Konsep Komunikasi Virtual

24
205 Untuk memahami bagaimana pemanfaatan TIK sebagai sarana komunikasi antara guru dan siswa, pada bab ini akan dibahas beberapa hal tentang konsep dan prosedur yang dipandang akan mengantarkan pembaca ke arah pemahaman tentang penggunaan TIK sebagai sarana komunikasi guru dengan siswa. Tema-tema yang akan dibicarakan pada bab ini meliputi konsep komunikasi di dunia maya, manfaat komunikasi virtual, jenis-jenis komunikasi di dunia maya, prosedur pemanfaatan TIK untuk komunikasi, dan terakhir akan dibahas tentang salah satu program aplikasi yang bisa digunakan untuk aktivitas komunikasi. 7.1 KONSEP KOMUNIKASI DI DUNIA MAYA Terdapat beragam pengertian tentang komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli komunikasi. Namun demikian, dari sekian pengertian yang ada bisa diambil saripati hakikat dari komunikasi itu sendiri. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari pemberi pesan (komunikator) kepada penerima pesan (komunikan) sehingga terjadi kesamaan pengertian atas pesan. Dari pengertian ini bisa kita fahami bahwa pertama, dalam proses komunikasi selalu melibatkan dua pihak atau lebih, pemberi pesan dan penerima pesan. Kedua, adanya pesan yang disampaikan, pesan itu sendiri bisa dalam beragam bentuk: kata, gambar, teks, simbol dan sebagainya. Apapun bentuk pesannya, inti yang diharapkan adalah adanya kesamaan pemahaman antara komunikator dan komunikan atas pesan tersebut. Apabila kita gambarkan dalam bentuk bagan, proses komunikasi akan tampak seperti di bawah ini:

Transcript of Konsep Komunikasi Virtual

Page 1: Konsep Komunikasi Virtual

205

Untuk memahami bagaimana pemanfaatan TIK sebagai sarana

komunikasi antara guru dan siswa, pada bab ini akan dibahas beberapa

hal tentang konsep dan prosedur yang dipandang akan mengantarkan

pembaca ke arah pemahaman tentang penggunaan TIK sebagai sarana

komunikasi guru dengan siswa. Tema-tema yang akan dibicarakan pada

bab ini meliputi konsep komunikasi di dunia maya, manfaat komunikasi

virtual, jenis-jenis komunikasi di dunia maya, prosedur pemanfaatan TIK

untuk komunikasi, dan terakhir akan dibahas tentang salah satu program

aplikasi yang bisa digunakan untuk aktivitas komunikasi.

7.1 KONSEP KOMUNIKASI DI DUNIA MAYA

Terdapat beragam pengertian tentang komunikasi yang

dikemukakan oleh para ahli komunikasi. Namun demikian, dari sekian

pengertian yang ada bisa diambil saripati hakikat dari komunikasi itu

sendiri. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari pemberi pesan

(komunikator) kepada penerima pesan (komunikan) sehingga terjadi

kesamaan pengertian atas pesan. Dari pengertian ini bisa kita fahami

bahwa pertama, dalam proses komunikasi selalu melibatkan dua pihak

atau lebih, pemberi pesan dan penerima pesan. Kedua, adanya pesan

yang disampaikan, pesan itu sendiri bisa dalam beragam bentuk: kata,

gambar, teks, simbol dan sebagainya. Apapun bentuk pesannya, inti yang

diharapkan adalah adanya kesamaan pemahaman antara komunikator

dan komunikan atas pesan tersebut.

Apabila kita gambarkan dalam bentuk bagan, proses komunikasi

akan tampak seperti di bawah ini:

Page 2: Konsep Komunikasi Virtual

206

Makna lain yang bisa kita fahami dari pengertian komunikasi di atas

adalah bahwa komunikasi terjadi dalam hubungan interaksi antara pihak

satu dengan pihak lainnya. Dalam konteks pendidikan atau pembelajaran

pihak-pihak yang terlibat interaksi ini adalah guru dengan siswa.

Proses interaksi penyampaian dan penerimaan pesan, bisa terjadi

melalui pemanfaatan suatu sarana atau media tertentu. Dalam komunikasi

di dunia maya media yang digunakan adalah komputer, baik hardware

maupun software. Dunia maya atau dunia virtual itu sendiri, merujuk pada

pengertian jaringan informasi elektronis yang mendunia yang terjadi

karena adanya teknologi Internet (international networking/interconnected

network). Kesalingterhubungan secara global antara dua komputer atau

lebih, yang bisa mencapai jutaan komputer jumlahnya, sehingga bisa

saling tukar informasi antara komputer satu dengan yang lainnya. Antara

komputer satu dengan yang lainnya bisa berkomunikasi, saling berkirim

atau bertukar informasi atau pesan. Dengan demikian, yang dimaksud

dengan komunikasi di dunia maya adalah komunikasi yang dilakukan tidak

dalam bentuk tatap muka langsung, akan tetapi interaksi mengirim dan

menerima pesan atau informasi melalui pemanfaatan wahana jaringan

internet.

Page 3: Konsep Komunikasi Virtual

207

7.2 MANFAAT KOMUNIKASI VIRTUAL

Sesuai dengan karakteristik dari dunia virtual itu sendiri, ada

sejumlah manfaat atau keuntungan berkomunikasi yang dilakukan secara

virtual, di antaranya yaitu:

Cepat, komunikasi atau pertukaran informasi bisa dilakukan 1.

dengan cepat. Meskipun komunikasi dilakukan dalam kondisi

jarak yang jauh, tidak perlu menunggu waktu yang lama. Hal ini

bisa dilakukan khususnya apabila menggunakan fasilitas yang

memungkinkan melakukan komunikasi yang synchronous.

