KONSENTRASI VIRUS HaNPV ISOLAT YOGYAKARTA...

5
-- - --- -_. -- - -- - -- - --- - - ---.-- 150 Jumal Pendidikan Matematika dan Sains, Edisi 3 Tahun V/lI, 2003 KONSENTRASI VIRUS HaNPV ISOLAT YOGYAKARTA YANG EFEKTIF UNTUK MENGENDALIKAN ULAT Helicoverpa armigera EFFECTIVENESS CONCENTRATION OF HaNPV YOGYAKARTA ISOLAT TO CONTROL Helicoverpa armigera LARVAE Oleh : Mahanani Tri Asri, Isnawati & M. Thamrin Hidayat Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya Abstrak Pengendalian hayati terhadap harna dan penyakit tanaman pertanian dinilai lebih efektif dan menguntungkan jika dibandingkan dengan penggunaan pestisida dan insektisida kirnia yang memberi dampak negatif pada lingkungan. Oleh sebab itu penggunaan pestisida dan insektisida kirnia sedapat mungkin dihindari dan diganti dengan pengendalian hayati dengan eara menearikan musuh alamiah hama dan penyakit yang akan dibasmi.Virus HaNPV merupakan musuh alamiah ulat Helicoverpa armigera yang sering menyerang tanaman pertanian seperti jagung, kedelai, dan kaeang-kaeangan. Ulat ini juga menyerang tanarnan industri seperti kapas dan dan tembakau Berbagai jenis isolat HaNPV telah ditemukan seperti Isolat Asembagus, Isolat Bogor dan Isolat Yogyakarta. Efektivitas penggunaan HaNPV untuk memberantas ulat Helicoverpa armigera tergantung berbagai . faktor, antara lain jenis isolat, konsentrasi virus, pengaruh radiasi. Pada penelitian ini akan diteliti konsentrasi minimal HaNPV isolat Yogyakarta yang paling efektif untuk membunuh Helicoverpa armigera. Dari hasil penelitian diketahui bahwa konsentrasi HaNPV 2 x 106PIBslml sudah efektif untuk pengendalian ulat Helicoverpa amligera. Dengan konsentrasi ini prosentase kematian ulat sudah mencapai 85 % (standar pengendalian hayati) Kata kunei: Konsentrasi virus HaNPV; Helieoverpa arrnigera Abstract Biological control for pest and Agriculture plant disease is more effective and benefit if compared with using p(!Sticide and chemistry insecticide. Using pesticide and chemistry insecticide was found to give negative effect for environment. HaNPV ;s natural enemies for Hclicoverpa armigera larvae that attack agriculture plant like corn, soybean and legumes. Helicoverpa armigera larvae also attack industrial plants such as cotton and tobacco. Variety of HaNPV has been produced / isolated as Asembagus. Bogor and Yogyakarta isolat. The effectiveness of HaNPV to control HaNPV depends on various factors. for example HaNPV isolat, concentration oJ virus, and radiation. This research examines about minimal concentration of HaNPV Yogyakarta isolates ana effectiveness of HaNPV to control H. amligera. Concentration of HaNPV 2 x ](1 PIBs/ml wasfound to be effectiw. to control H. armigera larvae. By this concentration. lethal percentage of larvae was 85 % (Biological contrOl standard). . Keywords: Concentration of HaNPV, H. Amligera PENDAHULUAN Shanower, 1994). Kerugian yang disebabkar ulat ini meneapai 40 % di Filipina (Munro. 1987), sedangkan di Indonesia mencapai 74,6 CY< (Topper dan Ghotama dalam Soebandrijo 1989). Ulat ini menyerang ujung tanaman yanf masih meristematis (Anonim, 1980), dan pad~ jagung menyerang tongkolnya, sehingg~ Helicoverpa armigera merupakan sejenis serangga yang fase ulatnya banyak menyerang tanaman pertanian dan perkebunan seperti kapas, tembakau, kentang, buneis, bunga matahari, bunga mawar, canthel, asparagus, jarak dan jagung (Sudarmo, 1987; Sison &

Transcript of KONSENTRASI VIRUS HaNPV ISOLAT YOGYAKARTA...

