Konsep dasar mobilisasi

42
KONSEP DASAR MOBILISASI SUMARDIN HASAN, S.Kep.

Transcript of Konsep dasar mobilisasi

Page 1: Konsep dasar mobilisasi

KONSEP DASAR MOBILISASI

SUMARDIN HASAN, S.Kep.

Page 2: Konsep dasar mobilisasi

Pengertian mobilisasi

Mobilisasi adalah suatu kondisi dimana tubuh dapat melakukan kegiatan dengan bebas (kosier, 1989)

Page 3: Konsep dasar mobilisasi

Tujuan

• Memenuhi kebutuhan dasar manusia• Mencegah terjadinya trauma• Mempertahankan tingkat kesehatan• Mempertahankan interaksi sosial dan peran sehari -

hari• Mencegah hilangnya kemampuan fungsi tubuh

Page 4: Konsep dasar mobilisasi

ANATOMI SISTEM MUSKULOSKELETAL

• Alat gerak tubuh manusia sistem muskuloskeletal: pasif rangka (skeletal); aktif otot (muscle)

• Rangka-tulang: jaringan ikat yg keras & kaku (jaringan penyokong); banyak mengandung mineral, zat perekat dan zat kapur.

• Tulang rawan, tulang, dan sendi

4

Page 5: Konsep dasar mobilisasi

Fungsi Sistem Rangka1. Penyangga: berdirinya tubuh, tempat

melekatnya ligamen-ligamen, otot, jaringan lunak & organ

2. Penyimpanan mineral (kalsium & fosfat) dan lipid (yellow marrow)

3. Produksi sel darah (red marrow)4. Pelindung; membentuk rongga melindungi

organ yang halus & lunak5. Penggerak; dpt mengubah arah &

kekuatan otot rangka saat bergerak; adanya persendian

6. Mempertahankan sikap & posisi tubuh.7. Mempertahankan suhu tubuh; kontraksi

otot:energi panas5

Page 6: Konsep dasar mobilisasi

Tulang rawan

Berdasarkan jenis & jumlah serat di dalam matriks, ada 3 macam tulang rawan:

1. Tl rawan hialin: matriks mengandung seran kolagen; jenis yg paling banyak dijumpai

2. Tl rawan elastin: serupa dg tl rawan hialin ttp lebih bny serat elastin yg mengumpul pd dinding lakuna yg mengelilingi kondrosit

3. Fibrokartilago: tdk pernah berdiri sendiri ttp scr berangsur menyatu dg tl rawan hialin atai jar.ikat fibrosa yg berdekatan

6

Page 7: Konsep dasar mobilisasi

Pertumbuhan Tulang Rawan

Ada 2 cara:1. Appositional growth; tumbuh dari luar sel

pembentuk kartilago di dlm perikondrium menyekresi matriks baru ke permukaan luar kartilago yg sdh ada

2. Interstisial growth; tumbuh dari dalam kondrosit yg berikatan dg lakuna di dlm kartilago membelah & menyekresi matriks baru & memperluas kartilago dari dalam

Pertumbuhan tulang rawan berakhir selama periode dewasa

7

Page 8: Konsep dasar mobilisasi

Tulang• Pembentuk jaringan:

- sel-sel tulang (sel osteoprogenitor, osteoblast, osteosit, dan osteoklas)- matriks

• Matriksnya mengandung unsur anorganik, terutama kalsium fosfat (hidroksiapatit)

• Scr makroskopik:- spongiosa (kanselosa)- kompak (padat)

• Permukaan luar tulang dilapisi selubung fibrosa (periosteum); lapis tipis jaringan ikat (endosteum) melapisi rongga sumsum & meluas ke dlm kanalikuli tulang kompak

8

Page 9: Konsep dasar mobilisasi

Struktur Mikroskopis Tulang

• Sistem Havers: saluran Havers (saraf, pembuluh darah, aliran limfe)

• Lamella (lempeng tulang yang tersusun konsentris).

• Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara lempengan–lempengan yang mengandung sel tulang).

• Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan tempat difusi makanan sampai ke osteon).

9

Page 10: Konsep dasar mobilisasi

Periosteum

• Membran vaskuler fibrosa yang melapisi tulang, banyak pembuluh darah dan melekat erat pada tulang.

• Pada tulang yang sedang tumbuh terdapat lapisan sel pembentuk tulang diantara periosteum dan tulang.

10

Page 11: Konsep dasar mobilisasi

TulangMembran periosteum berasal dari perikondrium tulang rawan

yang merupakan pusat osifikasi. Pada tulang yang sedang tumbuh terdiri atas 1 batang (diafisis)

dan 2 ujung (epifisis)

11

Page 12: Konsep dasar mobilisasi

Tulang menurut bentuknya

1. Ossa longa (tulang panjang): tulang yg ukuran panjangnya terbesar, cth: os humerus

2. Ossa brevia (tulang pendek): tulang yg ketiga ukurannya kira-kira sama besar, cth: ossa carpi

3. Ossa plana (tulang gepeng/pipih): tulang yg ukuran lebarnya terbesar, cth: os parietale

4. Ossa irregular (tulang tak beraturan), cth: os sphenoidale

5. Ossa pneumatica (tulang berongga udara), cth: os maxilla

12

Page 13: Konsep dasar mobilisasi

Sistem skeletal/ rangka

13

Page 14: Konsep dasar mobilisasi

14

Page 15: Konsep dasar mobilisasi

Sendi

• Persambungan/ artikulasio : pertemuan antara dua atau lebih dari tulang rangka.

