Konseling Epilepsi

70
KONSELING Epilepsi

Transcript of Konseling Epilepsi

Page 1: Konseling Epilepsi

KONSELING Epilepsi

Page 2: Konseling Epilepsi

Pendahuluan• Epilepsi berasal dari bahasa Yunani epilambanien yang artinya serangan.• Epilepsi dikenal juga sawan, cho chin dalam bahasa Mandarin ataupun kaka valipu dalam bahasa Tamil.• Epilepsi adalah rangsangan elektrik yang berlaku di dalam otak secara tiba-tiba yang menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku.

Epilepsi terjadi akibat tidak normalnya aktivitas listrik di otak. Hal ini menyebabkan kejang dan perubahan perilaku dan

hilangnya kesadaran. Tanda-tandanya bisa berupa kehilangan kesadaran untuk waktu tertentu, kejang, lidah menjulur, keluar

air liur, gemetar atau tiba-tiba black out.(dr. Mohamad Saekhu, SpBS, dari Departemen Bedah Saraf

FKUI-RSCM Jakarta)

Page 3: Konseling Epilepsi

Penyebab Epilepsi

• Faktor keturunan. Anak yang lahir dari keluarga penderita epilepsi, cenderung menderita epilepsi juga.

• penyakit yang mengganggu fungsi otak. • Pembentukan otak yang abnormal semasa

pembentukan janin di dalam kandungan• Kerusakan otak yang disebabkan oleh

kekurangan oksigen / lemas atau pendarahan di bahagian otak.

Page 4: Konseling Epilepsi

Klasifikasi Epilepsi

1. Kejang umum terbagi atas:• Tonic-clonic convulsion = grand mal

• merupakan bentuk paling banyak terjadi• pasien tiba-tiba jatuh, kejang, nafas terengah-engah, keluar

air liur• bisa terjadi sianosis, ngompol, atau menggigit lidah• terjadi beberapa menit, kemudian diikuti lemah,

kebingungan, sakit kepala atau tidur

Page 5: Konseling Epilepsi

• Abscense attacks = petit mal• jenis yang jarang• umumnya hanya terjadi pada masa anak-anak atau awal remaja• penderita tiba-tiba melotot, atau matanya berkedip-kedip, dengan kepala

terkulai• kejadiannya cuma beberapa detik, dan bahkan sering tidak disadari

• Myoclonic seizure• biasanya tjd pada pagi hari, setelah bangun tidur• pasien mengalami sentakan yang tiba-tiba• jenis yang sama (tapi non-epileptik) bisa terjadi pada pasien normal

• Atonic seizure• jarang terjadi• pasien tiba-tiba kehilangan kekuatan otot jatuh, tapi bisa segera recovered

Petit mal

Page 6: Konseling Epilepsi

2. Kejang parsial terbagi menjadi :• Simple partial seizures

• pasien tidak kehilangan kesadaran• terjadi sentakan-sentakan pada bagian tertentu dari

tubuh• Complex partial seizures

• pasien melakukan gerakan-gerakan tak terkendali: gerakan mengunyah, meringis, dll tanpa kesadaran

Kejang parsial

Page 7: Konseling Epilepsi

Patogenesis

Kejang disebabkan karena ada ketidakseimbangan antara pengaruh inhibisi dan eksitatori pada otak

Ketidakseimbangan bisa terjadi karena :

• Kurangnya transmisi inhibitori • Contoh: setelah pemberian

antagonis GABA, atau selama penghentian pemberian agonis GABA (alkohol, benzodiazepin)

• Meningkatnya aksi eksitatori meningkatnya aksi glutamat atau aspartat

Page 8: Konseling Epilepsi

ETIOLOGI • Aktivitas saraf abnormal akibat proses patologis yang

mempengaruhi otak

• Gangguan biokimia atau metabolik dan lesi mikroskopik di otak akibat trauma otak pada saat lahir atau cedera lain

• Pada bayi penyebab paling sering adalah asfiksi atau hipoksia waktu lahir, trauma intrakranial waktu lahir, gangguan metabolik, malformasi congenital pada otak, atau infeksi

• Pada anak-anak dan remaja mayoritas adalah epilepsy idiopatik, pada umur 5-6 tahun disebabkan karena febril

• Pada usia dewasa penyebab lebih bervariasi idiopatik, karena birth trauma, cedera kepala, tumor

• Lesi SSP

Page 9: Konseling Epilepsi

Konseling etiologi • Jika pasien mengkonsumsi alcohol,

bimbing pasien untuk menghentikannya secara perlahan-lahan ( tidak dengan tiba-tiba).

• Konsultasikan penggunaan obat-obat lain dengan Apoteker, seperti antibiotic, obat KB dll

• Hindari stress• Tidur yang cukup

Page 10: Konseling Epilepsi

Sasaran TerapiMengontrol supaya tidak terjadi kejang dan meminimalisasi adverse effect of drug

mencegah atau menurunkan lepasnya muatan listrik syaraf yang berlebihan melalui perubahan pada kanal ion atau mengatur ketersediaan neurotransmitter

Strategi Terapi

Page 11: Konseling Epilepsi

Prinsip umum terapi epilepsi:• monoterapi lebih baik mengurangi potensi

adverse effect, meningkatkan kepatuhan pasien, tidak terbukti bahwa politerapi lebih baik dari monoterapi dan biasanya kurang efektif karena interaksi antar obat justru akan mengganggu efektivitasnya dan akumulasi efek samping dg politerapi

• hindari atau minimalkan penggunaan antiepilepsi sedatif toleransi, efek pada intelegensia, memori, kemampuan motorik bisa menetap selama pengobatan

