KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI...

91
MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA TABUNGAN HAJI PADA BNI SYARIAH CABANG JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) Oleh: IHDINI MAULIDA RAHMAH KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2010

Transcript of KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI...

Page 1: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA TABUNGAN HAJI PADA BNI SYARIAH CABANG JAKARTA SELATAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)

Oleh: IHDINI MAULIDA RAHMAH

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1432 H/2010

Page 2: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA TABUNGAN HAJI PADA

BNI SYARIAH CABANG JAKARTA SELATAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)

Oleh:

IHDINI MAULIDA RAHMAH NIM. 106046101636

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. H. ASRORUN NI’AM, Lc., MA Dra. MASKUFA, M.Ag NIP. 19765312000031001 NIP. 196807031994032002

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2010

Page 3: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul Manajemen Pengelolaan Dana Tabungan Haji Pada BNI Syariah Cabang Jakarta Selatan, telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 10 Desember 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, 10 Desember 2010 Dekan,

Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH., MA., MM NIP. 195505051982031012

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua : Dr. Euis Amalia, M.Ag (......................................) NIP. 197107011998032002 Sekretaris : Mu’min Rouf, S.Ag., MA (.......................................) NIP. 150281979000000000 Pembimbing I : Dr. H. Asrorun Ni’am, Lc., MA (......................................) NIP. 19765312000031001 Pembimbing II: Dra. Maskufa, M.Ag (......................................) NIP. 196807031994032002 Penguji I : Dr. H. Muhammad Nurul Irfan, MA (......................................)

NIP. 197308022003121001

Penguji II : Dr. Hendra Kholid, MA (.......................................)

Page 4: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 26 November 2010

Ihdini Maulida Rahmah

Page 5: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

ABSTRAKSI

Ihdini Maulida Rahmah, 106046101636, Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini merupakan studi pada Bank BNI Syariah Cabang Jakarta

Selatan dengan judul Manajemen Pengelolaan Dana Tabungan Haji di BNI Syariah Cabang Jakarta Selatan. Saat ini pengelolaan dana tabungan haji sebagian besar masih dilakukan oleh bank konvensional. Data Kemenag menyebutkan 81% dana tabungan haji dikelola oleh bank konvensional dan sisanya 19% oleh bank syariah. Hal ini karena bank syariah belum dipercaya sepenuhnya untuk mengelola dana tabungan haji. Padahal seharusnya dana tabungan haji dikelola oleh bank syariah.

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengelolaan dana haji terutama dana tabungan haji beserta dana talangan haji yang ada di BNI Syariah Cabang Jakarta Selatan.

Penelitian ini bersifat deskripsi yaitu menggambarkan tentang pengelolaan dana tabungan haji dengan menggunakan alat analisis SWOT untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dari segi intern. Serta peluang dan tantangan dari segi eksteren bank dalam mengelola dana tabungan haji.

Dalam kajian skripsi ini, penulis menemukan bahwa pengelolaan dana tabungan haji di BNI Syariah dengan menggunakan pool of approarch, di mana semua dana dari pihak ketiga disatukan dan diinvestasikan ke sektor produktif yaitu pembiayaan yang ada di BNI Syariah. Dari analisa SWOT ditemukan bahwa BNI Syariah memiliki kekuatan brande image yang dipercaya oleh masyarakat untuk mengelola dana tabungannya. BNI Syariah juga memberikan pelayanan yang baik kepada nasabahnya. BNI Syariah mestinya melakukan kerjasama yang baik dengan Pemerintah dan juga kelompok bimbingan haji untuk meningkatkan nasabah, sehingga dapat mengelola dana haji lebih maksimal. Kata Kunci: Manajemen Dana, Analisis SWOT Pembimbing I : Dr. H. Asrorun Ni’am, Lc., MA NIP. 19765312000031001 Pembimbing II : Dra. Maskufa, M.Ag NIP. 196807031994032002

Page 6: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kepada Allah Swt atas segala rahmat dan ni’mat yang telah

diberikan, sehingga penulis dapat merampungkan skripsi ini.

Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Saw.

Kebaikan kepada seluruh keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya yang setia

hingga akhir zaman.

Skripsi yang berjudul “Manajemen Pengelolaan Dana Tabungan Haji pada

BNI Syariah Cabang Jakarta Selatan” diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) pada Fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak,

sehingga skripsi ini dapat rampung. Secara khusus kepada:

1. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH., MA., MM selaku Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Euis Amalia, M.Ag., dan Mu’min Rouf, S.Ag., MA selaku Ketua dan

Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

3. Dr. Alimin Mesra selaku Dosen Penasehat Akademik, yang memberikan

nasihat dan masukan yang bermanfaat bagi penulis.

4. Dr. H. Asrorun Ni’am, Lc., MA dan Dra. Maskufa, M.Ag selaku Dosen

Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk mengarahkan dan

memberi masukan dalam penulisan skripsi ini.

5. Dr. H. Muhammad Nurul Irfan, MA dan Dr. Hendra Kholid, MA selaku

Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak Heru Setiawan dan Ibu Cucu Zakiyah dan semua pegawai Bank BNI

Syariah Cabang Fatmawati Jakarta Selatan yang telah memberi kesempatan

kepada penulis untuk melakukan penelitian di sana.

7. Dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberikan ilmunya kepada

penulis selama masa perkuliahan.

8. Pimpinan Perpustakaan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah memberikan fasilitas untuk mengadakan studi kepustakaan.

9. Ibunda dan Ayahanda tercinta Bapak Masim dan Ibu Nanih serta seluruh

keluarga yang selalu membimbing dan men-support penulis tanpa pernah

mengeluh dan berputus asa.

10. Adikku tercinta Surad Hambari, Eka dan ka’ Iyam yang telah mendoakan

penulis.

11. Sahabat-sahabatku Lilis, Juli, Hafiz dan teman-teman seperjuangan Program

Studi Muamalat Perbankan Syariah (PS C Bocah Rusuh) angkatan 2006 yang

Page 8: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

telah memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini

dan mengisi hari–hariku selama di bangku kuliah.

Kiranya skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna. Namun kritik dan saran

yang bersifat membangun dari para pembaca sangat di harapkan.

Jakarta, 26 November 2010

Penulis

Page 9: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Indentifikasi Masalah ............................................................... 6

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah....................................... 6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 7

E. Review Studi Terdahulu ........................................................... 8

F. Kerangka Teori dan Konsep..................................................... 9

G. Metodologi Penelitian .............................................................. 11

H. Sistematika Penulisan .............................................................. 13

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Tinjauan Umum Manajemen Bank Syariah ............................. 14

B. Manajemen Pengelolaan Dana Bank Syariah .......................... 19

C. Analisa SWOT ......................................................................... 23

BAB III GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH

A. Sejarah Singkat Berdirinya BNI Syariah ................................. 35

B. Tujuan Berdirinya BNI Syariah ............................................... 37

C. Budaya Kerja BNI Syariah....................................................... 38

D. Struktur Organisasi BNI Syariah ............................................. 40

E. Produk dan Jasa BNI Syariah................................................... 41

iii

Page 10: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

iv

BAB IV TABUNGAN HAJI PADA BNI SYARIAH DAN

PENGELOLAANYA

A. Manajemen Pengelolaan Dana Tabungan

Haji di BNI Syariah .................................................................. 51

B. Kekuatan dan Kelemahan Pengelolaan Dana

Tabungan Haji ......................................................................... 62

C. Peluang dan Ancaman Pengelolaan Dana Tabungan Haji ....... 65

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 69

B. Saran ......................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 11: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bank adalah suatu lembaga perantara keuangan yang dikenal dengan sebutan

financial intermediary. Financial intermediary adalah lembaga yang aktifitasnya

menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat

yang memerlukannya. Sedangkan bank syariah adalah bank yang menjalankan

kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas

bank umum syariah dan bank pembiayaan rakyat syariah.1 Pengelolaan dana

bank syariah harus didasarkan pada nilai, prinsip dan konsep syariah.2

Di Indonesia pelopor perbankan syariah adalah Bank Muamalat Indonesia.

Bank Muamalat Indonesia resmi beroperasi pada tanggal 1 Mei 1992. Pada

awalnya Bank Muamalat belum mendapat perhatian yang cukup besar dalam

industri perbankan nasional. Hal ini karena landasan hukum yang belum baik,

yaitu UU No. 7 Tahun 1992, di mana pembahasan perbankan dengan sistem bagi

hasil hanya sepintas saja.3Selebihnya bank syariah harus tunduk kepada

peraturan perbankan umum yang berbasis konvensional.

1 Zubairi Hasan, Undang–Undang Perbankan Syariah Titik Temu Hukum Islam dan Hukum

Nasional, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009), h. 259 2 Muhammad, Manajemen Bank Syariah, edisi I (Yogyakarta: Ekonisia, 2004), h. 1

3 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, cet 1 (Jakarta: Gema Insani Press, 2001), h. 25

1

Page 12: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

2

Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7 Tahun

1992 tentang Perbankan membuka peluang bank syariah untuk tumbuh pesat.

Dalam UU No. 10 Tahun 1998 disebutkan bahwa bank konvensional dapat

membuka divisi syariah. Dengan diundangkannya UU No. 21 Tahun 2008

tentang Perbankan Syariah, muncul momentum perkembangan perbankan

syariah untuk tumbuh dengan pesat. Hingga saat ini bank umum syariah terus

mengalami pertumbuhan yang baik. Jumlah bank umum syariah per April 2010

sebanyak tujuh buah, yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri,

Bank Syariah Mega Indonesia, Bank Syariah BRI, Bank Syariah Bukopin, Bank

Panin Syariah, Bank Syariah Victoria, Bank BCA Syariah dan Bank Jabar dan

Banten.4

Di antara produk dan jasa yang dikembangkan di perbankan syariah adalah

tabungan haji. Tabungan haji merupakan produk unggulan di bank syariah.

Setiap muslim yang mampu wajib untuk menunaikan ibadah haji. Mampu di sini

dibagi menjadi dua yaitu pertama, mampu keadaan fisik dan mental dalam

mengikuti setiap proses kegiatan ibadah haji. Kedua, mampu dalam hal materi

untuk bekal perjalanan maupun untuk keluarga yang ditinggalkan.5

Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surat ali-Imran ayat: 97 yang berbunyi:

4 Bank Indonesia, Statistik Perbankan Syariah April 2010 Jaringan Perbankan Syariah, hal 2,

artikel di akses pada 10 Juni 2010 dari http://www.bi.go.id/web/id/Statistik/Statistik+Perbankan/Statistik+Perbankan+Syariah/sps_0410.htm

5 M. Julius St, Panduan Lengkap dan Praktis Haji Tamattu, cet 1 ed. I, (Malang: Bayu Media

Publishing, 2007) h. 5

Page 13: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

3

⌧ ⌧ ⌧ ⌧

)97/ :ناعمرل ا( ☺

Artinya: “Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (diantaranya) maqam Ibrahim, barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amalan bagi dia, mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah, barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. ali-Imran/ 3: 97)

Pelaksanaan ibadah haji di Indonesia dikelola oleh Pemerintah, dalam hal ini

Kementerian Agama. Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) ditetapkan

oleh Presiden atas usul Menteri Agama setelah mendapat persetujuan dari DPR.

Besarnya BPIH yang dibayarkan setiap tahunnya mengalami fluktuasi, akibat

dari berbagai macam faktor seperti ekonomi, politik, sosial, budaya dan lain-lain.

Pada tahun 2010 ini tepatnya tanggal 3 Mei Kementerian Agama menaikkan

setoran awal biaya penyelenggaraan ibadah (BPIH), yang semula Rp 20 juta

menjadi Rp 25 juta per calon jamaah haji. Sedangkan setoran awal jemaah BPIH

Khusus (ONH plus) naik dari 3.000 menjadi 4.000 dolar AS.6 Umumnya para

pengamat merujuk biaya haji akan lebih efisien bila pengelolaannya mengikuti

6 Media Informasi Haji dan Umroh Ditjen Bimas dan Haji Kementerian Agama RI, Setoran

Awal BPIH Naik Untuk Menekan Waiting List (Jakarta: Ditjen Bimas dan Haji Kementerian Agama RI, 2010), diakses pada 8 Juli 2010 dari http://haji.kemenag.go.id/component/content/article/25-umum/166-19-persen-dana-haji-dikelola-bank-syariah

Page 14: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

4

pola tabung haji Malaysia. Lembaga tabung haji Malaysia mampu

mentransformasikan dana haji untuk diinvestasikan kembali.

Keputusan Pemerintah menunjuk bank syariah sebagai salah satu bank

penerima setoran (BPS) adalah hal yang baik. Kebijakan ini diharapkan akan

menjaga kemabruran ibadah haji, karena seluruh proses pengelolaannya

dilakukan sesuai dengan prinsip syariah. Namun, bank syariah sering

disalahpahami tidak mampu dalam mengelola dana haji dengan baik.7 Padahal,

jika dana haji dikelola dengan baik oleh bank syariah, maka hasil investasinya

dapat dinikmati oleh para calon jemaah haji itu sendiri. Untuk itu, perlu diatur

sinergi antara bank syariah dengan Pemerintah. Dalam hal diperkenankanya bank

syariah untuk mengelola dan mengoptimalkan dana haji.

Saat ini ada lima bank syariah yang aktif dalam mengelola dana haji

masyarakat, di antaranya yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri,

Bank Mega Syariah, Bank Bukopin Syariah dan BNI Syariah.8 Dalam hal

pengelolaan dana haji bank syariah harus mempunyai manajemen yang baik.

Manajemen dalam arti mengatur sesuatu agar dilakukan dengan baik, tepat dan

7 Riawan A. Amin, “Jurus Memangkas BPIH” Seminar Nasional Haji dalam persfektif

sosial-budaya, ekonomi–investasi, dan gerakna moral, 16 April 2010 (Jakarta: Auditorium Utama UIN Syahid, 2010), h. 1

8 Media Informasi Haji dan Umroh Ditjen Bimas dan Haji Kementerian Agama RI, 19 Persen

Dana Haji Dikelola Bank Syariah, (Jakarta: Ditjen Bimas dan Haji Kementerian Agama RI, 2010), diakses pada 4 Oktober 2010 dari http://haji.kemenag.go.id/component/content/article/25-umum/166-19-persen-dana-haji-dikelola-bank-syariah

Page 15: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

5

terarah. Persaingan antar bank syariah juga menuntut bank melakukan

terobosan–terobosan yang menarik dalam hal memanage organisasinya.

