KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM...

105
KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM PANDANGAN HIZBUT TAHRIR INDONESIA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Syari’ah (S.sy) Oleh : IHDA ROUDHOTUL IHSANIAH NIM: 1110045200017 PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA (SIYASAH) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M

Transcript of KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM...

Page 1: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM PANDANGAN

HIZBUT TAHRIR INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Syari’ah (S.sy)

Oleh :

IHDA ROUDHOTUL IHSANIAH

NIM: 1110045200017

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA (SIYASAH)

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 2: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah
Page 3: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah
Page 4: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah
Page 5: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

i

ABSTRAK

Ihda Roudhotul Ihsaniah. NIM 1110045200017. Konsep Khilafah dan

Nation State dalam Pandangan Hizbut Tahrir Indonesia. Program Studi Hukum

Tata Negara (Siyasah) Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta 1437H / 2016 M.Ix + 74 halaman + 13 lampiran.

Skripsi ini berjudul Konsep Khilafah dan nation state dalam pandangan Hizbut

Tahrir Indonesia, ini merupakan hasil penelitian yang menggambarkan pandangaan Hizbut

Tahrir tarkait konsep khilafah dan nation state. Metode pedekatan yang digunakan oleh

penulis dalam penelitian ini adalah deskriptif –kualitatif. Fokusnya adalah Sikap Politik

Hizbut Tahrir Indonesia : Khilafah Islamiyah dan Negara Kesatuan, Kelemahan

Konsep Khilafah, dan Penerapan Nilai-Nilai Islam (Syariat Islam) di Indonesia,

Konsep Khilafah dan Nation State : Relevansinya Terhadap Sistem Tatanegara

Indonesia.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Sikap Politik Hizbut Tahrir

Indonesia : Khilafah Islamiyah dan Negara Kesatuan, Kelemahan Konsep Khilafah,

dan Penerapan Nilai-Nilai Islam (Syariat Islam) di Indonesia, Konsep Khilafah dan

Nation State : Relevansinya Terhadap Sistem Tatanegara Indonesia

Berdasarkan hasil penelitian ini maka diperoleh suatu kesimpulan dalam

pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

dakwah dan jihad dakwah (meluaskan pertahanan Islam). Besar kemungkinan

wilayah dalam pemerintahan Islam atau khilafah memang tidak beku hanya satu

wilayah itu tetapi bisa meluas. Sistem pemerintahan Islam memiliki kemungkinan

meluaskan wilayah tapi jika dikatakan tidak dibatasi oleh teritorial pernyataan itu

tidaklah tepat, karna dalam suatu pemerintahan/negara harus punya batasan teritorial.

Dalam hal ini jika yang dimaksud dari NKRI adalah Negara Kesatuan Republik

Indonesia hari ini yang mempunyai batasan wilayah, Hizbut Tahrir justru

mengatakan wilayah kekuasaan Indonesia yang sekarang ini jangan sampai mengecil.

Kata kunci : Konsep Khilafah dan Nation State dalam Pandangan Hizbut

Tahrir Indonesia.

Pembimbing : Prof. Dr. H. Yunasril Ali, MA

Daftar Pustaka : Tahun 1967 s.d Tahun 2013

Page 6: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang tak terhingga penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. atas

berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi

ini. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,

beserta keluarga dan para pengikutnya.

Dalam penyelesaian skripsi ini, tentunya tidak terlepas dari bantuan dan

motivasi dari berbagai pihak, baik secara personal maupun secara kelembagaan.

Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya

pada semua pihak, baik yang secara langsung maupun tidak langsung dalam

membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini, maka sebagai ungkapan rasa

hormat yang dalam penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dr. Asep Saepudin Jahar, MA, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dra. Hj. Maskufa, MA, Ketua Program Studi Hukum Tata Negara

(Siyasah) dan kepada Sri Hidayati, M.Ag, Sekretaris Program Studi

Hukum Tata Negara (Siyasah) yang telah membantu penulis secara tidak

langsung dalam menyiapkan skripsi ini.

3. Prof. Dr. H. Yunasril Ali, MA, sebagai Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu, memberikan inspirasi, saran, kritikan, serta arahan

kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

Page 7: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

iii

4. Prof. Dr. Zaitunah Subhan, Pembimbing Akademik yang juga senantiasa

mengingatkan penulis semasa mengikuti perkuliahan hingga penulis

menyelesaikan skripsi ini.

5. Segenap Bapak/Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu

pengetahuannya kepada penulis selama duduk dibangku perkuliahan.

6. Segenap jajaran karyawan akademik Perpustakaan Syariah dan Hukum

dan Perpustakaan Utama yang telah membantu penulis dalam pengadaan

referensi-referensi sebagai bahan rujukan skripsi.

7. Kepada DPP Hizbut Tahrir Kota Bogor, terutama Ibu Iffah Ainu Rochmah

selaku Juru Bicara DPP Muslimah HTI, yang sudah bersedia untuk penulis

wawancarai, terima kasih atas bantuan data-data yang telah diberikan

sehingga dapat mempermudah penulis dalam penyusunan skripsi ini.

8. Teristimewa Ayahanda Madnuh, S.Ag dan Ibunda Endang Ambarwati

terimakasih atas kasih sayang, bimbingan dan motivasi yang tak kenal

henti dari Ayahanda dan Ibunda sehingga penulis mampu mengenyam

pendidikan yang layak untuk masa depan.

9. Kepada guruku abah H. Huda dan teteh Hj. Ulfah yang selalu

mengajarkan kebaikan-kebaikan.

10. Kepada guruku ibu Siti Masithah RM., S.Ag dan kepada guru-guru dan

staf pengajar MIS Al-Hikmah yang selalu memberi semangat berusaha

kepada penulis.

Page 8: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

iv

11. Kepada adik-adikku Hielmy Haidar Murtadlo, Aly Haidir Murtadlo dan

Shaffa dZikrina Murtadlo yang selalu memberikan semangat, menjadi

hiburan tersendiri dikala letihnya penulis.

12. Kepada sahabat-sahabatku Rifanny Fathia S.Sy, Ade Hikmatul Fauziah

S.Sy, Siti Nurhilaliyah S.Sy dan Siti Nurlaela S.Sy, yang selalu

mengingatkan, selalu sabar mendengarkan keluhan dan memberikan

motivasi dan solusi dalam pembuatan skripsi.

13. Kepada sahabat seperjuangan SS Angkatan 2010, Raziqul Mubtaiah S.Sy,

Luluk Husnawati S.Sy, Halimatus Sadiyah S.Sy, Vicky Imelsya fauzi

S.Sy, Sholiah S.Sy, Eli Rinawati S.Sy, Anita Listiani S.Sy, Rizki Alviah

S.Sy, Hafiz S.Sy, Arifin Shaleh S.Sy, Rifai Arif S.Sy, Daud S.Sy, M. Rois

S.Sy, Marzuki S.Sy, Saefudin S.Sy, M. Ibnu Taslim S.Sy, Ika Dian H.

S.Sy terima kasih atas kebaikan kalian, yang selalu memberikan semangat,

motivasi, dan doanya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

14. Kepada sahabat-sahabat KKN BERDIKARI 2013, alumni MTs Nurul

Furqon 2007 dan alumni MA Nurul Furqon 2010.

15. Kepada sahabat shalihahku Aisyah Syahrani, Tya Agustini dan sahabat-

sahabat Majlis Talim Riyadus Shalihin yang selalu mengingatkan akan

kebaikan.

16. Kepada saudari sepupuku Endah Tri Susanti, Intan Baiduri, Indi Aries

Tamaya, dan Devi Amalia MR. yang memberi semangat dan tak pernah

bosan mendengar keluhan penulis.

Page 9: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

v

Semoga amal baik mereka dibalas oleh Allah SWT dengan balasan yang

berlipat ganda. Sungguh, hanya Allah SWT yang dapat membalas kebaikan mereka

dengan kebaikan yang berlipat ganda pula. Penulis berharap skripsi ini dapat

memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang membangun senantiasa penulis harapkan untuk

kesempurnaan skripsi ini.

Jakarta, 30 Mei 2016

Ihda Roudhotul Ihsaniah

Page 10: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

vi

PERSEMBAHAN

Sebagai wujud terima kasih, penulis persembahkan skripsi ini untuk

Ayahanda Madnuh, S.Ag dan Ibunda Endang Ambarwai tercinta. Doa Ibunda yang

tiada henti untuk kesuksesan penulis, senantiasa penulis harapkan dalam mengarungi

bahtera kehidupan ini, karena tiada kata seindah lantunan doa dan tiada doa yang

paling khusu selain doa yang terucap dari orang tua. Nasihat Ayahanda yang

senantiasa selalu mengajarkan akan usaha dalam mendapatkan apa yang akan kita

raih. Terimakasih saja takkan pernah cukup untuk membalas kebaikan orang tua,

karna itu terimalah persemabahan bakti dan cintaku untuk Ayah dan Ibunda. Semoga

Allah senantiasa karuniakan rahmat, inayah dan taufik-Nya, dan Semoga Allah

berkahkan usia Ayahanda dan Ibunda.

Page 11: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah .................................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 7

D. Tinjauan Pustaka/Penelitian Terdahulu........................................ 8

E. Metode Penelitian......................................................................... 10

F. Sistematika Pembahasan .............................................................. 12

BAB II KHILAFAH DAN NATION STATE

A. Pengertian Khilafah ..................................................................... 14

B. Khilafah dalam Lintas Sejarah ..................................................... 20

C. Khilafah dalam Wacana Politik Modern ...................................... 24

D. Pengertian Nation State ............................................................... 29

E. Paradigma Pemikiran Islam dan Politik ....................................... 32

Page 12: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

viii

BAB III HIZBUT TAHRIR INDONESIA

A. Sejarah Berdiri Hizbut Tahrir Indonesia ...................................... 39

B. Konsep Politik Hizbut Tahrir Indonesia ...................................... 42

C. Kiprah Hizbut Tahrir Indonesia dalam Kehidupan Bermasyarakat 45

BAB IV PARADIGMA PEMIKIRAN HIZBUT TAHRIR INDONESIA

A. Sikap Politik Hizbut Tahrir Indonesia : Khilafah Islamiyah dan Negara

Kesatuan ...................................................................................... 55

B. Kelemahan Konsep Khilafah, dan Penerapan Nilai-Nilai Islam (Syariat

Islam) di Indonesia ..................................................................... 57

C. Pandangan Ormas Islam Indonesia : Nahdhatul Ulama (NU) dan

Muhamadiyah Terhadap Konsep Khilafah ................................. 62

D. Konsep Khilafah dan Nation State : Relevansinya Terhadap Sistem

Tatanegara Indonesia .................................................................. 68

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan. ................................................................................. 75

B. Saran ............................................................................................ 77

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 78

LAMPIRAN .......................................................................... ...................... 85

Page 13: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

ix

Page 14: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berbeda dengan banyak agama lain di dunia, Islam adalah agama yang sejak

awal kehadirannya selalu bersentuhan dengan masalah kenegaraan, bahkan masalah

politik secara luas. Tidak bisa dinafikan bahwa salah satu karakteristik agama Islam

pada masa-masa awal penampilannya adalah kejayaannya di bidang politik.

Penuturan Islam dipenuhi oleh kisah kejayaan itu sejak Nabi Muhammad SAW.

tepatnya pada periode Madinah.1 Nabi berfungsi sebagai pemimpin pemerintahan dan

imam terbesar bagi umat Islam. Ketika itu negara bersifat unik, yang mengandung

unsur kenabian, kerasulan, umat, negara dan pemerintahan. Pada masa tersebut

negara mempunyai dua ciri: pertama sebagai komunitas agama dan kedua sebagai

komunitas politik. Setelah Nabi wafat, masih terdapat negara ideal, yaitu di era al-

Khulafâ al-Rasyidȗn.2

Khalifah dan Imamah mempunyai sejarah yang panjang dan penting di dunia

Islam. Sebagian telah disebutkan institusi Khalifah muncul sejak Abu Bakar terpilih

sebagai Khalifah Rasul dan berlanjut pada masa Umar, Usman, dan Ali.3

1Musdah Mulia, Negara Islam, (Depok: Katakita, 2010), cet. ke II, h. 13.

2 M. Rusli Karim, Negara dan Peminggiran Islam Politik: Suatu Kajian Mengenal Implikasi

Kebijakan Pembangunan Bagi keberadaan Islam Politik di Indonesia Era 1970-1980-an, (Yogyakarta:

PT. Tiara Wacana Yogya, 1999), cet. ke I, h. 5.

3 Suyuthi Pulungan, Fikih Siyasah Ajaran, Sejarah dan Pemikiran, (Jakarta, PT. Raja Grafindo

Persada 1999), h.45.

Page 15: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

2

Fazlur Rahman merumuskan tujuan Negara Islam untuk mempertahankan

keselamatan dan integritas negara, memelihara terlaksananya Undang-Undang dan

ketertiban serta membangun negara itu, sehingga setiap warganya menyadari

kemampuan masing-masing dan mau menyumbangkan kemampuanya itu demi

terujudnya kesejahteraan seluruh warga negara. Penjelasn ini mensyariatkan bahwa

negara merupakan alat untuk menerapkan dan mempertahankan nilai-nilai ajaran

Islam agar lebih efektif dalam kehidupan manusia. Disamping itu, negaa juga

didirikan untuk melindungi manusia dari kewenangan-kewenangan satu orag atau

golongan terhadap orang atau golongan yang lain. Negara mempunyai kekuaan dan

kekuasaan memaksa, agar peraturan-peraturan yang diciptakannya dapat ipatuhi

sejauh tidak bertentangan dengan ajaran Islam itu, melainkan hanyalah sebgai alat

atau sarana dalam mencapai tujuan kemaslahatan manusia.4

Bagi Ali Abd al-Raziq, Khilafah adalah suatu pola pemerintah, dimana

kekuasaan tertinggi dan mutlaq berada pada seorang kepala negar/pemerintah dengan

gelar khilafah, pengganti Nabi besar Muhammad dengan kewenangan untuk

mengatur kehidupan dan urusan umat/rakyat, baik keagamaan maupun keduniaan,

yang hukumnya wajib bagi umat untuk patuh dan taat sepenuhnya. 5

4 Muhammad Iqbal, Fiqih Siyasah Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam , (Jakarta: Gaya

Media Pratama, 2007), cet. ke II h. 136.

5 Munawir Sjadzali, Islam dan Tata Negara, (Jakarta: Universitas Indonesia, 1993), cet. ke V

h. 140.

Page 16: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

3

Adapun sistem pemerintahan yang pernah di peraktikan dalam Islam sangat

terkait dengan kondisi kontekstual yang dialami oleh masing-masing umat. Dalam

rentan waktu yang sangat panjang sejak abad ke-7 Masehi hingga sekarang, Umat

Islam pernah memperaktekan beberapa sistem pemerintahan yang meliputi sistem

pemerintahan Khilafah (Khilafah berdasarkan Syura dan Khilafah Monarki), imamah,

monarki dan demokrasi.

Khilafah adalah pemerintahan Islam yang tidak dibatasi oleh teritorial,

sehingga kekhilafahan Islam meliputi berbagai suku dan bangsa. Ikatan yang

mempersatukan kekhilafahan adalah Islam sebagai agama. Pada intinya kekhilafahan

adalah kepemimpinan umum yang mengurusi agama dan kenegaraan sebagai wakil

dari Nabi Muhammad SAW. Dalam bahasa Ibnu Khaldun, kekhilafahan adalah

kepemimpinan umum bagi seluruh kaum muslimin di dunia untuk menegakan

hukum-hukum Syariat Islam dan memikul dakwah Islam keseluruh dunia.6

Pada umumnya dapat dikatakan, bahwa suatu negara itu harus memenuhi

syarat-syarat, yaitu : harus ada wilayah (darat, laut dan udara), rakyat dan pemerintah

yang berkuasa terhadap seluruh daerah dan rakyatnya.7 Negara Kesatuan Republik

Indonesia memiliki ribua pulau yang tersebar dan terbentang dari kota Sabang di

Aceh sampai kota Merauke di Papua. Luas Wilayah NKRI adalah 5.193.252 km2

6 Mujar Ibn Syarif dan Khamami Zada, Fiqh Siyasah Doktrin dan Pemikiran Politik Islam,

(Jakarta: 2008), h. 204-205.

7 Christine S. T. Kansil, Hukum Tata Negara Republik Indonesia 1, (Jakarta: Rineka Cipta,

2000), h. 16.

Page 17: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

4

yang terdiri dari daratan seluas 1.904.569 km2 dan lautan seluas 3.288.683 km2.

NKRI dikenal juga sebagai Zamrud Khatulistiwa. Berbagai suku dengan aneka

bangsa dan budaya mewarnai NKRI. Kekayaan alam, hutan, bumi dan lautan NKRI

melimpah ruah.8

Para pendiri negara kita sejak dari semula menggagasi terbentuknya sebuah

negara bangsa atau nation state, meskipun dalam pandangan politik Eropa gagasan

negara bangsa merupakan hal baru sehingga secara lengkap sering disebut negara

bangsa baru atau modern nation state. Namun, cikal bakal gagasannya bahkan

pelaksanaan penuhnya telah ada dan pernah terjadi secara nyata dalam zaman-zaman

sebelum zaman modern sekarang ini.

Konsep Negara Bangsa (Nation State) adalah konsep tentang negara modern

yang terkait erat dengan paham kebangsaan atau nasionalisme. Negara bangsa adalah

suatu gagasan tentang negara yang di dirikan untuk seluruh bangsa atau untuk

seluruh umat, berdasarkan kesepakatan bersama yang menghasilkan hubungan

kontraktual dan transaksional terbuka antara pihak-pihak yang mengadakan

kesepakatan itu. kepentingan nasional adalah nilai-nilai dasar yang terpelihara dan

dipertahankan oleh suatu negara dalam mencapai tujuannya. Kepentingan nasional

menyangkut beberapa unsur yaitu: keutuhan wilayah dan bangsa, menjaga SDA dan

SDM, berbagai aspek seperti ekonomi, politik, sosial, budaya, serta peranan suatu

negara dalam lalu lintas hubungan antar negara.

8 Habib Rizieq Syihab, Wawasan Kebangsaan Menuju NKRI Bersyariah, (Jakarta: Islam Press,

cetakan pertama, 2012), h. 25.

Page 18: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

5

Kita semua seluruh warga bangsa Indonesia lebih-lebih kaum muslim yang

merupakan golongan terbesar harus benar-benar memahami pengertian negara bangsa

atau nation state. 9

Bagi suatu negara yang jelas-jelas berdasarkan Islam atau menyatakan Islam

sebagai agama negara, wajar jika ada suatu lembaga negara resmi menghalangi

diundangkannya undang-undang dan peraturan perundang-undangan lainnya yang

bertentangan dengana ajaran atau hukum Islam, sedangkan sebagaimana yang kita

saksikan bersama pada hari-hari menjelang proklamasi kemerdekaan bulan agustus

1945, kalau negara baru Republik Indonesia harus meliputi seluruh bekas wilayah

Hindia Belanda maka melihat komposisi penduduk dan pembagian geografisnya tidak

mungki negara ini berdasarkana atas suatu agama tertentu atau menyatakan suatu

agama tertentu sebagai agama negara.10

Sedangkan di Indonesia sendiri sedang marak terjadi penyebarluasan yang

dilakuakan Hizbut Tahrir dengan menawarkan pemikiran-pemikiran berlandaskan ke-

islaman, pemikiran Hizbut Tahrir bahwa sebagai ajaran yang memiliki sistem, Hizbut

Tahrir bermaksud menjaga dan memelihara Syariat. Metode yang berkenaan dengan

penjagaan dan pemeliharaan Syariat adalah: 1. Terwujudnya Khalifah Islamiyah, 2.

Penerapan sistem hukum, dan 3. Jaminan revolusi dan mengawal Khilafah Islamiyah.

