Konsep Manusia Makalah Pai

32
MAKALAH KONSEP MANUSIA KUNCI SUKSES MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH DI MUKA BUMI Disusun Oleh KELOMPOK VIII Nama NPM 1. Irvan Fauzi (3334141150) 2. Irvan Revaldi (3334140357) 3. Fadhlan Hidayat (3334141951) 4. Nadya Zulfani (3334141867)

description

konsep manusia

Transcript of Konsep Manusia Makalah Pai

MAKALAHKONSEP MANUSIAKUNCI SUKSES MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH DI MUKA BUMI

Disusun OlehKELOMPOK VIIINama NPM1. Irvan Fauzi (3334141150)2. Irvan Revaldi (3334140357)3. Fadhlan Hidayat(3334141951)4. Nadya Zulfani (3334141867)5. Tri Agung(3334140267)

TEKNIK METALURGIFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASACILEGON, BANTEN2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karna berkat rahmat-Nya makalah yang berjudul Konsep Manusia ; Kunci Sukses Manusia Sebagai Khalifah di Muka Bumi dapat di selesaikan tepat pada waktunya.Sehubungan dengan itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu secara moral maupun materil selama pembuatan makalah ini.Penulis menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna karna keterbatasan pengetahuan dan pengalaman dari penulis. Oleh karna itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Cilegon, September 2014

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR........................................................................................... iDAFTAR ISI.......................................................................................................... iiBAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang......................................................................................................11.2 Tujuan..........................................................................................................11.3 Perumusan Masalah.................................................................. ..................11.4 Batasan Masalah.........................................................................................2BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Manusia ; Kunci Sukses Manusia Sebagai Khalifah Di Muka Bumi.......................................................................................................BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan...............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangManusia memiliki dua tanggung jawab yang harus ditunaikan dengan baik, yaitu manusia sebagai hamba (abid), di mana manusia dituntut untuk sukses menjalin hubungan secara vertikal dengan Tuhan dan manusia sebagai khalifah, di mana manusia dituntut untuk sukses menjalin hubungan secara horizontal dengan sesama mahluk. Tidak akan sukses sebagai hamba, jika seseorang gagal dalam menjalani tugasnya sebagai khalifah. Begitu juga sebaliknya, tidak akan sukses sebagai khalifah, jika seseorang gagal menjalin hubungan sebagai hamba dengan Tuhan. Manusia yang paripurna atau manusia seutuhnya (insan kamil) adalah orang yang sukses sebagai hamba juga sebagai khalifah.Pada dasarnya dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu menjalani aktivitas di muka bumi ini tanpa mengetahui tujuan dan tugas untuk mereka di permukaan ini.Oleh karena itu, kami membuat makalah untuk memberikan informasi kepada umat islam untuk mengingatkan kembali akan tugas mereka sebagai hamba Allah SWT di muka bumi ini.1.2 Tujuan PenulisanTujuan penulisan makalah ini yaitu :1. Memiliki visi yang jauh ke depan serta komprehensif tentang konsep hidup di dunia sehingga bisa hidup pada jalan yang benar sesuai petunjuk Allah SWT.2. Bisa menjelaskan hakekat manusia, tujuan hidup dan tugas hidupnya di dunia.3. Mampu memahami kunci sukses menjadikan dirinya untuk menjadi khalifah fil ardl yang sukses.

1.3 Perumusan Masalah1. Apa yang terjadi saat manusia berada di alam ruh ?2. Bagaimanakah perkembangan manusia di alam rahim ?3. Apa saja tugas manusia di alam dunia ?4. Bagaimanakah masa penantian panjang manusia saat berada di alam qubur ?5. Apa yang terjadi di alam akhirat yaitu tempat pembalasan amal ?

1.4 Batasan MasalahDalam makalah ini kami membatasi masalah pada apa yang terjadi saat manusia berada di alam ruh, perkembangan manusia di alam rahim, tugas manusia di alam dunia, masa peantian panjang manusia saat dialam kubur dan alam akhirat ( tempat pembalasan amal).