Mudah, apabila sudah mengusai teknis operasional komputer 2.

dan fasilitas pendukung yang dibutuhkan, proses komunikasi bisa

dilakukan dengan mudah.

Komunikasi 3. virtual bisa dilakukan secara real time juga unreal time.

Secara real time artinya komunikasi dilakukan secara langsung,

komunikator dan komunikan berinteraksi pada waktu yang

sama, tanpa penundaan waktu untuk memberi respon atas pesan

yang diterima (synchronous system). Sedangkan yang unreal

time yaitu kebalikan dari yang real time, ada penundaan waktu

respon atas pesan-pesan yang disampaikan oleh para pihak yang

berkomunikasi (asychronous system).

Bisa individual atau grup. Komunikasi virtual bisa dilakukan baik 4.

Page 4: Konsep Komunikasi Virtual

208

secara one to one, satu orang dengan satu orang, maupun secara

kelompok (group). Bisa dipilih sesuai dengan keperluan.

Jumlah dan jenis pesan bisa besar dan beragam. Keuntungan atau 5.

kelebihan lainnya dari komunikasi virtual ini adalah jumlah pesan

atau informasi yang disampaikan bisa banyak dan dalam berbagai

bentuk pesan: teks, suara, dan gambar. Atau bahkan gabungan dari

ketiga jenis pesan tersebut.

Masih terdapat sejumlah kebaikan atau manfaat lainnya yang bisa

di dapat dari komunikasi virtual. Selanjutnya akan kita bahas jenis-jenis

komunikasi di dunia maya.,

7.3 JENIS-JENIS KOMUNIKASI DI DUNIA MAYA

Berikut ini akan disajikan empat jenis komunikasi di dunia maya

yang bisa dilakukan, yaitu komunikasi menggunakan atau memanfaatkan

fasilitas e-mail, Milis, Chatting dan Facebook.

A. e-mail

e-mail merupakan kependekan dari electronic mail, dalam bahasa

indonesia artinya surat elektronik. Kata e-mail itu sendiri merujuk pada

dua hal, pertama, e-mail merupakan suatu jenis program aplikasi atau

fasilitas berbasis Internet yang dirancang untuk mengirim dan menerima

surat secara elektronik. Ada beberapa aplikasi e-mail di antaranya Yahoo!

Mail, Gmail, Hotmail, AOL, Sina, 126, 163, Daum dan sebagainya. Program

ini digunakan untuk membaca, mengirim, dan menyimpan e-mail

Kedua, e-mail yaitu surat elektronik. Surat elektronik adalah surat

yang dibuat, dikirim dan diterima tidak dalam bentuk fisik berupa kertas

akan tetapi dalam bentuk data elektronik yang dibuat, dikirim dan/atau

diterima dalam bentuk data yang diolah dan dikirim menggunakan

program aplikasi e-mail dengan memanfaatkan peralatan elektronik

komputer dan jaringan internet.

Page 5: Konsep Komunikasi Virtual

209

Melalui e-mail ini kita bisa saling berkirim surat sebagaimana

layaknya saling berkirim surat biasa, hanya dalam wujud surat yang

berbeda, bukan berupa kertas.

Beragam jenis data dan informasi yang bisa dikirim melalui e-mail,

yaitu bisa berupa teks atau tulisan, gambar, suara, dan video. Kesemuanya

dalam bentuk data elektronis.

B. Milis

Milis atau mailing list adalah layanan di dalam Internet yang

digunakan untuk berdiskusi melalui e-mail. Diskusi dalam milis bisa

dikelompok-kelompokkan berdasarkan kategori atau topik dan kelompok

tertentu. Misalnya topik tentang pekerjaan, bisnis, pendidikan, hobi dan

lain-lain. Atau kelompok organisasi kemahasiswaan, HMJ KURTEK, BEM,

HMI dan sebagainya. Salah satu penyedia mailing list (server) yang paling

terkenal adalah Yahoo!.

Untuk bisa melakukan diskusi di milis atau mailing list, kita harus

terdaftar terlebih dahulu di penyedia mailing list, misalnya di Yahoo!

Groups. Kalau sudah terdaftar artinya kita sudah memiliki akses untuk

masuk ke dalam kelompok-kelompok diskusi di mailing list yang sudah

ada. Di sini kita bisa mengirim dan menerima pesan e-mail sesuai dengan

tema diskusi tertentu.

Tidak menutup kemungkinan, ketika sesudah sekian lama menjadi

anggota milis kita merasa jenuh atau merasa tidak menemukan apa yang

kita butuhkan, kita bisa keluar dari keanggotaan kelompok diskusi yang

sudah kita masuki. Selanjutnya, kita bisa masuk sebagai anggota pada

tema atau kelompok yang lain atau membentuk kelompok sendiri dengan

tema diskusi sesuai dengan bidang keminatan kita.

Untuk membuat group diskusi baru, kita harus mendaftar

pembentukan group atau kategori tema diskusi terlebih dahulu. Apabila

kelompok sudah terbentuk, selanjutnya kita bisa mengundang orang-

Page 6: Konsep Komunikasi Virtual

210

orang yang memiliki keminatan yang sama atau yang tertarik dengan

tema diskusi yang kita bentuk untuk menjadi teman atau anggota milis.