Ketiga metode tersebut telah disyariatkan dalam Islam untuk diterapkan agar

9 Nurcholis Majid, Indonesia Kita, (Jakarta: PT. Gramedia pustaka, 2004), h. 42-43.

10

Munawir Sjadzali, Islam dan Tata Negara: Ajaran, Sejarah dan Pemikiran, (Jakarta:

Universitas Indonesia, 1993), cet. ke V, h. 197.

Page 19: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

6

keutuhan Islam sebagai agama dan ideologi dapat dipertahankan. Konskuensi dari

pandangan bahwa hanya Islam agama yang benar, di mana kaum Muslim memiliki

otoritas atau berada dalam posisi jauh lebih atas dari umat lain, melahirkan dikotomi

dâr al-Islâm dan dâr al-Kufr . berkenaan dengan keadaan setiap wilayah yang ada di

negeri Islam saat ini, apakah termasuk dâr al-Islâm atau dâr al-Kufr, menurut Hizbut

Tahrir seluruhnya merupakan dâr al-Kufr, bukan dâr al-Islâm.11

Dalam berbagai konteks di dalam al-Qur’an banyak sekali terdapat referensi-

referensi mengenai kekuasaan dan otoritas. Tetapi, dari semua referensi-referensi

tersebut kita belum dapat menyimpulkan definisi-definisi dari sebuah negara yang

ideal. Perkataan-perkataan seperti Khilafah, Khalaif dan lainnya yang bersifat politik

memang terdapat dalam al-Quran, tetapi semua itu hanyalah menunjukan kekuasaan

politk yang mungkin direalisir kaum muslimin diatas dunia dan tidak merumuskan

prinsip-prinsip politik sebagian dari asas-asas agama untuk mengorganisir sebuah

negara. Sehubungan dengan masalah ini, kita juga tidak dapat memperoleh

keterangan dari sunnah. Kenyataan ini dapat menjelaskan mengapa pemegang-

pemegang kekuasaan setelah nabi terpaksa mempergunakan prinsip-prinsip

organisasi politik yang berbeda-beda.12

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis ingin

mendalami persoalan Khilafah dan negara nation state (negara-bangsa), dengan

11

Khamami Zada dan Arif R. Arafah, Diskursus Politik Islam, (Jakarta, LSIP dan Yayasan

TIFA, 2004), h. 87.

12

Qamarudin Khan, Pemikiran Politik Ibnu Taymiyah,(Bandung: Pustaka, 1973), h. 47.

Page 20: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

7

memilih judul “Konsep Khilafah dan Nation State dalam Pandangan Hizbut Tahrir

Indonesia”

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Fokus masalah dalam studi ini berkisar pada pendapat Hizbut Tahrir terkait

Nation State dan konsep Khilafah saja. Dengan demikian, dalam penelitian ini yang

dijadikan masalah pokok ialah bagaimanakah Konseps Khilafah dan Nation State

dalam Pandangan Hizbut Tahrir Indonesia yang diangkat dalam judul skripsi ini. Dari

masalah pokok di atas dapat diuraikan menjadi 3 (tiga) sub-masalah yang dirumuskan

dengan pertanyaan penelitian (research questions), yaitu :

1. Bagaimanakah pandangan Hizbut Tahrir terhadap khilafah islamiyah dan

nation state??

2. Bagi Hizbut Tahrir sendiri adakah kelemahan konsep khilafah dan adakah

penerepan nilai-nilai islam (syariat Islam) di Indonesia?

3. Bagaimanakah pandangan Ormas Islam Indonesia (NU dan Muhamadiyah)

terhadap konsep khilafah?

4. Bagaimanakah pandangan Hizbut Tahrir Indonesia terkait relevansi konsep

khilafah dalam konteks Tatanegara Indonesia?

c. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah, maka penulisan ini bertujuan untuk :

Page 21: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

8

1. Untuk mengetahui dan menjelaskan konsep khilafah dan nation state dalam

pandangan Hizbut Tahrir.

2. Dapat menarik kesimpulan dari pemikiran Hizbut Tahrir terhadap

relevansinnya terkait tatanegara di Indonesia.

Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk memperkaya literatur khazanah pemikiran keislaman, khususnya di

bidang pemikiran politik Islam.

2. Secara teoritis penelitian ini mendapatkan data dan fakta yang shahih

mengenai pandangan yang dituangkan Hizbut Tahrir mengenai Sistem

Khilafah dan Nation State, sehingga dapat menjawab permasalahan yang

kompeherensif.

D. Tinjauan Pustaka

Kajian Pustaka bertujuan untuk mengeskplorasi isi dari yang menuliskan

obyek yang sama dengan skripsi. Tinjauan pustaka menjadi penting dalam sebuah

karya ilmiah untuk membedakan karya kita dengan orang lain, walaupun obyek yang

diambil adalah sama.

Karya Abdul Rohman, Fakultas Syariah dan Hukum dalam skripsinya yang

berjudul “Pandangan Nahdlatul Ulama Terhadap Wawasan Kebangsaan dan Khilafah

Islamiyah.” Dalam skripsi ini menjelaskan bahwa Nahdhatul Ulama beranggapan

khilafah merupakan hasil Ijtihad karena tidak adanya dalil nash syar’i baik Al-Qur’an

Page 22: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

9

maupun Sunnah secara eksplisif yang menjelaskan tentang kewajiban mendirikan

khilafah Islamiyah.

Karya Sahara Binti Ali, Fakultas Syariah dan Hukum dalam skripsinya

yang berjudul “Pemikiran Politik Kalim al-Siddiqui tentang Nation-State (Negara-

Bangsa).” Dalam kesimpulan skripsinya Kalim al-Siddiqui berpandangan Nation

State merupakan simbol kemunduran, kekalahan, dan keterpecah belahan, bahkan ia

adalah produk kehinaaan dan ketundukan untuk mendapatkan sebuah kemerdekaan.

Beliau menolak dan tidak menerima Nation State karna ia adalah bawaan penjajah

dan memberi petaka bagi Umat Islam.

Karya Rosi Selly, Fakultas Ushuluddin dalam skripsi yang berjudul

“Globalisasi dan Kebangkitan Khilafah Islamiyah dalam Perspektif Hizbut Tahrir

Indonesia.” Salah satu intinya adalah Hizbut Tahrir Indonesia memahami konsep

Nation State di Era globalisasi yang telah usang.

Karya Rudi Mulyanto, Fakultas Ushuluddin dalam skripsi yang berjudul

“Implementasi Syariat Islam dalam Perspektif Hizbut Tahrir Indonesia.” Konsep

Syariat Islam yang ditawarkan HTI adalah mencita-citakan sebuah Masyarakat dan

negara yang Islami dimana seluruh kehidupannya diatur sesuai dengan hukum-hukum

syariat dibawah naungan Daulah Islamiyah dalam bentuk Negara Khilafah.

Dari semua hasil penelitian di ata, sama sekali berbeda dengan apa yang

penulis uraikan dalam skripsi ini. Hal yang membedakan adalah dalam skripsi ini

penulis menguraikan tentang pandangan Hizbut Tahrir terhadap konsep khilafah dan

Page 23: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

10

nation state, dengan sedikit menguraikan bagaimana pandangan dua ormas Islam

terbesar Indonesia (NU dan Muhammadiyah) terhadap konsep khilafah yang

berkaitan dengan relevansinya terhadap sistem tatanegara Indonesia.

E. Metode Penelitian

Pada bagian ini, penulis akan menjelaskan secara rinci tentang hal-hal yang

berkaitan dengan metode penelitian dari skripsi ini, yaitu:

1. Jenis Penelitian

Dalam menyusun skripsi ini penulis menggunakan metode yang bersikap

deskriptif kualitatif, yaitu suatu penelitian yang bertujuan memberikan gambaran

terhadap keadaan seseorang, lembaga, atau masyarakat sekatrang ini.

Berdasarkan faktor-faktor atau latar belakang pendidikan yang nampak dalam

situasi yang diselidiki. Penelitian ini terbatas pada usaha untuk mengungkapkan

suatu masalah dan keadaan. Sehingga hanya merupakan penyingkapan fakta.13

2. Obyek Penelitian

Yang menjadi obyek penelitian ini adalah pandangan dari Hizbut Tahrir

terhadap konsep khilafah dan nation-state.

3. Tahapan Penelitian

a. Sumber Data

Data Primer

13 Hermawan Wasito, Pengantar Metodelogi Penelitian, (Jakarta: PT. Gramedia Pusaka Utama,

1992), hal. 10

Page 24: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

11

Teknik pengumpulan data primer yaitu berupa wawancara secara

langsung untuk mendapatkan informasi yang aktual kepada obyek yang akan

dijadikan permasalahan dalam pembahasan ini. Adapun yang dimaksud

wawancara adalah percakapan antara penulis yang berharap mendapat informasi

dari seseorang yang diasumsikan mempunyai informasi langsung dari

sumbernya. Misalnya antara penulis dengan tokoh yang ada dalam organisasi

Islam Hizbut Tahrir.

Data Sekunder

Teknik pengumpulan data sekunder yaitu berupa studi dokumentasi, yang

artinya pengumpulan data tersebut sering digunakan dalam pengumpulan data.

Dokumentasi dapat berbentuk dokumen publik atau dokumen privat melalui

buku-buku, makalah-makalah, dan rekaman yang berhubungan dengan judul

yang peneliti angkat.14

b. Analisis Data

Data hasil penelitian yang telah dikumpulkan sepenuhnya dianalisis

secara kualitatif. Analisis data dilakukan setiap saat pengumpulan data

dilapangan secara berkesinambungan. Diawali dengan proses kualifikasi data

agar tercapai konsistensi di lapngan dengan langkah teori terhadap informasi

14

Esti Ismawati, Motede Penelitian, (surakarta: Pustaka Cakra, 2003), h. 7

Page 25: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

12

lapangan, dengan menghasilkan pernyataan-pernyataan yang sangat

memungkinkan dianggap mendasar dan universal.15

4. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan skripsi ini mengacu kepada buku “Pedoman

Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tahun 2012” dengan menggunakan ejaan yang disempurnakan.

F. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini akan dibangun secara sistematis, yang terdiri dari lima bab.

Masing-masing bab terdiri dari sub-sub bab, adapun sistematika penulisan skripsi ini

sebagai berikut.

Bab I, yaitu merupakan bab pendahuluan yang berfungsi sebagai acuan

pembahasan bab-bab selanjutnya, sekaligus mencerminkan isi skripsi ini secara

global. Bab ini mencakup latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah,

metode penelitian, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

Bab II, bab ini berisi tentang Khilafah dan Nation State. Pada bab ini, penulis

akan coba mengkaji pengertian khilafah, kekhilafahan dalam lintas sejarah,

pengertian nation state, khilafah dan nation state dalam wacana politik Modern, dan

paradigma pemikiran Islam dan politik juga akan penulis kaji dalam bab ini.

15

Burhan Bagin, Metode Penelitian kualitatif (Akutansi Metodelogis Kearah Rragam Farian

Kontemporer), (Jakarta: PT. Grafindo, 2004), cet. ke III, h.101.

Page 26: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

13

Bab III, membahas gambaran umum tentang profil dari Hizbut Tahrir

Indonesia, sejarah berdirinya Hizbut Tahrir Indonesia, konsep politik Hizbut Tahrir

Indonesia, serta kiprah Hizbut Tahrir Indoesia dalam kehidupan bermasyarakat akan

dibahas juga dalam bab III ini.

Bab IV, adalah fokus dari pembahasan penulis. Fokus dari penelitian dan

pembahasan dalam bab ini adalah bagaimana sikap politik Muslimah Hizbut Tahrir

terhadap khilafah islamiyah dan negara kesatuan, Dalam pembahasan ini, penulis

mengeksplorasi lebih jauh bagaimana pandangan Hizbut Tahrir Indonesia terkait

relevansinya terhadap sistem tatanegara Indonesia pada saat karya tulis ini dibuat.

Bab V, penutup yang berisikan kesimpulan dan saran.

Page 27: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

14

BAB II

KHILAFAH dan NATION STATE

A. Pengertian Khilafah

Didalam al-Qur’an terdapat derivasi yang digunakan untuk kata khilafah.

1. Dalam bentuk tunggal: Khalifah

ي فسد فيها أتعل فيها من آقالو ئكة إنى جاعل ف ٱلرض خليفة وإذ قال ربك للمل ما و .ما ل ت علمون أعلم قال إنى ن قدىس لك ونن نسبىح بمدك و ء يسفك ٱلدى ) :[] البقرة)

Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,”Aku hendak

mejadikan khalifah1di bumi”. Mereka berkata,” apakah Engkau hendak

menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana,

sedangkan kami bertasbih memuji Mu dan mensucikan namaMu?.” Dia

(Allah) berfirman, “sungguh, Aku menegetahui apa yang tidak kamu

ketahui.” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 30).

بع ٱلوى ل ت ت لقى و ك خليفة ف ٱلرض فٱحكم ب ي ٱلناس بٱإنا جعلن د ۥي داو إن ٱلذين يضلون عن سبيل ٱللو لم عذاب شديدبا سبيل ٱللو عن ف يضلك ): [ ] )ص .لساب ا ا ي وم نسو

1 Khalifah yang bermakna pengganti, pemimpin atau penguasa.

Page 28: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

15

Artinya: (Allah berfirman), “wahai Dawud! sesungguhnya engkau, Kami jadikan

khalifah (penguasa) di bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara

manusia dengan adil dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu, karena

akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. Sugguh, orang-orang yang sesat

dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan

hari perhitungan. (Q.S. Shaad [38] : 26)

2. Dalam bentuk Jamak: Khulafa

قصورااض ت تخذون من سهول جعلكم خلفاء من ب عد عاد وب وأكم ف الر واذكروآإذ لء اللو ول ت عث وا ف الرض مفسدين.ا آفاذكرو البال ب يوتا ت نحتون و ): [] العراف(

Artinya: Dan ingatlah ketika Dia menjadikan kamu khalifah-khalifah setelah kaum

„Ad dan menempatkan kamu di bumi. Di tempat yang datar kamu dirikan

istana-istana dan di bukit-bukit kamu pahat menjadi rumah-rumah. Maka

ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu membuat kerusakan di

Bumi. (Q.S. Al-Araf [7] :74)

يعلكم خلفاء الرض أإل و مع أمن ييب المضطر إذا دعاه ويكشف السوء و ) :[] النمل ( .قليل ما تذكرون لل وا

Artinya: Bukankah Dia (Allah) yang memperkenankan (do‟a) orang yang dalam

kesulitan apbila dia berdo‟a kepadaNya, dan menghilangkan kesusahan dan

menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah-khalifah (pemimpin-

pemimpin) di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Sedikit

sekali (nikmat Allah) yang kamu ingat. (Q.S. An-Naml [27]: 62)

Page 29: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

16

3. Dalam bentuk Jama‟ Taksir2: khalâif

) :[نس ]و ي (.ئف ف ٱلرض من ب عدىم لننظر كيف ت عملون ث جعلن كم خل

Artinya: Kemudian kami jadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (mereka) dibumi

setelah mereka, untuk kami lihat bagaimana kamu berbuat. (Q.S. Yunus [10]

: 14)

كفرىم ن ىو الذي جعلكم خلئف ف الرض فمن كفر ف عليو كفره ول يزيد الكافريم إل مقتا ول يزيد الكافرين كفرىم إل خسارا ):[ فاطر ](.عند ربى

Artinya: Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi. Barang

siapa kafir, maka (akibat) kekafirannya akan menimpa dirinya sendiri. Dan

kekafiran oang-orang kafiritu hanya akan menambah kemurkaan disisi

Tuhan mereka. Dan kekafiran orang-orang kafir itu hanya akan menambah

kerugian mereka belaka. (Q.S. Al- Fathir [35] : 39)

ن و ومن معو فكذ ي بواٱلفلك وجعلن هم خل ف ۥبوه ف نج نا ٱلذين كذ اي تنا ئف وأغرق ب

قبة ٱلمنذرين ) :[ ]ينوس (.فٱنظر كيف كان ع

Artinya: Kemudian mereka mendustakan (Nuh), lalu Kami selamtkan Dia dan orang

yang bersamanya didalam kapal, dan Kami jadikan mereka itu khalifah, dan

Kami tenggelamkan orang yang mendustakan ayat Kami. Maka

perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan

itu. (Q.S. Yunus [10]: 73)

2 Bentuk ini digunakan untuk konotasi kuantitatif tak terbatas, Abdul Muin Salim, Fiqh

Siyasah, Konsepsi Kekuasaan Politik dalam al-Quran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995),

cet.kedua h. 111.

Page 30: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

17

Dari ayat di atas, kata khalifah ( خليفة) dalam Q.S. Al-Baqarah [2] : 30 dan

Q.S. Shaad [38] : 29, dihubungkan dengan Nabi Adam dan Nabi Daud yang

diciptakan dan diutus Tuhan untuk menjadi wakilnya dimuka bumi. Khususnya yang

berkaitan dengan Nabi Daud, konsep Khalifatullah membawa implikasi makna yang

bersifat universal, yaitu berlaku untuk setiap manusia.3 Sedangkan khulafa ( خلفاء)

dalam Q.S. Al-Araf [7] : 74 dan An-Naml [27] : 62 dipergunakan dalam konteks

pembicaraan orang-orang kafir. Sementara khalaif ( خالئف) dalam Q.S. Yunus [10] :

14, Q.S. Al-Fathir [35] : 39, Q.S Yunus [10] : 73, dipergunakan dengan merujuk

kepada umat manusia pada umumnya dan orang-orang berimana pada khususnya.4

Khalifah ( خليفة) dan khalaif ( خالئف) memiliki pengertian yang berbeda.5

Terdapat tiga pengertian: 1. Pengganti, 2. Pemimpin dan 3. Penguasa. Kata khalifah

yang berakar dari kata khalafa mengandung kata dasar lain, menggantikan,

mengikuti, datang kemudian. Khalifah ( خليفة) dalam al-Qur’an menunjukan arti

pengganti atau wakil seperti ungkapan Khulafa al-Rasyidin.6

3 M. Dien Syamsudin, Etika Beragama dalam Membangun Masyarakat Madani, (Jakarta:

Logos, 2001), cet. ke I, h.80

4 Abdul Muin Salim, Fiqh Siyasah, Konsepsi Kekuasaan Politik dalam Al-Quran, hal.110

5 Bentuk jamak lainnya adalah khawalif (wakil-wakil). M. Syaid syeikh, Kamus Filsafat

Islam, (Jakarta: Rajawali Press, 1991), cet.ke I, h. 67.

6 M. Dien Syamsudin, Etika Beragama dalam Membangun Masyarakat Madani, h.80.

Page 31: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

18

Baik dalam arti pengganti, wakil Tuhan dan penguasa, kata khalifah ( خليفة)

melahirkan beberapa kecenderungan penafsiran. Di satu pihak ada yang menafsirkan

hal-hal yang berkaitan dengan pengertian khilafah ( خليفة) tertuju kepada manusia

secara keseluruhan tanpa ada kaitannya dengan politik. Sementara di pihak lain,

pengertian itu terkait erat dengan kekuasaan politik yang terwujud dalam bentuk

lembaga kekuasaan negara.

Khalifah, yakni kepala negara dalam pemeritahan Islam, memang merupakan

istilah Al-Quran tetapi dalam al-Qur’an kata ini memiliki banyak arti atau

interpretasi. Oleh karena itu, ayat-ayat yang mengandung kata khalifah tidak dapat

dijadikan dasar hukum mengenai wajibnya mendirikan suatu khalifah atau kekuasaan

politik. Allah telah mengisyaratkan suatu konsep tentang manusia, yaitu sebagai

khalifah. Khalifah adalah suatu fungsi yang diemban manusia berdasarkan amanat

yang diterima dari Allah, amanat ini pada intinya adalah tugas mengelola bumi

sebagai tanggung jawab, dengan menggunakan akal yang telah dianugerahkan Allah

kepadanya.7

Adapun Khalifah yang sering digunakan dalam suatu konteks kelembagaan

kepemimpinan berarti: (1) pengganti terhadap Rasulullah SAW. dalam upaya mejaga

dan memelihara agama serta mengatur unur-unsur dunia, (2) suatu lembaga

7 M. Dawam Raharjo, Ensiklopedia Al-Quran. Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-Konsep,

(Jakarta: Paramadina,1996), cet. ke I, h. 363-364.