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1Manusia di Alam RuhRuh, satu kata sederhana yang terbentuk dari susunan 3 huruf ternyata tidak mampu dijabarkan secara detil oleh manusia. Kamus-kamus bahasa yang ada di dunia juga tidak dapat menjabarkan arti ruh secara gamblang.Ini merupakan salah satu bukti kebenaran yang di bawa oleh Rasulullah melalui firman Allah : "Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh, katakanlah, 'Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tiadalah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit' " (QS. 17 : 85).Dari alam ruh ini, manusia tidak langsunng turun ke dunia, pada saatnya nanti sebelum ruh masuk ke dalam janin di alam Rahim, Allah SWT bertanya ulang kepada ruh: Alastu birobbikum? (Apakah Aku ini Tuhanmu). Ruh menjawab: Bala syahidna (Ya engkau tuhan kami). Dalam hal ini ruh berjanji kepada Allah sebagai sang pencipt, bahwa kalau ia kelak lahir ke dunia, ia akan mengabdi kepada Allah. Mengabdi kepada Allah sebagai Khalifah fil ardl (penguasa dan pengelola bumi).Agar sukses mengelola bumi, maka apabila manusia telah terlahir ke dunia, mereka harus mempelajari dan menaati hukum alam. Di samping itu, manusia pun harus mempelajari dan mentaati hukum spiritual yakni Al-Quran. Baik hukum alam maupun hukum spiritual Al-Quran, kedua keduanya bersifat absolut: pasti, tetap, dan objektif, tidak berubah. Apabila manusia berpaling dari hukum yang absolut lantas memilih hukum yang relative buatan manusia, maka ia akan gagal melaksanakan tugas kekhalifahannya.Dengan demikian di alam ruh itu, manusia telah melakukan teken kontrak untuk hanya mengabdi kepada Allah. Ini artinya hidup manusia telah di kontrak (dibeli) oleh Allah dengan imbalan syurga. Kalau kelak manusia mengingkari perjanjian ini, maka sungguh ia telah berkhianat kepada Allah.

