KONSEP MINAPOLITAN

13
 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Lombok Timur adalah salah satu kabupaten yang berada di Wilay ah Prop insi Nusa Tengg ara Bara t diben tuk berd asark an Unda ng-un dang Nomor : 69 Tahun 1958, memiliki luas wilayah termasuk daerah pantai dihitung 4 mil dari garis pantai tercatat 2.679,99 Km2, terdiri dari atas daratan seluas 1.6 05, 55 Km2 (59 ,91 %) dan lautan seluas 1.0 74, 33 Km2 (40 ,09 %), jumlah penduduk pada tahun 2007 adalah 1.067.673 jiwa dan secara Administrasi terdiri dari 20 kecamatan, 119 Desa/Kelurahan dan 845 Dusun/ Lingkungan. Potensi perikanan yang ada di Kabupaten Lombok Timur ditandai dengan adanya desa-desa nelayan yang berkembang sepanjang atau berdekatan dengan dae rah pan tai. Kab upa ten Lombok Timur yan g seb agi an wil ayahny a ada lah daera h panta i, maka terdapa t bebe rapa desa pesis ir. Di wilay ah Lomb ok Timur bag ian timu r yang ber bat asan den gan Sel at Alas dan Samu der a Ind one sia tersebar desa-desa pesi si r yang terc akup dalam kecamatan Samb el ia dan Kecamatan Pringgabaya. Kemudian untuk wilayah Lombok Timur bagian selatan des a-d esa pan tai ter seb ar di Kecamatan Lab uhan Haj i, Kecamatan Ker uak , Jerowaru, Dan Kecamatan Sakra Timur. Jumlah Penduduk yang tinggal di desa- desa pantai ini sebanyak 19 4.538 jiwa atau 20% dari total jumla h penduduk yang ada di Kabupaten Lombok Ti mur. Perbandingan ini menunjukkan bahwa penyeberan pend uduk kawasan pesi sir cukup besar dan merupakan mo dal dasar untuk pengembangan potensi kelautan lebih lanjut. Sumber daya perikanan yang ada di Kabupaten Lombok Timur yang sudah dikembangkan saat ini antara lain mutiara pemanfaatannya sebesar 735.2 Ha atau 25% dari potensi yang ada, budidaya rumput laut luas areal pemanfaatannya 405 Ha, Lobster dengan luas areal pemanfaatan hanya seluas 4 Ha. Adap un menge nai nilai pod uks i dar i sek tor peri kanan dan kel autan di Kabupaten Lombok Timur dapat dipaparkan sebagai berikut: untuk penangkapan jen is ikan laut hin gga tahun 2000 nilai pro duk sinya men cap ai 18.27 1,5 Ton. Untuk budidaya rumput laut nilai produksinya sebesar 7.769.3 Ton; sedangkan 1

Transcript of KONSEP MINAPOLITAN

Page 1: KONSEP MINAPOLITAN

5/11/2018 KONSEP MINAPOLITAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-minapolitan 1/13

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Lombok Timur adalah salah satu kabupaten yang berada di

Wilayah Propinsi Nusa Tenggara Barat dibentuk berdasarkan Undang-undang

Nomor : 69 Tahun 1958, memiliki luas wilayah termasuk daerah pantai dihitung 4

mil dari garis pantai tercatat 2.679,99 Km2, terdiri dari atas daratan seluas

1.605,55 Km2 (59,91 %) dan lautan seluas 1.074,33 Km2 (40,09 %), jumlah

penduduk pada tahun 2007 adalah 1.067.673 jiwa dan secara Administrasi terdiri

dari 20 kecamatan, 119 Desa/Kelurahan dan 845 Dusun/ Lingkungan.