Page 32: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

19

kekuasaan yang menjalankan tugas Rasulullah SAW. Untuk memelihara, mengurus,

mengembangkan, dan menjaga agama serta mengatur urusan duniawi umat, (3)

kepemiminan atau pemerintahan.8

Terkait dengan pengertian bahwa khalifah adalah suatu lembaga kekuasaan

yang menjalankan tugas Rasulullah SAW., doktrin khalifah yang disebut dalam Al-

Quran menunjukan bahwa segala sesuatu di atas bumi ini hanyalah karunia Allah.

Bentuk pemerintahan yang benar adalah adanya pengakuan negara tentang

kepemimpinan dan kekuasaan Allah dan Rasul di bidang perundang-undangan,

menyerahkan segala kekuasaan legislatif dan kedaulatan hukum tertinggi kepada

keduanya dan meyakini bahwa khalifahnya itu mewakili sang hakim yang sebenarnya

yaitu Allah.9

Khalifah yang berarti memerintah rakyat sesuai dengan petunjuk agama baik

dalam soal-soal keakhiratan maupun keduniawian. dalam pandangan pembuat

undang-undang, semua soal keduniawiaan harus dihukumi dari segi kepentingan

hidup akhirat.10

Peranan manusia dalam berinteraksi menerapkan metodelogi khilafah

8 M. Abdul Mujieb, Kamus Istilah Fiqih, (Jakarta: PT. Pustaka Firdaus. 1995), cet. ke II,

h.60.

9 Abu Ala al-Maududi, Khalifah dan Kerajaan, Evaluasi Kritis atas Sejarah Pemerintahan

Islam. (Bandung: Mizan, 1994), cet. ke I, h. 64.

10

Ibnu Khaldun, Muqadimmah, alih bahasa Abd.Rohman (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000),

cet. ke II, h. 234.

Page 33: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

20

mengacu pada wahyu ilahi dan akal kemanusiaan yaitu nash, (petunjuk-petunjuk

wahyu) dan aqli (peranan akal).11

B. Khilafah dalam Lintas Sejarah

Peradaban Islam merupakan salahsatu peradaban yang paling besar di dunia.

Peradaban Islam sanggup menciptakan sebuah negara adidaya kontinental yang

terbentang dari satu samudra ke samudra lain, dari iklim utara hingga tropik dan

gurun dengan ratusan juta orang tinggal di dalamnya.

Konsep Khilafah dalam politik Islam tidak bisa lepas dari konteks sejarahnya.

Dalam sejarahnya, kekhilafahan dimulai sejak wafatnya Nabi Muhammad SAW.

Wafatnya Nabi Muhammad meninggalkan kevakuman pemimpin yang hampir tidak

mungkin digantikan oleh orang lain. Sebab, posisinya bukan hanya sebagai seorang

pemimpin negara, tetapi juga seorang nabi, pembuat undang-undang, guru spiritual,

dan pribadi yang mempunyai visi transendental.12

Kesibukan para sahabat dalam

mencari pengganti beliau sebagai kepala negara yang baru lahir, itu membuat

penguburan nabi menjadi soal kedua bagi mereka. Sejak itu pula istilah khilafah

(sistem khalifah) timbul.13

11

Abdul Majid al-Najar, Tinjauan Wahyu dan Aqal, (Jakarta: Gema Insani Press, 1998), cet.

ke I, h. 33-34.

12

Ashgar Ali Engineer, Asa-Usul dan Perkembangan Islam Analisis Pertumbuhan Sosial

Ekonomi, (Yogyakarta: Pustaka Insist, 1999), cet. ke II, h. 215.

13 Harun Nasution, Teologi Islam: Aliran-Aliran, Sejarah, Analisa Perbandingan, (Jakarta: UI

Press, 1986), cet. ke V, h. 3.

Page 34: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

21

Sebagai tindak lanjut dari kebingungan tersebut, tokoh-tokoh senior dari para

sahabat dan tokoh ternama di Madinah berkumpul disatu tempat yaitu Tsaqifah Bani

Sa’idah. Setelah melalui perdebatan sengit, mereka memilih Abu Bakar Al-Shidiq

sebagai Khalifah pasca Rasulullah. Proses pemilihan ini berlangsung hangat, terbuka,

dan demokratis. 14

Sejak saat itu muncul dua golongan besar Islam, yakni Sunni dan Syi’ah.

Sebagian besar masyarakat yakin bahwa Nabi Muhammad tidak menunjuk seorang

pengganti dan menerima pemilihan Khalifah oleh para sahabat senior Nabi. Namun

ada juga sekelompok kecil orang yang yakin bahwa Nabi telah memilih Ali bin Abi

Thalib sebagai penggantinya.15

Kecenderungan para sahabat memperselisihkan

kekhilafahan (kekuasaan politik) memiliki dua orientasi, yaitu: isu tentang hak

warisan pimpinan dan masalah tentang berbagai kekuasaan atau perang saudara.16

Berkaitan dengan peristiwa ini, persoalan yang pertama-tama timbul dalam sejarah

Islam, bukanlah persoalan tentang keyakinan, tetapi persoalan politik.17

Praktek kekhilafahan selama enam abad pertama Islam dapat dibagi kedalam

tiga periode utama, yaitu:

1. Khulafaur Rasyidin, (Khalifah sejati) di Madinah (632-661 M.).

14

Suyuthi Pulungan, Fiqih Siyasah, Ajaran Sejarah, dan Pemikiran, h. 130.

15

Jhon l. Esposito, Ancaman Islam: Mitos atau Realita? Alih Bahasa Alwiyah Abdurrahman,

(Bandung: Mizan 1996), h. 41.

16

Jhon l. Esposito, Ancaman Islam: Mitos atau Realita? Alih Bahasa Alwiyah Abdurrahman

Islam, h. 8.

17

Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, h. 92.

Page 35: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

22

2. Kekhalifahan Bani Umayyah (661-750 M.).

3. Kekhalifahan Bani Abbas (750-1258 M.).18

Kemudian pada zaman

Utsmaniyah Turki di Istanbul (1299-1924).19

Tampilnya Abu Bakar Al-sidiq sebagai Khalfiah (11 H/632 M-13 H/634 M.)

merupakan awal terbentuknya pemerintahan model Khalifah dalam sejarah Islam

yang berpusat di Madinah. Sepeninggal Abu Bakar, Umar Bin Khatab mendapat

kepercayaan sebagai Khalifah kedua, tampilnya Umar sebagai khilafah (13 H./634

M- 23 H./644 M.) tidak melalui pemilihan dalam satu forum musyawrah terbuka,

tetapi melalui penunjukan atau wasiat oleh pendahulunya.20

Sementara itu, Usman

bin Affan menjadi Khalifah ketiga, dipilih oleh sekelompok orag yang terdiri dari

enam orang yang ditentukan oleh Umar sebelum wafat. Pasca Umar wafat, enam

orang itu berkumpul untuk bermusyawarah atas inisiatif Abdur Rahman bin Auf.

Enam orang itu adalah Ali bin Abi Thalib, utsman bin Affan, Zubair bin Awwam,

Thalhah, Saad bin Abi Waqas, dan Abdur Rahman bin Auf. Ketika itu erjadilah

permusyawaratan yang akhirnya sepakat memilih Utsman Bin Affan dengan

pertimbangan lebih tua dan lebih Lunak sikapnya.21

Pasca Utsman di bunuh oleh para

18

Jhon l. Esposito, Ancaman Islam: Mitos atau Realita? Alih Bahasa Alwiyah Abdurrahman

Islam, hal. 8.

19 Rahmat Taufik Hidayat, lmanak Alam Islami: Sumber Rujukan Keluarga Muslim Milenium

Baru, (Jakarta: PT. Dunia Pusaka Jaya, 2000), cet. ke I, h.275.

20

Munawir Sjadzali, Islam dan Tata Negara, h. 23-24.

21

Ahmad Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam. (Jakarta: Al-Husna Dzikra, 1997), cet. ke

IX, h. 267-268.

Page 36: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

23

pemberontak, Ali bin Abi Thalib di angkat menjadi Khalifah ke empat melalu

pemilihan, akan tetapi dalam proses pemilihan tersebut, jauh dari sempurna.22

Semasa

kepemimpinannya Ali menjabat sebagai khalifah selama lima tahun. Dan diakhir

kepemimpinannya Ali di bunuh oleh seorang pemberontak.

Pasca berakhirnya pemerintahan al-Khulafa al-Rasyidun, kekhalifahan di

lanjutkan oleh Dinasti Bani Umayyah dengan Muawiyyah bin Abu Shofyah sebagai

khalifah pertama. Sejak itu golongan khawarij tidak mengakui kekhalifahan

Umayyah dan mereka terus menerus menentang penguasa-penguasanya. Demikian

juga orang-orang Mu’tazilah, sedangkan golongan Syiah sejak awal memang sudah

menolak, sebab bagi mereka yang sah adalah Imamah.23

Sejak berakhirnya Dinasti bani Umayyah, tampil Dinasti berikutnya. Yakni

Bani Abbas. Pusat pemerintahanpun pindah ke Baghdad. (132 H/750m-656 H/1258

M.). Berakhirnya pasukan ini ketika Halagu Khan dari mongol menghancurkan

Baghdad dan membunuh Khalifah terakhir yakni al-Muthasim. Sejak itu jabatan

khalifah di pegang oleh keturunan mamluk Abasiyah di Kairo. Sejak saat itu pusat

pemeritahan baru muncul di Istanbul pada 699 H. / 1299 M. yang dipimpin oleh

22

Munawir Sjadzali, Islam dan Tata Negara: Ajaran, Sejarah dan Pemikiran,, h. 27.

23

T.M. Hasbi Assiddiqie. Ilmu Kenegaraan dalam Fiqih Islam, (jakarta: Bulan-Bintang,

1991), cet. ke II. 33.

Page 37: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

24

Utsman I, yang kemudian terkenal dengan sebutan Dinasti Usmaniyah. Dinasti ini

memerintah hingga 134 H. / 1924 M. dengan Khalifah terakhir Abdul Hamid II.24

Kekhalifahan yang berakhir pada abad ke-14 itu, secara formal di hapus oleh

Repubik Turki pada 1924. Saat puncak kekuasaan Utsmaniyah pada abad ke-16 dan

ke-17 tema dan konsep Khilafah tidak mendapat tekanan yang besar. Namun ketika

tekanan mulai muncul para khalifah mengklaim otoritas dengan menyatakan bahwa

atas kehendak Tuhan. Merekalah pembela Islam yang paling efektif dalam

menjalankan tugas-Nya. Mereka mengambil alih tugas Muhammad SAW. kecuali

kenabian.25

Praktik kekhilafahan dalam sejarah Islam telah banyak menimbulkan

interprestasi. Sistem khilafah yang terbentuk sesudah wafatnya Nabi Muhamad, tidak

berbentuk kerajaan, tetapi lebih dekat dengan bentuk republik, artinya, kepala negara

di pilih dan tidak mempunyai sifat turun temurun.26

C. Khilafah dalam Wacana Politik Modern

Pembahasan khilafah sebagai wacana historis dan wacana konseptual perlu

untuk dibedakan. Sebagai wacana historis, maka khilafah adalah sejarah masa lalu.

Sebagai wacana konseptual, maka khilafah adalah realitas konsep yang dapat

24

Munawir Sjadzali, Islam dan Tata Negara: Ajaran, Sejarah dan Pemikiran, h. 28.

25

Dale F. Eickelmen dan James Piscatori. Ekspresi Politik Muslim,alih bahasa: Ropik suhud,

(Bandung: Mizan, 1998), cet. ke I, h. 43.

26

Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, h. 95.

Page 38: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

25

diperdebatkan, dibandingkan, dan mungkin diperjuangkan untuk dimunculkan

kembali seperti apa yang selama ini diusung oleh Hizbut Tahrir. Sebagai konsep yang

dinilai ideal, tentu hal ini patut diberikan apresiasi.

Para intelektual Muslim modern seperti Rasyid Ridha dan Abul A'la al-

Maududi, mencoba bersikap jujur dan mengakui bahwa khilafah adalah sebuah

gagasan utopis yang sulit untuk diterapkan. Berpijak dari kegagalan Jamaluddin al-

Afghani dengan gagasan pan-Islamismenya, para intelektual muslim itu mencoba

bersikap realistis dengan mengesampingkan ide khilafah dan menggantinya dengan

konsep 'Negara Islam'. Di dunia modern di mana paradigma komunitas politik

didominasi oleh gagasan negara-bangsa, hanya gagasan 'Negara Islam' yang mungkin

untuk diterapkan.

Maka, sejak paruh pertama abad ke-20, banyak dari pemimpin muslim

berlomba-lomba menyuguhkan konsep negara Islam sebagai alternatif dari sistem

khilafah yang tak bisa lagi diterima oleh sebagian besar kaum muslim. Pada tahun

1902, Arab Saudi memulainya dengan mendeklarasikan diri sebagai 'kerajaan Islam'.

Langkah ini kemudian disusul oleh Pakistan, Sudan, dan Iran yang mengumumkan

diri sebagai 'republik Islam'.27

Sejak berakhirnya lembaga Khilafah di Turki pada 3 Maret 1924, timbul

perdebatan mengenai dasar-dasar pembentukan khilafah dalam wacana politik Islam.

Dalam pembentukan khilafah ada tiga teori utama. Pertama, pembentukan khilafah

wajib hukumnya, berdasarkan syari’at atau berdasarkan wahyu. Dalam pandangan

27 Luthfi As-Syaukanie, Perlunya Mengubah Sikap Politik Kaum Muslimin, Artikel diakses

pada 3 april 2015 dari http://islamlib.com.html

Page 39: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

26

beberapa ahli fikih Sunni, diantaranya Abu Hasan al-Asy’ari berpendapat, khalifah

ini wajib hukumnya karena wahyu dan ijma para sahabat. Kedua, mendirikan sebuah

khilafah hukumnya fardu kifayah, wajib kolektif berdasarkan Ijma atau Konsesnsus.

Pendapat ini dikemukakan oleh al-Mawardi. Sementara al-Ghazali berpendapat,

khilafah merupakan wajib Syar’i berdasarkan Ijma. Ketiga, kaum Mu’tazilah

menyatakan bahwa pembentukan khilafah ini memang wajib, tetapi berdasarkan

pertimbangan akal.28

Tiga teori di atas pada akhirnya bisa dikerucutkan pada dua persepsi.

Pertama, bahwa peraktik tersebut merupakan contoh baku dalam Islam tentang Islam

dan ketatanegaraan dan pemerintahan dan kedua, praktik tersebut hanya berupa

tradisi bangsa Arab yang tidak ada hubungannya dengan pemerintah agama yang

tidak wajib diikuti untuk konteks modern. Dua persepsi tersebut kemudian terus

memunculkan perdebatan dalam wacana politik modern. Perdebatan seputar konsep

Negara Islam sebagai ketegangan antara idealitas dan realitas dalam kehidupan Islam

dan berusaha memecahkan isu tersebut dengan mengadopsi realisme yang menjadi

ciri pemikiran modern. Dengan menundukan yang ideal kepada realitas yang benar

kepada yang kemungkinan, dengan menyatakan bahwa impian umat Islam untuk

memiliki khalifah yang adil dan tidak mungkin dicapai di dunia yang tidak sempurna

ini.29

28

Raharjo. Ensiklopedia al-Qur‟an, Tafsir Sosial Berdasrkan Konsep-Konsep Kunci, h. 362.

29

Abdul Wahhab Efendi. Masyarakat Tak Beragama, Kritik Atas Teori Politik Islam.

(Jakarta: lkis, 2000), cet. ke I, h. 4.

Page 40: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

27

Daulah Islam dengan sistem khilafah menggunakan politik daulah

intenasional. Daulah tersebut tidak berdiri berdasarkan batasan-batasan tanah dan

letak geografis melainkan berdasar isi pemikiran dan akidah. Khilafah berdasarkan

penerapan hukum Islam terhadap umat yang berlandaskan tiga prinsip; pertama,

kesatuan wilayah Islam. Dalam artian, sekalipun wilayah dan daerahnya berbeda,

tetapi pada prinsipnya merupakan satu wilayah untuk satu umat; kedua, kesatuan

rujukan syariat yang tertinggi yang tercermin dalam al-Qur’an dan al-Sunnah; ketiga,

kesatuan kepemimpinan yang tersentral dan tercermin di dalam diri pemimpin

tertinggi atau khalifah yang memimpin daulah orang-orang mukmin dengan ajaran

Islam.30

Pendapat lain menyatakan bahwa, khilafah tidak ada kaitannya dengan agama,

seperti halnya nation Madinah yang berada di bawah payung Piagam Madinah,

ternyata sama sekali tidak mencantumkan kata al-Qur’an, Hadits serta Islam. Karena

Islam bukanlah Nation atau institusi, eksistensinya lebih menjadi fondasi moralitas

umat manusia yang mengontrol terhadap sesama tali kehidupan. Dengan begitu, titik

tekan misi “rahamatan lil „alamin” dapat direalisasikan dengan tepat.31

Di tengah ketidak kondusifan situasi dan kondisi negara pada masa jatuhnya

rezim Orde Baru, serta carut marutnya kehidupan ekonomi, sosial, politik, dan

30

Yusuf Qardawi. Fikih Daulah dalam Persepektif al-Quran dan al-Sunahalih, alih bahasa

Katur Suhdi ( Jakarta: Pustaka Al- Kautsar, 1998), cet. ke III, h. 45-46.

31

Said Aqil Siradj. Islam Kebangsaan, Fikih Demokrat Kaum Santri. (Jakarta: Pustaka

Ciganjur, 1999), cet. ke I, h . 210.

Page 41: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

28

budaya pada saat itu telah memberikan ruang terbuka bagi setiap individu,

masyarakat, juga kelompok untuk mengisi, mengganti dan membentuk, sebuah

tatanan baru bagi masyarakat Indonesia, termasuk munculnya wacana penegakan

syariat Islam. Momentum inilah yang menjadikan Hizbut Tahrir yang awalnya sebuah

kelompok-kelompok kecil berubah menjadi sebuah organisasi gerakan Islam yang

bekala nasional dan internasional. Untuk mengambil peran dalam mengisi tatanan

baru, yaitu menawarkan solusi penegakan syariat Islam dalam konteks berbangsa dan

bernegara. Namun sebaliknya, organisasi ini perlu mendapat perhatian khusus dari

semua pihak termasuk pemerintah, sebab Hizbut Tahrir sebagai bentuk gerakan Islam

yang mempunyai ide dan pemikiran tentang mendirikan Daulah Khilafah islamiyah.

Islam dalam pandangan Hizbut Tahrir adalah sebuah sistem paripurna dan

menyeluruh bagi seluruh kehidupan manusia. Karena itulah, kaum muslim

diwajibkan untuk memberlakukannya secara total dalam sebuah negara yng memiliki

bentuk tertentu dan khas yang terlukis dalam sebuah sistem khilafah.32

D. Pengertian Nation State

Nation state (Negara-Bangsa) ialah negara yang didirikan pada kebangkian

semangat kebangsaan untuk membangun sebuah negara yang berdaulat dan bebas

dari ancaman pengaruh yang dapat menggugat dan menghancurkan gagasan serta

32

Mengenal Hizbut Tahrir. Partai Politik Islam Ideologis. hal. 2.