Masalahnya, pengelolaan dana haji saat ini belum adanya keberpihakan penuh

dari regulator penyelenggara haji, untuk menyerahkan ke industri keuangan

syariah sepenuhnya. Hal ini terlihat dari masih menduanya kebijakan dalam

pengelolaan dana haji. Saat ini, sebagian pengelolaan dana haji diberikan ke

industri perbankan syariah dan sebagian diserahkan pengelolaannya ke industri

perbankan konvensional.

Hal–hal yang perlu diperhatikan adalah keadaan lingkungan perusahaan baik

faktor-faktor intern dan eksteren suatu perusahaan. Salah satu cara yang dapat

dilakukan adalah dengan analisa Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan),

Opportunities (peluang), Threats (ancaman). Analisa SWOT yaitu identifikasi

berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Tujuan

analisa ini adalah untuk memperoleh pemahaman yang jelas mengenai suatu

permasalahan nyata, sehingga dapat memformulasikan tindakan nyata yang

konkrit.9 Dari latar belakang di atas, penulis ingin meneliti lebih lanjut tentang

Manajemen Pengelolaan Dana Haji di Bank Syariah dengan Menggunakan

Analisis SWOT, studi pada BNI Syariah Cabang Jakarta Selatan. Karena

BNI sebagai bank besar pertama yang membuka unit usaha syariah atau layanan

9 Freddy Rangkuti, Analisa SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2001), h. 19

Page 16: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

6

perbankan syariah di Indonesia dan turut aktif dalam rangka pengembangan bank

syariah di Indonesia.

B. Identifikasi Masalah

Masalah yang dapat diidentifikasi sehubungan dengan topik di atas adalah

sebagai berikut:

a. Manajemen pengelolaan dana

b. Mekanisme pengelolaan dana tabungan haji

c. Kerjasama bank syariah dengan Kementrian Agama RI dalam pengelolaan

dana tabungan haji

d. Analisa kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dalam pengelolaan dana

tabungan haji di bank syariah

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Produk dana tabungan di bank syariah dan mekanisme pengelolaanya

demikian banyak. Maka dalam penelitian ini dibatasi pada produk dana

tabungan haji dan mekanisme pengelolaanya di BNI Syariah Cabang Syariah

Jakarta Selatan.

2. Perumusan Masalah

Page 17: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

7

Dari pembatasan di atas maka secara umum masalahnya adalah

bagaimana mekanisme pengelolaan produk dana tabungan haji di BNI Syariah

dengan perumusan masalah sebagai berikut:

1) Bagaimana pengelolaan dana tabungan haji di BNI Syariah?

2) Bagaimana pola kerjasama yang dilakukan BNI Syariah dengan

Kementrian Agama RI dalam pengelolaan dana haji?

3) Bagaimana kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam mengelola

dana haji yang dilakukan oleh BNI Syariah?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1) Untuk mengetahui pengelolaan dana tabungan haji di BNI Syariah

2) Untuk mengetahui pola kerjasama yang dilakukan BNI Syariah dengan

Kementrian Agama RI dalam mengelola dana haji

3) Untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang dalam

mengelola dana haji di BNI Syariah

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

Page 18: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

8

1) Bagi akademisi, dapat mengetahui dan belajar tentang pengelolaan dana

haji yang ada di bank syariah.

2) Bagi praktisi, dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan mengenai

pengelolaan dana haji yang ada di bank syariah.

3) Bagi Masyarakat, dapat mengetahui pengelolaan dana haji di bank syariah

sudah baik atau belum.

Semoga tulisan ini memberikan manfaat, tentunya banyak kelemahan dan

kekurangan dalam penulisan ini.

E. Review Studi Terdahulu

1. Muchlasin, Perbankan Syariah, 2006. Persfektif Ekonomi Islam terhadap

Produk Tabungan Haji Pada Bank Syariah, studi pada: Bank BNI Syariah

Cab. Fatmawati.

Penelitian ini membahas konsep, mekanisme, dan pengelolaan produk

tabungan haji yang dilakukan BNI Syariah. Hasil penelitian, Bank BNI

menawarkan kemudahan bagi masyarakat yang ingin pergi haji dengan

menggunakan akad mudharabah. Dan pengelolaan dana tabungan disalurkan

kepada usaha yang halal dan thayyib.

Persamaan dari penelitian yang penulis lakukan dengan kajian terdahulu

adalah membahas tentang pengertian tabungan haji di bank syariah,

mekanisme tabungan haji di bank syariah serta pengelolaan dana tabungan

haji di bank syariah. Sedangkan perbedaannya dengan kajian terdahulu adalah

Page 19: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

9

penulis melakukan penelitian mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan

tantangan dalam mengelola dana tabungan haji di bank syariah, melalui

metode analisis SWOT.

2. Cipta Kurnia Aji, Perbankan Syariah, 2006. Analisis SWOT terhadap Produk

Tabungan Haji Arafah, studi pada: Bank Muamalat Indonesia.

Penelitian ini membahas gambaran tentang produk tabungan haji mudharabah

dan menganalisis tentang kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness),

peluang (Opportunity), ancaman (Threats) terhadap produk tabungan haji

Arafah. Perbedaannya dengan kajian terdahulu ialah penulis menganalisis

pengelolaan dana tabungan haji. Pengelolaan dana tabungan haji tidak hanya

menggunakan akad mudharabah saja. Tetapi dapat menggunakan akad yang

lainnnya, dan hubungan antara bank syariah dengan Kementrian Agama RI

dengan menggunakan analisis SWOT.

F. Kerangka Teori dan Konsep

1. Kerangka Teori

Manajemen dalam bahasa arab disebut dengan “idarah”. Menurut istilah

manajemen adalah suatu aktivitas khusus menyangkut kepemimpinan,

pengarahan, pengembangan, personal, perencanaan dan pengawasan terhadap

pekerjaan–pekerjaan yang sedang dilakukan.10

Manajemen dana bank syariah adalah upaya yang dilakukan oleh lembaga

bank syariah dalam mengelola dan mengatur posisi dana yang diterima dari

aktivitas funding untuk disalurkan ke aktivitas financing.11

10 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, Yogyakarta: 2005, h. 13 11 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2005), h. 43

Page 20: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

10

SWOT adalah analisis internal dan eksternal yang digunakan oleh

perusahaan untuk merancang strategi yang akan dilakukan.12 2. Kerangka Konsep

Kerangka konsep dari penelitian ini adalah manajemen dana yaitu upaya

yang dilakukan oleh lembaga bank syariah dalam mengelola dan mengatur

posisi dana yang diterima dari aktivitas funding untuk disalurkan ke aktivitas

financing.13 SWOT adalah analisis internal dan eksternal yang digunakan oleh

perusahaan untuk merancang strategi yang akan dilakukan.14 Dari kerangka

konsep diatas dapat digambarkan sebagai berikut ini:

12 Freddy Rangkuti, Analisis S Kasus Bisnis, Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2008), h. 18 WOT Teknik Membedah

Pengelolaan Dana Tabungan

Haji di Bank Syariah

Pola Kerjasama Bank

Syariah dengan Kemenag

Analisis SWOT Pengelolaan

Dana Tabungan haji

Manajemen Dana

13 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2005), h. 43 14 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2008), h. 18

Page 21: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

11

G. Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut:

1. Tempat dan waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di BNI Syariah Cabang Syariah Jakarta Selatan.

Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus s.d Oktober 2010.

2. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu penelitian

kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang datanya

berupa kata–kata atau kalimat.15 Pendekatan yang digunakan dalam penelitian

ini adalah deskriptif.

3. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang dibutuhkan adalah:

a. Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara

kepada pihak bank yang berkompeten. Serta dikuatkan dengan dokumen-

dokumen yang dimiliki oleh BNI Syariah.

15 Husaini Usman dan Purnomo, Metodologi Penelitian Sosial, cet 1, edisi., 2 (Jakarta: Bumi

Aksara, 2008), h. 99

Page 22: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

12

b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur–literatur

kepustakaan, seperti buku, majalah, jurnal, internet dan sumber lainnya

yang berkaitan dengan materi skripsi ini.

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang lengkap dan objektif, maka dalam

menyusun skripsi ini penulis menggunakan dua metode, yaitu:

a. Observasi

Adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala–gejala

yang diteliti.16

b. Wawancara

Adalah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung.

Disini peneliti akan mewawancarai pihak bank yang berkompeten.17

c. Dokumentasi

Adalah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen–dokumen.18

5. Teknik Pengolahan Data

Setelah pengumpulan data selesai dilakukan maka selanjutnya adalah

proses pengolahan data. Dalam pengolahan data kualitatif pengolahan datanya

dilakukan dengan mentranskip hasil wawancara, mengedit kata, kemudian

16Ibid., h.52 17 Ibid., h.55

18 Ibid., h.69

Page 23: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

13

mengkategorisasikan dan mengklasifikasikan data sesuai dengan masalah atau

tema yang dibahas.

6. Teknik Analisa Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif yang

bersifat deskriptif analisis, yakni penelitian yang menggambarkan data dan

informasi yang berlandaskan fakta–fakta yang diperoleh di lapangan,

dianalisis kemudian ditarik kesimpulan.

H. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan, yaitu meliputi latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review studi terdahulu,

kerangka teori dan kerangka konsep, metodologi penelitian dan sistematika

penulisan

Bab II Tinjauan Teoritis, yaitu meliputi tinjauan umum manajemen bank

syariah, manajemen pengelolaan dana dan analisa SWOT

Bab III Gambaran Umum BNI Syariah, yaitu meliputi sejarah singkat

berdirinya BNI Syariah, visi dan misi, budaya, struktur organisasi, produk dan

jasa BNI Syariah

Bab IV Tabungan Haji pada BNI Syariah dan Pengelolaanya, yaitu meliputi

manajemen pengelolaan dana haji di BNI Syariah, pola kerjasama BNI Syariah

Page 24: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

14

dengan pemerintah dalam pengelolaan dana haji dan analisa SWOT terhadap

pengelolaan dana haji

Bab V Penutup, yaitu meliputi kesimpulan dari penelitian ini dan saran-saran

Page 25: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Tinjauan Umum Manajemen Bank Syariah

1. Pengertian

Kata manajemen berasal dari bahasa Inggris yaitu manage yang berarti

mengurus, mengelola, mengendalikan, mengusahakan, memimpin. Istilah

manajemen mengacu pada proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan

kegiatan–kegiatan kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif.1

Manajemen dalam bahasa arab disebut dengan idarah. Idarah diambil dari

kata adartasy-syai’a atau perkataan adarta bihi. Menurut istilah manajemen

adalah suatu aktifitas khusus menyangkut kepemimpinan, pengarahan,

pengembangan, personal, perencanaan dan pengawasan terhadap pekerjaan–

pekerjaan yang sedang dilakukan.2

Manajemen adalah suatu proses pelaksanaan untuk melaksanakan dan

mengawasi suatu tujuan tertentu. Dalam perubahan dan perkembangan

industri bisnis perbankan, manajemen diarahkan pada bagaimana mengatur,

1 Stephen P. Robbins dan Mary Coulter, Manajemen, (Jakarta: PT. Prenhallindo, 1999), Jilid I

ed. Bahasa Indonesia, h. 8

2 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2005), h. 13

14

Page 26: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

15

mengelola asset bank, meningkatkan produktivitas bank, menekan resiko-

resiko yang mengancam laju perkembangan dan kerugian bank.3

Dalam pandangan ajaran Islam, segala sesuatu harus dikerjakan secara

rapi, benar, tertib dan teratur. Allah SWT sangat mencintai perbuatan yang

terencana dengan baik, sebagaimana dijelaskan dalam al–Qur’an surat ash–

Shaff: 4 yang berbunyi:

⌧ ⌦

)4 : 61/الصف(

Artinya: “Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang–orang yang berjuang di jalanNya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kukuh.”(QS. ash-Shaff/ 61: 4)

Ilmu manajemen syariah tidak hanya ditempuh sebagai ilmu belaka.

Melainkan dikembangkan juga petunjuk–petunjuk yang mengatur tindakan

manusia dalam organisasi yang dipengaruhi oleh pandangan dasar.4

Pandangan dasar yang dimaksud adalah pengertian dan keyakinan awal

manusia yang mempengaruhi semua pemikiran dan tindakan lebih lanjut. Oleh

karena itu manajemen syariah sebagai bagian dari karakteristik ilmu

manajemen yang sangat syarat dengan nilai dan tidak hanya berorientasi

kepada aspek tujuan materi–duniawi semata, tetapi juga tidak terlepas dari

3 Muhammad, Bank Syariah Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia, (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2005), hal. 17 4 Misbahul Munir, Ajaran–Ajaran Ekonomi Rasulullah Kajian Hadits Nabi dalam Perspektif

Ekonomi, (Malang: UIN-Malang Press, 2007), hal. 200

Page 27: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

16

nilai–nilai keimanan dan ketauhidan.5 Nilai–nilai keimanan dan ketauhidan ini

diharapkan dapat mengontrol segala aktivitas yang dilakukan dan diputuskan

oleh seorang manager. Seorang manager harus bersikap hati-hati dalam

mengambil setiap keputusan. Sehingga kebijakan yang dikeluarkan oleh

manager tidak bertentangan dengan hukum formal dan syariah Islam.

2. Fungsi–Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang melekat di dalam

proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam

melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama

kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol

pada awal abad ke-20. Henry menyebutkan ada lima fungsi manajemen yaitu

merancang, mengorganisasi, menyusun staf, mengarahkan dan

mengendalikan. Namun, saat ini kelima fungsi tersebut diringkas menjadi

empat, yaitu:6

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan

secara matang daripada hal–hal yang akan dikerjakan di masa yang akan

datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan dengan

5 Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktik (Jakarta: Gema

Insani, 2003), h. 5

6 Stephen P. Robbins dan Mary Coulter, Manajemen, (Jakarta: PT. Prenhallindo, 1999), Jilid I ed. Bahasa Indonesia, h. 8

Page 28: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

17

sumber daya yang dimiliki. Pada hakekatnya perencanaan adalah proses

penentuan cara–cara terbaik yang dilakukan dalam pencapaian tujuan di

antara berbagai cara (alternatif) yang tersedia. Adapun maksud dari

perencanaan adalah agar pelaksanaan dapat berjalan dengan baik,

sistematis, tidak tumpang tindih dan tidak ada yang terlewatkan. Dalam

perencanaan, kegiatan yang ditentukan meliputi, apa yang dikerjakan,

bagaimana mengerjakannya, mengapa mengerjakan, siapa yang

mengerjakan, kapan harus dikerjakan, di mana kegiatan itu harus

dilakukan.