2.2 Manusia di Dalam Alam Rahim

Alam rahimadalah ketika manusia berada di rahim ibunya. Arham adalah bentuk jamak dari kata rahim. Rahim berarti kasih sayang. Alam arham adalah suatu alam di mana manusia dibentuk atas dasar kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Saat di alam arham ini, sejak itulah terjalin kasih sayang yang disebut silaturahim.Alam Rahimadalah masa kehidupan manusia sejak dalam tulang sulbi ayah dan rahim ibu sebelum dilahirkan. Ketika Allah SWT menciptakan Adam a.s. Dia menyimpankan zurriyat di tulang punggungnya yaitu kaum ahli kanan (ahlulyamin) dan kaum ahli kiri (ahlul-syimal). Allah SWT pernah mengeluarkan semua zurriyat ini dari tulang punggung Adam a.s. pada harimitsaaq(hari pengambilan janji manusia untuk mengakui keesaan dan ketuhanan Allah SWT di Na'man, sebuah lembah yang dekat padang Arafah) Sebelum rahim itu ditempelkan kepada manusia, sebelum ditempelkan kepada manusia rasa kasih sayang Allah itu di sifat rahim tersebut, maka dia (rahim) berbicara kepada Allah, Tuhan, inilah saatnya aku berlindung kepada-Mu dari putusnya tali kasih sayang.Dijawab oleh Allah, Ketahuilah wahai rahim, Aku akan terhubungkan dengan orang yang menghubungkan denganmu, dan Aku akan memutuskan hubungan dengan orang yang memutuskanmu. (Hadits Qudsi)Kalau kita bertanya, apakah sekarang Allah sedang menyayangi kita atau tidak? Maka jawabannya, apakah sekarang kita sedang memutuskan persaudaraan atau tidak. Ketika durhaka terhadap ibu kita, maka berarti kita putus dari rahmat Allah. Ketika bermusuhan dengan saudara kita, berarti kita putus dengan rahmat Allah. Karena itulah, seperti diinformasikan Alquran, bahwa dosa kedua sesudah durhaka kepada Allah adalah dosa memutuskan silaturahim.(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi. (Q.S. Al-Baqarah: 27)Dosa pertama manusia adalah mengingkari janji dengan Allah. Jika orang tersebut mulanya bertauhid tapi kemudian syirik, maka itu berarti dia melanggar janji dengan Allah. Semua ibadah yang dia lakukan menjadi tidak berarti. Dosa kedua adalah memutuskan apa yang diperintahkan oelh Allah untuk dihubungkan, yaitu silaturahim.Informasi dari Alquran mengenai alam rahim adalah sebagai berikut:1. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.2. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).3. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. (Q.S. Al-Muminun: 12-14)Ketika di dalam rahim ibu, jasad kita diciptakan dalam 7 tahap.Pertama, saripati tanah.Kedua, nuthfah (air mani yang bercampur dengan telur). Ketiga,alaqah (segumpal darah yang melekat pada dinding rahim). Keempat,mudgah (segumpla daging yang warnanya merah kehitam-hitaman).Kelima,tulang-belulang. Keenam, tulang itu dibungkus oleh daging. Ketujuh,diberi bentuk lain, maksudnya dia tidak sama dengan bapaknya, tidak sama dengan ibunya, tidak sama dengan orang yang lain, sehingga tak ada manusia yang sama. Jangankan wajahnya, jangankan organ tubuhnya, bahkan sidik jarinya pun berbeda. Sehingga, karena sidik jari setiap manusia itu unik dan pasti berbeda, maka salah satu manfaatnya adalah polisi menjadi mudah mengidentifikasi kejahatan yang dilakukan oleh seseorang melalui sidik jari yang ditinggalkannya. Dalam suatu buku berjudul Al-Arqam wa Tarqim fil Quranil Karim (Angka dan Bilangan dalam Al-Quran) diuraikan, bahwa al-insaan (dalam bahasa Arab) yang artinya adalah manusia jumlah hurufnya adalah 7 (alif, lam, alif, nun, sin, alif, nun). Mengapa al-insan itu terdiri dari 7 huruf? Karena manusia diciptakan dalam rahim melalui 7 tahap. Kemudian dia hidup di alam dunia 7 hari dalam sepekan. Nanti setelah meninggal dunia, maka 7 alam lagi yang akan dijalani manusia, yaitu sakaratul maut, alam barzah, kiamat, yaumul baats, yaumul mahsyar, neraka, dan, surga.Karena itulah, ibadah haji itu serba tujuh: thawaf 7 putaran, sai 7 kali bolak-balik antara Shafa dan Marwa, melontar Jamrah 7 kali. Jadi semua ini sudah diatur secara sistematis oleh Allah.Disebutkan juga di buku tersebut, bahwa