• jika mungkin, mulai terapi dgn satu antiepilepsi non-sedatif, jika gagal baru diberi sedatif atau politerapi

• berikan terapi sesuai dgn jenis epilepsinya• Memperhatikan risk-benefit ratio terapi• Penggunaan obat harus sehemat mungkin dan

sedapat mungkin dalam jangka waktu pendek

Page 12: Konseling Epilepsi

• mulai dengan dosis terkecil dan dapat ditingkatkan sesuai dg kondisi klinis pasien penting : kepatuhan pasien

• ada variasi individual terhadap respon obat antiepilepsi perlu pemantauan ketat dan penyesuaian dosis

• jika suatu obat gagal mencapai terapi yang diharapkan pelan-pelan dihentikan dan diganti dengan obat lain (jgn politerapi)

• lakukan monitoring kadar obat dalam darah jika mungkin, lakukan penyesuaian dosis dgn melihat juga kondisi klinis pasien

Page 13: Konseling Epilepsi

Konseling Terapi non Farmokologi Terapi epilepsy.

Page 14: Konseling Epilepsi

terapi non farmakologi

• Diet• pembedahan dan vagal nerve stimulation (VNS),

yaitu implantasi dari perangsang saraf vagal.• makan makanan yang seimbang (kadar gula darah

yang rendah dan konsumsi vitamin yang tidak mencukupi dapat menyebabkan terjadinya serangan epilepsi),

• istirahat yang cukup karena kelelahan yang berlebihan dapat mencetuskan serangan epilepsi

• belajar mengendalikan stress dengan menggunakan latihan tarik nafas panjang dan teknik relaksasi selain juga menghindari factor pencentus lainnya(yosefw.wordpress.com)

Page 15: Konseling Epilepsi

Terapi Farmokologi dan Konseling Pasien Terapi epilepsy.

Page 16: Konseling Epilepsi

Obat-obat anti epilepsiObat-obat yang meningkatkan inaktivasi kanal Na+:

• Inaktivasi kanal Na menurunkan kemampuan syaraf untuk menghantarkan muatan listrik

• Contoh: fenitoin, karbamazepin, lamotrigin, okskarbazepin, valproatObat-obat yang meningkatkan transmisi inhibitori GABAergik:• agonis reseptor GABA meningkatkan transmisi inhibitori dg

mengaktifkan kerja reseptor GABA contoh: benzodiazepin, barbiturat

• menghambat GABA transaminase konsentrasi GABA meningkat contoh: Vigabatrin

• menghambat GABA transporter memperlama aksi GABA contoh: Tiagabin

• meningkatkan konsentrasi GABA pada cairan cerebrospinal pasien mungkin dg menstimulasi pelepasan GABA dari non-vesikular pool contoh: Gabapentin

Page 17: Konseling Epilepsi

Pemilihan obat : Tergantung pada jenis epilepsinya

Kejang parsial

Kejang Umum (generalized seizures)

Tonic-clonic

Abscense Myoclonic, atonic

Drug of choice

Karbamazepin

FenitoinValproat

ValproatKarbamaz

epinFenitoin

Etosuksimid

Valproat

Valproat

Alternatives

LamotriginGabapentinTopiramatTiagabinPrimidon

Fenobarbital

LamotriginTopiramatPrimidon

Fenobarbital

Clonazepam

Lamotrigin

Klonazepam

Lamotrigin

TopiramatFelbamat

Page 18: Konseling Epilepsi

KARBAMAZEPIN• Mekanisme Aksi : Menekan aktifitas ventralis nukleus pada talamus

atau menurunkan transmisi sinaptik atau menurunkan jumlah stimulasi temporal yang menyebabkan neural discharge dengan cara membatasi influks ion natrium yang menembus membran sel atau mekanisme lain yang belum diketahui;menstimulasi pelepasan ADH dan berpotensi meningkatkan kemampuan ADH untuk mereabsorpsi air; secara kimia terkait dengan antidepresan trisiklik. (Lexi-Comps Drug Information Handbook p. 270)

• Indikasi : Epilepsi semua jenis,kecuali petit mal, neuralgia trigeminus; propilaksis pada manik depresif.

•  Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian : Penanganan Seizur:Dosis untuk dewasa dan anak di atas 12 tahun adalah 200 mg 2 kali sehari atau 100 mg, 4 kali sehari. Dosis dinaikkan sampai 200 mg, 3-4 kali sehari.Dosis untuk anak 6-12 tahun adalah 100 mg, 2 kali sehari atau 50 mg, 4 kali sehari.Dosis untuk anak di bawah 6 tahun adalah 10-20 mg/kg berat badan dalam 2-3 dosis terbagi.

Page 19: Konseling Epilepsi

• Efek Samping : mual, bingung, mengantuk, pandangan kabur, ataksia, haus, flushing kulit, hipotensi, aritmia, koma, depresi nafas, hilang refleks tendon, lemah otot, kolik dan diare pada pemberian oral.

