Konsep Evaluasi Program Pembelajaran - pustaka.ut.ac.id · cakupan, format maupun tepat dari segi...
Transcript of Konsep Evaluasi Program Pembelajaran - pustaka.ut.ac.id · cakupan, format maupun tepat dari segi...
Modul 1
Konsep Evaluasi Program
Pembelajaran
Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd.
valuasi program pada prinsipnya merupakan satu bagian integral dari
evaluasi pendidikan pada umumnya. Evaluasi program bukan saja ada di
dalam proses belajar mengajar, tetapi evaluasi program memiliki
penggunaan yang lebih luas, yaitu dilakukan pada program yang merupakan
hasil keputusan pemegang kebijakan untuk diprioritaskan pelaksanaannya,
seperti misalnya program studi, ataupun program yang dilaksanakan untuk
masyarakat, misalnya program pembangunan gedung laboratorium atau
proyek penelitian yang terkait dengan kepentingan masyarakat. Evaluasi
program merupakan kombinasi antara teori yang digunakan untuk
mengakomodasi pertanggungjawaban pengambil kebijakan dan praktik
penilaian yang di dalamnya para evaluator mengumpulkan data sebagai
informasi pendukungnya.
Dewasa ini manfaat evaluasi semakin berkembang karena semakin
banyak dipelajari dan didalami oleh para ahli evaluasi yang bukan saja ahli
pendidikan, tetapi juga para konsultan dan profesional di berbagai bidang
ilmu yang bervariasi. Posisi evaluasi digunakan oleh sebagian besar para
pemegang kepentingan di semua lembaga yang menggunakan biaya yang
sumbernya berasal dari rakyat. Evaluasi program juga dimanfaatkan sebagai
media pertanggungjawaban seorang pimpinan kepada para pelanggan yang
relevan. Bahkan evaluasi program juga penting bagi para pengguna dalam
memperoleh informasi yang tepat, objektif, dan dapat dipertanggung-
jawabkan.
Evaluasi program biasanya dilakukan untuk kepentingan pengambilan
keputusan dalam rangka menentukan kebijakan selanjutnya. Melalui evaluasi
suatu program dapat dilakukan penilaian secara sistematik, rinci dan
menggunakan prosedur yang sudah diuji secara cermat. Dengan metode
tertentu akan diperoleh data yang handal, dapat dipercaya sehingga
E PENDAHULUAN
1.2 Evaluasi Program Pembelajaran
penentuan kebijakan akan tepat, dengan catatan data yang digunakan sebagai
dasar pertimbangan tersebut adalah data yang tepat, baik dari segi isi,
cakupan, format maupun tepat dari segi waktu penyampaian. Pengertian
evaluasi program pembelajaran diartikan sebagai proses yang sistematis dan
berkelanjutan untuk mengumpulkan, mendeskripsikan, menginterpretasikan
dan menyajikan informasi tentang implementasi rancangan program
pembelajaran yang telah disusun oleh guru untuk dapat digunakan sebagai
dasar membuat keputusan, menyusun kebijakan maupun menyusun program
pembelajaran selanjutnya.
Evaluasi dalam pendidikan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok,
yaitu:
1. evaluasi pembelajaran, yang digunakan untuk menentukan tingkat
penguasaan tentang materi pembelajaran siswa;
2. evaluasi program untuk menentukan tingkat ketercapaian program
terhadap tujuan yang telah ditetapkan; dan
3. evaluasi sistem yang kegunaan utamanya adalah untuk menentukan
tingkat ketercapaian tujuan lembaga dan komitmen kepemimpinan para
pengelolanya terhadap tujuan pokok dan fungsi lembaga tersebut.
Untuk memudahkan Anda dalam mempelajari pembelajaran evaluasi
program pembelajaran maka pada Modul 1 ini, Anda akan kami ajak
rnempelajari konsep evaluasi program pembelajaran diklat (pendidikan dan
pelatihan). Sedangkan materi mengenai tujuan dan fungsi evaluasi program
sendiri akan Anda pelajari mulai dari Modul 2 sampai modul terakhir.
Dengan mempelajari materi Modul 1 ini, diharapkan Anda akan dapat
memahami konsep evaluasi program pembelajaran diklat. Kompetensi
umum yang diharapkan dapat Anda kuasai setelah mempelajari Modul 1 ini
adalah Anda akan dapat menjelaskan kosep evaluasi program pembelajaran
diklat. Sedangkan secara khusus, setelah mempelajari Modul 1 ini diharapkan
Anda akan dapat menjelaskan:
1. Konsep Evaluasi Program Pembelajaran Diklat (Pendidikan dan
Pelatihan); dan
2. Konsep Evaluasi Program Pembelajaran di Kelas.
TPEN4309/MODUL 1 1.3
Untuk mempermudah Anda dalam mempelajari modul ini maka
sistematika pembahasan pada modul 1 ini dikemas dalam 2 kegiatan belajar
berikut:
Kegiatan Belajar l: Konsep Evaluasi Program Pembelajaran Diklat;
Kegiatan Belajar 2: Konsep Evaluasi Program Pembelajaran di Kelas
Selamat belajar, semoga sukses!
1.4 Evaluasi Program Pembelajaran
Kegiatan Belajar 1
Konsep Evaluasi Program Pendidikan dan Pelatihan
valuasi memiliki makna yang berbeda dengan penilaian, pengukuran
maupun tes. Stufflebeam dan Shinkfield (1985:159) menyatakan bahwa: Evaluation is the process of delineating, obtaining, and providing descriptive and judgmental information about the worth and meritof some object's goals, design, implementation, and impact in order to guide decision making, serve needs for accountability, and promote understanding of the involved phenomena.
Evaluasi merupakan suatu proses menyediakan informasi yang dapat
dijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan harga dan jasa (the worth
and merit) dari tujuan yang dicapai, desain, implementasi dan dampak untuk
membantu membuat keputusan membantu pertanggungjawaban dan
meningkatkan pemahaman terhadap fenomena. Menurut rumusan tersebut,
inti dari evaluasi adalah penyediaan informasi yang dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.
Evaluasi merupakan suatu proses atau kegiatan pemilihan,
pengumpulan, analisis dan penyajian informasi yang dapat digunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan serta penyusunan program selanjutnya.
Selanjutnya Griffin & Nix (1991:3) menyatakan: pengukuran, penilaian dan
evaluasi bersifat hirarki. Evaluasi didahului dengan penilaian (assessment),
sedangkan penilaian didahului dengan pengukuran. Pengukuran diartikan
sebagai kegiatan membandingkan hasil pengamatan dengan kriteria,
penilaian (assessment) merupakan kegiatan menafsirkan dan
mendeskripsikan hasil pengukuran, sedangkan evaluasi merupakan penetapan
nilai atau implikasi perilaku.