Page 1: KONSENTRASI VIRUS HaNPV ISOLAT YOGYAKARTA …eprints.uny.ac.id/5017/1/KONSENTRASI_VIRUS_HaNPV_ISOLAT_YOGY… · pertanian seperti jagung, kedelai, dan kaeang-kaeangan. Ulat ini juga

-- - --- -_. -- - -- - -- - --- - - ---.--

150 Jumal Pendidikan Matematika dan Sains, Edisi 3 Tahun V/lI, 2003

KONSENTRASI VIRUS HaNPV ISOLAT YOGYAKARTA YANG EFEKTIFUNTUK MENGENDALIKAN ULAT Helicoverpa armigera

EFFECTIVENESS CONCENTRATION OF HaNPV YOGYAKARTA ISOLAT TO CONTROLHelicoverpa armigera LARVAE

Oleh : Mahanani Tri Asri, Isnawati & M. Thamrin HidayatJurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Abstrak

Pengendalian hayati terhadap harna dan penyakit tanaman pertanian dinilai lebih efektif danmenguntungkan jika dibandingkan dengan penggunaan pestisida dan insektisida kirnia yang memberi dampaknegatif pada lingkungan. Oleh sebab itu penggunaan pestisida dan insektisida kirnia sedapat mungkin dihindari dandiganti dengan pengendalian hayati dengan eara menearikan musuh alamiah hama dan penyakit yang akandibasmi.Virus HaNPV merupakan musuh alamiah ulat Helicoverpa armigera yang sering menyerang tanamanpertanian seperti jagung, kedelai, dan kaeang-kaeangan. Ulat ini juga menyerang tanarnan industri seperti kapasdan dan tembakau Berbagai jenis isolat HaNPV telah ditemukan seperti Isolat Asembagus, Isolat Bogor dan IsolatYogyakarta. Efektivitas penggunaan HaNPV untuk memberantas ulat Helicoverpa armigera tergantung berbagai

. faktor, antara lain jenis isolat, konsentrasi virus, pengaruh radiasi. Pada penelitian ini akan diteliti konsentrasiminimal HaNPV isolat Yogyakarta yang paling efektif untuk membunuh Helicoverpa armigera. Dari hasilpenelitian diketahui bahwa konsentrasi HaNPV 2 x 106PIBslml sudah efektif untuk pengendalian ulat Helicoverpaamligera. Dengan konsentrasi ini prosentase kematian ulat sudah mencapai 85 % (standar pengendalian hayati)

Kata kunei: Konsentrasi virus HaNPV; Helieoverpa arrnigera

Abstract

Biological control for pest and Agriculture plant disease is more effective and benefit if compared withusing p(!Sticide and chemistry insecticide. Using pesticide and chemistry insecticide was found to give negativeeffect for environment. HaNPV ;s natural enemies for Hclicoverpa armigera larvae that attack agriculture plantlike corn, soybean and legumes. Helicoverpa armigera larvae also attack industrial plants such as cotton andtobacco. Variety of HaNPV has been produced / isolated as Asembagus. Bogor and Yogyakarta isolat. Theeffectiveness of HaNPV to control HaNPV depends on various factors. for example HaNPV isolat, concentration oJvirus, and radiation. This research examines about minimal concentration of HaNPV Yogyakarta isolates anaeffectiveness of HaNPV to control H. amligera. Concentration of HaNPV 2 x ](1 PIBs/ml wasfound to be effectiw.to control H. armigera larvae. By this concentration. lethal percentage of larvae was 85 % (Biological contrOlstandard). .

Keywords: Concentration of HaNPV, H. Amligera

PENDAHULUAN Shanower, 1994). Kerugian yang disebabkarulat ini meneapai 40 % di Filipina (Munro.1987), sedangkan di Indonesia mencapai 74,6 CY<(Topper dan Ghotama dalam Soebandrijo1989). Ulat ini menyerang ujung tanaman yanfmasih meristematis (Anonim, 1980), dan pad~jagung menyerang tongkolnya, sehingg~

Helicoverpa armigera merupakan sejenisserangga yang fase ulatnya banyak menyerangtanaman pertanian dan perkebunan sepertikapas, tembakau, kentang, buneis, bungamatahari, bunga mawar, canthel, asparagus,jarak dan jagung (Sudarmo, 1987; Sison &

Page 2: KONSENTRASI VIRUS HaNPV ISOLAT YOGYAKARTA …eprints.uny.ac.id/5017/1/KONSENTRASI_VIRUS_HaNPV_ISOLAT_YOGY… · pertanian seperti jagung, kedelai, dan kaeang-kaeangan. Ulat ini juga

Konsentrasi Virus HaNPV ... (Mahanani T.A dkk.)

mengakibatkan jagung muda rasanya tidak enakjika dikonsumsi (Ruhendi, dkk., 1985).