Tahap pertama dalam perencanaan adalah mengidentifikasi alternatif–

alternatif yang tersedia, kemudian memilih salah satu dari pelbagai

alternatif tersebut yang paling baik dan cocok dengan tujuan yang ingin di

capai.7Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi

manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat

berjalan.

b. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan

besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian

mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan

orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-

7 Krismiaji, Dasar–Dasar Akuntansi Manajemen, (Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan

AMP YKPN, 2002), Cet. Ke- 2, h. 2

Page 29: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

18

bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan

tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya,

bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung

jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.

c. Memimpin (Leading)

Memimpin adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua

anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan

perencanaan manajerial dan usaha. Sekaligus mengarahkan dan memotivasi

semua pihak yang terlibat dan memecahkan konflik yang terjadi.

d. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan sering disebut juga pengendalian adalah memantau

kegiatan untuk memastikan dan mengoreksi bahwa kegiatan–kegiatan

diselesaikan seperti yang telah direncanakan sebelumnya.8

Jadi, dapat dilihat proses manajemen dalam suatu perusahaan yaitu dari

proses perencanaan yang matang, pengorganisasian yang bertujuan untuk

mempermudah pelaksanaan, sampai dengan proses pengawasan untuk

mengawasi jalannya suatu kegiatan yang telah direncanakan. Kemudian

mengevaluasi hasil yang telah dicapai.

8 Stephen P. Robbins dan Mary Coulter, Manajemen, (Jakarta: PT. Prenhallindo, 1999), Jilid I

ed. Bahasa Indonesia, h. 9

Page 30: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

19

B. Manajemen Pengelolaan Dana Bank Syariah

Bank sebagai salah satu lembaga keuangan yang aktifitasnya adalah

menghimpun dana dari masyarakat yang mengalami kelebihan dana (surplus

unit) dan manyalurkannya kepada masyarakat yang kekurangan dana (deficit

unit). Hubungan antara bank syariah dengan nasabahnya adalah hubungan

kemitraan. Di mana yang satu bertindak sebagai penyandang dana (shahibul

maal) dan yang lain sebagai pengelola dana (mudharib).9

Pengelolaan dalam kamus bahasa Indonesia adalah mengerjakan sesuatu

agar menjadi lain atau menjadi lebih sempurna. Sedangkan dana adalah uang

tunai yang dimiliki atau dikuasai oleh bank.10 Yang terpenting bagi bank adalah

bagaimana mengelola sumber dana yang tersedia dan mengelola dana masyarakat

mulai dari perencanaan kebutuhan, pelaksanaan pencarian dana dan

pengendaliannya. Dengan kata lain, manajemen pengelolaan dana adalah suatu

kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian terhadap penghimpunan

dana yang ada di masyarakat.

Pertumbuhan bank sangat dipengaruhi dari kemampuannya dalam

menghimpun dana dari masyarakat, baik berskala kecil maupun besar dan dengan

9 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta: Ekonosia, 2005), h. 43

10 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta: Ekonosia, 2005), h. 49

Page 31: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

20

masa pengendapan yang memadai. Bank syariah dapat menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk:11

1) Titipan (wadiah), yaitu simpanan yang dijamin keamanan dan

pengembaliannya tetapi tanpa memperoleh imbal hasil.

2) Partisipasi modal di mana bank dan nasabahnya bekerja sama dengan berbagi

hasil dan resiko secara proposional.

3) Investasi khusus (mudharabah muqayyadah) di mana bank bertindak sebagai

manajer investasi untuk memperoleh fee.

Setelah dana pihak ketiga (DPK) terkumpul maka bank harus

mempersiapkan strategi penggunaan dana–dana tersebut. Dana–dana tersebut

dialokasikan sesuai dengan kebijakan yang telah digariskan. Tujuan dari alokasi

dana ini adalah untuk mencapai tingkat profitabilitas yang cukup dan tingkat

resiko yang rendah. Serta mempertahankan kepercayaan masyarakat dengan

menjaga agar posisi likuiditas tetap aman.12 Pola penghimpunan dana dan

pengalokasiannya dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu:13

1) Pendekatan pusat pengumpulan dana (pool of funds approarch), yaitu dengan

melihat sumber–sumber dana dan penempatannya. Di mana dana yang

diperoleh dari berbagai sumber diperlakukan sebagai dana tunggal sehingga

11 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta: Ekonosia, 2005), h. 50 12 Ibid., h. 55

13 Zainul Arifin, Dasar–Dasar Manajemen Bank Syariah,Cet 4, (Jakarta: Pustaka Alvabet, 2006) h. 55

Page 32: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

21

sumber dana tidak lagi dibedakan berdasarkan jenis dan sifat sumber dana,

selanjutnya dana dialokasikan berdasarkan prioritas dan strategi perusahaan.

Gambar 2.114

Sumber & Penggunaan Dana Berdasarkan Pendekatan Pusat

Pengumpulan Dana (Pool of Approarch) Sumber dan Penggunaan Dana (Pool of Fund Approarch)

Sumber Dana

Penggunaan Dana

Wadiah Primary

Reserve

Secondary Reserve

Qardh

Mudharabah Muthlaqah

Dana Pool

Musyarakah

Mudharabah Salam Istishna Musyarakah Ijarah

Aktiva Tetap Mudharabah Muqayyadah

Special Project

14 Zainul Arifin, Dasar–Dasar Manajemen Bank Syariah,Cet 4, (Jakarta: Pustaka Alvabet,

2006) h. 55

Page 33: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

22

2) Pendekatan alokasi aktiva (assets allocation approarch), yaitu penempatan

masing-masing jenis dana ke dalam aktiva bank. Di mana dana yang diperoleh

dari berbagai sumber tidak dianggap sebagai dana tunggal sehingga dalam

alokasinya diperlakukan secara individu dengan pertimbangan karakterisitik

masing-masing sumber dana.

Gambar 2.215

Sumber & Penggunaan Dana Berdasarkan Assets

Allocation Approarch

Sumber Dana Penggunaan

Dana

Wadiah Primary

Reserve

Secondary Reserve

Qardh

Mudharabah Muthlaqah

Murabahah

Salam Istishna Ijarah

Mudharabah Muqayyadah

Mudharabah

Musyarakah Musyarakah Aktiva tetap

15 Zainul Arifin, Dasar–Dasar Manajemen Bank Syariah,Cet 4, (Jakarta: Pustaka Alvabet,

2006) h. 56

Page 34: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

23

C. Analisa SWOT

1. Pengertian

Dalam pengelolaan dan pengembangan suatu kegiatan atau usaha

diperlukan suatu perencanaan strategis, yaitu suatu pola atau struktur sasaran

yang paling mendukung dan melengkapi menuju ke arah tujuan yang akan

dicapai. Sebagai persiapan perencanaan, agar dapat memilih dan menetapkan

strategi dan sasaran sehingga tersusun program–program yang efektif dan

efisien maka diperlukan suatu analisis yaitu Analisis SWOT.16

Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun

secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman

(Threats).17Perencanaan strategis (strategic planner) suatu perusahaan harus

menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan yaitu kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman pada kondisi yang ada saat ini.

Analisis SWOT secara sederhana dapat dipahami sebagai pengujian

terhadap kekuatan dan kelemahan internal organisasi, Serta kesempatan dan

ancaman lingkungan eksternalnya.

16 Analisa SWOT, diakses dari http://www.geocities.com/bela-jar/swot.html, pada tanggal 16

Juli 2010 17Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis: Reorientasi Konsep

Perencanaan Stretegis untuk Menghadapi Abad 21, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 18

Page 35: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

24

Faktor eksternal adalah faktor lingkungan di luar lembaga baik langsung

maupun tidak langsung. Faktor eksternal dapat memberikan dampak positif

maupun negatif pada kinerja lembaga. Artinya terdapat faktor yang

memberikan peluang/ kesempatan dan ada pula yang sebaliknya, memberikan

ancaman.18 Sedangkan faktor internal adalah lingkungan yang berada di dalam

organisasi itu sendiri. Faktor internal inilah yang memberikan dampak/

menunjukkan adanya kekuatan atau kelemahan suatu organisasi, baik yang

sudah lampau, kini, maupun masa yang akan datang.

Analisis eksternal adalah suatu proses yang digunakan dalam perencanaan

strategis untuk memantau lingkungan dalam menentukan peluang dan ancaman.

Peluang adalah faktor-faktor lingkungan luar yang positif. Sedangkan ancaman

adalah faktor lingkungan luar yang negatif. Analisis internal adalah suatu

proses yang digunakan dalam perencanaan strategis untuk menilai atau

mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan tiap-tiap divisi dalam suatu

organisasi.

2. Tujuan Analisis SWOT

Analisis SWOT pada suatu perusahaan adalah untuk membenarkan faktor–

faktor internal dan eksternal suatu perusahaan. Apabila terdapat kesalahan agar

perusahaan itu tetap berjalan dengan baik, yaitu dengan mengelola untuk

18 Michael A. Hitt, dkk, Manajemen Strategis: Daya Saing dan Globalisasi; Konsep, (Jakarta:

Salemba Empat, 2002), ed. Bahasa Indonesia, peraga 5, hal. 2

Page 36: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

25

mempertahankan serta memanfaatkan peluang yang ada secara baik. Dan

perusahaan harus mengatasi kelemahan yang ada dengan membuat kelemahan

tersebut menjadi kekuatan, serta mengatasi ancaman yang ada.19 Untuk itu

perusahaan harus mempunyai strategi dalam menjalankan kegiatan-kegiatannya

dan mengambil suatu keputusan yang baik bagi perusahaannya.

3. Pendekatan Interaksi SWOT

Terdapat dua model analisa SWOT yang umum digunakan, yaitu:20

1) Model / Pendekatan Kualitatif

Model ini dikembangkan oleh Kearns dengan model yaitu menampilkan

delapan kotak yaitu dua paling atas adalah kotak faktor eksternal (peluang

dan tantangan). Sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal

(kekuatan dan kelemahan) dan empat kotak lainnya merupakan isu–isu

strategis yang timbul sebagai titik hasil pertemuan antara faktor internal dan

eksternal. Dapat kita lihat pada gambar di bawah ini

19 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis: Reorientasi Konsep Perencanaan Stretegis untuk Menghadapi Abad 21 (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 12

20 M. Ismail Yusanto dan M. Karebet Widjajakusuma, Manajemen Strategis Persfektif

Syariah, (Jakarta: Khairul Bayan, 2003), Cet ke-1, h. 29

Page 37: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

26

Gambar 2.321

Interaksi Matriks SWOT Kearns

FAKTOR

EKSTERNAL

FAKTOR

INTERNAL

S W

O

SO (A):

Comparative

Adventeges

ST (B):

Mobilitazion

T

WO ( C )

Divestement/

Investement

WT (D):

Damage

Control

Gambar 2.4

Kombinasi dan Matriks SWOT menurut Kearns22

IFAS

EFAS

STRENGTHS (S)

• Tentukan 5-10 faktor–

faktor kekuatan internal

WEAKNESSES (W)

• Tentukan 5–10 faktor-

faktor kelemahan

internal

OPPORTUNIES (O)

• Tentukan 5–10 faktor

peluang eksternal

STRATEGI SO

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan

peluang

STRATEGI WO

Ciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan

untuk memanfaatkan

peluang

21 M. Ismail Yusanto dan M. Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta:

Gema Insani Press, 2002), h. 82 22 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis: Reorientasi Konsep

Perencanaan Stretegis untuk Menghadapi Abad 21 (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 31

Page 38: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

27

TREATHS (T)

• Tentukan 5–10 faktor

ancaman eksternal

STRATEGI ST

Ciptakan strategi yang

mengunakan kekuatan

untuk untuk mengatasi

ancaman

STRATEGI WT

Ciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan

dan menghindari ancaman

2) Model / Pendekatan Kuantitatif

Dalam pendekatan ini data yang digunakan adalah angka–angka yang

diambil dari data SWOT kualitatif. Analisis kuantitatif ini dikembangkan

oleh Pearce dan Robinson.23 Prosedur penggunaan ini menggunakan tiga

tahap, yaitu:

a) Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) poin faktor serta jumlah

total perkalian skor dan bobot (c = a × b) pada setiap faktor SWOT.

Untuk memudahkan penilaian dan penghitungan dapat digunakan rentan

skor 1–5, untuk bobot yaitu dengan member poin dengan saling

ketergantungan.

b) Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d = S –

W) dan faktor dengan T (e = O – T) perolehan angka (e = y) selanjutnya

menjadi nilai / titik pada sumbu Y.

c) Mencari posisi perusahaan yang ditunjukkan untuk titik (x,y) pada

kuadran SWOT . Pearce dan Robinson memberikan empat kemungkinan

23 M. Ismail Yusanto dan M. Karebet Widjajakusuma, Manajemen Strategis Persfektif

Syariah, (Jakarta: Khairul Bayan, 2003), Cet ke-1, h. 30

Page 39: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

28

posisi perusahaan melalui pemetaan kuadran. Berikut adalah gambar tabel

dan kuadran analisis SWOT Pearce dan Robinson.

Gambar 2.524

Analisis Internal

No S SKOR BOBOT TOTAL

1 Tentukan 5-10 kekuatan internal

Total

No W SKOR BOBOT TOTAL

1 Tentukan 5-10 kelemahan internal

Total

Selisih total kekuatan – total kelemahan = S –W = X

Gambar 2.625

Analisis Eksternal

No O SKOR BOBOT TOTAL

1 Tentukan 5-10 peluang internal

Total

24 M. Ismail Yusanto dan M. Karebet Widjajakusuma, Manajemen Strategis Persfektif

Syariah, (Jakarta: Khairul Bayan, 2003), Cet ke-1, h. 31 25 Ibid., h. 34

Page 40: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

29

No T SKOR BOBOT TOTAL

1 Tentukan 5–10 tantangan internal

Total

Selisih total peluang – total tantangan = O – T = Y

4. Mekanisme dan Ancangan Strategi Analisis SWOT26

a. Mekanisme SWOT

Mekanisme SWOT mencakup tiga tahap, yaitu:

1) Penyepakatan persepsi di antara stakeholder. Di bawah ini disampaikan

upaya–upaya sistematis untuk dapat dipergunakan sebagai bahan untuk

mendeskripsikan kondisi yang dihadapi.

