian sendiri merupakan area antara

kamar-kamar sel yang membentuk lorong, yang bertemu atau memusat pada

sebuah area yang lebih lebar, yagn memiliki fungsi sebagai area bersosialisasi

penghuni lapas pada waktu tertentu. Selain itu sirkulasi ini memudahkan bagi

petugas keamanan lapas untuk memantau keamanan karena polanya yang rigid

dan sederhana, tidak berkelok-kelok. Artinya semua sudut terpantau dengan

jelas.

6.4.3 Konsep Sel Umum

Ruangan sel dihuni tidak lebih dari dua orang dengan ukuran standar

ruangan sel yang ada. Dengan mempertimbangkan luasan ruangan, maka

seseorang akan memiliki space yang cukup untuk melakukan aktivitasnya.

Selain itu dengan pembatasan jumlah penghuni, maka tidak mengurangi privasi

dari penghuni kamar sel.

Ruang sel umum merupakan ruang sel yang didesain khusus bagi warga

binaan yang tidak memiliki kebutuhan khusus seperti adanya gangguan jiwa dan

sebagainya. Standar luasan kamar sendiri yaitu 6,8 – 7,2m2 untuk kamar satu

orang, serta dengan luasan 9,8 – 10,6m221 untuk kamar yang dihuni dua orang.

Kamar sel terdiri dari satu kamar mandi yang dapat digunakan untuk buang air

besar dan kecil. Sedangkan ruang sisanya digunakan untuk meletakkan tempat

tidur dan meja lipat yang dapat mendukung aktivitas di dalam ruangan.

21 Sumber: U.S. Department of Justice National Institute of Corrections.1998.Jail Design Guide

71

Gambar 5.9 Konsep Ruang Sel untuk Dua Orang

( Luas 9,8 – 10,6m2 )

Gambar 5.10 Konsep Ruang Sel untuk Dua Orang dengan Tipe ‘Safe Area’

( Luas 9,8 – 10,6m2 )

72

Gambar 5.11 Konsep Ruang Sel untuk Satu Orang

(Luas 6,8 – 7,2m2)

Gambar 5.12 Konsep Ruang Sel untuk Penghuni yang Menggunakan Kursi

Roda

(Luas 9,1m2)

73

6.4.4 Konsep Sel Khusus

Sel khusus adalah sel yang dipergunakan bagi warga binaan yang

memiliki gangguan mental. Orang yang memiliki gangguan mental

membutuhkan ruangan khusus yang butuh pemantauan ekstra.

Berbeda dengan sel umum, sel khusus memiliki akses langsung dari

ruang pengawasan yang dapat mempermudah pemantauan oleh baik petugas

keamanan lapas maupun petugas medis. Selain itu, kamar sel khusus tidak

dilengkapi dengan perabot seperti meja lipat ataupun dipan tempat tidur untuk

mengurangi potensi tindakan melukai diri oleh penghuni kamar sel. Tempat

tidur sendiri merupakan lantai yang dinaikkan lalu dilapisi dengan kasur. Untuk

kepentingan kesehatan sendiri, dinding dibuat dari bahan yang mudah

dibersihkan seperti misalnya keramik.

Gambar 5.13 Sel Khusus untuk Penghuni yang Memiliki Gangguan Mental

74

6.5 Konsep Fungsi Bangunan

6.5.1 Konsep Fungsi Aula sebagai Aplikasi Konsep Woman Activity Center

Gambar 5.14 Konsep Woman Activity Center.

Sebagai woman activity center maka aula atau hall merupakan salah satu

fasilitas pendukung bagi terlaksananya fungsi konsep tersebut. Sebuah ruangan

yang didesain untuk mampu memfasilitasi kegiatan-kegiatan tertentu seperti

event-event khusus, acara kunjungan kebersamaan dari pihak luar, diskusi

membahas topik-topik tertentu, kegiatan seni seperti menari, drama, juga bisa

difasilitasi oleh ruangan ini. Konsep dari aula ini sendiri adalah ruang

kebersamaan, sehingga diusahakan tidak ada sekat pada ruangan, sehingga

bersifat serba guna dan dapat digunakan kapan saja.

Gambar 5.15 Konsep Ruang Aula Bangunan Lapas Perempuan DIY.

75

Selain itu, aula sebagai sebuah bagian konsep woman center activity,

yang mengedepankan produktifitas perempuan. Walaupun berada di dalam

lapas, namun perempuan harus dapat mengembangkan dirinya. Salah satunya

adalah dengan industri kreatif kerajinan. Dari hasil survey di Lembaga

Pemasyarakatan Wirogunan Yogyakarta, diperoleh data bahwa kegiatan

produksi untuk warga binaan perempuan yang ada di sana adalah menyulam dan

membuat kerajinan manik-manik. Namun karena sifatnya yang tidak wajib serta

tidak adanya tempat khusus untuk bekerja, maka menjadi tidak berkembang.

Untuk itu diperlukan pra sarana ruang yang memfasilitasi kegiatan tersebut.