•  Interaksi dengan Obat Lain :  Analgetik : dekstropropoksifen menaikkan efek karbamazepin; khasiat

tramadol diturunkan oleh karbamazepin .SOLUSI : atur jarak pemakaian Antibakteri : metabolisme doksisiklin dipercepat (mengurangi efek); kadar

plasma karbamazepin ditingkatkan oleh klaritromisin, eritromisin dan SOLUSI : atur jarak pemakaianAntikoagulan : metabolisme nikumalon dan warfarin dipercepat

(mengurangi efek antikoagulan)SOLUSI : atur jarak pemakaianAntidepresan : antagonisme efek antikonvulsan (ambang kejang

diturunkan); kadar plasma karbamazepin ditingkatkan oleh fluoksetin, fluvoksamin, dan viloksazin; metabolisme mianserin dan trisiklik dipercepat (menurunkan kadar plasma); disarankan untuk menghindari pemakaian bersama MAOI atau dalam waktu 2 minggu setelah MAOI

Page 20: Konseling Epilepsi

• Stabilitas dan Penyimpanan : Tablet karbamazepin, tablet lepas-lambat dan tablet kunyah harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat, tidak tembus cahaya dan pada temperatur tidak lebih dari 30°C (AHFS Drugs Information p. 2139)

• Pengaruh Terhadap Kehamilan : Faktor resiko D : Ada bukti positif risiko kematian janin, tetapi jika manfaat pemberian melebihi risiko yang dapat ditimbulkan terhadap ibu hamil maka dapat digunakan (mis : jika obat dibutuhkan pada keadaan yang mengancam jiwa atau untuk penyakit yang serius dan tidak ada obat lain yang lebih aman untuk digunakan. Dapat menembus plasenta.

Page 21: Konseling Epilepsi

KONSELING PASIEN MENGENAI OBAT KARBAMAZEPIN

• Obat karbamazepin memiliki efek samping seperti pusing,ngantuk dan pandangan kabur, maka pasien yang menggunakan obat ini selama terapi dianjurkan untuk menghindari pekerjaan yang memerlukan konsentrasi penuh seperti mengendarai kendaraan dan menjalankan mesin.

• Hindari konsumsi alkohol karena dapat meningkatkan efek samping karbamazepin di SSP.

• Karbamazepin sebaiknya diminum bersamaan dengan makanan untuk menghindari mual atau muntah.

• hindari pemakaiannya bersama dengan jus grapefruit, karena dapat meningkatkan kadar karbamazepin dalam darah.

Page 22: Konseling Epilepsi

• Jangan menghentikan pengobatan tanpa sepengetahuan dokter, sebaiknya turunkan dosisnya secara bertahap sebelum dihentikan sama sekali (ISO farmakoterapi).

• Jika ada dosis yang terlewat diminum, segera minum obat yang terlupa itu. Namun, jika sudah mendekati waktu minum dosis berikutnya, cukup meminum 1 dosis obat tersebut sesuai jadwal minum obat yang seharusnya. Jangan digandakan (jangan minum dua dosis sekaligus) (ISO farmakoterapi).

• Jangan meminum obat ini lebih dari dosis yang telah ditentukan, jangan meminum lebih sering dari frekuensi minum obat yang telah ditetapkan, dan jangan diminum untuk jangka waktu yang lebih lama dari waktu yang telah ditetapkan (ISO farmakoterapi).

Page 23: Konseling Epilepsi

• Karbamazepin dapat berinteraksi dengan beberapa obat. Maka atur jadwal (interval) pemakaian obat-obat tersebut

• Penyimpanan : jauhkan dari jangkauan anak-anak Simpanlah ditempat yang terlindung dari cahaya atau api Jangan menyimpan karbamazepin tablet ditempat yang

lembab, atau panas karena dapat menyebabkan tablet rusak atau berkurang efektivitasnya.

• Monitoring kadar karbamazepin dalam serum, tes fungsi tiroid, kadar natrium dalam serum, pemeriksaan mata (refleks pupil); amati pasien yang mengalami sedasi yang berlebih, terutama saat dosis dinaikkan.

Page 24: Konseling Epilepsi

FenitoinIndikasi:

epilepsi, semua jenis, kecuali petit mal, status epileptikus

Kontraindikasi:hipersensitif dengan fenitoin dan hidantoin lainnya, komponen sediaan obat, dan kehamilan.

Peringatan:Hati-hati pada gangguan fungsi hati (dosis diturunkan), hamil, menyusui, penghentian obat secara tiba-tiba, hindari pada porifiria.

Page 25: Konseling Epilepsi

Efek samping:

Gangguan saluran cerna, pusing, nyeri kepala, tremor, insomnia, neuropati perifer, hipertrofi gingiva, ataksia, bicara tak jelas, nistagmus, penglihatan kabur, ruam, akne, demam, hepatitis dan efek hematologic.

Stabilitas dan penyimpanan:

Sediaan fenitoin tablet dan suspense oral harus disimpan dalam wadah tertutup rapat dan temperature ruang tidak lebih dari 30 C. sediaan fenitoin lepas lambat harus terhindar dari cahaya dan kelembaban. Sediaan fenitoin suspense oral tidak boleh dibekukan dan terhindar dari cahaya. Sediaan fenitoin injeksi harus disimpan pada suhu 15-30 C dan tidak boleh dibekukan.

 

Page 26: Konseling Epilepsi

Interaksi dengan makanan:

Makanan dapat memepengaruhi kadar obat dalam darah. Jika diberikan bersamaan dengan nutrisi enteral, bioavailabilitas fenitoin akan turun. Nutrisi diberikan 2 jam sebelum atau sesudah pemberian fenitoin.

Dapat menurunkan kadar kalsium, asam folat dan vitamin D yang berasal dari makanan.

Pengaruh terhadap kehamilan:

Terbukti dapat menyebabkan kematian pada janin. Kalaupun harus diberikan pada ibu hamil maka suplemen asam folat yang cukup harus diberikan. Kemungkinan akan terjadi defisiensi vitamin K dan resiko pendarahan neonatus. Jika vitamin K tidak diberikan sewaktu masa akan melahirkan, maka neonatus harus diawasi ketat jika terdapat tanda-tanda pendarahan

Pengaruh terhadap ibu menyusui:

Terdapat dalam air susu ibu dalam jumlah sedikit, sebaiknya dihindari.

