KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID...

52
KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID TENTANG PENDIDIKAN NILAI KARAKTER Oleh: Yoyok Amirudin, S.Pd.I NIM: 1220411170 TESIS Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Guna Memperoleh Gelar Magister Program Pascasarjana Program Studi Pendidikan Islam Konsentrasi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014

Transcript of KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID...

Page 1: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID TENTANG

PENDIDIKAN NILAI KARAKTER

Oleh:

Yoyok Amirudin, S.Pd.I

NIM: 1220411170

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Guna Memperoleh Gelar

Magister Program Pascasarjana Program Studi Pendidikan Islam

Konsentrasi Pendidikan Agama Islam

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta

2014

Page 2: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan
Page 3: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan
Page 4: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan
Page 5: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan
Page 6: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan
Page 7: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

vii

ABSTRAK

Dewasa ini pendidikan di berbagai jenjang mengalami degradasi moral.

Yakni, hilangnya sikap toleransi, sikap keberanian, sikap percaya diri. Kekerasan atas nama agama masih saja terjadi, sikap intoleran juga ditunjukkan warga Syiah yang bertempat tinggal di Madura. Dalam pendidikan sekolah kita melihat permasalahan yang tidak menunjukkan perilaku baik di lingkungan sekolah. Seperti contoh, kasus Jakarta International School (JIS), anarkisme siswa di SD Bukittinggi dan SD Temanggung. Berangkat dari permasalahan di atas, maka penelitian menjadi urgen untuk dilakukan. Adapun focus penelitian ini adalah: 1. Faktor-faktor apa yang melatarbelakangi pemikiran Abdurrahman Wahid tentang pendidikan nilai karakter? 2. Nilai-nilai karakter apa saja yang terdapat dalam pemikiran Abdurrahman Wahid? 3. Bagaimana sumbangan pemikiran pendidikan nilai karakter Abdurrahman Wahid terhadap pendidikan karakter bangsa?

Penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif dengan kajian pustaka (library research). Sumber data primer berasal dari karya-karya Abdurrahman Wahid dan sumber sekunder berasal dari publikasi ilmiah berupa buku-buku, jurnal, artikel, dan hasil penelitian lain yang berkaitan dengan pemikiran Abdurrahman Wahid. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tahapan dokumentasi dan mengidentifikasi karya-karya Abdurrahman dan mengklasifikasi nilai-nilai karakter yang terdapat dalam pemikiran Abdurrahman Wahid. Untuk teknik analisis data menggunakan content analysis dengan pendekatan induktif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemikiran Abdurrahman Wahid dipengaruhi oleh: Pertama, faktor keluarga sangat mempengaruhi Abdurrahman Wahid dalam berfikir maupun sikap . Kedua, Keilmuan timur dan barat telah mempengaruhi pemikiran Abdurrahman Wahid semisal pribumisasi Islam, Islam segai etika sosial, hubungan Islam dan Pancasila, demokrasi, dan toleran. Nilai-nilai universal dalam Islam bagi Abdurrahman Wahid adalah muatan dari berbagai ajaran dalam Islam yang selalu mengedepankan kepedualian yang tinggi terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan keterbukaan yang penuh kearifan dari peradaban. Alhasil, nilai-nilai karakter seperti toleran, tanggung jawab, nasionalis, keadilan, kasih sayang, membela kaum lemah terbiasa dilakukan oleh Abdurrahman Wahid.

Peneliti berharap, penelitian ini dapat dijadikan wawasan pemikiran, acuan, dan rujukan tentang nilai-nilai pendidikan karakter dan dapat menjadi kontribusi bagi diri sendiri, orang tua, pendidikan dan lembaga pendidikan. Kata kunci: Abdurrahman Wahid, Pendidikan Nilai Karakter

Page 8: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

viii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan 0543b/U/1987, tanggal 22

Januari 1988.

A. Konsonan Tunggal

Huruf

Arab Nama Huruf Latin Keterangan

Alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan ا

ba’ B Be ب

ta’ T Te ت

ṡa’ ṡ es (dengan titik di atas) ث

Jim J Je ج

ḥa ḥ ha (dengan titik di bawah) ح

Kha Kh ka dan ha خ

Dal D De د

Żal Ż zet (dengan titik di atas) ذ

ra’ R Er ر

Zai Z Zet ز

Sin S Es س

Syin Sy es dan ye ش

ṣad ṣ es (dengan titik di bawah) ص

ḍad ḍ de (dengan titik di bawah) ض

ṭa’ ṭ te (dengan titik di bawah) ط

ẓa’ ẓ zet (dengan titik di bawah) ظ

ain ‘ koma terbalik di atas‘ ع

Gain G Ge غ

Page 9: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

ix

fa’ F Ef ف

Qaf Q Qi ق

Kaf K Ka ك

Lam L El ل

Mim M Em م

Nun N En ن

Wawu W We و

� ha’ H Ha

Hamzah ‘ Apostrof ء

ya’ Y Ye ي

B. Konsonan Rangkap karena Syadah ditulis rangkap

� !"#$% Ditulis muta’aqqiddīn

�!' Ditulis ‘iddah

C. Ta’ Marbutah

1. Bila dimatikan ditulis h

Ditulis Hibbah ه()

( +, Ditulis Jizyah

(ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang sudah

terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya,

kecuali bila dikehendaki lafal aslinya).

Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah,

maka ditulis h.

’Ditulis Karāmah al-auliyā آ1ا%) ا/.-ء

2. Bila ta’ marbutah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah, dan

dhamah ditulis t.

Page 10: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

x

� Ditulis Zakātul fiṭri زآ7ة145

D. Vocal Pendek

____________ kasrah Ditulis I

____________ Fathah Ditulis A

____________ dammah Ditulis U

E. Vocal Panjang

fathah + alif

,7ه:89

ditulis

ditulis

A

Jāhiliyyah

fathah + ya’ mati

;#<

ditulis

ditulis

A

yas’ā

kasrah + ya’ mati

آ1 =

ditulis

ditulis

Ī

Karīm

dammah + wawu

mati

15وض

ditulis

ditulis

U

Furūd

F. Vocal Rangkap

fathah + ya’ mati

=@A9B

ditulis

ditulis

Ai

Bainakum

fathah + wawu mati

CDل

ditulis

ditulis

Au

Qaulun

Page 11: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

xi

G. Vocal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan

Apostrof

=$Eأأ Ditulis a’antum

Ditulis u’idat أ'!ت

=G1@H �I. Ditulis la’in syakartum

H. Kata Sandang Alif + Lam

a. Apabila diikuti Huruf Qamariyah

Ditulis al-Qur’ān ا."1ان

Ditulis al-Qiyās ا."79س

b. Apabila diikuti huruf Syamsiyah ditulis dengan menggandakan huruf

syamsiyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf (el)-nya.

’Ditulis as-samā ا.>7Jء

KJL.ا Ditulis asy-syams

I. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat

Ditulis ẓawī al-furūd ذوي ا.1Mوض

8A<.ا Nأه Ditulis ahl as-sunnah

Page 12: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

xii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah sang pencipta alam semesta, sang Maha pemilik

kekuatan dan sang Maha pengatur bagi MakhlukNya. Berkat rahmat Allah SWT

penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Harapan penulis semoga tesis ini dapat

memberi manfaat dan motivasi bagi penulis khususnya dan pembaca pada

umumnya.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad saw yang telah membawa risalah Islam kepada umatnya, sehingga

menjadi petunjuk bagi manusia dalam menjalankan peran sebagai khalifah di

muka bumi.

Dalam penulisan tesis ini, penulis menyadari sepenuhnya kelemahan dan

kekurangan pada diri penulis, karena penulis sadar bahwa kesempurnaan hanya

milik Allah swt dan kekurangan terletak pada diri manusia selaku hambanya.

Sehingga penulis sangat membutuhkan bimbingan dan arahan dari berbagai pihak.

Untuk itu dalam kesempatan ini tanpa mengurangi rasa hormat, penulis

mengucapkan rasa terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Musa Asy‟ arie, M.Si. Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,

beserta segenap jajarannya.

2. Prof. Dr. H. Khoiruddin, MA. Direktur Program Pascasarjana UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

3. Prof. Dr. H. Maragustam, MA. Ketua Program Studi Pendidikan Islam

Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

memberikan arahan dan motivasi kepada para mahasiswa.

4. Dr. Abdul Munip, M.Ag, Selaku sekretaris Program Studi Pendidikan Islam

Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta beserta staff.

Page 13: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

xiii

5. Dr. H. Maksudin, M.Ag., Selaku pembimbing tesis penulis yang telah

mengarahkan, membimbing, meluangkan waktu dan perhatiannya, sehingga

tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.

6. Seluruh Dosen Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang

telah memberikan berbagai ilmu dan bekal pengetahuan untuk merubah masa

depan penulis yang lebih baik.

7. Seluruh Staff dan Karyawan, para pegawai perpustakaan Program

Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang selama ini telah

membantu dan melayani penulis dengan sabar selama penulis melaksanakan

perkuliahan dan memberikan fasilitas.dakjn

8. Keluarga Besar besar Abdurrahman Wahid, The Wahid Institute yang telah

membantu memberikan data kepada penulis.

