KONOMI NASIONAL - Universitas Padjadjaran · Jawa Barat, kemarin. Kunjungan ini dalam rangka...

1
Produk Maya Melaju di Pasar Bebas KETENTUAN Bank Indonesia (BI) yang melarang 23 bank pe- nyedia layanan wealth manage- ment menghentikan sementara penambahan nasabah baru, secara politis dinilai sebagai langkah tepat. Langkah itu akan memberikan ruang berna- pas bagi BI dari tekanan DPR. Demikian dikatakan ekonom Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan menanggapi larangan yang dikeluarkan BI terhadap 23 bank penyedia layanan wealth management , saat di- hubungi Sabtu (30/4). “Secara politis, moratorium wealth management tepat kare- na BI akhirnya menunjukkan langkah konkret terhadap pe- ngawasan,” ujar Ichsan. Jika hal itu tidak dilakukan, lanjut Ichsan, DPR akan terus menekan BI sebagai tindak lanjut dari rapat dengar penda- pat Komisi XI DPR, BI, dan Citibank pada 5 April lalu. “Jika tekanan terus dilakukan, BI akan semakin tidak fokus menjalankan tugasnya sebagai pengawas perbankan karena melayani DPR,” ujarnya. Meski pelarangan itu ber- dampak terhadap pendapatan bank, Ichsan menilai ketentuan itu diperlukan agar perbankan mengintrospeksi apakah ram- bu-rambu wealth management sudah diterapkan atau tidak. Wealth management adalah pengelolaan dana nasabah oleh bank untuk berbagai produk semisal deposito serta investasi produk di luar bank seperti reksa dana dan asuransi. Sebe- lumnya, Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah meminta agar 23 bank penyedia layanan wealth management memper- baiki kebijakan, prosedur ope- rasi standar, dan pengawasan internal mereka. (*/E-4) GAYATRI SUROYO D I tengah persaingan industri di pasar bebas, ada satu in- dustri di Indonesia yang diproyeksikan akan terus maju. Industri kreatif, terutama di dunia maya, dipercaya akan bertahan dan berkembang. “Tidak ada yang bisa mema- tikan ide. Ide akan berkembang dan tumbuh sehingga industri kreatif tidak akan kalah bersa- ing di pasar bebas,” cetus Men- teri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu ketika menggelar konferensi pers ten- tang IDBYTE Indonesia Digital Expo, di Jakarta, pekan lalu. IDBYTE merupakan sebuah event digital terbesar di Indo- nesia yang akan berlangsung di Pacic Place, Jakarta, 11-14 Juli 2011. Indonesia, menurut Mari, punya banyak keunggulan dalam hal kreativitas yang juga menciptakan berbagai inovasi di dunia maya. “Kita ini artis- tik. Anything using hands, kita bagus karena kita artistik.” Meski tidak memiliki data perdagangan digital, Mari memperkirakan volume dan nilai transaksi di dunia maya akan terus naik seiring dengan penguasaan teknologi. IT base (basis teknologi in- formasi) kita melayani pasar domestik saja sudah berkem- bang sedemikian. Kita bisa jadi pionir di regional.” Ia mencontohkan situs ko- munitas Kaskus yang berhasil menjadi situs besar di Indone- sia, yang kini bermitra dengan perusahaan digital grup Dja- rum, Global Digital Prima. Senada, Ketua Penyelenggara IDBYTE Shinta Dhanuwardoyo menyatakan Indonesia tidak hanya memiliki potensi pasar digital yang besar tetapi juga kemampuan untuk menghasil- kan produk inovatif. “Kita kaya local content. Pu- nya potensi penggunaan yang besar dan talenta yang berbakat untuk membesarkan industri ini. Kami ingin berperan me- nempatkan Indonesia sebagai salah satu pemain utama di peta digital global,” tuturnya. Tumbuh pesat Pertumbuhan pasar digi- tal RI memang menampilkan kemajuan yang relatif pesat ketimbang sejumlah negara di dunia. Masyarakat Indonesia kian menggemari internet, mulai dari penggunaan mobile technology, mengikuti berbagai situs jejaring sosial, hingga belanja daring. Indonesia tercatat sebagai pengguna situs jejaring sosial Facebook ke dua terbesar di dunia dengan jumlah pengguna hingga 35 juta akun. Di situs micro-blogging Twitter pun, akun orang Indonesia yang berjum- lah 7 juta sering kali menempati posisi trending topic, atau topik/ kata yang paling banyak ditulis di seluruh dunia. Indonesia juga mencatat pertumbuhan trafc penggu- naan online banking 72%, ter- tinggi di Asia Tenggara. Pada Januari 2011, jumlah unique visitor mencapai 749 ribu. Belanja iklan di internet juga menunjukkan angka yang cu- kup masif. Pada 2011, belanja iklan yang dilansir IDBYTE mencapai Rp600 juta. Baik Mendag maupun Shinta mengakui masih ada hambatan yang menghadang laju pertum- buhan industri kreatif digital Indonesia. Salah satunya adalah kejahatan cyber yang meng- ganggu transaksi daring. (E-1) [email protected] PT Bank Internasional Indo- nesia (BII) Tbk triwulan I 2011 mencatat pertumbuhan kredit konsolidasi 41% di triwulan I 2010. Pertumbuhan itu jauh melampaui pertumbuhan in- dustri yang sebesar 24%. Kepada pers di