Page 42: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

29

wawasan negara-bangsa.33

Secara etimologis, “negara” berasal dari bahasa asing

“staat” (Belanda, Jerman) dan state (Inggris) dan Etat (Prancis), kata Staat dan State

pun berasal dari bahasa Latin yaitu status atau statum yang berarti “menempatkan

dalam keadaan berdiri, membuat berdiri dan menempatkan.” Kata status itu dalam

bahasa klasik sesuatu yang memiliki sifat-sifat yang tegas dan tegak.34

Beberapa pengertian negara menurut pakar kenegaraan yaitu:

Menurut George Jellinek : Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok

manusia yang mendiami wilayah tertentu.35

Berbeda dengan Jellinek, Kranenburg menyatakan : Negara adalah suatu organisasi

yang timbul karena karna dari suatu golongan atu bangsanya sendiri.36

Sementara menurut Max Weber : Negara adalah satu-satunya lembaga yang memiliki

keabsahan untuk melakukan tindakan kekerasan terhadap warganya.37

33

Abd. Rahim dan Abd. Rasyid. Patriotisme: Agenda Pembinaan Bangsa, (Malaysia:

Maziza SDN. BHD, 2014), cet. ke I, h. 19.

34

F. Isywara. Pengantar Ilmu Politik, (Bandung: Bina Cipta, 1980), cet. ke VII, h 92.

35

Mo. Kusnardi dan Bintan D. Saragih. Ilmu Negara, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1995),

cet. IV, h. 38.

36

Ni’matul Huda. Ilmu Negara, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), cet. ke I, h. 13.

37

Arif Budiman. Teori Negara Kekuasaan dan Ideologi, h. 6.

Page 43: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

30

Sedangkan menurut Logeman : Negara itu pada hakikatnya adalah suatu organisasi

kekuasaan yang meliputi atau menyatukan kelompok manusia yang kemudian disebut

bangsa.38

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa negara adalah satu kesatuan

organisasi yang di dalamnya ada sekelompok manusia (rakyat), wilayah yang

permanen (tetap), yang memiliki kekuasaan yang mana diatur oleh pemerintahan

yang berdaulat sera memiliki ikatan kerja yang memiliki tujuan untuk mengatur dan

memelihara segala instrumen-instrumen yang berada didalamya dengan kekuasaan

yang ada.39

Dari segi bahasa, kata nation berarti bangsa. Bangsa mempunyai dua

pengertian yaitu dalam pengertian antropologis serta sosiologis, dan dalam pengertian

politisi.40

Dalam pengertian antropologis dan sosiologis bangsa adalah suatu

masyarakat yang merupakan suatu persekutuan hidup yang berdiri sendiri dan

masing-masing merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama, sejarah dan istiadat. Adapun

yang dimaksud bangsa dalam pengertian politik adalah masyarakat dalam suatu

daerah yang sama dan mereka tunduk kepada kedaulatan negaranya sebagai sesuatu

38 Abu Daud Busroh . Ilmu Negara (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010), cet. ke VII, h. 24-45.

39

Mo. Kusnardi dan Bintan D. Saragih. Ilmu Negara, h. 101.

40

Aminudin Nur. Pengantar Studi Sejarah Pergerakan National, (Jakarta: Pembimbing Masa

1967), h. 87

Page 44: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

31

kekuasaan tertinggi keluar dan kedalam.41

Bangsa secara eksklusif memiliki suatu

masa tertentu yang secara historis masih baru. Bangsa hanya merupakan satu

kesatuan sosial, sejauh ini berkaitan dengan negara teritorial moderen tertentu yang

berkaitan dengan negara-negara.42

Para nasionalis menganggap negara adalah berdasarkan beberapa “kebenaran

politik” (political legitimacy). Menurut para nasionalis, suatu bangsa tidak bisa

melangsungkan hidupnya kalau tidak terdapat ketiga sasaran ini dalam derajat yang

memadai adalah suatu gerakan ideologis untuk mencapai dan mempertahankan

otonomi, kesatuan dan identitas bagi suatu populasi. Yang sejumlah anggotanya

bertekat untuk membentuk suatu bangsa yang aktual atau bangsa yang potensial

inilah devinisi kerja yang didasarkan pada unsur umum dari ideal nasionalis yang

mempunyai gaya sendiri, sehingga berkarakter induktif.43

Sesungguhnya, setiap

Nation State (Negara-Bangsa) mengejar sasaran identitas nasional ini dalam tingkat

yang berbeda-beda. Tetapi akan selalu kembali kepada ideal bangsa iu sendiri. Suatu

41 Muhammad Ramadhan Subki bin Abdullah, “Kajian Terhadap Faham Nasionalisme

Melayu dalam Partai Umno.” (Jakarta: skripsi S1 Fakultas Syariah dan hukum Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2011) h. 16

42

E. J. Hobsbawn, Nasionalisme Menjelang Abad XXI (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1992),

cet. ke I, h. 9.

43

Anthony D. Smith. Nasionalisme, Teori, Idelogi dan Sejarah, ( jakarta: Erlangga, 2003), h.

11.

Page 45: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

32

ideoli yang hanya memperjuangkan bangsa semata-mata dan berupaya mempertinggi

derajat dan keberadaan bangsa itu sebagai simbol perjuangan bangsa.44

Sebuah nation state (negara-bangsa) adalah satu konsep atau bentuk

kenegaraan yang memperoleh pengesahan politiknya dengan menjadi sebuah

identitas berdaulat bagi suatu bangsa sebagai sebuah wilayah yang berdaulat, yang

pada prinsipnya adalah tipe masyarakat yang sama, terorganisir oleh latar belakang,

suku atau budaya yang sama, disuatu wilayah. Dalam sebuah Nation State (Negara-

Bangsa) biasanya orang akan berbicara dengan bahasa yang sama, menganut agama

atau aliran agama yang sama, dan memiliki nilai budaya nasional. Contohnya adalah

negara jepang, karena nasionalisme dan bahasa yang seragam.45

E. Paradigma Pemikiran Islam dan Politik

Politik merupakan salah satu dimensi dari sekian banyak dimensi ajaran Islam.

Islam tidak hanya merupakan sistem kepercayaan dan sistem ibadah, tetapi juga

sistem kemasyarakatan. Dalam pengungkapan ajaran kedua sistem tersebut tedapat

peredaan karakteristik. Persoalan teologis bersifat ubudiah dan detail, sedang

persoalan kemasyarakatan pada umumnya hanya berbentuk garis besarnya atau

prinsip-prinsip umum saja.46

44

Qomarudin Khan, Pemikiran Politik Ibnu Taimiyah, h. 171.

45

Gilang, pendidikan kewarganegaraan, Artikel di akses pada 24 maret 2015 dari

http://381992.blogspot.com.html

46

Masykuri Abdillah, “Gagasan dan Tradisi Bernegara dalam Islam: Sebuah Persepektif

Sejarah dan Demokrasi Modern”, Jurnal Tashwirul Afkar, Edisi No. 7, tahun 2002 , h. 69

Page 46: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

33

Sejumlah partai politik dan kelompok-kelompok grilyawan Islam telah

menyatakan diri untuk mengembalikan kekhilafahan dengan menyatukan bangsa-

bangsa Muslim baik melalui aksi-aksi politik damai seperti Hizbut Tahrir atau

melalui kekuatan fisik seperti Al-Qaeda Islamist Movement yang telah mengambil

tujuan akhir yaitu pendirian kekhilafahan. Hal ini menunjukan dalam kondisi

bersamaan mereka mengkritik gagasan nation-state muslim sebagai penghalang

penyatuan Ummah.47

Khilafah yang mengandung bentuk kepemimpinan umum bagi

seluruh kaum Muslim di dunia untuk menegakan hukum-hukum syariat Islam dan

mengemban dakwah Islam kesegenap penjuru dunia. Kata lain dari khilafah adalah

imamah, kedua istilah ini mempunyai makna yang sama. Bentuk khilafah inilah yang

dinyatak hukum syara’ agar dengan bentuk negara tersebut negara islam ditegakan di

atasnya.48

Sebagai salah satu bagian dari aspek kemasyarakatan politik yang diungkapkan

dalam garis besar atau prinsip-prinsip umum saja, menimbulkan perbedaan

interpretasi yang mengakibatkan beragamnya pemikitran dan aksi politik. Hal ini

kemudian menjadi bahan perdebatan yang tak berkesudahan dikalangan para

pemikir Muslim. Masalah-masalah yang mendapat sorotan tajam antara lain berkaitan

47

Studi:Kritik atas Negara-Bangsa, Artikel di akses pada 20 april 2015 dari

http://lingkarstudiislamdankebudayaan.blogspot.com/2009/12/.html.

48

Taqiyuddin al-Nabhani, Sistem Pemerintahan Islam (Bogor: Thoriqul Izzah 1996) cet. ke I,

h.31

Page 47: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

34

dengan hakikat, karakteristik serta ruang lingkup suatu Negara Islam dan sistem

politik yang khas.49

Dalam kajian Islam, istilah negara bisa bermakna daulah, khilafah, hukumah,

imamah dan kesultanan.

1. Daulah dapat diartikan sebagai kelompok sosial yang menetap pada suatu

wilayah dan diorganisasi oleh suatu pemerintahan yang mengatur

kepentingan dan kemaslahatan.

2. Khilafah mengandung arti kepemimpinan umum bagi seluruh muslim

dikehidupan dunia, untuk menegakan hukum-hukum Islam dan menegakan

hukum-hukum Islam di seluruh penjuru alam.50

3. Hukumah bermakna pemerintahan yang berhubungan dengan sistem

pemerrintahan, ia digunakan untuk menunjukan kepada jabatan.51

4. Imamah pada pendapat Sadjali dengan mengutip pendapat al-Mawardi,

simamah berarti khalifah, raja, sultan atau kepala negara.52

5. Sultan dapat di artikan wewenang yang lebih khusus kepada kekuasaan

yang lebih efektif lagi.

49

Mumtaz Ahmad. Masalah-Masalah Teori Politik Islam, Alih bahasa Ena Hadi (Bandung:

Mizan, 1996), cet. ke III, h. 15

50 Syamsudin Ramdhan. Menegakan kembali khilafah Islamiyah,(Jakarta: Anggota IKAPI,

2003), cet. ke I, h. 5.

51

Dr. Nikmatul Huda, Ilmu Negara, h.13

52

Munawir Sjadjali. Islam dan Tatanegara. Ajaran Sejarah dan Pemikiran, h. 63

Page 48: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

35

Tidak adanya model yang kongkret tentang apa yang disebut sebagai “Negara

Islam” menjurus kepada kebingungan dan ketidak sepakatan. Kebingungan tersebut

disebabkan oleh empat faktor.

1. Negara yang didirikan oleh Nabi Muhammad di Madinah yang

dipandang ideal, ternyata tidak memberikan suatu model terperinci.

2. Pelaksanaan Khalifah pada Bani Umayah dan Bani Abbas hanya

memberikan suatu kerangka mengenai lembaga-lembaga politik dan

perpajakan.

3. Pembahasan mengenai rumusan ideal (hukum Islam dan teori politik)

hanya menghasilkan rumusan idealis dan teoritis dari suatu masyarakat

yang utopian.

4. Hubungan agama dan negara dari masa kemasa menjadi subjek bagi

keragaman interpretasi.53

Keragaman pemikiran tentang konsep negara dalam Islam disebabkan karena

dua hal, yakni: perkembangan pemikiran dan perbedaan pendapat di kalangan para

pemikir politik Islam tentang hubungan antara Islam dan Negara dalam masa modern

dan juga banyak dipengaruhi oleh tingkat kedalaman pengaruh Barat atas wilayah

muslim tertentu.54

53

John L. Esposito, Islam dan Politik (Jakarta: Bulan bintang, 1990), h. 308

54Azyumardi Azra, Pergolakan Politik Islam dari Fundamentalisme, Modernisme Hingga

Pasmoernisme, (Jakarta: Paramadina, 1996), cet. ke I, h. 1

Page 49: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

36

Meski demikian, upaya untuk mencari rumusan negara ideal dalam Islam

terus diupayakan oleh para pemikir-pemikir politik Islam. Upaya pencarian konsep

ini mengandung dua maksud, pertama: untuk menemukan idealitas Islam tentang

negara yang menekankan pada aspek teoritis dan formal. Pandangan ini bermaksud

untuk mencoba menjawab pertanyaan tentang bagaimana bentuk negara Islam.

Pendekatan ini berawal dari asumsi bahwa Islam memiliki konsep tertentu akan

sebuah negara. Kedua: untuk melakukan idealisasi dari persepektif Islam terhadap

proses penyelenggaraan negara yang menekankan pada aspek praktis dan substansial.

Pandangan ini bermasud untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana negara

menurut Islam. Pendekatan ini didasarkan pada anggapan bahwa Islam tidak

membawa konsep tertentu tentang negara, tetapi hanya menawarkan prinsip-prinsip

dasar berupa etika dan moral.55

Bentuk negara dalam Islam, mengerucut pada dua pemikiran. Pada pemikiran

yang pertama, terdapat kalangan yang beranggapan bahwa Islam harus menjadi dasar

negara; Syariah harus diterima sebagai konstitusi negara; bahwa kedaulatan politik

ada di tangan Tuhan; bahwa gagasan tentang negara bangsa (nation state)

bertentangan dengan konsep ummah (komunitas Islam) yang tidak mengenal batasan-

batasan politik dan kedaerahan, dan bahwa aplikasi prinsip syura berbeda dengan

gagasan demokrasi yang dikenal dalam diskursus politik modern dewasa ini.

Sementara pemikiran yang kedua beberapa kalangan intelektual muslim berpendapat

55

M. Dien Syamsudin, Etika Beragama dalam Membangun Masyarakat Madani. h. 12.

Page 50: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

37

bahwa Islam tidak meletakan suatu pola baku tentang teori negara (sistem politik

Islam) yang harus dijalankan oleh umat.56

Suatu negara yang bergantung kepada musuh-musuh tradisional Islam untuk

mempertahankan hidupnya tidak bisa menjadi gerakan Islam. Dan tidak ada negara

yang berasandar pada bentuk nasionalisme untuk legitimasinya yang pada saat

bersamaan, mengklaim dirinya sebagai Islam. Dalam pengertian ini dimensi politik

gerakan Islam itu mencakup seluruhnya. Namun demikian ada dua wilayah yang

perlu mendapat perhatian yang mendalam. Pertama, wilayah gagasan politik, norma

dan tingkah laku yang diperoleh Muslim karena kontaknya denagn Barat dengan

secara salah menganggapnya sebagai Islami. Kedua, kultur politik Muslim seperti

yang sudah terbentuk sejak lama. Kegagalan membedakan antara negara-bangsa dan

negara Islam, jika terdapat subjek seperti biologi politik, maka mungkin kiranya

menunjukan bahwa dari gen keduanya bukan hanya berbeda, melainkan saling

terpisah dan tidak bisa dibandingkan. Baiknya, seseorang seharusnya menegaskan

bahwa sementara negara-bangsa itu adalah negara “politisi” , sedangkan negara islam

adalah negara Muttaqi.57

Setelah khalifah Usmaniyah runtuh pada tahun 1924 M. maka yang terjadi

adalah sistem Khilafah kerajaan tenggelam, dengan itu muncul negara-bangsa yang

56

Bachtiar Effendy, Islam dan Negara: Transformasi Pemikiran dan Praktik Politik Islam di

Indonesia, h. 12

57

Kalim al-Siddiqui, Seruan-Seruan Islam: Tanggung Jawab Sosial dan kewajiban

Menegakan Syariat (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002) cet. ke I, h. 10.

Page 51: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

38

sekuler.58

Partai politik yang bersifat memecah-belah, seperti struktur Nation-State

(negara-bangsa), merupakan warisan kolonialisme yang tidak sama dengan negara

Islam. Berbeda dengan negara-bangsa yang menegaskan kehendak Tuhan.59

58

Salah satu contohnya adalah negara Turki, yang di pelopori oleh kamal At-tarturk yang

meminggirkan sistem Islam dari wilayah publik. Lihat buku berperang Demi Tuhan, Karen Amstrong.

59

Kalim al-Siddiqui, Seruan-Seruan Islam: Tanggung Jawab Sosial dan Kewajiban

Menegakan Syaria,. h. 13

Page 52: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

39

BAB III

HIZBUT TAHRIR INDONESIA

A. Sejarah Berdiri Hizbut Tahrir Indonesia

Pada tahun 1953, Hizbut Tahrir didirikan di al-Quds, Jerussalem. Hizbut

Tahrir merupakan salah satu gerakan Islam kontemporer yang cukup besar

pengaruhnya di dunia Islam. Pendirinya adalah Syeikh Taqiyuddin al-Nabhani (1909-

1997), seorang Qadli pada Mahkamah Isti’naf (mahkamah Agung), di al-Quds.1 Ayah

beliau adalah seorang pengajar ilmu-ilmu syariat di Kementerian Pendidikan

Palestina. Pendidikan beliau diterima dari ayahnya. Syekh Taqiyuddin al-Nabhani

menamatkan pendidikan dasar negeri di Ijzim. Beliau kemudian menamatkan sekolah

di Akka. Pada Tahun 1932 beliau lulus dari kuliah Dar al-Ulum juga menamatkan

studi di al-Azhar al-Syarif.2

Setelah berkembang enam tahun di Jerussalem, Hizbut Tahrir kemudian

mengembangkan sayapnya ke wilayah lain dan dimulai dengan mendirikan cabang

lain di Lebanon pada tanggal 19 Oktober 1959, dan telah berkembang ke seluruh

negara Arab di Timur Tengah, termasuk benua Afrika, seperti Mesir, Libya, Sudan,

Aljazair, Maroko. Dan juga negara Eropa, Austria, Belanda, Inggris, Jerman, Prancis,

1 Hizbut Tahrir, Mengenal Hizbut Tahrir: Partai Politik Islam Ideologis, (Bogor: Pustaka

Tarriqul Izzah, 1999), h. 32

2 Farid Wadjdi, al-Wa’ie No. 55, (Bogor : Hizbut Tahrir Indonesia 2005), h. 32

Page 53: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

40

Rusia, Turki. Negara Asia seperti Indonesia, Brunei Darusalam, Jepang, Malaysia,

Pakistan, Singapura.3

Transmisi Hizbut Tahrir sebagai gerakan di Indonesia terjadi pertama kali

pada tahun 1982-1983 melalui M. Mustofa dan Abdurrahman Al-Baghdadi. M.

Mustafa adalah putra Pengasuh Pesantren Al-Ghazali Bogor, seorang ulama yang

modernis dan dekat dengan DDII, Abdullah bin Nuh. Mustofa adalah alumnus

perguruan tinggi di Yordania. Sedangkan Abdurrahman berasal dari Lebanon yang

berimigrasi ke Australia yang kemudian tinggal di Indonesia.4

Pada awal perkembangannya. Para pengikut gerakan ini kebanyakan

mahasiswa dan generasi muda lainnya, angota-anggotanya saat ini sudah menyebar

ke kota-kota besar, seperti di Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan Halmahera.5

Pusat-pusat kegiatan Hizbut Tahrir masih berkonsentrasi di perguruan-perguruan

tinggi, sebagaian besar aktivis dan kader serta tokoh-tokohnya mempunyai

keterkaitan dengan aktivis mahasiswa di lingkungan kampus. Hizbu Tahrir

merupakan partai politik yang berideologi Islam, politik merupakn visi dan misi, dan

Islam merupakan Ideologinya. Perjuangan Hizbut Tahrir ditunjukan dengan

menjadikan Islam sebagai persoalan utama, membimbing untuk mewujudkan kembali

3 Hussein bin Muhsin Bin Ali Jabir, Membentuk Jama’atul Muslimin, (Jakarta : Gema Insani

Press, 1991), h. 244

4 Rudin Mulyanto, Implementasi Syariat Islam dlam Ruqyah, Perspektih Pemerintah. (Skripsi

S1 Fakultas Ushuludin dan Filsafat, Universitas Islam Negeri syarif Hidayatullah Jakarta: 2009) h. 22-

23

5 Ian Suherlan, Sistem Khilafah dalam Persepektif Hizbut Tahrir. Ahkam. No. 11/ V/ 2003. h.

95

Page 54: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

41

pembentukan sistem khilafah dan menegakan hukum Allah SWT. yaitu pemerlakuan

syariat Islam di dalam berbagai realitas kehidupan bermasyarakat. Secara tegas

bahwa Hizbut Tahrir melalui berbagai aktifitas politiknya bermaksud untuk

membangkitkan kembali umat Islam dari kemerosotan akhlaq dan akidah,

membebaska umat dari ide-ide, undang-undang, hukum-hukum kafir dan

membebaskan umat dari cengkraman penjajahan kapitalisme barat yang kafir dan

memperoleh kejayaan umat Islam seperti yang terjadi pada masa beberapa abad yang

lampau. Hizbut Tahrir ingin mengembalikan kembali Daulah Islamiyah untuk

mencapai kejayaan dan keemasan umat Islam dimuka bumi ini.6

Dalam konteks Indonesia, Hizbut Tahrir baru pada tingkat gerakan moral

politik yang dilakukan dalam berbagai kegiatan terutama tablig akbar dan

demonstrasi, dua hal ini merupakan cara Hizbut Tahrir menyuarakan gagasan politik.