9. Ayahanda tercinta, Anwar, ibunda tersayang, Syamsini, adik Uswatun

Hasanah yang sedang belajar di Al Azhar Kairo Mesir, penulis serta istriku

tercinta Nurma Elmikasari, S.Pd yang senantiasa memberi dukungan

motivasi, semoga Allah senantiasa menjaga kita semua.

10. Tidak lupa teman-teman penulis satu angkatan PAI A Mandiri tahun 2012

yang selama ini membantu dan menemani penulis dalam mengarungi ilmu

pengetahuan di saat suka maupun duka.

11. Semua pihak yang ikut berperan untuk membantu dalam penyelesaian tesis

ini yang tidak mungkin penulis sebut satu persatu.

Penulis tidak dapat membalas, kecuali hanya ucapan terima kasih dan doa

Semoga Allah Swt membalas dengan balasan yang lebih baik. Penulis menyadari

bahwa tesis ini banyak kekurangan, dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran

kritik yang membangun dari berbagai pihak selalu penulis harapkan. Semoga tesis

ini memberi manfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada

umumnya. Jazakumullah ahsanal jaza’

Yogyakarta, Oktober 2014

Penulis

Yoyok Amirudin

Page 14: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN................................................... ii HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI....................................... iii HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iv HALAMAN PERSETUJUAN TIM PENGUJI UJIAN TESIS...................... v HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING................................................ vi ABSTRAK...................................................................................................... vii PEDOMAN TRANSLITERASI..................................................................... viii KATA PENGANTAR.................................................................................... xii DAFTAR ISI................................................................................................ xiv DAFTAR TABEL........................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xviii BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah............................................................... 1 B. Rumusan Masalah........................................................................ 6 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian................................................. 6 D. Kajian Pustaka............................................................................ 7 E. Kerangka Teoritik........................................................................ 12 F. Metode Penelitian...................................................................... 18 G. Sistematika Pembahasan.............................................................. 23

BAB II : PENDIDIKAN NILAI KARAKTER. ........................................ 25

A. Konsep Nilai.......................................................................... 25 1. Pengertian Nilai..................................................................... 2. Objek Nilai ........................................................................ 3. Macam-macam Nilai .......................................................... 4. Sumber-sumber Nilai .........................................................

a. Sifat Kodrati Manusia .................................................. b. Norma Acuan Hidup Manusia ...................................... c. Dimensi dan Sistem Kehidupan Manusia........................

25 29 32 34 35 36 36

B. Konsep Pendidikan Nilai ....................................................... 40 1. Pengertian Pendididikan Nilai.............................................. 2. Tujuan dan Landasan Pendidikan Nilai .............................

a. Landasan Filosofis……………………………………… b. Landaan Psikologis…………………………………….. c. Landasan Sosiologis-Antropologia……………………..

3. Pendekatan Pendidikan Nilai …………………………….. 4. Strategi dan pendekatan Nilai …………………………….

40 45 49 50 51 53 55

C. Konsep Karakter...................................................................... 55 1. Pengertian Karakter................................................................ 55 2. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter...................................... 58

D. Konsep Pendidikan Nilai Karakter............................................ 1. Pengertian Pendidikan Nilai Karakter...................................

60 60

Page 15: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

xv

2. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter............................................

64

BAB III : BIOGRAFI ABDURRAHMAN WAHID ……........................ 68 A. Riwayat Hidup Keluarga Abdurrahman Wahid........................... 68 B. Masa Kecil Abdurrahman Wahid................................................ C. Pendidikan Abdurrahman Wahid ............................................... D. Aktifitas Organisasi Agama, Sosial Budaya dan Politik.............. E. Wafatnya Abdurrahman Wahid................................... .............. F. Karya-karya Abdurrahman Wahid ............. ............. ................. G. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pemikiran Gus Dur .............. H. NU dan Abdurrahman Wahid............. ............. .............. ............

70 72 78 84 86 88 97

BAB IV : PEMIKIRAN PENDIDIKAN NILAI KARAKTER DALAM KARYA-KARYA ABDURRAHMAN WAHID DAN ANALISISNYA..

99

A. Nilai-Nilai Karakter Dalam Pemikiran Abdurrahman Wahid…......………………………………………………….......

99

1. Religius Humanis…………………………………………....... 2. Nasionalis…………………………………….........................

99 101

3. Jujur…………………………….……………...………........... 4. Humoris……………………………………............................ 5. Kasih Sayang……………………………………..................... 6. Demokrasi……………………………………........................ 7. Adil……………………………………................................... 8. Pluralis…………………………………….............................. 9. Bertanggung Jawab……………………………………........... 10. Keikhlasan……………………………………...................... 11. Menghormati…………………………………….................. 12. Sabar…………………………………….............................. 13. Setia……………………………………...............................

102 104 105 108 111 118 123 124 126 127 130

B. Implementasi Nilai Karakter dalam kehidupan Abdurahman Wahid ……………………………………………………………

131

1. Istiqomah dalam beribadah…………………………………. 2. Nasionalis…………………….………….…………………....

132 134

3. Keyakinan yang kokoh……..……………………...………..... 4. Tawakkal……………………………………........................... 5. Suka Bersilaturahmi……………………………………......... 6. Percaya Diri……………………………………....................... 7. Keberanian……………………………………........................ 8. Menghormati …………………………………........................ 9. Kerja Keras……………………………………........................ 10. Keikhlasan……………………………………...................... 11. Toleransi……………………………………......................... 12. Sederhana……………………………………........................ 13. Menolong dan Berbagi……………………………………… 14. Rendah Hati…………………………………….................. 15. Demokratis…………………………………….....................

136 136 140 143 140 145 146 148 150 152 154 156 158

Page 16: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

xvi

C. Kontribusi Pemikiran Abdurrraman Wahid terhadap karakter Bangsa ………………......................................................... 1. Religius Humanis…………………………...................... 2. Toleransi di tengah multikultural………………………... 3. Demokrasi : Penguatan hukum di tengah kebangsaan….. 4. Nasionalis………………………………………………..

158 158 159 161 163

BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan..................................................................................... B. Saran-saran .................................................................................... C. Penutup....................................................................................

164 165 166

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 163 LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 17: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Nilai-nilai pendidikan karakter …………………………….. 64

Tabel 2 : Jumlah tulisan Abdurrahman Wahid dengan berbagai bentuknya

tahun 1970-an hingga 2000………………………………….. 87

Page 18: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Permohonan Kesediaan Menjadi Pembimbing Tesisdari

Program Pascasarjana UIN sunan Kalijaga Yogyakarta.

Lampiran 2 : Surat Kesediaan Menjadi Pembimbing Tesis dari Dosen

Pembimbing

Lampiran 3 : Daftar Riwayat Hidup

Page 19: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Negara Indonesia saat ini berada dalam era globalisasi yang ditandai

dengan meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

mengubah wajah dan hidup manusia. Dan tantangan global yang akan di

hadapi Indonesia pada 2015 adalah perdagangan bebas yang biasa dikenal

dengan istilah Asean Economic Community (AEC). Barang dan jasa keluar

masuk ke Indonesia. Disaat jasa masuk ke Indonesia secara tidak langsung

mereka membawa budaya dan tradisi dari negaranya.Di tambah lagi

perkembangan globalisasi telah mempengaruhi berbagai dimensi kehidupan

manusia dan dampaknya sangat signifikan terhadap kehidupan secara umum.

Era kemajuan yang serba digital ini mempunyai dampak positif maupun

negatif. Dampak positifnya antara lain kita bisa lebih mudah dalam mengakses

informasi dari berbagai belahan dunia. Sedangkan dampak negatifnya antara

lain adalah masuknya budaya-budaya dan gaya hidup asing yang tidak sesuai

dengan norma-norma lokal. Hal ini bisa dilihat dengan semakin merebaknya

pragmatisme dikalangan masyarakat, hedonism, degradasi moral yang

semakin mengkhawatirkan, ingin segala sesuatu tercapai dengan cara instan,

korupsi, tawuran pelajar,1 kekerasan terhadap anak2, dan lain sebagainya.

1 “Siswa SMKN 3 dan SUPM Ma'arif, Kota Tegal, Jawa Tengah, tawuran. Seorang siswa

SMKN 3 terpaksa dilarikan ke IGD RSU Kardinah karena luka parah di bagian muka dan kepala. Tawuran terjadi di Jalan Wisanggeni, Kelurahan Kejambon” (www.merdeka.com, Sabtu, 7 Desember 2013 19:30, diakses pada hari Senin, 9 Desember 2013) dan “Di bogor Peristiwa tragis terjadi pada Selasa (24/11) lalu di Cibungbulang, Bogor. Seorang pelajar SMP tewas setelah diclurit tiga pelajar berbeda sekolah karena menolak diajak tawuran. Korban bernama Mohammad Mahdor tewas seketika setelah diclurit di bagian leher” (www.merdeka.com, Minggu, 24 November 2013, diakses pada hari Senin, 9 Desember 2013).