Selama siklus hidupnya, ulat ini mengalamimetamorfosis sempuma. Telur biasanyadiletakkan di bawah permukaan daun, padabatang atau buah (Subiyanto, dkk., 1989) olehhewan dewasa. Dalam kurun waktu kuranglebih satu minggu, tdur akan menetas menjadiulat (Kamawati, 1989; Sudarmo, 1987). Faseulat terbagi atas beberapa instar. Vlat berwamapada umumnya hijau dengan bintik-bintikkehitaman, fase ulat ini dapat berlangsung 13 -21 hari (Kartono, 1989). Selanjutnya memasukifase kepompong yang dapat berlangsung 7 - 15hari, berwama coklat-kemerahan dan biasanyamembenamkan diri pada tanah (Kamawati,1989). Fase selanjutnya adalah fasengengatlkupu-kupu sebagai bentuk dewasa.Fase ngengat dapat berlangsung 2 - 15 hari(Sudarmo, 1987). Ngengat jantan dan betinadapat dibedakan dari wama tubuh dan sayapnya.Ngengat jantan berwama cerah agak kehijauansedangkan betina berwama coklat cerah. Sayapdepan ngengat jantan ada bintik-bintik gelap,sedang pada sayap betina tidak ada (Sudarmo,1987). Setelah kawin, ngengat betina dapatmenghasilkan telur 200 - 2000 butir sebelummati (Sudarmo, 1987).

Banyak cara telah ditempuh untukmengendalikan ulat ini, seperti cara mekanis,kimia,. hayati, kultur teknis/budidaya(Soebandrio, dkk., 1987). Dalam tulisan iniakan diuraikan cara pengendalian hayati ulat iniyaitu menggunakan musuh alamiahnya, salah

. satunya adalah virus Helicoverpa armigeraNuclear Polihedrosis Virus (HaNPV) (Ignofodan Couch, 1981). HaNPV adalah salah satuanggota kelompok NPV yang dapat menginfeksiserangga (Steinhouse, 1949). HaNPV salah satuanggota famili Baculoviridae, genusBaculovirus (Reilly, dkk., 1992) dengan virionberbentuk tongkat lurus, panjang 336 nm,diameter 62 nm, yang membulat pada keduaujungnya. Materi genetik virus ini adalah ADNberpilin ganda yang diselubungi olehnukleokapsid yang tersusun atas protein. Virusini masih punya selubung terluar yang tersusunatas lipoprotein (Payne dan Kelly, 1981).

Menurut Falcon (1975) da/alllmangoensihardjo dan Pollet (1991) proses

/5/

infeksi HaNPV pada Helicoverpa armigeraadalah sebagai berikut :1. Partikel virus termakan inang (0 jam)2. Melepaskan partikel-partikel pertamanya ke

dalam sitoplasma (4 - 8jam)3. Mengalami modifikasi pertama dalam

nukleus sel yang terinfeksi (16 jam)4. Pembentukan viroplasma (24 jam)5. Replikasi nukleokapsid (36 jam)6. Replikasi polyhedra (48 jam)7. Pembentukan pm yang lengkap (72 jam)

Efektifi' .s penggunaan HaNPV untukmemberantas ulat Helicoverpa annigeratergantung pada beberapa faktor sepertikonsentrasi virus, pengaruh radiasi, instar ulatyang diserang dan isolat virus. Pada tulisan iniakan diuraikan tentang pengaruh konsentrasiHaNPV isolat Yogyakarta terhadap efektifitaspemberantasan ulat Helicoverpa armigera.

METODE PENELITIAN

Bahan-bahan yang digunakan dalampenelitian ini meliputi biakan mumi virusHaNPV isolat yogyakarta, ulat Helicoverpaarmigera, pakan alami ulat Helicoverpaarmigera berupa daun kapas muda, pakanbuatan Helicoverpa armigera (Ballitas,Malang), agen pensteril (alkohol, formalin),aquades steril, cairan madu untuk pakan kupu.

Alat-alat yang digunakan dalam penelitianini meliputi peralatan untukpemeriksaan/penghitungan konsentrasi virus(mikroskop cahaya, haemositometer), peralatangelas (gelas.. ukur, pipet ukur, erlenmeyer,bekker glass), botol kultur untuk penginfeksianulat dan pemeliharaannya. .