Hizbut Tahrir tidak akan menjadi partai politik untuk saat ini di Indonesia, tetapi akan

berjuang secara ekstra parlementer, kelembagaan politik Indonesia menyulitkan

sekaligus tidak efektif bagi Hizbut Tahrir untuk memeperjuangkan gagasan Khilafah

Islamiyah, bahkan muncul ketakutan akan terjerumus ke dalam kepentingan-

kepentingan politik yang sesaat, yang justru mengurangi bobot perjuangan Islam di

masa depan.7

6

7 Syarifudin Jurdi, pemikiran Politik Islma Indonesia (Pertautan Negara, Khilafah,

masyarakat Madani dandemokrasi), (Yogyakarta: Putaka Pelajar 2008), h. 387-388

Page 55: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

42

Namun, sepeninggal Al-Nabhani, Hizbut tahrir dipimpin oleh Syekh Abdul

Qadim Zallum. Pada tahun 2003, Syekh Abdul Qadim zallum meninggal dunia dan

digantikan oleh Syekh A. Abu Rostah. Hizbut tahrir Indonesia menyatakan diri

sebagai partai politik yang berideologi islam. Politik meruapakan aktivitasnya dan

Islam merupakan ideologinya.8

B. Konsep Politik Hizbut Tahrir Indonesia

Menurut Hizbut Tahrir, Islam adalah prinsip ideologi yang terdiri dari aqidah

dan syariat. Aqidah merupakan fungsi untuk memecahkan persoalan manusia,

menjelaskan bagamana memecahkan persoalan tersebut, memelihara dan

mengembangkan ideologi tersebut. Islam sebagai prinsip ideologi inilah yang

kemudian menjadi pola hidup lainnya, seperti kapitalisme, sosialisme, dan isme-isme

lainnya.9

Hizbut Tahrir yang berpendapat bahwa kemunduran dunia Islam disebabkan

lemahnya pemahaman Umat terhadap Islam yang sangat parah. kelemahan dan

kemunduran tersebut disebabkan oleh tiga faktor. Pertama tidak ada pemahaman

yang mendalam mengenai fikroh islamiyah (konsep) dikalangan para aktifis

kebangkitan Islam. Kedua, tidak adanya gambaran yang jelas mengenai Thariqoh

Islamiyah (metode pelaksanaan) dalam menerapkan Fikrah. Ketiga, tidak adanya

8 Hizbut Tahrir, Mengenal Hizbut Tahrir: Partai Politik Islam Ideologis, (Bogor: Pustaka

Tarriqul Izzah, 1999), h. 1

9 Muhammad Hussain Abdullah, Studi Dasar-Dasar Pemikiran Islam, penerjemah: Zamroni

(Bogor: Pustaka Tarriqul Izzah,) h. 43

Page 56: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

43

usaha untuk menjalin fikrah Islamiyah dan thoriqoh islamiyah sebagai suatu

hubungan yang solid yang tidak bisa dijelaskan.10

Hizbut tahrir menolak segala

sistem dan Ideologi yang berasal dari pengaruh barat, semua ide dan pemikiran

Hizbut tahrir berasal dari ajaran Islam. Seperti tercermin dalam namanya hizbut

Tahrir yang berarti partai kemerdekaan, Hizbut Tahrir berusaha memerdekakan

negeri-negeri kaum Muslimin diseluruh dunia dari cengkraman berbagai deologi

termasuk didalamnya nasionalisme yang bertentangan dengan ajaran Islam.11

Seluruh kegiatan yang dilakukan Hizbut Tahrir mayoritas bersifat politik

(Dakwah Siyasi). Maksudnya, Hizbut Tahrir memperhatikan unsur-unsur masyarakat

sesuai dengan hukum-hukum serta pemecahannya dengan syar’i. Bagi Hizbut Tahrir,

yang dimaksud politik adalah mengurus dan memelihara unsur-unsur masyarakat

sesuai dengan hukum-hukum islam dan pemecahannya.

Kegiatan-kegiatan yang bersifat politik ini tampak jelas dalam mendidik dan

membina umat dengan tsaqafah (kebudayaan) islam, meleburnya dengan Islam,

membebaskan dari akidah-akidah yang rusak, pemikiran-pemikiran yang salah, serta

dari persepsi yang keliru, yang sekaligus membebaskannya dari pengaruh ide-ide dan

pandangan-pandangan yang kufur. Kegiatan politik ini juga nampak terlihat dalam

aspek pergolakan pemikiran dan dalam perjuangan politiknya.

10

Taqiyuddin an-Nabhani, Pokok-Pokok Pemikiran Hizbut Tahrir (Bogor: pustaka Thariqul

Izzah, 1993), h. 1-2

11

Jajang Jahroni, Gerakan Salafi Rradikal di Indonesia (jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2004), h. 161-162

Page 57: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

44

Adapun perjuangan politiknya, dapat terlihat dari penentangannya terhadap

orang-orang kafir imperialis untuk memerdekakan umat dari belenggu kekuasaannya,

membebaskan umat dari tekanan dan pengaruhnya serta mencabut akar-akarnya yang

berupa pemikiran, kebudayaan, politik, ekonomi, maupun militer dari seluruh negeri-

negeri islam.

Perjuangan politik yang juga tampak jelas dalam menentang para penguasa,

mengungkapkan penghianatan dan persekongkolan mereka terhadap umat;

melancarkan kritik, kontrol dan koreksi terhadap mereka serta berusaha

menggantinya apabila hak-hak umat dilanggar atau tidak mejalankan kewajibannya

terhadap umat, begitu halnya bila mereka melalaikan salah satu urusan umat, atau

mereka menyalai hukum-hukum Islam. Dengan ini, konsep politik Hizbut Tahrir

lebih kepada penentangan terhadap ide-ide barat.

Hizbut Tahrir yang mengemban Dakwah Islam agar Islam dapat dilaksanakan

dalam kehidupan, sehingga aqidah Islam dapat menjadi dasar negara dasar konstitusi

dan undang-undang. Karena aqidah Islam adalah aqidah aqliyah (dasar untuk

pemikiran) dan aqidah siyasah (dasar untuk politik) yang memancarkan aturan untuk

memecahkan problem manusia secara keseluruhan, baik dibidang ekonomi, politik,

pendidikan, sosial masyarakat dan lain-lainnya. 12

12

Hizbut Tahrir, Mengenal Hizbut Tahrir: Partai Politik Islam Ideologis. (Bogor. Pustaka

Thariqah Izzah, 2002), h. 24-25

Page 58: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

45

C. Kiprah Hizbut Tahrir Indonesia dalam Kehidupan Bermasyarakat

Hizbut Tahrir merupakan sebuah organisasi yang mandiri, Hizbut Tahrir

mengajak semua orang untuk bekerjas sama untuk bersama-sama menerapkan konsep

khilafah ketengah tengah umat, Hizbut Tahrir sebagai organisasi Islam adalah

organisasi yang mandiri tidak menjadi organisasi sayap partai tertentu ataupun

organisasi Islam tertentu. Seperti halnya hubungan antara Hizbut Tahrir dengan OI

lain dan partai Islam hanya sebatas hubungan antara sesama islam. Terlebih dengan

ISIS sama sekali tidak ada hubungan sejak awal Hizbut Tahrir sudah mengatakan

khilafah yang di proklamirkan oleh ISIS, karena kekhilafahannya tidak memenuhi

syarat terlebih apa yang di proklamirkan ISIS justru menjadikan pemerintahan

Islam/khilafah seolah-olah menjadi sebuah negara yang menghalalkan kekerasan dan

pembantaian. Hal yang di praktekan oleh ISIS bukan hal yang sesuai dengan syariat

tetapi bertentangan dengan syariat.

Aktivitas Hizbut Tahrir adalah mengemban dakwah Islam. Aktivitasnya tidak

bersifat akademik, Hizbut Tahrir bukanlah sekolah. Seruannya bukan berbentuk

nasehat-nasehat. Aktivitas yang bersifat politik dengan cara mengungkapkan ide-ide

Islam beserta hukumnya, untuk dilaksanakan, diemban, dan diwujudkan dalam

kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Strategi Hizbut Tahrir adalah dengan cara membangun opini umum tentang

kewajiban kembali kepada syariat. Dengan edukasi seluas mungkin supaya

masyarakat muslim ini melaksakan syariat untuk dirinya sendiri dan

Page 59: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

46

mempraktekannya kemudian mendorong masyarakat mengoreksi kebijakan

pemerintah yang bertentangan dengan syariat. Jika masyarkat punya kesadaran politik

maka itu adalah modal untuk menerapkan syariat edukasi seluas mungkin supaya

masyarakat muslim ini melaksakan syariat untuk dirinya sendiri dan

mempraktekannya kemudian mendorong masyarakat mengoreksi kebijakan

pemerintah yang bertentangan dengan syariat. Jika masyarkat punya kesadaran politik

maka itu adalah modal untuk menerapkan syariat.13

Dalam berdakwah Hizbut Tahrir mengambil metode dakwah Rasulullah

SAW. dari segi operasional maupun tahapan-tahapannya termasuk seluruh aktifitas

yang harus di lakukan pada seluruh tahapan. Dengan menjadikan seluruh aktivitas

Rasulullah tersebut sebagai suri tauladan untuk seluruh tahapan perjalanan dakwah.

Berdasarkan hal-hal inilah Hizbut Tahrir menetapkan langkah operasionalnya dalam

tiga tahap:

1. Tahap Marhalah al-Tatsqif (pembinaan dan pengkaderan) untuk

melahirkan orang-orang yang meyakini fikrah Hizbut Tahrir dan untuk

membentuk kerangka sebuah partai.

2. Tahap Marhalah Tafa’ul Ma’a Ummah (berinteraksi dengan umat) untuk

mampu mengemban dakwah Islam, sehingga umat akan menjadikannya

sebagai perkara utama dalam kehidupan, serta berusaha menerapkannya

dalam realitas kehidupan.

13

Wawancara Penulis dengan Ibu Iffah Ainur Rochmah, Jabatan Sebagai Juru Bicara DPP

Muslimah HTI, Bogor 06 April 2016

Page 60: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

47

3. Tahap Marhalah Istilaam al-hukmi (penerimaan kekuasaan) untuk

menerapkan Islam secara praktis dan menyeluruh, sekaligus

menyebarluaskan risalah Islam keseluruh dunia.14

Tahap pertama telah dirintis oleh Hizbut Tahrir di al-Quds pada tahun 1372 H.

(1953 M.), pada saat itu Hizbut Tahrir telah melakukan kontak (langsung) dengan

anggota-anggota masyarakat, menyampaikan fikroh dan thariqah dakwahnya melalui

orang perorang. Bagi orang yang menerima fiqrah dan thariqah Hizbut Tahrir,

pembinaannya diatur secara intensif dalam halaqah-halaqah Hizbut Tahrir, hingg

menyatu dengan Ide-ide dan hukum Islam yang telah dijadikan sebagai pedoman.

Kemudian menjadikan seorang muslim yang mempunyai kepribadian Islam,

berinteraksi dengan Islam, menghayatinya serta memiliki aqliyah dan nafsiyah

Islamiyah. Selanjutnya bergerak mengemban dakwah kepada umat. Apabila

seseorang telah sampai pada tingkat ini, maka secara sukarela ia akan

menggabungkan dirinya dengan Hizbut Tahrir sebagai anggota.

Pada tahap awal ini, perhatian Hizbut Tahrir ini dipusatkan kepada pembinaan

kerangka Hizbut Tahrir, memperbanyak pendukung dan pengikut, serta membina

para pengikutnya dalam halaqah-halaqah dan tsaqafah Hizbut Tahrir yang terarah dan

intensif. Sampai pada akhirnya berhasil membentuk partai bersama-sama para

pemuda (Syabab) yang telah menyatu dengan Islam dan menerima pemikiran-

pemikiran Hizbut Tahrir. Berinteraksi dengan pemikiran-pemikiran tersebut, dan

14

https://hizbut-tahrir.or.id/tentang-kami/

Page 61: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

48

mengembannya kepada masyarakat. Setelah Hizbut Tahrir berhasil membentuk

kelompok partai dan masyarakat mulai merasakan mengenal Hizbut Tahrir beserta

ide-ide dan apa yang diserukannya kepada masyarakat, maka sampailah Hizbut tahrir

pada tahap yang kedua.

Tahap kedua adalah tahap at-tafa’ul yaitu berinteraksi dengan masyarakt dan

mendorong mereka untuk mengemban dakwah Islam, membentuk kesadaran dan

opini umum atas ide-ide dan hukum-hukum Islam, yang telah dipilih dan ditetapkan

oleh Hizbut Tahrir, hingga dijadikan sebagai pemkiran umat yang akan

mendorongnya untuk berusaha diwujudkan dalam realita kehidupan. Bersama-sama

dengan Hizbut Tahrir, umat melakukan aktivitas untuk mendirikan daulah khilafah,

pengangkatan seorang khalifah untuk melanjutkan kehidupan Islam dan mengemban

dakwah Islam keseluruh penjuru dunia.

Pada tahap ini, hizbut Tahrir mulai beralih mengajak kepada masyarakat

dengan menyampaikan yang bersifat kolektif. Pada saat itu Hizbut Tahrir melakukn

aktifitas-aktifitas berikut:

1. Tsaqafah Murakkazah (kajian intensif) melalui halaqah-halaqah yang

diadakan untuk individu (pengikut hizbut tahrir) dalam rangka

membangun kerangka Hizbut tahrir, memprbanyak pendukung, serta

melahirkan kepribadian Islam dikalangan para pengikut dan anggota

Hizbut Tahrir hingga mereka mampu mengemban dakwah mengarungi

medan kehidupan dengan pergolakan pemikiran dan perjuangan politik.

Page 62: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

49

2. Tsaqafah Jamaiyah (kajian umum) yang disampaikan kepada umat Islam

secara umum berupa ide-ide dan hukum Islam yang telah diadopsi oleh

Hizbut Tahrir. Ini dilakukan melalui pengajian-pengajian umum di masjid.

Atau dibalai-balai pertemuan, gedung-gedung, atau tempat umum, juga

melalui media masa buku-buku dan selebaran-selebaraan untuk

mewujudkan kesadaran umat secar umum, sekaligus berinteraksi dengan

umat.

3. Shira al-fikri (pergolakan pemikiran) untuk menentang kepercayaan atau

ideologi, aturan dan pemikiran-pemikiran kufur menentang segala bentuk

aqidah yang rusak, pemikiran yang keliru, persepsi yang salah atau sesat,

dengan cara mengungkapkan kepalsuan, kekeliruan dan pertentangan

dengan Islam, juga membersihkan umat dari pengaruh dan implikasinya.

4. Kifah al-siyasi (perjuangan politik), perjuangan politik ini meliputi:

a. Berjuang menghadapi negara-negara kafir imperialis yang menguasai

dan mendominasi negeri-negeri Islam. Menghadaapi segala bentuk

penjajahan, baik itu merupa pemikiran, politik, ekonomi, maupun

militer, mengungkap akar dan membongkar persekongkolan negara-

negara kafir hingga umat bebas dari segala bentuk dominasi mereka.

b. Menentang para penguasa-penguasa di negeri Arab dan negeri-negeri

Islam lainnya. Membongkar kejahatan mereka, menyampaikan nasehat

atau keritik dan mencoba merubah tingkah laku mereka melahap hak-

Page 63: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

50

hak umat, atau pada saat mereka tidak melaksanakan kewajibannya

terhadap umat, atau tatkala melalaikan salah satu urusan umat, atau

ketika mereka menyalahi hukum-hukum Islam. Dan melakukan

aktifitas untuk menghapus kekuasaan mereka, kemudian

menggantikannya dengan kekuasaan yang merujuk pada sistem hukum

Islam.

5. Mengadopsi kemaslahatan umat dan melayani seluruh urusannya sesuai

dengan hukum-hukum syara’.

Hizbut Tahrir telah melaksanakan seluruh aktifitas itu dengan mengikuti jejak

Rasulullah SAW. setelah turunnya firman Allah S.W.T. (Q.S Al-Hijr : 94)

Dalam menyampaikan pemikirannya dan menghadapi ide-ide yang salah dan

menyimpang dari Islam, menentang kelompok-kelompok politik yang lain (yang

tidak berideologikan Islam) atau dalam menghadapi negara-negara kafir imperialis,

serta menentang para penguasa, sikap Hizbut Tahrir dalam hal ini adalah

menyampikan secara terang-terangan, menyerang, dan menentang. Tidak dengan cara

nifaq (berpura-pura), menjilat, bermanis muka terhadap mereka, simpang siur

ataupun berbelok-belok. Tidak pula dengan cara mengutamakan jalan yang lebih

selamat. Hizbut Tahrir berjuang secara politik tanpa melihat lagi hasil yang akan

dicapai, dan tidak terpengaruh dengan kondisi yang ada.

Sikap Hizbut Tahrir dalam menentang setiap orang yang menyimpang dari

Islam dan hukum-hukumnya telah membawa bahaya, sehingga para anggotanya

Page 64: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

51

mengahadapi berbagai macam gangguan, dan menerima siksaan yang pedih dari para

penguasa, baik berupa penjara, penyiksaan, pengusiran, pengejaran, diputuskan mata

pencahariannya dan di boikot kepentingannya serta dilarang bepergian ke luar negeri

(dicekal) bahkan banyak diantara mereka juga dibunuh. Banyak anggota-anggota

Hizbut Tahrir yang dibunuh oleh para penguasa dzalim di negeri Irak, Suriah, dan

Libia. Lebih dari itu banyak juga yang dipenjarakan di negeri-negeri seperti

Yordania, Suriah, Irak, Mesir, Libia, dan Tunisia. Penjara-penjara di negara tersebut

penuh dengan anggota-anggota Hizbut Tahrir apa yang dilakukan oleh Hizbut Tahrir

dan penderitaan yang di tanggung oleh anggota-anggota Hizbut Tahrir disebabkan

mereka mengikuti jejak Rasulullah.15

Tatkala masyarakat telah apatis terhadap dakwah Hizbut Tahrir akibat

hilangnya kepercayaa umat terhadap para pemimpin mereka dan tokoh-tokoh

masyarakat yang telah menjadi tumpuan harapan. Juga akibat keadaan yang serba

sulit. Yang sengaja dibuat oleh kaum imperialism tetap berlangsung. Juga akibat

dominasi kekuasaan dan sikap keras/kejam para penguasa yang menindas rakyatnya.

Penganiayaan brutal yang dilakukan para penguasa yang menindas rakyatnnya,

terhadap anggota atau pengikut Hizbut Tahrir. Pada saat masyarakat menjadi akibat

keadaan ini, maka Hizbut Tahrir mulai melakukan aktivitas Thalabun Mashrah dari

orang-orang yang memiliki kekuasan. Ini dilakukan untuk dua tujuan:

15

Ahmad Al-Qashos, media Informasi Hizbut tahrir lebanon. Dikutip dari

www.Hizbuttahrir.co.id pada tanggal 6 maret 2015

Page 65: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

52

1. Tujuan Himayah (membela Hizbut Tahrir bersama anggota-anggotanya)

hingga tetap mampu mengemban dakwah dalam keadaan yang aman.