manusia berada di antara pengaruh dua makhluk, sebelah kanannya malaikat, sebelah kirinya setan. Setan di dalam bahasa Arab adalah asy-syaithaanu. Malaikat bahasa Arabnya adalah al-malaaikatu. Jumlah huruf kedua-duanya sama-sama 7 huruf. Al-malaaikatu (alif, lam, mim alif hamzah, kaf, ta) dan Asy-syaithaanu (alif, lam, syin, ya, tha, alif, nun).Kalau seperti ini, mungkinkah Alquran itu karangan Nabi Muhammad? Tidak mungkin.Selanjutnya dalam buku itu juga disebutkan, bahwa kata-kata al-malaaikat dan kata-kata asy-syaithaan itu di Alquran terulang sama banyaknya, yaitu sama-sama 89 kali. Selanjutnya, masing-masing mempengaruhi manusia dengan 7 cara pula. Malaikat mempengaruhi manusia melalui 7 cara, dan setan pun menyesatkan manusia melalui 7 cara.Setelah bentuk lain sempurna (seluruh organ tubuh manusia sempurna), disebutkan di dalam Alquran. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan) Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud. (Q.S. Al-Hijr: 29)Pada usia berapakah ruh tersebut ditiupkan? Di Alquran memang tidak disebutkan, tetapi di hadis disebutkan, yaitu pada usia 4 bulan (120 hari). Karena itulah, ibu-ibu yang hamil ketika 4 bulan mulai terasa di perutnya. Ketika itulah baru disebut manusia. Jadi, penggabungan ruh dan jasad itu terjadi di alam rahim. Karena manusia itu diciptakan dari dua komponen super, yaitu ruhnya dari Allah dan jasadnya dari tanah, maka manusia terikat dengan pemenuhan kebutuhan ruhani dan jasmani.Perkembangan kejadian jasad 7 tahap menjadi sempurna sesudah 4 bulan Allah meniupkan ruh-Nya, maka jadilah manusia sebagai makhluk yang mono-dualistik (dua komponen dalam satu diri), yaitu komponen Ilahiah berupa ruh dan komponen benda berupa jasad.Manusia menjadi hidup karena bergabungnya ruh dengan jasad. Begitu ruh keluar dari jasad, berarti manusia mati. Jasmani manusia asalnya tanah, jenisnya materi, sifatnya syahadah, kondisinya berubah dan rusak, masanya di dunia saja, kebutuhannya santapan jasmani, nilai ukuran santapan jasmani adalah uang. Ruhani manusia asalnya dari cahaya Allah, jenisnya immateri (bukan benda), sifatnya gaib, kondisinya kekal, masa hidupnya dunia sampai akhirat, kebutuhannya santapan ruhani, nilai ukurannya adalah pahala.Semakin banyak pahala yang diproduksi dari iman dan amal shalaeh, maka akan semakin bahagia ruhnya. Semakin mampu manusia memproduksi uang, maka semakin terpenuhi kesempurnaan kebutuhan jasmaninya, sehingga semakin bahagia jasadnya. Tapi yang patut diingat, uang itu berguna untuk jasad yaitu selama jasad itu hidup, sedangkan jasad itu hanya hidup di dunia. Jadi, yang banyak uangnya bisa bahagia, namun hanya di dunia. Baru bahagia akhiratnya jika uangnya diubah menjadi pahala, seperti diinfakkan, dizakatkan, dan disedekahkan.Sesudah digabungkan ruh dan jasad di alam rahim, lalu oleh Allah diberi hidayah (petunjuk). Di dalam Alquran disebutkan, bahwa Allah menciptakan manusia untuk mengujinya:(1) Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut? (2) Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. (3) Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir. (Q.S. Al-Insaan: 1-3)Maka Allah memberikan petunjuk kepada manusia, yaitu: Pertama, hidayatul wujdan (naluri). Kedua, hidayatul hawaas (indera). Ketiga, hidayatul aqli (akal atau logika). Keempat, hidayatud-diin (petunjuk agama atau iman).Binatang diberikan petunjuk oleh Allah berupa hidayatul wujdan (naluri). Binatang tergerak mencari makan melalui nalurinya. Dia merasa ada bahaya, dia harus menghindar dari bahaya tersebut karena nalurinya. Hidayatul wujdan ini diberikan kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, dan manusia.Kemudian disempurnakan lagi dengan hidayatul hawaas (indera), yaitu berupa pendengaran, penglihatan, perabaan, pencicipan, dan penciuman. Indera ini diberikan kepada binatang dan manusia, sedangkan tumbuh-tumbuhan tidak.Kemudian disempurnakan lagi dengan hidayatul aqli (logika/akal). Di sini berlaku hukum sebab-akibat. Indera begitu