Brinkerhotf (1986:ix) menjelaskan bahwa evaluasi merupakan proses
yang menentukan sejauh mana tujuan pendidikan dapat dicapai. Menurut
Brinkerhoff (1986: ix), dalam pelaksanaan evaluasi ada tujuh elemen yang
harus dilakukan, yaitu: (1) penentuan fokus yang akan dievaluasi (focusing
the evaluation), (2) penyusunan desain evaluasi (designing the eaaluation),
(3) pengumpulan informasi (collecting information), (4) analisis dan
interpretasi informasi (analyzing and interpreting), (5) pembuatan laporan
E
TPEN4309/MODUL 1 1.5
(reporting information), (6) pengelolaan evaluasi (managing evaluation),
dan (7) evaluasi untuk evaluasi (evaluating evaluation).
Dalam pengertian tersebut menunjukkan bahwa dalam melakukan
evaluasi, evaluator pada tahap awal harus menentukan fokus yang akan
dievaluasi dan desain yang akan digunakan. Hal ini berarti harus ada
kejelasan apa yang akan dievaluasi yang secara implisit menekankan adanya
tujuan evaluasi, serta adanya perencanaan bagaimana melaksanakan evaluasi.
Selanjutnya, dilakukan pengumpulan data, menganalisis dan membuat
interpretasi terhadap data yang terkumpul serta membuat laporan. Selain itu,
evaluator juga harus melakukan pengaturan terhadap evaluasi dan
mengevaluasi apa yang telah dilakukan dalam melaksanakan evaluasi secara
keseluruhan. Weiss (1972:4) menyatakan bahwa tujuan evaluasi adalah: (1)
menunjuk pada penggunaan metode penelitian, (2) menekankan pada hasil
suatu program, (3) penggunaan kriteria untuk menilai, dan (4) kontribusi
terhadap pengambilan keputusan dan perbaikan program di masa mendatang.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi
merupakan proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk mengumpulkan,
mendeskripsikan, menginterpretasikan dan menyajikan informasi tentang
suatu program untuk dapat digunakan sebagai dasar membuat keputusan,
menyusun kebijakan maupun menyusun program selanjutnya. Apapun tujuan
evaluasi adalah untuk memperoleh informasi yang akurat dan objektif
tentang suatu program. Informasi tersebut dapat berupa proses pelaksanaan
program, dampak/hasil yang dicapai, efisiensi serta pemanfaatan hasil
evaluasi yang difokuskan untuk program itu sendiri, yaitu untuk mengambil
keputusan apakah dilanjutkan, diperbaiki atau dihentikan. Selain itu, juga
dipergunakan untuk kepentingan penyusunan program berikutnya maupun
penyusunan kebijakan yang terkait dengan program.
Dalam bidang pendidikan ditinjau dari sasarannya/evaluasi ada yang
bersifat makro dan ada yang mikro. Evaluasi yang bersifat makro sasarannya
adalah program pendidikan, yaitu program yang direncanakan untuk
memperbaiki bidang pendidikan. Evaluasi mikro sering digunakan di tingkat
kelas. Jadi sasaran evaluasi mikro adalah program pembelajaran di kelas
dan yang menjadi penanggung jawabnya adalah guru untuk sekolah atau
dosen untuk perguruan tinggi (Mardapi, 2000:2). Guru mempunyai tanggung
jawab menyusun dan melaksanakan program pembelajaran di kelas,
sedangkan pimpinan sekolah bertanggung untuk mengevaluasi program
pembelajaran yang disusun dan dilaksanakan oleh guru.
1.6 Evaluasi Program Pembelajaran
A. PROGRAM PEMBELAJARAN
Menurut Suharsimi dan Safruddin (2008:3-4) ada dua pengertian untuk
istilah "program", yaitu pengertian secara khusus dan umum. Menurut
pengertian secara umum "program" dapat diartikan sebagai "rencana". Jika
seorang siswa ditanya oleh guru, apa programnya setelah lulus dalam
menyelesaikan pendidikan di sekolah yang diikuti, maka arti "program"
dalam kalimat tersebut adalah rencana atau rancangan kegiatan yang akan
dilakukan setelah lulus. Rencana ini mungkin berupa keinginan untuk
melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, mencari pekerjaan, membantu
orang tua dalam membina usaha, atau mungkin juga belum menemukan
program apa pun. Apabila program ini langsung dikaitkan dengan evaluasi
progam, maka program didefinisikan sebagai satu unit atau kesatuan kegiatan
yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan,
berlangsung dalam program yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu
organisasi yang melibatkan sekelompok orang.
Dalam buku yang lain Suharsimi (2008: 291) mendefinisikan program
sebagai suatu kegiatan yang direncanakan dengan seksama. Menurut Yusuf
(2000:9) program diartikan sebagai segala sesuatu yang dicoba lakukan
seseorang dengan harapan akan mendatangkan hasil atau pengaruh. Dalam
buku ini program diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang direncanakan
dengan seksama dan dalam pelaksanaannya berlangsung dalam proses yang
berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan
banyak orang. Dalam pengertian tersebut ada empat unsur pokok untuk dapat
dikategorikan sebagai program, yaitu:
1. Kegiatan yang direncanakan atau dirancang dengan seksama. Bukan
asal rancangan, tetapi rancangan kegiatan yang disusun dengan
pemikiran yang cerdas dan cermat.
2. Kegiatan tersebut berlangsung secara berkelanjutan dari satu kegiatan ke
kegiatan yang lain. Dengan kata lain ada keterkaitan antar-kegiatan
sebelum dengan kegiatan sesudahnya.
3. Kegiatan tersebut berlangsung dalam sebuah organisasi, baik organisasi
formal maupun organisasi non-formal bukan kegiatan individual.
4. Kegiatan tersebut dalam implementasi atau pelaksanaannya melibatkan
banyak orang, bukan kegiatan yang dilakukan oleh perorangan tanpa ada
kaitannya dengan kegiatan orang lain.
TPEN4309/MODUL 1 1.7
Pembelajaran merupakan salah satu bentuk program, karena
pernbelajaran yang baik memerlukan perencanaan yang matang dan dalam
pelaksanaannya melibatkan berbagai orang, baik guru maupun siswa,
memiliki keterkaitan antara kegiatan pembelajaran yang satu dengan kegiatan
pembelajaran yang lain, yaitu untuk mencapai kompetensi bidang studi yang
pada akhirnya untuk mendukung pencapaian kompetensi lulusan, serta
berlangsung dalam organisasi. Agar pembelajaran bisa berjalan dengan
efektif dan efisien, maka perlu kiranya dibuat suatu program pembelajaran.
Program pembelajaran yang biasa disebut dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) merupakan panduan bagi guru atau pengajar dalam
melaksanakan pembelajaran. Program pembelajaran yang dibuat oleh guru
tidak selamanya bisa efektif dan dapat dilaksanakan dengan baik, oleh karena
itu agar program pembelajaran yang telah dibuat yang memiliki kelemahan,
tidak terjadi lagi pada program pembelajaran berikutnya, maka perlu
diadakan evaluasi program pembelajaran.