 

Page 27: Konseling Epilepsi

konseling pasien • Obat dapat menyebabkan mengantuk, sakit

kepala, dan hilang koordinasi, hindari kegiatan-kegiatan seperti mengemudikan kendaraan atau mengopersikan mesin.

• Kocok terlebih dahulu jika menggunakan sediaan dalam bentuk suspensi oral.

• Jangan mengganti sediaan obat ataupun dosis tanpa sepengetahuan dokter.

• Jangan memecah ataupun membuka kapsul dari obat.

Page 28: Konseling Epilepsi

PHENOBARBITAL

• Indikasi : digunakan untuk pengobatan epilepsi tonik-klonik, epilepsi kompleks atau parsial simpel pada orang dewasa dan anak-anak.

• efek samping : Kelelahan menyeluruh, vertigo, Mengantuk, Kehilangan kesadaran sesaat, Gelisah, Ruam kulit, depresi

Page 29: Konseling Epilepsi

Konseling Pasien

Kantuk adalah efek samping yang paling umum, sehingga perlu dikonselingkan kepada pasien dengan memberitahukan bahwa apabila menggunakan obat ini sebaiknya 30- 60 menit sebelum waktu tidur.dan beritahukan juga jangan mengemudi, menggunakan mesin atau melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan tinggi.

PenyimpananSimpan obat ini di kemasan aslinya, tutup dengan rapat dan diluar jangkauan anak-anak. Simpan di suhu ruangan, jauhkan dari suhu tinggi dan tempat lembab

Page 30: Konseling Epilepsi

Konseling untuk wanita hamil

Phenobarbital mungkin membahayakan janin. Beritahukan kepada pasien : Jika anda mungkin sedang hamil, segera hubungi dokter anda. Bersama dokter, anda perlu membandingkan keuntungan dan resiko mengkonsumsi obat ini selama masa kehamilan.

Page 31: Konseling Epilepsi

LAMOTIGRINE INDIKASI DAN PENGGUNAAN

LAMICTAL adalah obat antiepilepsi (AED) diindikasikan untuk: Terapi Epilepsi-adjunctive pada pasien ≥ 2 tahun: • kejang parsial. • kejang umum primer tonik-klonik. • kejang umum sindrom Lennox-Gastaut.

BENTUK DOSIS : Tablet: 25 mg, 100 mg, 150 mg, dan 200 mgDispersible Chewable Tablet: 2 mg, 5 mg, dan 25 mgLisan Disintegrating Tablet: 25 mg, 50 mg, 100 mg, dan 200

EFEK SAMPING • pusing, sakit kepala, diplopia, ataksia, mual, penglihatan kabur, mengantuk, rhinitis, dan ruam, muntah, infeksi, demam, luka kecelakaan, faringitis, nyeri perut, dan tremor.

Page 32: Konseling Epilepsi

INTERAKSI OBAT

• VALPROAT meningkatkan konsentrasi

LAMOTIGRIN lebih dari 2 kali lipat. • Carbamazepine, fenitoin, fenobarbital, dan primidone KONSENTRASI lamotrigin penurunan sekitar 40%.

• Oral kontrasepsi yang mengandung estrogen dan rifampisin juga menurunkan konsentrasi lamotrigin sekitar 50%

PENYIMPANAN

• Simpan LAMICTAL pada suhu kamar antara 68oF untuk 77oF (suhu 20oC ke 25oC).

• Jauhkan LAMICTAL dan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak.

Page 33: Konseling Epilepsi

Konseling Pasien

• LAMICTAL dapat menyebabkan ruam kulit yang serius ( konseling : efek samping akan hilang jika penggunaan obat dikurangi atau dihentikan )

• Seperti obat antiepilepsi lain, LAMICTAL dapat menyebabkan pikiran bunuh diri atau tindakan dalam jumlah yang sangat kecil orang, sekitar 1 dalam 500.(konseling : Hubungi penyedia layanan kesehatan segera jika Anda memiliki gejala-gejala tersebut )

• LAMICTAL jarang dapat menyebabkan meningitis aseptik, peradangan serius selaput pelindung yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang.

• Jangan mengendarai mobil atau mengoperasikan kompleks, mesin berbahaya.

Page 34: Konseling Epilepsi

GABAPENTININDIKASI :• Terapi tambahan terhadap obat antiepilepsi standard

pada penderita yang tidak dapat dikendalikan serangannya dengan pemberian obat-obat tersebut secara tunggal maupun kombinasi atau pada penderita yang tidak toleron terhadap dosis obat-obat tersebut

• untuk mengurangi nyeri neuropatik.

MK : Gabapentin bekerja dengan meningkatkan sintesis GABA dan menghambat degradasi GABA. Karena itu, pemberian Gabapentin akan meningkatkan kadar GABA di dalam otak.

Page 35: Konseling Epilepsi

Dosis dan Pemberian

• Kapsul Gabapentin mengandung 100 mg, 300 mg dan 400 mg.

• Untuk orang Dewasa dan anak-anak di atas 12 tahun, Gabapentin diberikan secara oral dengan atau tanpa makanan. Dalam uji klinik terkontrol dosis efektifnya berkisar 900-1800 mg/hari dalam tiga dosis terbagi. Dengan aturan pakai :

Hari I : 3 X 1 kapsul 100 mg sehariHari II : 2 X 2 kapsul 100 mg sehariHari III: 3 X 1 kapsull 300 mg sehari

• Setelah itu dosis dapat ditingkatkan hingga maksimal 2.400 mg/hari dalam 3 dosis terbagi rata. Jarak waktu maksimum antara dosis dalam 3 dosis terbagi sehari, jangan lebih dari 12 jam.