2 Seorang pemuda bernama Dadang (29) telah menculik anak yang bernama Iqbal Saputra

(3,5). Dadang juga tega menyiksa Iqbal karena kesal bocah itu sering merengek minta sesuatu.dan dadang selain menculik ia juga mengeksploitasi ekonomi dan seksual dibawah usia 18 tahun. (Kompas, Kamis, 20 maret 2014), hlm. 27

1

Page 20: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

2

Laporan The Wahid Institute pada tahun 2012 mengatakan3, terdapat 197

kasus bentuk tindakan pelanggaran kebebasan beragama yang ditemukan pada

tahun itu. Adapun bentuk pelanggarannya diantaranya: intimidasi dan

ancaman kekerasan 36 kasus, penyerangan 27 kasus, pelarangan rumah ibadah

23 kasus, pemaksaan keyakinan masins-masing 27 kasus, diskriminasi agama

19 kasus.

Meningkatnya kekerasan dan demoralisasi anak atau remaja semakin

meningkat menjadi kegelisahan oleh berbagai pihak. Banyak prilaku anak dan

remaja telah melanggar norma-norma agama, seperti: kasus intimidasi di SD

Trisula Perwari Buktinggi yang beredar di youtube, tindakan kekerasan di SD

di Pringsurat Temanggung. berkurangnya rasa hormat kepada orang tua dan

guru, menurunya semangat belajar, tindak kekerasan hubungan antar jenis

yang melampui batas. Di Yogyakarta kenakalan pelajar di Yogyakarta yang

menjurus pada tindakan kriminal semakin meresahkan. Hal itu terjadi akibat

pengaruh minuman keras yang dikonsumsi mereka.4

Berdasarkan data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia satu dari

empat remaja Indonesia melakukan hubungan seksual pranikah dan

membutikan 62,7 persen remaja kehilangan perawan saat masih duduk di

bangku SMP dan bahkan 21,2 persen di antaranya berbuat ekstrim, yakni

pernah melakukan aborsi.5

3 The Wahid Institute, Laporan Akhir Tahun Kebebasan beargama dan Intoleransi,

Jakarta, 2012, hlm. 32. 4 www.merdeka.com, Senin, 25 November 2013, diakses pada hari Senin, 9 Desember

2013. 5 Agus Widodo, Pendidikan Karakter; Strategi Membangun Karakter Bangsa

Berperadaban, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), hlm.9. Agus Widodo, Pendidikan Karakter; Strategi Membangun Karakter Bangsa Berperadaban, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2012), hlm.9.

Page 21: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

3

Dari deskripsi diatas, dapat terlihat dari tingkah laku masyarakat yang

telah kehilangan jati diri dan budi pekerti. Hal ini menuntut keprihatinan

bangsa Indonesia untuk memikirkan kembali pentingnya pendidikan karakter

kepada generasi muda.

Dari berbagai kasus diatas bahwa pendidikan diberbagai lini belum bisa

sepenuhnya membentuk karakter siswa yang toleran dan saling tolong

menolong. Hancurnya nilai-nilai moral, merebaknya ketidak adilan, tipisnya

rasa solidaritas, dan lain sebagainya telah terjadi dalam dunia pendidikan.6

Oleh karenanya untuk mengatasi masalah-masalah itu perlu adanya

pendekatan yang komprehensif dengan menempatkan pendidikan sebagai

ujung tombaknya. Pendidikan nilai karakter adalah salah satu jalan untuk

mendidik anak menjadi lebih baik. Dikarenakan pendidika karakter adalah

suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat

memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.

Karakter disini dapat diartikan sebagai sebuah pola, baik itu pikiran, sikap,

maupun tindakan, yang melekat pada diri seseorang dengan sangat kuat dan

sulit dihilangkan.7

Adapun salah satu tokoh yang konsen dalam masalah toleran dan

pendidikan adalah Abdurrahman Wahid. Beliau sebagai idola dan kiblat

berpikir jutaan umat muslim tradisional dari dulu konsisten pada perjuangan

demokrasi berikut jaminan ketiadaan kekerasan, hak asasi manusia dan

6 Doni Koesoema A, Pendidikan nilai karakter:Strategi Mendidik anak di Zaman Global,

(Jakarta:Grasindo, 2010), hlm. 4. 7 Abdullah Munir, Pendidikan nilai karakter (Membangun Karakter Anak Sejak Dari

Rumah, (Yogyakarta: Pedagogia, 2010), hlm.2-3.

Page 22: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

4

pluralism, penting untuk dikaji pemikirannya karena dengan demikian ide-

gagasannya akan menginspirasi umat8. Namun penulis hanya mengambil

pemikiran Abdurahman Wahid tentang pendidikan nilai karakter. Pemikiran

Abdurrahman Wahid salah satunya ditulis dalam buku Islam Kosmopolitan:

“Akan tetapi selama ini pendidikan di Indonesia dinilai gagal dalam mengemban tugasnya. Begitu juga yang terjadi pada pendidikan agama yang seharusnya mengambil peran sentral dalam membangun karakter masyarakat dalam kehidupan nyata. Ajaran agama yang meliputi berbagai bidang, seperti hukum (fiqh), keimanan (tauhid), etika (akhlaq) sering disempitkan hanya kesusilaan belaka dan dalam sikap hidup.”9

Bagi Abdurahman Wahid karakter sangat penting bagi pembentukan siswa

agar lebih baik. Siswa yang belajar di sekolah tidak hanya menuntut ilmu

tetapi juga proses pembentukan karakter anak didik. Abdurrahman Wahid

menyatakan :

“Proses belajar dan mengajar di lingkungan pondok pesantren bukanlah sekedar menguasai ilmu-ilmu keagamaan, melainkan juga proses pembentukan pandangan hidup dan perilaku para santri itu nantinya setelah kembali dari pondok pesantren kedalam kehidupan masyarakat”10

Dan juga Abdurrahman Wahid berbicara tentang karakter yang harus

dimiliki manusia:

“Demikian pula sikap pemaaf juga disebutkan sebagai tanda kebaikan seorang muslim. Sebuah ayat menyatakan “Apa yang mengenai diri kalian dari (sekian banyak) musibah yang menimpa, (tidak lain merupakan) hal-hal berupa buah tangan kalian sendiri. Dan (walaupun demikian) Allah memaafkan sebagian (besar) hal-hal itu. (QS. Al Syura (42):30). Firman Allah ini mengharuskan kita juga mudah memberikan maaf kepada

8 Moeslim Abdurrahman, “Dia Adalah Jendela Kepada Dunia” dalam Irwan Suhanda

(ed.), Abdurrahman Wahid Santri Par Excellence (Jakarta:PT. Kompas Media Nusantara, 2010), hlm. 22

9 Abdurrahman Wahid, Islam Kosmopolitan, (Jakarta:The Wahid Institut, 2007), hlm, 59. 10 Abdurrahman Wahid, Gus Dur Menjawab Kegelisahan Rakyat , (Jakarta: Kompas

,2007), hlm.134.

Page 23: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

5

siapapun, sehingga sikap saling memaafkan adalah sesuatu yang secara inherent menjadi sifat seorang muslim”.11

Ketika seseorang mudah dalam memaafkan, akan meminimalisir intoleran.

Karakter lain yang dimiliki Abdurrahman Wahid adalah sikapnya yang

mementingkan umatnya daripada dia sendiri. Hal ini sesuai tulisannya :

“pengutamaan kemaslahan umum dituntut dalam bentuknya yang operasional, bukan dalam sekedar dalam prinsip global. Salah satu kaidah fiqh adalah ‘kebijakan pemimpin (pemerintahan) harus didasarkan pada kepentingan orang banyak.”12

Dalam tulisan diatas Abdurahman Wahid ingin tindakan apapun yang

dilakukan seseorang seyogyanya menguntungkan bagi orang lain.

Abdurahman Wahid tidak ingin tindakan yang dilakukan seseorang membuat

tidak nyaman bagi orang lain (anarkis).

Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkwalitas dan

berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai

suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan

tepat di dalam berbagai lingkungan. Karena pendidikan itu sendiri memotivasi

diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan.

Untuk itulah dengan melihat gambaran berbagai macam persoalan diatas,

menarik minat penulis untuk melakukan kajian tentang pemikiran

Abdurrahman Wahid dalam kaitannya dengan konsep pendidikan nilai

karakter yang dengan judul: “ Konsep Pemikiran Abdurrahman Wahid

Tentang Pendidikan Nilai Karakter “.

11

Abdurrahman Wahid, Islamku, Islam Anda, dan Islam Kita, (Jakarta:The Wahid Institut, 2006), hlm. 228.

12 Abdurrahman Wahid, “Masih Relevankah Teori Kenegaraan Islam” Makalah Diskusi

Konsep Negara Islam, FH-UII, Yogyakarta, 7 Februari 1988, hlm.2-3.

Page 24: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

6

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka penulis berusaha merumuskan

permasalahan:

a. Faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi pemikiran Abdurrahman

Wahid tentang pendidikan nilai karakter?

b. Nilai-nilai karakter apa saja yang terdapat dalam pemikiran Abdurrahman

Wahid?

c. Bagaimana sumbangan pemikiran pendidikan nilai karakter Abdurrahman

Wahid terhadap pendidikan karakter bangsa?

C. Tujuan dan Mafaat Penelitian

Dalam setiap penelitian, tentunya memiliki tujuan yang jelas, sehingga

apa yang akan dicapai mampu memberikan sumbangan keilmuan yang

bermanfaat.