Jakarta, Sabtu (30/4), Direktur Utama dan CEO BII Ridha Wirakusumah mengatakan total portofolio kredit naik menjadi Rp56,7 triliun dari Rp40,3 triliun pada periode sama 2010. Kredit korporasi memberi- kan kontribusi pertumbuhan tertinggi, yaitu 48%, diikuti kredit konsumer dan kredit usaha kecil dan mikro serta komersial yang masing-masing tumbuh 39% dan 38%. Dari segi komposisi, kredit korporasi berkontribusi 23% terhadap total kredit, sedang- kan kredit UKM & komersial dan kredit konsumer memberi- kan kontribusi masing-masing 36% dan 41%. Ridha mengatakan BII dapat meraih kembali momentum pertumbuhan. Investasi melalui ekspansi jaringan, infrastruktur teknologi informasi (TI) dan juga sumber daya manusia telah membangun landasan yang kokoh bagi anak usaha Maybank Malaysia itu untuk fokus pada pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. “Proses penerbitan obligasi subordinasi Rp600 miliar akan meningkatkan kemampuan pendanaan dan memberikan tambahan modal untuk eks- pansi operasional yang lebih besar,” tuturnya. Bank dengan rasio penyalur- an kredit terhadap simpanan nasabah (loan to deposit ratio/ LDR) 93,75% itu memiliki dana pihak ketiga (DPK) Rp60,2 triliun. Angka DPK pada tri- wulan I 2011 itu naik 29% dari posisi setahun lalu di Rp46,6 triliun. Giro tumbuh 35% menjadi Rp10,6 triliun, tabungan naik 21% menjadi Rp14 triliun, dan deposito naik 31% men- jadi Rp35,5 triliun dari Rp27,2 triliun. Ridha mengatakan pihaknya akan melanjutkan upaya memperbaiki kompo- sisi pendanaan dengan me- nawarkan program loyalitas yang inovatif dan program pemasaran untuk produk tabungan. Chairman Maybank dan Presiden Komisaris BII Tan Sri Megat Zaharuddin Megat Mohd Nor menilai bank telah berada pada jalur pertum- buhan yang benar. Rencana ekspansi yang agresif pun berjalan dengan baik. “Kekuatan dan kemampuan perbankan syariah kami akan terus dipadukan dalam bisnis dan kami optimistis akan po- tensi kinerja yang lebih baik pada kuartal mendatang,” kata Tan Sri. (Ant/E-3) E KONOMI NASIONAL SENIN, 2 MEI 2011 Total portofolio kredit naik menjadi Rp56,7 triliun dari Rp40,3 triliun pada periode sama 2010.” PEMERINTAH didesak segera melakukan liberalisasi sam- bungan langsung internasional (SLI) untuk menciptakan pasar persaingan yang kompetitif. Kompetisi pasar akan memacu kinerja provider lebih produktif sekaligus memberi- kan kemudahan bagi konsumen dari sisi harga yang murah. Hal tersebut dikatakan ang- gota Komisi VI DPR Unais Ali Hisyam di Jakarta, akhir pekan lalu. “Selain bersaing dalam memberikan harga dan layanan terbaik bagi konsumen, para provider juga akan berusaha menekan harga produksi demi memperoleh keuntungan peru- sahaan yang besar,” paparnya. Keuntungan berikutnya, lanjut Ali Hisyam, liberalisasi jalur komunikasi internasional ini akan meningkatkan penda- patan provider dari layanan jasa komunikasi antarnegara. Hal itu akan berujung pada terke- reknya pendapatan negara dari sisi pajak. “Pendapatan yang naik ten- tunya akan berdampak pada meningkatnya keuntungan bersih perusahaan–perusa- haan tersebut. Ini akan ber- dampak pada meningkatnya pendapatan negara dari sek- tor pajak penghasilan badan,” jelasnya. Saat ini penyelenggara SLI berbasis clear channel adalah Telkom, Indosat, dan Bakrie Telecom. Dengan penambah- an pemain di sektor SLI, masyarakat akan diuntungkan karena kompetisi antarpemain bakal menaikkan kualitas pe- layanan serta menciptakan tarif yang semakin terjangkau. Sebelumnya, Menteri Ko- munikasi dan Informatika Tifatul Sembiring berjanji akan menjaga liberalisasi di sek- tor telekomunikasi dengan mendorong tarif lebih murah dan menambah pemain untuk menjaga kompetisi. “Semangat pemerintah ada- lah membuka kompetisi agar tercipta layanan yang berkuali- tas dan tarif yang terjangkau bagi masyarakat. Jadi kalau ada sektor yang masih kurang, pemain bisa saja ditambah,” kata Tifatul. (*/E-2) Persaingan SLI Pacu Kinerja Provider Kredit BII Tumbuh Lampaui Industri 14 Moratorium Wealth Management Tepat Indonesia tidak hanya memiliki potensi pasar digital yang besar, tetapi juga kemampuan tinggi untuk menghasilkan produk inovatif. PRESIDEN KE DANONE AQUA: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono (kedua dari kiri) serta Menakertrans Muhaimin Iskandar (kiri) ketika berkunjung ke PT Tirta Ivestama, Danone Aqua Group, di kawasan Cileungsi, Gunung Putri, Jawa Barat, kemarin. Kunjungan ini dalam rangka memperingati Hari Buruh Sedunia. RUMGAPRES BNI DUKUNG INDUSTRI SUMSEL: Dirut BNI Gatot M Suwondo (kanan) menyampaikan komitmen pembiayaan sektor industri pengolahan pada seminar BNI Region Economic Outlook 2011, di Palembang, akhir pekan lalu. BNI Palembang menargetkan kredit Rp6,8 triliun. ANTARA/NILA FU’ADI