Page 36: Konseling Epilepsi

• Efek samping : System saraf : mengantuk, pusing atatu ataksia, fatigue, nistagmus, tremor, gugup, disartria, amnesia, depresi. Gangguan koordinasi : kejang, insomnia, bingung dan gangguan emosional

Stabilitas dan penyimpanan :• Simpan Pada Suhu Dl Bawah 30-C, Terlindung Dari

Cahaya.

Page 37: Konseling Epilepsi

Interaksi

• Gabapentin tidak mempengaruhi metabolisme obat antiepilepsi yang diberikan bersamaan.

• Aluminium dan magnesium yang terdapat dalam ontasia dapat menurunkan bioavailabllitas gabapentin hingga 24% Oleh  karena Itu gabapentin dianjurkan untuk dlgunakan setidaknya 2 |am setelah pemberian antasid

• Makanan tidak mempengaruhi farmakokinetik gabapentin. • Pemberian bersama kontrasepsi oral termasuk

norethisterone dan etinil estradiol tidak mempengaiuhi profil  farmakokinetik diri

• Ekskresi renal tkJakdlpengdruhi dengan adanya probenisld.

Page 38: Konseling Epilepsi

Pengaruh

• Terhadap Kehamilan : Tidak terbukti adanya gangguan fertilitas atau kelainan pada janin akbibat pemberian Gabapentin.

• Terhadap Ibu Menyusui : Belum diketahui apakah Gabapentin diekskresikan ke dalam air susu ibu.

• Terhadap Anak-anak : Keamanan dan efektifitas pada anak-anak dibawah umur 12 tahun belum diketahui secara pasti.

• Terhadap Usia Lanjut : belum diketahui efek sampingnya namun bagi penderita dengan gangguan fungsi ginjal, dosis perlu disesuaikan.

Page 39: Konseling Epilepsi

Konseling/ informasi pasien

• Pasien harus mengkonsumsi obat sesuai yang diresepkan.• Penghentian penggunaan gabapentin dalam terapi harus

dilakukan secara bertahap selama minimum 1 minggu karena   adanya kemungkinan peningkatan frekuensi keldng.

• Pasien dianjurkan untuk tidak mengendarai kendaraan bermotor ataupun mengoperasikan mesin karena gabapentin dapat  menyebabkan kantuk,dan simptom lain,dan tanda-tanda penekanan sistem saraf pusat.

• Efek gabapentin dalam Insiden munculnya tumor baru pada manusia atau perburukan atau kekambuhan tumor pada  arognosjs tumor sebelumnya terjadi diketahui.

Page 40: Konseling Epilepsi

• Gabapentin dapat diberikan selama kehamilan hanya bila potensi manfaat melebihi potensi rlsiko terhadap janin,  karena belum cukup terdapat studi-studi terkontrol pada wanita hamil.

• Belum diketahui apakah gabapentin diekskresikan kedalam ASI sehingga penggunaan harus dipertimbangkan.

• Konsultasikan pada dokter obat-obat yang sedang dan akan digunakan selama pengobatan dengan Gabapentin.

• Beritahu dokter jika anda sedang hamil atau merencanakan untuk hamil.

• Beritahu dokter jika anda sedang menyusui.

• Sebelum anda mengenali pengaruh obat ini terhadap diri anda janganlah anda mengendarai kendaraan/ mengoperasikan mesin.

• Janganlah minum obat ini dengan jarak waktu antara 2 dosis lebih dari 12 jam

Page 41: Konseling Epilepsi

TOPIRAMATEINDIKASI : • Monoterapi pd pasien yg baru didiagnosa epilepsi atau sbg

konversi ke monoterapi pd pasien epilepsi. Terapi tambahan utk dws & anak >2 thn dg onset kejang parsial atau epilepsi primer. Terapi tambahan utk dws & anak dg kejang yg berhubungan dg sindroma Lennox Gastaut.

• MK : Mekanisme spt phenytoin dan carbamazepin, menyekat kanal Na, ↑ inhitorik GABA, ↓ eksitatorik AMPA (alfa-amino-3-hydroxy-5-methyl-isoxazole-4-propionate).

Page 42: Konseling Epilepsi

Dosis dan Pemberian

• Dosis dewasa adalah 50 mg/hari per oral, titrasi 50 mg/hari tiap interval 1 minggu sampai dosis target 200 mg 2 kali per hari,

• Dosis inisial pediatrik adalah 25 mg atau 50 mg/hari per oral; lakukan titrasi sampai dosis 6 mg/kg/hari.

• Bentuk sediaan : Tablet 25 mg, 50 mg dan 100 mg juga dalam bentuk kapsul sprinkle 15 mg, 25 mg dan 50 mg.

STABILITAS DAN PENYIMPANAN :• Simpan dalam kondisi sejuk dan kering.

Page 43: Konseling Epilepsi

Efek Samping

• Gangguan kognitif, tremor, dizziness, ataksia, nyeri kepala, kelelahan, gangguan saluran cerna, batu ginjal

INTERAKSI :• Kadar dalam plasma dikurangi oleh fenitoin dan

karbamazepin, Dapat menurunkan kadar digoksin dalam serum. Kontrasepsi oral

Page 44: Konseling Epilepsi

Informasi pasien• Penghentian terapi hrs dilakukan scr bertahap, Ggn ginjal sedang s/d

berat, ggn hati, predisposisi utk nefrolitiasis, pastikan hidrasi adekuat, hamil & laktasi.

