KONSEP KELUARGA KESEJAHTERAAN

13
1 | Page  BAB II. PEMBAHASAN 1. KONSEP KELUARGA KESEJAHTERAAN A. PENGERTIAN KELUARGA SEJAHTERA Ada beberapa pendapat tentang pengertian kesejahteraan, antara lain : “Kesejahteraan adalah hal atau keadaan sejahtera, aman, selamat, dan tentram”. (Depdiknas, 2001:1011) “Keluarga Sejahtera adalah Keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materi yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang /maha Esa, memiliki hubungan yang selaras, serasi, dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan”. (BKKBN,1994:5)  Kesejahteraan keluarga tidak hanya menyangkut kemakmuran saja, melainkan juga harus secara keseluruhan sesuai dengan ketentraman yang berarti dengan kemampuan itulah dapat menuju keselamatan dan ketentraman hidup. B. FAKTOR  FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEJAHTERAAN 1. Faktor intern keluarga a. Jumlah anggota k eluarga Pada zaman seperti sekarang ini tuntutan keluarga semakin meningkat tidak hanya cukup dengan kebutuhan primer (sandang, pangan, papan, pendidikan, dan saran pendidikan) tetapi kebutuhan lainya seperti hiburan, rekreasi, sarana ibadah, saran untuk transportasi dan lingkungan yang serasi. Kebutuhan diatas akan lebih memungkinkan dapat terpenuhi jika jumlah anggota dalam keluarga sejumlah kecil. b. Tempat tinggal Suasana tempat tinggal sangat mempengaruhi kesejahteraan keluarga. Keadaan tempat tinggal yang diatur sesuai dengan selera keindahan penghuninya, akan lebih menimbulkan suasana yang tenang dan mengembirakan serta menyejukan hati. Sebaliknya tempat tinggal yang tidak teratur, tidak  jarang meninbulkan kebosanan untuk menempati. Kadang-kadang sering terjadi ketegangan antara anggota keluarga yang disebabkan kekacauan pikiran karena tidak memperoleh rasa nyaman dan tentram akibat tidak teraturnya sasaran dan keadaan tempat tinggal.

