Konsep Penampungan Air Hujan

5
Konsep Penampungan Air Hujan Mandiri Sistem penampungan air hujan bekerja dengan cara menangkap air hujan yang turun pada permukaan yang tidak tembus air ( Dixit,2006). Air hujam yang ditangkap disalurkan lalu ditampung untuk digunakan sesuai kebutuhan .system penampungan air hujan dapat menjadi pilihan untuk persediaan air bersih , terutama jika sumber air permukaan maupun air tanah jumlahnya terbatas . Selain itu ,sebagian air hujan bebas dari polusi,besi(Fe) dan arsen( Mahmud,2009). Dari catatanMesirdan Roma kuno , air hujanditangkapdenganreservoirdankanal, dan digunakan untuk berbagai keperluan domestic. Selama berabad – abad , di seluruh bagian dunia , ada orang – orang yang masih bergantung pada air hujan yang ditampung untuk berbagai keperluan. Ada beberapa jenis penampungan air hujan , yang penggunaannya bergantug pada kondisi topografi daerah perencanaan . Jenis – jenisnya adalah rooftop harvesting, surface harvesting , excavated reservoir, earthen dams, underground and sub-surface harvesting , excavated reservoir,earthen dams, underground and sub-surface dams, dams dan rock catchment. a) Rooftoop harvesting Sistempenampungan air hujan ini memiliki enam komponen dasar ,yaitu area penangkap air hujan ( atap bangunan rumah , kantor , atau industri), gutter yang merupakan bagian untuk mengalirkan air hujan dari atap , komponen penyisi debu maupun kotoran yang terbawa air hujan , penampung air hujan ( storage tank ) yaitu dapat berupa tangki ,bak, tong air, ataukolam/taman di dalam rumah , kran air .

description

perencanaan air hujan

Transcript of Konsep Penampungan Air Hujan

Page 1: Konsep Penampungan Air Hujan

Konsep Penampungan Air Hujan Mandiri

Sistem penampungan air hujan bekerja dengan cara menangkap air hujan yang turun pada permukaan yang tidak tembus air ( Dixit,2006). Air hujam yang ditangkap disalurkan lalu ditampung untuk digunakan sesuai kebutuhan .system penampungan air hujan dapat menjadi pilihan untuk persediaan air bersih , terutama jika sumber air permukaan maupun air tanah jumlahnya terbatas . Selain itu ,sebagian air hujan bebas dari polusi,besi(Fe) dan arsen( Mahmud,2009). Dari catatanMesirdan Roma kuno , air hujanditangkapdenganreservoirdankanal, dan digunakan untuk berbagai keperluan domestic. Selama berabad – abad , di seluruh bagian dunia , ada orang – orang yang masih bergantung pada air hujan yang ditampung untuk berbagai keperluan. Ada beberapa jenis penampungan air hujan , yang penggunaannya bergantug pada kondisi topografi daerah perencanaan . Jenis – jenisnya adalah rooftop harvesting, surface harvesting , excavated reservoir, earthen dams, underground and sub-surface harvesting , excavated reservoir,earthen dams, underground and sub-surface dams, dams dan rock catchment.

a) Rooftoop harvestingSistempenampungan air hujan ini memiliki enam komponen dasar ,yaitu area penangkap air hujan ( atap bangunan rumah , kantor , atau industri), gutter yang merupakan bagian untuk mengalirkan air hujan dari atap , komponen penyisi debu maupun kotoran yang terbawa air hujan , penampung air hujan ( storage tank ) yaitu dapat berupa tangki ,bak, tong air, ataukolam/taman di dalam rumah , kran air .

Gambar 1.Skemateknikpanenhujandenganataprumah

Heryani( 2009) dalam tulisannya yang berjudul Teknik Panen Hujan : Salah Satu Alternatif Untuk Memenuhi Kebutuhan Air Domestik menjelaskan bahwa potensi sumber air yang dapat dipanen ( the water harvesting potential) dari suatu bangunan atap dapat diketahuimelaluiperhitungansecarasederhanasebagaiberikut :

Jumlah air yang dapatdipanen = luas area *curahhujan*koefisien runoff.

Page 2: Konsep Penampungan Air Hujan

Sebagai ilustrasi seperti disajikan pada gambar 2, untuk suatu areal tangkapan hujan dengan luas 200 m persegi , curah hujan tahunan 500 mm,maka jumlah air yang dapat dipanen ditetapkan sebagai berikut :

Denganluas area : 200 m persegi Curah hujan tahunan = 500 mm Maka volume air hujantangkap = 20.000 dm2*5 dm = 100.00 liter. Denganasumsihanya 80% dari total hujan yang dapatdipanen ( 20 %

hilangkarenakebocoran ), makavolume air yang dapatdianenadalah :100.000*0.8 = 80.000 liter/tahun.

Gambar 2.Ilustrasi bangunan penampung air hujan dari atap rumah

1. Area penangkap air hujan Area penangkap air hujan dapat berupa atap seng , genteng , atau bahan – bahan lainnya yang sudah dikenal oleh masyarakat , semakin luas area penampungan maka semakin besar pula debit air hujan yang dapat ditangkap .Atap yang dipakai penampungan air hujan tidak boleh terganggu dari pohon – pohon dengan daun – daunnya di atas atap.2. Gutter Berdasarkan rekomendasi dari copper dan Brass Research association beberapa prinsip berkenaan dengan penentuan ukuran gutteradalah:

Jenis gutter terbaik adalah jika punya kedelaman minimal sama dengan setengah kali lebarnya dan tidak lebih dari ¾ lebarnya. Gutter berbentuk setengah lingkaran merupakan bentuk yang paling ekonomis dalam kebutuhan materialnya dan menjamin adanya proforsi yang tepat antara kedalaman dan lebar gutter. Ukuran gutter tidak boleh lebih kecil dari leadernya dan tidak boleh lebih kecil dari 4 inci.

Page 3: Konsep Penampungan Air Hujan

3. Roof washeft filter Komponen ini merupakan komponen yang berfungsi sebagai penyaring debu atau kotoran yang tercampur atau terkontaminasi dengan air hujan.4. Bak penampung air hujan Bak penampung merupakan tempat untuk menampung air hujan sudah melalui proses penyaringan . Letak reservoir letaknya tidak boleh melebihi 3 meter jauhnya dari dari rumah yang menampung air hujan tersebut.

Kapasitas bak penampungan . Kapasitas bak penampungan di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu jumlah orang yang terdapat di dalam rumah serta luas area tangkapan oleh atap. Kapasitas untuk bak penampungan yang akan di sediakan adalah bak penampungan yang dapat menampung air untuk keperluan selama 1 hari .Contoh perhitungan volume bak penampungan :, Luas DAS Rumah = 50 m2 Cgab = 0,95Kebutuhan air = 0.107 m3/orang/hr Jumlah penduduk rumah tipe I = 4 orangVol kebutuhan slama 1 hari = keb air x penduduk = 0.107 x 4 = 0,426 m3/hr Jadi ukuran untuk bak penampug adalah : P = 8 m , L = 7 m, T = 7.6 m.

5. Kran

Kran berfungsi sebagai tempat keluarnya air dari bak penampungan yang nantinya akan digunakan atau dimanfaatkan .

Konsep penggunaan air hujan pada pembahasan ini hanya dapat digunakan atau difungsikan pada musim penghujan dan tidak dapat beroperasi pada musim kemarau.

Daftar pustaka : Jurnal Teknik Pomits Vol. 1, No.1, (2013) 1-6