Kon Jung Tiva

80
E.E.D Dr S. Mastutie R . SpM Dr S. Mastutie R . SpM Fakultas Kedokteran UNIMUS Fakultas Kedokteran UNIMUS semarang semarang

description

konjungtiva

Transcript of Kon Jung Tiva

Page 1: Kon Jung Tiva

E.E.D

Dr S. Mastutie R . SpMDr S. Mastutie R . SpM Fakultas Kedokteran UNIMUS semarangFakultas Kedokteran UNIMUS semarang

Page 2: Kon Jung Tiva

Konjungtiva

Merupakan jaringan mukosaMerupakan jaringan mukosa Terdiri atas :Terdiri atas :

Konjungtiva palpebraKonjungtiva palpebra Konjungtiva fornikKonjungtiva fornik Konjungtiva bulbiKonjungtiva bulbi

Page 3: Kon Jung Tiva

KonjungtivaKonjungtiva Konjungtiva palpebrae superior & Konjungtiva palpebrae superior &

inferior inferior Melekat erat pada tarsus, cukup Melekat erat pada tarsus, cukup

tebal. Pemukaanya licin. tebal. Pemukaanya licin. Fungsinya supaya bola mata Fungsinya supaya bola mata

dapat bergerak dengan bebas. dapat bergerak dengan bebas. Makin kebelakang perlekatan Makin kebelakang perlekatan

makin tak erat, diisi dengan makin tak erat, diisi dengan jaringan ikat longgarjaringan ikat longgar

Page 4: Kon Jung Tiva

Konjungtiva diinnervasi oleh serabut-serabut sensibel yang berasal dari n. trigeminus.

Vaskularisasi konjungtiva : * Berasal dari cabang a. oftalmika. Arkus palpebrae superior mempercabangkan

-A. konjungtiva posterior -A. siliaris anterior, berjalan ke depan

bersama insertio m.rectus lateralis, msk bola mata di limbus kornea, membntk kapiler yang

beranastomose dengan A. konjungtivalis posterior. -A. siliaris posterior longus yang memberi juga vaskularisasi ke korpus siliaris.

Page 5: Kon Jung Tiva
Page 6: Kon Jung Tiva

KonjungtivaKonjungtivaKonjungtiva bulbi : Sangat tipis dan transparan

sehingga vasa pada episklera nampak dari luar.

Episklera adalah jaringan pengikat longgar antara konjungtiva bulbi dan kapsula Tenoni. Konjungtiva bulbi melekat erat pada tepi kornea dan merupakan salah satu fiksasi dari kornea.

Page 7: Kon Jung Tiva

KonjungtivaKonjungtiva FornikKonjungtiva Fornik: : Batas antara konj. palpebra dan konj. Batas antara konj. palpebra dan konj.

bulbi. Diisi oleh jaringan ikat longgar bulbi. Diisi oleh jaringan ikat longgar dan lemak. Fornik superior terdapat dan lemak. Fornik superior terdapat muara kecil-kecil dari saluran gld. muara kecil-kecil dari saluran gld. lakrimal. lakrimal.

Terdapat sel goblet yaitu kelenjar Terdapat sel goblet yaitu kelenjar asinotubuler yang menghasilkan asinotubuler yang menghasilkan lapisan mukus ( tear film ). lapisan mukus ( tear film ).

Retrotarsal terdapat kelenjar-kelenjar : Retrotarsal terdapat kelenjar-kelenjar : -Kel Wolfring. -Kel Wolfring. -Kel Krause. -Kel Krause.

Page 8: Kon Jung Tiva

Konjungtiva

Sekresinya seperti air mata ( akuos ) dan disebut gld lakrimalis asesoria. Bersama lapisan mukus membentuk tear film

Gunanya tear film ini : 1.Enzym lysozym yang bersifat bakterisida yang

menghambat pertumbuhan bakteri-bakteri baik yang saprofit maupun yang patogen.

2.Menyapu bersih semua kotoran dari bola mata. 3.Sebagai pelicin/lubrikasi.

Page 9: Kon Jung Tiva

Mata merah

Hyperaemie : Hyperaemie : -Inflamasi : vasodilatasi aktif. -Inflamasi : vasodilatasi aktif. -Kongesti : vasodilatasi pasif-Kongesti : vasodilatasi pasif**Hyperaemie a. konjungtivalis posterior

disebut conjunctival injection *Hyperaemie a. siliaris anterior disebut

pericorneal injection

Page 10: Kon Jung Tiva
Page 11: Kon Jung Tiva

Conjunctival injection Pelebaran a.konjungtivalis post Berkelok–kelok, mudah digerakkan berpangkal pada fornik konjungtiva

dan puncaknya berada pada limbus.

Cara mengecek :

Tekan pangkal arteri : anemis sebentar.

Gerak-gerakkan konjungtiva bulbi : ikut bergerak. Ini menandakan letaknya superfisial. Warna : merah  muda

Page 12: Kon Jung Tiva

Pericorneal injection. Mulai dari limbus dan menuju ke fornik Mulai dari limbus dan menuju ke fornik Tidak bisa digerakan kr leTidak bisa digerakan kr letaknya taknya

profunda. profunda. Warna merah Warna merah tua.tua. Pendek Pendek LurusLurus TeTerdapat pada radang kornea rdapat pada radang kornea

( profunda / superfisial ), iridoklitis dan ( profunda / superfisial ), iridoklitis dan skleritis.skleritis.

Page 13: Kon Jung Tiva

Perdarahan Konjungtiva

Kausa perdarahan:Kausa perdarahan: - - Dari vasa yang pecah. Dari vasa yang pecah.

- Dari penyakit darah. - Dari penyakit darah.

- Dari robekan konjungtiva - Dari robekan konjungtiva

- Pada anak kecil biasanya krn - Pada anak kecil biasanya krn

batuk rejan (pertusisbatuk rejan (pertusis))

Page 14: Kon Jung Tiva

Edema Konjungtiva((Chemosis conjunctivaeChemosis conjunctivae)) Causa : Causa :

-Penyakit konjungtiva -Penyakit konjungtiva sendiri (radang). sendiri (radang).

-Penyakit sistemik : -Penyakit sistemik : -Penyakit ren dan cor. -Penyakit ren dan cor. -Neurovasculair -Neurovasculair

oedeem. oedeem. Pada tarsus edema tak Pada tarsus edema tak

dapat besar sekali. dapat besar sekali. Pada pembengkakan yang Pada pembengkakan yang

hebat kadang-kadang hebat kadang-kadang sampai menutupi rima sampai menutupi rima palpebrae dan kornea, palpebrae dan kornea, menekuk keluar sehingga menekuk keluar sehingga mata tak dapat ditutup.mata tak dapat ditutup.