Apabila sudah banyak pendaftar atau banyak yang ikut bergabung

dengan kelompok baru kita, di sini kita harus bisa mengelola keberadaan

para anggota milis. Di antaranya pengelolaan status anggota misalnya

sebagai anggota (member), moderator atau sebagai owner, termasuk

menghapus dari keanggotaan milis.

C. Chatting

Chatting merupakan kata benda dari kata kerja chat (Inggris) artinya

mengobrol. Chatting dalam dunia Internet artinya program yang tersedia

yang digunakan untuk mengobrol atau berinteraksi via internet. Melalui

fasilitas ini, kita bisa bisa mengobrol atau berkomunikasi dengan siapa

pun dan di mana pun di seluruh belahan dunia. Pemanfaatan chatting

ini, dewasa ini banyak digunakan untuk mencari perkenalan dengan

orang-orang yang berbeda latar budaya, bahkan terkadang untuk ajang

cari jodoh. Meskipun demikian, sebenarnya pemanfaatan internet tidak

terbatas untuk perkenalan saja, tetapi dapat digunakan untuk beragam

tujuan termasuk untuk kepentingan pendidikan.

Ada beberapa jenis komunikasi yang bisa dilakukan dengan

program chatting ini, yaitu komunikasi lewat tulisan, komunikasi dengan

suara, komunikasi dengan gambar, bisa mengirim file, juga bisa mengirim

pesan singkat (SMS). Selain dari pada itu, chatting bisa dilakukan berdua

saja atau beramai-ramai dengan banyak orang. Untuk ngobrol dengan

banyak orang bisa menggunakan fasilitas chat room.

Chatting di internet menjadi mungkin dilakukan karena adanya suatu

perangkat lunak (software) yang dikembangkan khusus untuk melakukan

itu. Terdapat sejumlah perangkat lunak yang dewasa ini bisa digunakan di

antaranya yaitu: mIRC, MSN Messenger, ICQ, GotoWorld, Yahoo! Messenger,

dan yang lainnya. Menurut beberapa literatur, yang paling banyak

Page 7: Konsep Komunikasi Virtual

211

digunakan adalah Yahoo! Messenger. Dalam Yahoo! Messenger fasilitasnya

cukup lengkap dan menarik. Fasilitas tersebut adalah: chat lewat suara

(voice chat), chat sambil tatap muka via kamera (webcam), melakukan

panggilan dari komputer ke komputer (PC to PC call), Melakukan panggilan

dari komputer ke telepon (PC to phone call), melakukan panggilan dari

telepon ke komputer (phone to PC call), ruang-ruang chat (chat rooms),

mendengarkan radio online (launch cast radio), mengirim file (file transfer),

bermain game dengan lawan chat (Yahoo! Games), mengobrol dengan

beberapa orang sekaligus (conference) dan sebagainya.

D. Facebook

Facebook merupakan salah satu program aplikasi dunia maya

jaringan sosial berbasis internet, di samping program lainnya. Pencetus

dan pengembang aplikasi ini adalah Mark Zuckerberg seorang mahasiswa

Universitas Harvard. Tujuan awal dari dikembangkannya facebook ini

yaitu sebagai media untuk saling mengenal antar mahasiswa Harvard,

saling mengenal jati diri teman-teman sekampusnya dengan tanpa harus

bertatap muka langsung. Mengingat jumlah mahasiswa yang begitu

banyak.

Melalui facebook ini kita bisa berkenalan dengan orang baru, reuni

dengan teman-teman lama, juga bisa digunakan untuk kepentingan

tertentu lainnya misal pendidikan, politik, bisnis dan sebagainya. Melalui

situs ini kita bisa berekspresi, berkomunikasi dengan teman atau kenalan

yang sudah ada, juga bisa memperluas jaringan pertemanan dengan

cara mengundang atau diundang teman. Merujuk pada penjelasan Team

Cyber (2009) dalam 30 Menit Membongkar Rahasia Facebook, terdapat

sejumlah kelebihan yang dimiliki facebook dibanding program jejaring

sosial lainnya, yaitu:

Umumnya 1. data profile di facebook real, karena sebagai personal

press release dan meningkatkan jaringan pertemanan. Baik itu

teman baru atau teman lama, di dalam ataupun di luar negeri, serta

Page 8: Konsep Komunikasi Virtual

212

baik yang sudah dikenal ataupun teman baru;

Updating data 2. di facebook dapat dilakukan dengan mudah, bisa

melalui personal computer (PC), laptop, smartphone yang terhubung

ke internet dan ‘handphone’;

Tag 3. atau penamaan yang saling terhubung untuk foto-foto,

sehingga bisa menjadi media awal untuk saling berkomunikasi

dengan teman-teman lama. Fasilitas ini bisa menjadi salah kunci

penting yang memungkinkan untuk facebook menjadi ajang reuni

atau mencari teman lama di manapun berada;

Pengorganisasian kegiatan untuk 4. updating facebook lebih

mudah karena ada pemberitahuan (notifikasi) tentang banyak

hal sehingga mudah untuk mengetahui tembahan reaksi teman-

teman di facebook sejak log in yang terakhir. Notifikasi itu misalnya

ada teman yang menyetujui menjadi teman (accept friend), teman

yang menulis pesan (wrIte a wall) dan sebagainya;

Notifikasi atau 5. alert (pemberitahuan sesaat) dapat juga dilihat di

alamat email yang terdaftar;

Dengan 6. facebook dimungkinkan juga untuk chatting satu orang

dengan satu orang (one to one), meskipun belum ada feature untuk

chatting secara bersama (conference);

