Konsep Dasar

6
“Istimewanya” Kakekku Tn. S usia 80 tahun, tinggal di Panti Jompo sejak 1 tahun yang lalu. Setelah istrinya meninggal, Tn. S dititipkan karena keluarga tidak bisa mengurusnya. Tn. S adalah seorang pensiunan TNI. Kondisi Tn. S saat ini mengalami gangguan memori dan orientasi. Menurut keluarga klien sudah mulai pikun ±5 bulan sebelum masuk Panti Jompo dan keluarga menganggapnya sudah biasa karena klien sudah tua. Selain itu klien tidak mampu melakukan ADL secara mandiri. Tn. S sering lupa jalan ke kamarnya bila keluar berjalan – jalan di taman panti, sulit mandi, berpakaian, dan toileting. Klien juga tidak pernah sholat saat ditanya klien mengatakan lupa dan tidak tahu bacaan bahkan gerakan sholat. Setelah dilakukan pemeriksaan dan pengkajian di dapatkan bahwa TD : 150/90 mmHg, S : 36,8 0 C, RR: 24 x/menit, N : 78 x/menit. Klien tampak gelisah, kuku klien tampak kotor, badan klien bau, kancing baju tidak terpasang, kulit kepala berketombe dan bau, mulut klien bau, gigi klien tampak tidak lengkap dan tampak adanya caries pada gigi klien, klien mengompol, serta tampak bingung. Nafsu makan klien menurun, dan berat badan klien turun, fungsi mengunyah kurang baik. Kekuatan otot klien menurun sehingga klien berjalan dengan lambat, klien menggunakan tongkat, klien tampak berjalan dengan hati- hati, klien tidak mampu melihat dengan jelas, dan kekuatan otot klien 4. Riwayat pasien pernah jatuh di kamar mandi. Dari pemeriksaan lab. didapatkan hasil Hb : 9 gr/dl, leukosit : 10.000 mm 3 , trombosit 340.000/mm 3 , pemeriksaan MMSE hasilnya 11, SPMSQ hasilnya 4, dan indeks katz Aktivitas pembelajaran minggu Ketiga : JENIS TERAPI MUSIK Dalam dunia penyembuhan dengan musik, dikenal 2 macam terapi musik, yaitu: 1. Terapi Musik Aktif.

description

teori lansia

Transcript of Konsep Dasar

Page 1: Konsep Dasar

“Istimewanya” KakekkuTn. S usia 80 tahun, tinggal di Panti Jompo sejak 1 tahun yang lalu. Setelah istrinya

meninggal, Tn. S dititipkan karena keluarga tidak bisa mengurusnya. Tn. S adalah seorang pensiunan TNI. Kondisi Tn. S saat ini mengalami gangguan memori dan orientasi. Menurut keluarga klien sudah mulai pikun ±5 bulan sebelum masuk Panti Jompo dan keluarga menganggapnya sudah biasa karena klien sudah tua. Selain itu klien tidak mampu melakukan ADL secara mandiri. Tn. S sering lupa jalan ke kamarnya bila keluar berjalan – jalan di taman panti, sulit mandi, berpakaian, dan toileting. Klien juga tidak pernah sholat saat ditanya klien mengatakan lupa dan tidak tahu bacaan bahkan gerakan sholat. Setelah dilakukan pemeriksaan dan pengkajian di dapatkan bahwa TD : 150/90 mmHg, S : 36,80C, RR: 24 x/menit, N : 78 x/menit. Klien tampak gelisah, kuku klien tampak kotor, badan klien bau, kancing baju tidak terpasang, kulit kepala berketombe dan bau, mulut klien bau, gigi klien tampak tidak lengkap dan tampak adanya caries pada gigi klien, klien mengompol, serta tampak bingung. Nafsu makan klien menurun, dan berat badan klien turun, fungsi mengunyah kurang baik. Kekuatan otot klien menurun sehingga klien berjalan dengan lambat, klien menggunakan tongkat, klien tampak berjalan dengan hati- hati, klien tidak mampu melihat dengan jelas, dan kekuatan otot klien 4. Riwayat pasien pernah jatuh di kamar mandi. Dari pemeriksaan lab. didapatkan hasil Hb : 9 gr/dl, leukosit : 10.000 mm3, trombosit 340.000/mm3, pemeriksaan MMSE hasilnya 11, SPMSQ hasilnya 4, dan indeks katz Aktivitas pembelajaran minggu Ketiga :