Transcript of KONOMI NASIONAL - Universitas Padjadjaran · Jawa Barat, kemarin. Kunjungan ini dalam rangka...

Page 1: KONOMI NASIONAL - Universitas Padjadjaran · Jawa Barat, kemarin. Kunjungan ini dalam rangka memperingati Hari Buruh Sedunia. RUMGAPRES BNI DUKUNG INDUSTRI SUMSEL: Dirut BNI Gatot

Produk Maya Melaju

di Pasar Bebas

KETENTUAN Bank Indonesia (BI) yang melarang 23 bank pe-nyedia layanan wealth manage-ment menghentikan sementara penambahan nasabah baru, secara politis dinilai sebagai langkah tepat. Langkah itu akan memberikan ruang berna-pas bagi BI dari tekanan DPR.

Demikian dikatakan ekonom Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan menanggapi larangan yang dikeluarkan BI terhadap 23 bank penyedia layanan wealth management, saat di-hubungi Sabtu (30/4).

“Secara politis, moratorium wealth management tepat kare-na BI akhirnya menunjukkan langkah konkret terhadap pe-ngawasan,” ujar Ichsan.

Jika hal itu tidak dilakukan, lanjut Ichsan, DPR akan terus menekan BI sebagai tindak lanjut dari rapat dengar penda-pat Komisi XI DPR, BI, dan Citibank pada 5 April lalu. “Jika tekanan terus dilakukan, BI akan semakin tidak fokus menjalankan tugasnya sebagai pengawas perbankan karena melayani DPR,” ujarnya.

Meski pelarangan itu ber-dampak terhadap pendapatan bank, Ichsan menilai ketentuan itu diperlukan agar perbankan mengintrospeksi apakah ram-bu-rambu wealth management sudah diterapkan atau tidak.

Wealth management adalah pengelolaan dana nasabah oleh bank untuk berbagai produk semisal deposito serta investasi produk di luar bank seperti reksa dana dan asuransi. Sebe-lumnya, Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah meminta agar 23 bank penyedia layanan wealth management memper-baiki kebijakan, prosedur ope-rasi standar, dan pengawasan internal mereka. (*/E-4)

GAYATRI SUROYO

DI tengah persaingan industri di pasar bebas, ada satu in-dustri di Indonesia

yang diproyeksikan akan terus maju. Industri kreatif, terutama di dunia maya, dipercaya akan bertahan dan berkembang.

