Konferensi Infid 2013 - Khaliq Arief - Wonosobo Menuju Kabupaten Ham

30
LOGO Upaya Memajukan MDGs dan Toleransi Menuju Kabupaten HAM Disampaikan oleh : H.A. Kholiq Arif Bupati Wonosobo K o n f e r e n s i INFID 26 - 27 N o v e m b e r 2013

description

KONFERENSI INFID 2013 - KHALIQ ARIEF - Wonosobo Menuju Kabupaten HAM

Transcript of Konferensi Infid 2013 - Khaliq Arief - Wonosobo Menuju Kabupaten Ham

LOGO

Upaya Memajukan MDGs dan Toleransi Menuju

Kabupaten HAM

Disampaikan oleh :H.A. Kholiq Arif

Bupati Wonosobo

K o n f e r e n s i INFID 26 - 27 N o v e m b e r 2013

Contents

Wonosobo Menuju Kabupaten HAM

Pelaksanaan MDG’s yang terkait dengan Kebijakan HAM

Upaya Memajukan Toleransi dan Menangani Pilar Sosial di Wonosobo

Gambaran Umum tentang Wonosobo

Gambaran Umum Wonosobo

Total : 763.146

Laki-laki50.81%,

Perempuan 49.19%

Jumlah Penduduk

984,68 km2

Luas Wilayah

1, 058 triliun

APBD TA. 2013

Islam 98.43% Kristen 0.85% Khatolik 0.52%

Budha 0.11%Konghucu 0.08%Lainnya 0.003%

Komposisi PendudukMenurut Agama

Hak dasar terpenuhi

Ada jaminan keamanan

Pembangunan manusia seutuhnya

Visi :Wonosobo yang lebih maju dan

sejahtera

Visi Wonosobo

2009 2010 2011 201269707172

IPM Kabupaten Wonosobo

IPM

Bupati yang inovatif dalam beberapa kebijakan strategi

Memajukan Toleransi dan Menangani Pilar Sosial

Harmonisasi keberagaman agama, politik, dan primordial

Memberi ruang bagi minoritas

Menciptakan kehidupan yang

aman dan nyaman

1. Memberikan rasa aman bagi semua warga pada saat beribadah

2. Memberikan kemudahan bagi umat beragama yang hendak mendirikan tempat ibadah

3. Peningkatan peran Forum Kebebasan Umat Beragama (FKUB)

Peresmian Klenteng Hok Hoo Bio

Pembukaan Pasar Murah Ramadhan

Harmonisasi Keberagaman Agama

Peresmian Renovasi GKJ

Memberi ruang bagi minoritas

Memberikan perlindungan dan kebebasan beribadah kepada golongan minoritas

(6000 orang penganut Ahmadiyah*)Demikian juga melanjutkan upaya harmonisasi

dengan kelompok minoritas lainnya

Bupati Wonosobo menanam pohon bersama Ahmadiyah, Muslimat NU, Muhamadiyah dan komunitas muslim

Menciptakan kehidupan yang aman & nyaman

Mengelola preman menjadi sumber daya melalui : Melibatkan para preman dalam akvititas keagamaan dan

tradisi budaya Memberikan lapangan pekerjaan Melakukan “pendekatan kemanusiaan”

2004 2009

400

2

Posisi keamanan berdasarkan riset KPPOD

Posisi keamanan

Pelaksanaan MDG’s yang terkait dengan kebijakan ham di wonosobo

1. Pemenuhan Hak Perempuan dan Anak2. Pemenuhan Hak Atas Kebutuhan Dasar3. Pelestarian Lingkungan Hidup

1. Pemenuhan Hak Perempuan & Anak

Hak PerempuanPelayanan kesehatan untuk ibu misalnya

tes IVA dan deteksi kanker payudara dan pelayanan KB gratis

Pencegahan dan advokasi atas KDRT melalui Gerakan kemasyarakatan lokal “Basis Komunitas” (Penghargaan Terbaik Tingkat Nasional dalam hal pencegahan KDRT)

Penyediaan taman publik dengan fasilitas bermain anak

Pengembangan perpustakaan dan taman bacaan masyarakat untuk anak sampai ke tingkat desa

Persiapan Pengembangan Sekolah Ramah Anak

Pembentukan Puskesmas, Kecamatan dan Desa Layak Anak (Pilot Project : Puskesmas Garung, Kecamatan Leksono dan Desa Sawangan)

Pemberian imunisasi dasar gratis

Hak Anak Perwujudan Kota Layak Anak

Kota yang memiliki ruang dan fasilitas penunjang bagi tumbuh kembang anak

2. Pemenuhan Hak Atas Kebutuhan Dasar

KesehatanPeningkatan akses dan kualitas

pelayanan kesehatan masyarakatPeningkatan desa siaga aktifPeran tenaga kesehatan terutama di

daerah pedesaanPelayanan kesehatan melalui

Jamkesda khususnya bagi masyarakat miskin non Jamkesmas

Implementasi Jamkesda

TAHUN 2015 diharapkan Kartu JAMKESDA dapat diakses oleh masyarakat miskin non JAMKESMAS

2011 2013

742(1,4%)

2.000(3,7%)

2012

1.107(2,05%)

10%

Membelanjakan 46,58% dari total APBD, (melebihi batas minimal anggaran 20%)

Pembentukan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) bagi kaum minoritas

Fasilitasi pembentukan PAUD dan kelompok bermain di setiap desa/kelurahan

Pendidikan

Sanitasi lingkungan berbasis masyarakat SLBM (MDGs Award Bidang Sanitasi Dasar dan Air Minum Layak)

