Konsep Pend Karkater

81
PEDOMAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA Draf – 01 281209

Transcript of Konsep Pend Karkater

Page 1: Konsep Pend Karkater

PEDOMAN PENGEMBANGANPENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER

BANGSA

Draf – 01281209

Page 2: Konsep Pend Karkater

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

A. Pengertian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

B. Landasan Paedagogis Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

C. Nilai-Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

BAB II : PENGEMBANGAN DAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA

A. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa melalui Mata Pelajaran, Muatan Lokal, Kepribadian dan Budaya Sekolah)

B. Perencanaan Pengembangan Budaya dan Karakter Bangsa

C. Proses Pembelajaran

D. Cara Penilaian

E. Indikator Keberhasilan Sekolah dan Kelas

BAB III : PENGEMBANGAN KTSP

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

2. Landasan

3. Tujuan Penyusunan

4. Prinsip Pengembangan

B. Tujuan Pendidikan, Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah

C. Struktur dan Muatan Kurikulum

1. Struktur Kurikulum

2. Muatan Kurikulum

D. Kalender Pendidikan

BAB IV : PETA NILAI DAN INDIKATORNYA

A. Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar dan Nilai

B. Nilai dan Indikator

C. Nilai, Mata Pelajaran, dan Indikator

1

Page 3: Konsep Pend Karkater

BAB IPENDAHULUAN

A. Pengertian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

Sesuai dengan Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional maka

pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggungjawab (Pasal 3 UU Sisdiknas). Sedangkan budaya adalah nilai, moral,

norma dan keyakinan (belief), fikiran yang dianut oleh suatu masyarakat/bangsa dan

mendasari perilaku seseorang sebagai dirinya, anggota masyarakat, dan

warganegara. Budaya mengatur perilaku seseorang mengenai sesuatu yang dianggap

benar, baik, dan indah. Selanjutnya, karakter adalah watak yang terbentuk dari nilai,

moral, dan norma yang mendasari cara pandang, berfikir, sikap, dan cara bertindak

seseorang serta yang membedakan dirinya dari orang lainnya. Karakter bangsa

terwujud dari karakter seseorang yang menjadi anggota masyarakat bangsa tersebut.

Pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah pendidikan yang mengembangkan

nilai-nilai budaya dan karakter pada diri peserta didik sehingga menjadi dasar bagi

mereka dalam berpikir, bersikap, bertindak dalam mengembangkan dirinya sebagai

individu, anggota masyarakat, dan warganegara. Nilai-nilai budaya dan karakter

bangsa yang dimiliki peserta didik tersebut menjadikan mereka sebagai warganegara

Indonesia yang memiliki kekhasan dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain.

B. Landasan Pedagogis Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

Pendidikan pada dasarnya adalah suatu upaya sadar untuk mengembangkan potensi

peserta didik secara optimal. Usaha sadar tersebut tidak boleh dilepaskan dari

lingkungan peserta didik berada terutama dari lingkungan budayanya (Ki Hajar

Dewantara; Pring; Oliva). Pendidikan yang tidak dilandasi oleh prinsip tersebut akan

menyebabkan mereka tercerabut dari akar budayanya. Ketika hal ini terjadi maka

mereka tidak akan mengenal budayanya dengan baik sehingga ia menjadi orang

“asing” dalam lingkungan budayanya. Selain menjadi orang asing, yang lebih

mengkhawatirkan adalah dia menjadi orang yang tidak menyukainya budayanya.

Budaya yang menyebabkan peserta didik tumbuh dan berkembang adalah budaya di

lingkungan terdekat (kampung, RT, RW, desa) berkembang ke lingkungan yang

lebih luas yaitu budaya nasional bangsanya dan budaya universal yang dianut oleh

ummat manusia. Apabila peserta didik menjadi asing terhadap lingkaran-lingkaran

budaya tersebut pada gilirannya maka dia tidak mengenal dengan baik budaya

2

Page 4: Konsep Pend Karkater

bangsanya dan dirinya sebagai anggota budaya bangsa. Dalam situasi demikian

maka dia sangat rentan terhadap pengaruh budaya luar dan bahkan cenderung untuk

menerima budaya luar tanpa proses pertimbangan (valueing). Kecenderungan itu

terjadi karena dia tidak memiliki norma dan nilai budaya nasional nya yang dapat

digunakan sebagai dasar untuk melakukan pertimbangan (valueing) tersebut.

Semakin kuat dasar pertimbangan yang dimilikinya semakin kuat pula

kecenderungannya untuk menjadi warganegara yang baik. Pada titik kulminasinya,

norma dan nilai budaya tersebut akan menjadi norma dan nilai budaya bangsanya.

Dengan demikian maka warganegara Indonesia akan memiliki wawasan, cara

berpikir, cara bertindak dan menyelesaikan masalah yang sesuai dengan norma dan

nilai ciri ke-Indonesia-annya. Hal ini sesuai dengan fungsi utama pendidikan yang

diamanatkan dalam UU Sisdiknas yaitu “mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa” . Oleh karena itu aturan dasar yang mengatur

pendidikan nasional (UUD 1945 dan UU Sisdiknas) sudah memberikan landasan

yang kokoh untuk mengembangkan keseluruhan potensi diri seseorang sebagai

anggota masyarakat dan bangsa.

Proses pengembangan nilai-nilai yang menjadi landasan dari karakter tersebut

menghendaki suatu proses yang berkelanjutan (never ending process), dilakukan

melalui berbagai mata pelajaran yang ada dalam kurikulum (kewarganegaraan,

sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, bahasa Indonesia, IPS, IPA,

matematika, agama, pendidikan jasmani dan olahraga, seni serta ketrampilan).

Dalam mengembangkan pendidikan karakter bangsa kesadaran akan siapa dirinya

dan bangsanya adalah bagian yang teramat penting. Prof Dr Sartono Kartodirdjo

secara tegas menyatakan bahwa kesadaran tersebut hanya dapat terbangun dengan

baik melalui pendidikan sejarah karena sejarah dapat memberikan pencerahan dan

penjelasan mengenai siapa dirinya dan bangsanya di masa lalu yang menghasilkan

dirinya dan bangsanya di masa kini. Selain itu dalam pendidikan karakter bangsa

harus terbangun pula kesadaran, pengetahuan, wawasan, dan nilai berkenaan dengan

lingkungan di mana dirinya dan bangsanya hidup (geografi), nilai yang hidup di

masyarakat (antropologi), sistem sosial yang berlaku dan sedang berkembang

(sosiologi), sistem ketatanegaraan, pemerintahan, dan politik (ketatanegaraan/

politik/ kewarganegaraan), bahasa Indonesia dengan cara berpikirnya, kehidupan

perekonomian, ilmu, teknologi, dan seni. Artinya, perlu ada upaya terobosan

terhadap kurikulum berupa pengembangan nilai-nilai yang menjadi dasar bagi

pendidikan budaya dan karakter bangsa. Dengan terobosan kurikulum yang

demikian maka nilai dan karakter yang dikembangkan pada diri peserta didik akan

sangat kokoh dan memiliki dampak nyata dalam kehidupan dirinya, masyarakat,

bangsa dan bahkan ummat manusia.

3

Page 5: Konsep Pend Karkater

Pendidikan budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui pendidikan nilai-nilai atau

kebajikan (virtue) yang menjadi dasar budaya dan karakter bangsa. Kebajikan yang

menjadi atribut suatu karakter pada dasarnya adalah nilai. Oleh karena itu

pendidikan budaya dan karakter bangsa pada dasarnya adalah pengembangan nilai-

nilai yang berasal dari pandangan hidup/ideology bangsa Indonesia, agama, budaya,

dan nilai-nilai yang terumuskan dalam tujuan pendidikan nasional.

C. Fungsi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

Pendidikan budaya dan karakter bangsa berfungsi sebagai:

1. perluasan pengembangan potensi peserta didik agar mereka memiliki kepeduliaan terhadap nilai-nilai yang mendasari kehidupan budaya dan karakter bangsa

2. memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggungjawab dalam pengembangan ranah yang lebih luas dari ranah kognitif.

3. wahana dalam mengembangkan potensi kemanusiaan peserta didik sebagai individu, anggota masyarakat, dan warganegara

D. Tujuan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

Tujuan pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah:

1. mengembangkan potensi afektif peserta didik sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa

2. mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan

3. mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh dignity.

E. Nilai-nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa diidentifikasi dari:

- Agama: masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh karena itu kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama. Secara politis kehidupan kenegaraan pun didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agama. Atas dasar pertimbangan itu maka nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaedah yang berasal dari agama.

- Pancasila: negara Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945 tersebut. Artinya, nilai-nilai yang ada dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni. Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi warganegara yang lebih baik dan warganegara yang lebih baik adalah warganegara yang menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai warganegara.

4

Page 6: Konsep Pend Karkater

- Budaya adalah suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat tersebut. Nilai-nilai budaya tersebut dijadikan dasar dalam memberi makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antar anggota masyarakat tersebut. Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan masyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai-nilai dari pendidikan budaya dan karakter bangsa.