Page 15: Kon Jung Tiva

Simblefaron Perlekatan konjungtiva bulbi dan Perlekatan konjungtiva bulbi dan

konjungtiva palpebrakonjungtiva palpebra Penyebab :Penyebab :

Trauma kimiaTrauma kimia Syndroma Stevens JohnsonSyndroma Stevens Johnson

Page 16: Kon Jung Tiva

Pterygium Merupakan proses degenerasi, terbentuk Merupakan proses degenerasi, terbentuk

jaringan fibrovaskulerjaringan fibrovaskuler Lipatan konjungtiva ke korneaLipatan konjungtiva ke kornea

Page 17: Kon Jung Tiva

Melanoma konjungtiva

Page 18: Kon Jung Tiva

KONJUNGTIVITIS - - Adalah radang pada konjungtiva. Adalah radang pada konjungtiva. - Kausa : infeksi, trauma, allergi. - Kausa : infeksi, trauma, allergi. Infeksi : -Bisa disebabkan oleh bermacam-macam kuman. -Bisa disebabkan oleh bermacam-macam kuman. -Cara menentukan penyebab : -Cara menentukan penyebab :

-Ambil sekret konjungtiva, lihat dibawah mikroskop.-Ambil sekret konjungtiva, lihat dibawah mikroskop.-Lebih akurat ambil epitelnya-Lebih akurat ambil epitelnya

Tempat mikroorganisme : 1.Diluar epitel misal toksin dari staphylococcus 1.Diluar epitel misal toksin dari staphylococcus

aureus. aureus. 2.Penetrasi ke epitel misalnya gonococcen. 2.Penetrasi ke epitel misalnya gonococcen. 3.Disamping penetrasi juga berproliferasi. 3.Disamping penetrasi juga berproliferasi.

Terdapat pada kuman-kuman yang membentukTerdapat pada kuman-kuman yang membentuk granuloma misalnya tuberculosa, lepra dll.granuloma misalnya tuberculosa, lepra dll.

Page 19: Kon Jung Tiva

KONJUNGTIVITIS

Terdapat tanda-tanda radang umum yaitu dolor, tumor, rubor dan calor. Calor – panas , tak dapat diukur Rubor – merah berupa injeksi konjungtiva Dolor – berupa ngganjel, gatal, perih Tumor – sebagai proses eksudasi dan infiltrasi

berupa Sekret Bangunan patologis Khemosis konjungtiva

Page 20: Kon Jung Tiva

KONJUNGTIVITIS

Gejala ( keluhan ) :Gejala ( keluhan ) : MerahMerah Ngeres / ngganjelNgeres / ngganjel Keluar kotoran (nglodok)Keluar kotoran (nglodok) Dempet waktu pagi hari Dempet waktu pagi hari

(O.K kotoran yang kering waktu tidur)(O.K kotoran yang kering waktu tidur)

Page 21: Kon Jung Tiva

KONJUNGTIVITIS

Tanda (pemeriksaan) :Tanda (pemeriksaan) : Conjunctival injectionConjunctival injection Sekret (+) (akibat proses eksudasi)Sekret (+) (akibat proses eksudasi) Ada bangunan patologis pada konjungtiva Ada bangunan patologis pada konjungtiva

palpebra (akibat proses infiltrasi sel radang)palpebra (akibat proses infiltrasi sel radang) KhemosisKhemosis

Page 22: Kon Jung Tiva

Sekret

Macam-macam sekret:Macam-macam sekret: serous (cair bening)serous (cair bening) mukus (kental bening elastis)mukus (kental bening elastis) purulen (cair keruh kuning)purulen (cair keruh kuning) membran (keruh lengket pada dasar, membran (keruh lengket pada dasar,

bila diangkat berdarah)bila diangkat berdarah) pseudomembran (keruh lengket pada pseudomembran (keruh lengket pada

dasar, bila diangkat tak berdarah)dasar, bila diangkat tak berdarah) Sanguis (cair merah ada darahSanguis (cair merah ada darah))

Page 23: Kon Jung Tiva

Sekret

Sekret serousSekret serous Encer seperti air Encer seperti air Penyebabnya virus. Penyebabnya virus. Setelah dua / tiga hari dapat menjadi Setelah dua / tiga hari dapat menjadi

mukopurulen, karena super infeksi dari mukopurulen, karena super infeksi dari kuman komensal (daya tahan menurun kuman komensal (daya tahan menurun sehingga kuman komensal tumbuh tak sehingga kuman komensal tumbuh tak terkendali)terkendali)

Page 24: Kon Jung Tiva

Sekret

Sekret mukousSekret mukous kental, bening, elastis (bila ditarik dengan kental, bening, elastis (bila ditarik dengan

ujung kapas), ujung kapas), penyebabnya biasanya  karena proses penyebabnya biasanya  karena proses

khronis/alergi khronis/alergi Fibrin-fibrin dalam keadaan utuh. Fibrin-fibrin dalam keadaan utuh. Klinis : bila ditutul kapas akan lentur (elastis) Klinis : bila ditutul kapas akan lentur (elastis)

sebab terdiri dari fibrinsebab terdiri dari fibrin

Page 25: Kon Jung Tiva

SekretSekret purulenSekret purulen Makin ganas kumannya makin Makin ganas kumannya makin

purulen (nanah) mis : purulen (nanah) mis : GonococcenGonococcen Banyak sel yang mati, terutama Banyak sel yang mati, terutama

leukosit, dan jaringan nekrose leukosit, dan jaringan nekrose Kuman-kumannya type ganas, fibrin Kuman-kumannya type ganas, fibrin

sudah hancur. sudah hancur. Bila ditutul kapas, ia akan terhisap, Bila ditutul kapas, ia akan terhisap,

sifatnya seperti air, berwarna kuning sifatnya seperti air, berwarna kuning Campuran : Campuran : mukopurulenmukopurulen, kental , kental

berwarna kuning, elastis. berwarna kuning, elastis.

Penyebabnya : biasanya Penyebabnya : biasanya kuman kuman coccen coccen yang lain.yang lain.

Page 26: Kon Jung Tiva

SekretSekret PseudomembranSekret Pseudomembran Seolah-olah seperti melekat pada konjungtiva Seolah-olah seperti melekat pada konjungtiva

tetapi mudah diambil dan tak mengakibatkan tetapi mudah diambil dan tak mengakibatkan perdarahan. perdarahan.

Penyebabnya antara lain streptococcus Penyebabnya antara lain streptococcus haemoliticus haemoliticus

Page 27: Kon Jung Tiva

SekretSekret Membranosa : Sekret Membranosa : Misal : pada conjunctivitis Misal : pada conjunctivitis

diphtherica. diphtherica. Terbentuk sekret, sel - sel Terbentuk sekret, sel - sel

lepas dan terbentuk jaringan lepas dan terbentuk jaringan nekrotik. nekrotik.