“Tidak ada yang bisa mema-tikan ide. Ide akan berkembang dan tumbuh sehingga industri kreatif tidak akan kalah bersa-

ing di pasar bebas,” cetus Men-teri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu ketika menggelar konferensi pers ten-tang IDBYTE Indonesia Digital Expo, di Jakarta, pekan lalu. IDBYTE merupakan sebuah event digital terbesar di Indo-nesia yang akan berlangsung di Pacifi c Place, Jakarta, 11-14 Juli 2011.

Indonesia, menurut Mari, punya banyak keunggulan dalam hal kreativitas yang juga

menciptakan berbagai inovasi di dunia maya. “Kita ini artis-tik. Anything using hands, kita bagus karena kita artistik.”

Meski tidak memiliki data perdagangan digital, Mari memperkirakan volume dan nilai transaksi di dunia maya akan terus naik seiring dengan penguasaan teknologi.

“IT base (basis teknologi in-formasi) kita melayani pasar domestik saja sudah berkem-bang sedemikian. Kita bisa jadi

pionir di regional.” Ia mencontohkan situs ko-

munitas Kaskus yang berhasil menjadi situs besar di Indone-sia, yang kini bermitra dengan perusahaan digital grup Dja-rum, Global Digital Prima.

Senada, Ketua Penyelenggara IDBYTE Shinta Dhanuwardoyo menyatakan Indonesia tidak hanya memiliki potensi pasar digital yang besar tetapi juga kemampuan untuk menghasil-kan produk inovatif.

“Kita kaya local content. Pu-nya potensi penggunaan yang besar dan talenta yang berbakat untuk membesarkan industri ini. Kami ingin berperan me-nempatkan Indonesia sebagai salah satu pemain utama di peta digital global,” tuturnya.

Tumbuh pesatPertumbuhan pasar digi-

tal RI memang menampilkan kemajuan yang relatif pesat ketimbang sejumlah negara di dunia. Masyarakat Indonesia kian menggemari internet, mulai dari penggunaan mobile technology, mengikuti berbagai situs jejaring sosial, hingga belanja daring.

Indonesia tercatat sebagai pengguna situs jejaring sosial Facebook ke dua terbesar di dunia dengan jumlah pengguna hingga 35 juta akun. Di situs micro-blogging Twitter pun, akun orang Indonesia yang berjum-lah 7 juta sering kali menempati posisi trending topic, atau topik/kata yang pa ling banyak ditulis di seluruh dunia.

Indonesia juga mencatat pertumbuhan traffi c penggu-naan online banking 72%, ter-tinggi di Asia Tenggara. Pada Januari 2011, jumlah unique visitor mencapai 749 ribu.

Belanja iklan di internet juga menunjukkan angka yang cu-kup masif. Pada 2011, belanja iklan yang dilansir IDBYTE mencapai Rp600 juta.

Baik Mendag maupun Shinta mengakui masih ada hambatan yang menghadang laju pertum-buhan industri kreatif digital Indonesia. Salah satunya adalah kejahatan cyber yang meng-ganggu transaksi daring. (E-1)

[email protected]

PT Bank Internasional Indo-nesia (BII) Tbk triwulan I 2011 mencatat pertumbuhan kredit konsolidasi 41% di triwulan I 2010. Pertumbuhan itu jauh melampaui pertumbuhan in-dustri yang sebesar 24%.

Kepada pers di Jakarta, Sabtu (30/4), Direktur Utama dan CEO BII Ridha Wirakusumah mengatakan total portofolio kredit naik menjadi Rp56,7 triliun dari Rp40,3 triliun pada periode sama 2010.

Kredit korporasi memberi-kan kontribusi pertumbuhan tertinggi, yaitu 48%, diikuti kredit konsumer dan kredit usaha kecil dan mikro serta komersial yang masing-masing tumbuh 39% dan 38%.

Dari segi komposisi, kredit korporasi berkontribusi 23%

terhadap total kredit, sedang-kan kredit UKM & komersial dan kredit konsumer memberi-kan kontribusi masing-masing 36% dan 41%.

Ridha mengatakan BII dapat meraih kembali momentum pertumbuhan. Investasi melalui ekspansi jaringan, infrastruktur teknologi informasi (TI) dan juga sumber daya manusia telah membangun landasan yang kokoh bagi anak usaha Maybank Malaysia itu untuk fokus pada pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

“Proses penerbitan obligasi subordinasi Rp600 miliar akan meningkatkan kemampuan pendanaan dan memberikan tambahan modal untuk eks-pansi operasional yang lebih besar,” tuturnya.