- Tujuan Pendidikan Nasional adalah kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan di berbagai jenjang dan jalur. Di dalam tujuan pendidikan nasional terdapat berbagai nilai kemanusiaan yang harus dimiliki seorang warganegara. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.

Berdasarkan keempat sumber nilai tersebut maka dihasilkan sejumlah nilai untuk

pendidikan budaya dan karakter bangsa, yaitu:

Religius : suatu sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

Jujur: perilaku yang didasarkan pada kebenaran, menghindari perilaku yang salah, dan menjadikan dirinya menjadi orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

Toleransi: suatu tindakan dan sikap yang menghargai pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari pendapat, sikap, dan tindakan dirinya.

Disiplin: suatu tindakan tertib dan aptuh pada berbagai ketentuan dan peraturan yang harus dilaksanakannya.

Kerja keras: suatu upaya yang diperlihatkan untuk selalu menggunakan waktu yang tersedia untuk suatu pekerjaan dengan sebaik-baiknya sehingga pekerjaan yang dilakukan selesai pada waktunya

Kreatif: berpikir untuk menghasilkan suatu cara atau produk baru dari apa yang telah dimiliki

Mandiri: kemampuan melakukan pekerjaan sendiri dengan kemampuan yang telah dimilikinya

Demokratis: sikap dan tindakan yang menilai tinggi hak dan kewajiban dirinya dan orang lain dalam kedudukan yang sama

Rasa ingin tahu: suatu sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui apa yang dipelajarinya secara lebih mendalam dan meluas dalam berbagai aspek terkait.

Semangat kebangsaan: suatu cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

Cinta tanah air: suatu sikap yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya.

Menghargai prestasi: suatu sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.

Bersahabat/komunikatif: suatu tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerjasama dengan orang lain.

Cinta damai: suatu sikap dan tindakan yang selalu menyebabkan orang lain senang dan dirinya diterima dengan baik oleh orang lain, masyarakat dan bangsa

Senang membaca: suatu kebiasaan yang selalu menyediakan waktu untuk membaca bahan bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

Peduli sosial: suatu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberikan bantuan untuk membantu orang lain dan masyarakat dalam meringankan kesulitan yang mereka hadapi.

5

Page 7: Konsep Pend Karkater

Peduli lingkungan: suatu sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

6

Page 8: Konsep Pend Karkater

BAB II

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA

MELALUI MATA PELAJARAN, MUATAN LOKAL, KEPRIBADIAN, DAN

BUDAYA SEKOLAH

A. Pendekatan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

Prinsip yang digunakan dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter

bangsa:

1. berkelanjutan

2. melalui semua mata pelajaran (saling menguatkan), muatan lokal,

kepribadian, dan budaya sekolah

3. nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan

4. dilaksanakan melalui proses belajar aktif

Berkelanjutan mengandung makna bahwa proses pengembangan nilai-nilai budaya

dan karakter bangsa adalah sebuah proses panjang dimulai dari awal peserta didik

masuk sampai selesai dari suatu satuan pendidikan. Sejatinya, proses tersebut

dimulai dari kelas satu SD atau tahun pertama dan berlangsung paling tidak sampai

kelas 9 atau kelas terakhir SMP. Pendidikan budaya dan karakter bangsa di SMA

adalah kelanjutan dari proses yang telah terjadi selama 9 tahun.

Melalui semua mata pelajaran, muatan lokal, kepribadian, dan budaya sekolah

mensyaratkan bahwa proses pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa

dilakukan melalui setiap mata pelajaran, dan dalam setiap kegiatan kurikuler dan

ekstra kurikuler. Gambar 1 berikut ini memperlihatkan pengembangan nilai-nilai

tersebut melalui keempat jalur tadi:

7

Page 9: Konsep Pend Karkater

Pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa melalui berbagai mata

pelajaran yang telah ditetapkan dalam Standar Isi (SI), diambarkan sebagai berikut:

Gambar 2: Pengembangan Nilai-nilai Budaya dan Karakter Bangsa Melalui Setiap

Mata Pelajaran

Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan mengandung makna bahwa materi nilai-

nilai budaya dan karakter bangsa bukanlah bahan ajar biasa. Artinya, nilai-nilai

tersebut tidak dijadikan pokok bahasan yang dikemukakan seperti halnya ketika

mengajarkan suatu konsep, teori, prosedur, atau pun fakta seperti dalam mata

pelajaran agama, bahasa Indonesia, PKn, IPA, IPS, matematika, pendidikan jasmani

dan kesehatan, seni, ketrampilan, dan sebagainya.

Materi pelajaran biasa digunakan sebagai bahan atau media untuk mengembangkan

nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Oleh karena itu guru tidak perlu mengubah

pokok bahasan yang sudah ada tetapi menggunakan materi pokok bahasan itu untuk

mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.

NILAI

MATA PELAJARAN

BUDAYASEKOLAH

MUATANLOKAL

KEPRIBADIAN

8

Page 10: Konsep Pend Karkater

Konsekuensi dari prinsip ini nilai-nilai budaya dan karakter bangsa tidak ditanyakan

dalam ulangan ataupun ujian. Walaupun demikian, peserta didik perlu mengetahui

pengertian dari suatu nilai yang sedang mereka tumbuhkan pada diri mereka.

Mereka tidak boleh berada dalam posisi tidak tahu dan tidak paham makna sebuah

nilai.

Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif. Prinsip ini menyatakan

bahwa proses pendidikan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dilakukan oleh

peserta didik bukan oleh guru. Guru menerapkan prinsip ”tut wuri handayani”

dalam setiap perilaku yang ditunjukkan peserta didik.

Diawali dengan perkenalan terhadap pengertian nilai yang dikembangkan maka guru

menuntun peserta didik agar secara aktif (tanpa mengatakan hal ini kepada peserta

didik) menumbuhkan nilai-nilai budaya dan karakter pada diri mereka melalui

berbagai kegiatan belajar yang terjadi di kelas, sekolah, dan tugas-tugas di luar

sekolah.

B. Perencanaan Pengembangan Pendidikan Nilai-nilai Budaya dan Karakter

Bangsa

Nilai-nilai pendidikan budaya dan karakater bangsa dikembangkan dalam setiap

pokok bahasan dalam mata pelajaran. Nilai-nilai tersebut dicantumkan dalam

silabus. Pengembangan nilai-nilai tersebut dalam silabus ditempuh melalui cara-cara

berikut ini:

1. mengkaji SK dan KD untuk menentukan apakah nilai-nilai budaya dan

karakter bangsa yang tercantum di atas sudah tercakup didalamnya

2. menggunakan tabel yang memperlihatkan keterkaitan antara SK/KD dengan

nilai dan indikator

3. mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dalam tabel tersebut

ke dalam silabus

4. mengembangkan RPP berdasarkan silabus yang sudah disusun

C. Pengembangan Proses Pembelajaran

Pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui berbagai

kegiatan belajar di :

1. kelas

2. sekolah

9

Page 11: Konsep Pend Karkater

3. luar sekolah melalui kegiatan ekstra kurikuler dan

kegiatan lain yang dirancang sekolah

D. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter didasarkan pada indikator.

Sebagai contoh, indikator untuk nilai jujur di suatu semester dirumuskan dengan

“mengatakan dengan sesungguhnya perasaan dirinya mengenai apa yang

dilihat/diamati/ dipelajari/dirasakan” maka guru mengamati (melalui berbagai

cara) apakah yang dikatakan seorang peserta didik itu jujur mewakili perasaan

dirinya. Mungkin saja peserta didik menyatakan perasaannya itu secara lisan tetapi

dapat juga dilakukan secara tertulis atau bahkan dengan bahasa tubuh. Perasaan yang

dinyatakan itu mungkin saja memiliki gradasi dari perasaan yang tidak berbeda

dengan perasaan umum teman sekelasnya sampai bahkan kepada yang bertentangan

dengan perasaan umum teman sekelasnya.

Penilaian dilakukan secara terus menerus, setiap saat guru berada di kelas atau di

sekolah. Model yang dinamakan anecdotal record (catatan yang dibuat guru ketika

melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan) selalu

dapat digunakan guru. Selain itu guru dapat pula memberikan tugas yang berisikan

suatu persoalan atau hal yang menuntut peserta didik mengemukakan posisi dirinya

atau kesesuaian/ketidaksesuaian sikap dirinya terhadap persoalan tersebut. Sebagai

contoh, peserta didik dimintakan sikapnya terhadap upaya menolong pemalas,

memberikan bantuan terhadap orang kikir, atau hal-hal lain yang bersifat bukan

kontroversial sampai kepada hal yang dapat mengundang konflik pada dirinya.

Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat

memberikan kesimpulannya/pertimbangan tentang pencapaian suatu indikator atau

bahkan suatu nilai. Kesimpulan/pertimbangan tersebut dapat dinyatakan dalam

pernyataan kualitatif sebagai berikut:

BT = Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda

awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

MT = Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya

tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum

konsisten)

MB = Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai

tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten)

MK = Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan

perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten)

10

Page 12: Konsep Pend Karkater

E. Indikator Keberhasilan Sekolah dan Kelas

Untuk mengetahui bahwa suatu sekolah itu telah melaksanakan pembelajaran yang

mengembangkan budaya dan karakter bangsa, maka ditetapkan indikator sekolah

dan kelas antara lain seperti di bawah ini:

11

Page 13: Konsep Pend Karkater

1. Indikator Sekolah

NILAI DESKRIPSIINDIKATORSEKOLAH

INDIKATORKELAS

Religius Suatu sikap dan perilaku yang

patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

Merayakan hari-hari besar keagamaan

Menyelenggarakan ibadah rutin

Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran.