2. Sebagai perantara untuk meraih kesuksesan dengan mendirikan negara

khilafah dan menerapkan sistem hukum Islam.

pada saat Hizbut Tahrir melakukan aktifitas thalabun Mashrah, seluruh

kegiatan lainnya tetap berjalan seperti pembinaan intensif dalam halaqah-halaqah,

pembinaan kolektif untuk umum, memusatkan perhatian agar mereka turut

mengemban Islam dan mewujudkan opini umum di tengah umat begitu pula dengan

aktivitas lainnya seperti menentang negara-negara kafir imperialis, mengungkap

maker jahat mereka dan mengungkap persekongkolannya, menentang para penguasa,

mengadopsi kemaslahatan umat dan memelihara urusannya. Semua aktivitas ini terus

dilakukan oleh Hizbut Tahrir, seraya berharap kepada Allah semoga Hizbut Tahrir

dan umat Islam memperoleh keberhasilan, kemenangan dan pertolongan Allah. Pada

saat itulah orang-orang mukmin bergembira dengan datangnya pertolongan Allah.16

Hizbut tahrirpun punya sikap yang tegas kepada para penolak dari konsep

khilafah, bagi Hizbut Tahrir penolak ada tiga macam yaitu:

a. Menolak karna belum faham.

Hizbut Tahrir akan memberi pemahaman dan menjelaskan.

b. Menolak karna salah faham.

16

Hizbut Tahrir, Mengenal Hizbut Tahrir dan Strategi Dakwah Hizbut Tahrir.

Page 66: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

53

Jika kesalah fahaman ini karna mendapat informasi-informasi yang kurang

tepat. Hizbut Tahrirt akan meluruskan kesalah fahaman bahwa, islam

menerapkan hukum secara sempurna itu tidak akan mengharuskan non

muslim itu masuk islam/diusir. Karna non muslim di berikan hak-haknya

untuk beribadah. Karna yang akan di terapkan adalah negara khilafah

bukan negara mazhab tertentu, Negara yang berdasarkan syariat.

c. Menolak khilafah disebabkan punya motif untuk menjauhkan umat dari

pelaksanaan syariat.

Hizbut Tahrir akan membongkar kedok mereka yang menolak syariat dan

khilafah yang seperti ini. Jika mereka menolak hanya karna ingin

memepertahankan demokrasi, tidak ada yang bagus dari sistem demokrasi.

Demokrasi ini membawa yang tidak layak seperti halnya penyakit moral

bagi masyarakat.

Mereka yang punya kepentingan akan kita tunjukan kepada umat agar

umat tidak terpengaruh karna sangat tercela jika seorang muslim jika

menjadi golongan yang ke-3 ini sudah memusuhi Allah dan rasulnya

karna menegakan khilafah berjuang menerapkan hukum Islam ini

merupakan amanat dari allah dan rasulnya jika ditolak memusuhi Allah

dan rasul.17

17

Wawancara penulis dengan Ibu Iffah Ainur Raochmah, Jabatan sebagai Juru Bicara DPP

Muslimah HTI, Bogor 06 april 2016

Page 67: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

54

BAB IV

PARADIGMA PEMIKIRAN HIZBUT TAHRIR INDONESIA

Pergumulan agama dan politik dalam peradaban Islam sebelumnya telah

muncul sejak awal kehadirannya. Ketika pertama kali hadir kedunia Arab, sudah

muncul kesan bahwa agama yang dibawa Nabi Muhammad adalah agama yang

bergulat dengan politik.1

Tentang konstitusi kekhilafahan, al-Ghazali mengatakan bahwa khalifah

sebaiknya “dipilih”, bahkan bila hanya oleh satu pemilih (ketimbang ditunjuk oleh

pendahulunya), selama ia dapat mengendalikan kekuatan militer dan kepatuhan

massa. Pemilihan harus dilanjutkan dengan membuat kontrak setia (bay‟ah) dari

tokoh-tokoh penting, kelompok orang yang melepas dan mengikat (ahl al-hill wa al-

„aqd).2

Bila di Eropa nation state adalah jawaban atas konflik berkepanjangan yang

terjadi. Di dunia Islam yang terjadi adalah sebaliknya. Prinsip sekularisme dan

nasionalisme yang menjadi gagasan penting bagi negara-bangsa ternyata berdampak

buruk bagi Dunia islam. Pasalnnya nation state bertolak belakang dengan ajaran

1 Muhammad Abid al-Jabiri , al-Aql al-Siyasi al-Arabi: Muhaddadatuh Wa tajliyatuh cet: ke-

2 (Beyrut: al-Markazat al-Tsaqafi al-Arabi, 1991) h. 59

2 Antony Black, Pemikiran Politik Islam dari Masa Nabi Hingga Masa Kini, (Jakarta : PT.

Serambi Ilmu Semesta, 2006) h. 203

Page 68: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

55

Islam, sehingga keberadaannya menjadi biang penghancur dan kemunduran dunia

Islam.3

Bagi Hizbut Tahrir Khilafah adalah sebuah sistem pemerintahan Islam yang

masih sulit untuk ditegakkan, pemahaman terhadap khilafah itu adalah pemahaman

yang di gali dari nash-nash syariat, syariat itu memang harus praktekan bukan hanya

untuk di wacanakan atau hanya untuk di bicarakan syariat itu harus di wujudkan.4

A. Sikap Politik Hizbut Tahrir Indonesia : Khilafah Islamiyah dan Negara

Kesatuan

Hizbut Tahrir yang berpendapat bahwa khilafah adalah kekuasaan yang

menerapkan syariat Islam secara kaffah (menyeluruh). Merupakan sebuah kebutuhan

bagi umat islam untuk mengangkat seorang khalifah yang akan memimpin Daulah

Khilafah dan menerapkan Syariat islam secara kaffah. Maka tegaknya khilafah adalah

sebuah kewajiban. Dan setiap kelalaian dalam upaya untuk menegakannya

merupakan dosa besar.5

Dasar pemikiran untuk nasionalisme sekuler ditengah masyarakat Islam

dikemukakan oleh Ziya Gokalp, dia mengusulkan pemisahan agama dari negara atas

3

Hizbut-tahrir.or.id/2014/12/02nation-state-bencana-di-dunia-islam/

4 Wawancara Penulis dengan Ibu Iffah Ainur Rochmah, Jabatan Sebagai Juru Bicara DPP

Muslimah HTI, Bogor 06 April 2016

5 Hizbut Tahrir Indonesia, Manifesto Hizbut Tahrir untuk Indonesia, “Indonesia, Khilafah

dan penyatuan kembali dunia islam” (Bogor : Pustaka Tarriqul Izzah, 2009) h. 41

Page 69: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

56

dasar teori Durkheim tentang evolusi sosial. Dalam bentuk solideritas primitif, aspek-

aspek kehidupan sosial yang berbeda-beda agama, negara, budaya, dan hukum

berjalan beriringan. Akan tetapi, ciri solideritas organik penting yang ada di tengah

masyarakat maju adalah pemisahan semua aspek sosial itu. Dia juga berargumen

bahwa manusia membentuk berbagai macam kelompok yang berlainan, dari keluarga

sampai pada masyarakat Internasional, namun yang terpenting dari semuanya adalah

kelompok bangsa.6

Para pengusung ide formalisme Islam dalam negara negara enggunakan istilah

yang berbeda-beda meneganai masalah ini. Tiga istilah yang paling sering digunakan

adalah “Khalifah Islamiyah”, “Daulah Islamiyah”, dan “Negara Islam”. Istilah

khilafah berasal dari tradisi pemerintahan Islam masa-masa awal yang dikomandani

khulafa al-Rasyidin; istilah Daulah di pinjam dari Daulah Umayyah dan daulah

abbasiyah yang waktu itu diartikan sebagai “putaran pemerintahan dinasti” sedangkan

stilah negra sebagai terjemahan dari nation state yang baru diperkenalkan belakangan

oleh nicholo michiavelli. Dalam dunia Islam istilah negara Islam dikenal baru abad

20.

Konsep khilafah yang ditawarkan oleh Hizbut Tahrir adalah sebuah Sistem

pemerintahan Islam yang diperaktekan di sebuah wilayah tertentu yang mendapat

dukungan opini umat yang ridho terhadap pelaksanaan sistem pemerintahan Islam di

6 Antony Black, Pemikiran Politik Islam dari Masa Nabi Hingga Masa Kini, (Jakarta : PT.

Serambi Ilmu Semesta, 2006) h. 561

Page 70: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

57

wilayah itu. Konsep pemerintah ini adalah konsep yang konstitusi atau undang-

undang dasarnya adalah syariat, semua yang dipraktekan disana (wilayah) adalah

yang di perintahkan oleh syariat, termasuk ketika membuat regulasi/aturan-aturan.

Konsep khilafah ini mencakup sistem pemerintahannya sekaligus pemimpin yang

bisa menjadi pemimpin atau khalifah.7

B. Kelemahan Konsep Khilafah, dan Penerapan Nilai-Nilai Islam (Syariat

Islam) di Indonesia

Khilafah Islamiyah adalah absurd untuk dilaksanakan. Hal itu disebabkan

tidak mudah mencari rumusan khilafah yang disepakati oleh seluruh umat Islam yang

menyebar di sejumlah kawasan dunia. Konsep khilafah yang diusung oleh Hizbut

Tahrir adalah hanya salah satu rumusan dari Taqiyuddin al-Nabhani, yang belum

tentu diamini oleh para ulama yang lain.8 Ideologi khilafah berbeda dengan ideologi

Indonesia, apabila sistem khilafah diterapkan di Indonesia maka ideologi bangsa

Indonesia yang telah menjadi empat pilar akan sia-sia kita pertahankan. Sistem

khalifah yang berhak melegalisasi perundang-undangan dengan bersumber dari Islam

berdasarkan ijtihad. Jika terdapat perselisihan di antara negara dengan rakyat atau

antara pelaku politik maka harus dikembalikan tolak ukurnya kepada Allah dan

7 Wawancara Penulis dengan Ibu Iffah Ainur Rochmah, Jabatan Sebagai Juru Bicara DPP

Muslimah HTI, Bogor 06 April 2016

8Abd Moqsith Ghazali, Absurditas Khilafah Islamiyyah, dikutip dari

http://islamlib.com/?site=1&aid=928&cat=content&cid=13&title=absurditas-khilafah-islamiyah

artikel diakses pada tanggal 15 april 2016

Page 71: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

58

Rasul, kepada al-Quran dan al-Sunnah. Inilah tolak ukur sekaligus landasan yang

tetap, tidak berubah. Ini pulalah yang menjamin keistiqamahan sistem politik Islam.

Sementara kalau sistem pemerintahan indonesia adalah demokrasi. Dalam sistem

demokrasi yang menjadi landasan hukumnya adalah UUD 1945. Dalam hal ini segala

peraturan tentang kenegaraan sudah ditetapkan.

Bagi Hizbut Tahrir sendiri kelemahan dari konsep khilafah ini tidak ada, jika

ada kesalahan atau kelemahan itu bukan ada pada konsepnya tetapi ada pada

implementasi oleh generasi-generasi sebelumnya yang mempraktekan khilafah.

Konsep khilafah ini merupakan konsep dari Allah, maka yang berasal dari Allah itu

adalah konsep yang benar yang tidak bisa di tandingi dengan konsep manapun yang

dibuat manusia.9

Lain halnya dengan khilafah saat ini sistem politik yang banyak dianut oleh

sebagian besar negara-negara di dunia adalah sistem nation state. Sistem ini

merupakan sistem politik kenegaraan yang lebih berdasarkan pada kesamaan bangsa

bukan berdasarkan kesamaan agama. Sistem ini juga ditandai dengan adanya batas

geografis dan teritorial. Namun demikian seiring munculnya globalisasi. Nation state

berada di ambang kehancurannya. Kenichi Ohmae mengatakan bahwa dengan

munculnya globalisiasi is the end of nation state. Sebetulnya bangkit dan runtuhnya

suatu sistem politik merupakan sesuatu yang wajar. Namun sebuah sistem bisa

9 Wawancara Penulis dengan Ibu Iffah Ainur Rochmah, Jabatan sebagai Juru Bicara DPP

Muslimah HTI, Bogor 06 April 2016

Page 72: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

59

dianggap baik, ideal, dan memiliki sustainibility yang tinggi apabila dia bisa bertahan

dalam waktu yang cukup lama.

الل خالفة النب وة ثالثون سنة ث ي ؤتى م ل س و ه ي ل ع ى الل ل ول الله ص س عن سفينة قال قال ر وعمر عليك أبا بكر سنت ي قال سعيد قال ل سفينة أمسك أو ملكه من يشاء الملك

).10داود ابو ٥روا( اث نت عشرة وعلى كذاعشرا وعثمان

Artinya: Dari Safinah berkata, Rasulullah SAW. bersabda: Khilafah kenabian itu

selama 30 tahun, kemudian Allah mendatangkan setelahnya kerajaan bagi

orang yang dikehendaki-Nya. Said berkata, Safinah berkata kepadaku, Abu

Bakar akan menjadi pemimpinmu selama dua tahun, Umar selama sepuluh

tahun, Utsman selama dua belas tahun dan demikian juga Ali. (HR. Abu

Daud).

Maksud hadis diatas sudah jelas, bahwa kekhilafahan sejati hanya ada pada

masa al-Khulfa al-Rasyidun. Kekhilafahan sudah dihapuskan setelah masa al-Khulafa

al-Rasyidun setelah itu adalah raja. Dengan ciri pemipin yng berkuasa merupakan

keturunan dari pemimpin sebelumnya.

Ciri Islam yang paling menonjol, yaitu sifatnya yang hadir di mana-mana. Ini

sebuah pandangan yang mengakui bahwa dimana kehadiran Islam selalu memberikan

panduan moral yang benar bagi tindakan manusia.11

Hukum Islam adalah hukum

yang berlaku dan menyatu dalam kenyataan, meskipun hukum tersebut belum

menjadi penyelesaian resmi dalam formal (hukum positif saat ini). Meski demikian,

10

Imam Abi Daud Bin Al-Asy‟ats Al-Sajastani, Sunan Abi Daud, (Beirut: Dâr al-Kitâb al-

Arabi), h. 342

11

Bahtiar effendy, Islam dan NegaraTtransformasi Pemikiran dan Praktek Politik di

Indonesia, (Jakarta: Paramadia 1998), h. 7

Page 73: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

60

secara nyata berlakunya hukum Islam adalah pararel dengan kesadaran umat Islam

dalam kehidupan sehari-hari dalam menyelesaikan berbagai kemelut sosial yang ada.

Dalam persepektif hukum Islam hukum positif di Indonesia dapat diklasifikasikan

kedalam tiga kelompok. Yaitu : 1. Hukum hukum positif yang sejalan dengan hukum

Islam, seperti hukum keluarga dan sebagian besar hukum perdata. 2. Hukum-hukum

positif yang tidak bertentangan dengan hukum Islam meski meski tidak sama persis

dengan hukum Islam, seperti hukum pembunuhan dan perampokan. 3. Hukum hukum

positif yang bertentangan dengan hukum Islam, seperti hukum tentang hubungan

seksual tanpa nikah, minuman keras dan perjudian yang pelakunya dikenakan

hukuman hanya jika merusak atau mengganggu orang lain.12

Hukum Islam di Indonesia pada dekade terakhir sangat menggembirakan

dikarenakan banyak faktor, rasa keberagamaan dikalangan kaum muslimin

menunjukan kecenderungan meningkat, sehingga kesadaran akan aktifitas dan

kewajiban melaksanakan ajaran islam yang diyakini sebagai curahan rahmat kasih

sayang Allah kepada semesta alampun meningkat pula. Hukum Islam merupakan

bagian integral ajaran Islam yang tidak mungkin bisa di lepas atau dipisahkan dari

kehidupan kaum muslim, atas dasar keyakinan keislamannya.13

12

Masykuri Abdillah,”Kedudukan Hukum Islam dalam Sistem Hukum Nasional,”dalam

Jauhar , vol. I, Desember tahun 2000, h. 51-71

13

Ahmad Azhar Basyir, Refleksi atas Persoalan Keislaman: Seputar Filsafat, Hukum, Politik

dan Ekonomi, (Bandung: Mizan, 1993), h.141

Page 74: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

61

Adanya penerapan nilai Islam dalam sebagian hukum di Insonesia dalam

urusan/aspek kita dapat menjalankan ibadah sebagai umat Islam. Hal ini menunjukan

bahwa negara/hukum di Indonesia memberikan kesemapatan umat Islam untuk

mempraktekan sebagaian ajaran agamanya. Tetapi kita bicara, apa yang wajib kita

praktekan itu adalah seluruhnya bukan hanya sebagian dari syariat Islam itu sendiri

dan pada faktanya negara tidak memfasilitasi praktek syariat itu secara menyeluruh.

Sementara dalam Islam ada perintah untuk berjihad dan berdakwah yang artinya

memobilisasi kekuatan militer baik untuk negara ataupun oleh negara dalam rangka

untuk melawan orang-orang yang menghalangi jalan dakwah.14

Nahdlatul Ulama juga sering menyampaikan pandangannya bahwa sekarang

ini syariat Islam sudah berjalan di Indonesia, kecuali hukum pidana, hukum perdata

sebagian sudah dilaksanakan dalam legislasi hukum Islam walaupun dalam bentuk

Inpres, ekonomi sudah ada Bank Syariah, dalam politik sudah cukup banyak,

misalnya Undang-undang Perlindungan Anak, Undang-Undang Pendidikan, itu

semuanya menurut Ulama NU sudah islami, perkawinan, undang-undang haji,

undang-undang zakat dan sebagainya.15

Penerapan hukum Islam dalam politik konstitualisme tercermin dalam bentuk

peraturan perundang-undangan yang mencerminkan Islam sebagai penyeleksi

14

Wawancara Penulis dengan Ibu Iffah Ainur Rochmah, Jabatan sebagai Juru Bicara DPP

Muslimah HTI, Bogor 06 April 2016

15

Edy Rachmad, artikel diakses pada tanggal 13 juli 2016 dari http://waspadamedan.com/

index.php?option=com_content&view=article&id=9816:menkum-ham-harus-bertanggung-jawab-

&catid=45:kriminal

Page 75: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

62

terhadap keberadaan peraturan perundang-undangan yang berkembang di Indonesia.

Kekuatan Islam akan selalu memberikan kontrol terhadap substansi atau materi

peraturan atau perundang-undangan yang ada, selama tidak bertentangan dengan nilai

serta norma Islam, maka peraturan perundnagan tersebut akan direkomendasi oleh

kekuatan Islam, sebaliknya bila ada peraturan perundang-undangan yang

bertentangan dengan syariat Islam kekuatan Islam akan meluruskan sesuai dengan

nilai-nilai kebaikan dan kebenaran Islam.

C. Pandangan Ormas Islam Indonesia : Nahdhatul Ulama (NU) dan

Muhamadiyah Terhadap Konsep Khilafah.

1. Sejarah Singkat Nahdlatul Ulama.

Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi sosial keagamaan, organisasi ini

didirikan pada tanggal 31 januari 1926.16

Nahdlaul Ulama yang berarti “kebangkitan

para ulama” oleh K.H. Hasyim Asy‟ari dan K.H. Abdul Wahab Hasbullah, sebagai

wadah mempersatukan, memelihar, melestarikan, mengemban dan mengamalkan

ajaran Islam. Ala ahlu al-Sunnah wa al-Jamaah ala Ahadi al-Mazhabi al-Arbaah

dalam rangka mewujudkan Islam sebagai rahmat alam semesta.17

16

Kacung marijan, Quo Vadis NU setelah kembali ke khittah 1926 jakarta:rlangga 1992. cet.

ke I, h. 1.