Potensi perikanan yang ada di Kabupaten Lombok Timur ditandai dengan

adanya desa-desa nelayan yang berkembang sepanjang atau berdekatan dengan

daerah pantai. Kabupaten Lombok Timur yang sebagian wilayahnya adalah

daerah pantai, maka terdapat beberapa desa pesisir. Di wilayah Lombok Timur

bagian timur yang berbatasan dengan Selat Alas dan Samudera Indonesia

tersebar desa-desa pesisir yang tercakup dalam kecamatan Sambelia dan

Kecamatan Pringgabaya. Kemudian untuk wilayah Lombok Timur bagian selatan

desa-desa pantai tersebar di Kecamatan Labuhan Haji, Kecamatan Keruak,

Jerowaru, Dan Kecamatan Sakra Timur. Jumlah Penduduk yang tinggal di desa-

desa pantai ini sebanyak 194.538 jiwa atau 20% dari total jumlah penduduk yang

ada di Kabupaten Lombok Timur. Perbandingan ini menunjukkan bahwa

penyeberan penduduk kawasan pesisir cukup besar dan merupakan modal dasar

untuk pengembangan potensi kelautan lebih lanjut.

Sumber daya perikanan yang ada di Kabupaten Lombok Timur yang sudah

dikembangkan saat ini antara lain mutiara pemanfaatannya sebesar 735.2 Ha

atau 25% dari potensi yang ada, budidaya rumput laut luas areal

pemanfaatannya 405 Ha, Lobster dengan luas areal pemanfaatan hanya seluas 4

Ha. Adapun mengenai nilai poduksi dari sektor perikanan dan kelautan di

Kabupaten Lombok Timur dapat dipaparkan sebagai berikut: untuk penangkapan

jenis ikan laut hingga tahun 2000 nilai produksinya mencapai 18.271,5 Ton.

Untuk budidaya rumput laut nilai produksinya sebesar 7.769.3 Ton; sedangkan

1

Page 2: KONSEP MINAPOLITAN

5/11/2018 KONSEP MINAPOLITAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-minapolitan 2/13

 

untuk budidaya air payau hanya 500.6 Ton. Untuk jenis budidaya ikan air tawar

dengan klasifikasi ikan kolam nilai produksinya sebesar 158.2 Ton, untuk ikan

minapadi ilai produksinya hanya 89.9 Ton. Untuk jenis ikan kering di Kabupaten

Lombok Timur mempunyai nilai produksi sebesar 17.362,7 Ton. Adapun untuk

jenis ikan laut yang banyak ditangkap oleh nelayan di Kabupaten LomboK Timur

adalah jenis ikan Kerapu sebayak 2.887,7 Ton, ikan Cucut sebanyak 2.193,5 Ton

dan jenis ikan Tongkol sebanyak 1.420,1 Ton, adapun untuk jenis ikan lainnya

rata-rata hasil tangkapannya sebesar 100 Ton. Wilayah kecamatan terutama di

daerah selatan yang dikenal sebagai penghasil ikan antara lain kecamatan Sakra

Timur,Jerowaru dan Keruak.

Berdasarkan kondisi diatas, sebenarnya potensi perikanan di Kabupaten

Lombok Timur cukup besar, tapi karena terbatasnya peralatan, pengelolaan

serta sistem pemasaran yang masih sederhana menyebabkan nilai produksi dan

daya jual hasil perikanan belum mencapai hasil yang maksimal. Oleh karena itu

diperlukan suatu sentra pengembangan dan pemasaran hasil-hasil produksi

kelautan dan perikanan yang terakomodir dalam satu Kawasan Minapolitan.

Program-program/ kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam

rangka pembangunan dan pengembangan Kawasan Minapolitan di wilayah selatan

akan dijabarkan dalam Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

Minapolitan Wilayah Selatan dan tentunya memerlukan dukungan dana yang

sangat besar. Sehubungan dengan itu pelaksanaannya perlu dilakukan secara

bertahap dan memerlukan dukungan sharing pendanaan yang bersumber dari

APBD Kabupaten Lombok Timur, APBD Provinsi NTB, dan APBN. Sebagai

pedoman untuk memberikan dukungan dari berbagai sumber dana tersebut,

maka rencana tahapan pelaksanaan dan sharing dukungan pembiayaan program-

program/ kegiatan-kegiatan pembangunan dan pengembangan Kawasan

Minapolitan perlu dijabarkan dalam Rencana Program Investasi Jangka Menengah

(RPIJM).