description

DOC

Transcript of KONSEP KELUARGA KESEJAHTERAAN

BAB II. PEMBAHASAN1. KONSEP KELUARGA KESEJAHTERAANA.PENGERTIAN KELUARGA SEJAHTERAAda beberapa pendapat tentang pengertian kesejahteraan, antara lain :Kesejahteraan adalah hal atau keadaan sejahtera, aman, selamat, dan tentram. (Depdiknas, 2001:1011) Keluarga Sejahtera adalah Keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materi yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang /maha Esa, memiliki hubungan yang selaras, serasi, dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan. (BKKBN,1994:5) Kesejahteraan keluarga tidak hanya menyangkut kemakmuran saja, melainkan juga harus secara keseluruhan sesuai dengan ketentraman yang berarti dengan kemampuan itulah dapat menuju keselamatan dan ketentraman hidup.B.FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEJAHTERAAN1. Faktor intern keluargaa. Jumlah anggota keluargaPada zaman seperti sekarang ini tuntutan keluarga semakin meningkat tidak hanya cukup dengan kebutuhan primer (sandang, pangan, papan, pendidikan, dan saran pendidikan) tetapi kebutuhan lainya seperti hiburan, rekreasi, sarana ibadah, saran untuk transportasi dan lingkungan yang serasi. Kebutuhan diatas akan lebih memungkinkan dapat terpenuhi jika jumlah anggota dalam keluarga sejumlah kecil.b. Tempat tinggalSuasana tempat tinggal sangat mempengaruhi kesejahteraan keluarga. Keadaan tempat tinggal yang diatur sesuai dengan selera keindahan penghuninya, akan lebih menimbulkan suasana yang tenang dan mengembirakan serta menyejukan hati. Sebaliknya tempat tinggal yang tidak teratur, tidak jarang meninbulkan kebosanan untuk menempati. Kadang-kadang sering terjadi ketegangan antara anggota keluarga yang disebabkan kekacauan pikiran karena tidak memperoleh rasa nyaman dan tentram akibat tidak teraturnya sasaran dan keadaan tempat tinggal.c.Keadaan sosial ekonomi kelurga.Untuk mendapatkan kesejahteraan kelurga alasan yang paling kuat adalah keadaan sosial dalam keluarga. Keadaan sosial dalam keluarga dapat dikatakan baik atau harmonis, bilamana ada hubungan yang baik dan benar-benar didasari ketulusan hati dan rasa kasih sayang antara anggota keluarga.manifestasi daripada hubungan yang benar-benar didasari ketulusan hati dan rasa penuh kasih sayang, nampak dengan adanya saling hormat, menghormati, toleransi, bantu-membantu dan saling mempercayai.d.Keadaan ekonomi keluarga.Ekonomi dalam keluarga meliputi keuangan dan sumber-sumber yang dapat meningkatkan taraf hidup anggota kelurga makin terang pula cahaya kehidupan keluarga. (BKKBN, 1994 : 18-21). Jadi semakin banyak sumber-sumber keuangan/ pendapatan yang diterima, maka akan meningkatkan taraf hidup keluarga. Adapun sumber-sumber keuangan/ pendapatan dapat diperoleh dari menyewakan tanah, pekerjaan lain diluar berdagang, dsb.2.Faktor eksternKesejahteraan keluarga perlu dipelihara dan terus dikembangan terjadinya kegoncangan dan ketegangan jiwa diantara anggota keluarga perlu di hindarkan, karena hal ini dapat menggagu ketentraman dan kenyamanan kehidupan dan kesejahteraan keluarga.Faktor yang dapat mengakibatkan kegoncangan jiwa dan ketentraman batin anggota keluarga yang datangnya dari luar lingkungan keluarga antara lain: Faktor manusia: iri hati, dan fitnah, ancaman fisik, pelanggaran norma. Faktor alam: bahaya alam, kerusuhan dan berbagai macam virus penyakit. Faktor ekonomi negara: pendapatan tiap penduduk atau income perkapita rendah, inflasi. (BKKBN, 1994 : 18-21)C.TAHAPAN-TAHAPAN KESEJAHTERAAN1.Keluarga pra sejahteraYaitu keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (basic need) secara minimal, seperti kebutuhan akan spiritual, pangan, sandang, papan, kesehatan dan KB.1. Melaksanakan ibadah menurut agama oleh masing-masinganggota keluarga2. Pada umunya seluruh anggota keluarga, makan dua kali atau lebih dalam sehari.3. Seluruh anggota keluarga mempunyai pakaian berbeda di rumah, bekerja, sekolah atau berpergian.4. Bagian yang terluas dari lantai bukan dari tanah.5. Bila anak sakit dan atau pasangan usia subur ingin ber KB dibawa ke sasaran kesehatan.2.Keluarga Sejahtera IYaitu keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhnan dasarnya secara minimal tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologinya seperti kebutuhan akan pendidikan, KB, interaksi lingkungan tempat tinggal dan trasportasi. Pada keluarga sejahtera I kebutuhan dasar (a s/d e) telah terpenuhi namun kebutuhan sosial psikologi belum terpenuhi yaitu:1. Anggota keluarga melaksanakan ibadah secara teratur.2. Paling kurang sekali seminggu, keluarga menyadiakan daging, ikan atau telur.3. Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang 1 stel pakaian baru pertahun4. Luas lantai rumah paling kurang 8 meter persegi untuk tiap pengguna rumah5. Seluruh anggota keluarga dalam 3 bulan terakhir dalam kedaan sehat6. Paling kurang satu anggota 15 tahun keatas, penghasilan tetap.7. Seluruh anggota kelurga yang berumur 10-16 tahun bisa baca tulis huruf latin.8. Seluruh anak berusia 5-15 tahun bersekolah pada saat ini9. Bila anak hidup 2 atau lebih, keluarga pasang yang usia subur memakai kontrasepsi (kecuali sedang hamil)

3.Keluarga Sejahtera IIYaitu keluarga disamping telah dapat memenuhi kebutuhan dasasrnya, juga telah dapat memenuhi kebutuhan pengembangannya seperti kebutuhan untuk menabung dan memperoleh informasi.Pada keluarga sejahtera II kebutuhan fisik dan sosial psikologis telah terpenuhi (a s/d n telah terpenuhi) namun kebutuhan pengembangan belum yaitu:1. Mempunyai upaya untuk meningkatkan agama.2. Sebagian dari penghasilan dapat disisihkan untuk tabungan keluarga.3. Biasanya makan bersama paling kurang sekali sehari dan kesempatan ini dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar anggota keluarga.4. Ikut serta dalam kegiatan masyarakat dilingkungan keluarga.5. Mengadakan rekreasi bersama di luar rumah paling kurang 1 kali perbulan.6. Dapat memperoleh berita dan surat kabar, radio, televisi atau majalah.7. Anggota keluarga mampu menggunakan sarana trasportasi sesuai kondisi daerah.4.Keluarga Sejahtera IIIYaitu keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, kebutuhan sosial psikologis dan perkembangan keluarganya, tetapi belum dapat memberikan sumbangan yang teratur bagi masyarakat seperti sumbangan materi dan berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.Pada keluarga sejahtera III kebutuhan fisik, sosial psikologis dan pengembangan telah terpenuhi (a s/d u) telah terpenuhi) namun kepedulian belum yaitu:1. Secara teratur atau pada waktu tertentu dengan sukarela memberikan sumbangan bagi kegiatan sosial/masyarakat dalam bentuk material.2. Kepala keluarga atau anggota keluarga aktif sebagai pengurus perkumpulan atau yayasan atau instansi masyarakat. (BKKBN,1994:21-23).3. Kesejahteraan pada hakekatnya dapat terpenuhinya kebutuhan (pangan, sandang, dan papan) yang harus dipenuhi dengan kekayaan atau pendapatan yang dimiliki barulah dikatakan makmur dan sejahtera

