Konsep Manajemen Keperawatan

21
A. Konsep Manajemen Keperawatan 1. Pengertian Manajemen adalah suatu proses melakukan kegiatan atau usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui kerjasama dengan orang lain (Hersey dan Blanchard). Manajemen adalah pencapaian tujuan yang telah ditentukan dengan menggunakan orang lain (G.R. Terry). Manajemen keperawatan adalah suatu proses perubahan atau tranformasi dari sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan pelayanan keperawatan melalui pelaksanaan dwifungsi perencanaan, pengorganisasian, pengaturan ketenagaan, pengarahan, evaluasi dan pengendalian mutu keperwatan (Depkes RI, 2001). Sedangkan definisi dari beberapa ahli dapat disimpulkan manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus dilaksanakan oleh pengelola keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan serta mengawasi sumber-sumber yang ada baik sumber daya maupun sumber dana sehingga dapat memberikan pelayanan keperawatan yang efektif baik kepada pasien, keluarga dan masyarakat (Gillies, 1996; Robbins dan Coulter, 1998; Hersey, Blanchard dan Johnson Page 1 of 21

Transcript of Konsep Manajemen Keperawatan

Page 1: Konsep Manajemen Keperawatan

A. Konsep Manajemen Keperawatan

1. Pengertian

Manajemen adalah suatu proses melakukan kegiatan atau usaha

untuk mencapai tujuan organisasi melalui kerjasama dengan orang lain

(Hersey dan Blanchard). Manajemen adalah pencapaian tujuan yang telah

ditentukan dengan menggunakan orang lain (G.R. Terry).

Manajemen keperawatan adalah suatu proses perubahan atau

tranformasi dari sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan

pelayanan keperawatan melalui pelaksanaan dwifungsi perencanaan,

pengorganisasian, pengaturan ketenagaan, pengarahan, evaluasi dan

pengendalian mutu keperwatan (Depkes RI, 2001).

Sedangkan definisi dari beberapa ahli dapat disimpulkan manajemen

keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus dilaksanakan oleh

pengelola keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasikan,

mengarahkan serta mengawasi sumber-sumber yang ada baik sumber

daya maupun sumber dana sehingga dapat memberikan pelayanan

keperawatan yang efektif baik kepada pasien, keluarga dan masyarakat

(Gillies, 1996; Robbins dan Coulter, 1998; Hersey, Blanchard dan

Johnson 1996, la Monica, 1998; Stoner dan Wankel, 1998; Huber, 2000).

2. Filosofi dan Misi

Filosofi keperawatan adalah pernyataan keyakinan tentang

keperawatan dan manifestasi dari nilai-nilai dalam keperawatan yang

digunkan untuk berfikir dan bertindak (Chitty, 1997). Filosofi

keperawatan dibangun diatas kepercayaan tentang manusia, lingkungan,

kesehatan dan keperawatan sebagaimana terdapat dalam paradigma

keperawat.

Misi diartikan sebagai suatu langkah-langkah nyata dari profesi

keperawatan dalam melaksanakan visi yang telah ditetapkan, yaitu

menjaga dan mengawasi suatu proses profesionalisasi keperawatan agar

berkesinambungan.

Page 1 of 14

Page 2: Konsep Manajemen Keperawatan

3. Lingkup Manajemen Keperawatan

Lingkup manajemen keperawatan terdiri dari:

a. Manajemen Pelayanan Keperawatan

Pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang

perawatan yang terdiri dari 3 tingkatan manajerial, yaitu:

1) Manajemen puncak (Kepala bidang keperawatan)

2) Manajemen menengah (Kepala unit pelayanan atau Supervisor)

3) Manajemen bawah (Kepala ruang perawatan)

b. Manajemen Asuhan Keperawatan

Manajemen asuhan keperawatan yang dilakukan dengan

menggunakan proses keperawatan pada prinsipnya menggunakan

konsep-konsep manajemen seperti, perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan pengendalian atau evaluasi. Jadi manajemen asuhan

keperawatan dipraktekkan dalam bentuk proses keperawatan, berisi

proses pemecahan masalah sehingga dapat diambil keputusan

tindakan keperawatan sesuai kebutuhan pasien.