Evaluasi program menurut Joint Committee on Standardsfor Educational
Evaluation (1981:12) program evaluations thatassess educationsl activities
which provide service ons continuing basis and often involvae curricular
offerings. Evaluasi program merupakan evaluasi yang menilai aktivitas di
bidang pendidikan dengan menyediakan data yang berkelanjutan. Dengan
demikian evaluasi program merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan
dengan sengaja dan secara cermat untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan
atau keberhasilan suatu program dengan cara mengetahui keefektifan masing-
masing komponennya, baik terhadap program yang sedang berjalan maupun
program yang telah berlalu. Evaluasi program biasanya dilakukan untuk
kepentingan pengambilan keputusan dalam rangka menentukan kebijakan
selanjutnya. Melalui evaluasi suatu program dapat dilakukan penilaian secara
sistematik, rinci dan menggunakan prosedur yang sudah diuji secara cermat.
Dengan metode tertentu akan diperoleh data yang handal, dapat dipercaya
sehingga penentuan kebijakan akan tepat, dengan catatan data yang
digunakan sebagai dasar pertimbangan tersebut adalah data yang tepat, baik
dari segi isi, cakupan, format maupun tepat dari segi waktu penyampaian.
Pengertian evaluasi program pembelajaran dalam buku ini diartikan
sebagai proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk mengumpulkan,
mendeskripsikan, menginterpretasikan dan menyajikan informasi tentang
implementasi rancangan program pembelajaran yang telah disusun oleh guru
1.8 Evaluasi Program Pembelajaran
untuk dapat digunakan sebagai dasar membuat keputusan, menyusun
kebijakan maupun menyusun program pembelajaran selanjutnya.
Program pembelajaran yang dibuat oleh guru tidak selamanya bisa
efektif dan dapat dilaksanakan dengan baik, oleh karena itulah agar program
pembelajaran yang telah dibuat yang memiliki kelemahan tidak terjadi lagi
pada program pembelajaran berikutnya, maka perlu diadakan evaluasi
program pembelajaran.
B. EVALUASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Program Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) tidak serta merta berakhir
dengan kegiatan belajar mengajar di kelas. Beberapa persoalan bisa saja baru
teridentifikasi, ada banyak pertanyaan yang mungkin muncul pada saat
berakhirnya diklat. Misalnya bagaimana kualitas program pelatihan? apakah
peserta diklat telah berhasil dalam kegiatan diklat? apakah peserta merasa
puas dengan program diklat yang baru saja selesai? apakah peserta diklat
mau mengikuti diklat lain? atau apakah peserta diklat mau
merekomendasikan diklat yang baru diikutinya kepada orang lain? apakah
program diklat telah sesui dengan kebutuhan peserta diklat? atau apakah
diklat telah sesuai dengan kebutuhan dari instansi yang mengirimkan peserta
diklat? atau apakah ada hal-hal yang masih perlu atau harus ditingkatkan
berkaitan dengan kualitas pelaksanaan program diklat? Dan masih ada
banyak lagi pertanyaan yang bisa muncul pada saat pelaksanaan diklat atau
pada saat setelah berakhirnya diklat. Seluruh pertanyaan di atas hanya dapat
dijawab jika penyelenggara diklat melakukan evaluasi terhadap program
diklat tersebut.
Ada banyak definisi dari Pendidikan dan Pelatihan (Diklat), dan secara
sederhana Diklat dapat didefinisikan sebagai upaya untuk meningkatkan
pengetahuan (Knowledge), ketrampilan (Skills) dan sikap (Attitude) atau
disingkat dengan istilah KSA atau sering juga disebut kompetensi. Dari
definisi tersebut maka tujuan dari diselenggarakannya program Diklat adalah
untuk meningkatkan kompetensi/KSA dari peserta Diklat, yang pada
akhirnya dapat dipergunakan oleh peserta pelatihan tersebut dalam
pelaksanaan pekerjaannya sehari-hari, dengan harapan pelaksanaan tugas dari
instansi tempat peserta Diklat tersebut dapat lebih meningkat dan optimal.
Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa tujuan program Diklat untuk
meningkatkan kompetensi. Untuk mencapai tingkat kompetensi tertentu yang
TPEN4309/MODUL 1 1.9
dipersyaratkan, atau untuk menutup kesenjangan (GAP) kompetensi antara
yang dimiliki saat ini dengan kompetensi yang dituntut untuk mampu
melaksanakan tugas pekerjaan secara efektif.
Dari pemahaman terhadap pendidikan dan pelatihan serta tujuan dari
pendidikan dan pelatihan, maka menjadi penting untuk mengetahui apakah
tujuan program pelatihan telah tercapai? Bagaimana dampak atau pengaruh
pelatihan terhadap peningkatan kompetensi pegawai setelah mengikuti
program diklat. Kegiatan untuk mengetahui apakah tujuan diklat telah
tercapai atau bagaimana pengaruh program pelatihan terhadap perubahan
KSA peserta diklat dikenal dengan istilah evaluasi diklat.
Proses evaluasi diklat dapat dilakukan sejak awal perencanaan program
diklat, pada saat pelaksanaan diklat berlangsung, setelah selesai seluruh
program diklat, atau setelah jangka waktu tertentu sejak peserta kembali ke
tempat tugas masing-masing.
Proses evaluasi program diklat tidak dapat berdiri sendiri, proses
evaluasi diklat merupakan sebuah proses yang berkesinambungan mulai dari
Perencanaan diklat (penyusunan kurikulum), persiapan diklat menetapkan
peserta, jadwal fasilitas, widyaiswara serta alat bantu pembelajaran lainnya,
pada saat pelaksanaan dan penyelenggaraan diklat, sampai kepada kegiatan
evaluasi diklat itu sendiri. Bahkan ada pendapat yang mengatakan bahwa
proses evaluasi diklat baru akan berhasil, jika proses diklat secara
keseluruhan berjalan dengan baik, mulai dari tahap awal sampai dengan
berakhirnya proses kegiatan belajar mengajar, dan terdapat lingkungan yang
kondusif untuk mengimplementasikan hasil kegiatan diklat dalam pekerjaan
sehari-hari. Kirkpatrick (1998) mengatakan bahwa proses evaluasi diklat
adalah satu kesatuan proses mulai dari perencanaan sampai pada pelaksanaan
program diklat yang terdiri dari 10 (sepuluh) tahapan proses:
1. menentukan kebutuhan;
2. menetapkan tujuan;
3. menentukan isi materi;
4. memilih peserta pelatihan;
5. menentukan jadwal pelatihan;
6. memilihfasilitas/sarana pelatihan yang paling sesuai;
7. memilih pelatih yang paling sesuai;
8. memilih dan menyiapkan alat bantu audio visual;
9. koordinasi program pelatihan; dan
10. evaluasi program pelatihan
1.10 Evaluasi Program Pembelajaran
1) Coba Anda jelaskan apa yang dimaksud dengan evaluasi. Berikan
contohnya.
2) Coba Anda jelaskan apa yang dimaksud dengan evaluasi program
pembelajaran. Berikan contohnya.
3) Jelaskan hal apa saja yang harus dilakukan dalam proses pelaksanaan
evaluasi
4) Mengapa evaluasi mempunyai kedudukan yang sangat vital dan strategis
dalam pembelajaran? Jelaskan dengan singkat !
5) Apa perbedaan antara evaluasi program pembelajaran dengan evaluasi
program Diklat ? Coba jelaskan dan berikan contohnya!
