konsep Manajemen Ket

download konsep Manajemen Ket

of 40

description

manajemen asuhan KET sesuai teori

Transcript of konsep Manajemen Ket

  • I. PENGKAJIAN

  • DATA SUBYEKTIF1. BiodataNama : memudahkan untuk memanggil klien.Umur: Sebagian besar wanita yang mengalami kehamilan ektopik berumur antara 25-35 tahunPendidikan: mengetahui pendidikan ibu untuk pemberian konseling.Agama: menentukan cara pemberian asuhan sesuai keyakinan.Suku/bangsa: mengetahui adat istiadat klien.Pekerjaan: mengetahui aktivitas klien.Alamat: mempermudah menghubungi klien.

  • 2. Keluhan utama Nyeri merupakan keluhan utama kehamilan ektopik terganggu. Rasa nyeri terjadi secara tiba-tiba dan dapat menjalar ke seluruh abdomen tergantung dari perdarahan di dalamnya. Perdarahan merupakan gejala kedua, jumlah pedarahan kadang-kadang banyak, kadang-kadang sedikit. Amenorhea juga merupakan keluhan penderita kehamilan ektopik terganggu (Sarwono, 2008).

  • 3. Riwayat Kesehatan Sekarang Data-data yang diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya penyakit yang diderita klien pada saat ini. Adanya peradangan atau infeksi pada tuba4. Riwayat Kesehatan yang LaluData-data yang diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya penyakit yang diderita klien pada saat yang lalu. Riwayat KET sebelumnya, pascaoperasi rekanalisasi tuba, adanya tumor di sekitar saluran tuba, misalnya mioma uteri atau tumor ovarium.5. Riwayat Kesehatan Keluarga Menderita kelainan bawaan dan fisiologik tuba, adanya kelainan endometriosis tuba atau divertikel saluran tuba yang bersifat kongenital.

  • 6. Riwayat perkawinanMengetahui pengaruh riwayat perkawinan terhadap permasalahan kesehatan klien. Berapa kali kawin dan berapa lamanya untuk membantu menentukan bagaimana keadaan alat reproduksi ibu.

  • 7. Riwayat MenstruasiUntuk mengetahui gambaran tentang keadaan dasar dari organ reproduksi klien. Yang ditanyakan adalah HPHT, menarche umur berapa, siklus haid, teratur atau tidak, berapa lama dalam hari/bulan, berapa banyak, warna, bau, apakah merasakan nyeri haid, keputihan atau tidak, gatal atau tidak

  • 8. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang laluUntuk mengetahui adanya masalah-masalah kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu.Kehamilan ektopik yang diderita klien sekarang,kemungkinan yang menyebabkannya adalah klien pernah mengalami kehamilan ektopik sebelumnya, atau riwayat abortus buatan terhadap kehamilan yang lalu.

  • Jika persalinan dahulu terdapat penyulit seperti perdarahan, sectio saesaria, solusio plasenta, plasenta previa kemungkinan menimbulkan fungsi uterus dan endometrium yang tidak bagus sehingga inilah factor penyebab kehamilan ektopik yang sekarang.Jika riwayat nifas yang lalu mengalami infeksi uterus dan jalan lahir kemungkinan ini merupakan factor penyebab kehamilan ektopik sekarang.

  • 9. Riwayat kehamilan sekarang Untuk mengetahui terjadinya perdarahan pervaginam, fluor, mual/muntah, masalah kelainan pada kehamilan sekarang, pemakaian obat-obatan/jamu.

  • 10. Riwayat KBPada pengguna pil KB yang hanya mengandung progesteron dan IUD dapat timbul proses peradangan pada endometrium.11. Riwayat sosial,ekonomi,dan budayaMenhetahui hubungan klien dengan suami,keluarga dan masyarakat baik,kemungkinan ekonomi yang kurag mencukupi dan adanya kebudayaan dan kebiasaan buruk yang mempengaruhi kehamilan ini.

  • 12. Riwayat psikologisKemungkinan adanya tanggapan klien dan keluarga yang baik terhadap kehamilan dan persalinan yang ini. Kemungkinan pasien dan suaminya mengharapkan dan senang dengan kehamilan ini. Atau kemungkinan klien cemas, takut dan gelisah dengan kehamilan ini sehubungan dengan keluarnya darah dari jalan lahir.

  • 13. Pola AktivitasMengetahui pemenuhan kebutuhan bio-psiko yang meliputi pemenuhan nutrisi, proses eliminasi, aktifitas sehari-hari, istirahat, personan hygiene, dan kebiasaan-kebiasaan yang dapat mempengaruhi terjadinya kehamilan ektopik ini, seperti personal hygiene yang kurang terjaga menyebabkan infeksi radang tuba yang merupakan salah satu faktor terjadinya kehamilan ektopik.