4. Prinsip-Prinsip Manajemen Keperawatan

a. Dasar Perencanaan: pemikiran atau konsep tindakan tertulis yang

merupakan fungsi untuk menurunkan resiko dalam pengambilan

keputusan atau pemecahan masalah dan efek perubahannya. Adapun

kegiatan yang bisa dilakukan adalah analisa dan mengkaji sistem,

mengatur strategi, menentukan tujuan jangka panjang dan jangka

pendek, mengkaji sumber-sumber organisasi dan kemampuan yang

bisa dimanfaatkan, serta membuat aktivitas berdasarkan prioritas

kegiatan.

b. Memanfaatkan waktu yang efektif.

c. Melibatkan staf dalam membuat keputusan.

d. Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan yang efektif.

e. Mengorganisir: misalnya struktur organisasi sesuai blok/level

manajemen mulai dari unit, departemen, eksekutip dan tingkat

operasional.

Page 2 of 14

Page 3: Konsep Manajemen Keperawatan

f. Melakukan langsung kegiatan pengarahan, misalnya dengan

melaksanakan pendelegasian, supervisi, koordinasi secara intern dan

ekstern serta pengendalian.

g. Memberikan motivasi agar tetap tinggi: menaikkan gaji secara

periodic, memberikan pelatihan/pendidikan tambahan dan promosi.

h. Menerapkan komunikasi yang efektif baik terhadap sejawat perawat

atau tenaga kesehatan lainnya.

i. Melakukan kegiatan pengendalian meliputi: membuat penilaian

pelaksanaan rencana, memberikan instruksi, menetapkan standar

kerja yang dilaksanakan dan membandingkan penampilan kinerja

dengan standar awal yang telah ditetapkan.

5. Fungsi-Fungsi Manajemen Keperawatan

Ada empat fungsi manajemen keperawatan:

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah kegiatan menentukan tujuan jangka panjang

atau pendek yang berhubungan tindakan yang harus dilakukan untuk

mencapai tujuan (Hersey, Blanchard dan Johnson, 1996).

1) Ruang Lingkup Perencanaan

a) Struktur, yang terdiri dari perangkat lunak /software yaitu

filosofi, visi, misi, tujuan standar kerja dan kebijakan

pimpinan institusi

b) Ketenagaan, yaitu dimulai dari proses penentuan jumlah

kebutuhan sampai pemberdayaan serta masa pelepasan

kerja atau pensiun

c) Fasilitas/logistik, yang disediakan organisasi guna

mendukung proses kerja agar lancar dan bersinergi dengan

tujuan organisasi

d) Budget/anggaran, yang disesuaikan dengan kesediaan

keuangann organisasi dan cara meneglolanya

Page 3 of 14

Page 4: Konsep Manajemen Keperawatan

2) Syarat Perencanaan yang Baik

a) Sederhana

Hal ini berarti perencanaan berdasarkan kenyataan

dilapangan sehingga mudah dikenali dan diidentifikasi

antara permasalahan dan jalan penyelesaian masalahnya,

tidak ada tambahan atau rekayasa.

b) Jelas tujuan yang akan dicapai

Membuat perencanaan berdasarkan kenyataan dengan jalur

yang jelas sehingga mudah dieksekusi oleh siapapun

termasuk oleh pembatu perawat.

c) Ada skala prioritas

Mengingat perencanaan selalu berhubungan dengan

budgeting/anggaran maka manajer yang baik harus pintar

dalam membuat prioritas sesuai kedaruratan dan

ketersediaan dananya.