Bisa membuat 7. group sesuai dengan keinginan, sehingga

memudahkan untuk mengelompokkan rekan sesuai dengan

klasifikasi tertentu. Misalnya menurut hobi, sekolah, pekerjaan

dan sebagainya. Pengelompokan ini sangat bermanfaat untuk

mengarahkan tema pembicaraan, sehingga komunikasi bisa lebih

terarah;

Terdapat fasilitas 8. wall-to-wall atau penulisan pada dinding, yaitu

menuliskan pesan publik ke teman facebook yang memungkinkan

untuk memberikan nilai positif atas teman tersebut;

Dapat mengirim pesan secara terbatas. Dalam 9. facebook ada tiga

kategori pengiriman pesan yaitu kirim ke satu orang, kirim ke

Page 9: Konsep Komunikasi Virtual

213

semua anggota group, krim khusus untuk admin, dan kirim ke

kelompok rekan-rekan (conference);

Dapat mengatur pertemuan melalui penggunaan fasilitas membuat 10.

acara (create event) dan sekaligus juga dapat mengundang teman-

teman yang dikehendaki. Dalam feature ini bisa memberikan

gambaran yang cukup menyeluruh tentang acara yang akan

diselenggarakan, misalnya deskripsi acara, foto, dan video. Selain

daripada itu, siapa saja teman yang bisa hadir, mungkin hadir, atau

masih dalam konfirmasi juga bisa dilihat;

Dapat mencari atau mengundang teman hanya dengan tahu 11.

e-mailnya, namanya, sekolahnya atau informasi penting lainnya;

Memungkinkan mencari teman lama melalui fasilitas menu 12. People

You May Know. Teman lama bisa dicari dari jaringan yang sudah

menjadi teman facebook, biasanya lengkap dengan foto, teman

yang bersesuaian (mutual friend) atau dengan mengirim pesan

pribadi untuk penegasan;

Memungkinkan kita untuk melihat acara yang akan kita hadiri dan 13.

teman facebook yang akan ulang tahun, pada menu Events and

Bithdays;

Mengundang teman bisa dilakukan dengan lebih mudah, cukup 14.

dengan memasukkan alamat e-mail dan password-nya;

Bisa membuka ruang kesempatan berkomunikasi lebih lanjut atau 15.

luas untuk pengembangan dan memperkuat proses jejaring sosial

melalui menu application. Di antaranya untuk kampanye kegiatan

sosial, periklanan, pencarian dana, game, dan sebagainya;

Memungkinkan memberikan informasi yang luas untuk 16. press

release pribadi, terutama memberikan demokratisasi hubungan

antar manusia. Hal ini mungkin dilakukan karena dalam facebook

terdapat menu Profile sub-menu Info;

Terdapat 17. Update semacam micro blogging, merupakan press release

pribadi atas semua kegiatan kita secara live. Apabila kita meng-

Page 10: Konsep Komunikasi Virtual

214

update informasi yang berkaitan dengan diri kita, termasuk tentang

suasana hati kita, hal ini bisa memberikan rasa kedekatan di antara

teman-teman kita yang membacanya. Bisa saling memberikan

masukan atau saling menguatkan;

Menu lainnya yang selalui berkembang sehingga memungkinkan 18.

adanya ruang yang cukup luas unutk berkreasi dan berinovasi

dalam membuat press release pribadi yang bisa digunakan atau

berfungsi sebagai pemasaran diri.

Manakah dari jenis komunikasi dunia maya tersebut yang akan

digunakan oleh guru? Ini tergantung dari tujuan dan sifat dari komunikasi

itu sendiri. Apakah perlu komunikasi langsung dalam pengertian respon

harus dilakukan saat itu juga atau tidak, apakah komunikasi antar individu

atau kelompok. Apakah pesan berupa teks, gambar, atau gabungan dari

teks dan gambar. Tujuan dan sifat dari komunikasi yang akan dilakukan

menentukan jenis komunikasi virtual apa yang cocok digunakan.

7.4 MODEL PENGGUNAAN ICT DALAM PENDIDIKAN/ PEMBELAJARAN

Pendidikan mempunyai dimensi yang luas, dalam tulisan ini

pendidikan merujuk pada dimensi program dan strategi pembelajaran

dalam rangka mengembangkan kemampuan pebelajar (siswa). Dengan

demikian ICT dalam pendidikan artinya pemanfaatan ICT dalam kegiatan

pendidikan ditinjau dari sisi program yang harus didesain dan bagaimana

desain itu dimplementasikan.

ICT akan memberikan manfaat pada pendidikan jika ICT itu dirancang

dan digunakan secara baik bagi kegiatan pendidikan. Tanpa adanya desain

yang baik ICT tidak akan memberikan manfaat yang optimal, bahkan

tidak menutup kemungkinan justru akan menjadi penghambat kegiatan

pendidikan. Hal ini sejalan dengan pernyataan OECD (on line) dan Ellis et

al. (1999) yang pada intinya menjelaskan bahwa memang ICT memiliki

Page 11: Konsep Komunikasi Virtual

215

kebaikan dan bisa dimanfaatkan bagi pendidikan. Namun demikian ICT-

nya sendiri tidak akan memberikan dampak yang signifikan dibandingkan

dengan pembelajaran biasa jika penggunaan ICT itu tidak didesain secara

baik.