• Artrologi: ilmu yang mempelajari persendian.

15

Page 16: Konsep dasar mobilisasi

3 Jenis Sendi Berdasarkan strukturnya

• Fibrosa: hubungan antar sendi oleh jaringan fibrosa• Kartilago/tulang rawan: ruang antar sendinya

berikatan dengan tulang rawan.• Sinovial/sinovial joint: ada ruang sendi dan ligament

untuk mempertahankan persendian.

16

Page 17: Konsep dasar mobilisasi

Sendi berdasarkan jenis persambungannya

Sinartrosis Sendi yang terdapat kesinambungan krn di antara

kedua ujung tulang yang bersendi tdp suatu jaringan

Diartrosis Sendi terdapat ketidak-sinambungan karena di

antara tulang yg bersendi terdapat rongga (cavum articulare)

17

Page 18: Konsep dasar mobilisasi

18

Page 19: Konsep dasar mobilisasi

19

Sendi peluru

Sendi putar

Sendi pelana

Sendi engsel

Sendi luncur

Page 20: Konsep dasar mobilisasi

Otot

• Otot membentuk 43% berat badan; > 1/3-nya mrpkn protein tubuh & ½-nya tempat terjadinya aktivitas metabolik saat tubuh istirahat

• Proses vital di dlm tubuh (spt. Kontraksi jantung, kontriksi pembuluh darah, bernapas, peristaltik usus) terjadi krn adanya aktivitas otot

20

Page 21: Konsep dasar mobilisasi

3 Tipe jaringan otot

1. Otot polos

gerakan tak disadari (INVOLUNTER)

2. Otot lurik

serat lintang gerakan disadari

(VOLUNTER)

3. Otot jantung

MIOKARDIUM involunter 21

Page 22: Konsep dasar mobilisasi

3 Tipe Jaringan Otot

22

Page 23: Konsep dasar mobilisasi

Struktur Otot Rangka • Tendon

Hampir semua otot rangka menempel pada tulang. Tendon: jaringan ikat fibrosa (tdk elastis) yang tebal dan berwarna putih yg menghubungkan otot rangka dengan tulang.

23

TENDON

Page 24: Konsep dasar mobilisasi

ISTILAH-ISTILAH POSISI

• Medial Strukt yg lebih dekat dgn bdg median dibanding dgn yang lain.

• Lateral letak strukt yang lebih jauh dr yang lain

• Anterior bagian depan tubuh

• Posterior bagian belakang tubuh

• Palmar bagian anterior tangan (telapak)

• Dorsal bagian posterior tangan (punggung tangan)

• Plantar bagian telapak kaki (bawah)

• Dorsal pedis bagian punggung kaki (atas)

Page 25: Konsep dasar mobilisasi

• Proximal jarak yang relatif lebih dekat dr pangkal ekstremitas

• Distal jarak yang relatif lebih jauh dari pangkal ektremitas

• Superfisial jarak yang relatif lebih dekat dengan permukaan tubuh

• Profunda jarak yang relatif lebih jauh dari permukaan tubuh

• Superior tingkat yang relatif lebih tinggi

• Inferior tingkat yang relatif lebih rendah

Page 26: Konsep dasar mobilisasi

• Interna jarak yang relatif lebih dekat dengan pusat organ / rongga

• Eksterna jarak yang relatif lebih jauh dari pusat organ / rongga.

• Ipsi Lateral terletak pada sisi yang sama

• Kontra lateral terletak pada sisi tubuh yang berlawanan.

Page 27: Konsep dasar mobilisasi

ISTILAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN GERAK

• Sendi hubungan antara 2 buah tulang

• Flexio gerak dalam bidang sagital, biasanya merupakan gerakan anterior, kecuali pada sendi lutut.

• Extensio meluruskan sendi dari posisi flexio, biasanya berlangsung kearah posterior.

• Lateroflexi gerak tubuh dalam bidang koronal

• Abduksio gerakan menjauhi garis tubuh dalam bidang koronal

• Adduksio gerakan mendekati garis tubuh dalam bidang koronal.

Page 28: Konsep dasar mobilisasi

• Rotasio gerakan bagian tubuh mengelilingi sumbu panjangnya :

- Rotasi medial permukaan antrior menghadap

ke medial

- Rotasi Lateral permukaan anterior

menghadap ke lateral

• Pronasio lengan bawah rotasi medial sehingga telapak tangan menghadap posterior

• Supinasi rotasi lateral dari posisi pronasio, sehingga telapak tangan menghadap anterior.

Page 29: Konsep dasar mobilisasi

• Sirkumduksio gabungan urutan gerakan flexio, extensio, abduksio dan adduksio.