d) Ada pelibatan aktif staf

Manajer yang baik harus mengikutsertakan masukan dari

staf yang ada agar dapat meningkatkan motifasi kerja

karena semua perencanaan merupakan hasil pemikiran dan

ide

e) Ada urutan kegiatan

Disamping dibuat prioritas, dalam pelaksanaannya juga

dibuat urutan kegiatan yang disusun mulai dari yang mudah

dilaksanakan sampai yang paling yang sulit dikerjakan.

f) Praktis

Berarti mudah dilaksanakan oleh semua staf sesuai dengan

tugas dan wewenangnya sehingga semua bekerja saling

membantu sesuai fungsinya dan tidak saling lempar

tanggung jawab.

Page 4 of 14

Page 5: Konsep Manajemen Keperawatan

g) Fleksible

Berarti setiap perencanaan akan mudah mengikuti

perkembangan situasi sehingga bisa diubah baik dikurangi

atau dimodifikasi maupun dihilangkan bila tidak sesuai

dengan kebijakan institusi

3) Sifat Perencanaan

a) Faktual, maksudnya berdasarkan fakta fakta yang memang

muncul dan dapat diperkirakan bukan disesuaikan dengan

pendapat atau opini manajer. Tidak boleh ditambahi atau

dikurangi.

b) Rasional, maksudnya berusaha membuat perencanaan yang

bisa diterima oleh akal sehat.

c) Fleksible, maksudnya perencanaan sebagus apapun bisa

berubah bilamana situasi atau kondisi harus berubah,

bahkan karena dirubah kadang kadang hasilnya tidak

efesien.

d) Berkesinambungan maksudnya, diharapkan setiap

perencanaan yang baik bisa diteruskan ahkan menjadi

landasan bagi emajuan organisasi.

b. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah pengelompokan/pengaturan kegiatan yang

dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi, yang meliputi supervisi,

koordinasi dengan unit kerja lain secara vertikal ataupun horisontal

(Depkes RI, 2001). Hasil akhir pengorganisasian adalah menetapkan

siapa, melakukan apa dan dengan siapa bekerja.

1) Prinsip Pengorganisasian

a) Pembagian Kerja

Agar jelas dalam pembagian kerjanya maka yang

diperlukan adalah (1) Job Description yaitu kerangka kerja

karyawan sesuai dengan posisi masing-masing, (2)

Pengembangan Prosedur yaitu kegiatan pengarahan untuk

Page 5 of 14

Page 6: Konsep Manajemen Keperawatan

melakukan pekerjaan agar sesuai dengan tujuan dan (3)

Description yaitu pembuatan hasul kerja berupa standar

kerja agar mudah dilaporkan kepada atasan.

b) Pendelegasian Tugas

Pendelegasian tugas merupakan pelimpahan wewenang dan

tanggung jawab kepada staf untuk melakukan tindakan

dengan batas kewenangan tertentu.

c) Koordinasi, adalah suatu kegiatan melakukan komunikasi

dan hubungan dengan pihak yang terlibat dalam

melancarkan kegiatan agar terjadi keselarasan tindakan,

sikap di tempat kerja.

d) Manajemen Waktu

e) Metode penugasan pelayanan masyarakat

f) Teori perubahan

c. Pengarahan (Directing)

Yaitu proses penerapan pelayanan keperawatan untuk mencapai

tujuan pelayanan yang optimal meliputi kegiatan motivasi,

komunikasi dan kepemimpinan (Depkes RI, 2001). Kepala ruangan

dalam hal ini akan melakukan kegiatan membimbing, mengarahkan

pekerjaan perawat pelaksana, memberikan motivasi, memberikan

reward, meneruskan informasi kebijakan dari kepala rumah sakit

serta melakukan supervisi internal ruangan.

d. Pengendalian (Controlling)

Yaitu kegiatan membandingakan hasil kerja dengan standar

penampilan kerja yang diinginkan dan mengambil kegiatan

perbaikan bila ada kekurangan.