• Gejala-gejala miopia akut yg disertai dg glaukoma sudut tertutup sekunder.

• Dpt mengganggu kemampuan mengemudi atau menjalankan mesin.• Beritahu dokter atau apoteker apabila sedang dan akan digunakan

selama pengobatan dengan Topiramate.• Beritahu dokter jika anda sedang hamil atau merencanakan untuk

hamil.• Beritahu dokter jika anda sedang menyusui.• Sebelum anda mengenali pengaruh obat ini terhadap diri anda

janganlah anda mengendarai kendaraan/ mengoperasikan mesin.

Page 45: Konseling Epilepsi

VIGABATRININDIKASI :Vigabatrin ditujukan bagi epilepsi yang secara tidak memuaskan

dikendalikan oleh obat-obatan yang lain

EFEK SAMPING :• mengantuk• pusing• depresi• halusinasi• masalah penglihatan yang serius

Konseling• Efek samping obat ini adalah pusing atau mengantuk atau

menyebabkan masalah penglihatan. Maka informasikan kepada pasien : Jangan mengemudi, menggunakan mesin, atau melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan tinggi atau visi yang jelas sampai Anda yakin Anda dapat melakukan kegiatan tersebut dengan aman.

Page 46: Konseling Epilepsi

Konseling sebelum menggunakan Vigabatrin

masalah penglihatan serius mungkin terjadi saat mengunakan obat ini dan dapat permanen bahkan setelah berhenti minum obat, untuk mencegah parahnya masalah penglihatan,maka sebelum menggunakan obat ini perlu diinformasikan kepada pasien : “agar berkonsultasi dengan dokter atau apoteker jika memiliki: masalah mata tertentu (cacat bidang visual) Beritahu dokter Anda jika Anda memiliki riwayat: Masalah mata lainnya (misalnya, glaukoma, degenerasi makula, masalah saraf optik”

Page 47: Konseling Epilepsi

Konseling saat menggunakan obat

Pemeriksaan mata harus tetap dilakukan setiap 4 minggu sampai 3 bulan selanjutnya saat Anda minum obat ini, dan anda juga harus memeriksa mata 3 sampai 6 bulan setelah menghentikan obat ini. Ikuti petunjuk dokter, dan beri tahu dokter segera jika Anda memiliki perubahan dalam penglihatan (seperti kehilangan penglihatan, penglihatan kabur, penglihatan ganda, kepekaan terhadap cahaya, sakit mata).

Page 48: Konseling Epilepsi

ASAM VALPROAT• Indikasi :

Terapi tambahan pada kejang petit mal sederhana dan kompleks.  Juga kejang multiple.

• Kontra indikasi :Gangguan fungsi hati, penyakit hati aktif

• Efek samping :Iritasi lambung, anoreksia, mual, muntah; sedasi, ataksia, tremor; nafsu makan meningkat; dapat terjadi hepatitis, edema, trombositopeni, hambatan agregrasi platelet, ruam. Jarang: pankreatitis, leukopeni, hipoplasia sel darah merah.

Dari suatu uji klinik terkendali, dosis valproat 1200 mg sehari, hanya menyebabkan kantuk, ataksia, dan mual selintas.

Page 49: Konseling Epilepsi

Peringatan :Terhadap Kehamilan : Keamanan penggunaan asam

valproat pada masa kehamilan belum diketahui dengan pasti. Namun, obat antikonvulsan tidak boleh dihentikan jika obat ini digunakan untuk mengatasi "major seizure" yang mengarah ke status epileptikus yang mengancam jiwa.

Terhadap Ibu Menyusui : Asam valproat terdistribusi dalam ASI, sehingga penggunaan obat pada wanita menyusui harus diperhatikan. Pengaruh terhadap bayi yang disusui belum diketahui.

Terhadap Anak-anak : -

Page 50: Konseling Epilepsi

Konseling / Informasi kepada pasien

• Asam valproat dapat menyebabkan gangguan saluran cerna. Gunakan dengan banyak minum dan makan untuk mengurangi gangguan saluran cerna.

• Asam valproat terdistribusi dalam ASI, sehingga penggunaan obat pada wanita menyusui harus diperhatikan. Pengaruh terhadap bayi yang disusui belum diketahui.

• Karena efek samping obat ini adalah mengantuk, jadi diinformasikan kepada pasien untuk tidak mengendarai kendaraan setelah mengkonsumsinya.

Page 51: Konseling Epilepsi

• Benzodiazepin : Clonazepam

Antikonvulsan poten, efektif pd absences, tonic-clonic seizures & myoclonic seizures

Bersifat sedatif dan toleransi kuat dimana tjd pada pemberian oral yg lama

BENTUK SEDIAAN :Tablet: 0,5, 1, dan 2 mg. Disintegrasi tablet: 0,125, 0,25, 0,5, 1, dan 2 mg.

CLONAZEPAM(GOLONGAN BENZODIAZEPIN)

COMMON BRAND NAME (S): Klonopin

Page 52: Konseling Epilepsi

Efek Samping

• Efek samping yang paling sering dicatat terkait dengan clonazepam adalah sedasi,, pusing, kelemahan, dan tidak kokoh. Efek samping lainnya termasuk perasaan depresi, kehilangan orientasi, sakit kepala, dan gangguan tidur.Seperti semua benzodiazepin, clonazepam dapat menyebabkan ketergantungan fisik, perasaan kehilangan harga diri, gelisah, dan insomnia.