terbatas, sehingga akal menyempurnakannya. Misalkan, mata kita bisa saja melihat sesuatu yang itu bukanlah realitas sebenarnya. Mata kita melihat bahwa bulan itu lebih besar dari bintang, ternyata sebenarnya bintang itu lebih besar dari bulan. Indera (dalam hal ini mata) begitu terbatas apa yang bisa dicapainya. Karena itulah, akal pun mengatakan, bahwa tidak benar kalau bulan itu lebih besar dari bintang, melainkan bintanglah yang lebih besar dari bulan. Tetapi akal itu hanya bisa menjangkau alam yang syahadah (alam yang nyata), yang itu bisa diriset dan diobservasi. Alam ini bukan yang syahadah saja, melainkan juga ada yang gaib. Untuk yang gaib, maka turunlah wahyu dari Allah kepada para Rasul, yaitu disampaikan bahwa di balik alam yang nyata dan tampak ini, maka Yang Gaib dan Yang Menciptakannya adalah Allah. Maka, orang yang menerima petunjuk itu disebut hidayatud-diin (petunjuk agama), yang kemudian jadilah iman.Ketika Allah memberikan akal, maka kepada orang kafir juga diberikan. Tetapi hidayatud-diin (petunjuk agama) hanya diberikan kepada orang yang beriman. Apakah lagi yang terjadi di alam rahim? Ketika di alam rahim itu ditetapkan oleh Allah qadar (ukuran), yaitu rencana Allah kepada manusia. Ada empat qadar yang ditetapkan oleh Allah, yaitu: umur, rezeki, bahagia, dan sengsara. Hal ini termaktub di dalam Alquran:Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (Q.S. 65 Ath-Thalaaq: 3)Tidak ada suatu keberatanpun atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku, (Q.S. 33 Al-Ahzaab: 38) (22) Tidak ada suatu keberatanpun atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku, (23) (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri, (Q.S. 57 Al-Hadiid: 22-23) Jadi, ada dua kejadian di alam rahim (alam arham). Pertama, yaitu integrasi ruh dengan jasad. Kedua, yaitu direncanakan qadarnya2.3 Manusia di Alam DuniaKetika manusia lahir (sebagai bayi), potensi yang dibawa sejak dalam kandungan belum berkembang, bahkan pada periode ini anak manusia belum mengetahui apa-apa (An-Nahl 78). Oleh karena itu manusia harus di didik agar potential capacity yang dimiliki menjadi actual ability (kemampuan nyata).Salah satu bentuk pendidikan adalah melakukan penelitian empirik yaitu yang terdapat pada QS Al-Ghasyiah : 17-20). Disisi lain, dalam QS. 2 : 1674 dan QS. 3 : 190-191 Allah menegaskan bahwa penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang (hukum rotasi) adalah objek penelitian bagi orang-orang beriman sehingga mereka bisa menjadi Ulul Albab yakni orang yang bisa menemukan inti (Al-Lub) masalah atau hakikat sesuatu.Selain dilatih kecerdasan berfikirnya (IQ), juga harus dilatih kecerdasan spiritualnya (SQ) yakni melalui dzikir, baik ketika berdiri, duduk, atau berbaring. Tanda manusia yg telah sampai kecerdasan spiritualnya yaitu menyatakan Rabbana ma khalaqta hadza bathila (Ya tuhan kami, tidaklah engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia).Selama manusia belum baligh, Allah swt belum meminta manusia untuk melaksanakan tugas kekhalifahan sebagaimana tercantum dalam naskah perjanjian yang ditandatangani di alam ruh, tetapi manusia diberi jeda waktu selama 15 tahun sehingga mencapai usia cukup/baligh. Setelah mencapai baligh barulah manusia diberi taklief (beban, kewajiban) untuk melaksanakan tugas kekhalifahan sebagaimana tercantum dalam kontrak kerja. Pada usia 1-14 tahun anak manusia hanya dipersiapkan fisik dan rohaninya agar kelak siap menjadi khalifah fi al-ardl. Contoh persiapan fisik antara lain dengan memberi anak makanan yang halal dan bergizi (halalan thayyiba), sedangkan contoh persiapan mental yaitu acara aqiqah , khitan, shalat, bersifat jujur, dll. Setelah baligh (usia 15 tahun, atau telah hadil bagi perempuan, atau sudah mimpi basah bagi pria), maka sudah wajib melaksanakan tugas kekhalifahan. Tugas manusia di alam dunia adalah ibadah. Allah swt berfirman: Dan tidak semata-mata Allah menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Nya.(QS. 51 : 56).