2

Page 3: KONSEP MINAPOLITAN

5/11/2018 KONSEP MINAPOLITAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-minapolitan 3/13

 

1.2 Tujuan Penyusunan RPIJM Kawasan Minapolitan Wilayah Selatan

Adapun tujuan penyusunan RPIJM Kawasan Minapolitan Wilayah Selatan

yaitu :

• Menjadikan kegiatan perikanan Budidaya menjadi core business dalam

suatu pengembangan wilayah khususnya di wilayah selatan dengan

dukungan berbagai sektor;

• Mendorong pengembangan kawasan budidaya yang telah tumbuh secara

alamiah melalui dukungan Pengembangan Kawasan Minapolitan;

• Mendukung pembangunan dan pengembangan infrastruktur di kawasan

minapolitan yang diutamakan didaerah-daerah yang telah ada kegiatan

usaha budidaya, sehingga infrastruktur yang dibangun akan dapat menjadi

pendorong bagi kegiatan budidaya yang sudah ada;

• Menjalin Kerjasama dengan berbagai instansi dalam pengembangan

kawasan minapolitan seperti : DJCK-PU, Pemda Kab/Kota dan sektor

terkait lainnya

1.3 Lingkup Lokasi Pengembangan Kawasan Minapolitan Wilayah Selatan

Lokasi pembangunan dan pengembangan Kawasan Minapolitan di wilayah

selatan mencakup 3 Kecamatan yaitu : Kecamatan Sakra Timur, Kecamatan

Keruak, dan Kecamatan Jerowaru. Adapun pemilihan ketiga lokasi tersebut

didasarkan pada :

1. Potensi dukungan ketersediaan sumber daya alam yang meliputi sektor

dan produk-produk unggulan perikanan dan kelautan

2. Potensi infrastruktur atau prasarana dasar yang telah ada dan akan

dikembangkan lebih lanjut untuk lebih mendukung pertumbuhan dan

pengembangan kawasan

3. Keterkaitan pengelolaan pembangunan antar pusat pertumbuhan dengan

pusat produksi disekitarnya dalam suatu keterpaduan sistem wilayah

pengembangan ekonomi

4. Kelembagaan pengelolaan kawasan minapolitan, dan

5. Dukungan tenaga kerja terampil dan terdidik dalam mengelola bisnis

sektor dan komoditas unggulan kawasan

3

Page 4: KONSEP MINAPOLITAN

5/11/2018 KONSEP MINAPOLITAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-minapolitan 4/13

 

BAB II

GAMBARAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH

KABUPATEN LOMBOK TIMUR 

2.1 Profil Geografi

Aspek-aspek geografi yang akan dipaparkan mencakup aspek geografis,

topografi, geologi, jenis tanah, kemampuan tanah, klimatologi, hidrologi,

wilayah peka bencana alam dan wilayah kritis dan kawasan suaka alam/lindung.

2.1.1 GeografisKabupaten Lombok Timur berada disebelah timur Pulau Lombok, jika

ditinjau dari letak geografis terletak antara 116° - 117° Bujur Timur, dan 8° -

9° Lintang Selatan.