Petunjuk Jawaban Latihan
Untuk menjawab pertanyaan ini, Anda diharapkan telah memahami
konsep evaluasi secara mendalam, kemudian Anda rumuskan kembali apa
yang membedakan antara program pembelajaran dan program diklat.
Evaluasi merupakan suatu proses menyediakan informasi yang
dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan harga dan
jasa (the worth and merit) dari tujuan yang dicapai, desain, implementasi
dan dampak untuk membantu membuat keputusan mernbantu
pertanggungjawaban dan meningkatkan pemahaman terhadap fenomena.
Menurut Brinkerhoff dalam pelaksanaan evaluasi ada tujuh elemen
yang harus dilakukan, yaitu:
1. Penentuan fokus yang akan dievaluasi (focusing the evaluation),
2. Penyusunan desain evaluasi (designing the eaaluation),
3. Pengumpulan informasi (collecting information),
4. Analisis dan interpretasi informasi (analyzing and interpreting),
5. Pembuatan laporan (reporting information),
6. Pengelolaan evaluasi (managing evaluation), dan
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
RANGKUMAN
TPEN4309/MODUL 1 1.11
7. Evaluasi untuk evaluasi (evaluating evaluation).
Dalam bidang pendidikan ditinjau dari sasarannya, evaluasi ada
yang bersifat makro dan ada yang mikro. Evaluasi yang bersifat makro
sasarannya adalah program pendidikan, yaitu program yang
direncanakan untuk memperbaiki bidang pendidikan. Evaluasi mikro
sering digunakan di tingkat kelas. Jadi sasaran evaluasi mikro adalah
program pembelajaran di kelas dan yang menjadi penanggung jawabnya
adalah guru untuk sekolah atau dosen untuk perguruan tinggi.
1) Suatu proses atau kegiatan pemilihan, pengumpulan, analisis dan
penyajian informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan disebut dengan ….
A. evaluasi
B. pengukuran
C. penilaian
D. tes
2 ) Kegiatan pemilihan, pengumpulan, analisis dan penyajian informasi
merupakan bagian dari proses ....
A . pengukuran
B. penilaian
C. evaluasi
D. tes
3) Evaluasi adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan
berkelanjutan untuk menentukan ....
A. nilai dan arti
B. kuantitas
C. prestasi belajar
D. tingkat penguasaan
4) Dalam proses pembelajaran, agar pembelajaran bisa berjalan dengan
efektif dan efisien, maka seorang guru perlu kiranya dibuat suatu
program pembelajaran yang disebut dengan … .
A. soal-soal ulangan siswa
B. silabus
TES FORMATIF 1
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1.12 Evaluasi Program Pembelajaran
C. modul
D. rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
5) Kemampuan yang diperoleh seorang siswa dalam proses pembelajaran
disebut ….
A. prestasi belajar
B. hasil belajar
C. motivasi belajar
D. kinerja belajar
6) Upaya untuk meningkatkan pengetahuan (Knowledge), ketrampilan
(Skills) dan sikap (Attitude), merupakan pengertian dari ….
A. pembelajaran
B. pendidikan dan pelatihan (Diklat)
C. evaluasi
D. program pembelajaran
7) Menurut Kirkpatrick proses evaluasi diklat adalah satu kesatuan proses
mulai dari perencanaan sampai pada pelaksanaan program diklat. Di
bawah ini merupakan beberapa tahapan proses evaluasi diklat kecuali ….
A. menentukan jadwal pelatihan;
B. memilih peserta pelatihan;
C. menentukan isi materi;
D. menghitung biaya yang dibutuhkan
8) Dalam melakukan evaluasi, pada tahap awal seorang evaluator terlebih
dahulu melakukan ….
A. menentukan fokus yang akan dievaluasi
B. menentukan desain yang akan digunakan
C. menentukan fokus evaluasi dan desain yang akan digunakan
D. menentukan objek yang akan di evaluasi
9) Pada hakikatnya pembelajaran merupakan suatu proses komunikasi
timbal balik antara siswa dengan guru sehingga menimbulkan ….
A. tindakan mengajar guru
B. tindakan belajar peserta didik
C. hasil belajar
D. prestasi belajar
TPEN4309/MODUL 1 1.13
10) Pengumpulan informasi merupakan salah satu bagian dari yang harus
dilakukan dalam evaluasi yang disebut dengan ….
A. focusing the evaluation
B. designing the eavaluation
C. collecting information
D. analyzing and interpreting
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang
belum dikuasai.
Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar
100%Jumlah Soal
1.14 Evaluasi Program Pembelajaran
Kegiatan Belajar 2
Kosep Evaluasi
Program Pembelajaran di Kelas
da tiga istilah yang digunakan dan perlu disepakati pemakaiannya,
sebelum disampaikan uraian lebih jauh tentang evaluasi program, yaitu
“evaluasi” (evaluation), “pengukuran” (measurement), dan “penilaian”
(assessment).
Evaluasi berasal dari kata evaluation (bahasa Inggris). Kata tersebut
diserap ke dalam perbendaharaan istilah bahasa Indonesia dengan tujuan
mempertahankan kata aslinya dengan sedikit penyesuaian lafal Indonesia
menjadi “evaluasi”. Istilah “penilaian” merupakan kata benda dari “nilai”.
Pengertian “pengukuran” mengacu pada kegiatan membandingkan suatu hal
dengan satuan ukuran tertentu, sehingga sifatnya menjadi kuantitatif.
Sucheman (1961) dalam Anderson, (1975) memandang evaluasi sebagai
sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang
direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan. Worthen dan Sanders
(1961 dalam Anderson, 1975) dua ahli tersebut mengatakan bahwa evaluasi
adalah kegiatan mencari suatu yang berharga tentang sesuatu; dalam mencari
sesuatu tersebut, juga termasuk mencari informasi yang bermanfaat dalam
menilai keberadaan suatu program, produksi, produser, serta alternatif
strategi yang diajukan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan.
Seorang ahli yang sangat terkenal dalam evaluasi program bernama
Stufflebeam (1971) dalam Fernandes (1984) mengatakan bahwa evaluasi
merupakan proses penggambaran, pencarian, dan pemberian informasi yang
sangat bermanfaat bagi pengambil keputusan dalam menentukan alternatif
keputusan.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah
kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang
selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang
tepat dalam mengambil sebuah keputusan.
Menurut Cronbach (1982) dalam bukunya Designing Evaluator of
Educational and Sosial Program telah memberikan uraian mengenai prinsip-
prinsip dasar evaluasi sebagai berikut (Daryanto, 2012: 2 ):
A
TPEN4309/MODUL 1 1.15
1. Evaluasi program pendidikan merupakan kegiatan yang dapat membantu
pemerintah dalam mencapai tujuannya.
2. Evaluasi adalah suatu seni.
3. Evaluasi seyogyanya tidak memberikan jawaban terhadap suatu
pernyataan khusus.
4. Tidak seorang pun berhak memberikan pertimbangan tentang diteruskan
dan tidaknya suatu program.
5. Evaluator tidak terkait pada suatu sekolah.
6. Evaluasi merupakan suatu program terus menerus sehingga di dalam
proses kegiatannya dimungkinkan untuk merevisi apabila dirasakan
adanya suatu kesalahan.