Page 53: Konseling Epilepsi

Dosis Dan Administrasi

• Gangguan kejang Dewasa: Dosis awal untuk orang dewasa dengan gangguan kejang tidak boleh melebihi 1,5 mg / hari dibagi menjadi tiga dosis. Dosis dapat ditingkatkan dengan penambahan sebesar 0,5-1 mg setiap 3 hari sampai kejang cukup dikendalikan atau sampai efek samping menghalangi adanya peningkatan lebih lanjut. Dosis harian maksimum yang dianjurkan adalah 20 mg. Pediatric Pasien: Klonopin diberikan secara oral. dosis awal untuk bayi dan anak-anak (sampai 10 tahun atau 30 kg berat badan) harus antara 0,01 dan 0,03 mg / kg / hari tetapi tidak melebihi 0,05 mg / kg / hari diberikan dalam dua atau tiga dibagi dosis. Dosis harus ditingkatkan tidak lebih dari 0,25-0,5 mg setiap hari ketiga sampai dosis pemeliharaan harian 0,1 sampai 0,2 mg / kg berat badan telah tercapai, kecuali kejang dikendalikan atau efek samping lebih meningkatkan menghalangi.

Page 54: Konseling Epilepsi

Penyimpanan• Simpan pada suhu kamar (77 derajat F atau 25 derajat C) dari

dari cahaya dan kelembaban. Singkat penyimpanan antara 59-86 derajat F (15-30 derajat C) diperbolehkan. Jangan simpan di kamar mandi. Jauhkan semua obat jauh dari anak-anak dan hewan peliharaan. Untuk membuang produk ini ketika kedaluwarsa atau tidak lagi diperlukan. Konsultasikan apoteker atau lokal pembuangan limbah perusahaan untuk rincian lebih lanjut tentang cara aman membuang produk Anda.

Page 55: Konseling Epilepsi

Peringatan dan Konseling • Interferensi Dengan Kinerja Kognitif dan Motor

Karena benzodiazepin memiliki potensi untuk merusak kemampuan penilaian, berpikir atau motor, pasien harus diingatkan tentang mengoperasikan mesin berbahaya, termasuk mobil, sampai mereka cukup yakin bahwa terapi Klonopin tidak mempengaruhi mereka negatif.

• Mereka juga harus memperingatkan tentang penggunaan bersamaan alkohol atau obat depresan SSP selama terapi Clonazepam (Klonopin),dapat menyebabkan sedasi meningkat.

• pasien harus diberitahu bahwa, karena benzodiazepin dapat menghasilkan ketergantungan psikologis dan fisik, disarankan bahwa mereka berkonsultasi dengan dokter mereka sebelum baik meningkatkan dosis atau penghentian mendadak obat ini.

• Pasien, pengasuh mereka, dan keluarga harus menasihati bahwa AED, termasuk Klonopin, dapat meningkatkan risiko pikiran untuk bunuh diri dan perilaku dan harus diberitahu tentang kebutuhan untuk waspada atas munculnya atau memburuknya gejala depresi, setiap perubahan yang tidak biasa dalam suasana hati atau perilaku, atau munculnya pikiran untuk bunuh diri, perilaku, atau pikiran tentang self-bahaya.

Page 56: Konseling Epilepsi

• penggunaan Bersamaan Obat lainPasien harus dianjurkan untuk menginformasikan dokter jika mengambil, atau berencana untuk mengambil setiap resep atau obat over-the-counter, karena ada potensi untuk interaksi.

• Kehamilan Pasien harus dianjurkan untuk memberitahukan dokter jika hamil atau berniat untuk hamil selama terapi dengan Klonopin.

• Pasien harus dianjurkan untuk menghindari alkohol saat menggunakan Klonopin.

• Melewatkan dosis: Jika Anda melewatkan dosis, gunakan segera setelah Anda ingat. Jika dekat waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewatkan dan melanjutkan jadwal pemberian dosis yang biasa Anda. Jangan dosis ganda untuk mengejar ketinggalan.

• Reaksi alergi serius terhadap obat ini tidak mungkin, tetapi segera mencari bantuan medis jika terjadi.

Page 57: Konseling Epilepsi

Pertimbangan pemakaian pd wanita• Estrogen menghambat reseptor GABA,

mempotensiasi aktivitas glutaminergik• Progesteron efeknya berlawanan dg estrogen

dan mempotensiasi aktivitas reseptor GABA & mengurangi kec neuronal discharge

• Obat2 antiepilepsi terutama induser enzim metab hepatik juga pengaruhi hormon dg peningkatan metab hormon steroid & menginduksi produksi hormon seks terikat globulin shg menyebabkan penurunan fraksi hormon steroid yg tak terikat (unbond) mengurangi efikasi hormon

Page 58: Konseling Epilepsi

Contoh aplikasi klinis

• Obat2 antiepilepsi gol enzym – inducer misal topiramat menyebabkan kegagalan oral kontrasepsi pd wanita shg perlu dosis oral kontrasepsi yg tinggi (≥ 50 μg)

• Sedang valproat, BZ dan sebag besar antiepilepsi baru yg non enzyme – inducer

tidak punya efek tsb• Pd sebag besar wanita epilepsi kecenderungan kejang

meningkat pd masa menstruasi (catamenial seizures) dan saat ovulasi hal ini berhub dg progesteron withdrawl & perub rasio estrogen – progesteron, pada kondisi ini lebih baik dg obat antiepilepsi konvensional

Page 59: Konseling Epilepsi

Pada kehamilanAkibat epilepsi pd kehamilan :