JENIS TERAPI MUSIK

Dalam dunia penyembuhan dengan musik, dikenal 2 macam terapi musik, yaitu:

1.         Terapi Musik Aktif.

Dalam terapi musik aktif pasien diajak bernyanyi, belajar main menggunakan alat musik,

menirukan nada-nada, bahkan membuat lagu singkat. Dengan kata lain pasien berinteraksi aktif

dengan dunia musik. Untuk melakukan Terapi Musik katif tentu saja dibutuhkan bimbingan

seorang pakar terapi musik yang kompeten.

2.         Terapi Musik Pasif.

Inilah terapi musik yang murah, mudah dan efektif. Pasien tinggal mendengarkan dan

menghayati suatu alunan musik tertentu yang disesuaikan dengan masalahnya. Hal terpenting

dalam Terapi Musik Pasif adalah pemilihan jenis musik harus tepat dengan kebutuhan pasien.

Page 2: Konsep Dasar

MANFAAT MUSIK KLASIK PADA OTAK

Relaksasi, Mengistirahatkan Tubuh dan Pikiran

Meningkatkan Kecerdasan

Meningkatkan Motivasi

Pengembangan Diri

Meningkatkan Kemampuan Mengingat

DAMPAK POSITIF TERAPI MUSIK

Efek-efek positif dari mendengarkan jenis-jenis musik tertentu. Diantaranya:

1.         Jazz.

Penelitian oleh Blaum pada tahun 2003 mendapatkan hasil bahwa setelah para siswa

mendengarkan musik jazz, mod mereka menjadi lebih enak, sehingga membantu para siswa

untuk belajar. Hasil penelitian ini kemudian diterapkan oleh Norman L. Barber dan Jameson L.

barber dengan memberikan CD Jazz for Success pada mahasiswa tingkat pertama Universitas

Massachusetts. Mereka memberikan CD tersebut dengan tujuan agar mahasiswa tingkat satu

dapat mengatasi emosi negatif (marah, cemas, depresi, takut) karena sulit menyesuaikan diri

dengan dunia perkuliahan (Lihat Kawanku, edisi 40: 2006)

2.         Rock.

Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Leigh Riby dan George Caldwell, Psikolog dari Glasgow

Cladenian University membuktikan bahwa siswa yang mendengarkan musik rock hanya

membutuhkan sedikit kerja otak untuk mengerjakan tugas dengan baik. Selain itu, musik rock

dapat meningkatkan produtivitas ketika sedang bekerja (Lihat Kawanku, edisi 40: 2006).

Beberapa contoh musik rock yang layak didengarkan (vatonie collection): Dream Theater, Rush,

Hammerfall, Scorpion, SOAD, The Queen, dll).

3.         Klasik.

Manfaat-manfaat musik klasik sudah banyak diketahui terutama Efek Mozart. Terlepas dari

banyaknya pro dan kontra tentang Efek Mozart ini, beberapa penelitian menunjukkan bahwa

musik Mozart bermanfaat dalam bidang kesehatan. Samuel Halim dalam penelitiannya

menemukan bahwa efek Mozart dapat membantu penyembuhan penyakit Alzheimer (Sakit yang

biasa diderita oleh lanjut usia ditandai dengan susah berjalan, bicara, jarang bergaul). Penelitian

lain yang dilakukan oleh Campbell menemukan bahwa musik klasik bisa membantu

Page 3: Konsep Dasar

penyembuhan penyakit-penyakit, seperti stress, kanker, dyslexia, dan tekanan darah tinggi.

Beberapa contoh musik klasik yang layak didengarkan (vatonie collection): The Ultimate Mozart

Album, Maksim, The Most Relaxing Classical Album in The World Ever, dll.

F.       LANGKAH-LANGKAH TERAPI MUSIK

Pada jurnal “Music Therapy In Moderate and Severe Dementia Of Alzheimer’s Type: a

Case–Control Study” dibahas beberapa langkah dalam melakukan terapi musik pada Dimensia

alzheimer, yaitu tiap kelompok/ sesi terdiri dari Tiga atau empat orang. Lagu yang dipilih dalam

kelompok adalah lagu yang familiar bagi lansia di Irlandia. Lagu dipilih dalam kelompok secara

bersama-sama oleh peserta dan terapis dan kemudian disepakati bersama untuk dinyanyikan.