Terjadi defek konjungtiva. Terjadi defek konjungtiva. Membran sukar dilepas dan Membran sukar dilepas dan

bila dipaksa akan berdarah bila dipaksa akan berdarah karena ada ulkus dibawahnya. karena ada ulkus dibawahnya.

Page 28: Kon Jung Tiva

Sekret

Sekret Sanguis Sekret bercampur darah. Terdapat pada konjungtivitis karena virus

yang sangat virulent. Sering disertai sekret purulent setelah dua/

tiga hari, karena ada super infeksi dari bakteri komensal.

Page 29: Kon Jung Tiva

Pemeriksaan bakteriologisBahan untuk pembuatan preparat : Sekret : didapat dg cara swap / diusap dengan lidi steril Epitel : didapat dengan cara scraping yaitu mengambil

sebagian dari epitel konjungtiva. Pengecatan :

-Sekret : biasanya cukup dicat dengan cat Gram kecuali bila diduga disebabkan jamur, diphtheri,dll

-Epitel dicat dengan cat darah misalnya Giemsa, Wright. Hasilnya : dapat dilihat jenis kuman dan inclusion body (tanda dari konjungtivitis akibat virus). -Dapat dilihat macam-macam lekosit :

-PMN : biasanya pd infeksi coccen yang pyocyaneus. -Eosinofil : misal pada allergi. -Makrofag : misal pada trachoma.  

Page 30: Kon Jung Tiva

Bangunan patologis

Sebagai akibat proses infiltrasi sel radangSebagai akibat proses infiltrasi sel radang

Bentuknya macam-macam :Bentuknya macam-macam : papulapapula folikelfolikel vesikelvesikel excrecenciesexcrecencies concretioconcretio fliktenflikten pinguikulapinguikula

Page 31: Kon Jung Tiva

Bangunan patologis

PapulaPapula : : Ujud kelainan yang menonjol dari Ujud kelainan yang menonjol dari permukaan konjungtiva dengan permukaan konjungtiva dengan diameter kurang dari 5 mm, terjadi diameter kurang dari 5 mm, terjadi akibat timbunan infiltrasi produk akibat timbunan infiltrasi produk radang, neutrofil, limfositt dan radang, neutrofil, limfositt dan leukosit yang lainleukosit yang lain

Page 32: Kon Jung Tiva

Bangunan patologis

FolikelFolikel:: Merupakan pembesaran Merupakan pembesaran

limfadenoid. limfadenoid. Besarnya rata - rata sama. Besarnya rata - rata sama. Tersusun berderet-deret. Tersusun berderet-deret. Lebih sering di konjungtiva Lebih sering di konjungtiva

palpebrae inferior palpebrae inferior

Page 33: Kon Jung Tiva

Bangunan patologis

VesikelVesikel : : Karena terkumpulnya cairan. Batasnya tegas. Karena terkumpulnya cairan. Batasnya tegas. Kausa : proses degenerasi, penyakit virus  Kausa : proses degenerasi, penyakit virus 

(herpes), combustio.(herpes), combustio.

Page 34: Kon Jung Tiva

Bangunan patologisExcrecensiesExcrecensies : : Hipertrofi papiller (papula) di Hipertrofi papiller (papula) di

palpebra superior. palpebra superior. permukaan datar, seperti permukaan datar, seperti

bludru. bludru. Kalau lebih besar dari biasa : Kalau lebih besar dari biasa :

seperti batu yang disusun seperti batu yang disusun pada tembok = cobble stone pada tembok = cobble stone pavement. pavement.

Warna : merah kasar. Warna : merah kasar. Terdapat pada konjungtivitis Terdapat pada konjungtivitis

vernalis. vernalis.

Page 35: Kon Jung Tiva

Bangunan patologisConcretioConcretio : : Disini terdapat hipertrofi yang berlebihan dan Disini terdapat hipertrofi yang berlebihan dan

pemadatan sehingga berwarna putih seperti kapur. pemadatan sehingga berwarna putih seperti kapur. Pemadatan ini dapat dicukil keluar. Pemadatan ini dapat dicukil keluar. Sering disebut lithiasisSering disebut lithiasis

Page 36: Kon Jung Tiva

Bangunan patologis

Flikten Flikten : : Lokasi : konjungtiva bulbi, limbus kornea Lokasi : konjungtiva bulbi, limbus kornea

dan kornea. dan kornea. Tonjolan berwarna putih  kekuningan, berisi Tonjolan berwarna putih  kekuningan, berisi

limfosit, dengan tanda radang di sekitarnya.limfosit, dengan tanda radang di sekitarnya.

Page 37: Kon Jung Tiva

Bangunan patologisPinguikulaPinguikula : : Merupakan proses Merupakan proses

degenerasi degenerasi Kausa : iritasi kronis Kausa : iritasi kronis

misalnya debu, asap, angin. misalnya debu, asap, angin. Misalnya : tinggal dekat Misalnya : tinggal dekat

pabrik. pabrik. Letak : pada konjungtiva Letak : pada konjungtiva

bulbi yang tak tertutup bulbi yang tak tertutup palpebra. palpebra.

Terjadi dari jaringan pengikat Terjadi dari jaringan pengikat hyalin / elastis. hyalin / elastis.

Page 38: Kon Jung Tiva

KONJUNGTIVITIS

Pembagian: KONJUNGTIVITIS AKUTA:

Konjungtivitis kataralis akut Konjungtivitis purulenta Konjungtivitis inklusi Konjungtivitis membranosa Konjungtivitis haemorhagik

KONJUNGTIVITIS KRONIK Konjungtivitis kataralis kronik Konjungtivitis flikten Konjungtivitis vernalis Konjungtivitis trakhomatosa

Konjungtivitis allergi

Adalah radang pada konjungtiva dengan kausa : infeksi, alergi Adalah radang pada konjungtiva dengan kausa : infeksi, alergi atau traumaatau trauma

Page 39: Kon Jung Tiva

KONJUNGTIVITISKONJUNGTIVITIS AKUTA AKUTA

Konjungtivitis kataralis akutKonjungtivitis kataralis akut Konjungtivitis yang paling sederhana sehingga Konjungtivitis yang paling sederhana sehingga

disebut konjungtivitis simplek. disebut konjungtivitis simplek. Dibagi : Akut dan kronis. Dibagi : Akut dan kronis. Kausa : trauma, infeksi, allergi.Kausa : trauma, infeksi, allergi.

