Kondisi Geologis Gunung Bromo

download Kondisi Geologis Gunung Bromo

of 28

description

GEOLOGI

Transcript of Kondisi Geologis Gunung Bromo

KONDISI GEOLOGIS GUNUNG BROMO

OLEH :KELOMPOK 2Erlinda HapsariSiti MutmainahLailatul MuawanahZilmi KaffahMerinda LestariKONDISI GEOLOGIS GUNUNG BROMO

Gunung Bromo (dari bahasa Sanskerta: Brahma, salah seorang Dewa Utama Hindu), merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah 800 meter (utara-selatan) dan 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.

Sejarah Geologi Terbentuknya Gunung BromoBerawal dari gunung Tengger waktu itu merupakan gunung terbesar dan tertinggi di Pulau Jawa ( 4.000 m) dan telah terbentuk sekitar satu juta tahun yang lalu. Kemudian terjadi letusan kecil materi vulkanik terlempar ke tenggara sehingga membentuk limbah besar dan dalam sampai ke desa Sapi Kerep. Letusan dasyat kemudian menciptakan kaldera dengan diameter lebih dari 8 kilometer. Karena dalamnya kaldera materi vulkanik letusan lanjutan tertumpuk di dalam dan sekarang menjadi lautan pasir kemudian aktivitas lanjutan adalah munculnya lorong magma di tengah kaldera sehingga muncul gunung-gunung baru antara lain Gunung Bromo (2.392 m dpl), Gunung Batok ( 2.440 m dpl), Gunung Widodaren (2.614 m dpl), Gunung Watangan (2.601 m dpl) dan Gunung Kursi (2.581 m dpl).

Letusan Gunung Bromo

Gunung Bromo merupakan gunung api tipe cinder cone yang berada di dalam kaldera Tengger dengan tipe letusan umumnya adalah Strombolian. Letusan Bromo bersifat ledakan dengan melontarkan bom gunungapi, lapili, pasir, dan abu namun hanya mempengaruhi bagian sekitar puncak gunungnya saja. Dalam sejarahnya, Bromo belum pernah tercatat mengalirkan lava. Abu letusannya kadang2 merusak perkebunan di sekitarnya, seperti pada tahun 1915 dan 1948.Sejarah letusan Bromo: 2011, 2010, 2004, 2001, 1995, 1984, 1983, 1980, 1972, 1956, 1955, 1950, 1948, 1940, 1939, 1935, 1930, 1929, 1928, 1922, 1921, 1915, 1916, 1910, 1909, 1907, 1908, 1907, 1906, 1907, 1896, 1893, 1890, 1888, 1886, 1887, 1886, 1885, 1886, 1885, 1877, 1867, 1868, 1866, 1865, 1865, 1860, 1859, 1858, 1858, 1857, 1856, 1844, 1843, 1843, 1835, 1830, 1830, 1829, 1825, 1822, 1823, 1820, 1815, 1804, 1775, dan 1767.

Letusan Bromo Selama Dekade TerakhirTahun 1972

Tahun 1980

Tahun 1984

Tahun 1995

Tahun 2004

Tahun 2010-2011

Menurut catatan sejarah, letusan terbesar Gunung Bromo terjadi pada tahun 1974. Dampak dari letusan dahsyat itu terasa hingga radius 6-10 km. Pada letusan Gunung Bromo yang bahaya adalah asap yang berwarna kekuning-kuningan yang berasal dari belerang. Sebab, asap ini dapat mengganggu pernapasan. Akibat dari letusan Gunung Bromo tetap berakibat pada lingkungan disekitarnya terutama pada lahan pertanian dan sektor pariwisata yang ada disana. Sebaran abu dan pasir dari letusan Gunung Bromo menutupi lahan pertanian yang ada disekitarnya sehingga para petani banyak yg menderita kerugian karena gagalnya panen mereka, sedangkan dari sektor pariwisata sebaran abu banyak mengotori penginapan-penginapan yang ada disana.

Pola letusan Bromo pun sangat khas aktivitas pasca-kaldera, yakni menghembuskan gas dan debu vulkanik secara vertikal hingga ketinggian 1-1,5 km saja tanpa disertai terjangan awan panas maupun leleran lava. Gunung Bromo tak pernah memperlihatkan kecenderungan mengalami letusan lebih besar, seperti halnya Gunung Kelud maupun Merapi. Analisis endapan lava memperkuatnya, dimana kadar silikat Bromo adalah 51-52 % atau lebih kecil dibanding kadar silikat Merapi 2010 yang mencapai 57 %.Periode Letusan Gunung BromoPeriode erupsi dapat berlangsung pendek yaitu beberapa hari saja (12 14 Juni 1860), tetapi dapat pula berlangsung satu bulan atau lebih secara terus menerus.Gunung Bromo memang memiliki masa istirahat pendek di antara dua letusannya, yakni kurang dari setahun (yang terpendek) hingga 16 tahun (yang terpanjang)Kondisi Geologis Sekitar Gunung Bromo(TN-BTS)Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru secara keseluruhan merupakan daerah vulkanis, sehingga formasi geologinya terdiri dari hasil kegiatan gunung api kuarter muda, dan gunung api kuarter tua dengan komposisi 20% dan 80%. Jenis batuan kawasan ini terdiri dari abu pasir/tuff vulkan intermedia sampai basis (dengan fisiografi vulkan), asosiasi andosol kelabu dan regosol kelabu (dengan bahan induk abu/pasir), dan tuff intermedia sampai basis. Bentuk struktur geologi ini menghasilkan batuan yang tidak padat dan tidak kuat ikatan butirnya, sehingga mudah tererosi terutama pada musim penghujan.Tumbuhan Yang Dapat Hidup Pada Kondisi Geologis Gunung BromoJamuju (Dacrycarpus imbricatus)

Mentigi (Vacinium varingaefolium)

Edelwise (Anaphalis javanica)

Cemara (Casuarina junghuhniana)

Akasia (accaccia decurens)

Hewan Yang Terdapat di Taman Nasional Bromo Tengger SemeruTerdapat sekitar 137 jenis burung, 22 jenis mamalia dan 4 jenis reptilia di taman nasional ini.SEKIAN, TERIMA KASIH