1. Hablumminallah, seperti (shalat, puasa, zakat, haji, berdoa, berdzikir, dll)2. Hablumminannas, seperti (toleransi, kerjasama, dan tolong menolong)3. Hablumminalalam, seperti (bersikap energi yaitu termasuk menaati hukum Allah)Tugas ibadah yang dibebankan kepada manusia meliputi 3 pilar, yakni :1. Masa kerja manusia dibatasi oleh usia. Usia manusia didunia rata-rata 70 tahun. Itu jika menggunakan perhitungan masehi. Jika menggunakan tahun hijriyah, kira-kira 74 tahun. Lain lagi jika menggunakan perhitungan tahun Neptunus atau Pluto. Apalagi tahun dalam perhitungan Allah. Didalam al-quran dijelaskan : Inna yauman inda rabbika kaalfi sanatin mimma tauddun (Sesungguhnya satu hari disisi Tuhanmu sama seperti seribu tahun hitunganmu). Bahkan pada surat Al-Maarij ayat 4 ditegaskan Miqdaruhu khamsina alfa sannah (satu hari sama dengan 50.000 tahun). Dengan demikian kalau manusia hidup didunia selama 70 tahun, itu sama saja dengan 1,9 menit, pendek sekali. Waktu yang sangat singkat ini harus benar-benar dimanfaatkan untuk ibadah.2. Amal shaleh itu bersifat aktif bukan pasif. Kalau bersifat pasif seperti tidak menhina, tidak berjudi, tidak berzina, dll itu bukanlah amal shaleh tetapi masih dalam koridor iman. Begitu juga sebaliknya. Hdist nenyatakan : tidaklah seorang mencuri, ketika ia mencuri dalam keadaan iman. Demikian pula tidaklah seseorang berzina, ketika ia berzina dalam keadaan beriman. 3. Amal shaleh itu bersifat aktif, seperti mengerjakan shalat, shaum, zakat, haji, menolong orang, membangun tempat ibadah, membangun kepentingan umum, mengurus negara dengan baik, dll. Nilai amal shaleh diukur oleh sedikit banyaknya orang yang memperoleh manfaat dari hasil pekerjaannya. Ada amal shaleh yang hanya dinikmati oleh pribadi sendiri, dan ada juga amal shaleh yang dapat dinikmati oleh keluarga, dinikmati oleh orang-orang se-RT, se-RW, sekecamatan, sekabupaten, seprovinsi, senegara, sebenua, dan bahkan sedunia. Hadist menyatakan : orang yang paling baik adalah orang yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain.Demikan pula dengan dosa adalah setiap pelanggaran terhadap setiap aturan yang baik. Tingkatan dosa diukur dari dampaknya. Semakin besar dampak buruk yang ditimbulkan, maka semakin besar pula tingkat dosanya. Ada dosa yang dampak buruknya di rasakan oleh pribadi, oleh masyarakat luas ada juga yang dampaknya dirasakan oleh manusia sedunia. Dalam hal ini orang yang berilmu dan memiliki kekuasaan tertinggi, kalau berbuat dosa, dampaknya akan lebih dahsyat dari pada dosa yang dilakukan oleh orang bodoh.Setelah manusia menjalani hidup, pada usia tertentu manusia harus mati. Ruh manusia berpisah dari tubuhnya. Tubuh yang berasal dari tanah harus kembali lagi menjadi tanah pula. Sedangkan Ruh yang berasal dari Allah kembalu pula kepada Allah. Innalillahi wa innalillahi rajiun. Anehnya tubuh yang akan kembali kepada tanah akan terus menerus di make up, sedangkan ruh yang akan kembali kepada Allah tidak di make up secara serius. Padahal Allah menegaskan : pada hari Akhirat nanti, semua manusia tidak dapat diterima oleh Allah kecuali orang yang datang dengan qalbun salim (selamat, bersih, suci sebagaimana dulu di alam arwah).2.4 Manusia di Alam QuburBarzakh(Bahasa Arab) adalahalamkuburyang membatasi antaraduniadanakhirat. Barzakh menjadi tempat persinggahan sementarajasadmakhluksampai dibangkitkannya pada harikiamat. Penghuni barzakh berada di tepi dunia (masa lalu) dan akhirat (masa depan). Menurutsyariat Islamdi alam Barzakh ini, sang mayat akan bertemu dengan paraMalaikatMunkar dan Nakir, sedangkan ada pendapat lain ada yang mengatakan jika yang mereka datangi adalah orangmukminyang diberi taufik, maka yang akan datang adalah para malaikat yang bernamaMubassyardanBasyir.Secara harfiah Barzakh berarti jarak waktu atau penghalang antara 2 hal dan tidak ada yang sanggup melewatinya.[2]Menurut syariat Islam barzakh berarti tempat yang berada di antara maut dan kebangkitan, menurut firman Allah dalamAl-QuranSurah Al Mu'minuun: 100,Di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan. Ia menjawab, itu adalah alam antara kematian dan kebangkitan kembali.(Al Mu'minuun, 100)