2) Pengisian informasi untuk tiap variabel atau aspek SWOT setelah

mengenali pengertian/ batasan tiap aspek SWOT di atas menjadi sangat

diperlukan untuk mendapatkan isinya. Yang paling memungkinkan untuk

mendapatkan isi tersebut dengan cara:

a. Brainstorming: saling mengajukan pendapat atas dasar pengalamannya

untuk didiskusikan bersama–sama sampai didapat kesepakatan bahwa

apa yang disampaikan memang sesuai untuk mengisi aspek SWOT.

b. Kuestioner: untuk menginventarisir berbagai pandangan atau pendapat

tentang isi dari aspek SWOT.

26 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis: Reorientasi Konsep Perencanaan Stretegis untuk Menghadapi Abad 21 (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 19

Page 41: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

30

3) Memakai relevansi data

Melalui mekanisme koleksi data seperti dimaksud di atas akan

menghasilkan beberapa temuan/ identifikasi yang berupa daftar di tiap

aspek SWOT. Dengan kedalaman informasi yang berbeda–beda, maka

daftar tersebut perlu disusun persepsi yang sama di antara stakeholder,

yaitu dengan cara menyusun bobot tiap temuan di masing–masing aspek

SWOT, seperti tabel berikut:

No. Aspek SWOT Hasil Identifikasi Bobot A B C

1. Kekuatan 1. Perusahaan memiliki citra yang

baik di masyarakat.

2. Perusahaan memiliki jaringan

kerja yang luas.

3. Lokasi perusahaan strategis

v v

v

2. Kelemahan 1. Promosi perusahaan terhadap

produk masih kurang

2. Produk yang ditawarkan masih

sedikit/ terbatas

v v

3. Peluang 1. Faktor ekonomi yang membaik

2. Meningkatnya taraf hidup

masyarakat

v v

4. Ancaman 1. Banyaknya pesaing perusahaan

2. Faktor ekonomi setelah krisis

v v

Page 42: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

31

Ket: kategori bobot A adalah yang paling diutamakan atau signifikan.

Sangat berpengaruh dan harus segera di antisipasi. Demikian juga sampai

kategori C sebagai ukuran yang paling rendah.

Hasil akhir dari keseluruhan proses adalah berupa informasi kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman yang disepakati untuk seluruh

stakeholder yang akan menjadi bahan masukan utama bagi penyusun

strategi penanganan isu. Informasi SWOT di sini mengandung bahwa:

a) Pengelompokkan informasi ke dalam masing–masing aspek SWOT

sudah tidak diragukan lagi dengan adanya persepsi yang sama.

b) Peran/ keterkaitan antara tiap informasi di dalam tiap kelompok aspek

SWOT sudah dapat dibedakan karena keberadaan bobot masing–

masing.

b. Ancangan Strategi SWOT

Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang

(Opportunities) dan ancaman (Thearts) dengan faktor internal kekuatan

(Strenghts) dan kelemahan (Weaknesses).27 Faktor internal diperoleh dari

lingkungan perusahaan, seperti laporan keuangan, kegiatan operasional dan

lain–lain. Sedangkan faktor eksternal diperoleh dari lingkungan luar

perusahaan, seperti dari pemerintah, kompetitor dan lain–lain. Perencanaan

27 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Hukum Bisnis, (Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2006), Cet ke-2, h. 19

Page 43: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

32

usaha yang baik dengan metode analisis SWOT dirangkum dengan matriks

SWOT yang dikembangkan oleh Kearsn (1992).

Gambar 2.728

Matriks SWOT

IFAS STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W) EFAS OPPORTUNIES (O) SO Agresif WO Turn - Around

TREATHS (T) ST Diversifikasi WT Defensif

IFAS adalah internal strategic Faktors Analysis Summary yaitu faktor–

faktor strategis internal suatu perusahaan. EFAS adalah External Strategic

Faktor Analysis Summary yaitu faktor–faktor strategis eksternal suatu

perusahaan. Keduanya dibandingkan yang dapat menghasilkan alternatif

strategis Strengthts–Opportunities (S–O), Strengths–Threats (S–T),

Weakness–Opportunities (W–O) dan Weakness–Threats (W–T). Hasil analisis

pada tabel Matriks Evaluasi faktor eksternal dan matriks evaluasi faktor

internal dipetakan pada matriks posisi organisasi dengan cara sebagai

berikut:29

a. Sumbu horizontal (x) menunjukkan kekuatan dan kelemahan sedangkan

sumbu vertikal (y) menunjukkan peluang dan ancaman.

28 M Ismail Yusanto dan M Karebet Wijayakusuma, Menggagas Bisnis Islami (Jakarta: Gema Insani Press, 2002) Cet 1 h. 19

29 M Ismail Yusanto dan M Karebet Wijayakusuma, Menggagas Bisnis Islami (Jakarta: Gema Insani Press, 2002) Cet 1 h. 21

Page 44: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

33

b. Posisi perusahaan ditentukan dengan hasil analisis sebagai berikut:

1) Jika peluang lebih besar daripada ancaman maka nilai y > 0 dan

sebaliknya apabila ancaman lebih besar daripada peluang maka nilai y <

0

2) Jika kekuatan lebih besar daripada kelemahan maka x > 0 dan

sebaliknya apabila kelemahan lebih besar daripada kekuatan maka nilai

x < 0

Gambar 2.8 Diagram Analisis SWOT30

3. Mendukung Strategi turn -arround 1. Mendukung Strategi Agresif

2. Mendukung Strategi Defensif 4. Mendukung strategi diversifikasi

BERBAGAI PELUANG

KELEMAHAN INTERNAL

KEKUATAN INTERNAL

BERBAGAI ANCAMAN

a) Kuadran 1 = Strategi SO : Ini merupakan situasi yang sangat

menguntungkan. Perusahaan memiliki peluang dan kekuatan, sehingga

dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan

dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.

b) Kuadran 2 = Strategi ST : Meskipun menghadapi berbagai ancaman,

perusahaan masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang

30 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis: Reorientasi Konsep Perencanaan Stretegis untuk Menghadapi Abad 21 (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 19

Page 45: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

34

diterapkan adalah menggunakan kekuatan internalnya untuk memanfaatkan

peluang jangka panjang dengan cara startegi diversifikasi.

c) Kuadran 3 = Strategi WO : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang

sangat besar, tetapi di sisi lain ia menghadapi beberapa kendala/ kelemahan

internalnya. Fokus strategi perusahaan adalah meminimalkan masalah–

masalah internal perusahaan.

d) Kuadaran 4 = Strategi WT : Ini merupakan situasi yang sangat tidak

menguntungkan, dimana perusahaan tersebut menghadapi berbagai

ancaman dan kelemahan internal. Kegiatan ini bersifat defensif dan

berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari

ancaman.31

31 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis: Reorientasi Konsep

Perencanaan Stretegis untuk Menghadapi Abad 21 (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 31

Page 46: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

BAB III

GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH

A. Sejarah Berdirinya BNI Syariah

PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk merupakan bank umum

pemerintah pertama yang didirikan pada tangggal 5 Juli 1946.1 Namun seiring

perkembangan zaman dan adanya permintaan dari masyarakat akan perbankan

syariah serta mewujudkan visinya menjadi Universal Banking, maka sejak bulan

April 2000 BNI telah membentuk Unit Usaha Syariah (UUS) yang sesuai dengan

UU No. 10 tahun 1998.

BNI menjadi salah satu pelopor dalam pengembangan Bank Syariah di tanah

air. Di mana pada tahun 1999 tepatnya bulan November dibentuklah tim proyek

syariah, dengan tujuan untuk memperluas segmen BNI. Kemudian Bank

Indonesia mengeluarkan izin prinsip dan usaha untuk beroperasinya Unit Usaha

Syariah (UUS) Bank BNI. BNI Syariah beroperasi pertama kali pada tanggal 29

April 2000 yang ditandai dengan dibukanya 5 kantor cabang sekaligus di kota

Malang, Yogyakarta, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Pada tanggal 29 April

1 BNI, Profil perusahaan, Booklet, (Jakarta: BNI Syariah, 2007), h. 8

35

Page 47: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

36

tersebut sekaligus diperingati sebagai hari lahir atau Milad BNI Syariah. Saat ini

telah terdapat 2 cabang prima, 14 cabang regular dan 14 KCPS.2

Selanjutnya berlandaskan peraturan Bank Indonesia No 8/3/PBI/2006

tentang pemberian ijin bagi kantor cabang Bank konvensional yang memiliki unit

usaha syariah untuk melayani pembukaan rekening produk dana syariah, BNI

Syariah merespon ketentuan ini dengan cara bersinergi dengan cabang

konvensional guna melakukan “office channelling”. Hingga saat ini outlet

layanan syariah pada kantor cabang konvensional berjumlah 636 outlet.3

Sejalan dengan peningkatan load business, BNI Syariah melakukan spin off

(pemisahan) berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia

No.12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010, maka telah diperoleh izin usaha

bank umum syariah (BUS) PT Bank BNI Syariah atau BNI Syariah, dan mulai

efektif per tanggal 19 Juni 2010.4 Melalui spin off ini manajemen BNI Syariah

akan lebih fokus mengelola bisnis, independen, fleksibel serta responsif dalam

memenuhi kebutuhan nasabah sehingga Bank BNI Syariah dapat menjadi bank

syariah pilihan atau bank of choice. BNI Syariah menjadi satu dari empat anak

perusahaan BNI Corporate selain BNI Life, BNI Multifinance, BNI Securities.

BNI Corporate memiliki 99,9 persen saham di BNI Syariah dan sisanya dimiliki

2BNI Syariah, Sejarah BNI Syariah, (Jakarta: BNI Syariah, 2007), diakses dari http://www.bni.co.id/Syariah/TentangKami/tabid/367/Default.aspx pada tanggal 21 September 2010, h. 1

3 Ibid., h. 1 4BNI Syariah, PT BNI Syariah resmi menjadi Bank Umum Syariah,

http://www.bni.co.id/BeritaBNI/SiaranPers/tabid/246/articleType/ArticleVeew/articleId/325/PT-Bank-BNI-Syariah-resmi-menjadi-Bank-Umum- Syariah.aspx diakses pada tanggal 24 September 2010.

Page 48: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

37

BNI Life. Hingga akhir 2010 BNI Syariah memiliki aset Rp 5,2 triliun, total dana

masyarakat Rp 4,2 triliun, total pembiayaan Rp 3,2 triliun, dan modal sebesar Rp

1 triliun, dengan customer based lebih dari 420.000 nasabah.5 Ini menujukkan

eksistensi bank BNI Syariah dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada

masyarakat Indonesia, serta dapat memberikan sistem perbankan syariah sebagai

alternatif bagi kaum muslim yang membutuhkan produk atau layanan yang

bernafaskan Islam.

B. Tujuan Berdirinya BNI Syariah

Tujuan didirikannya BNI Syariah tercermin dalam visi dan misi bank BNI

Syariah itu sendiri.

Adapun visi dan misi BNI Syariah adalah:6

1. Visi

Menjadi Bank Syariah yang unggul dalam layanan dan kinerja dengan

menjalankan bisnis sesuai kaidah sehingga insya Allah membawa berkah.

5 BNI Syariah resmi jadi bank umum syariah, diakses dari

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/06/18/16464987/BNI.Syariah.Resmi.Jadi.Bank.Umum.Syariah pada tanggal 13 Desember 2010

6 BNI Syariah, Visi Misi, (Jakarta: BNI Syariah, 2007), diakses dari

http://www.bni.co.id/Syariah/TentangKami/tabid/367/Default.aspx pada tanggal 21 September 2010, h. 1

Page 49: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

38

2. Misi

Secara istiqomah melaksanakan amanah untuk memaksimalkan kinerja dan

layanan perbankan dan jasa keuangan syariah sehingga dapat menjadi bank

syariah kebanggaan anak negeri.

C. Budaya Kerja BNI Syariah

Budaya Kerja BNI ”PRINSIP 46” merupakan Tuntunan Perilaku Insan BNI,

yang terdiri dari 4 (Empat) Nilai Budaya Kerja. Dan setiap Nilai Budaya Kerja

BNI memiliki Perilaku Utama yang merupakan acuan bertindak bagi seluruh

Insan BNI, ada 6 (enam) Perilaku Utama Insan BNI yaitu:7

4 NILAI

BUDAYA KERJA

BNI

6 NILAI PERILAKU

UTAMA

INSAN BNI

Profesionalisme

(Professionalism)

Memiliki kompetensi

handal dan

berkomitmen

memberikan hasil

terbaik

• Meningkatkan

Kompetensi dan

Memberikan Hasil

Terbaik

Integritas

(Integrity)

Berkomitmen untuk

selalu konsisten antara

pikiran, perkataan dan

• Jujur, Tulus dan

Ikhlas

• Disiplin, Konsisten

7BNI Syariah, Budaya perusahaan, diakses dari

http://www.bni.co.id/tentangBNI/BudayaPerusahaan/tabid/190/Default.aspx pada tanggal 12 Desember 2010

Page 50: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

39

perbuatan yang

dilandasi oleh kata

hati dan kepercayaan

pada prinsip-prinsip

kebenaran yang hakiki

dan

Bertanggungjawab

Orientasi Pelanggan

(Customer

Orientation)

Senantiasa

mengutamakan

kepentingan

Pelanggan dengan

dilandasi sikap saling

menghargai dan

hubungan kemitraan

yang sinergis

• Memberikan

Layanan Terbaik

Melalui Kemitraan

yang Sinergis

Perbaikan Tiada

Henti

(Continuous

Improvement)

Senantiasa mencari

peluang dan solusi

untuk meningkatkan

layanan dan kinerja

yang melampaui

harapan Pelanggan

• Senantiasa

Melakukan

Penyempurnaan

• Kreatif dan Inovatif

D. Struktur Organisasi BNI Syariah

BNI Syariah secara struktur tidak terpisah dari organisasi BNI lainnya.