Jujur Perilaku yang didasarkan pada kebenaran, menghindari perilaku yang salah, dan menjadikan dirinya menjadi orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

Menyediakan fasilitas tempat temuan barang hilang

Tranparansi laporan sekolah secara berkala

Menyediakan papan pengumuman permohonan maaf

Menyerahkan barang temuan

Tranparansi laporan kelas secara berkala

Mengakui kekeliruan Tidak menyontek

Toleransi Suatu tindakan dan sikap yang menghargai pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari pendapat, sikap, dan tindakan dirinya.

Memberikan perlakuan yang sama terhadap seluruh warga sekolah tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, status ekonomi.

Memberikan perlakuan yang sama terhadap masyarakat tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, status ekonomi, dan kelompok masyarakat yang

Memberikan pelayanan yang sama terhadap seluruh warga kelas tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, status ekonomi.

Memberikan pelayanan terhadap anak berkebutuhan khusus

Bekerja dalam kelompok yang heterogen

Page 14: Konsep Pend Karkater

NILAI DESKRIPSIINDIKATORSEKOLAH

INDIKATORKELAS

berkebutuhan khususDisiplin Suatu tindakan tertib dan

aptuh pada berbagai ketentuan dan peraturan yang harus dilaksanakannya.

Memiliki catatan kehadiran Memberikan penghargaan

kepada warga sekolah yang paling disiplin

Memiliki tata tertib sekolah

Hadir tepat waktu Mematuhi aturan

Kerja Keras Suatu upaya yang diperlihatkan untuk selalu menggunakan waktu yang tersedia untuk suatu pekerjaan dengan sebaik-baiknya sehingga pekerjaan yang dilakukan selesai pada waktunya

Memberikan penghargaan kepada warga sekolah yang bekerja keras dalam meningkatkan prestasi sekolah

Menciptakan suasana sekolah yang menantang dan memacu untuk bekerja keras

Pantang menyerah Memiliki etos kerja Memiliki daya tahan kerja

Kreatif Berpikir untuk menghasilkan suatu cara atau produk baru dari apa yang telah dimiliki

Menciptakan situasi yang bisa menumbuhkan daya kreatif, berpikir dan bertindak.

Memberikan fasilitas warga sekolah untuk memamerkan dan memasarkan hasil karya kreatif mereka.

Menciptakan barang tidak bernilai menjadi bernilai

Memberikan nilai tambah barang

Mandiri kemampuan melakukan pekerjaan sendiri dengan kemampuan yang telah dimilikinya

Memberdayakan potensi sekolah

Membangun fasilitas sekolah dengan kemampuan yang dimiliki sekolah.

Percaya diri Mampu mengerjakan

tugas dan menyelesaikannya secara individual

Demokratis Sikap dan tindakan yang Melibatkan warga sekolah Mengambil keputusan

1

Page 15: Konsep Pend Karkater

NILAI DESKRIPSIINDIKATORSEKOLAH

INDIKATORKELAS

menilai tinggi hak dan kewajiban dirinya dan orang lain dalam kedudukan yang sama

dalam setiap pengambilan keputusan

Menciptakan suasana sekolah yang menerima perbedaan.

Pemilihan kepengurusan sekolah secara terbuka

secara bersama Seluruh produk kebijakan

melalui musyawarah dan mufakat

Mengimplementasikan model-model pembelajaran yang dialogis

Rasa Ingin Tahu

Suatu sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui apa yang dipelajarinya secara lebih mendalam dan meluas dalam berbagai aspek terkait.

Menyediakan media komunikasi (media cetak/media elektronik) bagi warga sekolah.

Memfasilitasi warga sekolah untuk bereksplorasi dalam pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya.

Senang mencari informasi Eksplorasi lingkungan

secara terprogram Tersedia media

komunikasi (media cetak/media elektronik)

Semangat Kebangsaan

suatu cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

Melakukan upacara rutin sekolah

Melakukan upacara hari-hari besar nasional

Menyelenggarakan peringatan hari kepahlawanan nasional.

Bekerja sama dengan teman sekelas tanpa memandang perbedaan

Mendiskusikan hari-hari besar nasional

Cinta Tanah Air

suatu sikap yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap

Menggunakan produk buatan dalam negeri

Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar

Menayangkan film tentang

Memajangkan: Foto Presiden dan wakil Presiden, Bendera Negara, Lambang negara, Peta Indonesia, Gambar

2

Page 16: Konsep Pend Karkater

NILAI DESKRIPSIINDIKATORSEKOLAH

INDIKATORKELAS

lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya.

masyarakat, wilayah, dan flora dan fauna Indonesia

kehidupan masyarakat Indonesia,

Menggunakan produk buatan dalam negeri

Menghargai Prestasi

suatu sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.

Memberikan penghargaan atas hasil prestasi kepada warga sekolah

Memajang tanda-tanda penghargaan prestasi

Memberikan penghargaan atas hasil karya siswa

Memajang tanda-tanda penghargaan prestasi

Bersahabat suatu tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerjasama dengan orang lain.

Suasana sekolah yang memudahkan terjadinya interaksi antar warga sekolah

Berkomunikasi dengan bahasa yang santun

Saling menghargai dan menjaga kehormatan

Pergaulan dengan cinta kasih dan rela berkorban

Seting kelas yang memudahkan terjadinya interaksi siswa

Pembelajaran yang dialogis

Guru mendengarkan keluhan-keluhan siswa

Cinta Damai suatu sikap dan tindakan yang selalu menyebabkan orang lain senang dan dirinya diterima dengan baik oleh orang lain, masyarakat dan bangsa

Menciptakan suasana yang damai

Membiasakan perilaku warga sekolah yang anti kekerasan

Membiasakan perilaku warga sekolah yang tidak bias gender

Perilaku seluruh warga sekolah yang penuh kasih sayang

Menciptakan suasana kelas yang damai

Membiasakan perilaku warga sekolah yang anti kekerasan

Pembelajaran yang tidak bias gender

Kekerabatan di kelas yang

3

Page 17: Konsep Pend Karkater

NILAI DESKRIPSIINDIKATORSEKOLAH

INDIKATORKELAS

penuh kasih sayangGemar Membaca

suatu kebiasaan yang selalu menyediakan waktu untuk membaca bahan bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

Tidak terdapat tumpukan buku yang berdebu

Frekuensi kunjungan perpustakaan

Tidak terdapat tumpukan buku yang berdebu

Frekuensi kunjungan perpustakaan

Peduli Lingkungan

suatu sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

Memelihara lingkungan sekolah

Tersedia tempat pembuangan sampah

Hemat enerji Membuat biopori

Memelihara lingkungan kelas

Tersedia tempat pembuangan sampah di dalam kelas

Hemat enerji

Peduli Sosial suatu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberikan bantuan untuk membantu orang lain dan masyarakat dalam meringankan kesulitan yang mereka hadapi.

Berempati kepada sesama warga sekolah

Melakukan aksi sosial Menyisihkan sebagian haknya

untuk orang lain

Berempati kepada sesama teman kelas

Melakukan aksi sosial Membangun kerukunan

warga kelas

Tanggungjawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan YME

Membuat laporan setiap kegiatan yang dilakukan dalam bentuk lisan maupun tertulis.

Melakukan tugas tanpa disuruh

Menunjukkan prakarsa untuk

Pelaksanaan tugas piket secara teratur.

Peran serta aktif dalam kegiatan sekolah

Mengajukan usul pemecahan masalah

4

Page 18: Konsep Pend Karkater

NILAI DESKRIPSIINDIKATORSEKOLAH

INDIKATORKELAS

mengatasi masalh dalam lingkup terdekat

Menghindarkan kecurangan dalam pelaksanaan tugas

Menghargai diri sendiri/ tahu potensi diri sendiri

Sikap dan perilaku yang mencerminkan penghargaan seseorang terhadap dirinya sendiri maupun kepada orang lain dengan memahami kelebihan dan kekurangannya.

Memiliki kesadaran akan keragaman dan batas-batas kemampuan diri

Tidak bergantung pada orang lain

Melakukan tugas dengan kemampuan sendiri

Keterbukaan Sikap dan perilaku yang mencerminkan adanya keterusterangan terhadap apa yang dipikirkan, diinginkan, diketahui serta kesediaan menerima saran dan kritik orang lain, keterbukaan, keikhlasan

Berbicara apa adanya Mengemukakan pendapat Terbuka terhadap pendapat

orang lain

Mau mempertimbangkan saran pihak lain

Mengakui kesalahan diri sendiri dan berupaya memperbaiki

Berterus terang dalam mengemukakan pendapat

Cinta dan kasih sayang

Sikap dan perilaku yang mencerminkan adanya unsur memberi perhatian, perlindungan, penghormatan, tanggungjawab, dan pengorbanan terhadap orang yang dicintai dan dikasihi.