Dengan kata lain tempat yang disebut barzakh adalah mulai dari waktu kematian sampai dibangkitkan hidup kembali.Seseorang yang telah mati tidak akan mengetahui kehidupan dari orang yang masih hidup karena ia tinggal di dalam dunia yang benar-benar beda. Bagaimanapun, dikisahkan bahwa seseorang yang mati dapat merasakan langkah kaki dari orang berjalan.Dikisahkan bahwa Muhammad saw melihat seseorang yang berada di dalam sumur, yang mana tubuh dari engkau menemukan kebenaran tentang Tuhan yang dijanjikan kepadamu?" Umar bertanya, "Engkau menyapa orang mati." Muhammad menjawab, "Mereka mendengar lebih baik dari pada kamu, tetapi mereka tidak bisa membalasnya."[3]Manusia sudah akan mengetahui nasibnya ketika mereka berada di barzakh. Apakah termasuk penghuni surga atau neraka. Jika seseorang menjadi penghuni surga, maka dibukakan baginya pintu surga, hawa sejuk surga akan mereka rasakan setiap pagi dan sore. Sebaliknya jika menjadi penghuni neraka, pintu neraka pun akan dibukakan untuknya dan dia akan merasakan hawa panas neraka setiap pagi dan sore.Al-Barra bin Azibmenceritakan hadits yang panjang yang diriwayatImam Ahmadtentang perjalanan seseorang setelah kematian. Seorangmukminyang akan meninggal dunia disambut ceria olehmalaikatdengan membawa kain kafan darisurga. Kemudian datang malaikat maut duduk di atas kepalanya dan memerintahkanrohyang baik untuk keluar dari jasadnya.Selanjutnya disambut oleh malaikat dan ditempatkan di kain kafan surga dan diangkat kelangit. Penduduk langit dari kalangan malaikat menyambutnya, sampai di langit terakhir bertemuAllah, kemudian Allah memerintahkan pada malaikat untuk mencatat kitab hamba-Nya ke dalamilliyiindan dikembalikan rohnya ke Barzakh. Setelah dikembalikan lagi roh itu ke jasadnya dan datanglah dua malaikat,Munkar dan Nakiryang akan bertanya kepada sang mayat. Pertanyaan itu adalah "Siapa Tuhanmu?" "Apa agamamu?" "Siapa lelaki yang diutus kepadamu?" "Siapa yang mengajarimu?"Menurutsyariat Islam, hanya orang yang beriman saja yang dapat menjawabnya dengan baik. Maka kemudian akan diberi alas dari surga, mendapat kenikmatan di kubur dengan selalu dibukakan baginya pintu surga, dilapangkan dan diterangkan kuburnya. Sang mayat akan mendapat teman yang baik dengan wajah yang baik, pakaian yang baik dan aroma yang baik. Lelaki itu adalah gambaran dari amal perbuatannya selama hidup di dunia. Keadaan berubah sebaliknya jika si mayat adalah orang yang tidak beriman.Azab Kubur menurutIbnu Taimiyahmenyelaraskan dengan paraulamalainnya, bahwa roh-roh orang beriman berada disurga, walaupun bersamaan dengan itu rohnya dikembalikan ke jasad, sama halnya dengan roh berada di jasad, tetapi rohnya naik ke langit seperti pada saat tidur. Adapun bahwa rohnya berada di surga itu berdasarkan hadits-hadits umum. Hal ini ditegaskan olehImam Ahmaddan ulama lainnya. Mereka berdalil dengan hadits-hadits yang umum dan hadits yang khusus mengenai tidur dan lain-lainnya. Mengenai azab kubur Mahzab Ahlusunah berpendapat bahwa azab kubur mengenai roh itu baik terpisah dari jasad atau berhubungan dengan jasad, sedangkan Ibnu Taimiyah berkata azab dan kenikmatan menimpa jasad dan jiwa sekaligus.Hadits tentang azab kuburAda hadits yang menceritakan tentang siksa kubur, di antaranya adalah dariIbnu Abbas. Ia berkata, Nabi Muhammad melewati salah satu dinding dari dinding-dindingMadinahatauMakkah, lalu beliau mendengar suara dua orang manusia yang sedang disiksa di dalam kuburnya. Nabi bersabda, "Dua orang sedang disiksa dan keduanya tidak disiksa karena dosa besar." Kemudian beliau bersabda, "Yang seorang tidak bertirai dalam berkencing dan yang lain berjalan dengan mencaci maki." Kemudian beliau minta diambilkan pelepah korma yang basah, lalu dibelah menjadi dua dan beliau letakkan pada masing-masing kuburan itu satu belahan. Lalu dikatakan, "Wahai rasulullah, kenapakah engkau perbuat ini??" Beliau bersabda, "Mudah-mudahan keduanya diringankan selama dua belah ini belum kering?"[4]"Dari Ibnu Abbas, ia berkata, Nabi Muhammad berjalan melalui dua buah kubur, lalu beliau bersabda, Sesungguhnya orang yang ada di dalam kubur ini disiksa, tetapi bukannya disiksa karena mengerjakan dosa besar. Adapun yang seorang dari pada keduanya itu tidak beristinja dengan sebersih-bersihnya dari kencingnya, sedangkan yang lain ini suka berjalan dengan menyampaikan kata-kata yang berupa adu domba. Kemudian beliau mengambil setangkai pelepah kurma yang masih basah, lalu membelahnya menjadi dua bagian, kemudian setiap belahan tadi dipancangkan pada setiap kubur (yakni masing-masing dari dua buah kubur itu diberi separuh belahannya). Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan ini??" Beliau bersabda, "Mudah-mudahan keduanya diringankan selama dua belahan itu belum kering".