Dalam penelitian ini, peneliti memiliki tujuan yaitu :

1. Untuk mengetahui Faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi

pemikiran Abdurrahman Wahid tentang pendidikan nilai karakter.

2. Mengetahui nilai-nilai karakter apa saja yang terdapat dalam pemikiran

Abdurrahman Wahid.

3. Mengetahui sumbangan pemikiran pendidikan nilai karakter

Abdurrahman Wahid terhadap pendidikan karakter bangsa.

Page 25: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

7

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain:

1. Manfaat secara teoritis substantif.

a. Memberikan masukan untuk pengembangan keilmuan di dunia

pendidikan khususnya pendidikan agama Islam.

b. Menambah wacana dan perbendaharaan keilmuan khususnya

mengenai pendidikan nilai karakter.

2. Manfaat secara empirik.

a. Sebagai sumbangan informasi mengenai pentingnya pendidikan nilai

karakter dalam membangun moral bangsa.

b. Sebagai bahan pertimbangan bagi para pendidik dalam membangun

karakter anak di setiap lembaga sekolah.

3. Manfaat secara normatif.

Memberikan standar pengetahuan yang terkait dengan karakter manusia

dalam bermasyarakat dan hidup berdampingan.

D. Kajian Pustaka

Abdurrahman Wahid adalah tokoh pesantren yang memiliki perhatian

mendalam terhadap kehidupan umat. Dia tumbuh berkembang dalam

pesantren yang berkultur tradisional serta dekat dengan kehidupan perjalanan

sejarah nasional. Dia belajar dalam bimbingan kiai-kiai karismatik Nahdlatul

Ulama serta para tokoh nasional. Dengan para tokoh penting itulah ia sering

terlibat dialog-gialog tingkat tinggi seputar keIslaman, kebangsaan, dan

kemanusiaan serta tema-tema penting lainnya. Pergaulannya lintas agama dan

Page 26: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

8

dunia internasional menambah bobot penting pemikirannya untuk kemajuan

bangsa dan Negara. Demikian Abdurrahman Wahid menjadi tokoh yang

banyak diteliti pemikiran dan tindakannya. Sudah banyak hasil penelitian

diterbitkan yang menggambarkan mutiara pemikiran Abdurrahman Wahid

yang didedikasikan untuk pemajuan bangsa dan Negara. Berikut beberapa

hasil kajian terdahulu yang berguna untuk mengenali corak pemikiran

Abdurrahman Wahid.

Berdasarkan pencarian penulis tentang berbagai penelitian yang relevan

dan berkaitan langsung dengan objek penelitian ini, ternyata telah ada

beberapa penelitian terdahulu yang mengkaji tentang pendidikan nilai

karakter, akan tetapi mereka mengkaji dari sudut pandang yang berbeda.

Diantara penelitian-penelitian tersebut adalah penelitian yang berjudul

Pemikiran Abdurrahman Wahid Tentang Pendidikan Islam di Pesantren oleh

Kasan As’ari. Penelitian ini membahas tentang bagaimana sistem pendidikan

di pondok pesantren menurut Abdurrahman Wahid dan pendidikan Islam yang

ideal bagi pesantren menurut Abdurrahman Wahid. Dalam penelitian ini

banyak dibahas konsep Abdurrahman Wahid tentang pendidikan Islam di

Pesantren. Abdurrahman Wahid yang besar dikalangan pesantren secara

otomatis memiliki yang cukup banyak tentang pesantren, bagaimana yang

seharusnya pendidikan Islam itu berkembang pesat di lingkungan pesantren.

Page 27: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

9

Dikarenakan pesantren adalah lembaga pendidikan yang menjunjung tinggi

nilai-nilai kemanusiaan.13

Sementara itu kajian yang dilakukan oleh Faisol terhadap sosok

Abdurrahman Wahid dengan menggunakan pendekatan kualitatif yaitu

merupakan penelitian yang membutuhkan kedalaman penghayatan terhadap

interaksi antara konsep dan analisis secara mendalam tentang hubungan-

hubungan konsep yang dikaji secara empiri yang hasilnya kemudian

diterbitkan dengan judul Abdurrahman Wahid dan Pendidikan Islam; Upaya

Mengembalikan Esensi Pendidikan di Era Global. Dalam penelitian ini Faisol

mengulas bagaimana Abdurrahman Wahid berusaha memadukan kebutuhan

pendidikan Islam yang harus mengikuti perkembangan zaman di satu sisi dan

keharusan mempertahankan nilai-nilai tradisional Islam di sisi lain. Dari

perpaduan inilah lahir neomodernisme, gerakan progresif dalam pemikiran

Islam yang tidak hanya timbul dari modernisme Islam, tetapi juga sangat

tertarik pada pengetahuan tradisional. Tidak hanya itu, konsep dan gagasan

Abdurrahman Wahid tentang pendidikan Islam secara jelas terlihat pada

gagasannya tentang pembaruan pesantren. Menurutnya, semua aspek

pendidikan pesantren, mulai dari visi, misi, tujuan, kurikulum, manajemen,

dan kepemimpinannya harus diperbaiki dan disesuaikan dengan

perkembangan zaman era globalisasi.14

13

Kasan As’ari, Pemikiran Abdurrahman Wahid tentang Pendidikan Islam di Pesantren ,Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, UIN Sunan Kalijaga, 2003.

14 Faisol, Gus Dur dan pendidikan Islam;Upaya Mengembalikan Esensi Pendidikan di Era Global, (Yogyakarta; Ar Ruzz Media, 2011), hlm. 26

Page 28: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

10

Berbeda dengan penelitian di atas, tesis yang ditulis Mubtadin yang

meneliti Abdurahman Wahid dari segi pemikirannya tentang Humanisme

Dalam Pemikiran Abdurahman Wahid.15 Di dalam penelitian itu

mengungkapkan bahwa wilayah HAM yang merupakan keadaan terpenuhinya

hak-hak dasar manusia yang sejalan dengan prinsip al-kulliyah al-kham: dīn,

hifz al-nafs, hifz al'-'aql, hifz al-nasl serta al amwāl hifz) agar keberadaan

manusia sebagai manusia dan makhluk Tuhan dapat dihormati, dihargai,

dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintahan dan setiap

orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia,

dalam pemikiran Abdurrahman Wahid dilihat sebagai warna humanisme.

Konsep humanisme Abdurrahman Wahid termasuk humanisme religius

humanisme dengan tetap menyerukan ketertundukan kepada Tuhan. Wacana

humanisme Abdurrahman Wahid berangkat dari keprihatinannya yang

mendalam dengan berbagai gerakan yang menginginkan Islam ditampilkan

dalam bentuk legal-formal serta berbagai kesenjangan ekonomi, tindak

kekerasan, konflik horisontal atas nama agama yang masih terjadi negara ini.

Relevansi humanisme Abdurrahman Wahid dalam konteks keindonesiaan

adalah upayanya untuk memperjuangkan secara konsisten nilai -nilai

kemanusiaan universal, demokrasi, hak-hak kaum minoritas, keadilan,

kesetaraan gender, dialog antar agama dan perdamaian umat manusia.

Humanismenya mengarah pada pemberdayaan civil society yang didasarkan

pada visi transformasi sosial dan penyadaran hak-hak rakyat dalam kehidupan

15 Mibtadin, Humanisme Dalam Pemikiran Abdurrahman Wahid (Yogyakarta: UIN

Sunan Kalijaga, 2010), hlm. 384.

Page 29: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

11

bernegara. Abdurrahman Wahid mendasarkan pengembangan pluralisme,

demokrasi, HAM dan civil society dalam basis humanisme sebagai media

untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri.

Kajian M. Sofyan al Nashr yang menggunakan pendekatan kualitatif

dengan metode library research dengan judul Pendidikan Karakter berbasis

Kearifan Lokal; Telaah Pemikiran Abdurrahman Wahid.16 Hasil penelitian ini

menunjukkan: Pertama, bahwa Islam sangat mendukung pendidikan karakter

bangsa yang berideologi pancasila melalui pendidikan, bukannya berperan

sebagai ideologi tandingan yang bersifat disintegratif. Kedua, Pesantren

menjadi representasi pendidikan karakter yang berbasis pada kearifan lokal.

Pesantren mengajarkan santrinya benar-benar menghormati tradisi yang telah

berkembang di masyarakat di masyarakat dengan landasan ajaran agama

Islam. Penelitian lebih fokus karakter yang ada di pendidikan formal.

Penelitian M. Sofyan an Nashr ini mempunyai persamaan masalah yaitu

tentang karakter. Namun dalam penelitian itu lebih fokus pada lingkup

kearfian lokal yang diwakili oleh pesantren. Sedangkan penulis ingin

mengungkap pendidikan nilai karakter Abdurrahman Wahid secara

menyeluruh, tidak di pisah-pisahkan berbasis pesantren atau berbasis kearifan

lokal. Hasil dari penelitian Sofan an Nashr mengajak para pendidik untuk

membangun karakter dari pintu pendidikan dilakukan secara komprehensif-

integral, tidak hanya melalui pendidikan formal, namun juga melalui

pendidikan informal dan non formal. Selama ini, ada kecenderungan

16 M. Sofyan an Nashr, Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal , (Semarang, IAIN

Walisongo, 2010)

Page 30: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

12

pendidikan formal, informal dan non formal, berjalan terpisah satu dengan

yang lainnya. Akibatnya, pendidikan karakter seolah menjadi tanggung jawab

secara parsial. Implementasi dari pendidikan karakter dalam lingkup

pendidikan formal bukanlah menyajikannya dalam satu bentuk mata pelajaran

atau diserahkan pada pelajaran agama dan pendidikan kewarganegaraan saja.