Memiliki kepedulian dan keinginan membantu mereka yang membutuhkan

Ikut merasakan penderitaan orang lain

Memelihara hubungan baik sewajarnya diantara sesama

Belajar kelompok Mengumpulkan dana

sosial Bersikap ramah

Tatakrama dan sopan santun

Sikap dan perilaku sopan santun dalam bertindak dan bertuturkata

Memberi salam bila bertemu Berbicara dengan

Minta izin kepada guru bila meninggalkan

5

Page 19: Konsep Pend Karkater

NILAI DESKRIPSIINDIKATORSEKOLAH

INDIKATORKELAS

terhadap orang tanpa menyinggung/menyakiti serta menghargai tata cara yang berlaku sesuai dengan norma, budaya, dan adat istiadat.

menggunakan tutur kata yang santun

ruang/kegiatan Berbicara dengan

menggunakan tutur kata yang santun

Rasa malu Sikap dan perilaku yang menunjukkan tidak enak hati, hina, rendah karena berbuat sesuatu yang tidak sesuai dengan hati nurani, norma dan aturan.Perasaan seseorang berupa rasa tidak enak , tercela, disisihkan , aib, hina, dan perasaan yang tidak menggembirakan lainnya, sebagai akibat dari sikap dan prilakunya yang menyimpang dari norma dan aturan, atau merasa tidak mampu berbuat dan menyelesaikan masalah

Memelihara kehormatan diri pribadi dan lingkungan sekolah

Tidak membicarakan yang jelek tentang orang lain

Memelihara penampilan sesopan mungkin

Berbusana dengan rapi sesuai aturan

Bertutur kata dan berperilaku yang santun

Kebersamaan dan gotong royong

Sikap dan perilaku seseorang yang mencerminkan adanya kesadaran dan kemauan untuk bersama-sama, saling membantu dan saling memberi tanpa pamrih

Melakukan tugas-tugas piket Memberi kontribusi dalam

mengerjakan tugas kelompok

Memprakarsai kerjasama dalam kelompok

Melaksanakan piket kelas

Kerja baktidi ruang kelas Berbagi peran sebagai

pengurus kelas

Saling menghormati

Sikap dan perilaku untuk menghargai dalam hubungan

Menghormati guru Menghormati orang yang

Memperhatikan dan mendengarkan

6

Page 20: Konsep Pend Karkater

NILAI DESKRIPSIINDIKATORSEKOLAH

INDIKATORKELAS

antar individu dan kelompok berdasarkan norma dan tatacara yang berlaku

lebih tua Memberi kesempatan

kepada pihak lain yang lebih berhak

pembelajaran dari guru Menghormati sesama

teman di dalam kelas Berperilaku dan

bertutur santun sesamanya

Menjaga kebersihan diri dan lingkungan

Selalu menempatkan pada tempatnya, selalu tanggap terhadap lingkungan yang tidak bersih dengan aksi yang nyata,

Menjunjung tinggi sportifitas

Menghargai prestasi orang lainMentaati peraturanBerani berbuat berani bertanggung jawab

Berani mengakui kesalahan dan mengakui kebenaran orang lain

Ramah tamah Menghargai siapa saja dengan penuh keikhlasan

Cinta dan kasih sayang

Sifat dan karakter seseorang yang mengandung adanya unsur menyayangi, mau memberi perhatian, memiliki, melindungi, menghormati, bertanggung jawab, dan pengorbanan terhadap apa saja yang dicintai dan dikasihaninya

Egaliter

Berpikir positif Sikap konstruktif, mendahului Menunjukkan sikap Mengajukan ide-ide

7

Page 21: Konsep Pend Karkater

NILAI DESKRIPSIINDIKATORSEKOLAH

INDIKATORKELAS

sisi positifnya, berpikir jernih tapi sederhana, sadar atas keragaman dan kemampuan diri

konstruktif Menilai segala sesuaiu

dengan mendahulukan sisi baiknya

Mementingkan cara berpikir yang jernih tapi sederhana

positif Melakukan penilaian

secar obyektif Berpikir apa adanya

Bersahabat Menghargai perbedaan

dan kemajemukan

Rasa tanggung jawab

Sikap dan perilaku seseorang untk melaksanakan tugas dan kewajibannya, atau yang seharusnya ia lakukan.

Merawat fasilitas kelas

Membuat jadwal piket, struktur organisasi kelas

Keberanian Sifat dan karakter seseorang yang mencerminkan adanya unsur keberanian berbuat, mau mengemukakan pikiran dan pendapatnya, mau mencoba hal-hal yang baru, mau berkembang, tidak minder dan rendah diri, mau tampil, mencoba bergaul, tidak malu, dan memiliki semangat yang tinggi untuk bersikap dan berbuat, sejauh hal itu tidak bertentangan dengan nilai, norma, dan peraturan yang beraturan dalam lingkungan hidupnya

8

Page 22: Konsep Pend Karkater

9

Page 23: Konsep Pend Karkater

2. Indikator Kelas

ASPEK INDIKATOR KEGIATAN

Fasilitas Kelas

Merawat fasilitas kelas Menjaga fasilitas kelas, misalnya mengembalikan peralatan belajar mengajar pada tempatnya, merapihkan peralatan setelah digunakan.

Suasana Kelas

Menghargai perbedaan dan kemajemukan

Mengelola pembelajaran tanpa membedakan SARA, sosial, ekonomi, kemampuan akademis.

Interaksi Kelas

Mengimplementasikan model-model pembelajaran yang dialogis

Mengelola pembelajaran di kelas dengan menggunakan berbagai alternatif metode pembelajaran tanpa ’pemaksaan’, seperti kerja dalam kelompok, diskusi fokus, bermain peran, curah pendapat, diskusi terbuka, dsb.

Ruang Kelas

Membuat jadwal piket, struktur organisasi kelas.

Menyusun jadwal piket secara demokratis

Menyusun struktur organisasi kelas secara demokratis.

Page 24: Konsep Pend Karkater

BAB III. PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,

dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu. Dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),

Departemen Pendidikan Nasional telah menetapkan kerangka dasar Standar

Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi (SK), dan Kompetensi Dasar

(KD).

KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh

masing-masing satuan pendidikan. Pengembangannya harus berdasarkan satuan

pendidikan, potensi daerah, atau karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat

setempat dan peserta didik.

Pemberlakuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004

tentang Pemerintah Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan

demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang

semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi

pengelolaan pendidikan dengan diberikannya wewenang kepada satuan

pendidikan untuk menyusun kurikulumnya mengacu pada Undang-undang

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu Pasal 3

tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional dan Pasal 35 mengenai standar

nasional pendidikan.

Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi

kebutuhan dan kondisi daerah perlu segera dilaksanakan. Bentuk nyata

desentralisasi pengelolaan pendidikan adalah diberikannya kewenangan kepada

satuan pendidikan untuk mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan

pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunan

maupun pelaksanaannya di satuan pendidikan.

Satuan pendidikan merupakan pusat pengembangan budaya. Oleh karena itu

KTSP ini mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa sebagai satu

1

Page 25: Konsep Pend Karkater

kesatuan kegiatan pendidikan yang terjadi di sekolah. Nilai-nilai yang dimaksud

di antaranya: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,

demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,

menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial

dan lingkungan.

Nilai-nilai tersebut bukan sebagai materi pelajaran, akan tetapi nilai-nilai

yang melingkupi dan terintegrasi dalam seluruh kegiatan pendidikan sebagai

budaya sekolah.

2. Landasan

Sekolah sebagai pusat pengembangan budaya tak terlepas dari nilai-nilai

budaya yang dianut oleh suatu bangsa. Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai

budaya yang bersumber dari Pancasila, sebagai falsafah hidup berbangsa dan

bernegara. Nilai-nilai itu meliputi: religius, kemanusiaan, kesatuan,

kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai ini dijadikan dasar filosofis dalam

pengembangan kurikulum sekolah.

Secara yuridis KTSP ini dikembangkan berdasarkan:

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Pasal 38 Ayat 2 “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah

dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau

satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan

supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota

untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah”.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pedidikan

Nasional Pasal 36 Ayat 2 “Kurikulum pada semua jenjang dan jenis

pendidikan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan,

potensi daerah, dan peserta didik”.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 19 Tahun

2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 17 Ayat 1 “Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs./SMPLB,

SMA/MA/SMALB/SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat

dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi

2

Page 26: Konsep Pend Karkater

daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, peserta

didik”.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 6 Tahun

2007 tentang Perubahan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 “Satuan

pendidikan dapat mengadopsi atau mengadaptasi model Kurikulum

Tingkat Satuan Pedidikan Dasar dan Menengah yang disusun oleh Badan

Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional bersama

unit terkait”.

Pedagogi yang dijadikan landasan dalam pengembangan KTSP ini

memandang bahwa pembelajaran dimaksudkan untuk memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mampu mengembangkan potensinya

secara maksimal dengan suasana lingkungan sekolah yang kondusif,

demokratis, dan merdeka.