Keadaan roh dalam alam qubur1. Roh nabi dan rasulRoh mereka berada di tempat yang paling baik dan paling tinggi.2. Roh syuhadaRoh para syuhada berada di tengah-tengahburunghijau dan memiliki lampu yang tergantung di langit, roh itu dapat keluar dari surga sekehendaknya, kemudian bisa kembali ke pelita tersebut, menurut kisah dariMasruqketika bertanya kepadaAbdullah Bin Masud.[7]. Firman Allah dalam Ali Imran: 169, Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur dijalan Allah itu mati, tetapi mereka itu di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. (Q.S. Ali Imran: 169).Roh sebagian syuhada dan bukan semua syuhada, sebab di antara meraka ada yang rohnya tertahan karena memiliki hutang yang belum ditunaikan. DariAbdullah Bin Jahsydiceritakan bahwa ada seorang lelaki datang kepada Muhammad dan bertanya, Ya Rasulullah apa yang terjadi padaku jika akau terbunuh dijalan Allah? Muhammad menjawab, Syurga, Ketika orang berpaling, Beliau berpaling kecuali ada hutang, baru sajaJibrilmemberi tahu aku.

3. Roh mukmin yang salehRoh mereka seperti burung yang begelantungan di pohon surga sampai dikembalikan oleh Allah ke jasadnya pada harikiamat.[8]Perbedaan antara roh para syuhada dengan roh kaum mukmin adalah bahwa roh syuhada berada di sangkar burung hijau sambil terlepas berjasan ke sana kemari di taman syurga, lalu kembali ke lampu pelita yang tergantung di'Arasy, sedangkan roh kaum mukmin berada di sangkar burung tergantung di surga tetapi tidak berjalan ke sana-ke sini di surga.4. Roh orang maksiatNash-nash yang menjelaskan azab yang diterima oleh orang yang suka maksiat telah dikemukakan. Orang yang kebohongannya merajalela di azab dengan besi yang ujungnya bengkok yang dimasukan kemulutnya sampai ke tengkuk. Kepala orang yang meninggalkan salat wajib karena tidur, kepalanya akan dihancurkan dengan batu. Bagi para Pezina Laki-laki dan Perempuan akan disiksa di sebuah lubang seperti tungku dari tembikar untuk membakar roti yang bagian atasnya sempit dan di bawahnya luas, sementara api menyala-nyala di bawahnya. Orang yang suka makan Riba berenang di lautan darah dan di tepi lautan darah itu ada orang yang melemparinya dengan batu. Demikian juga dengan orang yang suka mengadu domba di antara manusia dan juga orang yang menyembunyikan harta ghanimah dan lainnya5. Roh orang kafirDisebutkan dalam hadits Abu Hurairah bahwa setelah melukiskan keadaan orang beriman sampai menempati tempatnya di surga, Muhammad menyebut keadaan orang kafir beserta sekarat yang dialaminya. Setelah rohnya dicabut, roh yang keluar dari jasad orang kafir baunya busuk sampai para malaikat yang membawanya ke pintu bumi berteriak, Alangkah busuknya roh ini. Kemudian mereka membawanya bertemu dengan roh-roh kafir lainnya.