Konflik Agraria Alas Tlogo

7
KONFLIK AGRARIA: STUDI KASUS KONFLIK TNI-AL DAN MASYARAKAT ALAS TLOGO PASURUAN OLEH: 1. MUHAMMAD MUHARRAM LUBIS 2. RIAN AYU FATRIA 3. MUHAIMIN ZULHAIR ACHSIN

Transcript of Konflik Agraria Alas Tlogo

Page 1: Konflik Agraria Alas Tlogo

KONFLIK AGRARIA: STUDI KASUS KONFLIK TNI-AL DAN MASYARAKAT ALAS TLOGO PASURUAN

OLEH:1. MUHAMMAD MUHARRAM LUBIS2. RIAN AYU FATRIA3. MUHAIMIN ZULHAIR ACHSIN

Page 2: Konflik Agraria Alas Tlogo

Kronologi Kasus konflik TNI-AL dan masyarakat Alas Tlogo Pasuruan 1960 : terjadi  KKO kepada Alas Tlogo untuk menyerahkan

lahan kepada KKO dengan alasan akan dijadikan lapangan terbang

1961 : pihak KKO secara sepihak memaksa warga wilayah barat Desa Alas Tlogo menyerahkan tanah yang selama ini mereka tempati dan dikelola sebagai lahan pertanian

1966 -1984 : tanah tersebut beralih kepada militer 28 Maret 1984 : Yayasan Sosial Bhumyanca (TNI AL)

memanfaatkan lahan sebagai perkebunan produktif dengan mempekerjakan penduduk setempat

8 Juli 1992 : tempat pemukiman anggota marinir TNI AL, disalahgunakan untuk disewakan kepada PT RNI dengan usaha tanaman tebu dan agrikultur

Page 3: Konflik Agraria Alas Tlogo

Analisis Konflik- Wheel of ConflictAktor: Internal: Komunal, TNI AL Eksternal : PT.Rajawali NusantaraIsu:

Perselisihan sengketa tanah antara warga dengan militer TNI AL di Desa Alas Tlogo, Kecamatan Lekok, Pasuruan, Jawa Timur. Lahan tanah yang disengketakan seluas 539,556 hektare meliputi 11 desa di tiga kecamatan (Nguling, Lekok dan Grati)

Page 4: Konflik Agraria Alas Tlogo

Dinamika Konflik: Pergolakan muncul dari persoalan sengketa tanah antara

masyarakat dengan Danlantamal menyulut pertikaian yang lebih meluas kepada konflik komunal versus militer

Konflik memuncak akibat secara terang-terangan, pihak RNI dengan pengamanan personil Puslatpur TNI AL membuldozer tanah dan tanaman warga untuk ditanami tanaman tebu. Masyarakat menolak dan meminta penghentian aktivitas tersebut

Eskalasi konflik menegang di mana komandan lapangan Puslatpur TNI AL Letda Budi Santoso mengultimatum dengan menembak mati di tempat bagi masyarakat yang menghalangi aktivitas pembajakan tanah tersebut

Page 5: Konflik Agraria Alas Tlogo

Struktur:

Pencetus konflik yang terjadi di Alas Tlogo secara meluas berawal dari kelompok kecil masyarakat yang lahannya akan digusur oleh pihak pengusaha dengan di backing oleh marinir (TNI AL). Faktor klaim kepemilikan menjadi penyulut sensitifitas konflik. Sensitifitas tersebut telah terpatri sejak masa kolonial. Pada saat itu, masyarakat di Alas Tlogo mendapat lahan dari penjajahan Belanda

Kanwil Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jawa Timur memberikan hak pakai kepada pihak Departemen Pertahanan dan Keamanan (Dephankam) c.q Komandan Pangakalan Utama TNI AL (Danlantamal) Surabaya untuk dipergunakan sebagai tempat pemukiman anggota marinir TNI AL

Page 6: Konflik Agraria Alas Tlogo

Sebab Konflik:

Warga Alas Tlogo menganggap lahan tersebut murni milik mereka yang sudah tercatat dalam buku induk tanah desa. Namun oleh pihak TNI AL digunakan untuk tempat pusat pelatihan (Puslatpur)

Versi penduduk: penduduk telah mempunyai bukti atas kepemilikan tanah tersebut, yaitu berupa Girik dan Leter C, yang mana dengan dua bukti tersebut warga dapat membuat sertifikat tanah dengan menggunakan bukti atas kepemilikan Girik dan leter C

Versi TNI AL : pihak TNI AL juga mempunyai bukti hak atas tanah yang berupa SKEP (Surat keputusan)

Page 7: Konflik Agraria Alas Tlogo