Sedangkan secara administratif, Kabupaten Lombok Timur dibatasi :

Sebelah Utara : Laut Jawa

Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

Sebelah Barat : Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok BaratSebelah Timur : Selat Alas

4

Page 5: KONSEP MINAPOLITAN

5/11/2018 KONSEP MINAPOLITAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-minapolitan 5/13

 

Gambar

1-1. Peta

Wilayah

Kabupaten Lombok Timur dalam Provinsi NTB

Gambar 1-2. PetaWilayah dan Potensi Kabupaten Lombok Timur

5

Kabupaten Lombok Timur

Page 6: KONSEP MINAPOLITAN

5/11/2018 KONSEP MINAPOLITAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-minapolitan 6/13

 

Berdasarkan kondisi perwilayahan Kabupaten Lombok Timur, jika ditinjau dari

luasan wilayah, dari 20 Kecamatan yang ada saat ini, kecamatan yang memiliki

wilayah terluas adalah Kecamatan Sambelia yaitu 245,22 Km, atau 16,9 % dari

luas wilayah Kabupaten Lombok Timur sedangkan wilayah kecamatan dengan

luas terkecil adalah Kecamatan Sukamulia, yaitu 14,49 Km atau hanya 1.0 % dari

luas keseluruhan

2.2. Profil Demografi

Suatu daerah akan berkembang dan bergerak dinamis jika didukung oleh

kondisi alam dan adanya penduduk yang mendiami suatu wilayah. Keadaan

demografis suatu wilayah akan menentukan arah perkembangan suatu wilayah,

gambaran kependudukan dalam hal ini antara lain mencakup aspek-aspek

jumlah penduduk, penduduk menurut umur, menurut matapencaharian dan

aspek kependudukan lainnya. Adapun aspek-aspek demografis yang ada di

Kabupaten Lombok Timur dapat digambarkan sebagai berikut :

2.2.1. Jumlah Dan Perkembangan Penduduk

Kabupaten Lombok Timur dengan luas wilayah 160.555 Km, hingga tahun

2007 dihuni oleh sekitar 289.794 Kepala Keluarga atau mencapai 1.067.673 jiwa,

dengan perincian laki-laki sebanyak 486.645 jiwa dan perempuan sebanyak

581.028 jiwa. Dengan luas wilayah seperti diatas maka tingkat kepadatan

wilayah sekitar 665 jiwa/Km². 14.326 19.678

Berdasarkan data lima tahun terakhir, angka kepadatan penduduk

Kabupaten Lombok Timur bertambah secara signifikan seiring dengan

bertambahnya jumlah penduduk. Sebagai gambaran, pada tahun 2003 tingkat

kepadatan penduduk Kabupaten Lombok Timur sebanyak 631 jiwa/km², akan

tetapi pada tahun 2007 dengan pertambahan penduduk sebanyak 14.3326 jiwa

maka tingkat kepadatan penduduk menjadi 665 jiwa/km².

Ditinjau dari tingkat penyebaran penduduk, maka dapat dilihat bahwa

penyebaran penduduk di Kabupaten Lombok Timur belum merata, saat ini

konsentrasi penduduk terbesar berada di Kecamatan Aikmel sebanyak 25.371

jiwa sementara wilayah kecamatan Sembalun merupakan daerah dengan

konsentrasi penduduk terkecil dengan jumlah penduduk sebanyak 4.737 jiwa.

Adapun laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Lombok Timur sejak tahun

2000-2007 sebanyak 1,38%, dibandingkan tahun 1990 – 2000 sebanyak 1,22%,

6

Page 7: KONSEP MINAPOLITAN

5/11/2018 KONSEP MINAPOLITAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-minapolitan 7/13

 

maka angka pertumbuhan penduduk meningkat sebesar 0,16%.  (Sumber : BPS

Kabupaten Lombok Timur tahun 2007).

2.3 GAMBARAN UMUM POTENSI PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN

LOMBOK TIMUR 

2.3.1 Potensi Sumber Daya

A. Penangkapan

Perairan laut Kabupaten Lombok Timur mempunyai potensi sumbervdaya

ikan lestari (MSY) sebesar 18.242,0 ton/thn yang terdiri dari potensi sumber

daya ikan pelagis sebesar 7.752,8 ton/tahun dan demersel 10.489,2 ton/tahun

Potensi sumber daya ikan lestari diperairan laut Lombok Timur menurut

kelompok jenis ikan dan nama perairan sebagai berikut :