7. Di dalam kerjanya evaluator mungkin saja belum dapat dengan tajam
merumuskan pernyataan untuk menggali data.
Ada dua pengertian untuk istilah “program”, yaitu pengertian secara
khusus dan umum. Menurut pengertian secara umum, “program” dapat
diartikan sebagai “rencana”. Apabila program langsung dikaitkan dengan
evaluasi program maka program didefinisikan dari suatu unit atau kesatuan
kegiatan yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan,
berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu
organisasi yang melibatkan sekelompok orang. Ada tiga pengertian penting
dan perlu ditekankan dalam menentukan program, yaitu:
1. Realisasi atau implementasi suatu kebijakan,
2. Terjadi dalam waktu relatif lama-bukan kegiatan tunggal tetapi jamak
berkesinambungan, dan
3. Terjadi dalam organisasi yang melibatkan sekelompok orang.
Sebuah program bukan hanya kegiatan tunggal yang dapat diselesaikan
dalam waktu singkat, tetapi merupakan kegiatan berkesinambungan karena
melaksanakan suatu kebijakan. Oleh karena itu, sebuah program dapat
berlangsung dalam kurung waktu relatif lama. Pengertian program adalah
suatu unit atau kesatuan kegiatan maka program merupakan sebuah sistem,
yaitu rangkaian kegiatan yang dilakukan bukan hanya satu kali tetapi
berkesinambungan. Pelaksanaan program selalu terjadi di dalam sebuah
organisasi yang artinya harus melibatkan sekelompok orang. Pengertian
program yang dikemukakan di atas adalah pengertian secara umum.
1.16 Evaluasi Program Pembelajaran
Dalam kehidupan, terdapat juga program yang berlangsung hanya dalam
waktu singkat, misalnya program Peringatan Hari Besar Nasional di OSIS
suatu sekolah atau di suatu organisasi kemasyarakatan. Kegiatan-kegiatan
dalam program ini dapat diklasifikaskan sebagai program karena
mengandung beberapa komponen kegiatan. Misalnya, kegiatan memperingati
HUT RI, Bulan Ramadan, Idul Fitri, Natal, Imlek, Nyepi, dan lain
sebagainya. Selain itu, program ini juga memuat kegiatan-kegiatan lainnya,
seperti kegiatan pencarian dana, penunjukan kepanitiaan, perizinan, sampai
dengan kegiatan pementasan minat, bakat, dan seni para anggota organisasi
di setiap peringatan hari besar tertentu. Program dan kegiatan Peringatan Hari
Besar ini juga melalui suatu proses yang panjang, tetapi pelaksanaannya
hanya sebentar, mungkin sehari, atau tidak lebih dari seminggu.
Definisi yang terkenal untuk evaluasi program dikemukakan oleh Ralph
Tyler, yang mengatakan bahwa evaluasi program adalah proses untuk
mengetahui apakah tujuan pendidikan sudah dapat terealisasikan (Tyler,
1950). Definisi yang lebih diterima masyarakat luas dikemukakan oleh dua
orang ahli evaluasi, yaitu Cronbach (1963) dan Stufflebeam (1971). Mereka
mengemukakan bahwa evaluasi program adalah upaya menyediakan
informasi untuk disampaikan kepada pengambil keputusan (Arikunto,
2009: 5).
Evaluasi program pendidikan merupakan proses mendeskripsikan,
mengumpulkan dan menyajikan informasi yang berguna untuk menetapkan
alternatif keputusan. Dalam pendidikan luar sekolah, definisi tentang evaluasi
program pendidikan ini menunjukkan bahwa melalui evaluasi program maka
pendidik, pengelola program dan/atau pimpinan lembaga penyelenggara
program memperoleh berbagai informasi tentang sejumlah alternatif
keputusan yang berkaitan dengan program pendidikan yang dievaluasi
(Menurut Stufflebeam dalam Sudjana, 2008: 20).
A. KAITAN ANTARA PENELITIAN DENGAN EVALUASI
PROGRAM
Dilihat dari tujuannya, yaitu bahwa pelaksana ingin mengetahui kondisi
sesuatu, maka evaluasi program dapat dikatakan merupakan salah satu bentuk
dari penelitian, yaitu penelitian evaluatif. Oleh karena itu, dalam pembicaraan
evaluasi program, pelaksana berpikir dan menentukan langkah sebagaimana
TPEN4309/MODUL 1 1.17
melaksanakan penelitian. Perbedaan yang mencolok antara penelitian dengan
evaluasi program adalah sebagai berikut (Arikunto, 2009: 7)
1. Dalam kegiatan penelitian, peneliti ingin mengetahui gambaran tentang
sesuatu kemudian hasilnya dideskripsikan, sedangkan dalam evaluasi
program, pelaksana program, setelah data yang terkumpul dibandingkan
dengan kriteria atau standar tertentu.
2. Dalam kegiatan penelitian dituntun oleh rumusan masalah karena ingin
mengetahui jawaban dari penelitiannya, sedangkan dalam evaluasi
program pelaksana ingin mengetahui tingkat ketercapaian tujuan
program, dan apabila tujuan belum tercapai sebagaimana ditentukan,
pelaksana ingin mengetahui di mana letak kekurangan dan apa sebabnya.
Persamaan antara evaluasi program dengan penelitian (Sudjana,2008: 2):
1. Evaluasi program dan penelitian merupakan kegiatan yang sistematis
untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data
dari sumber-sumber secara objektif dan akurat. Sumber data dapat
berupa manusia, institusi, benda alam, benda buatan, peristiwa, dan
sebagainya.
2. Evaluasi program dan penelitian pada dasarnya adalah upaya
menerapkan fungsi-fungsi ilmu pengetahuan yaitu untuk memahami (to
predict), menjelaskan (to explain), meramalkan (to predict), dan
mengendalikan (to control) suatu gejala, fenomena, keadaan, peristiwa,
atau program.
Pada umumnya penelitian evaluatif dimaksudkan untuk mengetahui
akhir dari sebuah program kebijakan, yaitu mengetahui hasil akhir dari
adanya kebijakan, dalam menentukan rekomendasi atas kebijakan yang lalu,
yang pada tujuan akhirnya adalah untuk menetukan kebijakan selanjutnya.
Satu pengertian pokok yang terkandung dalam evaluasi adalah standar,
tolak ukur, atau kriteria. Mengevaluasi adalah melaksanakan upaya untuk
mengumpulkan data mengenai kondisi nyata sesuatu hal, kemudian
dibandingkan dengan kriteria agar dapat diketahui seberapa jauh atau
seberapa tinggi kesenjangan yang ada antara kondisi nyata tersebut dengan
kriteria sebagai kondisi yang diharapkan. Penelitian evaluasi bukan sekedar
melakukan evaluasi sebagai kegiatan evaluasi yang biasa atau yang pada
umumnya dilakukan untuk objek apa saja. Penelitian evaluasi merupakan
kegiatan evaluasi, tetapi mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku bagi sebuah
1.18 Evaluasi Program Pembelajaran
penelitian, yaitu persyaratan keilmiahan, mengikuti sistematika dan
metodologis secara benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu,
teori tentang penelitian evaluatif tidak menyimpang dari teori penelitian pada
umumnya.