Ciri-ciri keluarga sejahtera adalah sebagai berikut :1. saling terbuka antar anggota keluarga2. terciptanya rasa saling percaya3. terpenuhinya segala kebutuhan4. adanya saling kerja sama antar keluarga5. adanya keseimbangan dalam memberikan pendidikan untuk bekal didunia dan akhirat6. terciptanya keharmonisan dalam keluarga7. terjalinnya komunikasi yang baik antar keluarga.

D. TUJUAN KELUARGA SEJAHTERAPelaksanaan pembangunan dalam keluarga sejahter dalam PP No. 21 Th 1994, pasal 2: pembangunan keluarga sejahtera diwujudkan melalui pengembangan kualitas keluarga diselenggarakan secaramenyeluruh, terpadu oleh masyarakat dan keluarga.Tujuan :Mewujudkan keluarga kecil bahagia, dejahtera bertakwa kepada Tuhan YangMaha Esa, produktif, mandiri dan memiliki kemampuan untuk membangun dirisendiri dan lingkungannya.

2. KELURGA SEBAGAI SISTEMA. DEFINISI KELUARGA SEBAGAI SISTEMKeluarga sebagai suatu sistem adalah Klg sebuah kelompok kecil yang terdiri dari individu yang mempunyai hub yang erat satu dng yang lain saling ketergantungan dan diorganisir dalam satu unit tunggal dalam rangka mencapai tujuan keluarga yang sejahtera

B. ALASAN KELURGA SEBAGAI SISTEM Klg punya subsistem : anggota, fungsi, peran aturan , budaya Saling berhub dan ketergantungan Unit terkecil dari masy. Sbg suprasistem C. KOMPONEN SISTEM KELUARGA Input, anggota klg, struktur, fungsi, aturan, ling, budaya, agama Proses, proses pelaksanaan fungsi klg Out put, hasil berupa perilaku : sosial, agama, kesh, Feedback, pengontrol perilaku keluargaD. KARAKTERISTIK KELUARGA SEBAGAI SISTEM Sistem terbuka, sistem yg punya kesempatan dan mau menerima / memperhatikan lingk. Sekitar Sistem tertutup, kurang punya kesempatan, kurang mau menerima /memberi perhatian pada lingk. Sekitar

3. KELUARGA SEBAGAI UNIT PELAYANANA. ALASAN KELUARGA SEBAGAI UNIT PELAYANAN (Ruth B Freeman, 1981)1. Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat2. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, megabaikan, atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam kelompoknya3. Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, dan apabila salah satu anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya4. Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu (pasien), keluarga tetap berperan sebagi pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan keluarganya5. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai upaya kesehatan masyarakat

B. SIKLUS PENYAKIT DAN KEMISKINAN DALAM KELUARGADalam memberikan asuhan keperawatan terhadap keluarga, lebih ditekankan kepada keluarga-keluarga dengan keadaan social perekonomian yang rendah. Keadaan social ekonomi yang rendah pada umumnya berkaitan berkaitan erat dengan beebagai masalah kesehatan yang meraka hadapi disebabkan karena ketidakmampuan dan ketidaktahuan dalam menagatasi masalah yang meraka hadapi.

Pengambilan Keputusan dalam Kesehatan KeluargaDalam mengatasi masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga, yang mengambil keputusan dalam pemecahannya adalah tetap kepala keluarga atau anggota keluarga yang dituakan, merekalah yang menentukan masalah dan kebutuhan keluarga

Lingakaran penyakit dan kemiskinan

Penghasilan rendah

Produktivitas kecencederungan yang terjadi Berkurang - Kurang gizi Lingkungan jelek Pendidikan rendah Kebiasaan kesehatan jelek

Daya tahan tubuh lebih pekaDaya tahan tubuh terhadap penyakit

4. TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGAA. TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA MENURUT DUVALLMenurutDuvall(1977) siklus kehidupan keluarga terdiri dari 8 tahapan yang mempunyai tugas dan resiko tertentu pada setiap tahapan perkembangannya. Adapun 8 tahapan perkembangan tersebut adalah:Tahap 1keluarga pemula: dimulai saat individu membentuk keluarga melalui perkawinan.Tugas perkembangan: Membina hubungan intim yang memuaskan kehidupan baru. Membina hubungan dengan teman lain, keluarga lain. Membina keluarga berencana. Masalah kesehatan:masalah seksual, peran perkawinan, kehamilan yang kurang direncanakan.