Dari kajian pustaka di atas setidaknya dapatlah kita mengerti bahwa

Abdurrahman Wahid adalah sosok pembaharu pemikiran Islam, yang dengan

intens ikut menyumbangkan pemikirannya untuk persoalan Negara (politik

dan demokrasi), keIslaman (pembaruan pemikiran Islam), sosial

kemasyarakatan (persamaan, keadilan dan pluralism), dan ilmu pengetahuan

(bersikap kritis, rasional dan keterbukaan). Bermacam usaha tersebut

bermuatan misi mengangkat martabat dan derajat manusia yang dapat dilihat

sebagai spirit humanisme. Berdasar dengan penelitian-penelitian tersebut,

peneliti merumuskan belum adanya penelitian yang membahas secara spesifik

tentang bagaimana pendidikan nilai-nilai karakter dalam pemikiran

Abdurrahman Wahid. Oleh sebab itu sangat tepat apabila penelitian dalam

tesis ini dilakukan dengan mengingat betapa sangat penting penelitian ini.

E. Kerangka Teoretik

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memahami berbagai istilah

dalam karya ini, merupakan sebuah keharusan untuk memberikan penjelasan

terkait judul yang dimaksud dalam penulisan ini.

Page 31: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

13

1. Filosofi Abdurrahman Wahid dan pemikirannya

Seperti tradisi kaum intelektual Sunni tradisional pada umumnya,

Abdurrahman wahid membangun pemikirannya melalui paradigma

kontekstualisasi khazanah pemikiran Sunni klasik. Greg Barton, Fachry Ali

dan Bachtiar Effendi memasukkan Abdurrahman Wahid dalam kategori

neo-modernisme Islam.17 Abdurrahman wahid, tidak sekedar menggunakan

produk-produk pemikiran Islam tradisional, tetapi lebih menekankan pada

penggunaan metodologi (manhaj) teori hukum (Usūl al Fiqh) dan kadah-

kaidah hokum (Qawāid fiqhiyyah) dalam kerangka pembuatan suatu

sintesis untuk melahirkan gagasan baru sebagai upaya menjawab

perubahan-perubahan aktual.

Perpaduan antara aplikasi (metodologi) pemikiran Islam tradisional

dan pemikiran Islam modern melalui suatu proses ijtihad kreatif akan

menghasilkan konstruk pemikiran yang lebh inklusif, rasional, responsif

dan mapan.18 Hal inilah yang membuat pemikiran Abdurrahman Wahid

menjadi inklusif, sehingga beliau dikenal dengan bapak pluralisme.

Abdurrahman Wahid tidak sekedar menggunakan produk-produk

pemikiran Islam tradisional sebagai hasil final tetapi lebih menekankan

pada penggunaan metodologi dalam kerangka pembuatan sintesis untuk

17 Greg Barton sendiri menyebut lima ciri yang menonjol dari aliran neo-modernis.

Pertama, neo-modernis adalah gerakan pemikiran progresif yang mempunyai sikap positif terhadap modernitas, perubahan dan pembangunan. Hal ini bukan berarti neo-modernisme tidak bersikap kritis terhadap pembangunan. Kedua, tidak seperti aliran fundamentalisme, neo-modernisme tidak melihat barat sebagai ancaman atas Islam dan umatnya. Ketiga, neo-modernisme Islam mengafirmasi semangat “sekularisasi” dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai salah satu upaya membangun titik temu antara Islam dan Negara. Preferensi ini didasarkan pada asumsi bahwa al Quran dan Sunah bukan saja tidak memuat cetak biru (blue print) untuk sebuah Negara Islam, tetapi juga tidak menentukan bahwa Negara Islam merupakan suatu keharusan.

Keempat, neo-modernisme sangat mengedepankan pemahaman Islam yang terbuka, inklusif dan liberal, utamanya dalam menerima dan mengafirmasi pluralisme masyarakat dan menekankan signifikansi toleransi dan harmoni dalam hubungan antar komunal. Kelima, neo-modernisme banyak mewarisi semangat Muhammad Abduh dalam rasionalisme ijtihad secara kontekstual. Berbeda dengan kaum modernis sebelumnya, neo-modernisme berusaha membuat suatu sintesis antara khazanah pemikiran Islam tradisional dengan keharusan berijtihad, serta dengan gagasan-gagasan Barat dalam ilmu-ilmu sosial dan humaniora. (Lihat Greg Barton, “Indonesia’s”, hlm. 29-81.)

18 Umaruddin Masdar, Membaca Pikiran Gus Dur dan Amin Rais Tentang Demokrasi,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999), hlm. 125.

Page 32: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

14

melahirkan gagasan batu sebagai upaya menjawab problem sosial-aktual.

AS Hikam, seorang peneliti LIPI mengemukakan pola pemikiran

Abdurrahman Wahid pada dasarnya dapat dipahami sebagai produk dari

tiga kepedulian utama: pertama, revitalisasi warisan Islam Tradisional

Ahlu Sunnah WAl Jama’ah yang komitmen atas kemanusiaan (insāniyyah),

antara lain adanya kepedulian yang kuat pada kerukunan sosial (social

harmony) dan sikap inklusif yang ada dalam ajaran Islam. Kedua, wacana

modernitas yang didominasi pemikiran sekuler pada paham Ahl al Sunnah

Wa al jamā’ah untuk menyingkapi perkembangan modern dengan sikap

terbuka dan kritis untuk mencari titik temu antara keduanya. Modernitas

tidak disikapi dengan konfrontatif, tetapi secara akomodatif guna

menemukan titik temu yang bermanfaat memecahkan masalah umat, tanpa

harus meninggalkan Islam tradisional. Ketiga,Abdurrahman Wahid selalu

berusaha mencari jawaban atas tantangan yang dihadapi umat Islam bangsa

Indonesia di tengah perubahan yang amat cepat dari proses globalisasi dan

modernisasi.19

2. Pengertian Nilai

Pengertian nilai dalam bahasa Inggris disebut value berarti harga,

penghargaan atau tafsiran. Artinya, harga atau pernghargaan yang melekat

pada sebuah objek. Objek yang dimaksud adalah berupa benda, barang ,

keadaan, perbuatan atau perilaku. Nilai adalah sesuatu yang abstrak, bukan

konkret. Nilai juga berkaitan dengan cita-cita, harapan, keyakinan dan hal-

hal yang bersifat batiniyah. Menilai berarti menimbang, yaitu kegiatan

manusia yang menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain untuk

mengambil suatu keputusan.

19 Lihat Greg Barton dalam Pengantar Prisma Pemikiran Abdurrahman Wahid, hlm. 77-

78.

Page 33: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

15

Adapun pengertian konsep nilai sebagaimana dijelaskan oleh

Maksudin sebagai berikut:20 Pertama, nilai merupakan sesuatu yang

bermakna bagi kehidupan dengan mempertimbangkan salah dan benarnya.

Kedua, nilai adalah sesuatu yang menarik, yang dicarri, yang

menyenangkan, yang disukai dan diinginkan, singkatnya ialah sesuatu

yang baik. Ketiga, hubungan nilai dan perasaan tidak dapat

dipisahkan.Perasaan merupakan aktivitas psikis manusia dalam

menghayati nilai.

Untuk lebih memudahkan, maka akan kami uraikan penjelasan

tentang pendidikan dan nilai karakter. Pendidikan adalah upaya normatif

untuk membantu orang lain berkembang ke tingkat normatif lebih baik.

Menurut pendapat Qodri Azizy pendidikan adalah suatu usaha sadar

untuk mengembangkan kepribadian peserta didik.21 Pendidikan dalam

penelitian ini lebih bermakna luas, yakni segala usaha dan perbuatan yang

bertujuan mengembangkan potensi diri menjadi lebih dewasa. Jadi bukan

sekedar pendidikan formal sekolah yang terbelenggu dalam ruang kelas.

Menurut Azyumardi Azra pendidikan didefinisikan berbeda-beda oleh

para pakar pendidikan sesuai dengan cara pandang yang dianut oleh

mereka. Dalam hal ini Azyumardi mengemukakan bahwa pendidikan

adalah suatu proses di mana suatu bangsa mempersiapkan generasi

20

Maksudin, Pendidikan Nilai Komprehensif, (Yogyakarta:UNY Press, 2009) hlm. 5. 21

Qodri Azizy, Membangun Integritas Bangsa, (Jakarta: Renaisan, 2004), hlm. 73.

Page 34: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

16

mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi tujuan hidup

secara efektif dan efisien.22

Sedangkan karakter dalam Kamus Ilmiah Populer, berarti watak,

tabiat, pembawaan atau kebiasaan.23 Karakter merupakan cara berpikir dan

berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan

bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan

negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat

keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan

yang ia buat.