Sekolah sebagai bagian dari masyarakat tidak terlepas dari lokus, kewaktuan,

kondisi sosial dan budaya. Kekuatan dan kelemahan dari hal-hal ini akan

menjadi pertimbangan dalam penentuan Struktur Kurikulum sekaolah ini.

3. Tujuan Penyusunan KTSP

KTSP ini disusun sebagai pedoman bagi komunitas sekolah dalam

menyelenggarakan kegiatan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik

sekolah, tujuan pendidikan nasional, dan prinsip-prinsip pendidikan.

4. Prinsip Pengembangan KTSP

Pengembangan KTSP ini berpedoman pada prinsip-prinsip berikut:

a. Berpusat pada potensi perkembangan kebutuhan dan kepentingan peserta

didik dan lingkungannya

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik

memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk

mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi

peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan,

3

Page 27: Konsep Pend Karkater

kepentingan peserta didik, dan tuntutan lingkungan, serta budaya dan

karakter bangsa. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran

berpusat pada peserta didik.

b. Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman

karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan,

serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama,

suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum

meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan

pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan

kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan

seni;

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu,

semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta

didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan;

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku

kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan

kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan,

dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan

keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial,

keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan

keniscayaan.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan;

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang

kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan

secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat;

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan

pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan

4

Page 28: Konsep Pend Karkater

formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan

tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan

manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah.

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional

dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah

harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhinneka

Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI).

B. Tujuan Pendidikan, Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah

1. Tujuan Pendidikan

Tujuan Pendidikan Nasional adalah Berkembangnya potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 

Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan

mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan

mengikuti pendidikan lebih lanjut.

2. Visi

Sekolah dengan lingkungan belajar yang mampu mengembangkan seluruh

potensi peserta didik secara maksimal yang dijiwai oleh nilai-nilai budaya

dan karakter bangsa.

3. Misi

Untuk mewujudkan visi tersebut, ditetapkan misi sekolah ini adalah:

5

Page 29: Konsep Pend Karkater

Mengembangkan sikap dan perilaku religiusitas di lingkungan dalam

dan luar sekolah

Mengembangkan budaya gemar membaca, rasa ingin tahu,

bertoleransi, bekerjasama, saling menghargai, disiplin, jujur, kerja keras,

kreatif, dan mandiri

Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, rapi, bersih, dan nyaman

serta

Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, menyenangkan,

komunikatif, tanpa takut salah, dan demokratis.

Mengupayakan pemanfaatan waktu belajar, sumber daya fisik dan

manusia agar memberikan hasil yang terbaik bagi perkembangan siswa.

Menanamkan kepedulian sosial dan lingkungan, cinta damai, cinta

tanah air, semangat kebangsaan, dan hidup demokratis

4. Tujuan Sekolah

Mengacu pada visi dan misi sekolah serta tujuan umum pendidikan dasar,

yaitu “Meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,

serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih

lanjut”, tujuan pendidikan ini adalah sebagai berikut.

a. Setiap guru menentukan target keberhasilan kegiatan belajar mengajar

secara terukur

b. Semua kelas sudah melaksanakan pendekatan “Pembelajaran Aktif,

Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM)” pada semua mata

pelajaran;

c. Terciptanya budaya taat asas dan demokratis di lingkungan sekolah

d. Mengimplementasikan model pembangunan komunitas belajar

berbasis karakter bangsa

e. Melaksanakan proyek sekolah untuk memecahkan masalah bersama

masyarakat

f. Menjalin kerjasama lembaga pendidikan dengan media dalam

mempublikasikan program sekolah

g. Terciptanya lingkungan sekolah yang asri dengan wujud tiap kelas

memiliki taman, baik di depan kelas maupun di tempat tertentu

6

Page 30: Konsep Pend Karkater

h. Memanfaatkan dan memelihara fasilitas untuk sebesar-besarnya

dalam proses pembelajaran

i. Terciptanya suasana budaya etos kerja dan tanggung jawab

penghargaan, dan hubungan interpersonal yang harmonis

C. Struktur dan Muatan Kurikulum 1. Struktur Kurikulum

Struktur dan muatan kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

yang tertuang dalam Standar Isi meliputi lima kelompok mata pelajaran

sebagai berikut.

a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan

kepribadian

c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

d. Kelompok mata pelajaran estetika

e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

Kelompok mata pelajaran tersebut memiliki cakupan dan kegiatan masing-

masing seperti diungkapkan di dalam PP 19/2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan pasal 6 ayat (1) Pasal 7 sebagai berikut.

Kelompok

Mata PelajaranCakupan Melalui

Agama dan

Akhlak Mulia

Kelompok mata pelajaran

agama dan akhlak mulia

dimaksudkan untuk

membentuk peserta didik

menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha

Esa serta berakhlak mulia.

Akhlak mulia mencakup

etika, budi pekerti, atau

moral sebagai perwujudan

Kegiatan keagamaan,

pembelajaran

kewarganegaraan dan

pembinaan

kepribadian/akhlak

mulia, pembelajaran

ilmu pengetahuan dan

teknologi, estetika,

jasmani, olahraga dan

kesehatan, dan

pengembangan

7

Page 31: Konsep Pend Karkater

Kelompok

Mata PelajaranCakupan Melalui

dari pendidikan agama. diri/ekstrakurikuler

Kewarganegaraan

dan Kepribadian

Kelompok mata pelajaran

kewarganegaraan dan

kepribadian dimaksudkan

untuk peningkatan kesadaran

dan wawasan peserta didik

akan status, hak, dan

kewajibannya dalam

kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara,

serta peningkatan kualitas

dirinya sebagai manusia.

Kesadaran dan wawasan

termasuk wawasan

kebangsaan, jiwa dan

patriotisme bela negara,

penghargaan terhadap hak-

hak asasi manusia,

kemajemukan bangsa,

pelestarian lingkungan hidup,

kesetaraan gender,

demokrasi, tanggung jawab

sosial, ketaatan pada hukum,

ketaatan membayar pajak,

dan sikap serta perilaku anti

korupsi, kolusi, dan

nepotisme.

Kegiatan keagamaan,

pembinaan

kepribadian/akhlak

mulia, pembelajaran

kewarganegaraan,

bahasa, seni dan

budaya, dan

pendidikan jasmani,

dan pengembangan

diri/ekstrakurikuler

Ilmu

Pengetahuan dan

Teknologi

Kelompok mata pelajaran

ilmu pengetahuan dan

teknologi pada

SMP/MTs/SMPLB

Kegiatan pembelajaran

bahasa, matematika,

ilmu pengetahuan

alam, ilmu

8

Page 32: Konsep Pend Karkater

Kelompok

Mata PelajaranCakupan Melalui

dimaksudkan untuk

memperoleh kompetensi

dasar ilmu pengetahuan dan

teknologi serta

membudayakan berpikir

ilmiah secara kritis, kreatif

dan mandiri.

pengetahuan sosial,

keterampilan/kejuruan,

dan/atau teknologi

informasi dan

komunikasi, serta

muatan lokal yang

relevan.

Estetika Kelompok mata pelajaran

estetika dimaksudkan untuk

meningkatkan sensitivitas,

kemampuan

mengekspresikan dan

kemampuan mengapresiasi

keindahan dan harmoni.

Kemampuan mengapresiasi

dan mengekspresikan

keindahan serta harmoni

mencakup apresiasi dan

ekspresi, baik dalam

kehidupan individual

sehingga mampu menikmati

dan mensyukuri hidup,

maupun dalam kehidupan

kemasyarakatan sehingga

mampu menciptakan

kebersamaan yang harmonis.

Kegiatan bahasa, seni

dan budaya,

keterampilan, dan

muatan lokal yang

relevan, dan

pengembangan

diri/ekstrakurikuler

Jasmani, Olah

Raga, dan

Kesehatan.

Kelompok mata pelajaran

jasmani, olahraga dan

kesehatan pada

SMP/MTs/SMPLB

dimaksudkan untuk

Kegiatan pendidikan

jasmani, olahraga,

pendidikan kesehatan,

ilmu pengetahuan

alam, dan muatan

9

Page 33: Konsep Pend Karkater

Kelompok

Mata PelajaranCakupan Melalui

meningkatkan potensi fisik

serta membudayakan

sportivitas dan kesadaran

hidup sehat.

Budaya hidup sehat termasuk

kesadaran, sikap, dan

perilaku hidup sehat yang

bersifat individual ataupun

yang bersifat kolektif

kemasyarakatan seperti

keterbebasan dari perilaku

seksual bebas, kecanduan

narkoba, HIV/AIDS, demam

berdarah, muntaber, dan

penyakit lain yang potensial

untuk mewabah.

lokal yang relevan,

dan pengembangan

diri/ekstrakurikuler

Struktur KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran termasuk Pengembangan

Diri sebagai berikut.