Dalam bidang manajemen, mengevaluasi tidak dapat dilepaskan dari
rangkaian kegiatan yang bermula dari perencanaan dan pelaksanaan suatu
program. Oleh karena itu, dalam manajemen sebuah organisasi selalu ada
sebuah unit yang dikenal ME (monitoring dan evaluator). Unit tersebut
bertugas memonitor dan mengevaluasi tingkat kesesuaian antara proses
kegiatan dengan rencana yang dibuat dan seberapa tinggi pencapaian dari
proses tersebut.
B. CIRI-CIRI EVALUASI PROGRAM
Sejalan dengan pengertian yang terkandung di dalamnya, maka evaluasi
memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Arikunto, 2009: 8-9)
1. Proses kegiatan penelitian tidak menyimpang dari kaidah-kaidah yang
berlaku bagi penelitian pada umumnya.
2. Dalam melaksanakan evaluasi, peneliti harus berpikir secara sistematis,
yaitu memandang program yang diteliti sebagai sebuah kesatuan yang
terdiri dari beberapa komponen atau unsur yang saling berkaitan satu
sama lain dalam menunjang keberhasilan kinerja dari objek yang
dievaluasi.
3. Agar dapat mengetahui secara rinci kondisi dari objek yang dievaluasi,
perlu adanya identifikasi komponen yang berkedudukan sebagai faktor
penentu bagi keberhasilan program.
4. Menggunakan standar, kriteria, atau tolak ukur sebagai perbandingan
dalam menentukan kondisi nyata dari data yang diperoleh dan untuk
mengambil kesimpulan.
5. Kesimpulan atau hasil penelitian digunakan sebagai masukan atau
rekomendasi bagi sebuah kebijakan atau rencana program yang telah
ditentukan. Dengan kata lain, dalam melakukan kegiatan evaluasi
program, peneliti harus berkiblat pada tujuan program kegiatan sebagai
standar, kriteria, atau tolak ukur.
6. Agar informasi yang diperoleh dapat menggambarkan kondisi nyata
secara rinci untuk mengetahui bagian mana dari program yang belum
terlaksana, maka perlu ada identifikasi komponen yang dilanjutkan
TPEN4309/MODUL 1 1.19
dengan identifikasi subkomponen, sampai pada indikator dari program
yang dievaluasi.
7. Standar, kriteria, atau tolak ukur diterapkan pada indikator, yaitu bagian
yang paling kecil dari program agar dapat dengan cermat diketahui letak
kelemahan dari proses kegiatan.
8. Dari hasil penelitian harus dapat disusun sebuah rekomendasi secara
rinci dan akurat sehingga dapat ditentukan tidak lanjut secara tepat.
C. KOMPONEN, SUBKOMPONEN, DAN INDIKATOR PROGRAM
Program merupakan sistem, sedangkan sistem adalah satu kesatuan dari
beberapa bagian atau komponen program yang saling kait-mengait dan
berkerjasama satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan dalam sistem. Dengan begitu, program terdiri dari komponen-
komponen yang saling berkaitan dan saling menunjang dalam rangka
mencapai suatu tujuan.
Komponen program adalah bagian-bagian atau unsur-unsur yang
membangun sebuah program yang saling terkait dan merupakan faktor-faktor
penentu keberhasilan program. Karena program merupakan sebuah sistem
maka komponen-komponen program tersebut dapat dipandang sebagai
bagian sistem dan dikenal dengan istilah “subsistem”. Komponen atau
subsistem merupakan bagian suatu program yang berupa kata benda, harus
disebut dalam kata benda.
Menurut pengertian atau konsep umum, di dalam sebuah sistem,
subsistem yang ada saling berkaitan dan saling memengaruhi. Sistem itu
sendiri berada dalam sebuah naungan yang lebih besar yang dikenal dengan
istilah “suprasistem”. Dalam suprasistem, sistem-sistem yang ada di bawah
naungannya saling berkaitan dan bekerjar sama menuju pencapaian tujuan
suprasistem dimaksud. Sebagai contoh kaitan antara suprasistem, sistem, dan
subsistem dalam dunia pendidikan adalah Departemen Pendidikan Nasional,
sekolah, dan pembelajaran di kelas.
Sudah dijelaskan bahwa dalam penelitian evaluasi penting sekali bagi
peneliti untuk dapat berpikir sistemik, yaitu berpandangan bahwa program
yang akan dievaluasi merupakan kumpulan dari beberapa komponen atau
unsur yang berkerja bersama-bersama untuk mencapai tujuan program. Oleh
karena itu, komponen tersebut dapat dipandang sebagai unsur atau bagian,
tetapi mempunyai peranan penting sebagai faktor penentu keberhasilan
1.20 Evaluasi Program Pembelajaran
program. Dengan pengertian seperti itu maka peneliti evaluatif harus tahu
secara tepat apa yang dimaksud dengan komponen program. Sebelum mulai
dengan kegiatannya, peneliti harus mengadakan identifikasi komponen dari
program yang dievaluasi.
Yang dimaksud dengan komponen program adalah bagian-bagian yang
menunjang napas penting dari keterlaksanaan program. Mungkin orang lebih
senang menggunakan istilah “faktor”. Banyaknya komponen untuk masing-
masing program tidak sama, sangat tergantung dari tingkat kompleksitas
program yang bersangkutan (Arikunto, 2009: 10).
Kita tahu bahwa keberhasilan program pembelajaran sangat tergantung
dari beberapa faktor penting, yaitu
1. siswa,
2. guru,
3. materi/kurikulum,
4. sarana dan prasarana,
5. pengelolaan, dan
6. lingkungan.
Apabila salah satu saja dari enam komponen tersebut kinerjanya kurang baik,
pasti keberhasilan program pembelajaran tidak akan maksimal. Masing-
masing komponen harus baik kinerjanya. Kegagalan dari program
pembelajaran tidak dapat dibebankan pada hanya satu atau dua faktor saja,
tetapi harus diteliti komponen atau faktor mana yang kinerjanya kurang baik.
Komponen tersebut harus dapat lebih rinci lagi menjadi subindikator.
D. ANALISIS DATA KUANTITATIF NONSTATISTIK
Model analisis ini langsung dikaitkan dengan butir-butir yang ada dalam
instrumen, yang diisi oleh semua warga lembaga, agar hasilnya merupakan
hasil kebersamaan warga yang hidup dalam nuansa demokratis.