Oleh karenanya pendidikan karakter adalah usaha sengaja (sadar)

untuk mewujudkan kebajikan, yaitu kualitas kemanusiaan yang baik secara

objektif, bukan hanya baik untuk individu perseorangan, tetapi juga baik

untuk masyarakat secara keseluruhan.24

Menurut Doni A. Koesoema Pendidikan karakter adalah usaha

yang dilakukan secara individu dan sosial dalam menciptakan lingkungan

yang kondusif bagi pertumbuhan kebebasan individu itu sendiri.25

Pendidikan nilai karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai

karakter yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan,

dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap

22

Azyumardi Azra, Paradigma Baru Pendidikan Nasional Rekonstruksi dan Demokratisasi, (Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2002), cet. I, hlm.ix.

23 Achmad Maulana dkk, Kamus Ilmiah Populer, (Yogyakarta: Absolut, 2004), cet. II,

hlm.202. 24

Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, (Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2012), hlm. 15.

25 Doni Koesoema A., Pendidikan nilai karakter…. hlm. 194.

Page 35: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

17

Tuhan, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga

menjadi manusia yang berakhlak mulia.

3. Pendidikan nilai Karakter

Karakter adalah the aggregate of features and traits of the individual

nature of some persons or thing26 yang artinya keseluruhan ciri khas sifat

dan perangai yang membentuk watak sekelompok orang atau barang.

Karakter menurut Mounier dikutip Doni Koesoema A, mengajukan dua

cara interpretasi. Ia melihat karakter sebagai dua hal, yaitu pertama

sebagai sekumpulan kondisi yang telah diberikan begitu saja, atau telah

ada begitu saja, yang lebih kurang dipaksakan dalam diri kita. Karakter

yang demikian ini dianggap sebagai sesuatu yang telah ada dari sononya

(given). Kedua, karakter juga bisa dipahami sebagai tingkat kekuatan

melalui mana seorang individu mampu menguasau kondisi tersebut.

Karakter yang demikian ini disebut sebagai sebuah proses yang

dikehendaki (willed).27

Karakter adalah jati diri (daya qalbu) yang merupakan saripati kualitas

batiniyah atau rohaniah manusia yang penampakannya berupa budi pekerti

(sikap dan perbuatan lahiriyah), sedangkan menurut Suyanto dikutip

Suparlan karakter adalah:

26

The Random house Dictionary of English Language, (New York:Random House, Inc, 1983), hlm.345.

27 Maksudin, Pendidikan nilai karakter Non-Dikotomik, (Yogyakarta: UIN Sunan

kalijaga&Pustaka Pelajar, 2013), hlm. 2.

Page 36: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

18

“Cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas setiap individu

untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup kehidupan keluarga,

masyarakat, bangsa dan negara”28

Dengan demikian dari pengertian diatas pendidikan nilai karakter

adalah upaya mendidik manusia dengan nilai-nilai karakter. Bisa juga

diartikan nilai-nilai karakter yang positif itu ditransformasikan pada

manusia lain dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dan termasuk jenis

penelitian bibliografi karena berusaha mengumpulkan data, menganalisa

dan membuat interpretasi tentang pemikiran tokoh, dalam hal ini

pemikiran Abdurrahman Wahid dengan menggunakan telaah kepustakaan

(library research), atau dalam bahasa lain dengan melakukan studi

kepustakaan. Hal yang sama dijelaskan bahwa library research adalah

suatu penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data serta informasi

dengan bantuan buku-buku, pereodikal, naskah-naskah, catatan-catatan,

kisah sejarah tertulis, dokumen, dan materi pustaka lainnya yang terdapat

dalam koleksi perpustakaan. Di sini menuntut seorang penulis harus

bersifat “perspektif emic” artinya memperoleh data bukan “sebagaimana

28

Ibid., hlm. 3.

Page 37: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

19

seharusnya” tetapi berdasarkan sebagaimana adanya yang dialami dan

difikirkan oleh partisan/sumber data.29

2. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif analitik yaitu mengumpulkan atau

memaparkan konsep-konsep dan pemikiran Abdurrahman Wahid

(GusDur), relevansinya dengan pendidikan nilai karakter dan realitas

sosial masa kini serta menganalisanya dengan menggunakan pendekatan

atau teori yang telah ada.

3. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam konteks penelitian ini yaitu

pendekatan Historis-filosofis karena objek material dari penelitian adalah

pemikiran tokoh yang telah meninggal.

4. Metode pengumpulan data

Penggunaan data di sini adalah untuk memberikan dasar

berpikirbukan untuk memberikan hipotesis. Dalam penelitian ini

penulismenggunakan metode pengumpulan data dengan:

a. Dokumentasi

Pada teknik ini peneliti dimungkinkan memperoleh informasi dari

bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada

29 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R

dan D, (Bandung: Alfabeta, 2009), cet. VIII, hlm. 296.

Page 38: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

20

responden atau tempat, di mana responden bertempat tinggal atau

melakukan kegiatan sehari-harinya.30 Karena itu panduan utamanya

adalah karya-karya KH. Abdurrahman Wahid dan karya tulis ilmiah

lain, baik berupa buku, artikel, makalah, atau jurnal yang membahas

tentang Abdurrahman Wahid, pendidikan nilai karakter dalam berbagai

perspektifnya. Semua itu diperlukan untuk memperkuat dan

menganalisis data.

4. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian ini adalah

subyek di mana data diperoleh.31 Dalam penelitian ini sumber data dibagi

menjadi dua yaitu data primer dan data skunder.

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian

dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data

langsung pada subyek sebagai sumber informasi yang dicari. Sumber

primer ini adalah Abdurrahman Wahid dan gagasan-gagasan beliau

yang tertuang melalui tulisan di dalam buku, jurnal, majalah, artikel,

dan lain-lain. Diantaranya :

30

Sukardi, Metodologi Penelitioan Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2003), cet. I, hlm. 81.

31 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2002), Cet. XII, hlm. 114.

Page 39: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

21

- Islam Kosmopolitan; nilai-nilai Indonesia dan Transformasi

Kebudayaan, Karya Abdurrahman Wahid, Jakarta, The Wahid

Institute, 2007.

- Islamku, Islam Anda, dan Islam Kita:Agama Masyarakat Negara

Demokrasi, Karya Abdurrahman Wahid, Jakarta, The Wahid

Institute, 2006.

- Prisma Pemikiran Abdurrahman Wahid, Karya Abdurrahman

Wahid,Yogyakarta, LKiS, 1999.

- Islam Tanpa Kekerasan, Karya Abdurrahman Wahid, dkk.

Yogyakarta, LKiS, 1998.

- Kumpulan Tulisan Abdurrahman Wahid dalam Muslim di Tengah

Pergumulan, Karya Abdurrahman Wahid, . Jakarta, Lembaga

Penunjang Pembangunan Nasional, 1983.

- Kyai Nyentrik Membela Pemerintah, Karya Abdurrahman Wahid,

Yogyakarta, LKiS, 2000.

- Menggerakkan tradisi Esai-Esai Pesantren, Karya Abdurrahman

Wahid, Yogyakarta, LKiS, 2001.

- Tabayyun Abdurrahman Wahid, Karya Abdurrahman Wahid,

Yogyakarta, LKiS, 1999.

- Tuhan Tidak Perlu Di Bela, Karya Abdurrahman Wahid,

Yogyakarta, LKiS, 1999.

- Membaca Sejarah Nusantara, Karya Abdurrahman Wahid,

Yogyakarta, LKiS, 2001.

Page 40: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

22

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber pendukung

untuk memperjelas sumber data primer berupa data kepustakaan yang

berkorelasi erat dengan pembahasan obyek penelitian. Dalam penelitian

ini data sekunder diperoleh dari sumber-sumber buku, majalah, artikel,

wawancara serta data-data lain yang dipandang relevan bagi penelitian

ini. Diantaranya : Abdurrahman Wahid;KH. Abdurrahman Wahid

Biografi Singkat 1940-2009, Yogyakarta, Garasi Houe Book, 2013,

Greg Barton, Biografi Abdurrahman Wahid, LKiS, Yogyakarta, 2004.

Umarudin Masdar, Membaca Pemikiran Abdurrahman Wahid dan

Amin Rais tentang Demokrasi, Pustaka Pelajar ,Yogyakarta, 1999.

Ahmad Suaedy dan Ulil Abshar Abdalla, Gila Abdurrahman Wahid,

LKiS, Yogyakarta, 2000.

5. Analisis Data

Maksud pokok mengadakan analisa adalah melakukan

pemeriksaan konsepsional atas makna yang dikandung oleh istilah-

istilah yang digunakan dan pernyataan-pernyataan yang dibuat. Di sini

dibutuhkan kejelian dan ketelitian dalam membaca data. Dalam

menganalisis data, penulis berusaha menggunakan beberapa metode:

Page 41: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

23

a. Analisis data kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis

yaitu pemaparan gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam

bentuk uraian naratif.

b. Analisi isi (content analysis), sebuah analisis yang berangkat dari

aksioma bahwa studi tentang proses isi komunikasi itu merupakan

dasar bagi ilmu sosial. Content analysis merupakan analisis

ilmiah tentang isi pesan suatu komunikasi.32

c. Metode interpretatif, di mana metode ini adalah dengan cara

menyelami isi buku untuk diungkap arti serta nuansa yang

disajikan. Bukan hanya memahaminya berdasarkan teks belaka.