Nama Perairan MSY (ton/th) Jumlah

Pelagis Demersal

Laut Jawa 4.120,5 5.797,0 9.917,5

Samudra Hindia 3.300,5 3.306,5 6.607,0

Selat Alas

331,8

1385,7 1.717,5

Jumlah 7.752,8 10.489,2 18.242,0

B.Budidaya Laut

Potensi areal untuk kegiatan budidaya laut di Kabupaten Lombok Timur adalah

6.842,23 Ha. Kegiatan budidaya yang dapat dikembangkan pada perairan laut

Kabupaten Lombok Timur meliputi :

♦ Mutiara : 3.433,65 Ha

♦ Ikan Kerapu : 509,40 Ha

♦ Udang Lobster : 525,68 Ha

♦ Rumput Laut : 2.000,00 Ha

♦ Teripang : 194,00 Ha

♦ Kekerangan : 179,50 Ha

7

Page 8: KONSEP MINAPOLITAN

5/11/2018 KONSEP MINAPOLITAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-minapolitan 8/13

 

Penyebaran potensi areal pengembangan budidaya laut terdapat di Kecamatan

Jerowaru, Keruak, Labuan Haji, Sakra Timur, Pringgabaya dan Sambelia.

Kecamatan Jerowaru potensi lautnya :

♦ Mutiara : 786,00 Ha

♦ Ikan Kerapu : 330,40 Ha

♦ Udang Lobster : 325,00 Ha

♦ Rumput Laut : 1.808,00 Ha

♦ Teripang : 95,60 Ha

♦ Kekerangan : 75,00 Ha

Kecamatan Keruak potensi lautnya :

♦ Mutiara : 235,80 Ha

♦ Ikan Kerapu : 55,60 Ha

♦ Udang Lobster : 40,00 Ha

♦ Rumput Laut : 70,00 Ha

♦ Teripang : 15,60 Ha

♦ Kekerangan : 35,00 Ha

Pemanfaatan potensi areal budidaya laut sampai dengan tahun 2008 ini adalah :

♦ Mutiara : 1.805,15 Ha dengan prosentase 52,58 %

♦ Ikan Kerapu : 6,50 Ha ( 1,27%)

♦ Udang Lobster : 11,07 Ha ( 2,10%)

♦ Rumput Laut : 172,62 Ha ( 8,63 %)

♦ Teripang : - Ha

♦ Kekerangan : - Ha

C. Budidaya Air Payau

Potensi areal untuk budidaya air payau (tambak) di Kabupaten Lombok Timur

seluas 3.500,00 Ha dengan potensi produksi 24.500 ton/tahun. Sedangkan

pemanfaatannya baru mencapai 253,00 Ha. Penyebaran potensi areal budidaya

air payau (tambak) tersebut adalah :

♦ Kec.Jerowaru : 1.408,50Ha dengan prosentase 52,58 %

Kec. Keruak : 50,00 Ha ( 1,27%)♦ Kec. Sakra Timur : 150,00 Ha ( 2,10%)

8

Page 9: KONSEP MINAPOLITAN

5/11/2018 KONSEP MINAPOLITAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-minapolitan 9/13

 

♦ Kec. Labuhan Haji : 75,00 Ha ( 8,63 %)

♦ Kec. Pringgabaya : 375,00 Ha

♦ Kec. Sambelia : 1.441,50 Ha

D. Budidaya Air Tawar

1. Kolam

Potensi areal budidaya air tawar di kolam luasnya 1.771,35 Ha, dimana

penyebarannya hampir pada selurh Kecamatan yang ada di Kabupaten Lombok

Timur. Konsentrasi penyebaran potensi budidaya ikan di kolam yaitu di wilayah

selatan dan tengah dengan pemanfaatan areal baru mencapai 805,57 Ha

(45,47%)

2. Minapadi

Potensi areal budidaya ikan disawah (minapadi) luasnya 3.138,00 Ha. Dimana

penyebarannya berada pada wilayah tengah yang merupakan dataran rendah dan

subur. Pemanfaatan potensi areal budidaya ikan di sawah (minapadi) luasnya

366,25 Ha (11,67%)