Kejang maternal 25 – 30% penderita

Komplikasi kehamilan

ES pd fetus meliputi penyakit dan obat antiepilepsi

Kejang maternal akibat efek lgs pd seizures

threshold dan penurunan kons obat antiepilepsi

dlm serum terkait dg peningkatan klirens obat,

protein binding,disposisi obat dll pd

kehamilan

Page 60: Konseling Epilepsi

• Efek obat antiepilepsi pd kehamilan malformasi kongenital

Barbiturat & fenitoin congenital heart malformation, orofacial clefts & malformasi lain

Valproat & carbamazepin spina bifida (neural tube defect) & hypospadiasES pd kehamilan yg bukan akibat obat antiepilepsi : hambatan pertumb, psikomotor, retardasi mental, BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah)

Page 61: Konseling Epilepsi

KIE pada wanita epilepsi yg hamil

• Perencanaan kehamilan. Mendiskusikan keadaaan pasien dengan ahli saraf dan ahli kandungan sebelum hamil.

• Membuat perjanjian dengan ahli kandungan ketika pasien merasa hamil dan melakukan kunjungan rutin selama masa kehamilan

• Mengonsumsi OAE yang telah diresepkan oleh dokter.

• Melaporkan semua bangkitan yang terjadi kepada ahli saraf.

• Istirahat dengan cukup.• Menjaga keseimbangan nutrisi dan berat badan

Page 62: Konseling Epilepsi

KIE pada wanita epilepsi yg hamil• Intake asam folat (~0,4 – 1 mg/hari) pd

prenatalmencegah efek teratogenik• Obat antiepilepsi secara monoterapi, dosis

serendah mgk mengurangi efek teratogenik• Obat2 antiepilepsi yg lebih baru punya efek

teratogenik <• Pemberian vit K pd bulan terakhir kehamilan dg

dosis 10 mg oral setiap hari mencegah koagulopati

Page 63: Konseling Epilepsi

KIE pada ibu menyusui• Meski distribusi obat antiepilepsi dilaporkan rendah pada air

susu, namun perlu diperhatikan efek pada bayi (sedasi, iritabilitas, poor feeding) terutama pada pemakaian barbiturat & benzodiazepin

Bagaimana pada wanita perimenopause• Berpengaruh pd keparahan epilepsi kmk krn fluktuasi

hormon seks (terutama yg memiliki riwayat catamenial seizures)

• Efek HRT juga belum jelas pd pengontrolan kejang, namun perlu monitoring timbulnya kejang pd pemberian suplemen estrogen

Page 64: Konseling Epilepsi

Epilepsi pada Anak

Penyebab Epilepsi pada Anak :• Idiopatik 67.6%• Congenital 20%• Trauma 4.7%• Injection 4%• Stroke 1.5%• Tumor 1.5%• Degenerative 7%

Page 65: Konseling Epilepsi

Pemberian Obat Antiepilepsi pada Anak

Terjadi defisiensi kognitif spesifik akibat : bangkitan epilepsi, faktor etiologi, munculnya bangkitan pada usia dini, sering mengalami bangkitan, dan obat antiepilepsi.

Pengaruh beberapa obat antiepilepsi :• Fenobarbital →hiperaktif • Fenitoin (dosis tinggi)→enselofati progresif, retardasi

mental dan penurunan kemampuan membaca • Karbamazepin dan asam valproat →gangguan kognitif

ringan • Valproat (dosis tinggi)→mengganggu fungsi motorik

Page 66: Konseling Epilepsi

Efek obat antiepilepsi pada anak

• Obat2 antiepilepsi (asam valproat, carbamazepin, oxcarbazepin) dapat menurunkan densitas tulang pada anak.

• Perlu monitoring pemakaian jangka panjang pada anak, di samping perlu dipertimbangkan pemberian suplemen utk tulang.

Page 67: Konseling Epilepsi

Penatalaksanaan epilepsi pada lanjut usia

• Perlu pertimbangan : penyakit lain yg menyertai, polifarmasi yg menyebabkan interaksi obat, perubahan fisiologi tubuh (absorpsi obat, ikatan protein, metabolisme dan eliminasi obat)

• Prinsip terapi : dosis tunggal atau dua kali sehari, tidak ada efek samping atau minimal, tidak ada interaksi obat atau minimal, ikatan protein rendah, farmakokinetik linier, tidak berpotensi reaksi alergi atau idiosinkrasi, dan ada ketersediaan dlm bentuk parenteral

Page 68: Konseling Epilepsi

Terima kasih

Page 69: Konseling Epilepsi

SIMULASI KASUS

Nona C (23 th) seorang penderita epilepsy, setiap harinya mengkonsumsi fenitoin 300 mg/hari, fenobarbital 100 mg/hari, dan carbamazepim 200 mg/hari. Selama dia menggunakan obat-obat ini (1 tahun) ia tidak pernah

mengalami serangan (kejang) lagi. Dia baru saja menikah 1 bulan yang lalu.

Page 70: Konseling Epilepsi

Nona C merupakan pasien langganan di apotek B dan dia sudah tau bagaimana cara menggunakan obat antiepilepsi dan apa yang dilakukan jika pasien lupa menggunakan obat,

karena ia selalu berkonsultasi dengan apotekernya. Sekarang ia datang ke apotek

untuk berkonsultasi mengenai apa yang harus ia lakukan jika ia ingin hamil atau

menggunakan obat KB, sebelumnya ia juga telah datang ke dokter dan diberikan resep

yang sama dengan sebelumnya oleh dokter.