Adapun struktur organisasi BNI Syariah dapat kita lihat pada tabel berikut ini:

Page 51: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

40

Struktur Organisasi BNI Syariah8

Dewan Pengawas Syariah Dewan Komisaris

Kelompok Perbankan Syariah

Pengelolaan Pengembangan Bisnis Syariah

Pengelolaan Treasury & Investement

Pengelolaan Penunjang

Bisnis Syariah

Kontrol Intern

Unit Pemasaran

Bisnis Unit Umum & Akuntansi

Unit Operasional

Bisnis Operasional

Cabang Syariah

Bagian UmumPengelolaan Penyeliaan

Bisnis Syariah

Divisi Syariah

Direktur Ritel

Direktur Utama

Rapat Umum Pemegang Saham

PT. Bank Negara Indonesia PERSERO, Tbk

8 Struktur Organisasi BNI, diakses dari http://bni.co.id/Portals/0/Document/struktur2010.jpg,

pada tanggal 12 Desember 2010

Page 52: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

41

E. Produk dan Jasa BNI Syariah

1. Produk Dana

a. BNI iB Giro

Giro Syariah merupakan produk yang memberikan segala kemudahan

dalam bertransaksi. Giro Syariah mendukung usaha customer dengan

kemudahan on-line pada cabang-cabang BNI di seluruh Indonesia. Giro

Syariah ini menggunakan prinsip wadiah yadh dhamanah yang merupakan

titipan dana murni yang dengan seizin dari pemilik, dana ini dapat

dioperasikan oleh bank untuk mendukung sektor riil dengan jaminan

bahwa dana dapat diambil sewaktu–waktu oleh pemilik dana dengan

menggunkan media Cek atau Bilyet Giro.9

b. Tabungan iB Plus

Tabungan iB Plus adalah tabungan yang dikelola berdasarkan prinsip

Mudharabah Mutlaqah. Dengan prinsip ini dana tabungan akan

diinvestasikan secara produktif dalam investasi yang halal sesuai dengan

prinsip syariah. Keuntungan dari investasi akan dibagihasilkan antara

nasabah dan Bank sesuai dengan nisbah yang telah disepakati di awal

pembukaan rekening tabungan.10

9BNI Syariah, BNI iB Giro, diakses dari

http://www.bni.co.id/Syariah/ProdukDanadanJasa/DanaPersonal/BNIiBGiro/tabid/178/Default.aspx, pada tanggal 12 Desember 2010

10BNI Syariah, Tabungan iB Plus, diakses dari

http://www.bni.co.id/Syariah/ProdukDanadanJasa/DanaPersonal/TabunganiBPlus/tabid/178/Default.aspx, pada tanggal 12 Desember 2010

Page 53: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

42

c. BNI iB Deposito

BNI iB Deposito diperuntukkan bagi mereka yang ingin memiliki

investasi berjangka yang menguntungkan dan menenangkan.

Menggunakan prinsip Mudharabah Mutlaqah, BNI iB Deposito mengelola

dana masyarakat dengan cara disalurkan untuk pembiayaan usaha

produktif maupun pembiayaan konsumtif yang halal dan bermanfaat untuk

kemaslahatan umat.11

d. BNI iB Tapenas

BNI iB Tapenas membantu merencanakan dan mempersiapkan dana

pendidikan sedini mungkin untuk buah hati. Dengan setoran sesuai

kemampuan dan perlindungan asuransi, BNI iB Tapenas dapat membantu

masyarakat mewujudkan rencana masa depan keluarga yang lebih baik.12

e. BNI iB Haji

Tabungan haji BNI Syariah yaitu BNI iB Haji merupakan produk

tabungan yang dikhususkan untuk memenuhi Biaya Perjalanan Ibadah

Haji (BPIH) yang dikelola secara aman dan bersih sesuai syariah.

Tabungan ini hanya dapat diambil ketika nasabah akan menunaikan

11BNI Syariah, iB Deposito, diakses dari

http://www.bni.co.id/Syariah/ProdukDanadanJasa/DanaPersonal/TabunganiBDeposito/tabid/178/Default.aspx, pada tanggal 12 Desember 2010

12BNI Syariah, iB Tapenas, diakses dari

http://www.bni.co.id/Syariah/ProdukDanadanJasa/DanaPersonal/TabunganiBTapenas/tabid/178/Default.aspx, pada tanggal 12 Desember 2010

Page 54: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

43

ibadah haji, atau pada kondisi–kondisi tertentu sesuai dengan perjanjian

nasabah.

Adapun aplikasi dan prosedur tabungan haji bank BNI Syariah sesuai

keputusan Ditjen Bimas dan urusan haji tanggal 13 Agustus 1998,

tabungan haji merupakan setoran awal sesuai tahun yang dikehendaki,

sehingga diatur prosedur pembukaan rekening tabungan haji dengan

persyaratan sebagai berikut:13

1) Yang dapat menjadi penabung BNI iB Haji adalah setiap lapisan

masyarakat secara perorangan atau pribadi yang mempunyai niat

untuk menunaikan ibadah haji dengan terencana

2) Pembukaan BNI iB Haji, mendaftarkan penabung ke SISKOHAT dan

dinyatakan sah sebagai calon haji sesuai tahun keberangkatan yang

dikehendaki (jika sudah mencapai saldo minimum)

3) Pembukaan rekening BNI iB Haji dilakukan di kantor cabang BNI

Syariah yang domisilinya sama dengan domisili penabung, hal ini

diperlukan untuk keperluan Kemenag dalam pembuatan paspor dan

mengatur keberangkatan haji.

4) Calon penabung atas nama pribadi penabung sendiri datang ke cabang

BNI Syariah membawa kartu identitas diri asli dan masih berlaku

(KTP/SIM/PASPOR/KTM/KP) dan satu lembar foto copynya dan

13 Wawancara dengan Ibu Cucu Zakiyah selaku Penyelia Customer Service BNI Syariah pada

tanggal 14 September 2010 di BNI Cabang Syariah Jakarta Selatan

Page 55: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

44

melakukan setoran pertama dan merupakan saldo minimum sebesar

Rp. 500.000,- dan diblokir oleh sistem (tidak dapat ditarik) dan setoran

selanjutnya minimum Rp. 5.000,-

5) Cabang mendaftarkan pemilik BNI iB Haji ke dalam SISKOHAT

dengan memasukkan data dalam SISKOHAT meliputi nama calon

haji, nomor rekening BNI iB Haji, alamat, jumlah setoran dan tahun

keberangkatan

6) Penabung menerima Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH) dari kantor

Kementerian Agama (Kandepag) Kabupaten/Kodya untuk dilengkapi

pengisisan biodata tersebut. Kelengkapan data calon haji berdasarkan

SPPH tersebut dimasukkan dalam SISKOHAT oleh petugas kantor

Kementerian Agama (Kandepag) Kabupaten/Kodya.

7) Penabung sebagai calon haji yang telah memiliki BNI iB Haji dan

telah melaporkan diri ke petugas Kantor Kementerian Agama

(Kandepag) kabupaten/Kodya sesuai domosili dan terdaftar dalam

SISKOHAT dinyatakan sah sebagai calon haji sesuai tahun yang

dikehendaki.

8) Kepada penabung tidak dibebani biaya administrasi dengan kata lain

bebas dari biaya pembukaan rekening, biaya pengelolaan rekening

maupun biaya penutupan rekening.

Page 56: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

45

Manfaat dan Keunggulan yang diperoleh14

a. Bebas biaya administrasi.

b. Calon haji ditutup asuransi kecelakaan diri dan kematian.

c. Dapat melakukan setoran di seluruh cabang BNI (on line).

d. Setoran ringan.

e. On-line dengan Siskohat.

f. Memperoleh Bagi Hasil yang menarik yaitu 25% : 75%.

g. Fasilitas autodebet untuk setoran bulanan.

h. Pembukaan rekening dapat dilakukan di lebih 600 Kantor Cabang BNI

(office chanelling).

BNI Syariah memahami bahwa setiap muslim bercita-cita menunaikan

ibadah setidaknya sekali seumur hidup. BNI iB Haji dari BNI Syariah

merupakan produk tabungan yang dikhususkan untuk memenuhi Biaya

Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang dikelola secara aman dan bersih

sesuai syariah.15 BNI iB Haji telah tergabung dalam layanan online

SISKOHAT (Sistem Koordinasi Haji Terpadu) yang memungkinkan jamaah

14 Wawancara dengan Ibu Cucu Zakiyah selaku Penyelia Customer Service BNI Syariah pada

tanggal 14 September 2010 di BNI Cabang Syariah Jakarta Selatan 15BNI Syariah, BNI iB Haji, diakses dari

http://www.bni.co.id/Syariah/ProdukDanadanJasa/DanaPersonal/BNIiBHaji/tabid/178/Default.aspx, pada tanggal 12 Desember 2010

Page 57: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

46

haji memperoleh kepastian porsi dari Kementrian Agama pada saat jumlah

tabungan telah memenuhi persyaratan.16

Tabungan iB Haji ini menggunkan prinsip Mudharabah Muthlaqah,

dimana pihak bank dapat menggunakan dana nasabah untuk dikelola kedalam

sektor–sektor pembiayaan yang ada di BNI Syariah.

2. Produk Pembiayaan

a. Pembiayaan Komersial

Dalam perjalanan usaha terkadang pengusaha menghadapi tantangan yang

membutuhkan kecepatan pengambilan keputusan, di mana keputusan

tersebut membutuhkan dukungan modal. BNI Syariah menyediakan

pembiayaan yang dijalankan dengan prinsip syariah dengan target win-win

solution. Menggunakan akad–akad yang sesuai dengan prinsip syariah

antara lain:17

Murabahah adalah prinsip jual beli barang dengan menyatakan harga

perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati antara bank

sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli.

16 Wawancara dengan Ibu Cucu Zakiyah selaku Penyelia Customer Service BNI Syariah pada

tanggal 14 September 2010 di BNI Cabang Syariah Jakarta Selatan 17BNI Syariah, Pembiayaan Komersial, diakses dari

http://www.bni.co.id/Syariah/ProdukDanadanJasa/DanaPersonal/PembiayaanKomersial/tabid/185/Default.aspx, pada tanggal 12 Desember 2010

Page 58: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

47

Mudharabah adalah kerjasama antara pihak bank sebagai penyedia

dana 100 % sedangkan nasabah menjadi pengelola dana dengan

keuntungan dibagi menurut kesepakatan nisbah bagi hasil.

Musyarakah adalah kerjasama dalam penyertaan modal antara pihak

bank dan nasabah dengan keuntungan dibagi menurut kesepakatan

nisbah bagi hasil.

b. Pembiayaan Personal Syariah

Pembiayaan Personal Syariah menyajikan rangkaian jenis pembiayaan

yang dikelola secara syariah diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan

prasarana hidup personal anda. Pembiayaan ini menggunakan akad–akad

yang sesuai dengan prinsip syariah antara lain:18

Ijarah adalah sewa menyewa untuk mendapatkan imbalan atas barang/

jasa yang disewakan.

Murabahah adalah prinsip jual beli barang dengan menyatakan harga

perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati antara bank

sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli.

18BNI Syariah, Pembiayaan Personal, diakses dari

Http://www.bni.co.id/Syariah/ProdukDanadanJasa/PembiayaanPersonal/tabid/189/Default.aspx pada tanggal 24 September 2010.

Page 59: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

48

3. Produk Jasa

a. Kiriman uang atau transfer

Layanan jasa pengiriman uang ini dapat dilakukan antar cabang BNI

Syariah atau BNI Konvensional di seluruh wilayah Indonesia, dengan

cepat karena didukung fasilitas on line BNI Syariah.19

b. Inkaso

Layanan jasa yang diperuntukkan bagi mereka yang membutuhkan

penagihan warkat–warkat yang berasal dari kota lain dengan cepat dan

aman.20

c. Garansi Bank

Layanan jasa yang diperuntukkan bagi mereka yang membutuhkan

penjaminan kepada rekanan bisnis untuk keperluan tender proyek,

pelaksanaan proyek.21

d. Gadai Emas

19BNI Syariah, Pembiayaan Komersial, diakses dari

http://www.bni.co.id/Syariah/ProdukDanadanJasa/DanaPersonal/PembiayaanKomersial/tabid/185/Default.aspx, pada tanggal 12 Desember 2010

20 Inkaso, diakses dari http://www.bnisyariah.tripoid.com/bis_inkaso.html, pada tanggal 12

Desember 2010 21BNI Syariah, Pembiayaan Komersial, diakses dari

http://www.bni.co.id/Syariah/ProdukDanadanJasa/DanaPersonal/PembiayaanKomersial/tabid/185/Default.aspx, pada tanggal 12 Desember 2010

Page 60: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

49

Layanan gadai emas ini ditunjukan untuk anda yang membutuhkan dana

jangka pendek dalam keadaan mendesak dengan jaminan berupa emas

atau perhisaan.22

4. Produk Layanan Lainnya

a. ATM

Layanan perbankan yang dilakukan melalui mesin ATM (Automatic Teller

Machine) yang dapat melayani selama 24 jam on line ini memberikan

kemudahan kepada nasabah dalam melakukan transaksi penarikan dana

tunai, pemeriksaan saldo, pemindahbukuan antar rekening, pembayaran

tagihan dan perubahan PIN.23

b. Phone Banking

Layanan yang memberikan kemudahan kepada nasabah dalam mengakses

BNI maupun BNI Syariah dan memperoleh informasi dan mutasi

rekening, layanan transaksi, layanan pengaktifan atau perubahan PIN,

layanan outodebet, bill payment.24

c. Kartu Anggota Syariah

22 Gadai Emas Syariah, diakses dari http://bnisyariah.tripoid.com/ind_gadai-emas-

syariah.html, pada tanggal 12 Desember 2010 23BNI Syariah, BNI ATM, diakses dari

http://www.bni.co.id/eBanking/BNIATM/tabid/249/Default.aspx pada tanggal 12 Desember 2010 24BNI Syariah, PhoneBanking, diakses dari

http://www.bni.co.id/eBanking/BNIPhoneBanking/tabid/249/Default.aspx pada tanggal 12 Desember 2010

Page 61: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

50

Produk kerjasama antara BNI dengan instansi lain. Desain kartu ini

disesuaikan dengan anggota instansi tersebut.25

d. Reksa Dana Syariah

Wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal

(Shahibul maal) yang kemudian diinvestasikan dalam portofolio manajer

investasi.26

BNI Syariah memiliki fasilitas yang lengkap. Hal ini dilakukan untuk

memberikan kepuasan dan kenyamanan kepada para nasabahnya. Fasilitas

yang dimiliki BNI Syariah dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu produk

penghimpunan dana berupa tabungan, deposito, giro, penyaluran dana yaitu

pembiayaan dan investasi serta produk jasa berupa transfer, garansi bank dan

lain-lain.