  • DATA OBYEKTIF1. Pemeriksaan UmumKeadaan umum :untuk mengetahui keadaan ibu berkaitan dengan kondisi yang dialami ibuKesadaran : untuk mengetahui tingakat kesadaran ibu composmentis, apatis, somnolen, komaTekanan darah : untuk mengetahui tekanan darah ibu normalnya (100/70mmHg-140/90mmHg), umumnya tekanan darah menurun.Suhu : untuk mengetahui suhu badan ibu hipotermi atau tidak normalnya (36,50C-37,50C)

  • Nadi : untuk mengetahui denyut nadi yang dihitung dalam 1 menit normalnya (60-80 x/menit), umunya nadi meningkat (takhikardia)Respiratory Rate : untuk mengetahui frekuensi pernapasan klien normalnya 16-24x/menitTB : untuk mengetahui tinggi badan ibu nomalnya > 145 cm BB : untuk mengetahui berat badan ibuLILA : untuk mengetahui apakah ibu terkena kekurangan energi kronis atau tidak normalnya > 23,5 cm

  • 2. Pemeriksaan Fisik Wajah: untuk mengetahui adanya oedema atau tidak, muka terlihat pucat atau tidak (biasanya pucat)Mata: mengetahui warna konjungtiva merah muda atau pucat (biasanya pucat) dan sklera berwarna putih atau kuningMulut: mengetahui adanya stomatitis atau tidak, adanya karies atau tidak.Leher: mengetahui adanya pembesaran kelenjar tiroid dan bendungan vena jugularis.

  • Dada/Payudara: mengetahui adanya pembesaran atau tidak, kesimetrisan letak payudara, adanya hiperpigmentasi pada areola, ada atau tidak benjolan pada payudara, ada atau tidak nyeri tekan, kolostrum sudah keluar atau belumAbdomen : ada atau tidak linea, terlihat luka bekas operasi atau tidak, terdapat tanda-tanda rangsangan peritoneal (nyeri tekan, nyeri ketok, nyeri lepas) hal ini disebabkan karena darah masuk ke dalam rongga abdomen akan merangsang peritoneum, tanda cairan bebas dalam abdomen.

  • Genetalia: nyeri goyang pada pemeriksaan serviks, serviks terlalu lunak dan nyeri tekan, korpus uteri normal atau sedikit membesar kadang sulit diketahui karena nyeri abdomen yang hebat, terdapat perdarahan atau tidak.Anus: mengetahui adanya hemoroid Ekstremitas: adanya varises atau tidak, adanya odema atau tidak, biasanya ekstrimitas dinginPerkusi : reflek patela kanan dan kiri.

  • 3. Pemeriksaan Penunjang Untuk mengetahui pemeriksaan yang tidak dapat dilakukakn dengan pemeriksaan fisik.Laboratorium : Hb, Leukosit, urine B-hCG (+). Hemoglobin menurun setelah 24 jam dan jumlah sel darah merah dapat meningkat. Pemeriksaan hemoglobin dan jumlah sel darah merah berguna dalam menegakan diagnosis kehamilan ektopik terganggu terutama ada tanda perdarahan dalam rongga perut

  • HCG-: Pengukuran subunit beta dari HCG- (Human Chorionic Gonadotropin-Beta) merupakan tes laboratorium terpenting dalam diagnosis. Pemeriksaan ini dapat membedakan antara kehamilan intrauterin dengan kehamilan ektopik.USG: Dapat dinilai kavum uteri, kosong atau berisi, tebal endometrium, adanya massa di kanan kiri uterus dan apakah kavum Douglas berisi cairan.Foto Rontgen: Tampak kerangka janin lebih tinggi letaknya dan berada dalam letak paksa. Pada foto lateral tampak bagian-bagian janin menutupi vertebra Ibu.

  • Kuldosintesis: Tindakan kuldosintesis atau punksi Douglas. Adanya darah yang diisap berwarna hitam (darah tua) biar pun sedikit, membuktikan adanya darah di kavum Douglas. Laparaskopi: hanya digunakan sebagai alat bantu diagnosis terakhir apabila hasil-hasil penilaian prosedur diagnostik lain untuk kehamilan ektopik terganggu meragukan.