Page 40: Kon Jung Tiva

Konjungtivitis kataralis akut Kausa : Virus (adenovirus)Kausa : Virus (adenovirus) Gejala-gejala : Gejala-gejala : Rubor, kalor, tumor, dolor sering juga terdapatRubor, kalor, tumor, dolor sering juga terdapat haemorrhagi subkonjungtiva. haemorrhagi subkonjungtiva.  Pada awalnya sekret cair (serous), karena eksudat Pada awalnya sekret cair (serous), karena eksudat

tidak mengandung fibrintidak mengandung fibrinsekret kental ( purulent ) sekret kental ( purulent ) sehingga kalau pagi mata menjadi dempet ( infeksi sehingga kalau pagi mata menjadi dempet ( infeksi sekunder kuman komensal ). sekunder kuman komensal ).

Bila purulent maka tidak termasuk konjungtivitis Bila purulent maka tidak termasuk konjungtivitis kataralis tetapi telah termasuk konjungtivitis kataralis tetapi telah termasuk konjungtivitis purulenta/ blenorrhoe). purulenta/ blenorrhoe).

Bila meluas ke kornea, terjadi keratitis marginalis,  Bila meluas ke kornea, terjadi keratitis marginalis,  kerato conjunctivitis epidemica=KCE kerato conjunctivitis epidemica=KCE

Bila disebabkan karena staphylococ maka letaknya Bila disebabkan karena staphylococ maka letaknya pada kornea bagian marginal bawah.pada kornea bagian marginal bawah.

Page 41: Kon Jung Tiva

Konjungtivitis kataralis kronik Kausa : staphylococcen, diplobacillus Morax-Axenfeld. Kedua kuman ini di margo palpebrae menyebabkan

blefaritis ( terutama pada kantus internus dan eksternus sehingga terjadi blefaritis angularis ).

Jadi konjungtivitis dapat menimbulkan blephritis dan blefaritis juga dapat menimbulkan konjungtivitis sehingga penyakit ini merupakan penyakit yang kronis, terutama bila daya tahan penderita rendah

Terapi : drug of choice untuk coccen ialah penicilin dan preparat sulfa .

Pada bentuk kronis, konjungtiva mengalami hipertrofi dan terbentuk follikel pada konjungtiva palpebra

Page 42: Kon Jung Tiva

KONJUNGTIVITIS PURULENTA Mula- mula serous / serosanguinis purulent. Kausa : kuman yang virulent misalnya gonococc,

meningococ, inclusion virus (chlamidia spc). Neiseria Gonorhoica :

- Inokulasi melalui hubungan sex - Kontaminasi: Tak langsung: melalui handuk, saputangan, jari Langsung dari sumber infeksi.

Meningococ : kurang ganas dari GO. Komplikasi : meningo-coccaemia meningitis.

Karakteristik GO : - Hiperakut. - Masa inkubasi : 48 jam - 5 hari. - Dalam 2 hari palpebra dapat bengkak, disertai khemosis..

Page 43: Kon Jung Tiva

Konjungtivitis gonorrhoika Kausa : Neiseria gonorrhoeca, inkubasi 3 - 5 hari. Kausa : Neiseria gonorrhoeca, inkubasi 3 - 5 hari. Cepat menjalar ke kornea, dimulai bagian atas karena Cepat menjalar ke kornea, dimulai bagian atas karena

forniks atas lebih longgar sehingga pus lebih banyak forniks atas lebih longgar sehingga pus lebih banyak terkumpul dan toksin dari kuman merusak kornea mulai dari terkumpul dan toksin dari kuman merusak kornea mulai dari lapisan epitel. ( enzim proteolitik merusak dinding sel) lapisan epitel. ( enzim proteolitik merusak dinding sel)

Cepat terjadi ulkus yang dapat perforasi (Cepat terjadi ulkus yang dapat perforasi (tanda perforasi : tanda perforasi : iris prolaps, COA dangkal, TIO iris prolaps, COA dangkal, TIO turunturun, bila sembuh akan , bila sembuh akan menyebabkan lekoma adherent), menyebabkan lekoma adherent),

Bila tak diobati dengan baik, kuman masuk  kedalam Bila tak diobati dengan baik, kuman masuk  kedalam sehingga terjadi endoftalmitis (bila sembuh sendiri menjadi sehingga terjadi endoftalmitis (bila sembuh sendiri menjadi phtisis bulbi)phtisis bulbi)

Pada bayi-bayi yang baru lahir, konjungtivitis hiperakut ini Pada bayi-bayi yang baru lahir, konjungtivitis hiperakut ini disebut ophthalmia neonatorum (infantil purulent disebut ophthalmia neonatorum (infantil purulent conjunctivitis)conjunctivitis)

Terapi untuk GO : Terapi untuk GO : Drug of choice = Penicillin 10.000 IU/cc ditetes tiap jam. Drug of choice = Penicillin 10.000 IU/cc ditetes tiap jam. Diencerkan dari PPA 3 juta/botol(vial)Diencerkan dari PPA 3 juta/botol(vial)

Page 44: Kon Jung Tiva

Konjungtivitis purulenta

Kausa : Inclusion virus. (Chlamidia trachomatosa)Kausa : Inclusion virus. (Chlamidia trachomatosa) Disebut juga konjungtivitis inklusiDisebut juga konjungtivitis inklusi Membedakan GO dan inclusion virus : Membedakan GO dan inclusion virus :

Dengan masa inkubasi : (melalui alloanamnesis ) Dengan masa inkubasi : (melalui alloanamnesis ) Inclusion virus : 5-10/11 hari. (lihat dibawah)Inclusion virus : 5-10/11 hari. (lihat dibawah) Manifestasi lebih banyak di konjungtiva inferior, sembuhManifestasi lebih banyak di konjungtiva inferior, sembuh dengan hipertrofi papilair. dengan hipertrofi papilair. Gonorrhoe : kurang dari 5 hari.Gonorrhoe : kurang dari 5 hari.        Bila ragu - ragu, obati saja untuk GO.Bila ragu - ragu, obati saja untuk GO.

Bayi yang baru lahir, diberi profilaktik dengan ditetesi nitras Bayi yang baru lahir, diberi profilaktik dengan ditetesi nitras argenti 1-2% (metode Crede). Sekarang banyak dipakai argenti 1-2% (metode Crede). Sekarang banyak dipakai solutio protargol 5-10%, atau chloramphenicol tetes matasolutio protargol 5-10%, atau chloramphenicol tetes mata

Pada GO, biasanya org tuanya menderita urethritis GO. Pada GO, biasanya org tuanya menderita urethritis GO. Karena itu jangan lupa periksa dan obati orang tuanya. Karena itu jangan lupa periksa dan obati orang tuanya.