Cara mengolah data dari kelima unsur tersebut, disatukan dengan tabel
per kelompok responden. Setiap butir instrumen dari masing-masing
responden dicari deretannya, kemudian ditentukan apakah skor tersebut
masuk kategori “Tinggi”, yaitu skor 1-2 dan “Rendah”, skor 3-4. Sesudah
masing-masing responden selesai dikategorikan, kita buat tabel pasangan
antarbeberapa jenis responden yang mengajukan pendapat tentang butir-butir
yang tertera dalam instrumen yang mereka isi. Pasangan dimaksud adalah
TPEN4309/MODUL 1 1.21
mengkaitkan pendapat subjek pertama dan kedua, pertama dengan ketiga,
pertama dengan kempat, dan sebagainya sampai semua pasangan tertera
dalam tabel. Adapun tabel pasangan dimaksud seperti pada tabel 1.1
Tabel 1.1 Pasangan Penilaian Antar Responden
Pasangan Antara T-T T-R R-T R-R
Klp KS dengan guru 1,3 2,6 4,7,9 5,10
Klp KS dengan staf TU 1 2,6 10
Klp KS dengan siswa 1 3,6 10
Klp KS dengan komite 2,3 1,4,5 6,7 8,10
Guru dengan staf TU 1 2 10
Guru dengan siswa 1 2
Guru dengan komite 2 4
Staf TU dengan siswa dst. dst. dst.
Staf TU dengan komite
Siswa dengan komite
Keterangan:
T = Tinggi R = Rendah Angka-angka dalam kolom adalah nomor butir angket
Dengan dipahaminya pembelajaran sebagai sebuah sistem maka
dikatakan bahwa pembelajaran terjadi dalam sebuah program. Hubungan
antara pembelajaran dengan prestasi atau hasil belajar tidak hanya
digambarkan sebagai sebuah garis lurus, tetapi saling hubungan
antarsubsistemnya, yaitu siswa, guru, sarana belajar, kurikulum, lingkungan,
dan kegiatan pembelajaran itu sendiri. Selain yang sudah disebutkan, masih
terdapat satu subsistem lain yang juga merupakan faktor penentu nilai hasil
belajar, yaitu evaluasi (termasuk di dalamnya soal yang diberikan, cara
menilai, situasi waktu evaluasi dilaksanakan, waktu yang disediakan, cara
mengawasi, kondisi fisik dan psikis siswa, dan sarana).
Jika hubungan jamak antar subsistem pembelajaran dikaitkan antara satu
dengan yang lainnya, akan dipahami bahwa siswa merupakan bahan mentah
yang dilibatkan dalam proses pembelajaran, sedangkan hasil belajar
merupakan keluaran dari sistem dan subsistem lain yang mempunyai
sumbangan terhadap pembelajaran, yang secara langsung berpengaruh
terhadap hasil belajar.
1.22 Evaluasi Program Pembelajaran
Melalui penjelasan tentang kaitan antar komponen pembelajaran
diketahui bahwa evaluasi hasil belajar merupakan salah satu di antara
beberapa komponen program pembelajaran. Dengan bertitik tolak pada
komponen tersebut maka evaluasi hasil belajar hanya merupakan bagian dari
evaluasi program pembelajaran. Jadi, jelas keberhasilan suatu program sangat
ditentukan oleh komponen-komponen yang membentuk suatu program.
Selain itu, evaluasi atau penilaian yang dimaksudkan untuk mengukur mutu
hasil belajar juga dilakukan untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan.
Informasi yang lebih rinci tentang seberapa jauh ketercapaian dan
kekurangtercapaian tujuan dapat diperoleh dengan cara mencermati bagian-
bagian yang lebih kecil dari komponen sehingga diketahui dengan pasti letak
penyebabnya. Hal itu berarti bahwa penilai harus memahami indikator-
indikator dalam setiap komponen.
Indikator berasal dari kata dasar bahasa Inggris to indicate, artinya
menunjukkan. Dengan demikian, indikator berarti alat penunjang atau
“sesuatu yang menunjukkan kualitas sesuatu”. Contoh, kualitas siswa cerdas
ditunjukkan oleh nilai prestasi. Maka nilai prestasi belajar merupakan
indikator dari kualitas kecerdasan.
Evaluasi program adalah upaya untuk mengetahui keefektifan komponen
program dalam mendukung pencapaian tujuan program. Dengan demikian,
jika diketahui bahwa hasil belajar (sebagai harapan dari program
pembelajaran) tidak memuaskan, dapat dicari dimana letak kekurangannya
atau komponen mana yang bekerja tidak semestinya.
Setiap kegiatan yang merupakan realisasi dari suatu kebijakan harus
dirancang dengan cermat dan teliti, agar tujuan yang sudah ditetapkan dalam
kebijakan dapat tercapai dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian, kegiatan
realisasi kebijakan merupakan sebuah program. Dengan memandang kegiatan
tersebut sebagai sebuah program, ada satu keuntungan yang besar bagi para
evaluator karena dapat mencerminkan letak kekuatan dan kelemahan
program secara lebih baik.
Untuk mencapai seberapa jauh dan bagian mana dari tujuan yang sudah
tercapai, dan mana yang belum tercapai serta apa penyebabnya, perlu adanya
evaluasi program. Tanpa ada evaluasi, keberhasilan dan kegagalan program
tidak dapat diketahui. Uraian tersebut dapat disimpulkan dalam sebuah
definisi sebagai berikut. Evaluasi program adalah upaya untuk mengetahui
tingkat keterlaksanaan suatu kebijakan secara cermat dengan cara efektif
masing-masing komponennya.
TPEN4309/MODUL 1 1.23
1) Coba Anda jelaskan prinsip-prinsip dasar evaluasi?
2) Jelaskan persamaan antara evaluasi program dengan penelitian?
3) Jelaskan perbedaan antara evaluasi program dengan penelitian?
4) Coba saudara jelaskan ciri-ciri evaluasi?
Petunjuk Jawaban Latihan
Untuk menjawab pertanyaan diatas, Anda diharapkan telah memahami
prinsip dan ciri-ciri evaluasi, kemudian Anda rumuskan kembali apa yang
membedakan antara evaluasi program dan penelitian.
Evaluasi berasal dari kata evaluation (bahasa Inggris). Kata tersebut
diserap ke dalam perbendaharaan istilah bahasa Indonesia dengan tujuan
mempertahankan kata aslinya dengan sedikit penyesuaian lafal Indonesia
menjadi “evaluasi”. Istilah “penilaian” merupakan kata benda dari
“nilai”. Pengertian “pengukuran” mengacu pada kegiatan
membandingkan suatu hal dengan satuan ukuran tertentu, sehingga
sifatnya menjadi kuantitatif.
Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang
bekerjanya suatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk
menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan.
Evaluasi program pendidikan merupakan proses mendeskripsikan,
mengumpulkan dan menyajikan informasi yang berguna untuk
menetapkan alternatif keputusan. Dalam pendidikan luar sekolah,
definisi tentang evaluasi program pendidikan ini menunjukkan bahwa
melalui evaluasi program maka pendidik, pengelola program dan/atau
pimpinan lembaga penyelenggara program memperoleh berbagai
informasi tentang sejumlah alternatif keputusan yang berkaitan dengan
program pendidikan yang dievaluasi.
RANGKUMAN
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
1.24 Evaluasi Program Pembelajaran
Evaluasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Proses kegiatan penelitian tidak menyimpang dari kaidah-kaidah
yang berlaku bagi penelitian pada umumnya.