17

Aceng Abdul aziz Dy, Dkk, Islam Ahlu al-Sunah wa al-Jamaah di Indonesia: Sejarah,

Pemikiran, dan Dinamika NU, (Jakarta: Pustaka Ma‟arif NU, 2007), cet. ke. 2, h. 124.

Page 76: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

63

Disisi lain berdirinya NU dapat dikatakan sebagai ujung perjalanan dan

perkembangan gagasan yang muncul dikalangan ulama pada perempat pertama abad

20. Kehadirannya diawali dengan Nahdlatul Tujjan (1918) yang muncul sebagai

lambang ekonomi pedesaan, disusul dengan munculnya Tajwirul Afkar (1922) –

dikenal juga dengan sebutan Nahdlatul Fikri (Kebangkitan pemikiran) sebagai

gerakan keilmuwan dan kebudayaan- dan Nahdlatul Wathan (1924) merupakan

gerakan politik dalam bentuk pendidikan. Dengan demikian Nahdlatul Ulama

didukung tiga pilar utama yang bertumpu pada kesadaran keagamaan.18

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan, yaitu pada tangga 17

Agustus 1945 dalam perjalanan sejarahnya NU pernah bergabung dengan ormas

Islam lain dan melebur kedalam satu wadah partai politik Islam yaitu partai Masyumi

(Majlis Syura Muslimin Indonesia) pada tahun 1947 yang kemudian disusul oleh NU

lima tahun kemudian (1952). Setelah keluar dari Masyumi, NU kemudian

menyatakan sebagai partai politik NU, dengan demikian telah berlangsung suatu

perubahan yang drastis pada diri NU yaitu dari gerakan ide dan pemikiran atau sosial

keagamaan menjadi gerakan politik, sejak saat itu politik bagi NU menjadi tumpuan

segalanya.19

18

Muajmil Qomari, NU dari tradisionalisme Ahlusunah ke Universalisme Islam, (Bandung:

Mizan 2002), cet. ke 1, h. 31. 19

Ahmad Syafii Maarif, Islam dan Maslah Kenegaraan, (Jakarta: LPBES, 1985), cet. ke 1 h.

119

Page 77: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

64

2. Sejarah Singkat Muhammadiyah.

Muhammadiyah didirikan pada tanggal 18 November 1912 di Yogyakarta,

organisasi baru ini diajukan pengesahannya pada tanggal 20 Desember 1912 dengan

mengirim “Statuten Muhammadiyah” yang kemudian baru disahkn oleh Gubernur

Jenderal Belanda pada 22 Agustus 1914. Kelahiran dan keberadaan Muhammadiyah

pada awal berdirinya tidak lepas dan merupakan menifestasi dari gagasan pemikiran

dan amal perjuangan Kiayi Haji Ahmad Dahlan (Muhammad Darwis) yang menjadi

pendirinya.

Kata Muhammadiyah secara bahasa berarti ”Pengikut Nabi Muhammad”,

penggunaan kata Muhammadiyah dimaksudkan untuk menisbahkan dengan ajaran

dan jejak perjuangan Nabi Muhammad. Kelahiran Muhammadiyah sebagai sebuah

organisasi untuk mengaktualisasikan gagasan-gagasannya dan pikiran-pikiran

pembaruan Kiayi Dahlan. Lembaga pendidikan Islam modern bahkan menjadi ciri

utama kelahiran dan perkembangan Muhammadiyah, yang membedakan lembaga

pondok pesatren kala itu, pendidikan Islam modern itulah yang di belakan hari

diadopsi menjadi lembaga lembaga pendidik umat Islam secara umum.

Kehadiran Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang murni dan berkemajuan

bukan lewat jalur perorangan tetapi melalui sistem organisai, menghadirkan gerakan

Islam melalui organisasi merupakan sebuah terobosan pada waktu itu, ketika umat

Islam masih dibingkah oleh kultur tradisional yang lebih mengandalkan kelompok-

kelompok lokal seperti lembaga pesantren dengan peran kiayi yang sangat dominan

Page 78: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

65

selaku pemimpin informal. Organisasi jelas merupakan fenomena modern abad ke-

20, yang secara cerdas danadaptif telah diambil oleh Kiayi Dahlan sebagai washilah

untuk mewujudkan cita-cita Islam.20

3. Pandangan NU terhadap Khilafah

Sejak K.H. Hasyim Asy‟ari pulang dari Timur Tengah kondisi Indonesia

masih dalam keadaan terjajah. Sementara khilafah yang beredudukan di Istanbul

Turki sebagai lambang kekuasaan kaum Muslim tidak mampu melindungi negara-

negra Islam baik negara Arab, Afrika Utara, Asia Selatan maupun Asia Tenggara dari

penjajah negara-negara Barat. Puncaknya, sistem khilafah yang wakti itu disakralkan

oleh kum Muslim dihapus oleh Mustafa Kemal (Kemal Attaturk) pada tahun 1924.

Menurut wakil Rais „Am PBNU Tholhah Hasan, jika priode khilafah telah

berakhir, maka kewajiban-kebajiban umat Islam adalah berusaha menemukan sistem

baru yang merekontruksi sistem dan mereaktualisasikan nilai-nilai fundamental yang

dilakukan pada masa khalifah pertama. Oleh sebab itu, yang dipentingkan adalah

subtansi dan isinya, yaitu kepemimpinan yang mencerminkan persatuan dan

kesejahteraan bersama.21

Saat menjadi Ketua Umum PBNU, Kyai Muzadi pernah mengatakan bahwa

PBNU tak keberatan jika ada kelompok Islam berhaluan idelogi transnasional yang

20

http://suara-muhammadiyah.com/ artikel diakses pada tanggal 14 juli 2016

21

KH. Tolhah Hasan, Realistiskah di milenium Perubahan?, Risalah Nahdlatul Ulama, edisi

ke IV, h. 62.

Page 79: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

66

ingin mengembangkan dakwah Islam di Indonesia. Tetapi, bila ingin mendirikan

Pemerintahan Islam (Khilafah Islamiyah), maka harus ditolak. Selain itu, ide dan

gagasan pendirian pemerintahan Islam tersebut tidaklah berasal dari tradisi dan

budaya yang tumbuh serta berkembang di Indonesia sendiri. Sehingga, tidak akan

sesuai jika dipaksakan untuk diterapkan, besar kemungkinan akan terjadi konflik.22

Para ulama NU sepakat, bahwa bahwa pembentukan khilafah islamiyah tidak

ada dalil nash yang mengharuskan. Bahkan mengubah bentuk dasar hukum negara

bila diperkirakan menimbulkan mafsadah yang lebih besar hukumnya tidak boleh.

Apa yang dilakukan oleh NU dalam rangka megintegralisasikan syariah dalam

hukum nasional, tidak menyalahi prinsip Tathbiq Syara, bahkan dinila lebih tepat

bagi Indonesia yang majemuk ini. 23

pandangan NU cukup jelas bahwa Pancasila sebagai dasar negara masih layak

dipertahankan. Yang salah bukan Pancasila, tapi sistem pemerintahan dan mental

aparat dan pejabatnya. Dengan mental aparat dan pejabat seperti saat ini, dasar negara

Islam atau bahkan khilafah Islamiyah pun tidak akan banyak membantu. NU

menyatakan NKRI berdasar Pancasila bentuk final.24

22 http://www.muslimedianews.com/2014/03/pandangan-kh-hasyim-muzadi-terhadap.Html

#ixzz4EGzC7BMT. Artikel diakses pada tanggal 12 juli 2016

23

Muhyiddin Abdusshomad, NU Vis A Vis Transnasionalisme”, artikel diakses tanggal 13

juli 2016 dari http.//lakpesdam.or.id/index.php?id=185.

24

Edy Rachmad, artikel diakses pada tanggal 13 juli 2016 dari http://waspadamedan.com/

index. php?option=com_content&view=article&id=9816:menkum-ham-harus-bertanggung-jawab-

&catid=45:kriminal

Page 80: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

67

4. Pandangan Muhamadiyah terhadap Konsep Khilafah.

Muhammadiyah sebagai gerakan dan organisasi lslam sejak awal

kelahirannya aktif dalam perjuangan kemerdekan dan berkiprah dalam mendirikan

Negara Kesatuan Republik lndonesia (NKRI) yang diproklamasikan 17 Agustus

1945. Muhammadiyah sesuai Matan Keyakinan dan Cita Hidup Muhammadiyah

(MKCH) serta Kristalisasi ldeologi dan Khittah gerakannya berpandangan bahwa.

lndonesia sebagai Dâr al-Salâm, Dâr al-Ahdi, Dâr al-Syahâdah, dan Dâr al-

Hadlarah yang sejiwa dan tidak bertentangan dengan lslam. Muhammadiyah

mendukung sepenuhnya Negara Kesatuan Republik lndonesia (NKRI) yang

berdasarkan atas Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 untuk dibina dan

dimakmurkan menjadi Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur, Yakni negeri yang

maju, adil, rnakmur, bermartabat, dan berdaulat yang diridlai Allah Yang

Maha.Kuasa sebagaimana cita-cita kemerdekaan yang diletakkan oleh para pendiri

bangsa tahun 1945.25

Jika dilihat pada sejarahnya berdirinya NU dan Muhammadiyah jauh lebih

awal sebelum terlahirnya Republik Indonesia, jika NU dan Muhmmadiyah

beranggapan bahwa Khilafa merupak konsep pemerintahan yang sempurna tidak sulit

bagi NU dan Muhammadiyah untuk menerapkan konsep Khilafah. Namun dalam hal

25 http://www.muhammadiyah.or.id/id/news-3840-detail-pernyataan-sikap-pimpinan-pusat-

muhammadiyah-tentang-islamic-state-of-iraq-and-syria-isis.html artikel diakses pada tanggal 14 juli

2016

Page 81: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

68

ini pandangan NU dan Muhammadiyah dalam mensikapi keindonesiaan adalah sama.

Dua organisasi massa Islam terbesar di Indonesia inilah yang turut memperjuangkan

kemerdekaan Indonesia dan mendesain dasar-dasar negaranya berupa Pancasila dan

UUD 1945.26

D. Konsep Khilafah dan Nation State : Relevansinya Terhadap Sistem

Tatanegara Indonesia.

Khilafah sebagai salah satu sistem pemerintahan adalah fakta sejarah yang

pernah dipraktikkan oleh al-Khulafa al-Rasyidun. Al-Khulafah al-Rasyidah adalah

model yang sangat sesuai dengan eranya; yakni ketika kehidupan manusia belum

berada di bawah naungan negara-negara bangsa (nation state). Masa itu umat Islam

sangat dimungkinkan untuk hidup dalam satu sistem khilafah. Pada saat umat

manusia bernaung di bawah negara-negara bangsa (nation states) maka sistem

khilafah bagi umat Islam sedunia kehilangan relevansinya. Bahkan membangkitkan

kembali ide khilafah pada masa kita sekarang ini adalah sebuah utopia.

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah hasil perjanjian luhur

kebangsaan di antara anak bangsa pendiri negara ini. NKRI dibentuk guna mewadahi

26 NU-Muhammadiyah Satu Kata dalam Keindonesiaan Pancasila Dasar Negara...!!! artikel

di akse pada tanggal 13 juli 2016 dari https://id-id.facebook.com/notes/warga-nahdliyin-

dukung-pancasila-tolak-khilafah/nu-muhammadiyah-satu-kata-dalam-keindonesiaan-

pancasila-dasar-negara/10150582563071272/

Page 82: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

69

segenap elemen bangsa yang sangat mejemuk dalam hal suku, bahasa, budaya dan

agama. Sudah menjadi kewajiban semua elemen bangsa untuk mempertahankan dan

memperkuat keutuhan NKRI. Oleh karena itu, setiap jalan dan upaya munculnya

gerakan-gerakan yang mengancam keutuhan NKRI wajib ditangkal. Sebab akan

menimbulkan mafsadah yang besar dan perpecahan umat.27

Dalam konteks pemikiran politik terdapat tiga paradigma tentang hubungan

agama dengan negara, yaitu:

a. paradigma integralistik.

Paradigma integralistik merupakan paham dan konsep hubungan agama dan

negara yang menganggap bahwa agama dan Negara merupakan suatu kesatuan yang

tidak dapat tidak dipisahkan. Kedaunya merupakan dua lembaga yang menyatu

(interated). Ini juga memberikan pengertian bahwa egara merupakan suatu lembaga

politik dan sekaligus lembaga agama. Konsep ini menegaskan kembali bahwa Islam

tidak mengenal pemisahan antara agama dan politik atau negara.

b. Paradigma simbiotik.

Menurut konsep ini, hubungan agama dan negara dipahami saling

membutuhkan dan bersifat timbal balik. Dalam kontek ini, agama membutuhkan

negara sebagai instrument dalam melestarikan dan mengembangkan agama. Begitu

27

http://www.nu.or.id/post/read/55557/khilafah-dalam-pandangan-nu artikel diakses paa

tanggal 14 juli 2015

Page 83: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

70

juga sebaliknya, Negara juga memerlukan agama, karena agma juga membantu

Negara dalam pembinaan moral, etika, dan spiritualitas.

c. Sekularistik.

Paradigma sekularistik berannggapan bahwa ada pemisahan (disparitas)

antara agama dan negara. Agama dan negara merupakan dua bentuk yang berbeda

dan satu sama lain memiliki garapan bidangnya masing-masing, sehingga

keberadaannya harus dipisahkan dan tidak boleh satu sama lain melakukan intervensi.

Berada pada pemahaman yang dikotomis ini, maka hukum yang berlaku adalah

hukum yang betul-betul berasal dari kesepakatan manusia melalui social contract dan

tidak ada kaitannya dengan hokum agama (syari‟ah).

Persoalan keharusan Indonesia menjadi negara Islam ataukah negara

demokrasi hanya bagian dari kerangka oprasional saja, bukan ajaran dasar.

Pembahasan menyangkut persoalan itu, tentu saja harus berada dibawah kerangka

nilai-nilai dasaar dalam pandangan dunia Islam. Selama negara itu membantu

memenuhi kemaslahatan manusia, maka negara bentuk apapun tidak menajadi

masalah. Namun konsep khilafah islamiyah tidak tepat diterapkan di Indonesia.

Terlebih al-Quran tidak pernah menegaskan bentuk negara.

Konsep dari khilafah ini pun bisa ditegakan jika semua syarat bisa di penuhi.

Syarat-syarat dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Rakyat memiliki kesadaran untuk menerapkan seluruh syariat pada

seluruh aspek.

Page 84: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

71

b. Rakyat menunjukan keinginannya untuk menerapkan syariat itu pada

tatanan yang dimana tidak hanya dalam kehidupan individu tetapi juga

pada kehidupan berpolitik berbangsa dan bernegara.

Penegakan khilafah sangat tergantung pada seberapa banyak orang yang

berjuang di tengah-tengah umat untuk menyadarkan masyarakat agar kemabali

kepada syariat dan seperti apa kondisi sosial politik dalam menerima dakwah untuk

menegakan khilafah. jika kondisi kesadaran politik ini sudah ada di tengah umat

mayoritas umat memilihnya maka sesungguhnya tegaknya khilafah islamiyah itu

tinggal menunggu waktu saja.

Momentum politik yang tepat untuk menyerahkan kekuatan kekuatan politik

itu kepada umat Islam untuk umat itu ridho membaiat seorang khilafah hanya

masalah waktu. Artinya, sebentar lagi pasti umat itu akan memilih khilafah pada saat

kondisi umat sudah punya kesadaran politik dan aktifitas sesuai tuntutan syariat

Islam.

Konsep nation state itu dikritisi oleh Hizbut Tahrir, karna konsep nation state

adalah konsep yang dibawa oleh negara–negara penjajah, ditawarkan kepada negeri-

negeri Islam yang pada waktu itu masih ada dalam kesatuan wilayah khilafah

Usmani. Praktek nation state di jalankan setelah perang dunia kedua. Turki Usmani

sudah jatuh pada perang dunia pertama pada tahun 1918, Turki Usmani secara resmi

di ganti menjadi republik sekuler Turki pada tahun 1924 itu merupakan akhir dari

masa khalifahan Islam.

Page 85: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

72

Pada faktanya, konsep nation state ini adalah konsep yang memecah belahkan

negeri Muslim di wilayah yang lebih luas, sebuah konsep rekayasa negara-negara

penjajah. Setelah runtuhnya Turki Usmani nation state sendiri pada waktu itu

ditawarkan kenegeri-negeri slam yang berada dibawah pemerintahan usmani dengan

perjanjian sykes picot.28

Perjanjian sykes picot adalah perjanjian rahasia antara

pemerintah Britania Raya dengan pemerintah Prancis yang diikuti dan disetujui oleh

kerajaan Rusia, dimana dalam perjanjian ini ketiga negara mendiskusikan pengaruh

dan kendali diasia barat setelah jatuhnya kerajaan di Usmaniyah pada Perang Dunia I

yang telah di prediksi sebelumnya. Perjanjian ini secara efektif membelah daerah-

daerah arab dikerajaan Otoman di luar Jazirah Arab sehingga dimasa depan dapat

ditentukan di mana kendali atau pengaruh inggris akan berlaku. 29

Tidak adanya sisi positif dari nation state, karena konsep ini menghalangi

kaum muslimin dari persatuan umat Islam, nation state ini adalah sistem yang bagus

untuk memunculkan rasa nasionalisme, jika yang di maksud dengan nasionalisme

adalah cinta tanah air, maka dalam islam semua muslim yang diperintahkan untuk

mencintai tempat tinggalnya dan membela tempat tinggalnya dari penjajah, dari

serangan orang-orang yang akan mengambil hak mereka. Tapi jika yang dimaksud

nasionalisme cinta tanah air yang membuat seorang muslim rela bertentangan dengan

28

Wawancara Penulis dengan Ibu Iffah Ainur Rochmah, Jabatan sebagai Juru Bicara DPP

Muslimah HTI, Bogor 06 April 2016

29

https://id.m.wikipedia.org/wiki/perjanjian_sykes-picot artikel diakses pada tanggal 15 april

2016

Page 86: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

73

agama hanya untuk membela kepentingan bangsanya maka itu bertentangan dengan

Islam.30

Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah dakwah dan jihad dakwah

(meluaskan pertahanan Islam). Besar kemungkinan wilayah dalam pemerintahan

Islam atau khilafah memang tidak beku hanya satu wilayah itu tetapi bisa meluas.

Sistem pemerintahan Islam memiliki kemungkinan meluaskan wilayah tapi jika

dikatakan tidak dibatasi oleh teritorial pernyataan itu tidaklah tepat, karna dalam

suatu pemerintahan/negara harus punya batasan teritorial. Dalam hal ini jika yang di

maksud dari NKRI adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia hari ini yang

mempunyai batasan wilayah Hizbut tahrir justru mengatakan wilayah kekuasaan

Indonesia yang sekarang ini jangan sampai mengecil.

Wilayah kekuasaan Islam ini dapat meluas karena ada perintah untuk

berdakwah dan berjihad, sementara nation state tidak memungkinkan dengan konsep

khilafah NKRI bisa lebih dari NKRI hari ini dalam artian keluasan indonesia lebih

bisa meluas dan memberikan kebaikan untuk masyarakat yang berada diwilayah

NKRI. 31

Bagaimanapun juga, negara tetap harus memperhatikan aspirasi penggusung

“syariat Islam” maupun “khilafah Islamiyah” ini dengan memfasilitasi ruang publik

30

Wawancara Penulis dengan Ibu Iffah Ainur Rochmah, Jabatan sebagai Juru Bicara DPP

Muslimah HTI, Bogor 06 April 2016

31

Wawancara Penulis dengan Ibu Iffah Ainur Rochmah, Jabatan sebagai Juru Bicara DPP

Muslimah HTI, Bogor 06 April 2016

Page 87: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

74

mereka untuk memperdebatkan wacana tersebut secara cerdas sekaligus untuk

menguji sampai di mana signifikansi formalisasi syariat Islam tersebut di Indonesia.