Lagu yang dipilih kemudian dinyanyikan bersama sebanyak 2 kali/ lagu.  Peserta yang tidak

mengerti lagu yang disepakati tersebut,  dapat melihat teks lagu kemudian ikut bernyanyi atau

hanya mendengarkan saja. Di antara jeda lagu lagu peserta berbincang atau berdiskusi satu sama

lain atau dengan terapis.

Lagu yang dibawakan dapat diiringi gitar (oleh terapis) atau berbagai jenis instrumen

lain (oleh pasien) yang dipilih. Awalnya mungkin akan banyak banyak peserta yang enggan

untuk menggunakan instrumen tapi kemudian mereka akan bergabung dengan yang lain dan

tampak menikmati sesi.  instrumen tersebut juga digunakan untuk berimprovisasi dengan atau

tanpa tema lagu. Peserta di bebaskan  bergerak dan menari selaras dengan musik yang

dinyanyikan

1. Konsumsi ikanIkan sangat penting untuk mengatasi penyakit demensia, karena ikan mengandung senyawa omega-3 yang sangat tinggi, dimana kandungan tersebut menurut sebuah penelitian mampu menggabungkan saraf-saraf yang sempat terputus atau tidak berfungsi akibat dari penyakit demensia, terutama untuk penyakit demensia alzheimer, Anda dapat mengonsumsi ikan-ikan laut segar, seperti tuna, tongkol dan masih banyak lagi.

2. Hindari stresStres dapat membuat otak bekerja lebih keras dari pada sebelumnya, menurut sebuah penelitian di Swedia seseorang yang mengalami stres akan lebih beresiko terkena penyakit demensia dari wanita normal, maka dari itu jika Anda saat ini saja sudah menderita penyakit demensia, akan sangat tidak baik apabila Anda stres terlalu banyak tekanan. Anda dapat menghindari stres dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan bersama dengan orang yang disayang, seperti keluarga, teman ataupun kekasih.

Page 4: Konsep Dasar

3. Tidur cukupTidur sangat erat kaitanya dengan kesehatan tubuh dan otak, oleh sebab itu jika mengalami penyakit demensia, akan sangat lebih baik apabila menghindari begadang dan tidur dengan cukup, minimal orang normal tidur selama 6 jam, namun apabila Anda mengalami penyakit demensia perbanyak waktu tidur hingga minimal 8 jam setiap harinya, dengan begitu kondisi kesehatan dan otak Anda akan menjadi lebih baik.

4. Berhenti merokok dan minum alkohoAlkohon dan rokok merupakan konsumsi yang sangat tidak baik untuk tubuh, karena rokok ataupun alkoho dapat membuat penyumbatan pada bagia saluran peredaran darah yang menuju ke otak, sehingga akan sangat tidak baik bagi orang yang sedang mengalami penyakit demensia, terutama demensia jenis vaskular.

Brain gym dapat dilakukan oleh orang lanjut usia (lansia). Pada umumnya, lansia mengalami penurunan kemampuan otak dan tubuh. Penurunan inilah yang membuat lansia mudah sakit, tidak kreatif, tidak bisa bekerja dan mundurnya fungsi intelektual berupa mudah lupa atau sampai pada kemunduran yang ditandai dengan kepikunan.

Memanfaatkan kekuatan musik untuk mempertajam pikiran, meningkatkan kreativitas dan menyehatkan tubuh secara keseluruhan musik dapat berpengaruh secara fisik maupun psikologis. Secara psikologis, musik dapat membuat seseorang menjadi lebih rileks, mengurangi stres, menimbulkan rasa aman dan sejahtera, melepaskan rasa gembira dan sedih, dan melepaskan rasa sakit (Djohan, 2006).

Terapi Non Farmakologi Penyakit Demensia

Konsumsi ikan

Ikan sangat penting untuk mengatasi penyakit demensia, karena ikan mengandung senyawa omega-3 yang sangat tinggi, dimana kandungan tersebut menurut sebuah penelitian mampu menggabungkan saraf-saraf yang sempat terputus atau tidak berfungsi akibat dari penyakit demensia, terutama untuk penyakit demensia alzheimer, Anda dapat mengonsumsi ikan-ikan laut segar, seperti tuna, tongkol dan masih banyak lagi.