Page 45: Kon Jung Tiva

INCLUSION CONJUNCTIVITIS Manifestasi : Manifestasi : -Pada anak : konjungtivitis purulenta -Pada anak : konjungtivitis purulenta -Pada orang dewasa : swimming pool conjunctivitis. -Pada orang dewasa : swimming pool conjunctivitis. Pada anak-anak : Pada anak-anak :

- Bangunan patologis konjungtiva : papillair. - Bangunan patologis konjungtiva : papillair. - Asal : dari urethritis/endocervicitis non spesifik org tua - Asal : dari urethritis/endocervicitis non spesifik org tua

- Penularan : inokulasi. - Penularan : inokulasi. - Perjalanan penyakit : akut – hiperakut ( 10 hari 3 mgg )- Perjalanan penyakit : akut – hiperakut ( 10 hari 3 mgg )      Kadang-kadang bisa kronis : 3 minggu - 1 tahun. Kadang-kadang bisa kronis : 3 minggu - 1 tahun.     Folikel : Folikel : 3 bulan tak ada folikel (blm terbtk). 3 bulan tak ada folikel (blm terbtk). 3 bulan : ada folikel. 3 bulan : ada folikel.

Mikroskopis : Inclusion body (intrasel mukosa)Mikroskopis : Inclusion body (intrasel mukosa) Banyak PMN terutama yang akut Banyak PMN terutama yang akut

Page 46: Kon Jung Tiva

INCLUSION CONJUNCTIVITIS

Pada orang dewasa : Pada orang dewasa : - Terdapat folikel. - Terdapat folikel. - Kausa ( berenang dalam swimming pool ) : - Kausa ( berenang dalam swimming pool ) : Kuman - Chlamydia trachomatosa Kuman - Chlamydia trachomatosa - Staphylococcus aureus- Staphylococcus aureus

- Pneumococcus- Pneumococcus - Sekret kemudian menjadi mukopurulent dan - Sekret kemudian menjadi mukopurulent dan purulent. purulent. - Dapat menjadi kronis. - Dapat menjadi kronis.

Page 47: Kon Jung Tiva

KONJUNGTIVITIS MEMBRANOSA Membran : bila dikupas akan berdarah oleh karena Membran : bila dikupas akan berdarah oleh karena

konjungtiva mengalami nekrosis.konjungtiva mengalami nekrosis. Pseudomembran : dapat dilepas dengan mudah. Pseudomembran : dapat dilepas dengan mudah. Dibedakan 3 bentuk : Dibedakan 3 bentuk :

1. Membran yang sangat tebal, sangat keruh. 1. Membran yang sangat tebal, sangat keruh.

Terdapat pada konjungtivitis karena coryne bacterium Terdapat pada konjungtivitis karena coryne bacterium

diphtheriae atau dapat karena streptococcus haemolyticus. diphtheriae atau dapat karena streptococcus haemolyticus.

Harus diDD dengan : Harus diDD dengan :

-Erythema multiforme. -Erythema multiforme.

-Pemphigus. -Pemphigus.

2. Membran yang sedang, tak begitu tebal 2. Membran yang sedang, tak begitu tebal

3. Benar-benar pseudomembran: tipis, transparan, mudah 3. Benar-benar pseudomembran: tipis, transparan, mudah

dilepas. Misal pada : konjungtivitis vernalis, sangat kronis dilepas. Misal pada : konjungtivitis vernalis, sangat kronis

dan mengalami eksaserbasi pada musim kemarau.dan mengalami eksaserbasi pada musim kemarau.

Page 48: Kon Jung Tiva

KONJUNGTIVITIS MEMBRANOSAKonjungtivitis difteri Konjungtivitis difteri :: Diduga berhubungan dengan diphtheri nasal / nasopharynx. Diduga berhubungan dengan diphtheri nasal / nasopharynx. Mulai seperti konjungtivitis kataralis, 2-3 hari kemudian mulai Mulai seperti konjungtivitis kataralis, 2-3 hari kemudian mulai terlihat membran terutama pada konjungtiva palpebrae. terlihat membran terutama pada konjungtiva palpebrae. Pada konjungtiva bulbi : tak ada, kornea : jarang. Pada konjungtiva bulbi : tak ada, kornea : jarang. Diagnosa : mikroskopis. Diagnosa : mikroskopis. Terapi : A.D.S.10-40.000 IU, tergantung keganasannya. Terapi : A.D.S.10-40.000 IU, tergantung keganasannya.

Konjungtivitis karena B streptococcus haemolyticus.Konjungtivitis karena B streptococcus haemolyticus. Kausa : -Eksogen : dari luar tubuh. Kausa : -Eksogen : dari luar tubuh.

-Endogen : berasal dari fokus infeksi dalam tubuh. -Endogen : berasal dari fokus infeksi dalam tubuh. Mencapai konjungtiva melalui jaringan pengikat. Karena itu diambil Mencapai konjungtiva melalui jaringan pengikat. Karena itu diambil

sedikit epitel konjungtiva untuk pemeriksaan mikroskopis (scraping)sedikit epitel konjungtiva untuk pemeriksaan mikroskopis (scraping) Gejala-gejala : Gejala-gejala :

-Eksogen : gambaran seperti difteri tetapi lebih hebat. Sering -Eksogen : gambaran seperti difteri tetapi lebih hebat. Sering kornea ikut terkena. kornea ikut terkena.

-Endogen: kronis sehingga inflamasi tdk sehebat yang  eksogen. -Endogen: kronis sehingga inflamasi tdk sehebat yang  eksogen. Terapi : Antibiotika dan preparat sulfa Terapi : Antibiotika dan preparat sulfa

Page 49: Kon Jung Tiva

KONJUNGTIVITIS FOLIKULARIS

Terdiri atas :Terdiri atas :Conjunctivitis follicularis akut Conjunctivitis follicularis akut Conjunctivitis follicularis kronikConjunctivitis follicularis kronik

Folikel : hipertrofi adenoid. (Jar. lymfe) Folikel : hipertrofi adenoid. (Jar. lymfe) Syarat : harus ada jaringan limfoid. Syarat : harus ada jaringan limfoid. Bayi kurang dari 3 bulan belum ada jaringan ini. Bayi kurang dari 3 bulan belum ada jaringan ini. Pada anak-anak kecil sering membesar sebagai bagian Pada anak-anak kecil sering membesar sebagai bagian dari pembesaran jaringan limfoid yang umum. Misal dari pembesaran jaringan limfoid yang umum. Misal pada tonsilitis kronik. pada tonsilitis kronik. Adanya folikel tanpa diikuti peradangan disebut follikulosis. Adanya folikel tanpa diikuti peradangan disebut follikulosis. Terdapat pada konjungtiva inferior dan forniks. Terdapat pada konjungtiva inferior dan forniks. Bila diikuti peradangan maka disebut konjungtivitis follikularis.Bila diikuti peradangan maka disebut konjungtivitis follikularis.