G. Sistematika Pembahasan

Untuk lebih memudahkan dalam pemahaman dengan pembahasan

yang sistematis atau terarah dan kronologis, maka dalam penulisan tesis ini

disistematisasikan sebagai berikut:

Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) bab. Bab pertama, merupakan

pendahuluan yang berisi latar belakang masalah kenapa penulis mengambil

penelitian ini. Dalam bab ini penulis paparkan masalah-masalah yang

melanda Negara Indonesia secara menyeluruh baik dibidang pendidikan,

sosial, budaya, dan agama. Dari semua kasus yang ada pokok permasalahanya

pada kurangnya rasa toleransi antar sesama manusia. Semakin tahun tingkat

toleransi semakin menurun. Perlunya karakter dimiliki setiap individu untuk

32 Noeng Muhadjir, Metodologi Penelititan Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 2002),

edisi IV, cet. II, hlm. 68.

Page 42: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

24

menjadikan Indonesia damai dengan melalui pendidikan. Dengan pendidikan

nilai pendidikan diharapkan mampu meminimalisir intoleransi yang

berkembang di Negara kita. Adapun bab kedua, akan membahas tentang

pengertian nilai, objek nilai dan sumber-sumber nilai. Bab dua ini juga

membahas konsep nilai karakter, objek nilai karakter, dan sumber nilai

karakter. Sedangkan pada bab ketiga, akan dibahas faktor-faktor yang

melatarbelakangi pemikiran Abdurrahman Wahid. Beliau tentunya dalam

mengungkapkan sebuah ide tidak terlepas dari faktor latar belakang. Pada bab

keempat, Dalam bab ini akan membahas menjelaskan nilai-nilai karakter apa

saja dalam pemikiran Abdurrahman Wahid dan implementasinya dalam

kehidupan Abdurrahman Wahid. Dalam bab empat ini penulis juga akan

membahas tentang bagaimana kontribusi pemikiran pendidikan nilai karakter

Abdurrahman Wahid terhadap pendidikan karakter bangsa. Pemikiran

Abdurrahman Wahid yang toleran dan sikapnya yang progresif memberikan

contoh kepada bangsa Indonesia bahwa bangsa ini masih perlu sikap-sikap

yang menunjukkan pendidikan karakter bangsa.

Page 43: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

165

BAB V

PENUTUP

Pada bagian akhir dari pembahasan ini, penulis mengambil sebuah

kesimpulan yang diperoleh berdasarkan analisis yang disesuaikan dengan tujuan

pembahasan tesis ini. Penulis juga memberikan saran-saran yang dirasa relevan

dan perlu, dengan harapan dapat menjadi sebuah kontribusi pikiran yang berharga

bagi dunia pendidikan.

A. Kesimpulan

Setelah membahas berbagai uraian dan penjelasan hasil penelitian

kepustakaan tentang Konsep Pemikiran Abdurrahman Wahid Tentang

Pendidikan Nilai Karakter, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Faktor yang mempengaruhi pemikiran Abdurrahman adalah dari

lingkungan keluarga pesantren dan pendidikan Abdurrahman Wahid mulai

dari Yogjakarta, Kairo Mesir, Baghdad, sampai Eropa. Tentunya dalam

pengembaraan ilmu tersebut Abdurahman Wahid sangat bersinggungan

dengan model pemikiran timur dan barat. Sehingga dalam proses

pengejawantahan ilmu kemasyarakatan Abdurrahman Wahid

menampilkan Islam Rahmatanlil ‘Ālamīn.

2. Nilai-nilai universal dalam Islam bagi Abdurrahman Wahid adalah muatan

dari berbagai ajaran dalam Islam yang selalu mengedepankan kepedulian

yang tinggi terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan keterbukaan yang penuh

165

Page 44: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

166

kearifan dari peradaban. Termasuk nilai-nilai karakter sikap nasionalis,

rasa tanggungjawab, ikhlas dalam perbuatan, toleran dalam memahami

pluralisme dan multikulturalisme. Kasih sayang terhadap sesama ciptaan

Allah, dan pembelaan terhadap kaum yang lemah.

3. Adapun sumbangan pemikiran pendidikan nilai karakter Abdurrahman

Wahid terhadap pendidikan karakter bangsa melalui sikapnya yang

religius humanis, toleran, demokratis, dan nasionalis mampu memberikan

contoh yang baik bagi generasi bangsa yang mengalami jauh dari perilaku

yang mengedepankan moral dan kasih sayang. Merubah segala tatanan

masyarakat disaat era reformasi sehingga Indonesia mampu bangkit dari

keterpurukan.

B. Saran-saran

Dalam tesis ini mungkin ada yang perlu disampaikan dan diterapkan

dalam dunia pendidikan tidak lain adalah demi kemajuan dunia pendidikan

Indonesia yang masih banyak masalah. Apalagi di tengah arus globalisasi

yang sebagian kelompok ingin menghancurkan Negara ini melalui ideologi,

adu domba, dan perpecahan antar suku.

Tesis ini mungkin menjadi spirit awal dalam rangka meneruskan

perjuangan yang dilakukan oleh Abdurrahman Wahid yang selalu mengayomi

dan memperjuangkan kaum minoritas serta orang-orang yang diaggap

berseberangan dengan mayoritas yang ada. Dengan pemikiran pendidikan nilai

Page 45: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

167

karakter Abdurrahman Wahid, penulis mengajak kepada segenap pendidik

untuk selalu mengajarkan dan memberi contoh karakter yang bagus.

C. Penutup

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, yang

telah memberikan taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun

tesisi ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kehadirat

uswah kita nabi Muhammad SAW yang kita harapkan syafaatnya.

Akhir kata penulis menaruh harapan besar semoga karya sederhana ini

dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan, sehingga terciptalah pendidikan yang

penuh kedamaian dan demokratis. Semoga karya yang sederhana ini di ridhoi

oleh Allah SWT. Amīn yā rabbal ‘ālamīn.

Page 46: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

168

DAFTAR PUSTAKA

Buku A.S.Hornby, English Dictionery, New York: Macmilan, 1982.

Al-Zastrouw Ng, Abdurrahman Wahid siapa Sih Sampean?, Jakarta: Erlangga,

1999.

Anwar, Fuad, Melawan Abdurrahman Wahid, Yogyakarta: Pustaka Tokoh

Bangsa, 2004.

Ardy Wiyana, Novan , Pendidikan karakter Berbasis Iman dan Taqwa, Yogyakarta : Teras, 2012.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2002. Asy’ari, Hasyim, Pendidikan Karakter Ala Pesantren, terj. Adabul ‘Alim wal

Muta’alim, Malang:UIN Maliki Press, 2013 Azizy, Qodri, Membangun Integritas Bangsa, Jakarta: Renaisan, 2004. Azra, Azyumardi, Paradigma Baru Pendidikan Nasional Rekonstruksi dan

Demokratisasi, Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2002. Djahiri, A. K, Menelusur Dunia Afektif.Pendidikan Nilai dan Moral. (Bandung:

Lab. Pengajaran PMP IKIP, 1996. Elmubarok, Aim, Membumikan Pendidikan Nilai, Bandung: Alfabeta, 2009.

Faisol, Abdullah, Abdurrahman Wahid, jejak Sang Humanis dan Humoris, Surakarta:AIS-Aswaja Institute Surakarta, 2010.

Faisol, Abdurrahman Wahid dan Pendidikan Islam, Yogyakarta; Ar Ruzz Media,

2011. Falah, Riza Zahriyal, Pendidikan Karakter; Studi Analisis Terhadap Pemikiran

Dan Implementasi Pendidikan Karakter KH. Ali Maksum), (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2003.

Page 47: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

169

Fromm, Erick, Man from Himself; inquiry into Psychology of Ethnic, New York: Hol, Rinebart and Wisdom, 1984.

Gazalba, Sidi, Sistematika Filsafat IV, Jakarta: Bulan Bintang, 1981..

Ibad M, & Akhmad Fikri AF, Bapak Tionghoa Indonesia, Yogyakarta: LKiS, 2012.

Imanulhaq Faqieh, Maman, Fatwa dan Canda Abdurrahman Wahid, cet.Ke-2,

Jakarta: Kompas, 2010. Junaedi, Ahmad, Abdurrahman Wahid, Presiden Kyai Indonesia, .Surabaya:

Diantama, 2010. Kementerian Pendidikan dan kebudayaan, Pedoman Sekolah Pengembangan

Pendidikan Budaya Dan Karakter Bangsa, Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum, 2011.

Mustofa Bisri dalam buku Kumpulan Kolom dan Artikel Abdurrahman Wahid,

Yogyakarta: LKiS, 2002. Kiswanto, Heri, Gagalnya Peran Politik Kyai Dalam Mengatasi Krisis Multi

Dimensional, Yogyakarta; Pesantren Nawesea Press, 2008. Koesoema A, Doni, Pendidik Karakter di Zaman Keblinger, Jakarta: Grasindo,

2009. Koesoema, Doeni ,Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman

Global, Jakarta: Grasindo, 2010. Kumpuan kolom Abdurrahman Wahid, Kompas, Damai Bersama Abdurrahman

Wahid. Jakarta: PT. Kompas. 2010.hlm. XXV. Laode Ida dalam bukunya NU Muda (kaum progresif dan sekularisme Baru,

Jakarta:Erlangga, 2004. Louis O. Kattsoff, Pengantar Filsafat, Alih Bahasa: Soejono Soemargono,

Yogyakarta: Tiara Wacana, 1992. M. Hamid, Gus Ger Bapak Pluralisme dan Guru Bangsa, Yogyakarta: Pustaka

Marwa, 2010. Maksudin, Pendidikan nilai karakter Non-Dikotomik, Yogyakarta: UIN Sunan

kalijaga&Pustaka Pelajar, 2013.