Vlat Helicoverpa annigera dibiakkan dalambotol kultur, pembiakkan dimulai dari ulatinstar IV. Dlat dibiarkan sampai menjadikepompong. Selama pemeliharaan diberi pakanbuatan, setelah menjadi kepompong dipindah kebotol kultur yang bersih dan dibiarkan menjadikupu-kupu. Kupu-kupu dikawinkan ( jantandan betina diletakkan dalam botol kultur yangsarna). Selama pemeliharaan kupu-kupu diberimakan cairan madu. Telur yang dihasilkankupu-kupu betina dikumpulkan menjadi satudan diletakkan pada botol kultur yangdidalamnya berisi daun kapas (jika menetas

Page 3: KONSENTRASI VIRUS HaNPV ISOLAT YOGYAKARTA …eprints.uny.ac.id/5017/1/KONSENTRASI_VIRUS_HaNPV_ISOLAT_YOGY… · pertanian seperti jagung, kedelai, dan kaeang-kaeangan. Ulat ini juga

/52 JI/mal Pendidikan Maternatileadall SaillS, Edisi 3 Tahull VIII, 2003

menjadi ulat, langsung ada makanan). Viatyang menetas dari telur inilah yang akandipergunakan untuk penelitian. Hal inidimaksudkan untuk mendapatkan ulat yangrelatif homogen dalam hal usia dan genetis.

Setelah meneapai usia instar I (:t satuminggu, dengan panjang :t 1 em) ulat-ulattersebut diinfeksi dengan biakan vrius HaNPVdengan 4 maeam konsentrasi (2 x 10s PIBs/ml,2 x 106 PIBs/mI, 2 x 107 PIBs/mI, 2 x 108PIBs/mI) selanjutnya diamati prosentasekematian ulat pada hari ke-12 setelah diinfeksidan diamati hubungan antara konsentrasi virusHaNPV yang digunakan dengan masa inkubasiulat Helicoverpa armigera yang prosentasekematiannya 85%.

BASIL PENELITIAN DAN PEMBABASAN

Pada penelitian ini digunakan empat maeamkonsentrasi virus HaNPV untuk menginfeksiulat Helicoverpa amligera, yaitu 2 x 10sPIBs/mI, 2 x 106PIBs/ml, 2 x 107PIBs/ml dan 2x 108 PIBs/ml. Adapaun masa inkubasi ulatyang telah diinfeksi ditentukan 12 hari. Setelah12 hari masa inkubasi maka prosentasekematian ulat akibat infeksi virus HaNPV padaberbagai konsentrasi dapat dilihat padahistogram di bawah ini :

Kon..ntrasl HaNPV (PIS. I mil

Gambar 4. Histogram prosentase kematiari ulatH. armigera setelah 12 hariinkubasi.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwasemakin tinggi konsentrasi virus HaNPV yangmenginfeksi ulat Helicoverpa armigera semakintinggi tingkat kematian ulat tersebut. Hal inimudah dipahami karena semakin banyak virusyang menginfeksi, sel ulat yang rusak jugasemakin banyak dan populasi virus yangsemakin besar, semakin mampu menyerangpopulasi ulat yang juga semakin besar. Namunpada konsentrasi HaNPV 2 x 106PIBs/mi sudahefektif karena prosentase kematian ulat sudahmencapai 86 %. Proses penginfeksian virusHaNPV pada ulat Helicoverpa armigeradilakukan seeara Iaboratorium seperti gambar dibawah ini ;

Gambar 5. Pengifeksian virus HaNPV pada ulat H. armigera seeara laboratoris.

100

100 t C0c!! 80;E..... 60....IIC. 40..f...

20

0

Page 4: KONSENTRASI VIRUS HaNPV ISOLAT YOGYAKARTA …eprints.uny.ac.id/5017/1/KONSENTRASI_VIRUS_HaNPV_ISOLAT_YOGY… · pertanian seperti jagung, kedelai, dan kaeang-kaeangan. Ulat ini juga

Konsentrasi Virus HaNPV ... (Mahallani T.A dkk.)

Apabila disesuaikan dengan standaryang adalberlaku, bahwa dalam pengendalianhayati tidak perlu kematian organisme targetharus mencapai 100 %, prosentasi kematianorganisme target 80 % - 85 % sudah dianggapefektif, maka dapat dituliskan hubungan antarakonsentrasi virus yang digunakan dengan masainkubasi ulat Helicoverpa armigera yangprosentase kematiannya 85 % setelah tercapai.Hal ini dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Kon.8ntn.1 H.NPV (PIS. I ml)

Gambar 6. Grafik masa inkubasi (kematian85% tercapai pada ulat H. armigerayang terinfeksi HaNPV.