Terdapat beragam pandangan mengenai model pemanfaatan ICT

(internet) dalam pendidikan, di antaranya yaitu sebagai berikut:

Abdulhak (Catatan kuliah mata kuliah Kebijakan Pemanfaatan TI dalam

Pendidikan, 2005) mengklasifikasikan pemanfaatan ICT ke dalam tiga jenis,

yaitu: pertama, ICT sebagai media (alat bantu) pendidikan. Artinya hanya

sebagai pelengkap untuk memperjelas uraian-uraian yang disampaikan

guru. Kedua, ICT sebagai sumber. Pada jenis pemanfaatan kategori ini,

ICT digunakan sebagai sumber informasi, dalam penggunaannya siswa

mencari informasi via ICT berdasarkan bimbingan guru. Ketiga, ICT sebagai

sistem pembelajaran. Pada kategori ini ICT dirancang sedemikian rupa

sebagai suatu sistem pembelajaran yang terintegrasi. Fungsi media,

sumber, juga sistem atau prosedur pembelajaran tertentu tercakup.

Dari ketiga jenis pemanfaatan itu bisa dipilih sesuai kebutuhan.

Tidak ada suatu keharusan tertentu model pamanfaatan mana yang harus

diikuti. Bahkan jika dipandang cara konvensional lebih efektif dan efisien

untuk bagian-bagian tertentu, maka model pembelajaran konvensional

lebih baik untuk digunakan, tidak perlu memaksakan menggunakan ICT.

Namun ketika kebijakan, dengan berbagai rasional tertentu,

menentukan untuk mengoptimalkan penggunaan ICT dalam proses

pendidikan, maka agar penerapan ICT dalam pendidikan bisa betul-

betul optimal diperlukan kemampuan pengelolaan dan pelaksanaan

pendidikan berbasis ICT secara baik.

Selanjutnya, Lowther, et al. (2000: 135) mengemukakan lima

level penggunaan teknologi www dalam pendidikan. Di bawah ini lima

tingkatan penggunaan web dalam pendidikan.

Page 12: Konsep Komunikasi Virtual

216

Tabel 1 Levels of WWW use in education

(Harmon and Jones; Lowther et al.; Abbey, 2000:125)

Level Deskripsi

Level 0

No web use

Tidak menggunakan web sama sekali

Level 1

Informational

Menyediakan informasi yang relatif stabil kepada

siswa, isi informasi terdiri dari silabus, jadwal pelajaran/

kuliah, dan kontak informasi. Infomasi jenis ini mudah

dibuat oleh instruktur atau asisten, tidak atau hanya

sedikit memerlukan pemeliharaan harian, dan hanya

mengambil sedikit ruang dan bandwidth.

Level 2

Supplemental

Menyediakan informasi isi mata pelajaran kepada

siswa. Isinya meliputi catatan kuliah atau handout

lainnya. Contoh penyajiannya dalam power point yang

disimpan dalam dokumen HTML dan ditempatkan di

web untuk direview oleh siswa.

Level 3

Essential

Siswa tidak bisa menjadi anggota kelas yang aktif jika

tidak mengakses pelajaran di web secara teratur. Pada

level ini siswa memperoleh hampir seluruh, jika tidak

semuanya, informasi isi pelajaran dari web.

Level 4

Communal

Pada level ini ada pertemuan tatap muka dan online.

Informasi isi pelajaran mungkin disajikan secara

online atau di kelas. Idealnya siswa bisa mencari dan

menemukan banyak isi pelajaran secara mandiri.

Level 5

Immerse

Seluruh isi pelajaran dan interaksi belajar terjadi

secara on line. Cara ini tidak sama dengan ide belajar

jarak jauh biasa. Akan tetapi level ini harus dipandang

sebagai cara yang canggih, yaitu masyarakat belajar

virtual yang konstruktivistik.

Page 13: Konsep Komunikasi Virtual

217

Kemudian, Bonk et al. dalam artikelnya yang berjudul A Ten-Level

web Integration Continuum for Higher Education (Bonk et al.; Abbey, 2000:

58) menguraikan integrasi web ke dalam pendidikan lebih rinci yaitu

dalam sepuluh model, dimana kesepuluh model itu merupakan kontinum.

Analisis Bonk et al. tampak di bawah ini.

Tabel 2 A Continuum of Web Integration in Colleges Courses

(Bonk et al.; Abbey,2000:58)

No. Level Web Integration Deskripsi

1 Marketing/sillabi via

the web

Pengelola pembelajaran (dosen,

instruktur) memperkenalkan mata

kuliah dan tujuan pembelajaran serta

ikhtisar perkuliahan melalui web.

2 Student’s exploration

of web resources

Para guru atau calon guru

menggunakan web untuk

memperoleh sumber dan produk-

produk dan bahan-bahan perkuliahan

dan pengembangan guru melalui

web, misalnya dengan mengunjungi

e-laboratory, e-journal, e-news,

e-dictionary, e-library dll.

3 Student generated

resources published on

the web

Produk-produk dan bahan yang

diperoleh melalui eksplorasi di

web selanjutnya dikembangkan

untuk disajikan dalam perkuliahan/

pembelajaran untuk memperkaya

pengetahuan dan keterampilannya.

Page 14: Konsep Komunikasi Virtual

218

No. Level Web Integration Deskripsi

4 Courses resources on

the web

Dosen dan instruktur mengemas

bahan pembelajaran melalui web dan

pembelajaran menggunakan bahan

Blended e-learning lainnya. Misalnya

handout, makalah, ikhtisar materi

kuliah, penugasan.