KomponenKelas dan Alokasi WaktuVII VIII IX

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 2 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2

10

Page 34: Konsep Pend Karkater

3. Bahasa Indonesia 4 4 4

4. Bahasa Inggris 4 4 4

5. Matematika 4 4 4

6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4

8. Seni Budaya 2 2 2

9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

2 2 2

10. Teknologi Informasi dan Komunikasi

2 2 2

B. Muatan Lokal

1. Pendidikan Keterampilan Jasa - 2 -

2. Agroindustri - - 2

3. Budidaya Tanaman 1 - -

4. Bahasa Daerah 1 - -

C. Pengembangan Diri 2* 2* 2*

1. Bimbingan Penyuluhan dan Bimbingan Konseling

2. Kepramukaan

3. UKS dan PMR

4. Olahraga

5. Kerohanian

6. Senibudaya/Sanggar seni

Jumlah 32 32 32

2*) Ekuvalen 2 Jam pembelajaran

2. Muatan Kurikulum

Muatan Kurikulum SMP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan

kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik dan materi muatan

lokal.

a. Mata Pelajaran Wajib

Mata pelajaran wajib yang diselenggarakan di SMP terdiri atas:

11

Page 35: Konsep Pend Karkater

1) Pendidikan Agama

Pendidikan agama yang diselenggarakan di SMP meliputi agama

Islam, Kristen Protestan, dan Katholik.

Tujuan:

Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik sesuai

keyakinan agamanya masing-masing;

Memberikan wawasan terhadap keberagaman agama di

Indonesia;

Menumbuhkembangkan sikap toleransi antarumat beragama.

2) Kewarganegaraan dan Kepribadian

Tujuan:

Memberikan pemahaman terhadap peserta didik tentang kesadaran

hidup berbangsa dan bernegara dan pentingnya penanaman rasa

persatuan dan kesatuan.

Ruang lingkup:

a) Persatuan dan Kesatuan Bangsa, meliputi: hidup rukun dalam

perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa

Indonesia, Sumpah Pemuda, keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif

terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan dan

jaminan keadilan.

b) Norma, Hukum dan Peraturan, meliputi: tertib dalam kehidupan

keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di

masyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan peradilan

nasional, hukum dan peradilan internasional.

c) Hak Asasi Manusia, meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan

kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan

internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan

HAM.

d) Kebutuhan Warganegara, meliputi: hidup gotong royong, harga

diri sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi,

12

Page 36: Konsep Pend Karkater

kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan

bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warganegara.

e) Konstitusi Negara, meliputi: proklamasi kemerdekaan dan

konstitusi yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah

digunakan di Indonesia, hubungan dasar negara dengan

konstitusi.

f) Kekuasan dan Politik, meliputi: pemerintahan desa dan

kecamatan, pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintah pusat,

demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi

menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalam

masyarakat demokrasi.

g) Pancasila, meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara

dan ideologi negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar

negara, pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-

hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka.

h) Globalisasi, meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar

negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan

internasional dan organisasi internasional, serta mengevaluasi

globalisasi.

3) Bahasa Indonesia

Tujuan:

Membina keterampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat

menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dan sarana pemahaman

terhadap IPTEK.

Ruang lingkup:

Mendengarkan

Berbicara

Membaca

Menulis

4) Bahasa Inggris

Tujuan:

13

Page 37: Konsep Pend Karkater

Membina keterampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan

tertulis untuk menghadapi perkembangan IPTEK dalam

menyongsong era globalisasi.

Ruang lingkup:

a) kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau

menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam

empat keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara,

membaca dan menulis secara terpadu untuk mencapai tingkat

literasi functional;

b) kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks

fungsional pendek dan monolog serta esei berbentuk procedure,

descriptive, recount, narrative, dan report. Gradasi bahan ajar

tampak dalam penggunaan kosa kata, tata bahasa, dan langkah-

langkah retorika;

c) kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik

(menggunakan tata bahasa dan kosa kata, tata bunyi, tata tulis),

kompetensi sosiokultural (menggunakan ungkapan dan tindak

bahasa secara berterima dalam berbagai konteks komunikasi),

kompetensi strategi (mengatasi masalah yang timbul dalam proses

komunikasi dengan berbagai cara agar komunikasi tetap

berlangsung), dan kompetensi pembentuk wacana (menggunakan

piranti pembentuk wacana).

5) Matematika

Tujuan:

Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar Matematika

dalam rangka penguasaan IPTEK.

Ruang lingkup:

a) Bilangan

b) Aljabar

c) Geometri dan Pengukuran

d) Statistika dan Peluang

14

Page 38: Konsep Pend Karkater

6) Ilmu Pengetahuan Alam

Tujuan:

Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik

untuk menguasai dasar-dasar sains dalam rangka penguasaan IPTEK.

Ruang lingkup:

a) Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan

b) Materi dan Sifatnya

c) Energi dan Perubahannya

d) Bumi dan Alam Semesta

7) Ilmu Pengetahuan Sosial

Tujuan:

Memberikan pengetahuan sosiokultural masyarakat yang majemuk,

mengembangkan kesadaran hidup bermasyarakat serta memiliki

keterampilan hidup secara mandiri.

Ruang lingkup:

a) Manusia, Tempat, dan Lingkungan

b) Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan

c) Sistem Sosial dan Budaya

d) Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan

8) Seni Budaya

Tujuan:

Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi, dan kecintaan pada seni

budaya nasional.

Ruang lingkup:

a) Seni Rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam

menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-

mencetak, dan sebagainya.

b) Seni Musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal,

memainkan alat musik, apresiasi karya musik.

15

Page 39: Konsep Pend Karkater

c) Seni Tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh

dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari.

d) Seni Teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan

olah suara yang pementasannya memadukan unsur seni musik, seni

tari, dan seni peran.

9) Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Tujuan:

Menanamkan kebiasaan hidup sehat, meningkatkan kebugaran dan

keterampilan dalam bidang olahraga, menanamkan rasa sportifitas,

tanggung jawab disiplin dan percaya diri pada peserta didik.

Ruang lingkup;

a) Permainan dan Olahraga, meliputi: olahraga tradisional, permainan,

eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor nonlokomotor, dan

manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket,

bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta

aktivitas lainnya.

b) Aktivitas Pengembangan, meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen

kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya.

c) Aktivitas Senam, meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa

alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas

lainnya.

d) Aktivitas Ritmik, meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan

senam aerobic serta aktivitas lainnya.

10) Teknologi Informasi dan Komunikasi

Tujuan:

Memberikan keterampilan dalam bidang teknologi informatika dan

komunikasi yang sesuai dengan bakat dan minat peserta didik.

Ruang lingkup:

16

Page 40: Konsep Pend Karkater

a) Perangkat keras dan lunak yang digunakan untuk mengumpulkan,

menyimpan, memanipulasi, dan menyajikan informasi;

b) Penggunaan alat bantu untuk memproses dan memindah data dari satu

perangkat ke perangkat lainnya.

b. Muatan Lokal

Muatan Lokal yang dipilih ditetapkan berdasarkan ciri khas, potensi dan

keunggulan daerah, serta ketersediaan lahan, sarana prasarana, dan tenaga

pendidik. Sasaran pembelajaran muatan lokal adalah pengembangan jiwa

kewirausahaan dan penanaman nilai-nilai budaya sesuai dengan

lingkungan. Nilai-nilai kewirausahaan yang dikembangkan antara lain

inovasi, kreatif, berfikir kritis, eksplorasi, komunikasi, kemandirian, dan

memiliki etos kerja. Nilai-nilai budaya yang dimaksud antara lain

kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kepekaan terhadap lingkungan,

kerjasama, .

Penanaman nilai-nilai kewirausahaan dan budaya tersebut diintegrasikan

di dalam proses pembelajaran yang dikondisikan supaya nilai-nilai tersebut

dapat menjadi sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.

Muatan Lokal merupakan mata pelajaran, sehinggga satuan pendidikan

harus mengembangkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar

(KD) untuk setiap muatan lokal yang diselenggarakan.

Muatan Lokal yang diselenggarakan di SMP, yaitu:

No. Jenis Muatan LokalAlokasi Waktu

VII VIII IX

1. Pendidikan Keterampilan Jasa 2

2. Agroindustri 2

17

Page 41: Konsep Pend Karkater

3. Budidaya Tanaman 1

4. Bahasa Daerah 1

Nilai-nilai yang ditanamkan di dalam muatan lokal:

No. Mata Pelajaran Nilai-nilai Indikator

1 Pendidikan

Keterampilan

Jasa

Kejujuran

Keramahan

Disiplin

Menghargai

orang lain

Konsisten pada

aturan

Keberanian

Etos kerja

Mandiri

Kreatif dan

inovatif

Mencintai

lingkungan

Berpikir positif

Tanggung jawab

Berterus terang

Sesuai antara

perkataan dengan

perbuatan

Memberikan layanan

yang terbaik

Mentaati aturan atau

konsisten

2 Agroindustri Semangat

Mengenal potensi diri

Menciptakan peluang

3 Budidaya

Tanaman

Perbuatan/tindakan

Menciptakan peluang

4 Bahasa Daerah Cermin

kepribadian

Cinta tanah air

Kesantunan

Tutur kata

Komunikasi

Menghargai

c. Pengembangan Diri

Kegiatan Pengembangan Diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan

mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat. Kegiatan

18

Page 42: Konsep Pend Karkater

Pengembangan Diri dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan

ekstrakurikuler.