Page 50: Kon Jung Tiva

Konjungtivitis follikularis akut

Contoh :

-Inclusion conjunctivitis type dewasa.

(sudah dibahas)

-Kerato-conjunctivitis epidemica.

-Beal's conjunctivitis follicularis acuta.

Page 51: Kon Jung Tiva

Kerato-conjunctivitis epidemica Banyak didapatkan. Banyak didapatkan. Dapat menyebabkan epidemi. Dapat menyebabkan epidemi. Biasanya mulai dari kapal laut sehingga disebut Biasanya mulai dari kapal laut sehingga disebut shipyard conjunctivitis. shipyard conjunctivitis. Terjadi radang pada konjungtiva dan timbul folikelTerjadi radang pada konjungtiva dan timbul folikel bisa meluas dan menimbulkan infiltrat di kornea bisa meluas dan menimbulkan infiltrat di kornea Disertai pembesaran kelenjar lymDisertai pembesaran kelenjar lymfefe preauri preaurikkululeerr Penjalaran terjadi setelah hari ke 3-4 dan Penjalaran terjadi setelah hari ke 3-4 dan menyebabkan keratitis pungtata superfisialis yang menyebabkan keratitis pungtata superfisialis yang           mengelompok pada daerah sentral. Akibatnya visus mengelompok pada daerah sentral. Akibatnya visus akan sangat menurun. akan sangat menurun. Mikroskopis : Mikroskopis : -O.K penyebab virus maka terdapat inclusion body. -O.K penyebab virus maka terdapat inclusion body. -Lekosit MN dan giant cell. -Lekosit MN dan giant cell. Terapi : Broad spectrum antibiotica, preparat sulfa Terapi : Broad spectrum antibiotica, preparat sulfa 

Page 52: Kon Jung Tiva

Beal's conjunctivitis follicularis acuta Gambaran klinis seperti kerato-Gambaran klinis seperti kerato-

conjunctivitis tetapi folikel lebih conjunctivitis tetapi folikel lebih banyak di palpebra inferior. banyak di palpebra inferior. 

Biasanya disertai limfadenopati Biasanya disertai limfadenopati regional : - Praeaurikuler. regional : - Praeaurikuler.

- Subaurikuler. - Subaurikuler. - Submentalis. - Submentalis. - Parotis. - Parotis. Kausa : virus Kausa : virus Terapi : preparat sulfa, Terapi : preparat sulfa,

simptomatissimptomatis

Page 53: Kon Jung Tiva

Konjungtivitis Fliktenularis Sinonim : konjungtivitis eksematosa/ skrofulose (kulit babi). Sinonim : konjungtivitis eksematosa/ skrofulose (kulit babi). Biasanya diderita oleh anak Biasanya diderita oleh anak 15 tahun. 15 tahun. Terdapat flikten : penonjolan pd konjungtiva bulbi (nasal / temporal), Terdapat flikten : penonjolan pd konjungtiva bulbi (nasal / temporal),

5 mm, berisi infiltrasi limfosit berbatas tegas, 5 mm, berisi infiltrasi limfosit berbatas tegas, dikelilingi injeksi dikelilingi injeksi konjungtiva lokal disekitarnya. konjungtiva lokal disekitarnya.

Kausa: allergi terhadap basil TBC, Koch-Weeks bacil, Cacing perut Kausa: allergi terhadap basil TBC, Koch-Weeks bacil, Cacing perut (dibuktikan dengan test lab) (dibuktikan dengan test lab)

Lokasi flikten : Lokasi flikten :

-Pada konjungtiva bulbi: konjungtivitis flikten. -Pada konjungtiva bulbi: konjungtivitis flikten.

-Pada limbus kornea : kerato-conjunctivitis phlyctaenularis. -Pada limbus kornea : kerato-conjunctivitis phlyctaenularis.

-Pada kornea : -Pada kornea : keratitis flikten. keratitis flikten. Bila kronis residif di kornea, dapat membentuk flikten yang memberi Bila kronis residif di kornea, dapat membentuk flikten yang memberi

kesan seperti menjalar sehingga disebut kesan seperti menjalar sehingga disebut Wonder phlyctaen Wonder phlyctaen Bila didapat ke 3 nya : ophthalmia phlyctaenularisBila didapat ke 3 nya : ophthalmia phlyctaenularis

Page 54: Kon Jung Tiva

Konjungtivitis Fliktenularis Flikten dapat mengalami nekrosis sehingga terbentuk Flikten dapat mengalami nekrosis sehingga terbentuk

ulkus, terutama pada kornea (jarang perforasi) ulkus, terutama pada kornea (jarang perforasi) Tergantung letaknya : Tergantung letaknya : - Superfisial :dapat sembuh sempurna tanpa bekas. - Superfisial :dapat sembuh sempurna tanpa bekas. - Lebih dalam : sembuh dengan sikatrik. - Lebih dalam : sembuh dengan sikatrik. - Ulkus kornea yang berjalan disertai neovaskularisasi- Ulkus kornea yang berjalan disertai neovaskularisasi di atasnya disebut keratitis fasikulosa. di atasnya disebut keratitis fasikulosa. - Pembuluh darahnya disebut : pannus fliktenularis. - Pembuluh darahnya disebut : pannus fliktenularis. Mikroskopis : Banyak sekali eosinophyl dan limfosit Mikroskopis : Banyak sekali eosinophyl dan limfosit Pada flikten belum tentu bisa didapatkan kuman-Pada flikten belum tentu bisa didapatkan kuman-

kuman sebab mungkin kausanya allergi. kuman sebab mungkin kausanya allergi. Terapi : Terapi : -Kausal. -Kausal. -Simptomatis : antihistamin-Simptomatis : antihistamin

Page 55: Kon Jung Tiva

Konjungtivitis Fliktenularis

Page 56: Kon Jung Tiva

Konjungtivitis Fliktenularis

Page 57: Kon Jung Tiva

Konjungtivitis follikularis kronik Perjalanan penyakit : kronis. Perjalanan penyakit : kronis. Gejala inflamasi ringan, sekret hampir tak ada/sedikit Gejala inflamasi ringan, sekret hampir tak ada/sedikit

(mukous). (mukous). Kausa : tak diketahui. Mungkin disebabkan karena virus. Kausa : tak diketahui. Mungkin disebabkan karena virus. Faktor risiko :Faktor risiko :

-Kebersihan kurang,rumah yang berjejal, banyak -Kebersihan kurang,rumah yang berjejal, banyak asap/debu. asap/debu.