5 Re-purpose web

resources

Dosen mengambil satu mata kuliah

yang disajikan secara lebih lengkap

melalui Internet sebagai model Blended

e-learning yang dikembangkan.

Termasuk sistem perkuliahannya

menggunakan web.

6 Substantive and

graded web activities

Peran guru sebagai peserta didik

dituntut untuk lebih banyak

menggunakan web untuk perkuliahan

dan pengembangan pembelajarannya,

misalnya menampilkan hasil karya

tulis melalui web, melakukan diskusi di

web (discussion group) yang semuanya

untuk memenuhi persyaratan mata

kuliah.

7 Courses activities

extending beyond class

Para guru diwajibkan untuk melakukan

kegiatan diskusi dengan pihak lain di

luar. Baik guru lain, para pakar, praktisi

melalui konferensi di Internet.

Page 15: Konsep Komunikasi Virtual

219

No. Level Web Integration Deskripsi

8 Web as alternative

delivery system for

resident student

Web digunakan sebagai sarana

untuk menyebarkan informasi dan

upaya mengatasi permasalahan-

permasalahan yang dihadapi

hubungannya dengan profesi guru,

dan web dijadikan sebagai sarana

penyebaran informasi untuk khalayak

luas khususnya tentang pendidikan.

9 Entire courses on the

web for student located

anywhere

Program pendidikan yang ditawarkan

melalui web digunakan oleh berbagai

kalangan guru di seluruh dunia dengan

menjadikannya sarana pembelajaran

khususnya pendidikan guru.

10 Courses fits within

longer programmatic

web initiative

Para pengembang pendidikan guru,

baik pemerintah maupun swasta,

mengembangkan program pendidikan

guru secara utuh melalui ICT dan

menawarkan secara luas kepada

semua orang di seluruh negara.

Dari deskripsi tentang penggunaan web dalam pendidikan di

atas, bisa kita lihat begitu luasnya alternatif penggunaan web/ICT dalam

pendidikan. Pemakaian model penggunaan web mana yang akan diadopsi

ini tergantung dari karakteristik kemampuan lembaga/penyelenggara

pendidikan yang bersangkutan. Termasuk di dalamnya faktor kemampuan

guru.

Page 16: Konsep Komunikasi Virtual

220

7.5 KEMAMPUAN/KOMPETENSI YANG DITUNTUT BAGI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BERBASIS WEB (ICT)

Semakin meluasnya kemungkinan penggunaan internet dalam

pendidikan dan pelatihan menuntut pengelola pendidikan untuk mampu

mengintegrasikan teknologi web ke dalam lingkungan belajar mulai dari

fase desain, pengembangan, penerapan, dan pemeliharaan. Setidaknya

ada tiga pihak yang dituntut kemam-puannya agar WBT bisa terselenggara

yaitu pihak lembaga, pengelola, dan guru/dosen.

Pertama, tuntutan kelembagaan. Situasi dan kondisi lembaga

pendidikan perlu diciptakan sedemikian rupa sehingga WBT

memungkinkan berjalan. Dalam hal ini kita bisa bercermin kepada

perusahaan yang telah menjalankan progam pendidikan yang telah

suskes dalam menyelenggarakan WBT.

Menurut uraian Ellis, et al. (1999), secara kelembagaan, perusahaan

yang berhasil menyelenggarakan WBT karena adanya kerja sama antar

departemen yang ada di perusahaan tersebut. Pihak-pihak/departemen

yang terkait dalam managemen WBT di antaranya adalah :

Departemen Teknologi Informasi;1.

Departemen Sistem Informasi dan Manajemen Sistem Informasi;2.

Departemen Pengembangan Produk;3.

Departemen Sumber Daya Manusia;4.

Departemen Pemasaran dan Komunikasi;5.

Departemen Perekayasaan;6.

Departemen Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Staf;7.

Departemen lainnya yang memerlukan/terkait.8.

Dari uraian di atas, kita bisa mengambil suatu esensi bahwa jika

lembaga pendidikan, sekolah, ingin sukses menyelenggarakan pendidikan

berbasis web maka harus ada kebijakan yang memihak, kerja sama, dan

komitmen antar unit kerja yang mungkin akan terlibat.

Page 17: Konsep Komunikasi Virtual

221

Kedua, tuntutan kemampuan pengelola. Sedangkan tuntutan atau

persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang pengelola program WBT

untuk mendorong sukses pengelolaan WBT yaitu:

Mampu untuk meyakinkan atau menemukan nilai-nilai baik yang 1.

ada dalam WBT yang bisa diambil bagi kepentingan pendidikan

dan pengembangan profesional;

Memahami secara mendalam mengenai pengaruh psikologis 2.

pelatihan yang menggunkan sistem virtual pada kejiwaan

terdidik;

Mampu untuk menyesuaian budaya dan sikap lembaga dalam 3.

penggunaan sistem pendidikan dan pelatihan on line;

Memahami bagaimana WBT akan mempengaruhi organisasi;4.

Memahami dan menyadari adanya berbagai keterbatasan baik 5.

secara hardware maupun software;

Mengetahui berbagai persyaratan dasar tentang teknologi yang 6.

diperlukan bagi penyelenggaraan WBT;

Mampu untuk menerapkan metode desain intruksional yang 7.

efektif untuk lingkungan yang berbasis web;

Mampu untuk membandingkan kesesuaian antara pendekatan 8.

yang berbasis web dengan pendekatan tradisional;

Mampu untuk menentukan tingkat keunggulan dan keuntungan 9.

program;

Memahami tentang penempatan staf dan managemen tim yang 10.

efektif;

Mampu untuk melakukan evaluasi dan memelihara web.11.