Pengembangan Diri bukan merupakan mata pelajaran sehingga penilaian

kegiatan ini dilakukan secara kualitatif.

Jenis Pengembangan Diri yang ditetapkan SMP terdiri atas:

Jenis Pengembangan

Diri

Nilai-nilai yang

ditanamkanStrategi

A. Bimbingan

Penyuluhan dan

Bimbingan

Konseling (BP/BK)

Kemandirian

Percaya diri

Kerjasama

Tekun

Demokratis

Peduli sosial

Komunikatif

Jujur

Pembentukan

karakter/kepribad

ian

Pemberian

motivasi

Bimbingan karier

B. Kepramukaan Demokratis

Disiplin

Kerjasama

Kebangsaan

Toleransi

Peduli

Cinta damai

Kerja keras

Latihan

terprogram

(kepemimpinan,

berorganisasi)

C. UKS dan PMR Peduli

Toleransi

Disiplin

Tekun

Latihan

terprogram

D. KIR Komunikatif

Rasa ingin tahu

Ulet

Senang

membaca

Pembinaan rutin

Mengikuti

perlombaan

Pameran/pekan

ilmiah

19

Page 43: Konsep Pend Karkater

Jenis Pengembangan

Diri

Nilai-nilai yang

ditanamkanStrategi

Menghargai

prestasi

Jujur

Publikasi ilmiah

secara internal

E. Olahraga

Sportifitas

Menghargai

prestasi

Ulet

Cinta damai

Disiplin

Jujur

Melalui latihan

rutin (antara

lain: bola voli,

basket, tenis

meja,

badminton,

pencak silat,

outbond)

Perlombaan

olahraga

F. Kerohanian

Religius

Jujur

Beribadah rutin

Peringatan hari

besar agama

Kegiatan

keagamaan

G. Senibudaya/Sanggar

seni

Disiplin

Jujur

Peduli budaya

Peduli sosial

Cinta tanah air

Semangat

kebangsaan

Latihan rutin

Mengikuti vokal

grup

Berkompetisi

internal dan

eksternal

Pagelaran seni

d. Pengaturan Beban Belajar

Beban belajar ditentukan mengacu pada ketentuan standar pengelolaan

pendidikan yang berlaku di satuan pendidikan.

20

Page 44: Konsep Pend Karkater

Pengaturan beban belajar di SMP dengan sistem paket yang didasarkan

pada struktur dan muatan kurikulum dengan alokasi waktu sebagai berikut:

Beban belajar tetap adalah 36 jam pelajaran per minggu

Alokasi waktu 40 menit untuk setiap mata pelajaran

Kelas

Satu jam

pembelajar

an tatap

muka (menit)

Jumlah

jampel/

minggu

Minggu

efektif

per tahun

Waktu

pembelajar

an per tahun

(jampel)

Jumlah

jam per

tahun (@

60

menit)

VII,

VIII, IX 40 36 34 1360 906

Selain tatap muka, beban belajar yang harus diikuti siswa adalah

penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur yang

waktunya maksimal 50% dari jumlah jam tatap muka. Penugasan

terstruktur di antaranya pekerjaan rumah (PR), penyusunan

program/perencanaan kegiatan, laporan pelaksanaan kegiatan.

Penugasan mandiri tidak terstruktur terdiri dari tugas-tugas individu atau

kelompok yang disesuaikan dengan potensi, minat, dan bakat siswa.

e. Ketuntasan Belajar

Dalam penetapan ketuntasan belajar, satuan pendidikan dapat menetapkan

kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat

kompleksitas, daya dukung, dan tingkat kemampuan awal peserta didik

(intake) dalam penyelenggaraan pembelajaran.

Satuan pendidikan secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusahakan

peningkatan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mencapai

ketuntasan ideal.

Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik dan hasil analisis yang

berbeda. Oleh karena itu, KKM masing-masing mata pelajaran

dimungkinkan berbeda. Berdasarkan analisis tiap indikator dan kompetensi

dasar, maka ditetapkan KKM sebagai berikut:

21

Page 45: Konsep Pend Karkater

KomponenKriteria Ketuntasan Belajar

VII VIII IX

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan

Agama 70 70 70

2. Pendidikan

Kewarganegaraan 70 70 70

3. Bahasa Indonesia 70 70 70

4. Bahasa Inggris 70 70 70

5. Matematika 65 65 65

6. Ilmu Pengetahuan

Alam 65 65 65

7. Ilmu Pengetahuan

Sosial 70 70 70

8. Seni Budaya 70 70 70

9. Pendidikan

Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 70 70 70

10. Teknologi

Informasi dan Komunikasi 70 70 70

B. Muatan Lokal

1. Pendidikan Keterampilan Jasa

2. Agroindustri

3. Budidaya Tanaman

4. Bahasa Daerah

-

-

70

70

70

-

-

-

-

70

-

-

C. Pengembangan Diri

1. BP/BK

2. Pramuka

3. UKS dan PMR

4. Olahraga

5. Kerohanian

6. Senibudaya/Sanggar seni

22

Page 46: Konsep Pend Karkater

Karena satuan pendidikan menggunakan prinsip mastery learning

(ketuntasan belajar), ada perlakuan khusus untuk peserta didik yang belum

maupun sudah mencapai ketuntasan. Siswa yang belum mencapai KKM

harus mengikuti kegiatan remedial, sedangkan siswa yang sudah mencapai

KKM mengikuti kegiatan pengayaan.

1. Program Remedial (Perbaikan)

a. Remedial wajib diikuti oleh siswa yang belum mencapai KKM dalam

setiap kompetensi dasar dan /atau indikator.

b. Kegiatan remedial dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran.

c. Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial

penilaian.

d. Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun nontes.

e. Kesempatan mengikuti kegiatan remedial.

f. Nilai remedial dapat melampaui KKM.

2. Program Pengayaan

a. Pengayaan boleh diikuti oleh siswa yang telah mencapai KKM dalam

setiap kompetensi dasar.

b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran.

c. Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun nontes.

d. Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya yang bisa

diperhitungkan.

f. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan

1) Kenaikan Kelas

Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi kriteria sebagai

berikut:

a) telah menyelesaikan semua program pembelajaran untuk satu tahun

pelajaran;

b) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk mata

pelajaran

c) agama dan kewarganegaraan serta berkepribadian baik;

d) kurang dari 4 kompetensi dasar yang tidak tuntas;

23

Page 47: Konsep Pend Karkater

e) jumlah ketidakhadiran alpa kurang dari 24 izin dan sakit kurang dari

48 hari per tahun.

2) Kelulusan

Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 72 Ayat (1)

bahwa peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar dan

menengah apabila:

a) telah menyelesaikan seluruh program pada setiap tingkat kelas;

b) lulus ujian nasional sesuai kriteria yang ditetapkan pemerintah;

c) lulus ujian sekolah sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal;

d) nilai rata-rata semester I sampai dengan VI berpredikat baik.

g. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

Pendidikan berbasis lokal dan global adalah pendidikan yang

memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam

aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi, ekologi, dan lain-lain. Hal ini

bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik agar mampu

bersaing di tingkat lokal, nasional, dan internasional.

Dengan adanya program perintisan sekolah hijau, SMP Negeri 6 Manado

akan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai potensi ekonomi dan

kesehatan dengan membudidayakan tanaman, seperti apotek hidup, dapur

hidup, taman buah. Sedangkan keunggulan global melaksanakan pelatihan

berkomunikasi dalam bentuk penggunaan internet, English For Tourist,

dan Karya Ilmiah Remaja (KIR).

24

Page 48: Konsep Pend Karkater

D. Kalender Pendidikan

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan

mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, efektif fakultatif, dan hari libur. Berikut adalah

kalender tersebut secara rinci.

Di SMP, terdapat program intra kurikuler seperti tabel di atas dan juga ekstra kurikuler yang dikembangkan dalam program Pengembangan

Diri. Waktu belajar di sekolah dimulai dari pukul 7.00 pagi hingga pukul 13.40 selama 5 hari dari hari Senin hingga Jumat. Khusus hari

Senin, ada tambahan kegiatan upacara hingga jam pulang sekolah adalah pukul 14.25. Pada hari Sabtu, digunakan untuk program ekstra

kurikuler. Khusus hari Jum’at, kegiatan belajar mengajar sampai pukul 11.45 dilanjutkan sholat Jum’at berjama’ah.

No.

Jenis

Pengembangan

Diri

Rutin Terprogram Spontan

Jenis

Kegiatan

Waktu

PelaksanaanJenis Kegiatan Pelaksanaan Jenis Kegiatan Pelaksanaan

1 BP/BK Supervisi klinis Setiap minggu Penyelesaian kasus Ketika terjadi

kasus

2 Kepramukaan PBB Seminggu

sekali

Perkemahan

(outbond)

Setahun 2 kali (tiap

semester)

Mengikuti kegiatan

kepramukan (kompetisi)

Disesuaikan

dengan jadwal

pelaksana

3 UKS dan PMR Simulasi

pelayanan

kesehatan

Sebulan sekali Layanan kesehatan Sewaktu-

waktu

Page 49: Konsep Pend Karkater

No.