25Kartu Anggota, diakses dari http://bnisyariah.tripoid.com/ind_kartu-anggota.html, pada

tanggal 12 Desember 2010 26Reksa Dana Syariah, diakses dari http://www.bnisyariah.tripoid.com/ind_reksadana-

syariah.html, pada tanggal 12 Desember 2010

Page 62: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

51

BAB IV

TABUNGAN HAJI PADA BNI SYARIAH DAN PENGELOLAANYA

A. Manajemen Pengelolaan Dana Tabungan Haji BNI Syariah

1. Pengelolaan Dana Tabungan Haji

Sebuah bank haruslah mempersiapkan strategi penggunaan dana-dana

yang dihimpunnya sesuai dengan rencana alokasi berdasarkan kebijakan yang

telah ditetapkan. Alokasi ini mempunyai beberapa tujuan, yaitu:1

a) Mencapai tingkat profitabilitas yang cukup dan tingkat risiko yang

rendah

b) Mempertahankan kepercayaan masyarakat dengan menjaga agar posisi

likuiditas tetap aman.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka alokasi dana-dana harus diarahkan

sedemikian rupa agar pada saat diperlukan semua kepentingan nasabah dapat

terpenuhi. Alokasi penggunaan dana bank syariah pada dasarnya dapat dibagi

dalam dua bagian dari aktiva bank, yaitu:

a) Earning assets (aktiva yang menghasilkan), Earning assets adalah

investasi dalam bentuk:

1) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (Mudharabah)

2) Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan (Musyarakah)

1 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta: Ekonosia, 2005), h. 55

Page 63: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

52

3) Pembiayaan berdasarkan prinsip jual beli (Al-Ba’i)

4) Pembiayaan berdasarkan prinsip sewa (Ijarah dan Ijarah Wa Iqtina)

5) Surat-Surat berharga syariah dan investasi lainnya

b) Non Earning assets (aktiva yang tidak menghasilkan), terdiri dari:

1) Aktiva dalam bentuk tunai (cash asset)

Aktiva ini terdiri dari uang tunai, cadangan likuiditas, giro pada bank

lain.

2) Pinjaman (qardh) adalah salah satu kegiatan bank syariah dalam

mewujudkan tanggung jawab sosialnya sesuai dengan ajaran Islam.

3) Penanaman dana dalam aktiva tetap dan inventaris (premises and

equipment).2

Dalam hal ini tabungan haji iB BNI syariah menggunakan prinsip

mudharabah muthalaqah.3 Mudharabah muthlaqah adalah investasi tidak

terikat, di mana pihak bank diberi kuasa penuh untuk menginvestasikan dana

nasabah tanpa adanya batasan waktu, tempat, jenis usaha dan sebagainya.

Dengan menggunakan prinsip ini dana tabungan haji akan disalurkan ke

sektor produktif yang halal dan sesuai dengan prinsip syariah, seperti

2 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta: Ekonosia, 2005), h. 56

3 Wawancara dengan Ibu Cucu Zakiyah selaku Penyelia Customer Service BNI Syariah pada

tanggal 14 September 2010 di BNI Cabang Syariah Jakarta Selatan

Page 64: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

53

pembiayaan kepemilikan rumah (KPR), pembiayaan modal usaha kecil dan

menengah.

Hal ini sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/24/PBI/2004

tanggal 14 Oktober 2004 tentang Bank Umum yang melaksanakan kegiatan

usaha berdasarkan prinsip syariah pasal 36 yang berbunyi bank wajib

menerapkan prinsip syariah dan prinsip kehati–hatian dalam melakukan

kegiatan usahanya, yakni melakukan penghimpunan dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan investasi antara lain giro berdasarkan prinsip

wadiah, tabungan berdasarkan prinsip wadiah dan atau mudharabah, dan

deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah.4

Dalam penghimpunan dan penyaluran dana tabungan haji menggunakan

pendekatan pusat pengumpulan dana (pool of funds approarch), yaitu dengan

melihat sumber–sumber dana dan penempatannya. Di mana dana yang

diperoleh dari berbagai sumber diperlakukan sebagai dana tunggal sehingga

sumber dana tidak lagi dibedakan berdasarkan jenis dan sifat sumber dana.

Selanjutnya dana dialokasikan berdasarkan prioritas dan strategi perusahaan.

4 Wiroso, Penghimpuan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah, (Jakarta: PT

Gramedia Widiasarana Indonesia, 2005), h. 15

Page 65: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

54

Gambar 15

Sumber & Penggunaan Dana Berdasarkan Pendekatan Pusat

Pengumpulan Dana (Pool of Approarch) Sumber dan Penggunaan Dana (Pool of Fund Approarch)

Sumber Dana

Penggunaan Dana

Wadiah Primary

Reserve

Secondary Reserve

Qardh

Mudharabah Muthlaqah

Dana Pool

Musyarakah

Mudharabah Salam Istishna Musyarakah Ijarah

Aktiva Tetap Mudharabah Muqayyadah

Special Project

Skala prioritas yang dilakukan dalam pengelolaan dana yang ada di bank

syariah ada empat, yaitu:

5 Zainul Arifin, Dasar–Dasar Manajemen Bank Syariah, Cet 4, (Jakarta: Pustaka Alvabet,

2006) h. 55

Page 66: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

55

a. Prioritas pertama adalah primary reserves, yang meliputi uang kas, saldo

giro pada bank sentral dan bank–bank lainnya. Dana yang disediakan

untuk keperluan ini tentu secukupnya saja karena dana ini tidak

memberikan hasil, sehingga memelihara persediaan yang berlebihan akan

bertentangan dengan prinsip rentabilitas.6

b. Prioritas kedua adalah protective investement atau secondary reserves,

yaitu penananaman dana dalam aktiva yang memberikan hasil, tetapi

mudah untuk diuangkan tanpa menderita kerugian. Dalam kebijakan ini

menjaga posisi likuiditas lebih utama daripada memperoleh keuntungan.

Bank harus memperhatikan syarat–syarat seperti liquidity, safenty, dan

profitability. Pemenuhan syarat–syarat ini sangat tergantung pada kondisi

pasar uang dan pasar modal.

c. Prioritas ketiga adalah customer credits demands, jika bank sudah merasa

aman terhadap posisi likuiditasnya barulah bank memenuhi permintaan

kredit dari masyarakat. Dalam pemberian kredit biasanya bank

memperhatikan faktor keamanan (safety), keuntungan (profitability) dan

tingkat likuiditas pinjamannya.

d. Prioritas keempat adalah open market investement for income. Apabila

masih tersedia dana beku, bank menggunakan dana ini untuk memperoleh

6 Ketut Rindjin, Pengantar Perbankan dan Lembaga Keuangan Bukan Bank, (Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama, 2000) h. 106

Page 67: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

56

keuntungan yang lebih besar lagi. Bank dapat terjun langsung ke pasar

modal dan pasar uang. Hal ini dapat membantu perkembangan bank lebih

baik lagi.

Dengan prinsip mudharabah muthlaqah bank bertindak sebagai manager

investasi dalam mengelola dana tabungan haji. Pemilihan konsep pengelolaan

sumber dana merupakan langkah penting yang menentukan arah proses

perhitungan bagi hasil. Adapun dalam penerapan prinsip mudharabah

mengharuskan adanya perhitungan bagi hasil. Dilakukan untuk masing-

masing sumber dana yang dikaitkan dengan hasil dari penempatan dana bank

atas dana tersebut dalam bentuk aktiva yang menghasilkan. Maka berdasarkan

hal tersebut BNI Syariah melakukan kegiatan pengelolaan dana tabungan haji

pada pembiayaan yang menghasilkan atau produktif.

2. Realisasi Perhitungan Bagi Hasil

Sumber pendapatan bank syariah terdiri dari:7

a. Bagi hasil atas kontrak mudharabah dan kontrak musyarakah

b. Keuntungan atas kontrak jual beli

c. Hasil sewa atas kontrak ijarah dan ijarah wa iqtina’

d. Fee dan biaya administrasi atas jasa-jasa lainnya.

7 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2005), h. 61

Page 68: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

57

Pendapatan-pendapatan tersebut di atas setelah dikurangi dengan biaya-

biaya operasional, harus dibagi antara bank dengan para penyandang dana,

yaitu nasabah investasi, para penabung, dan para pemegang saham sesuai

dengan nisbah bagi hasil yang diperjanjikan. Bank dapat menegosiasikan

nisbah bagi hasil atas investasi mudharabah sesuai dengan tipe, tetapi

menetapkan bobot yang berbeda-beda atas setiap investasi yang dipilih oleh

nasabah. Konsep bagi hasil di bank syariah meliputi:8

a. Pemilik dana menginvestasikan dananya melalui lembaga keuangan atau

bank yang bertindak sebagai pengelola

b. Pengelola/bank mengelola dana tersebut dalam sistem pool of fund

selanjutnya akan menginvestasikan dana tersebut ke dalam proyek/ usaha

yang layak dan mengutungkan serta memenuhi aspek syariah

c. Kedua belah pihak menandatangani akad yang berisi ruang lingkup kerja

sama, nominal, nisbah dan jangka waktu berlakunya kesepakatan tersebut.

Secara garis besar ada dua metode atau sistem yang dapat digunakan

dalam perhitungan bagi hasil, yaitu:

a. Revenue Sharing

Revenue sharing adalah perhitungan bagi hasil didasarkan kepada total

seluruh pendapatan yang diterima bank sebelum dikurangi dengan biaya-

biaya yang telah dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan. Biasanya

8 Tim Pengembangan Perbankan Syariah Institut Bankir Indonesia, Konsep Produk dan

Implementasi Operasional Bank Syariah, (Jakarta: Djambatan, 2003), h. 265

Page 69: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

58

pendapatan yang didistribusikan hanyalah pendapatan atas investasi dana,

dan tidak termasuk pendapatan fee/ komisi atas jasa-jasa yang diberikan

oleh bank. Karena pendapatan tersebut pertama-tama harus dialokasikan

untuk mendukung biaya operasional.

Revenue sharing mengandung kelemahan, karena apabila tingkat

pendapatan bank rendah dan pendapatan telah didistribusikan oleh bank,

maka bank tidak mampu membiayai kebutuhan operasionlanya. Sehingga

menjadi kerugian bank dan para penyandang dana/ investor tidak

menanggung kerugian akibat biaya operasional bank.

b. Profit Sharing

Profit sharing adalah perhitungan bagi hasil didasarkan kepada hasil

net dari total pendapatan setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang

dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan.9

Perhitungan bagi hasil tabungan haji di BNI Syariah didasarkan pada akad

antara pemilik dana dan bank selaku pengelola dana sesuai dengan nisbah

yang disepakati di awal kontrak/ akad. Adapun perhitungan bagi hasil

tabungan haji BNI Syariah adalah sebagai berikut:

9 Tim Pengembangan Perbankan Syariah Institut Bankir Indonesia, Konsep Produk dan

Implementasi Operasional Bank Syariah, (Jakarta: Djambatan, 2003), h. 264

Page 70: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

59

Simulasi bagi hasil

Saldo rata-rata tabungan haji tuan A pada Agustus 2010 senilai Rp.

1.000.000,- dan nisbah BNI iB Haji antara nasabah dengan bank adalah 25% :

75%.

Bila diasumsikan:

- Total saldo semua tabungan senilai Rp. 500.000.000,-

- Total saldo semua Dana Pihak Ketiga senilai Rp. 900.000.000,-

- Pendapatan bank yang dibagihasilkan kepada nasabah senilai Rp.

10.000.000,- maka bagi hasil yang didapat senilai:

Bagi hasil = 1.000.000,- x 500.000.000,- x 10.000.000,- x 25% = Rp. 2.778,-

500.000.000,- 900.000.000,-

Jadi, nasabah memperoleh bagi hasil sebesar Rp. 2.778,-

3. Pembiayaan Dana Talangan Haji BNI Syariah

Dana talangan haji merupakan salah satu dari alokasi pengelolaan dana

tabungan haji itu sendiri. Pembiayaan talangan haji dimaksudkan agar calon

haji dapat segera memenuhi syarat setoran awal biaya haji untuk mendapatkan

nomor porsi (seat) yang telah ditetapkan. Syarat untuk mengajukan

pembiayaan talangan haji di BNI Syariah adalah:10

10 Wawancara dengan Ibu Suci Bagian Pemasaran BNI Syariah pada tanggal 14 Oktober 2010

di BNI Cabang Syariah Jakarta Selatan

Page 71: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

60

a) Memiliki rekening tabungan iB haji di BNI Syariah, dengan saldo

minimum Rp 500.000,-

b) Memiliki formulir SPPH yang telah dilegalisir Kandepag setempat

Pembiayaan talangan haji menggunakan prinsip syariah dengan

menggunakan akad ijarah atau jasa. Ijarah adalah akad atau perjanjian antara

bank dengan nasabah untuk menyewa suatu barang atau objek milik bank, dan

bank mendapatkan imbalan atas barang yang disewakannya dan diakhir

periode nasabah diberi kesempatan untuk membeli barang/ objek yang

disewanya.11 Besarnya jasa tergantung dengan dana talangan dan lama

cicilannya. Di BNI Syariah pembiayaan talangan haji yang diajukan

mengkover sampai 80% dari setoran awal BPIH.12 Dana talangan ini dijamin

dengan deposit yang dimiliki nasabah itu sendiri jika nasabah lalai.

Hal ini sesuai dengan Fatwa DSN MUI No. 29/DSN-MUI/VI/2002

tanggal 26 Juni 2002 tentang Biaya Pengurusan Haji oleh LKS (Lembaga

Keuangan Syariah).

1. Dalam pengurusan haji bagi nasabah, LKS dapat memperoleh imbalan

jasa (ujrah) dengan menggunakan prinsip al-Ijarah sesuai Fatwa DSN-

MUI nomor 9/DSN-MUI/IV/2000.