Page 6 of 14

Page 7: Konsep Manajemen Keperawatan

B. Konsep Kepemimpinan dalam Keperawatan

1. Konsep kepemimpinan

Menurut Sulvian dan Decker (1989), kepemimpinan merupakan

penggunaan keterampilan seseorang dalma mempengaruhi orang lain

untuk melaksanakan sesuatu dengan sebaik-baiknya sesuai dnegan

kemampuannya. Kepemimpinan dalam keperawatan merupakan

kemampuan dan keterampilan seorang pimpinan perawat dalam

mempengaruhi perawat lain bidawah pengawasannya untuk

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam memebrikan

pelayanan dan asuhan keperawatan sehingga tujuan keperawatan

tercapai.

2. Fungsi dan Tugas Pimpinan

a. Orientasi tugas

1) Merencnakan dan mengorganisir kegitaan

2) Menyediakan informasi yang diperlukan oleh atasan ataupun

staff

3) Membuat pengawasan, memberi pengarahan dan bimbingan

4) Bertanggung jawab atas pekerjaannya dan orang lain

5) Mendukung kerjasama dan partisipasi staf

6) Mengevaluasi hasil dan menganalisa kekuatan dan kelemahan

staff

b. Orientasi hubungan antar manusia

1) Memberikan dorongan dengan sikap bershabat

2) Mengungkapakan perasaan yang dialami

3) Mendamaikan / memprtemukan pendapat yang berbeda,

menyelesaikan konflik

4) Memperlancar urusan dengan sebaik-baiknya

5) Menentukan aturan main orientasi fungsi dan tugas pemimpin

3. Aktifitas Kepemimpinan

a. Memberikan pengarahan

b. Melakukan supervisi

Page 7 of 14

Page 8: Konsep Manajemen Keperawatan

c. Melakukan koordinasi

d. Memberikan motivasi

4. Keterampilan dalam kepemimpinan

Seorang pemimpin dituntut unbtuk memiliki keterampilan khusus yang

bersifat manajerial sesuai tingkat dan kedudukan, antara lain:

a. Keterampilan yang bersifat tekhnis

Kesanggupan untuk mengerti dan mengerjakan aktivitas teknik

b. Keterampilan hubungan antara manusia

Kesanggupan untuk bekerjasama dengan orang lain.

c. Ketereampilan yang bersifat konseptual

Kesanggupan untuk menggunakan konsep yang ada.

5. Kualitas dan perilaku pemimpin

Beberapa ahli meneliti bahwa tidak ada teori bagaimana menjadi seorang

pemimpin yang paling baik dan jenis pemimpin apa yang paling (Tappen,

Weis & Whitehead, 1999). Tapi seorang pemimpin perawat akan terlihat

berbeda dari sisi kualitas dan perilakunya (Dunham-Taylor, 1995;

Manske, 1989; Montebello, 1994; Tappen, 1995)

Kualitas dan perilaku pemimpin dari segi latar belakang antara lain:

a. Trait approach

Paham teori bakat kepemimpinan. Pemimpin yang dilahirkan telah

mempunyai bakat-bakat intelegensi , kepekaan social, peran serta

social.

b. Situational theory

Kepemimpinan berhubungan dengan situasi sosial

c. Contingency model

3 dimensi kepemimpinan , pemimpin – bawahan struktur tugas dan

kekuasaan

d. Transformational leadership

Kepemimpinan tradisional atau transaksional dan dan kepemimpinan

tranformaksional.

Page 8 of 14

Page 9: Konsep Manajemen Keperawatan

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan

a. Karakteristik pribadi

Karakteristik kepemimpinan keperawatan yang efektif :

1) Jujur

2) Terbuka

3) Terus belajar

4) Wirausa

5) Disiplin

6) Intelegent

b. Kelopompok yang dipimpin

Semakin besar kelompok yang dipimpin semakin sulit menjalankan

kepemimpinan. Untukl memudahkannya maka perlu dilakukan

pembagian tugas kepada unit-unti atau tim . Selain besarnya

kelompok, maka jumlah perawat yang menjadi anggota kelompok

juga akan mempengaruhi proses kepemimpinan yang dijalankan.