Jenis

Pengembangan

Diri

Rutin Terprogram Spontan

Jenis

Kegiatan

Waktu

PelaksanaanJenis Kegiatan Pelaksanaan Jenis Kegiatan Pelaksanaan

4 KIR Pelatihan-

pelatihan

Setiap minggu

5 Olahraga Senam pagi Seminggu

sekali

Pelatihan Kompetisi antar

siswa/kelas

Mengikuti kompetisi Sesuai dengan

event

pertandingan

6 Kerohaniaan Berdoa Dilakukan

setiap pagi 5

menit

menjelang

kegiatan

belajar

mengajar

dimulai

Kunjungan/silaturahmi/

syukuran

Menjenguk

teman sakit

Beribadah Dilakukan

setiap siang

(Sholat

1

Page 50: Konsep Pend Karkater

No.

Jenis

Pengembangan

Diri

Rutin Terprogram Spontan

Jenis

Kegiatan

Waktu

PelaksanaanJenis Kegiatan Pelaksanaan Jenis Kegiatan Pelaksanaan

Dhuhur)

Salam Mengucapkan

salam kepada

sesama warga

sekolah

Peringatan hari

besar

keagamaan

Sesuai dengan

ketentuan pemerintah

7 Seni

budaya/Sanggar

Seni

Perlombaan Kompetisi antar

siswa dalam kelas

Kompetisi siswa

antar kelas

Kompetisi siswa

antar sekolah

2

Page 51: Konsep Pend Karkater

KALENDER PENDIDIKAN SMP

LI

2006

HBE = 10 AGT

2006

HBE = 25 SEP

2006

HBE = 23 OKT

2006

HBE = 15 NOP

2006

HBE = 26 DES

2006

HBE = 20

HP = 3 LU = 2 LU = 0 LU = 2, LR = 9 LU = 0 LU = 1, LS = 5

M 2 9 16 23 30 M 6 13 20 27 M 3 10 17 24 M 1 8 15 22 29 M 5 12 19 26 M 3 10 17 24 31

S 3 10 17 24 31 S 7 14 21 28 S 4 11 18 25 S 2 9 16 23 30 S 6 13 20 27 S 4 11 18 25

S 4 11 18 25 S 1 8 15 22 29 S 5 12 19 26 S 3 10 17 24 31 S 7 14 21 28 S 5 12 19 26

R 5 12 19 26 R 2 9 16 23 30 R 6 13 20 27 R 4 11 18 25 R 1 8 15 22 29 R 6 13 20 27

K 6 13 20 27 K 3 10 17 24 31 K 7 14 21 28 K 5 12 19 26 K 2 9 16 23 30 K 7 14 21 28

J 7 14 21 28 J 4 11 18 25 J 1 8 15 22 29 J 6 13 20 27 J 3 10 17 24 J 1 8 15 22 29

S 1 8 15 22 29 S 5 12 19 26 S 2 9 16 23 30 S 7 14 21 28 S 4 11 18 25 S 2 9 16 23 30

JAN

2007

HBE = 18 PEB

2007

HBE = 24 MAR

2007

HBE = 25 APR

2007

HBE = 24 MEI

2007

HBE = 14 JUN

2007

HBE = 26

LU = 4, LS = 5 LU = 0 LU = 2 LU = 1 LU = 1, UN = 6, US

= 6

LU = 0

M 7 1

4

2

1

2

8

M 4 1

1

1

8

2

5

M 4 1

1

1

8

2

5

M 1 8 1

5

2

2

2

9

M 6 1

3

2

0

2

7

M 3 1

0

1

7

2

4

S 1 8 1

5

2

2

2

9

S 5 1

2

1

9

2

6

S 5 1

2

1

9

2

6

S 2 9 1

6

2

3

3

0

S 7 1

4

2

1

2

8

S 4 1

1

1

8

2

5

S 2 9 1

6

2

3

3

0

S 6 1

3

2

0

2

7

S 6 1

3

2

0

2

7

S 3 1

0

1

7

2

4

S 1 8 1

5

2

2

2

9

S 5 1

2

1

9

2

6

R 3 1

0

1

7

2

4

3

1

R 7 1

4

2

1

2

8

R 7 1

4

2

1

2

8

R 4 1

1

1

8

2

5

R 2 9 1

6

2

3

3

0

R 6 1

3

2

0

2

7

K 4 1

1

1

8

2

5

K 1 8 1

5

2

2

K 1 8 1

5

2

2

2

9

K 5 1

2

1

9

2

6

K 3 1

0

1

7

2

4

3

1

K 7 1

4

2

1

2

8

J 5 1

2

1

9

2

6

J 2 9 1

6

2

3

J 2 9 1

6

2

3

3

0

J 6 1

3

2

0

2

7

J 4 1

1

1

8

2

5

J 1 8 1

5

2

2

2

9

S 6 1

3

2

0

2

7

S 3 1

0

1

7

2

4

S 3 1

0

1

7

2

4

3

1

S 7 1

4

2

1

2

8

S 5 1

2

1

9

2

6

S 2 9 1

6

2

3

3

0

3

Page 52: Konsep Pend Karkater

JULI

2007

HBE = 11

Juli 2006 November 2006 20 Tahun Baru Hijrah

1 sd 5 Ujian

praktik (lanjutan)

HP = 3 3 sd 15 Libur akhir tahun ajaran

2005/2006

- Nyepi 2 Hari Pendidikan Nasional

M 1 8 15 22 29 17 sd 19 Masa orientasi siswa ( MOS)

kelas VII Desember 2006 Imlek 7 sd 9 Ujian Sekolah

S 2 9 16 23 30

Agustus 2006 11 sd 16 Ulangan

akhir semester

Februari 2007 21 sd 23 Ujian Nasional

S 3 10 17 24 31 17 Upacara HUT Proklamasi RI 23 Pembagian rapor - 24 Kenaikan Isa Almasih

R 4 11 18 25 21 Isra Mi’raj Nabi Muhammad 25 Hari Raya Natal

Maret 2007 Juni 2007

K 5 12 19 26

September 200626 sd 30 Libur akhir semester 31 Maulid Nabi Muhammad

saw

18 sd 23 Ulangan umum

J 6 13 20 27 28 sd 30 Libur awal Ramadhan 1427 H 31 Hari Raya Idul Adha Waisak 25 Pengumuman kelulusan

S 7 14 21 28

Oktober 2006 April 2007 30 Pembagian rapor

17 sd 23 Libur menjelang Idul Fitri

Januari 2007 13 Wafatnya Isa Almasih

Juli 2007

24 sd 25 Hari Raya Idul Fitri 1 Tahun Baru Masehi 23 sd 30 Ujian praktik 2 sd 14 Libur akhir tahun ajaran

26 sd 28 Libur sesudah Idul Fitri 2 sd 6 Libur akhir semester

Mei 2007

4

Page 53: Konsep Pend Karkater

= Hari pertama (HP) sekolah dan awal semester = Libur

= Libur Umum (LU) Tahun 2006/2007 = Perkiraan hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha

= Pembagian Rapor = Kegiatan Tengah Semester

= Perkiraan Libur Ramadhan (LR) dan Idul Fitri = Perkiraan Ujian nasional

Hari Belajar Efektif Semester I = 119 hari hari belajar efektif (HBE) (setara 19 minggu belajar efektif)

Hari Belajar Efektif Semester II = 131 hari hari belajar efektif (HBE) (setara 21 minggu belajar efektif)

5

Page 54: Konsep Pend Karkater

BAB IV

PETA NILAI DAN INDIKATORNYA

MATA PELAJARANJENJANG KELAS

1 - 3 4 - 6 7 - 9 10 - 12

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn)

Cinta tanah air

BersahabatKomunikatif

Senang membaca

Peduli sosialPeduli

lingkungan,Jujur

ToleranDisiplinKreatif

Rasa ingin tahu

Percaya Respek

Bertanggung jawab

Saling berbagi

Semangat kebangsaan

Cinta tanah airMenghargai

PrestasiBersahabat

KomunikatifCinta Damai

Senang membaca

Peduli sosialPeduli

lingkungan,Religius

Jujur ToleranDisiplin

Kerja kerasKreatifMandiri

Demokratis Rasa ingin tahu

Percaya Respek

Bertanggung jawab

Saling berbagi

Semangat kebangsaan

Cinta tanah airMenghargai

PrestasiBersahabat

KomunikatifCinta Damai

Senang membaca

Peduli sosialPeduli

lingkungan,Religius

Jujur ToleranDisiplin

Kerja kerasKreatifMandiri

Demokratis Rasa ingin tahu

Percaya Respek

Bertanggung jawab

Saling berbagi

Semangat Kebangsaan

Cinta Tanah airMenghargai

PrestasiBersahabat

KomunikatifCinta Damai

Senang membaca

Peduli sosialPeduli

lingkungan,Religius

Jujur ToleranDisiplinKerja

keras/cerdasKreatifMandiri

Demokratis Rasa ingin

tahun Percaya Respek,

Bertanggung jawab

Saling berbagi