Dengan landasan pengetahuan dan kemampuan di atas, selanjutnya

manajer WBT diharapkan akan mampu untuk melaksanakan tugas-

tugas manajerialnya secara baik, mampu mengkoordinasikan tim dalam

mendesain, mengembangkan, menerapkan, dan mengevaluasi serta

memelihara program.

Page 18: Konsep Komunikasi Virtual

222

Alur kegiatan dari pengelolaan pendidikan dan pelatihan yang

berbasis web meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

Identifikasi dan analisis kebutuhan akan WBT1.

Identifikasi akibat potensial yang mungkin muncul dari

penerapan WBT.

Tentukan sisi baiknya;1.

Tentukan kekurangan-kekurangannya.2.

Merancang desain WBT (secara tim):2.

Menentukan fokus/isi yang sesuai;1.

Mengidentifikasi hambatan anggaran;2.

Mengidentifikasi isu-isu keberadaan 3. hardware dan software;

Merancang desain dan petunjuk penggunaannya;4.

Mengidentifikasi karakteristik dan keuntungan/kebaikan 5.

yang diinginkan.

Mengembangkan 3. website atau sistem pelatihan komersial yang

customize:

Mengembangkan isi;1.

Membuat desain visual;2.

Melakukan uji coba.3.

Implementasi program WBT:4.

Memasarkan program di lingkungan internal.

Menilai program beserta isinya:5.

Penilaian oleh pengguna.1.

Menilai validitas dan reliabitas isi. 2.

Melakukan pemeliharaan site yang sedang berjalan:6.

Memasukkan pembaruan teknologi1.

Penjadwalan dan membuat revisi. 2.

(Ellis, et al., 1999: 3-9)

Ketiga, tuntutan kemampuan guru. Masih sekaitan dengan tuntutan

jenis kompetensi untuk melakukan pendidikan yang berbasis web atau IT

Page 19: Konsep Komunikasi Virtual

223

atau ICT (ketiga jenis istilah tersebut merujuk pada arti yang sama yaitu

penggunaan teknologi jaringan), The National Council of Educational

Technology’s (NCET) di Inggris mendaftar sejumlah elemen kompetensi

guru untuk melakukan pendidikan yang berbasis web. Untuk bisa

menyelenggarakan pendidikan yang berbasis web guru harus memiliki:

Memiliki sikap positif terhadap Teknologi Informasi (TI)1. (positive

attitudes to IT);

Memahami potensi pendidikan dalam TI 2. (understanding the

educational potential of IT);

Mampu menggunakan TI dalam kurikulum secara efektif 3. (ability to

use IT effectively in curriculum);

Mampu mengelola penggunaan TI di dalam kelas 4. (ability to manage

IT use in the classroom);

Mampu menilai penggunaan TI5. (ability to evaluate IT use);

Mampu meyakinkan adanya perbedaan dan kemajuan6. (ability to

ensure differentiation and progression);

Memiliki kemampuan teknis untuk menggunakan TI serta selalu 7.

memperbaharui kemampuan yang telah dimiliki (technical

capability to use an appropriate range of IT resources and up date

these skills).

(Somekh dan Davis, 1997:12).

Sementara itu, the International Society for Technology in Education

(ISTE) pada tahun 1999 merekomendasikan Foundation in Technology for All

Teracher Foundation Standard (Lowther et al. 2000: 132). Dalam standar ini

mengindikasikan bahwa para guru harus: Pertama, memiliki pemahaman

umum dan kemampuan teknologi. Kedua, mampu menggunakan

teknologi untuk meningkatkan kemampuan dalam kehidupan profesional

dan personal. Ketiga, harus bisa mengintegrasikan teknologi ke dalam

kurikulum secara efektif. Rincian dari ketiga area kompetensi tersebut

diuraikan di bawah ini.

Page 20: Konsep Komunikasi Virtual

224

Pertama, pemahaman umum dan kemampuan teknologi (Basic

computer/technology operations and concept). Hal ini penting karena guru

akan menggunakan komputer untuk menjalankan software; mengakses,

menghasilkan dan memanipulasi (mengolah) data; dan mempublikasikan

hasilnya. Mereka juga akan melakukan penilaian terhadap performansi

komponen-komponen hardware dan software dari sistem komputer

dan menerapkan strategi pemecahan masalah (troubleshooting) ketika

dibutuhkan.

Kedua, mampu menggunakan teknologi untuk meningkatkan

kemampuan dalam kehidupan profesional dan personal (personal dan

professional use of technology). Kemampuan ini perlu dimiliki karena guru

akan menggunakan berbagai peralatan untuk meningkatkan kemampuan

profesional dan produktivitas mereka. Mereka akan menggunakan

teknologi dalam berkomunikasi; melakukan kerja sama (kolaborasi);

melakukan penelitian; dan berbagai pemecahan masalah. Selain itu,

mereka juga akan membuat perencanaan dan berpartisipasi dalam

berbagai aktivitas yang mendorong belajar sepanjang hayat serta akan

memperkenalkan penggunaan komputer/berbagai sumber teknologi

secara baik, etis, dan legal.