Rentang kendali pada staf sangat luas sehingga penggunaan berbagai

metode penugasan dalam pemberian asuhan keperawatabn

diterapkan agar memudahkan seorang kepala ruang perawatan dalam

mengendalikan staaf ruang keperawatan

c. Situasi yang dihadapi

Beberapa situsi ruang perawatan memepengaruhi proses

kepemimpinan dalam pelayanan asuhan keperawatan antara lain :

1) Kemampuan dan pengalaman anggota

2) Peraturan dan kebijakan rumah sakit

7. Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan merupakan suatu pola perilaku yang ditampilkan

sebagai pimpinan ketika mencoba mempengaruhi perilaku orang lain.

Oleh karena perilaku yang diperlihatkan oleh bawahan pada dasarnya

adalah respon bawahan terhadap gaya kepemimpinan yang dilakukan

pada mereka.

Page 9 of 14

Page 10: Konsep Manajemen Keperawatan

Gaya kepemimpinan cenderung sangat bervariasi dan berbeda-beda yang

dapat dikkualifikasikan berdasarkan beberapa aspek, yaitu :

a. Aspek perilaku

1) Kepemimpinan positif

Mempunyai pandangan bahwa pada hakikatnya orang bersedia

melakukan pekerjaan dengan baik bila diberi kesempatan dan

dorongan yang cukup

2) Kepemimpinan negative

Mempunyai pandangan bahwa seseorang harus dipaksa untuk

bekerja, sehingga pimpinan memotivasi dengan menciptakan

rasa takut, sering memberikan hukuman dengan sangsi

b. Aspek. Kekuasaan dan wewenang

1) Otoriter

Pimpinan berorientasi pada tugas yang harus segera

diselesaikan, menggunakan posisi dan power dalam memimpin.

Pemimpin menentukan semua tujuan dan pengambilan

keputusan

2) Demokratis

Pimpinan menghargai sifat dan kemampuan tiap staf.

Menggunakan pribadi dan posisi untuk mendorong munculnya

ide dari staf serta memotivasi kelompok untuk menentukan

tujuan sendiri

3) Partisipatif

Merupakan gabungan antara otokratik dan demokratik, yaitu

pemimpin menyampaikan hasil analisa dari masalah dan

mengusulkan tindakan kepada bawahan. Untuk itu staf diminta

saran dan krtik yang selanjutnya keputusanb akhir dilakukan

bersama-sama

4) Bebas tindakan

Pimpinan hanya sebagai, staff yang menentukan sendiri

kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan tanpa pengarahan,

Page 10 of 14

Page 11: Konsep Manajemen Keperawatan

supervise dan koordinasi. Sehingga kendali yang dilakuakn

pimpinan sangat minimal dan hanya bersifat laporan.

8. Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan

Menurut Colquitt, Lepine dan Wesson ada 3 faktor yang mempengaruhi

gaya kepemimpinan yaitu :

a. Decision making

b. Day to day behavior

c. Behavior that fall of a leader”s typical duties

Contingency Leadership Model

Teori Fiddler menyatakan bahwa kinerja kelompok tergantung pada

interaksi antara gaya kepemimpinan seseorang dan situasi yang

mendukung. Faktor situasional mempengaruhi gaya kepemimpinan

seseorng. Saat situasi menyenangkan m,aka akan dipilih task oriented.