11 Tim Pengembangan Perbankan Syariah, Konsep Produk dan Implementasi Operasional

Bank Syariah, (Jakarta: Djambatan, 2003), h. 140

12 Wawancara dengan Ibu Suci bagian Pemasaran BNI Syariah pada tanggal 14 Oktober 2010 di BNI Cabang Syariah Jakarta Selatan

Page 72: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

61

2. Apabila diperlukan, LKS dapat membantu menalangi pembayaran BPIH

nasabah dengan menggunakan prinsip al-Qardh sesuai Fatwa DSN-MUI

nomor 19/DSN-MUI/IV/2001.

3. Jasa pengurusan haji yang dilakukan LKS tidak boleh dipersyaratkan

dengan pemberian talangan haji.

4. Besar imbalan jasa al-Ijarah tidak boleh didasarkan pada jumlah

talangan al-Qardh yang diberikan LKS kepada nasabah.

Dengan adanya pembiayaan talangan haji yang diberikan oleh BNI

Syariah, mempermudah nasabah yang ingin pergi haji untuk memperoleh

kursi/ seat haji lebih cepat di Kemenag. Nasabah dapat merencanakan

keberangkatan sesuai dengan yang diinginkan.

4. Pola Kerjasama BNI Syariah dengan Pemerintah

BNI Syariah tidak melakukan kerjasama dengan Pemerintah dalam hal

pengelolaan dana tabungan haji. Kerjasama yang dilakukan BNI Syariah

dengan Pemerintah hanyalah sebagai bank penerima setoran ibadah haji

(BPS).13 BNI Syariah telah tergabung dalam layanan online SISKOHAT

(Sistem Koordinasi Haji Terpadu) yang memungkinkan jamaah haji

memperoleh kepastian porsi dari Kementrian Agama pada saat jumlah

tabungan telah memenuhi persyaratan. Jadi, pengelolaan dana tabungan haji di

13 Wawancara dengan Ibu Cucu Zakiyah selaku Penyelia Customer Service BNI Syariah pada

tanggal 14 September 2010 di BNI Cabang Syariah Jakarta Selatan

Page 73: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

62

BNI Syariah dikelola sesuai dengan kebijakan dari bank itu sendiri sebelum

dana tersebut disetorkan kepada Pemerintah. BNI Syariah tidak melakukan

kerjasama dengan kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH). Padahal dengan

melakukan kerjasama dengan KBIH yang ada akan menambah jumlah

nasabah tabungan haji. Dan pengelolaan dana tabungan haji akan lebih

maksimal.

B. Kekuatan dan Kelemahan Pengelolaan Dana Tabungan Haji BNI Syariah

BNI konvensional yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia.

Merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia.

Seiring dengan perkembangan zaman akan kebutuhan konsep dan aplikasi

perbankan yang berdasarkan prinsip syariah, maka BNI membuka unit usaha

syariah. Walaupun BNI syariah bagian dari BNI konvensional tetapi dalam

pengelolaan dana masyarakat dilakukan secara terpisah. Dengan kata lain dana

masyarakat yang disimpan di BNI Syariah diperuntukan hanya untuk pembiayaan

yang ada di BNI Syariah. Dan sejak awal pembukaan rekening telah dibukukan

secara terpisah untuk menjamin pengelolaan dana masyarakat yang dilakukan

sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Hal ini menjadikan BNI Syariah dipercaya

oleh masyarakat untuk mengelola dana tabungannya.14

14 Wawancara dengan Ibu Cucu Zakiyah selaku Penyelia Customer Service BNI Syariah pada

tanggal 14 September 2010 di BNI Cabang Syariah Jakarta Selatan

Page 74: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

63

Dalam hal pengelolaan dana tabungan haji BNI syariah menggunakan

pendekatan pool of funds approarch. Di mana sumber dana dijadikan satu

kemudian dialirkan ke sektor-sektor produktif. Pengelolaan dana tabungan haji

yang dilakukan oleh BNI syariah tidak mempunyai batasan waktu pengendapan

sampai nasabah telah mencukupi dana hajinya. Hal ini memberikan keleluasaan

bagi bank untuk menginvestasikan dana tersebut. Ini akan memberikan hasil yang

menguntungkan bagi bank dan juga nasabahnya. Dengan pengalaman yang

dimiliki, BNI syariah mampu memberikan pelayanan yang baik dan maksimal

untuk kepuasan para nasabahnya. Dengan kemudahan akses teknologi dan

jaringan yang unggul sebagai bagian dari bank coverage Nasional dan

Internasional. Nasabah dapat mengajukan pembiayaan talangan haji di bank untuk

mendapatkan nomor porsi lebih cepat. Pembiayaan talangan haji tidak

menggunakan jaminan kebendaan hanya dengan deposit yang dimiliki oleh

nasabah. Hal ini mempermudah nasabah dalam segi pelayanan dan fasilitas yang

diberikan oleh BNI Syariah.

Tetapi tidak dipungkiri saat ini masyarakat masih ada yang belum

memahami tentang akad-akad yang ada di perbankan syariah. Seperti akad

mudharabah muthlaqah sebagai aplikasi dari tabungan haji dengan metode profit

and loss sharing. Dan akad ijarah sebagai aplikasi dari talangan haji dengan

metode imbalan jasa (fee). Hal ini karena masih kurangnya sosialisasi tentang

mekanisme dan penerapan akad-akad yang ada di bank syariah. BNI syariah juga

tidak mempunyai kerjasama dengan kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH).

Page 75: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

64

Hal ini juga menyulitkan bank untuk mensosialisasikan produk-produknya ke

masyarakat terutama produk tabungan haji. Pengelolaan dana haji yang dilakukan

juga hanya terbatas pada pembiayaan yang ada di bank.

TABEL 4.1 MATRKS IFAS15

KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W)

Brande image BNI Syariah Akad yang belum familiar

Pelayanan yang maksimal Kurangnya sosialisasi ke masyarakat

Kemudahan akses (teknologi) Belum memiliki jaringan yang luas ( tdk

bekerja sama dengan Pemerintah dan

KBIH)

Tidak ada limit waktu yang ditentukan Kebijakan Pemerintah mengenai

pengelolaan dana tabungan haji yang

masih di bank konvensional

Menggunakan pedekatan pool of funds

approarch dalam pengelolaan dana haji

Pengelolaan dana haji yang hanya

terbatas pada pembiayaan intern BNI

Syariah

Adanya pembiayaan talangan haji

15 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis: Reorientasi Konsep

Perencanaan Stretegis untuk Menghadapi Abad 21 (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 17

Page 76: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

65

C. Peluang dan Tantangan Pengelolaan Dana Tabungan Haji BNI Syariah

Mayoritas masyarakat Indonesia adalah beragama Islam. Pada tahun 2009

jumlah muslim yang ada di Indonesia adalah 88,2 % dari 202.867.000 jumlah

penduduknya.16 Seorang muslim wajib menunaikan ibadah haji. Dari tahun ke

tahun jumlah calon jamaah haji meningkat. Pada tahun 2010 jumlah jamaah haji

berjumlah 7.658 orang naik dari tahun sebelumnya tahun 2009 yang berjumlah

7.276 orang, khusus untuk daerah DKI Jakarta. Hingga saat ini daftar tunggu

sudah mencapai 1,2 juta orang dan setiap tahunnya kuota haji untuk Indonesia

sekitar 200 ribu orang jamaah.17 Hal ini membuka peluang bagi bank syariah

untuk menghimpun dan mengelola dana tabungan haji semaksimal mungkin.

Perkembangan jumlah nasabah tabungan haji di BNI Syariah tiap tahunnya juga

mengalami peningkatan terlihat pada tabel berikut:

Jumlah Tabungan Jumlah Rekening

Per Des 2008 1.214.813.023 295

Per Des 2009 2.081.396.817 425

Dengan dikeluarkannya Fatwa DSN MUI No. 1 tahun 2004 mengenai bunga

(interest/ faidhah). Diharapkan Pemerintah dan masyarakat beralih ke bank

16 10 Negara dengan jumlah muslim terbanyak , diakses pada tanggal 29 Oktober 2010 dari http://hidayatullah.com/berita/internasional/9436-2009-10-09-10-05-51

17 Media Informasi Haji dan Umroh Ditjen Bimas dan Haji Kementerian Agama RI, 19

Persen Dana Haji Dikelola Bank Syariah, (Jakarta: Ditjen Bimas dan Haji Kementerian Agama RI, 2010), diakses pada 4 Oktober 2010 dari http://haji.kemenag.go.id/component/content/article/25-umum/166-19-persen-dana-haji-dikelola-bank-syariah

Page 77: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

66

syariah khususnya berkaitan dengan dana haji yang harus dikelola dengan prinsip

syariah. Walaupun hingga saat ini masih banyak bank konvensional yang

bertindak sebagai bank penerima setoran biaya penyelenggaraan ibadah haji

(BPIH). Bank konvensional masih menerima porsi besar dalam mengelola dana

haji. Data Kemenag menyebutkan bahwa dari Rp 25 Triliun dana jamaah haji

yang disetorkan baru 19% yang dikelola bank syariah sedangkan 81% dikelola

oleh bank konvensional.18Hal ini karena belum adanya keberpihakan penuh oleh

Pemerintah dalam hal pengelolaan dana haji di bank syariah. Belum lagi BNI

syariah harus bersaing dengan bank syariah lain yang memiliki produk sejenis,

seperti Bank Syariah Mandiri dengan tabungan haji mabrurnya untuk mengelola

dana tabungan haji semaksimal mungkin dan dapat menghasilkan manfaat dan

keuntungan yang maksimal.

TABEL 4.2 MATRIKS EFAS19

PELUANG (O) ANCAMAN (T)

Mayoritas masyarakat muslim Sudah banyak produk sejenis yang

ditawarkan bank lain

18 Media Informasi Haji dan Umroh Ditjen Bimas dan Haji Kementerian Agama RI, 19

Persen Dana Haji Dikelola Bank Syariah, (Jakarta: Ditjen Bimas dan Haji Kementerian Agama RI, 2010), diakses pada 4 Oktober 2010 dari http://haji.kemenag.go.id/component/content/article/25-umum/166-19-persen-dana-haji-dikelola-bank-syariah

19 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis: Reorientasi Konsep

Perencanaan Stretegis untuk Menghadapi Abad 21 (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 35

Page 78: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

67

Meningkatnya jamaah yang ingin pergi

haji

Masih banyak Bank Konvensional yang

bertindak sebagai bank penerima setoran

haji

Adanya fatwa DSN - MUI mengenai

bunga

Semakin banyak bank syariah yang

mengelola dana haji

MATRIK SWOT20

IFAS

EFAS

STRENGTHS (S)

• Brande image BNI Syariah

• Pelayanan yang maksimal

• Kemudahan akses • Tidak ada limit waktu

yang ditentukan • Menggunakan

pendekatan pool of funds approarch dalam pengelolaan dananya

• Adanya pembiayaan talangan haji di BNI Syariah

WEAKNESSES (W)

• Akad yang belum familiar

• Kurangnya sosialisasi ke masyarakat

• Belum memiliki jaringan yang luas

• Kebijakan Pemerintah yang masih ke Bank Konvensional

• Pengelolaan dana haji yang masih terbatas pada pembiayaan yang ada di BNI Syariah

OPPORTINIES (O)

• Mayoritas masyarakat muslim

• Meningkatnya jamaah yang ingin pergi haji

• Meningkatkan kerja sama dengan Pemerintah dan KBIH

• Meningkatkan kualitas SDM yang andal dan Profesional

• Pengelolaan dana ke instrument lain seperti sukuk

• Meningkatkan kerja sama dengan Pemerintah dan

20 Sesuai dengan diagram pada buku Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah

Kasus Bisnis: Reorientasi Konsep Perencanaan Stretegis untuk Menghadapi Abad 21 (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 31

Page 79: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

68

• Adanya fatwa MUI tentang bunga bank haram

• Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat

KBIH

TREATHS (T)

• Sudah banyak produk sejenis yang ditawarkan oleh bank lain

• Masih banyak bank konvensional yang bertindak sebagai bank penerima setoran haji

• Semakin banyak bank yang mengelola dana haji

• Memberikan pelayanan yang maksimal

• Memberikan kemudahan akses dalam setiap transaksi

• Melakukan investasi pada pembiayaan yang ada di BNI Syariah

• Memberikan kemudahan dalam akses

• Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat

• Menambah mitra bisnis

Page 80: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya, Penulis

menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengelolaan dana tabungan haji di Bank BNI Syariah Cabang Syariah Jakarta

Selatan dengan menggunakan pendekatan pusat pengumpulan dana (pool of

funds approarch). Di mana dana yang diperoleh dari berbagai sumber

diperlakukan sebagai dana tunggal, sehingga sumber dana tidak lagi

dibedakan berdasarkan jenis dan sifat sumber dana. Selanjutnya dana

dialokasikan berdasarkan prioritas dan strategi perusahaan. Akad yang

digunakan dalam tabungan haji ini adalah mudhrabah muthlaqah sehingga

bank dengan bebas menginvestasikan dana tersebut ke sektor-sektor produktif

seperti pembiayaan kepemilikan rumah (KPR), pembiayaan modal usaha kecil

dan menengah sesuai dengan prinsip syariah. Nasabah penabung mendapatkan

bagi hasil dari investasi itu.

2. BNI Syariah tidak melakukan kerjasama dengan Pemerintah dalam hal

pengelolaan dana tabungan haji. BNI Syariah hanya sebagai Bank Penerima

Setoran (BPS). BNI Syariah juga tidak melakukan kerjasama dengan KBIH-

KBIH yang ada.

69

Page 81: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

70

3. Hasil dari analisa SWOT yang dilakukan BNI Syariah memiliki kekuatan

brande image yang sudah dikenal oleh masyarakat. BNI telah memberikan

pelayanan yang baik selama bertahun-tahun dan BNI sebagai salah satu

pelopor yang membuka UUS. Hal ini memberikan kepercayaan di dalam

masyarakat untuk mengelola dananya di BNI Syariah. Dalam pengelolaan

dana tabungan haji BNI Syariah memutar dana tersebut ke pembiayaan yang

ada di BNI Syariah itu sendiri dengan menggabungkan semua dana dari

masyarakat kedalam satu pool dana. Penyaluran dana tabungan haji yang

sebatas hanya pada pembiayaan yang ada di BNI Syariah. BNI Syariah juga

tidak mempunyai kerja sama dengan Pemerintah dan KBIH-KBIH, sehingga

sosialisasi kepada masyarakat kurang optimal. Peluang yang dapat diraih oleh

BNI Syariah yaitu jumlah jamaah yang ingin pergi haji dari tahun ke tahun

meningkat, dapat dilihat dari jumlah nasabah tabungan haji BNI Syariah pada

per Des 2008 adalah 295 rekening meningkat pada per Des 2009 menjadi 425

rekening. Sedangkan ancaman yang dihadapi adalah persaingan antar bank

baik konvensional maupun bank syariah.