• Protraksio gerakan ke depan ( sendi rahang)

• Retraksio gerakan ke belakang• Inversio gerakan telapak kaki

menghadap ke medial• Eversio gerakan telapak kaki

menghadap ke lateral

Page 30: Konsep dasar mobilisasi
Page 31: Konsep dasar mobilisasi
Page 32: Konsep dasar mobilisasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi Mobilisasi

1. Gaya Hidup :Gaya hidup sesorang sangat tergantung dari tingkat pendidikannya. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan di ikuti oleh perilaku yang dapat meningkatkan kesehatannya. Demikian halnya dengan pengetahuan kesehatan tetang mobilitas seseorang akan senantiasa melakukan mobilisasi dengan cara yang sehat misalnya; seorang ABRI akan berjalan dengan gaya berbeda dengan seorang pramugari atau seorang pemambuk

Page 33: Konsep dasar mobilisasi

2. Proses penyakit dan injuri : Adanya penyakit tertentu yang di derita seseorang akan mempengaruhi mobilitasnya misalnya; seorang yang patah tulang akan kesulitan untuk mobilisasi secara bebas. Demikian pula orang yang baru menjalani operasi. Karena adanya nyeri mereka cenderung untuk bergerak lebih lamban. Ada kalanya klien harus istirahat di tempat tidur karena mederita penyakit tertentu misalnya; typoid dan penyakit kardiovaskuler.

Page 34: Konsep dasar mobilisasi

3. Kebudayaan Kebudayaan dapat mempengaruhi pola dan sikap dalam melakukan aktifitas misalnya; seorang anak desa yang biasa jalan kaki setiap hari akan berebda mobilitasnya dengan anak kota yang biasa pakai mobil dalam segala keperluannya. Wanita kraton akan berbeda mobilitasnya dibandingkan dengan seorang wanita madura dan sebagainya.

Page 35: Konsep dasar mobilisasi

4. Tingkat Energi Setiap orang mobilisasi jelas memerlukan tenaga atau energi, orang yang lagi sakit akan berbeda mobilitasnya di bandingkan dengan orang sehat apalagi dengan seorang pelari.

Page 36: Konsep dasar mobilisasi

5. Usia dan status perkembangan : Seorang anak akan berbeda tingkat kemampuan mobilitasny dibandingkan dengan seorang remaja. Anak yang selalu sakit dalam masa pertumbuhannya akan berbeda pula tingkat kelincahannya dibandingkan dengan anak yang sering sakit.

Page 37: Konsep dasar mobilisasi

6. Tipe persendian dan pergerakan sendi : Dalam sistem muskuloskeletal dikenal 2 macam persendian yaitu sendi yang dapat digerakan (diartroses) dan sendi yang tidak dapat digerakan (siartrosis).

Page 38: Konsep dasar mobilisasi

TOLERANSI AKTIFITAS Penilaian tolerasi aktifitas sangat penting terutama pada klien dengan gangguan kardiovaskuler seperti Angina pektoris, Infark, Miocard atau pada klien dengan immobiliasi yang lama akibat kelumpuhan.Hal tersebut biasanya dikaji pada waktu sebelum melakukan mobilisasi, saat mobilisasi dan setelah mobilisasi

Page 39: Konsep dasar mobilisasi

Tanda - tanda yang dapat di kaji pada intoleransi aktifitas antara lain (Gordon, 1976) :1. Denyut nadi frekuensinya mengalami peningkatan,

irama tidak teratur2. Tekanan darah biasanya terjadi penurunan tekanan

sistol/hipotensi orthostatic3. Pernafasan terjadi peningkatan frekuensi,

pernafasan cepat dangkal4. Warna kulit dan suhu tubuh terjadi penurunan5. Kecepatan dan posisi tubuh.disini akan mengalami

kecepatan aktifitas dan ketidak stabilan posisi tubuh6. Status emosi labil.

Page 40: Konsep dasar mobilisasi

Masalah Fisik • Masalah muskuloskeletal : Menurunnya kekuatan dan

kemampuan otot, atropi, kontraktur, penurunan mineral, tulang dan kerusakan kulit

• Masalah urinari : Terjadi statis urine pada pelvis ginjal, pengapuran infeksi saluran kemih dan inkontinentia urine.

• Masalah gastrointestinal : Terjadinya anoreksia/penurunan nafsu makan diarrhoe dan konstipasi

• Masalah respirsi : Penurunan ekspansi paru, tertumpuknya sekret dalam saluran nafas, ketidak seimbangan asam basa (CO2 O2)

• Masalah kardiovaskuler : Terjadinya hipotensi orthostatic, pembentukan trombus

Page 41: Konsep dasar mobilisasi

Upaya Pencegahan

• Perbaikan status gisi• Memperbaiki kemampuan monilisasi• Melaksanakan latihan pasif dan aktif• Mempertahankan posisi tubuh dg benar sesuai

dengan bady aligmen (Struktur tubuh)• Melakukan perubahan posisi tubuh secara

periodik (mobilisasi untuk menghindari terjadinya dekubitus / pressure area akibat tekanan yang menetap pada bagian tubuh.

Page 42: Konsep dasar mobilisasi

Thanks