Tahap 2keluarga dengan kelahiran anak pertama: dimulai sejak anak pertama lahir sampai berusia 30 bulan.Tugas perkembangan: Perubahan peran menjadi orang tua. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangannya. Masalah kesehatan:pendidikan meternitas, perawatan bayi yang baik, pengenalan dan penanganan masalah kesehatan fisik secara dini, imunisasi, tumbuh kembang dan lain-lain.

Tahap 3keluarga dengan anak pra sekolah: dimulai anak pertama berusia 2,5 tahun sampai dengan 5 tahun.Tugas perkambangan: Memenuhi kebutuhan anggota keluarga. Membantu anak bersosialisasi, beradaptasi dengan lingkungan. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang lain juga harus dipenuhi. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun di luar keluarga. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak-anak. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak.Masalah kesehatan:a.Masalah kesehatan fisik: penyakit menular pada anak.b.Masalah kesehatan psikososial: hubungan perkawinan, perceraian.c.Persaingan antara kakak adik.d.Pengasuhan anak.

Tahap 4keluarga dengan anak usia sekolah: dimulia saat anak pertama berusia 6 tahun samapi 13 tahun.Tugasperkembangan: Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan. Mempertahankan hubungan perkawinan bahagia. Memenuhi kebutuhan dan biaya hidup yang semakin meningkat. Meningkatkan komunikasi terbuka.Tahap 5keluarga dengan anak remaja: dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun sampai 19-20 tahun.Tugas perkembangan: Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab, meningkatkan otonominya. Mempererat hubungan yang intim dalam keluarga. Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dn orang tua. Perubahan sistem peran dan peraturan tumbuh kembang keluarga. Masalah kesehatan:penyalahgunaan obat-obatan dan penyakit jantung.

Tahap 6keluarga dengan anak dewasa: dimulai saat anak pertama meninggalkan rumah sampai anak terakhir, lamanya tergantung dengan jumlah anak atau banyaknya anak belum menikah dan tinggal dalam rumah:Tugas perkembangan: Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar. Mempertahankan keintiman pasangan. Membantu orang tua yang sedang sakit dan memasuki masa tua Membantu anak untuk mandiri di masyarakat Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga

Masalah kesehatan:a.Masa komunikasi dewasa muda dengan orang tua tidak lancar.b.Transisi peran suami istri.c.Memberi perawatan.d.Kondisi kesehatan kronise.Masalah menopausef.Efek dari obat-obatan, merokok, diet dan lain-lain.

Tahap 7keluarga dengan usia pertengahan: dimulai saat anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat pensiunan atau salah satu pasangan meninggal.Tugas perkembangan: Mempertahankan kesehatan. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-anak. Meningkatkan keakraban pasangan.

Masalah kesehatan:a.Promosi kesehatan.b.Masalah hubungan dengan perkawinan.c.Komunikasi dan hubungan dengan anak cucu dan lain-lain.d.Masalah hubungan dengan perawatan.

Tahap 8keluarga dengan usia lanjut: dimulai salah satu meninggal atau pension sampai dengan dua-duanya meninggal.

Tugas-Tugas KeluargaPada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut :1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing4. Sosialisasi antar anggota keluarga5. Pengaturan jumlah keluarga6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga7. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas8. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga

DAFTAR PUSTAKA http://gloriabetsy.blogspot.com/2012/12/konsep-keluarga-sejahterah.html http://putraasr.blogspot.com/2011/12/keluarga-sejahtera.html http://ppnilumajang.wordpress.com/asuhan-keperawatan-keluarga http://bungawidiyastuti.blogspot.com/2013/05/keperawatan-keluarga.html http://theogeu.blog.com/2010/12/07/konsep-keluarga-tipe-keluarga-tugas-keluarga-fungsi-keluarga/ http://nurhadiprayogi.blogspot.com/2012/02/keperwatan-kesehatan-masyarakat.html Efendi, Nasrul. 1998.DASAR-DASAR KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT .Edisi 2.ECG. JAKARTA

12 | Page