Selama ini jika diteliti, di banyak negara Muslim yang memberlakukan syariat

Islam, seperti Arab Saudi, Irak, Iran, Syiria, Mesir, Yordania, Malaysia, dan Brunai

Darussalam, formalisasi syariat Islam-nya berbeda-beda. Masing-masing mempunyai

caranya sendiri-sendiri, baik antara hubungan agama dan negara, muslim dan non-

muslim, maupun mazhab mana yang dominan diberlakukan di negara tersebut.

Dalam konteks apapun, pemberlakuan syariat Islam itu butuh kajian yang

serius terhadap seluruh ajaran keagamaan, mulai dari interpretasi, verifikasi,

kesepakatan dan butuh kontekstualisasi. Tanpa hal itu, kita bisa mengira bahwa

pemberlakuan syariat Islam dari waktu ke waktu akan menjadi isu dan jajanan politik

oleh segelintir orang atau kelompok tertentu untuk mendapatkan tujuan dan

kepentingan-kepentingannya.

Page 88: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

75

BAB V

PENUTUP

Dalam bab ini sampailah penulis bagian akhir dari tulisan yang berisi

penutup. Bab ini dituangkan dalam kesimpulan dan saran-saran dengan urutan

sebagai berikut:

A. Kesimpulan

1. Hizbut Tahrir yang berpendapat bahwa khilafah adalah kekuasaan yang

menerapkan syariat Islam secara kaffâh (menyeluruh). Merupakan sebuah

kebutuhan bagi umat Islam untuk mengangkat seorang khalifah yang akan

memimpin Daulah Khilafah dan menerapkan Syariat Islam secara kaffâh.

Maka tegaknya khilafah adalah sebuah kewajiban. Dan setiap kelalaian

dalam upaya untuk menegakannya merupakan dosa besar.

2. Bagi Hizbut Tahrir sendiri kelemahan dari konsep khilafah ini tidak ada, jika

ada kesalahan atau kelemahan itu bukan ada pada konsepnya tetapi ada pada

implementasi oleh generasi-generasi sebelumnya yang mempraktekan

khilafah. Konsep khilafah ini merupakan konsep dari Allah, maka yang

berasal dari Allah itu adalah konsep yang benar yang tidak bisa di tandingi

dengan konsep manapun yang dibuat manusia. Dan adanya penerapan nilai

Islam dalam sebagian hukum di Insonesia dalam urusan/aspek kita dapat

menjalankan ibadah sebagai umat Islam. Hal ini menunjukan bahwa

negara/hukum di Indonesia memberikan kesemapatan umat Islam untuk

Page 89: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

76

mempraktekan sebagaian ajaran agamanya, penerapan hukum Islam dalam

politik konstitualisme tercermin dalam bentuk peraturan perundang-undangan

yang mencerminkan Islam sebagai penyeleksi terhadap keberadaan peraturan

perundang-undangan yang berkembang di Indonesia.

3. Bagi NU khilafah islamiyah tidak ada dalil nash yang mengharuskan. Bahkan

mengubah bentuk dasar hukum negara bila diperkirakan dapat menimbulkan

mafsadah yang lebih besar hukumnya tidak boleh. Pandangan NU dan

Muhammadiyah dalam mensikapi keindonesiaan adalah sama, NU dan

Muhammadiyah menolak adanya konsep khilafah. Dua organisasi massa

Islam terbesar di Indonesia inilah yang turut memperjuangkan kemerdekaan

Indonesia dan mendesain dasar-dasar negaranya berupa Pancasila dan UUD

1945, dengan menyatakan NKRI berdasar Pancasila bentuk final.

4. Menurut Hizbut Tahrir Indonesia, konsep khilafah dapat juga relevan

diterakan di Indonesia manakala khilafah terbentuk maka NKRI dapat

menjadi bagian dari wilyah khilafah.

B. Saran

Setelah melalui proses dan kajian terhadap pemikiran Hizbut Tahrir

tentang Konsep Khilafah dan Nation State, kiranya penulis perlu

mengemukakan saran sebagai kelanjutan dari kajian penulis tentang hal-hal

tersebut di atas, yaitu: perlunya penelitian yang lebih komprehensif tentang

Page 90: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

77

Khilafah dan Negara Bangsa, sehingga mampu memberikan informasi yang

lebih utuh. diharapkan dapat melahirkan pemahaman bahwa Indonesia

merupakan negara yang multi cultural, multi agama dan etnis.

Page 91: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

78

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qurân Al-Karîm.

Ali Engineer, Ashgar, Asa-Usul dan Perkembangan Islam Analisis Pertumbuhan

Sosial Ekonomi, Yogyakarta: Pustaka Insist, 1999, cet. ke I.

Ali jabir, Hussein bin Muhsin Bin, Membentuk Jama’atul Muslimin, jakarta : Gema

Insani Press, 1991.

Al-Jabiri, Muhamad abid, al-Aql al-Siyasi al-Arabi: Muhaddadatuh wa Tajliyatuh,

Beirut: al-Marhazat al-Saqafi al-Arabi, 1991, cet. ke II.

Al-Maududi, Abu Ala, Khalifah dan Kerajaan, Evaluasi Kritis atas Sejarah

Pemerintahan Islam. Bandung: Mizan, 1994, cet. ke IV.

Al-Nabhani, Taqiyuddin, Pokok Pokok Pemikiran Hizbut tahrir Bogor: Pustaka

Thariqul Izzah, 1993.

-------, Sistem Pemerintahan Islam, Bogor: Pustaka Thariqul Izzah, 1996, cet. ke. I.

al-Najar, Abdul Majid, Tinjauan Wahyu dan Aqal, Jakarta: Gema Insani Press, 1998,

cet. ke I.

Al-Sajastani, Imam Abi Daud Bin Al-Asy’ats, Sunan Abi Daud, Beirut: Dar al-Kitab

al-Arabi

Al-Siddiqie, M. Hasbi T, Ilmu Kenegaraan dalam Fiqih Islam, Jakarta: Bulan-

Bintang, 1991, cet. ke II.

Al-Siddiqui, Kalim, Seruan-Seruan Islam: Tanggung Jawab Sosial dan Kewajiban

Menegakan Syariat Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002.

Aziz, Aceng Abdul, Dkk, Islam Ahlu al-Sunah wa al-Jamaah di Indonesia: Sejarah,

Pemikiran, dan Dinamika NU, Jakarta: Pustaka Ma’arif, 2007, h. 124. Cet. ke

III.

Azra, Azyumardi, Pergolakan Politik Islam dari Fundamentalisme, Modernisme

hingga Pasmoernisme, Jakarta: Paramadina, 1996, cet. ke I.

Page 92: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

79

Basyir, Ahmad Azhar, Refleksi atas Persoalan Keislaman: Seputar Filsafat, Hukum,

Politik dan ekonomi, Bandung: Mizan1993

Bin Muhsin Bin Ali Jabir, Husein, Membentuk Jama’atul Muslimin, Jakarta : Gema

Insani Press, 1991.

Black, Antony, Pemikiran Politik Islam dari Masa Nabi Hingga Masa Kini,Jakarta:

PT. Serambi Ilmu Semeta, 2006.

Burhan, Bagin, Metode Penelitian kualitatif (Akuntansi Metodelogis Kearah Ragam

Varian Kontemporer), Jakarta: PT. Grafindo, 2004, cet. ke III.

Busroh, Abu Daud, Ilmu Negara Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010, cet. ke VII .

D. Smith, Anthony , Nasionalisme, Teori,Iidelogi dan Sejarah, Jakarta: Erlangga,

2003.

Dawam Raharjo, M, Ensiklopedia Al-Quran. Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-

Konsep, Jakarta: Paramadina, 1996, cet. ke I.

Effendy, Bachtiar, Islam dan Negara Transformasi Pemikiran dan Praktek Politik di

Inonesia, Jakarta: Paramadina 1998.

Efendi, Abdul Wahab, Masyarakat Tak Beragama, Kritik Atas Teori Politik Islam.

Jakarta: lkis, 2000 cet. ke I.

F. Eickelmen, Dale dan James Piscatori. Ekspresi Politik Muslim,alih bahasa: Ropik

suhud, Bandung: Mizan, 1998, cet. ke I.

Hizbut Tahrir, Mengenal Hizbut Tahrir: Partai Politik Islam Ideologis, Bogor:

Pustaka Thariqul Izzah, 1999.

-------, Manifesto Hizbut Tahrir untuk Indonesia, Bogor: Pustaka Thariqul Izzah,

2009.

Hobsbawn, E. J., Nasionalisme Menjelang Abad XXI, Yogyakarta: Tiara Wacana,

1992, cet. ke I.

Huda, Dr. Ni’matul, Ilmu Negara, Jakarta: Rajawali Pers, 2010, cet. ke I.

Page 93: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

80

Husein Abdullah, Muhammad, Studi Dasar-Dasar Pemikiran Islam. Penerjemah:

Zamroni, Bogor: Pustaka Thorikul Izzah.

Iqbal, Dr. Muhammad, M. Ag, Fiqih Siyasah (Kontekstualisasi Doktrin Politk Islam).

Jakarta : Gaya Media Pratama, 2007, cet. ke II.

Esti Ismawati, Motede Penelitian, Surakarta: Pustaka Cakra, 2003.

Isywara, F., Pengantar Ilmu Politik, Bandung: Bina Cipta, 1980, cet. ke VII.

Jahroni, Jajang, Gerakan Salafi Radikal di Indonesia Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2004.

Jurdi, Syarifudin, Pemikiran Politik Islma Indonesia (Pertautan Negara, Khilafah,

masyarakat Madani dandemokrasi), Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2008.

Khaldun, Ibnu, Muqadimma, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000, cet. ke II.

Kansil, Christine S. T, Hukum Tata Negara Republik Indonesia 1, Jakarta : Rineka

Cipta, 2000.

Khan, Qamarudin, Pemikiran Politik Ibnu Taymiyah, Bandung : Pustaka, 1973.

Kusnardi, Mo., dan Bintan D. Saragih. Ilmu Negara, Jakarta: Gaya Media Pratama,

1995, cet. ke IV.

L. Esposito, Jhon, Ancaman Islam: Mitos atau Realita? Alih Bahasa: Alwiyah

Abdurrahman, Bandung: Mizan, 1990.

-------, Islam dan Politik, Jakarta: Bulan Bintang, 1990.

Majid, Nurcholis, Indonesia Kita, Jakarta : PT. Gramedia pustaka, 2004.

Mulia, Musdah, Negara Islam, Depok : Katakita, 2010 cet. ke II.

Muin Salim, Abdul. Fiqh Siyasah, Konsepsi Kekuasaan Politik dalam al-Quran,

Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995 cet. ke II.

Mujieb, M Abdul, Kamus Istilah Fiqih, Jakarta: PT. Pustaka Firdaus, 1995, cet. ke II.

Page 94: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

81

Mulyanto, Rudin, Implementasi Syariat Islam dlam Ruqyah, Perspektih Pemerintah.

Skripsi S1 Fakultas Ushuludin dan Filsafat, Universitas Islam Negeri syarif

Hidayatullah Jakarta: 2009.

Mumtaz, Ahmad, Masalah-Masalah Teori Politik Islam. Alih bahasa: Ena Hadi

Bandung: Mizan, 1996, cet. ke III.

Nasution,Harun, Teologi Islam: Aliran-Aliran, Sejarah, Analisa Perbandingan,

Jakarta: UI Press, 1986, cet. ke V.

Nur, Aminudin, Pengantar Studi Sejarah Pergerakan National, Jakarta: Pembimbing

Masa 1967.

Pulungan, Suyuthi, Fiqih Siyasah, Ajaran Sejarah, dan Pemikiran, Jakarta: Raja

Grafindo, 1995 cet. ke I.

Qardawi, Yusuf, Fikih Daulah dalam Persepektif al-Quran dan al-Sunahalih, alih

bahasa: Katur Suhdi Jakarta: Pustaka Al- Kautsar, 1998, cet. ke III.

Qomari, Muajmil, NU dari tradisionalisme Ahlusunah ke Universalisme Islam,

Bandung: Mizan 2002, cet. ke I, h. 31.

Rahim, Abd dan Abd Rasyid. Patriotisme: Agenda Pembinaan Bangsa, Malaysia:

Maziza, 2004.

Ramdhan, Syamsudin, Menegakan kembali khilafah Islamiyah, Jakarta: Anggota

IKAPI, 2003, cet. ke I.

Raharjo, M. Dawam, Ensiklopedia al-Qur’an, Tafsir Sosial Berdasrkan Konsep-

Konsep, Jakarta: Paramadina, 1996, cet. ke I.

Rizieq Syihab, Habib, Wawasan Kebangsaan Menuju NKRI Bersyariah, Jakarta :

Islam Press, 2012 cet. ke I.

Rusli Karim, M. Negara dan Peminggiran Islam Politik; Suatu Kajian Mengenal

Implikasi Kebijakan Pembangunan bagi Keberadaan Islam politik di Indonesia

Era 1970-1980-an, Yogyakarta : PT. Tiara wacana Yogya, 1999 cet. ke I.

Siradj, Sayid Aqil, Islam Kebangsaan, Fikih Demokrat Kaum Santri. Jakarta:

Pustaka Ciganjur, 1996, cet. ke I.

Page 95: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

82

Sjadzali, H. Munawir, M.A, Islam dan Tata Negara: Ajaran, Sejarah dan Pemikiran,

Jakarta : Universitas indonesia, 1993.

Syalabi, Ahmad, Sejarah dan Kebudayaan Islam. (Jakarta: Al-Husna Dzikra, 1997),

cet. ke IX.

Syamsudin, M. Dien, Etika Beragama dalam Membangun Masyarakat Madani.

Jakarta : Logos, 2001

Syarif, Mujar Ibnu dan Khamami Zada, Fiqh Siyasah Doktrin dan Pemikian Politik

Islam, Jakarta : 2008.

Taufik Hidayat, Rahmat, lmanak Alam Islami: Sumber Rujukan Keluarga Muslim

Milenium Baru, Jakarta: PT. Dunia Pusaka Jaya, 2000, cet. ke I

Tim Riset dan Studi Islam Mesir, Ensiklopedi Sjarah Islam 1. Jakarta Timur: Pustaka

Al-Kautsar, 2013, cet. ke I.

Wasito, Hermawan, Pengantar Metodelogi Penelitian, Jakarta: PT. Gramedia Pusaka

Utama, 1992.

Wawancara pribadi dengan Iffah Ainu Rochmah. Bogor. 06 april 2016

Zada, Khamami dan Arif R. Arafah, Diskursus Politik Islam, Jakarta : LSIP dan

Yayasan TIFA, 2004

Jurnal

Abdillah, Masykuri, Gagasan dan Tradisi Bernegara dalam Islam: Sebuah

Persepektif Sejarah dan Demokrasi Modern, Tashwirul Afkar, Jakarta No.7

tahun.2002

-------, Kedeudukan Hukum Islam dalam Sistem Hukum Nasional, Jauhar. Vol. 1,

Desember 2000.

Hasan, KH. Tolhah, Realistiskah di milenium Perubahan? Risalah Nahdlatul Ulama.

Edisi ke IV.

Page 96: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

83

Suherlan, Ian, Sistem Khilafah dalam Persepektif Hizbut Tahrir. Ahkam. No. 11/ V/

2003.

Website

Abdusshomad, Muhyiddin, NU Vis A Vis Transnasionalisme”, artikel diakses tanggal

13 juli 2016 dari http.//lakpesdam.or.id/index.php?id=185.

Al-Qashas, Ahmad, Media Informasi Hizbut Tahrir Lebanon, Artikel diakses dari

www.HizbutTahrir.co.id.2015

Al-Syaukani, Perlunya Mengubah Sikap Politik Kaum Muslimin, Artikel diakses dari

http://islamlib.com.html.

Ghazali, Abdul Moqsith, Absurditas Khilafah Islamiyah, Artikel diakses dari

http://islamlib.com/?site=1&aid=928&cat=content&cid=13&title=absurditas-

khilafah-islamiyah

Gilang. Pendidikan Kewarganegaraan, artikel diakses dari

http://381992.blogspot.com.html.

Hizbut-tahrir.or.id/2014/12/02.ntion_state_bencana_di_dunia_islam/.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/perjanjian_sykes-picot.

http://suara-muhammadiyah.com/

http://www.muhammadiyah.or.id/id/news-3840-detail-pernyataan-sikap-pimpinan-

pusat-muhammadiyah-tentang-islamic-state-of-iraq-and-syria-isis.html.

http://www.muslimedianews.com/2014/03/pandangan-kh-hasyim-muzaditerhadap.Ht

ml#ixzz4EGzC7BMT

http://www.nu.or.id/post/read/55557/khilafah-dalam-pandangan-nu

NU-Muhammadiyah Satu Kata dalam Keindonesiaan Pancasila Dasar Negara...!!!

artikel di akse pada tanggal 13 juli 2016 dari https://id-

id.facebook.com/notes/warga-nahdliyin-dukung-pancasila-tolak-khilafah/nu-

muhammadiyah-satu-katadalamkeindonesiaan-pancasila-dasar-negara/101505

82563071272/

Page 97: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

84

Rachmad, Edi artikel diakses pada tanggal 13 juli 2016 dari

http://waspadamedan.com/ index.php?option=com_content&view=article&id=9

816:menkum-ham-harus-bertanggung-jawab-&catid=45:kriminal.

Studi Kritik atas Negara Bangsa, Artikel diakses dari

http://lingkarstudiislam&kebudayaan.blogspot.com/2009/12/html.

Majalah

Wadjdi, Farid al-Wa’ie No. 55, Bogor : Hizbut Tahrir Indonesia, 2005

Page 98: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

85

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 99: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah
Page 100: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah
Page 101: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah
Page 102: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

88

Skema para Sultan dan Khalifah Dinasti Utsmani

Sultan Negara Utsmani

Utsman I (699 H)

Salim I (918 H)

Sulthan terakhir dan Khalifah

pertama

Bayezid II (886 H)

Muhammad Al-fatih (855 H)

Murad II (824 H)

Muhammad I (816 H)

Bayezid I (791 H)

Murad I (761 H)

Orkhan I (726 H)

Page 103: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

89

Khalifah-Khalifah Negara Usmani

Salim (918 H)

Musthafa I (1026-1027 H)

(1031-1032 H)

Muhammad III (1003 H)

Murad III (982 H)

Salim (974 H)

Sulaiman Al-Qanuni (926 H)

Ahmad I (1012 H)

Sulaiman II (1099 H) Muhammad IV (1058

H)

Ahmad II (1102 H)

Utsman II (1027 H) Ibrahim I (1049) Murad IV (1032 H)

Page 104: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

90

Muhammad IV (1058 H)

Ahmad III (1115 H)

Salim III (1203 H)

Abdul Aziz (1277 H)

Utsman III (1168 H)

Abdul Majid (1255 H)

Abdul Hamid I (1187H) Musthafa III (1171 H)

Musthafa II (1106 H)

Mahmud I (1143 H)

Mahmud II (1223 H) Musthafa IV (1222 H)

Abdul Majid II (1341-1343 H)

Khalifah terakhir Negara Utsmani

Murad V (1293 H)

Abdul hamid II (1293)

Muhammad V (1328 H)

Muhammad IV (1338 H)

Page 105: KONSEP KHILAFAH DAN NATION STATE DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42652/1/IHDA... · pandangan Hizbut Tahrir yaitu Dalam konsep pemerintahan Islam ada perintah

92

Bogor, 06 April 2016

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Salam silaturahmi saya sampaikan semoga selalu dalam lindungan Allah

SWT. dalam beraktivitas.

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Ihda Roudhotul Ihsaniah

Nim : 1110045200017

Program studi : Hukum Tata Negara (Siyasah)

Telah mewawancarai skripsi yang berjudul:

“ Konsep Khilafah dan Nation State dalam pandangan Hizbut tahrir Indonesia”

Nama : Iffah Ainur Rochmah

Jabatan : Juru Bicara DPP Muslimah HTI

Demikian atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan terimakasih

Wassalamua’alaikum Wr. Wb.

Ttd.