Pemugaran rumah tidak layak huni

Lingkungan Layak dan Sehat

3. Pelestarian Lingkungan Hidup

Pemenuhan hak dasar atas keberlanjutan

lingkungan dan sumber daya alam melalui

upaya penyelamatan lingkungan

Degradasi Dataran Tinggi Dieng yang berpengaruh secara ekologi, ekonomi dan sosial dan budaya terhadap 200.000 jiwa penduduk di kawasan dan dampak kepada beberapa kabupaten sekitarnya

Road map 2011-2015

Program Pemulihan

Dieng

B

F

D

E

APola

pemanfaatan ruang sesuai

peruntukan dan daya dukung

kawasan

Kesadaran, kapasitas, modal sosial dan

kearifan lokal masyarakat

Adaptasi dan mitigasi bencana

Kerangka kelembagaan, regulasi dan

jejaring kolaborasi

Kualitas keanekaragaman

hayati dan adaptasi dan mitigasi

perubahan iklim

C

Pengembangan (diversifikasi) sumber

ekonomi

UPAYA WONOSOBOMENUJU KABUPATEN HAM

Warga ditempatkan pada posisi terpenting dalam setiap proses pembangunan

Warga merdeka yang dapat hidup layak dan bermartabat dalam sebuah daerah kabupaten/kota

KABUPATEN LAYAK HAM

Strategi

Mewujudkan infrastruktur dasar sesuai basic needs warga terutama mengarah pada pelayanan infrastruktur yang ramah terhadap anak, lansia dan difabel

Perbaikan pelayanan publik yang lebih efektif, transparan dan akuntabel melalui konsep one roof local government

Infrastruktur yang ramah terhadap anak, lansia dan difabel

Penataan trotoar yang humanis dan layak bagi kaum difabel

Ruang Terbuka Hijau

Konsep penataan :Membangun suatu kawasan Ruang Terbuka Hijau yang memadukan fungsi-fungsi pendukung komponen disekitarnya yang diatur sedemikian rupa sehingga menjadi ruang publik yang Aman Sehat Rapi dan Indah

Pemenuhan hak hidup layak dan berkelanjutan : Warga bebas beraktivitas di taman tanpa harus dibayangi ketakutan

dan kekhawatiran (kriminalitas)

3 Ruang terbuka hijau serta taman publik yang sudah dinikmati oleh masyarakat

sekitar dalam kurun waktu 8 tahun terakhir

Taman Plaza – Dekat Pasar Kota

Alun alun Wonosobo

Taman Prajuritan Bawah

TAMAN BLOK KOTA (Sedang dalam tahap pengerjaan)

Taman Kartini

Wajah Birokrasi Saat ini

Birokrasi “gemuk” penuh

penyakit

Kompetensi Rendah

Korup

Mutu Layanan Rendah

Sistem Bertele-tele

Gaji Rendah

Tumpang tindih aturan

Tumpang tindih kewenangan

Etos Kerja Rendah

Proporsi Pegawai yang tidak efektif

Biaya Operasional Tinggi

Berkutat pada kegiatan administratif

Tidak Kreatif

Perbaikan Layanan Publik

One roof local government yang

merupakan kanal akhir dari rencana besar reformasi birokrasi

Reformasi

birokrasi

adalah sebuah

keharusan !

“Performa”Birokrasi

KONSEP NILAI (CORE VALUE)REFORMASI BIROKRASI

REFORMASI BIROKRASIBERBASIS

REFUNGSIONALISASI

MENUJU ONE ROOF

GOVERNMENT

FOCUS ON DIRECTING

PUBLIC SERVICES

EFEKTIVITASREINVENTING GOVERNMENT

SIMPLICITY PRINCIPLE

1. Penguatan pada tenaga fungsional

2. Perbaikan SOP pelayanan berbasis SPM

3. Perbaikan budaya kerja, perilaku dan pelayanan

1.Penyederhanaan Administrasi2.Penyederhanaan Struktur

(Restrukturisasi Lembaga)3.Unit kerja Padat dan kaya

Fungsi

1. One Roof Building2. Maksimalisasi belanja publik

(belanja modal)3. Integrasi dan sinkronisasi

bisnis proses untuk maksimalisasi pelayanan

Kajian Struktur APBD

Kebutuhan Belanja Layanan Publik : 1. Infrastruktur

2. Sosial (pendidikan, kesehatan,

kependudukan)3. Ekonomi Rakyat

4. LH dan Kehutanan5. Pelayanan Administrasi

8%PAD

70%PERIMBANGAN

22% LAIN-LAIN

APBD TA. 2013 Rp 1.058.454.859.000

Rencana Bisnis (Usaha Daerah) “pendongkrak” PAD1. Rekapitalisasi Aset (Tanah) Desa

Inventarisasi luas lahan produktif eks-bengkok (tanah kas desa) untuk dijadikan lahan produksi dengan pengembangan bisnis berbasis pada perkebunan/agrobisnis dengan sistem plasma.

2. Pembentukan BUMD profesional yang high profit berbasis potensi lokal diluar industri kreatif

3. Membuka seluas-luasnya investasi produktif dan UKM di Kabupaten Wonosobo, melalui beberapa kegiatan pro investasi:

a. kemudahan perijinan

b. menciptakan kemitraan

c. mendorong kemandirian

LOGO

Perubahan dan pembangunan adalah

usaha dalam mencapai kesejahteraan

masyarakat

Namun, usaha yang mengabaikan nilai-nilai HAM, kemanusiaan dan

lingkungan hidupnya adalah BENCANA