B. SARAN

Dari kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, Penulis mencoba untuk

memberi saran kepada Bank BNI Syariah, yaitu:

1. BNI Syariah menjalin dan meningkatkan kerjasama yang baik dengan

Pemerintah maupun KBIH-KBIH. Hal ini ditujukkan untuk meningkatkan

Page 82: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

71

jumlah nasabah, sehingga dana yang akan dikelola oleh BNI Syariah semakin

berkembang dan hasilnya dapat dirasakan, baik untuk BNI Syariah maupun

masyarakat.

2. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengelola dana tabungan haji

nya di bank syariah, misalnya bekerjasama dengan KBIH-KBIH sebagai

sarana promosi.

3. Menambah instrument investasi untuk pengelolaan dana tabungan haji yang

aman dan sesuai dengan prinsip syariah seperti sukuk.

Page 83: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

DAFTAR PUSTAKA

Amin, A Riawan. Modul Jurus Memangkas BPIH dalam Seminar Nasional Haji dalam Persfektif Sosial-Budaya, Ekonomi–Investasi, dan Gerakan Moral. Jakarta: Auditorium Utama UIN Syahid, 2010.

Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema

Insani Press, 2001, Cet 1. Arifin, Zainul. Dasar–Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Pustaka Alvabet,

2006, Cet. Ke-4. Hafidhuddin, Didin dan Hendri Tanjung. Manajemen Syariah dalam Praktik.

Jakarta: Gema Insani, 2003. Hasan, Zubairi. Undang–Undang Perbankan Syariah Titik Temu Hukum Islam dan

Hukum Nasional. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009. Ib story. Ongkos Naik Haji Naik, Saatnya Bank Syariah Kelola Dana Haji. diakses

pada 22 Mei 2010 dari http://ib.eramuslim.com/?p=1490. Indonesia, Bank. Statistik Perbankan Syariah April 2010 Jaringan Perbankan

Syariah. hal 2, artikel di akses pada 10 Juni 2010 dari http://www.bi.go.id/web/id/Statistik/Statistik+Perbankan/Statistik+Perbankan+Syariah/sps_0410.htm.

Krismiaji. Dasar–Dasar Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: Unit Penerbit dan

Percetakan AMP YKPN, 2002, Cet. Ke- 2. Media Informasi Haji dan Umroh Ditjen Bimas dan Haji Kementerian Agama RI,

Setoran Awal BPIH Naik Untuk Menekan Waiting List (Jakarta: Ditjen Bimas dan Haji Kementerian Agama RI, 2010), diakses pada 8 Juli 2010 dari http://haji.kemenag.go.id/component/content/article/25-umum/166-19-persen-dana-haji-dikelola-bank-syariah.

-------. 19 Persen Dana Haji Dikelola Bank Syariah, (Jakarta: Ditjen Bimas dan Haji

Kementerian Agama RI, 2010), diakses pada 4 Oktober 2010 dari http://haji.kemenag.go.id/component/content/article/25-umum/166-19-persen-dana-haji-dikelola-bank-syariah.

72

Page 84: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

73

Muhammad. Bank Syariah Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005.

-------. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: Ekonisia, 2004. edisi 1. -------. Manajemen Dana Bank Syariah. Yogyakarta: Ekonosia, 2005. Munir, Misbahul. Ajaran–Ajaran Ekonomi Rasulullah Kajian Hadits Nabi dalam

Perspektif Ekonomi. Malang: UIN-Malang Press, 2007. Rangkuti, Freddy. Analisa SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama, 2001. Ridjin, Ketut. Pengantar Perbankan dan Lembaga Keuangan Non Bank, Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama, 2000. Robbins P. Stephen dan Mary Coulter. Manajeman. Jakarta: PT. Prenhallindo, 1999,

Jilid I ed. Bahasa Indonesia. St, M. Julius. Panduan Lengkap dan Praktis Haji Tamattu. Malang: Bayu Media

Publishing, 2007, Cet 1 ed. 1. Tim Pengembangan Perbankan Syariah, Konsep Produk dan Implementasi

Operasional Bank Syariah. Jakarta: Djambatan, 2003. Usman, Husaini dan Purnomo. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara,

2008, Cet.I, ed. 2. Wiroso. Penghimpuan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah. Jakarta: PT

Gramedia Widiasarana Indonesia, 2005. Yusanto, M Ismail dan M Karebet Wijayakusuma. Menggagas Bisnis Islami. Jakarta:

Gema Insani Press, 2002, Cet 1.

Page 85: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

DAFTAR WAWANCARA

BNI Syariah Cabang Jakarta Selatan

1. Bagaimana latar belakang diluncurkannya produk tabungan haji iB ini?

2. Kapan diluncurkannya produk tabungan haji iB ini?

3. Bagaimana mekanisme pembukaan tabungan haji iB?

4. Akad yang digunakan dalam tabungan haji iB?

5. Perkembangan jumlah nasabah produk tabungan haji iB ini dari tahun ke tahun?

6. Bagaimana pengelolaan dana tabungan haji iB di BNI Syariah ini?

7. Dalam pengelolaan dana tabungan haji iB tersebut dalam hal penghimpunan dan

penyaluran dana menggunakan metode apa? Pool approarch atau asset allocation

approarch?

8. Jenis investasi apa saja yang dipilih perusahaan dalam menginvestasikan dana

tabungan haji iB tersebut?

9. Masa pengendapan dana tabungan haji iB di BNI Syariah berapa lama?

10. Apakah BNI syariah menjalin kerjasama dengan Pemerintah dalam hal

pengelolaan dana tabungan haji ini?

11. Adakah kendala dan kesulitan yang dihadapi BNI Syariah dalam mengelola dana

tabungan haji iB ini, jika ada bagaimana cara mengatasinya?

12. Kekuatan apa yang dimiliki BNI Syariah dalam mengatasi persaingan dalam

mengelola dana tabungan haji iB?

13. Apakah kekuatan cukup berpengaruh?

Page 86: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

14. Ancaman seperti apa yang dimiliki perusahaan dalam megelola dana tabungan

haji iB ini?

15. Apakah manajemen yang diterapkan BNI Syariah saat ini cukup baik atau tidak

dalam hal pengelolaan dana tabungan haji iB?

16. Apakah sarana dan prasarana yang ada cukup menunjang?

17. Bagaimana sistem informasi yang dilakukan BNI Syariah?

18. Adakah peluang bagi bank syariah dalam mengelola dana tabungan haji?

19. Apa harapan ke depan dalam mengelola dana tabungan haji di BNI Syariah?

20. Jika nasabah ingin mendapatkan nomor porsi lebih cepat, apakah BNI Syariah

mempunyai pembiayaan talangan haji?

21. Mekanisme/ prosedur/ modelnya dan persyaratan pembiayaan talangan tersebut

seperti apa?

22. Akad yang digunakan apa?

23. Pembiayaan pastilah menggunakan jaminan atau agunan, berupa apa jaminannya,

individu/ lembaga/ kebendaan?

24. Taksiran jaminannya berapa dan apa bentuknya?

25. Jaminannya menggunakan akad apa?

26. Jika nasabah tidak memungkinkan untuk melanjutkan pembiayaan tersebut

misalnya karena kondisi ekonomi/ keuangan yang tidak baik, apa kebijakan BNI

Syariah yang diambil?

Page 87: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

HASIL WAWANCARA

Manajemen Pengelolaan Dana Tabungan Haji di BNI Syariah Cabang Jakarta

Selatan

Nara Sumber : Ibu Cucu Zakiyah

Jabatan : Penyelia Customer Service

Tempat Wawancara : BNI Syariah Cabang Jakarta Selatan

Tanggal : 14 September 2010

1. Bagaimana latar belakang diluncurkannya produk tabungan haji iB ini?

Karena BNI Syariah sebagai salah satu bank penerima setoran haji maka otomatis

BNI membuka produk tabungan haji.

2. Kapan diluncurkannya produk tabungan haji iB ini?

Sejak awal berdirinya bank BNI Syariah.

3. Bagaimana mekanisme pembukaan tabungan haji iB?

Mekanisme pembukaan tabungan haji nasabah ke bank BNI Syariah dengan

membawa persyaratan seperti KTP. Kemudian setoran awalnya Rp. 500.000,-

untuk selanjutnya tidak ditentukan. Dan khusus untuk nasabah yang berdomosili

di Jakarta selatan saja.

4. Akad yang digunakan dalam tabungan haji iB?

Page 88: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

Akad yang digunakan dalam tabungan haji ini yaitu Mudharabah Muthlaqah yaitu

pihak bank dapat menginvestasikan dana nasabah selama masa pengendapan dan

mendapat nisbah bagi hasil 25% : 75%.

5. Perkembangan jumlah nasabah produk tabungan haji iB ini dari tahun ke tahun?

Perkembangan jumlah nasabah dari tahun ke tahun stabil, tidak ada

perkembangan yang meningkat. Per Des tahun 2008 jumlah tabungan haji adalah

Rp. 1.214.813.023 meningkat pada Per Des tahun 2009 sebesar Rp.

2.081.396.817

6. Bagaimana pengelolaan dana tabungan haji iB di BNI Syariah ini?

Dikelola di pusat kemudian dana tersebut diputar untuk pembiayaan yang ada di

BNI Syariah dan di investasikan ke SWBI, dll.

7. Dalam pengelolaan dana tabungan haji iB tersebut dalam hal penghimpunan dan

penyaluran dana menggunakan metode apa? Pool approarch atau asset allocation

approarch?

Selama masa pengendapan dan belum terpenuhinya syarat–syarat yang telah

ditetapkan oleh Pemerintah. Maka dana tersebut disatukan kedalam satu pool

dana dengan produk penghimpunan lainnya kemudian disalurkan ke sector

produktif dengan menggunakan pendekatan pool approarch.

8. Jenis investasi apa saja yang dipilih perusahaan dalam menginvestasikan dana

tabungan haji iB tersebut?

Investasi ke sector riil, seperti disalurkan ke pembiayaan yang ada di BNI Syariah

yaitu KPR, pembiyaan modal kerja, dll.

Page 89: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

9. Masa pengendapan dana tabungan haji iB di BNI Syariah berapa lama?

Tidak ada batasan waktu, jadi nasabah diberi keleluasaan sampai saldo

tabungannya mencukupi persyaratan yang ditetapkan oleh Pemerintah.

10. Apakah BNI syariah menjalin kerjasama dengan Pemerintah dalam hal

pengelolaan dana tabungan haji ini?

Tidak menjalin kerja sama dalam hal pengelolaan dana tabungan haji. BNI

Syariah hanya sebagai bank penerima setoran haji.

11. Adakah kendala dan kesulitan yang dihadapi BNI Syariah dalam mengelola dana

tabungan haji iB ini, jika ada bagaimana cara mengatasinya?

Tidak ada kendala yang dihadapi dalam pengelolaan dana tersebut karena sudah

diatur porsinya masing–masing ke berbagai sector pembiayaan.

12. Kekuatan apa yang dimiliki BNI Syariah dalam mengatasi persaingan dalam

mengelola dana tabungan haji iB?

Brand image BNI sebagai bank Pemerintah yang sudah berdiri lama. Pelayanan

yang baik, dan produk tabungan itu sendiri yang memiliki keunggulan-

keunggulan.

13. Apakah kekuatan cukup berpengaruh? Berpengaruh

14. Ancaman seperti apa yang dimiliki perusahaan dalam megelola dana tabungan

haji iB ini?

Ancaman dari para pesaing bank lain yang memiliki produk sejenis.

15. Apakah manajemen yang diterapkan BNI Syariah saat ini cukup baik atau tidak

dalam hal pengelolaan dana tabungan haji iB? Cukup baik

Page 90: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

16. Apakah sarana dan prasarana yang ada cukup menunjang?

Menunjang, BNI Syariah memiliki kerja sama dengan bank BNI. BNI juga

memiliki layanan online seperti phone banking, dll

17. Bagaimana sistem informasi yang dilakukan BNI Syariah?

BNI Syariah bekerja sama dengan Pemerintah melalui sistem SISKOHAT

(Sistem Koordinsi Haji Terpadu ).

18. Adakah peluang bagi bank syariah dalam mengelola dana tabungan haji?

Tentu saja dengan adanya tabungan haji dapat sebagai sarana promosi untuk

produk lainnya juga, dan dana tersebut dapat dikelola dengan baik dan dapat

menghasilkan laba untuk bank.

19. Apa harapan ke depan dalam mengelola dana tabungan haji di BNI Syariah?

Harapannya agar lebih baik dalam mengelola dana tersebut.

Nara Sumber : Suci

Jabatan : Bagian Pemasaran

Tempat Wawancara : Via Telepon

Tanggal : 14 Oktober 2010

1. Jika nasabah ingin mendapatkan nomor porsi lebih cepat, apakah BNI Syariah

mempunyai pembiayaan talangan haji? Iya, BNI Syariah mempunyai pembiayaan

talangan haji

Page 91: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3534/1/IHDINI... · Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan dari UU No. 7

2. Mekanisme/ prosedur/ modelnya dan persyaratan pembiayaan talangan tersebut

seperti apa? Nasabah mempunyai rekening tabungan haji di BNI Syariah

kemudian mempunyai SPPH yang telah dilegalisir dari Kemenag setempat

3. Akad yang digunakan apa? Akad yang digunakan adalah ijarah, pembiayaan

dapat mengkover 80% dari setoran awal BPIH

4. Pembiayaan pastilah menggunakan jaminan atau agunan, berupa apa jaminannya,

individu/ lembaga/ kebendaan? Tidak ada jaminan dijamin dengan deposit

nasabah sendiri.

5. Jika nasabah tidak memungkinkan untuk melanjutkan pembiayaan tersebut

misalnya karena kondisi ekonomi/ keuangan yang tidak baik, apa kebijakan BNI

Syariah yang diambil? Jika pembiayaan tersebut tidak berjalan lancar maka akan

diambil dari deposit yang nasabah punya.

Jakarta, 24 November 2010

Mengetahui,

Narasumber,

(Cucu Zakiyah)