Page 48: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

170

_________ Pendidikan Nilai Komprehensif Teori dan Praktik, Yogyakarta: UNY, 2009.

Maulana, Achmad dkk, Kamus Ilmiah Populer, cet.ke-2, Yogyakarta: Absolut,

2004. Megawangi, Ratna , Pendidikan karakter, Cimanggis: Indonesia Heritage

Fondation, 2007. Moeslim Abdurrahman, “Dia Adalah Jendela Kepada Dunia” dalam Irwan

Suhanda (ed.), Abdurrahman Wahid Santri Par Excellence, Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara, 2010.

Muhadjir, Noeng, Metodologi Penelititan Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin,

2002. Muhaimin, dkk., Dimensi-dimensi Studi Islam, Surabaya: Karya Abditama, 1993.

Muhammad, Husein, Sang Zahid Mengarungi Sufisme Abdurrahman Wahid, cet. Ke-3, Yogyakarta: LKiS, 2012.

Mulyana, Rohmat, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, Bandung: Alfabeta,

2004. Mulyana, Rohmat, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, Bandung: Alfabeta,

2004. Munir Ba’albaki, Al Mawrid A Basic Modern English-Arabic Dictionary, Al

Maurid Al Asasi Qamus Inkilizi Arabi, cet.Ke-36 Beirut: Dar al-Ilm al-Malayin, 2002.

Munir, Abdullah, Pendidikan Nilai Karakter (Membangun Karakter Anak Sejak

Dari Rumah), Yogyakarta: Pedagogia, 2010. Noor Syam, Muhammad, Filsafat pendidikan dan Dasar Filsafat Pendidikan

Pancasila. Surabaya: Usaha Nasional, 1986. Poerbakatja, R. Soegarda, dan H.A.H. Harap, Ensiklopedia Pendidikan, Cet. Ke-3

Jakarta: Gunung Agung, 1990. Ridhwan, Nur Khalik, Suluk Abdurrahman Wahid, Yogyakarta: Ar Ruzz Media,

2013.

Rifai, Muhammad, Abdurrahman Wahid: KH. Abdurrahman Wahid Biografi Singkat 1940-2009, Jogjakarta: Garasi House of Book, 2010 .

Page 49: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

171

Rohmat, Mulyana, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, Bandung; Alfabeta,

2004. Ryan and Bohin, Values, Viewws, or Virtues (New York: Columbia University,

1999. Santoso, Listiyono Teologi politik Gusdur. Yogyakarta: Ar - Ruzz 2004.

Sauri, Sopyan ,dan Ahmad Hufad, Pendidikan Nilai, Bandung: UPI Press, 2006.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R dan D, (Bandung: Alfabeta, 2009.

Sukardi, Metodologi Penelitioan Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta:

PT.Bumi Aksara, 2003. Suseno, Frans Magnis ,Abdurrahman Wahid: Bangsa mana di dunia mempunyai

Presiden Seperti Kita, dalam buku Gila Abdurrahman Wahid, Editor Ahmad Suaedy dan Ulil Abshar Abdalla, Yogyakarta: LKiS. 2010

Syarkun, Mukhlas , Ensiklopedia Abdurrahman Wahid Jilid 2&4, Jakarta:PPPKI,

2013. Syuhada Bahri, Sofyan Sauri, Romly Qomaruddien. Membumikan Pendidikan

Nilai, Bekasi: Al-bahr Press, 2002. T. Lickona, E.Schaps dan Lewis, CEP’s Eleven Principle of Effective Character

Education, Washington D. C: Character Education Partnership, 2003. Talcott Parsons, Some Considerations on the Theory of Social Change, Singapore:

Rural Sosiologi, 1963. Thaha, Chabib , Kapita Selekta Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

1996. The Wahid Institute, Laporan Akhir Tahun Kebebasan beargama dan Intoleransi,

Jakarta: The Wahid Institute, 2012. Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan,

Bandung: Imtima, 2007. Mursal dkk, Kamus Ilmu Jiwa Pendidikan, Bandung: PT. Al Ma’arif, 1977.

Page 50: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

172

Ridwan, Nur Khalik, Suluk Abdurrahman Wahid, Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2013.

_________________, Gus Dur dan Pancasila, Yogyakarta: Tanah Air Kelompok

Artha Media, 2010. Masdar, Umarudin, Membaca Pikiran Abdurrahman Wahid & Amin Rais Tentang

Demokrasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999. Wahid, Abdurrahman, “Masih Relevankah Teori Kenegaraan Islam” Makalah

Diskusi Konsep Negara Islam, FH-UII, Yogyakarta, 7 Februari 1988. ________________, dkk, Islam Tanpa Kekeran, Yogyakarta: LKiS, 1998.

________________, Abdurrahman Wahid Menjawab Kegelisahan Rakyat , Jakarta: Kompas ,2007.

________________, Islam Kosmopolitan, Jakarta:The Wahid Institut, 2007.

________________, Islamku, Islam Anda dan Islam Kita, Jakarta: The Wahid Institute, 2006.

________________, Kata Pengantar dalam buku NU dan Pancasila, Einar

Martahan Sitompul, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1999. ________________, Menggerakkan Tradisi esai-esai Pesantren, cet.ke-3,

Yogyakarta: LKiS, 2010. ________________, Prisma Pemikiran Abdurrahman Wahid, Yogyakarta:LKiS,

1999.

_________________, Tabayun Abdurrahman Wahid; Pribumisasi Islam, Yogyakarta: LKiS, 2010.

______________________, Tuhan Tidak Perlu Dibela, cet.ke-5 , Yogyakarta:

LKiS, 2010. ______________________, Membaca Sejarah Nusantara, Yogyakarta: LKiS,

2010. Widodo, Agus, Pendidikan Karakter; Strategi Membangun Karakter Bangsa

Berperadaban, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012. Wiguna, Guntur, Humor Abdurrahman Wahid, Yogyakarta; Narasi, 2010.

Page 51: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

173

Ya’kub, Hamzah, Etika Islam: Pembinaan Akhlakul karimah (Suatu Pengantar), Cet. Ke-4 Bandung:Diponegoro, 1998.

Zaki, Muhammad, Abdurrahman Wahid Presiden Republik Akherat, Sidoarjo:

Masmedia Buana Pustaka, 2010. Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2012. Kamus Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesa 2 (ed), Cet. Ke-3 Jakarta: Balai Pustaka, 1994. M. John Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia: An English-

Indonesian Dictionary, Jakarta:PT. Gramedia, 1995 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

cet. Ke-1 Jakarta: Pusat Bahasa, 2008. Jurnal / Karya Tulis

An Nashr, M. Sofyan , Skripsi Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal , Semarang, IAIN Walisongo, 2010.

Mibtadin, Humanisme Dalam Pemikiran Abdurrahman Wahid, Yogyakarta: UIN

Sunan Kalijaga, 2010. As’ari, Kasan, Skripsi Pemikiran Abdurrahman Wahid tentang Pendidikan Islam

di Pesantren, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, UIN Sunan Kalijaga, 2003.

Internet

www.merdeka.com, Minggu, 24 November 2013, diakses pada hari Senin, 9 Desember 2013.

www.merdeka.com, Sabtu, 7 Desember 2013 19:30, diakses pada hari Senin, 9

Desember 2013. www.merdeka.com,Senin, 25 November 2013, diakses pada hari Senin, 9

Desember 2013.

Page 52: KONSEP PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID …digilib.uin-suka.ac.id/14713/1/1220411170_bab-i_iv-atau-v_daftar... · PEDOMAN TRANSLITERASI ... KATA PENGANTAR ... SMKN 3 terpaksa dilarikan

174

Http://Sosok.Kompasiana.Com/2012/09/30/Gus-Dur-Seorang-Pejuang-Demokrasi-491642.Html. Diunduh Hari Rabu, 5 Mei 2014 pukul 22.29 WIB.

Http://Www.Republika.Co.Id/Berita/Breaking-News/Nasional/09/12/21/97068-

Gus-Dur-Pemimpin-Harus-Punya-Sifat-Jujur/ diunduh pada hari selasa, tanggal 3 Mei 2014.

Htttp://id/Wikipedia.org/wiki/Abdurrahman_Wahid./diakses tanggal 20 April

2014. http://www.oxforddictionaries.com/definition/english/value/ di unduh hari Jumat,

24 Oktober 2014. http://www.jpnn.com/read/2014/09/19/258857/Pengasuh-Ponpes-Setubuhi-11-

Santriwati-/ di unduh hari juma’at, 24 Oktober 2014. Syarif Hidayat S . Abdurrahman Wahid dan Keadilan Ideologis,

http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,4-id,45413-lang,id-c,kolomt,Gus+Dur+dan+Keadilan+ Ideologis-. Phpx./diakses pada tanggal, Minggu, 5 September 2014.