Saat situasi tengah-tengah antara senang dan tidak senang maka dipilih

relationship orientation leader. Sedangkan dalam kondisi yang tidak

senang maka akan dipilih task oriented. Faktor situasional yang bisa

mempengaruhi gaya kepemimpinan sesorang yaitu

a. Hubungan atasan-bawahan (leader-member relation)

Faktor dalam teori Fiedler contingency model yang menunjukkan

adanya derajat keyakinan, derajat kepercayaan, dan derajat tanggung

jawab sehingga pemimpin mampu mempengaruhi bawahannya.

b. Jenis tugas (task structure)

Ciri-ciri jenis tugas antara lain :

1) menjelaskan bagaiman tingkatan pekerjaan dapat dibuat dengan

jelas dan dimengerti dengan jelas semua orang yang

melaksanakannya

2) menjelaskan bagaimana masalah yang ada bias diseleseikan

dengan berbagai macam prosedur (SOP) yang dibuat

Page 11 of 14

Page 12: Konsep Manajemen Keperawatan

3) menjelaskan bagaiman ada perbaikan terhadap pemecahan

masalah atau keputusan yang telah diambil yang dilakukan oleh

orang yang memiliki wewenang secara logis, SOP atau umpan

balik.

4) Menjelaskan bagaimana adanya penjelasan yang dapat diterima

secara umum daripada sekedar pemecahan maslah yang

tujuannya mengoreksi bawahannya.

c. Posisi jabatan (position power)

Posisi jabatan adalah salah satu faktor dalam teori Fiedler

contingency model yang menunjukkan pentingnya

kekuasaan/jabatan yang melekat pada jabatan seorang pemimpin.

Page 12 of 14

Page 13: Konsep Manajemen Keperawatan

DAFTAR PERTANYAAN

1. Bagaimana mengaplikasikan konsep kepemimpinan yang efektif di lapangan?

2. Bagaimana sikap pemimpin kepada bawahannya ketika apa yang dilaporkan

tidak sesuai dengan apa yang dilakukan? Misalnya saja ketika melaporkan

asuhan keperawatan di rumah sakit terkadang apa yang ditulis perawat di

asuhan keperawatan tidak sesuai dengan implementasinya?

3. Fungsi manajemen keperawatan salah satunya adalah sebagai contolling,

dalam pelaksanaannya adakah jangka waktu yang ditentukan dalam

pelaksanaan fungsi tersebut? Karena ketika dilapangan banyak ditemui

misalnya peralatan-peralatan medis yang sebenarnya sudah tidak layak pakai

tetapi masih saja disimpan/digunakan.

4. Bagaimana ketagasan fungsi controlling dari Manajemen Keperawatan

tentang ketenagakerjaan ketika banyak sekali perawat yang menukar shift

tanpa sepengetahuan kepala ruang?

5. Apa sajakah faktor-faktor yang dapat menentukan baik atau tidaknya

manajemen keperawatan dalam suatu Rumah Sakit?

6. Bagaimanakah praktik penerapan konsep manajemen di lapangan?

7. Kebijakan apa yang seharusnya dilakukan oleh pemimpin apabila menemui

staf yang tidak patuh terhadap peraturan yang ada?

8. Tindakan seperti apakah yang seharusnya seorang pemimpin lakukan agar

semua staffnya dapat mematuhi menejemen yang telah ada?

9. Adakah kriteria yang harus dipenuhi oleh seorang pemimpin?

10. Gaya kepemimpiman yang seperti apakah yang sangat cocok diterapkan di

rumah sakit di Indonesia?

Page 13 of 14

Page 14: Konsep Manajemen Keperawatan

DAFTAR PUSTAKA

Kurniadi, Anwar. 2013. Manajemen Keperawatan dan Prospektifnya: Teori,

Konsep, Aplikasi. Jakarta : FKUI

Nursalam. 2012. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan

Profesional. Jakarta: Salemba Medika

Safaria, Triantoro. 2004. Kepemimpinan. Ed I. Yogyakarta: Graha Ilmu

Suarli, S dan Bahtiar, Nyanyan. Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan

Praktis. Jakarta: Erlangga

Suyanto, 2009. Mengenal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan di Rumah

Sakit. Jogjakarta: Mitra Cendikia Pres

Page 14 of 14