Dari data diatas dapat disimpulkanbahw.a semakin tinggi konsentrasi virus HaNPVsemakin cepat tercapai prosentase kematian 85

% dari ulat Helicoverpa armigera yaniterinfeksi. Dengan konsentrasi HaNPV 2 x 10PIBs/ml pengendalian hayati ulat Helicoverpaarmigera selesai dalam waktu kurang lebih 1minggu. Sedangkan dengan konsentrasi virusHaNPV 2. x 105 PIBs/ml memerlukan waktukurang lebih 2 minggu.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dapat disimpulkanbahwa pada konsentrasi HaNPV IsolatYogyakarta 2 x 106PIBs/ml sudah efektif untukpengendalian ulat Helicoverpa armigera(prosentase kematian ulat telah tercapai 86 %dari standar 85%). Juga dapat disimpulkanbahwa semakin tinggi kOllsentrasi HaNPV yangdigunakan semakin tinggi prosentase kematian

/53

ulat Helicoverpa armigera serta semakin cepatwaktu yang digunakan untuk pengendalian ulathayati.

DAFfAR PUSTAKA

Anonim. Gema Penyuluhan No. 8/11I.Jakarta :Direktorat Jendral Pertanian

Tanaman, p. 12 -16.

Ignofo, C. M. & T. L. Couch. (1981). TheNuc/eo Polyhedrosis Virus ofMeliothis Spesies a MicrobialInsecticida in Microbial Control ofPest and Plant Deseases 1970 -1980. New York: Academic Pres. p.329 - 361.

Karnawati. (1989). Beberapa Aspek BiologiHeliothis armigera di LaboratoriumMedia Komun ikasi Pellelitian.

Pellgembangan Tanaman Industri.Departemen Pertanian. Bogor. No.4.(8). p. 97 -104.

Kartono. (1989). Hama Kapas di IndonesiaSerta Tindakan Pengendaliannya.Malang : Balai Penelitian Industri.

Munro, 1. M. (1987). Cotton (Secound Edition).New York: John Willey and Sons. p.436.

O. Reilly, D.R, Lois.K.M., Vienc. a 1. (1992).Bacilovirus Expresions Vektor. Alaboratory Manual. New York: W.H.Freman and Company.

Payne, C.C. and D.C. Kelly. (1981).Identification of Insect and WithViruses. P : 61 - 91 in H.D. Burges.(ed) Microbial Control of Pest andPlant Disease. 1970. 1980. AcademicPress London.

Ruhendi, A. Iqbal dan Sukarna. (1985).Histopatological. Changes andHeliothis armigera Infected WithBacillus thuringensis as Detected by

13. 12

t "

I '0jjje."....."c...:I

Page 5: KONSENTRASI VIRUS HaNPV ISOLAT YOGYAKARTA …eprints.uny.ac.id/5017/1/KONSENTRASI_VIRUS_HaNPV_ISOLAT_YOGY… · pertanian seperti jagung, kedelai, dan kaeang-kaeangan. Ulat ini juga

154

Electron Microscop. fnsec. Sci.Applic. (4),503 - 511.

Sudanno. (1987). Tembakau, PengendalianHama dan Penyakit. Yogyakarta :Kanisius, p. 4- 43.

Sison, M. L. and T. G. Shanower. (1994).Development and Survival ofHeliocoverpa annigera (Lepidoptera :Noctuidae) on Short Duration.Pigeonpia. J. Etomol. Soc. ofAmerica. 87(6), 1749 - 1753.

JUrl/a/ Pendidilwn Malemalilw dan Sains, Edisi 3 Tahun Vll/, 200.

Sibiyakto. (1989).armigeraDiwang.Indrayani.Malang.

Sebaran Telur Heliothi.

(Hubner) dalam bagialH. P. dan I.G.A.A

Departemen . Pertaniar

Soebandrijo, A.A.A. Gothama, Soebiyakto darAmir Syaibi. (1987). PengendaliaT.Serangga Hama Kapas . BallitasMalang.

Steinhouse, E.A. (1949). Principele of fnsee.Pathology. New York : Mac Gra~Hill Book Company. p. 757