Bank dengan rasio penyalur-an kredit terhadap simpanan nasabah (loan to deposit ratio/LDR) 93,75% itu memiliki dana

pihak ketiga (DPK) Rp60,2 tri liun. Angka DPK pada tri-wulan I 2011 itu naik 29% dari posisi setahun lalu di Rp46,6 triliun.

Giro tumbuh 35% menjadi Rp10,6 triliun, tabungan naik 21% menjadi Rp14 triliun, dan deposito naik 31% men-jadi Rp35,5 triliun dari Rp27,2

triliun. Ridha mengatakan pihaknya akan melanjutkan upaya memperbaiki kompo-sisi pendanaan dengan me-nawarkan program loyalitas yang inovatif dan program pemasaran untuk produk tabungan.

Chairman Maybank dan Presiden Komisaris BII Tan Sri Megat Zaharuddin Megat Mohd Nor menilai bank telah berada pada jalur pertum-buhan yang benar. Rencana ekspansi yang agresif pun berjalan dengan baik.

“Kekuatan dan kemampuan perbankan syariah kami akan terus dipadukan dalam bisnis dan kami optimistis akan po-tensi kinerja yang lebih baik pada kuartal mendatang,” kata Tan Sri. (Ant/E-3)

EKONOMI NASIONAL SENIN, 2 MEI 2011

Total portofolio kredit naik

menjadi Rp56,7 triliun dari Rp40,3 triliun pada periode sama 2010.”

PEMERINTAH didesak segera melakukan liberalisasi sam-bungan langsung internasional (SLI) untuk menciptakan pasar persaingan yang kompetitif.

K o m p e t i s i p a s a r a k a n memacu kinerja provider lebih produktif sekaligus memberi-kan kemudahan bagi konsumen dari sisi harga yang murah.

Hal tersebut dikatakan ang-gota Komisi VI DPR Unais Ali Hisyam di Jakarta, akhir pekan lalu. “Selain bersaing dalam memberikan harga dan layanan terbaik bagi konsumen, para provider juga akan berusaha menekan harga produksi demi memperoleh keuntungan peru-sahaan yang besar,” paparnya.

Keuntungan berikutnya, lanjut Ali Hisyam, liberalisasi jalur komunikasi internasional ini akan meningkatkan penda-patan provider dari layanan jasa komunikasi antarnegara. Hal itu akan berujung pada terke-reknya pendapatan negara dari sisi pajak.

“Pendapatan yang naik ten-tunya akan berdampak pada meningkatnya keuntungan

bersih perusahaan–perusa-haan tersebut. Ini akan ber-dampak pada meningkatnya pendapatan negara dari sek-tor pajak penghasilan badan,” jelasnya.

Saat ini penyelenggara SLI berbasis clear channel adalah Telkom, Indosat, dan Bakrie Telecom. Dengan penambah-an pemain di sektor SLI, masyarakat akan diuntungkan karena kompetisi antarpemain bakal menaikkan kualitas pe-layanan serta menciptakan tarif yang semakin terjangkau.

Sebelumnya, Menteri Ko-munikasi dan Informatika Tifatul Sembiring berjanji akan menjaga liberalisasi di sek-tor telekomunikasi dengan mendorong tarif lebih murah dan menambah pemain untuk menjaga kompetisi.

“Semangat pemerintah ada-lah membuka kompetisi agar tercipta layanan yang berkuali-tas dan tarif yang terjangkau bagi masyarakat. Jadi kalau ada sektor yang masih kurang, pemain bisa saja ditambah,” kata Tifatul. (*/E-2)

Persaingan SLIPacu Kinerja

Provider

Kredit BII Tumbuh Lampaui Industri

14

Moratorium Wealth

ManagementTepat

Indonesia tidak hanya memiliki potensi pasar digital yang besar, tetapi juga kemampuan tinggi untuk menghasilkan produk inovatif.

PRESIDEN KE DANONE AQUA: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono (kedua dari kiri) serta Menakertrans Muhaimin Iskandar (kiri) ketika berkunjung ke PT Tirta Ivestama, Danone Aqua Group, di kawasan Cileungsi, Gunung Putri, Jawa Barat, kemarin. Kunjungan ini dalam rangka memperingati Hari Buruh Sedunia.

RUMGAPRES

BNI DUKUNG INDUSTRI SUMSEL: Dirut BNI Gatot M Suwondo (kanan) menyampaikan komitmen pembiayaan sektor industri pengolahan pada seminar BNI Region Economic Outlook 2011, di Palembang, akhir pekan lalu. BNI Palembang menargetkan kredit Rp6,8 triliun.

ANTARA/NILA FU’ADI