-Refraksi anomali yang tak dikoreksi. -Refraksi anomali yang tak dikoreksi. -Memang pembawaan mudah diserang. -Memang pembawaan mudah diserang.

Gambaran klinis : sukar dibedakan dengan follikulosis. Gambaran klinis : sukar dibedakan dengan follikulosis. -Bisa pd konjungtiva palpebrae superior / inferior. -Bisa pd konjungtiva palpebrae superior / inferior. -Tak ada komplikasi pada kornea. -Tak ada komplikasi pada kornea. -Tak ada limfadenopati regional. -Tak ada limfadenopati regional.

Terapi : anti radang dan/atau simptomatisTerapi : anti radang dan/atau simptomatis

Page 58: Kon Jung Tiva

KONJUNGTIVITIS VERNALIS Biasanya terdapat pada anak-anak. Biasanya terdapat pada anak-anak. Kadang-kadang terdapat pd dewasa muda ( 30 th). Kadang-kadang terdapat pd dewasa muda ( 30 th). Merupakan penyakit allergi, timbul terutama pada musim Merupakan penyakit allergi, timbul terutama pada musim

panas (kemarau). panas (kemarau). Sebabnya : - Mungkin karena udara yang panas,Sebabnya : - Mungkin karena udara yang panas, banyak debu / kuman banyak debu / kuman - Yang pasti belum diketahui. - Yang pasti belum diketahui. Karakteristik : Karakteristik :     - Hipertrofi papil berbentuk seperti coble stone- Hipertrofi papil berbentuk seperti coble stone pavement ( susunan  batu kali) pavement ( susunan  batu kali) - Hipertrofi jaringan ikat pada stratum papillare - Hipertrofi jaringan ikat pada stratum papillare degenerasi hyalin abu-abu/ biru keputihan. degenerasi hyalin abu-abu/ biru keputihan.

- Kambuh pada musim panas, hilang pada musim- Kambuh pada musim panas, hilang pada musim hujanhujan

Page 59: Kon Jung Tiva

KONJUNGTIVITIS VERNALIS Ada 2 type : Ada 2 type :

1. Type palpebra/tarsal : gambaran coble stone. 1. Type palpebra/tarsal : gambaran coble stone. 2. Type bulbair/limbal : hipertrofi papil pd limbus. 2. Type bulbair/limbal : hipertrofi papil pd limbus.

Ada yang mengatakan terjadi gelatinousAda yang mengatakan terjadi gelatinous degenerasi. degenerasi.           Pada limbus melingkar menutupi limbus kornea.Pada limbus melingkar menutupi limbus kornea. Juga dapat menjalar ke cornea, terjadi keratitisJuga dapat menjalar ke cornea, terjadi keratitis pungtata lalu menjalar ke subepithelial sehinggapungtata lalu menjalar ke subepithelial sehingga disebut keratitis sub epithelial dari Tuan Tobgy. disebut keratitis sub epithelial dari Tuan Tobgy. Kausa : allergi. Diduga terhadap serbuk-serbuk bunga yang ada di Kausa : allergi. Diduga terhadap serbuk-serbuk bunga yang ada di

musim panas. musim panas. Terapi : - Antihistamin -Antiphlogistik Terapi : - Antihistamin -Antiphlogistik . - Kauterisasi -Radiasi . - Kauterisasi -Radiasi - Operasi sampai di tarsus (eksisi)- Operasi sampai di tarsus (eksisi)

Page 60: Kon Jung Tiva

Konjungtivitis follikularis toksika / Konjungtivitis follikularis toksika / alergika alergika

Terutama pada anak-anak kecil karena peka Terutama pada anak-anak kecil karena peka

terhadap suatu toksin. terhadap suatu toksin. Kausa : - Toksin mikroorganisme (coccen/ morax-Kausa : - Toksin mikroorganisme (coccen/ morax-

axenfeld). axenfeld).

- Obat-obatan : pilocarpin, eserin, miotikum - Obat-obatan : pilocarpin, eserin, miotikum

- Sulfas atropin: dermatitis allergi pada kulit- Sulfas atropin: dermatitis allergi pada kulit

palpebra. palpebra. Dapat dicoba dengan patch test pada palpebra. Dapat dicoba dengan patch test pada palpebra. Keluhan : ada rasa gatal. Keluhan : ada rasa gatal.

Page 61: Kon Jung Tiva

KONJUNGCTIVITIS VERNALIS

Type PalpebraType Palpebra

Page 62: Kon Jung Tiva

T R A K H O M A

Penyebabnya adalah : Chlamydia Trachomatosa (Virus)Penyebabnya adalah : Chlamydia Trachomatosa (Virus) Penyebab kebutaan terbanyak di Indonesia stl GO dan Penyebab kebutaan terbanyak di Indonesia stl GO dan

defisiensi vit A. defisiensi vit A. Terutama terdapat di dataran rendah dengan hawa Terutama terdapat di dataran rendah dengan hawa lembab misal di daerah pantai. lembab misal di daerah pantai. Pada keadaan kering, virus akan mati. Pada keadaan kering, virus akan mati. Banyak di Mesir dan Arab sehingga disebut Egyptian Banyak di Mesir dan Arab sehingga disebut Egyptian conjunctivitis. conjunctivitis. Karakteristik : kronis eksaserbasi, inflamasi ringan, gejala Karakteristik : kronis eksaserbasi, inflamasi ringan, gejala

yang menyolok gatal dan ngeres (seperti klilipen). yang menyolok gatal dan ngeres (seperti klilipen). Sekret : mukous Sekret : mukous muko-purulen. muko-purulen.

Page 63: Kon Jung Tiva

T R A K H O M A Perjalanan penyakit : ada 4 stadiumPerjalanan penyakit : ada 4 stadium

-Stadium I-Stadium I

-Stadium II-Stadium II

-Stadium III-Stadium III

-Stadium IV-Stadium IV

Page 64: Kon Jung Tiva

T R A K H O M A

Stadium I Peradangan konjungtiva yang sukar Peradangan konjungtiva yang sukar

dibedakan dengan konjungtivitis yang lain. dibedakan dengan konjungtivitis yang lain. Kemudian timbul bangunan patologis Kemudian timbul bangunan patologis benjolan kecil konjungtiva tarsalis, puncak benjolan kecil konjungtiva tarsalis, puncak mendatar (granula). mendatar (granula).