Konsep Fungsi Ruang Perpustakaan

Membaca merupakan salah satu kegiatan yang dapat digunakan untuk

proses healing. Karena tidak adanya akses ke dunia luar, maka informasi yang

didapat dari bacaan atau literatur-literatur menjadi salah satu alternatif yang

tepat untuk selalu bisa memperoleh informasi. Tanpa adanya kecurigaan akan

komunikasi dengan dunia luar, maka buku menjadi media yang tepat. Selain itu,

kegiatan membaca bacaan yang postif dapat memberi dampak yang positif juga

bagi perkembangan emosi dan kepribadian seseorang.

Gambar 5.16 Konsep Ruang Baca dan Perpustakaan yang Menjadi Satu dengan

Aula Bangunan Lapas Perempuan DIY.

76

Konsep Fungsi Ruang Musik

Ruang musik merupakan salah satu perwujudan dari konsep healing

environment. Selain membantu proses penyembuhan dari gejala depresi, musik

dapat membantu proses relaksasi dan ketenangan diri. Bermain musik juga dapat

menjadi salah satu aktivitas yang dapat dilakukan bersama-sama, sehingga dapat

mendukung proses bersosialisasi dalam lapas.

Dari hasil survey yang dilakukan di Lapas Kelas IIA Wirogunan

Yogyakarta, ternyata bermain musik merupakan salah satu kegiatan yang

digemari oleh penghuni lapas baik itu oleh WBP maupun staff pegawai lapas

sendiri. Namun karena tidak adanya tempat khusus yagn tersedia, maka kegiatan

bermain musik bersama hanya menjadi kegiatan yang accidental dan tidak

terjadwal. Akan lebih baik tentunya apabila dengan adanya ruang musik, maka

kegiatan bermain musik dapat dilakukan secara terus-menerus dan berkala.

6.5.2 Konsep Klinik

Konsep dari klinik lapas seeprti pada klinik pada umunya yang memiliki

ruang tunggu, ruang konsultasi, dan ward. Yang menjadi sebuah konsep desain

adalah letak klinik yang berhadapan dengan healing garden sehingga penghuni

yang berada di dalam klinik mendapatkan akses secara visual ke healing garden.

Sebuah penerapan konsep healing environment, sehingga pasien yang sedang

mendapat perawatan dapat mendapat akses view langsung ke alam.

Gambar 5.17 Konsep Bangunan Klinik

77

6.6 Konsep Lansekap

Lansekap menjadi salah satu poin penting pada desain lapas perempuan ini,

karena merupakan salah satu unsur utama dari konsep healing environment. Sebuah

konsep yang mengutamakan keselarasan manusia dengan alam sehingga energi

positif dari alam dapat tersalurkan pada manusia yang dekat dengan alam.

Gambar 5.18 Konsep Healing Garden.

Konsep healing garden merupakan salah satu perwujudan nyata dari konsep healing

environment. Dengan komposisi vegetasi yang didesain dengan mengikuti pola

tertentu akan menciptakan sensasi menyenangkan sekaligus menyenangkan bagi

orang yang berada di taman tersebut. Dengan juga memasukkan unsur air yang

mengalir pada taman akan menambahkan suasana tenang.

Healing garden pada bangunan lapas ini terletak di tengah site atau menjadi

center dari susunan massa bangunan di sekitarnya. Terletak di pusat bangunan

memiliki maksud agar healing garden dapat menjadi salah satu unsur utama dari

bangunan tersebut. Semua bukaan akan diarahkan menuju ke healing garden

sehingga dari segi vies, healing garden ini dapat diakses dari ruangan mana saja.

78

Gambar 5.19 Konsep Healing Garden

Selain itu untuk melengkapi keberadaan healing garden sebagai aplikasi konsep

healing environment, dibuat juga sebuah farming garden, sebuah lahan di dalam

healing garden yang difungsikan sebagai area bercocok tanam sayur dan buah-

buahan. Merupakan penggabungan dengan konsep woman activity center,

keberadaan farming garden ini menjadi sebuah alternatif desain yang dapat

memberikan suatu wadah kegiatan bagi penghuni lapas khususnya WBP

perempuan, sehingga dapat memaksimalkan kinerja mereka dengan kegiatan

berkebun dan bercocok tanam. Selain menjadi wadah kegiatan, farming garden

dapat juga menjadi sarana komoditas yang dapat menghasilkan secara materi selain

untuk dikonsumsi oleh penghuni lapas itu sendiri.

79

Gambar 5.20 Konsep Healing Garden (Farming Garden)

6.7 Konsep Sistem Pengamanan

Konsep sistem pengamanan yang digunakan dalam desain pada umumnya sama

dengan lapas yang sudah ada saat ini, namun yang menjadi satu ide gagasan baru

adalah penerapan double protecting wall. Sistem ini menggunakan dua lapisan

tembok yang digunakan untuk proteksi bangunan lapas terhadap kemungkinan

melarikan diri. Seperti yang sudah dijelaskan pada sub bab sistem hunian, bahwa

terdapat greenwall yang berada di luar tembok bangunan hunian. Green wall

tersebut merupakan lapisan pertama. Sedangkan untuk lapisan kedua menggunakan

tembok tebal setinggi 10 meter dengan proteksi kawat listrik di bagian atasnya

mengikuti standar-standar yang sudah ada.

80

Gambar 5.21 Konsep Proteksi Bangunan Lapas Perempuan DIY.

81