  • II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH

  • Dx : Ny. G. P. Ab UK. dengan kehamilan ektopik tergangguDs : Ibu mengatakan ada perdarahan pada jalan lahir, ada nyeri perut di seluruh bagian perut, nyeri pada bahu.Do : Keadaan umum : lemahTekanan darah : .. mmHgSuhu : 0CNadi : .x/menitRR : .x/menit

  • Nyeri goyang pada serviks pada saat pemeriksaan dalam vaginaPalpasi : Leopold I (2 jari diatas pusat) tidak teraba 2 bagian besar dengan mengarah pada satu sisi perut ibu(ekstra uterin),adanya balotemen perut bagian bawah sedikit mengembung dan tegangAuskultasi : tidak terdengar denyut jantung janin

  • Masalah:Nyeri Dasar : Adanya pemutusan jaringan dalam tubuh akan menimbulkan rangsangan saraf meningkat sehingga timbul rasa nyeri yang dapat menimbulkan gangguan rasa nyaman pada klien.Anemia beratDasar : Ibu terlihat tampak lemah,Ibu terlihat tampak pucat.

  • III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL

  • Mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Syok hipovolemik Penurunan volume intravaskuler yang disebabkan karena kehilangan cairan, penurunan asupan / pemasukan cairan dan redistribusi ciran dari kompartemen / bagian intravaskuler ke ruang-ruang interstestial dan interluminal.Abortus iminens Terjadi perdarahan bercak yang menunjukkan ancaman terhadap kelangsungan suatu kehamilan.

  • Abortus inkomplitPerdarahan pada kehamilan muda dimana sebagian dari hasil konsepsi telah diluar kavum uteri melalui kanalis servikalis.Rupture tubaRobekan yang terjadi pada tuba

  • IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA ATAU KOLABORASI

  • Kemungkinan tindakan segera pada kasus kehamilan ektopik antara lain : Kolaborasi dengan dokter dan tim medis lainnya sesegera mungkin sebelum terjadi dan jika terjadi komplikasi yang lebih hebat, untuk pengakhiran kehamilan sehubungan dengan nyeri perut yang hebat dan perdarahan yang terjadi pada ibu.Penatalaksanaan perdarahan :Pemberian cairan infuse intravena RL/NaCl jika terdapat perdarahan hebat, segera rujuk dengan pemberian cairan infus intravena RL/NaCl dan inform concent3. Tindakan laparascopy dan laparatomi

  • V. INTERVENSI

  • Tanggal:.. Jam:..Dx : Ny. G. P.. Ab UK.dengan kehamilan ektopik tergangguTujuan : Menangani Kehamilan dengan KET, sehingga tidak menimbulkan diagnosa atau masalah potensial.Kriteria Hasil : KET teratasi dan ibu selamat

  • Intervensi :1. Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang kondisi ibu R: ibu dan keluarga mengerti tentang kondisi ibu saat ini, sehingga ibu dan keluarga dapat bekerja sama dalam dalam setiap pelaksanaan penanganan. 2. Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan R: ibu dan keluarga mengetahui tindakan yang akan dilakukan sehingga ibu dan keluarga lebih kooperatif.

  • 3. Lakukan informed consent atas tindakan yang akan dilakukan R: informed consent merupakan suatu media untuk meminta persetujuan klien terhadap setisp tindakan yang akan dilakukan, sehingga klien merasa hak-hak yang dimiliki dihargai. 4. Kolaborasi dengan Dokter SPoG untuk penanganan lebih lanjut R: dokter lebih berwenang dalam melakukan penaganan KET

  • 5. Lakukan rujukan R: rujukan bertujuan agar klien mendapat penanganan yang lebih canggih sehingga tidak terjadi komplikasi lain. 6. Lakukan transfusi darah sesuai saran dokter SPoG R: keputusan untuk melakukan tranfusi haruslah didukung oleh kebutuhan untuk menghilangkan gejala dan tanda, serta menghindari morbiditas dan mortalitas. 7. Lakukan tindakan operasi oleh dokter SPoG R: dengan dilakukan tindakan operasi maka KET akan tertangani

  • Masalah :a. Nyeri Tujuan : ibu tidak merasa nyeri Kriteria hasil : nyeri teratasi Intervensi : 1. Anjurkan untuk menarik nafas panjang bila perut terasa nyeri R: teknik relaksasi dapat menurunkan tingkat rasa nyeri 2. Kolaborasi dengan dokter R: mengurangi rasa nyeri dengan pemberian anti nyeri

  • b. Anemia berat Tujuan : anemia teratasi Kriteria hasil : Hb normal > 11 gr% Intervensi : 1. Perbaiki keadaan umum ibu R: mempertahankan keadaan ibu agar tetap stabil 2. Anjurkan ibu untuk istirahat tirah baring R: istirahat tirah baring dapat memberikan rasa nyaman 3. Perbaiki anemia dengan sulfas ferrosus 600 mg/hari peroral selama 2 minggu. R: penanganan perbaikan Hb membantu anemia kembali normal

  • VI. IMPLEMENTASIMengacu pada intervensi

  • VII. EVALUASISesuai dengan kriteria hasil

  • Thank YouKingsoft OfficeMake Presentation much more fun@Kingsoft_Office

    kingsoftstore