3. Karamba

Potensi areal untuk kegiatan budidaya ikan dikeramba luasnya mencapai 8,85

Ha. Kegiatan budidaya ini dilakukan pada sungai-sungai yang mempunyai aliran

air yang cukup dan ketersediaan airnya sepanjang tahun. Pemanfaatan potensi

areal budidaya ikan di Karamba baru mencapai 0,08 Ha (0,90 %)

2.3.2 Potensi Lainnya

A. Bakau (Mangrove)

Ekosistem bakau (mangrove) merupakan hutan rawa yang terdapat pada

kawasan pesisir atau muara yang dipengaruhi pasang surut air laut. Luas

hutan bakau (mangrove) mencapai 1.589,81 Ha yang tersebar pada

beberapa lokasi di Kabupaten Lombok Timur yaitu :

Kec. Jerowaru : 364,81 Ha

Kec. Keruak : 40,00 Ha

Kec. Sambelia : 1.185,00 Ha

B. Terumbu Karang (coral reefs)

Terumbu karang (coral reefs) merupakan salah satu ekosistem yang subur

9

Page 10: KONSEP MINAPOLITAN

5/11/2018 KONSEP MINAPOLITAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-minapolitan 10/13

 

(produktivitas primer tinggi). Potensi terumbu karang (coral reefs)

penyebarannya hampir merata pada perairan laut Lombok Timur yang

berada pada kedalaman 8,0-34,0 m dengan perkiraan luasnya mencapai

321,04 km 2. Mkondisi terumbu karang pada beberapa lokasi cukup

memprihatinkan seperti pada perairan Labuhan Lombok, Labuhan Haji

dan Pemingkong yang disebabkan oleh adanya kegiatan eksploitasi yang

tidak bertanggung jawab seperti penggunaan terumbu karang sebaga

bahan baku kapur dan penangkapan ikan secara destruktif dengan

penggunaan bahan peledak dan potassium.

Walaupun demikian di beberapa lokasi seperti gili Sulat, Gili Lawang,

Pantai Surga, Tanjung Ringgit, Serewe, Teluk Sunut kondisi terumbu

karang (coral reefs) relative masih baik.

C. Padang Lamun (Seagrass)

Vegetasi Lamun (seagrass) yang biasanya hidup diperairan dangkal dan

tenang yaitu disekitar perairan teluk. Vegetasi lamun di perairan laut

Lombok Timur termasuk kaya akan jenis, yaitu hampir 11 jenis dari 12

jenis lamun yang ada di perairan Indonesia. Penyebarannya terdapat pada

perairan Serewe, Teluk Ekas, Pijot, Gili Petagan, Gili Sulat dan Gili

Lawang.

 

10

Page 11: KONSEP MINAPOLITAN

5/11/2018 KONSEP MINAPOLITAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-minapolitan 11/13

 

BAB III

KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN

Ciri Kawasan Minapolitan

• Perikanan merupakan sumber pendapatan utama masyarakat;

• Kegiatan kawasan didominasi oleh kegiatan perikanan;

• Hubungan interdependensi/timbal antara pusat dan hinterland-

hinterland

• Kehidupan masyarakat di kawasan minapolitan mirip dengan suasana

kota karena keadaan sarana yang ada di Kawasan Minapolitan tidak

jauh berbeda dengan di kota

Persyaratan Kawasan Minapolitan

• Memiliki sumberdaya lahan yang sesuai untuk pengembangan komoditas

perikanan yang dapat dipasarkan atau telah mempunyai pasar

(komoditas unggulan)

• Memiliki berbagai sarana dan prasarana Minabisnis yang memadai untuk

mendukung pengembangan sistem dan usaha Minabisnis yaitu :