Ketiga, bisa mengintegrasikan teknologi ke dalam kurikulum

secara efektif (Application of technology in instruction). Kemampuan

mengintegrasikan komputer dalam kurikulum ini juga kemampuan yang

harus dimiliki, dalam hal ini guru akan menggunakan komputer dan

teknologi terkait lainnya untuk mendukung instruksional dalam kelas dan

mata kuliah atau pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Mereka

harus merencanakan dan menyampaikan unit-unit instruksional yang

mengintegrasikan berbagai hal yaitu software, aplikasi, dan macam-macam

peralatan belajar. Pembelajaran yang dikembangkan harus mencerminkan

sistem pengelompokkan yang efektif dan strategi penilaian yang cocok

untuk berbagai kelompok yang berbeda.

Page 21: Konsep Komunikasi Virtual

225

Agar guru/dosen bisa memiliki kemampuan sesuai dengan standard

di atas, LPTK penting untuk menyusun program pendidikan yang sesuai

dengan tuntutan Foundations Standard di atas. Dalam hal ini Abbey

(2000:132) menegaskan,

“Therefore, it is critical that today’s teacher education programs

be modified to ensure that graduating students posses the essential

knowledge, skills, and understanding needed to effectively use Web-based

education in a setting that fosters growth and learning.”

7.6 PENDEKATAN INSTRUKSIONAL YANG BISA DITERAPKAN UNTUK MELAKSANAKAN PENDIDIKAN BERBASIS WEB

Dalam kaitan ini akan diuraikan beberapa kemungkinan pendekatan

instruksional menurut hasil studi Lowther, at al. (2000) atas beberapa hasil

kajian tentang pembelajaran baik yang sifatnya teoritis maupun hasil

riset.

Menurut Lowther, et al., beberapa teori belajar yang perlu dipahami

untuk dijadikan landasan bagi pelaksanaan pembelajaran pendidikan

berbasis web di LPTK di antaranya adalah,”constructivism” dari Bruner

(1999), anchored instruction dari CTGV (1993), cognitive apprenticeship dari

Brown et al. (1993), dan multiple intelegences dari Gardner (1993). Teori-

teori belajar tersebut diterapkan tidak secara sendiri-sendiri tapi harus

diterapkan secara terintegrasi (multiple).

Sedangkan dalam hal pendekatan instruksional, Lowther, et

al. mengajukan beberapa metode pembelajaran untuk membentuk

kemampuan calon guru dalam menggunakan pendidikan berbasis web

dan teknologi lainnya di LPTK, yaitu: simulated K-12 technology classroom;

modeling; observing/participating in technology setting; learning technology

skill; and reflective practices.

Di bawah ini tabel penjelasan tentang pendekatan pembelajaran

Page 22: Konsep Komunikasi Virtual

226

untuk mencapai kemampuan mahasiswa keguruan dalam melaksanakan

pendidikan berbasis web beserta guidelines pelaksanaannya.

Tabel 3 Instructional Approaches

(Lowther, et al., 2000:141)

Approach Guidelines

Simulated K-12

Technology Classroom

Dalam pelaksanaan pembelajaran jenis ini

harus mengikuti beberapa syarat berikut:

Kelas memiliki 3-6 buah komputer;•

Mahasiswa keguruan dianggap dan •

memerankan siswa K-12;

Pelajaran berbasis masalah • (problem-

based);

Pelajaran melibatkan kolaborasi;•

Mahasiswa melakukan pergantian peran •

dan aktivitas;

Mahasiswa mengalami menggunakan •

komputer sebagai alat;

Mahasiswa mengalami memecahkan •

masalah teknis.

Modelling Guru berperan seperti di bawah ini, bahkan

ketika melaksanakan Simulated K-12

Technology Classroom:

Sebagai fasilitator;•

Pengelola pergantian/rotasi peran •

mahasiswa dalam berbagai aktivitas

yang dilakukan;

Pemecah masalah teknis.•

Page 23: Konsep Komunikasi Virtual

227

Approach Guidelines

Observing/

Participating in

Technology Setting

Observasi dilakukan dengan:

Tidak menonjolkan penggunaan •

teknologi kepada siswa K-12;

Tidak mengancam karena kemampuan •

teknologi siswa tidak merupakan bagian

yang perlu diobservasi.

Partisipasi:

Dilakukan dalam suasana yang terbuka.•

Mahasiswa keguruan membantu ketika •

skill dan kapabilitas mereka sesuai

dengan kebutuhan.

Learning Technology

Skill

Ada dua pendekatan yang bisa dipilih:

Mengajarkan kemampuan teknologi •

terlebih dahulu, kemudian mengajarkan

bagaimana mengintegrasikan teknologi

ke dalam pengajaran;

Mengajarkan kemampuan teknologi •

sesuai kebutuhan ketika menggunakan

teknologi sebagai alat belajar.

Reflective Practice Melakukan refleksi atas praktek/kegiatan •

yang telah dilakukan:

Mendorong pengembangan •

metakognitif;

Membantu perkembangan rasa • self-

efficacy;

Membimbing kegiatan penelitian dan •

memberikan dorongan secara kritis.

Berbagai pendekatan di atas diterapkan mungkin tidak secara

tunggal dan saling terlepas, akan tetapi diterapkan secara terintegrasi.

Page 24: Konsep Komunikasi Virtual

228

Masing-masing pendekatan memiliki kekuatan atau kecocokan untuk

membentuk suatu jenis kemampuan tertentu, sehingga untuk membentuk

kemampuan guru yang komprehensif, secara rasional menuntut

penerapan pendekatan-pendekatan secara terintergrasi dan proporsional.

Artinya pendekatan satu dengan yang lainnya harus saling melengkapi

untuk membentuk kemampuan mengelola proses pendidikan berbasis

web secara holistik.