2. Dalam melaksanakan evaluasi, peneliti harus berpikir secara
sistematis, yaitu memandang program yang diteliti sebagai sebuah
kesatuan yang terdiri dari beberapa komponen atau unsur yang
saling berkaitan satu sama lain dalam menunjang keberhasilan
kinerja dari objek yang dievaluasi.
3. Agar dapat mengetahui secara rinci kondisi dari objek yang
dievaluasi, perlu adanya identifikasi komponen yang berkedudukan
sebagai faktor penentu bagi keberhasilan program.
4. Menggunakan standar, kriteria, atau tolak ukur sebagai
perbandingan dalam menentukan kondisi nyata dari data yang
diperoleh dan untuk mengambil kesimpulan.
5. Kesimpulan atau hasil penelitian digunakan sebagai masukan atau
rekomendasi bagi sebuah kebijakan atau rencana program yang telah
ditentukan. Dengan kata lain, dalam melakukan kegiatan evaluasi
program, peneliti harus berkiblat pada tujuan program kegiatan
sebagai standar, kriteria, atau tolak ukur.
6. Agar informasi yang diperoleh dapat menggambarkan kondisi nyata
secara rinci untuk mengetahui bagian mana dari program yang
belum terlaksana, maka perlu ada identifikasi komponen yang
dilanjutkan dengan identifikasi subkomponen, sampai pada
indikator dari program yang dievaluasi.
7. Standar, kriteria, atau tolak ukur diterapkan pada indikator, yaitu
bagian yang paling kecil dari program agar dapat dengan cermat
diketahui letak kelemahan dari proses kegiatan.
8. Dari hasil penelitian harus dapat disusun sebuah rekomendasi secara
rinci dan akurat sehingga dapat ditentukan tidak lanjut secara tepat.
1) Rangkaian kegiatan yang dilakukan bukan hanya satu kali tetapi
berkesinambungan, disebut dengan ....
A. program
B. evaluasi
C. penilaian
D. pengukuran
TES FORMATIF 2
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
TPEN4309/MODUL 1 1.25
2) Dibawah ini merupakan ciri-ciri program, kecuali
A. proses kegiatan penelitian tidak menyimpang dari kaidah-kaidah
yang berlaku bagi penelitian pada umumnya.
B. menggunakan standar, kriteria, atau tolak ukur sebagai
perbandingan dalam menentukan kondisi nyata dari data yang
diperoleh dan untuk mengambil kesimpulan
C. kesimpulan atau hasil penelitian digunakan sebagai masukan atau
rekomendasi bagi sebuah kebijakan atau rencana program yang telah
ditentukan
D. pelaksana ingin mengetahui tingkat ketercapaian tujuan program
3) Standar, kriteria, atau tolak ukur diterapkan pada indikator. Hal ini
merupakan bagian dari ….
A. persamaan evaluasi program dengan penelitian
B. perbedaan evaluasi program dengan penelitian
C. ciri-ciri evaluasi
D. A, B, dan C benar
4) Satu kesatuan dari beberapa bagian atau komponen program yang saling
kait-mengait dan berkerjasama satu dengan lainnya untuk mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan dalam sistem, disebut dengan ….
A. sistem
B. program
C. evaluasi
D. pengukuran
5) Dibawah ini yang merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan program pembelajaran, adalah ….
A. siswa dan guru,
B. materi/kurikulum,
C. sarana dan prasarana,
D. semuanya benar.
6) Bagian-bagian yang menunjang napas penting dari keterlaksanaan
program. Disebut dengan ….
A. program
B. komponen program
C. indikator
D. subkomponen
1.26 Evaluasi Program Pembelajaran
7) Prinsip-prinsip dasar evaluasi adalah ….
A. evaluasi adalah suatu seni.
B. evaluasi seyogyanya tidak memberikan jawaban terhadap suatu
pernyataan khusus.
C. evaluator tidak terkait pada suatu sekolah.
D. semuanya benar
8) Kegiatan memperingati HUT RI, Bulan Ramadan, Idul Fitri, Natal,
Imlek, Nyepi, dan lain sebagainya. Hal ini merupakan contoh dari ….
A. program
B. kegiatan
C. evaluasi
D. komponen program
9) Menggunakan standar, kriteria, atau tolak ukur sebagai perbandingan
dalam menentukan kondisi nyata dari data yang diperoleh dan untuk
mengambil kesimpulan. Hal ini merupakan bagian dari ….
A. ciri-ciri evaluasi
B. kelebihan evaluasi
C. ciri-ciri penelitian
D. perbedaan evaluasi dengan penelitian
10) Alat penunjang atau “sesuatu yang menunjukkan kualitas sesuatu”.. Hal
ini disebut dengan ….
A. indikator
B. program
C. komponen program
D. sub indikator
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.
Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar
100%Jumlah Soal
TPEN4309/MODUL 1 1.27
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan modul berikutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang
belum dikuasai.
1.28 Evaluasi Program Pembelajaran
Kunci Jawaban Tes Formatif
Tes Formatif 1
1) A. Evaluasi
2) C. Evaluasi
3) C. Prestasi belajar
4) D. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
5) A. Prestasi belajar
6) B. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
7) D. Menghitung Biaya Yang Dibutuhkan
8) C. Menentukan fokus evaluasi dan desain yang akan digunakan
9) D. Prestasi belajar
10) C. Collecting information
Tes Formatif 2
1) A. Program
2) D. Pelaksana ingin mengetahui tingkat ketercapaian tujuan program
3) C. Ciri-ciri evaluasi
4) A. Sistem
5) D. Semuanya benar.
6) B. Komponen Program
7) D. Semuanya benar
8) A. Program
9) A. Ciri-ciri evaluasi
10) A. Indikator
TPEN4309/MODUL 1 1.29
Daftar Pustaka
Brinkerhoff, RD. Brethower, DM, Hiuchyj. T., et.al. (1986). Program
Evaluation a Practitioner"s Guide for kainers and Educators. Western
Michigan: Kluwer-Nijhoff Publishing.
Griffin, P. & Nix, P. (1991). Educationai Assessment and Reporting.
Sydney: Harcout Brace Javanovich, Publisher.
Joint Committee on Standards for Educational Evaluation" (1981). Standards
for Evaluations of Educational programs, Projects, and Materials. New
York: Mcgraw-Hill BookCompany.
Kirkpatrick, Donald L., (1998). Evaluating Training Programs: The Four
Levels, 2ed, Berret-Koehler Publisher, SanFrancisco.
Kirkpatrick, Donald L., James D. Kirkpatrick. (2007). Implementing the four
levels: a practical guide for effective Evaluation of training programs,
Berret-Koehler Publisher, SanFrancisco.
Putro, E.W. (2011). Evaluasi Program Pembelajaran; Panduan Praktis Bagi
Pendidikandan Calon Pendidik. Yogyakarta: PustakaPelajar.
Suharsimi Arikunto dan CepiSafrudin A.J. (2008). Evaluasi Program
Pendidikan" Jakarta: BumiAksara.
Suharsimi Arikunto. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta:
BumiAksara.
Sukardi. (2014). Evaluasi Program Pendidikan dan Kepelatihan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Weiss, CH. (1972). Evaluation Research. London: Prentice Hall. Inc.