1. Pasar

2. Lembaga Keuangan

3. Memiliki kelembagaan pembudidaya ikan

4. Balai penyuluhan perikanan (BPP) yang berfungsi sebagai klinik

5. Jaringan jalan yang memadai dan aksesbilitas dengan daerah

lainnya serta sarana irigasi, yang kesemuanya untuk mendukung

usaha perikanan yang efisien

• Memiliki sarana dan prasarana umum yang memadai seperti

transportasi, jaringan listrik, telekomunikasi, air bersih dll

• Memiliki sarana dan prasarana kesejahteraan social/masyarakat yang

memadai seperti kesehatan, pendidikan, kesenian, rekreasi,

perpustakaan, swalayan dll

11

Page 12: KONSEP MINAPOLITAN

5/11/2018 KONSEP MINAPOLITAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-minapolitan 12/13

 

• Kelestarian lingkungan hidup baik kelestarian sumberdaya alam,

kelestarian social budaya maupun keharmonisan hubungan kota dan

desa terjamin

Pengembangan Infrastruktur Penunjang di Kawasan Minapolitan

• Proses Produksi Budidaya Perikanan

Penyediaan air baku, jalan usaha tani (mina-road), jembatan, dermaga,

tempat pendaratan ikan, kantor manajemen/saung meeting, tiang

pancang,dll

• Penanganan Lepas Panen

Tempat penjemuran,hasil budidaya, pergudangan, penyediaan air

bersih, jalan poros desa, sub-terminal, usaha perikanan,dll

• Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan

Bangunan industri kecil,tempat pelelangan ikan, pasar/kios/los ikan.

3.1 Jenis Infrastruktur Minapolitan

A. Infrastruktur yang bersifat Software:

Layanan lembaga keuangan/perbankan, layanan sosial

kemasyarakatan, layanan lembaga operasional kawasan, dukungan

perda/kebijakan tata ruang dan bantuan perencanaan teknis dan DED

B. Infrastruktur yang bersifat Hardware:

• Budidaya di laut (jangkar kolektif, jaring tancap, dermaga hasil

panen, handing space, kantor manajemen, deporasi, jalan akses,

jaringan listrik, telepon dan air bersih)

• Budidaya di tambak/kolam (pintu air, jaringan irigasi pemasukan,

jaringan irigasi pembuangan, jalan produksi, jalan akses, jembatan)

• Budidaya di waduk dan danau (dermaga hasil panen, handling

space, kantor manajemen, jaringan listrik, telepon dan air bersih)

• Budidaya di sungai dan saluran (karamba, tiang penambat, handling

space, jalan aksses dan air bersih)

• Budidaya di sawah (caren, handling space, air bersih dan jalan

akses)

• Budidaya di rawa (jaring tancap, handling space, air bersih dan jlan

akses)

12

Page 13: KONSEP MINAPOLITAN

5/11/2018 KONSEP MINAPOLITAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-minapolitan 13/13

 

Strategi Pengembangan

♦ Peningkatan kuantitas hasil tangkapan melalui pemanfaatan

teknologi penangkapan yang lebih modern

♦ Perluasan pangsa pasar, dengan memanfaatkan teknologi informasi

serta promosi yang gencar oleh aparat pemerintah maupun masyarakat

secara umum

♦ Peningkatan kualitas hasil tangkapan dengan sistem pengemasan

yang lebih baik

♦ Mengoptimalkan fungsi koperasi nelayan sebagai tulang punggung

pemenuhan kebutuhan nelayan

Arahan Kebijaksanaan

♦ Potensi kelautan adalah sumber daya alam yang terbatas, untuk itu

dalam pengembangannya harus memperhatikan prinsip lestari dan

seimbang.

♦ Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang sistem

penangkapan yang sesuai dengan kaidah praktis, ekonomis dan efisien.

♦ Mengembangkan pola pemasaran yang terintegral dengan linkage

ekonomi lainnya.

♦ Perluasan kegiatan pengembangan perikanan terutama bagi wilayah

yang memilki potensi periukanan yang potensial.

13