Terdiri dari infiltrat limfosit dan makrofag. Terdiri dari infiltrat limfosit dan makrofag. Kadang-kadang terdapat pada forniks. Di sini Kadang-kadang terdapat pada forniks. Di sini ia lebih bebas bergerak dan tekanan dari ia lebih bebas bergerak dan tekanan dari sekitarnya tak besar sehingga bentuknya sekitarnya tak besar sehingga bentuknya lebih besar, menonjol dan bulat. Ini lebih besar, menonjol dan bulat. Ini disebut avisiones. disebut avisiones.

Page 65: Kon Jung Tiva

T R A K H O M AStadium II Stadium II Penyakit yang ditandai granula trakhoma : para trakchoma. Penyakit yang ditandai granula trakhoma : para trakchoma.

Pada trakhoma atas harus ada granula pd konj fornik nasal Pada trakhoma atas harus ada granula pd konj fornik nasal atas dan folikel berbentuk polimorph. atas dan folikel berbentuk polimorph.

Kronis, berbulan-bulan atau bertahun-tahun Kronis, berbulan-bulan atau bertahun-tahun irritasi kronis irritasi kronis pada konjungtiva pada konjungtiva hipertrofi papiler, follikel berbagai ukuran hipertrofi papiler, follikel berbagai ukuran (polimorph) (polimorph) akhir std II mulai timbul  keratitis trakhomatosa, akhir std II mulai timbul  keratitis trakhomatosa, akibat gesekan kronis follikel polimorph pada kornea. akibat gesekan kronis follikel polimorph pada kornea. 

Keratitis trakhomatosa: infiltrat (pungtata) pd marginal atas, Keratitis trakhomatosa: infiltrat (pungtata) pd marginal atas, tersusun membentuk bulan sabit, konkaf ke bawah dan tersusun membentuk bulan sabit, konkaf ke bawah dan superfisial. Akibat iritasi kronis folikel superfisial. Akibat iritasi kronis folikel neovaskularisasi neovaskularisasi disebut pannus  trakhomatosa.   disebut pannus  trakhomatosa.   

Kadang-kadang terjadi ulkus yang superfisial dan tidak Kadang-kadang terjadi ulkus yang superfisial dan tidak mendalam.mendalam.

Page 66: Kon Jung Tiva

Trachoma Stadium IIStadium II

Page 67: Kon Jung Tiva

T R A K H O M A

Stadium III Stadium III Folikel polimorph mulai masak (seperti bisul) Folikel polimorph mulai masak (seperti bisul) pecah.pecah. Bila infiltrasi folikel melewati membrana basalis Bila infiltrasi folikel melewati membrana basalis sikatrik. sikatrik.

Harus dibedakan sikatrik karena trakhoma dan karena Harus dibedakan sikatrik karena trakhoma dan karena sebab lain ( trauma mekanis, kimia, bekas operasi dll.). sebab lain ( trauma mekanis, kimia, bekas operasi dll.). 

Pada trakhoma di palpebra superior subtarsalis terdapat Pada trakhoma di palpebra superior subtarsalis terdapat sikatrik berderet dan  bersambung-sambung seperti pita sikatrik berderet dan  bersambung-sambung seperti pita akibat banyaknya granula yang pecah akibat banyaknya granula yang pecah bersatu dan bersatu dan konjungtiva menebal. konjungtiva menebal.

Sikatrik yang telah lama dan tebal Sikatrik yang telah lama dan tebal retraksi sehingga fornik retraksi sehingga fornik konjungtiva dangkal, bulu mata tertarik mengarah kedalam konjungtiva dangkal, bulu mata tertarik mengarah kedalam timbul enteropion dan trikhiasis.timbul enteropion dan trikhiasis.

Page 68: Kon Jung Tiva

Trakhoma Stadium III

Page 69: Kon Jung Tiva

T R A K H O M AStadium IV Stadium IV Disebut metatrakhoma. Disebut metatrakhoma. Entropion Entropion waktu berkedip bulu mata menggosok kornea waktu berkedip bulu mata menggosok kornea timbul timbul

keratitis keratitis sikatrik kornea yang tebal dan menyeluruh (lekoma total sikatrik kornea yang tebal dan menyeluruh (lekoma total Visus 1/~). Visus 1/~).

Rangsang kronis bulu mata Rangsang kronis bulu mata pannus yg kasar (disebut pannus pannus yg kasar (disebut pannus crassus). crassus).

Selain itu retraksi Selain itu retraksi jalan air mata dari kelenjar lakrima di daerah jalan air mata dari kelenjar lakrima di daerah forniks superior tersumbat forniks superior tersumbat w walau produksi air mata tetap, tetapi alau produksi air mata tetap, tetapi bola mata menjadi kering bola mata menjadi kering keratinisasi dan deskuamasi (xerosis) keratinisasi dan deskuamasi (xerosis)

debu dan kotoran lain terkumpul sehingga menghancurkan debu dan kotoran lain terkumpul sehingga menghancurkan

permukaan depan bola mata permukaan depan bola mata keratomalasia dan kebutaan. keratomalasia dan kebutaan. Jadi yang menentukan stadium-stadium trakhoma ialah bentukan- Jadi yang menentukan stadium-stadium trakhoma ialah bentukan-

bentukan patologis pada konjungtiva superiorbentukan patologis pada konjungtiva superior

Page 70: Kon Jung Tiva

Trakhoma Stadium IV

Page 71: Kon Jung Tiva

T R A K H O M A Kausa : Chlamidya trachomatosis (virus)Kausa : Chlamidya trachomatosis (virus) -Dapat menyerang semua umur. -Dapat menyerang semua umur. -Penularan : -Penularan : Melalui sekret pada std I. Melalui sekret pada std I. Vektor : jari, handuk, tangan yang basah. Vektor : jari, handuk, tangan yang basah. Predisposisi : Predisposisi : -Gizi yang kurang baik. -Gizi yang kurang baik. -Keadaan hygiene yang jelek. -Keadaan hygiene yang jelek. Terapi : Terapi : -Meningkatkan kebersihan. -Meningkatkan kebersihan. -Memperbaiki gizi. -Memperbaiki gizi. -Obat-obatan : preparat sulfa. -Obat-obatan : preparat sulfa. -Antibiotika broad spectrum-Antibiotika broad spectrum

Page 72: Kon Jung Tiva

Peny sistemik dng manifestasi di konjungtiva

1.Leptotrikhosis2.Tuberkulosis3.Sifilis4.Lmphogranulomae venereum5.Tularaemia6.Parinaud oculoglandular follicularis

Page 73: Kon Jung Tiva

1.Leptotrikhosis : Ada hipertrofi papiler Banyak infiltrat berupa lesi fokal disertai nekrosis warna abu-abu (titik-titik nekrosis) pd konjungtiva palpebrae

konjungtiva dan bulbi yg tak pernah mencapai superfisial (jadi tak ada ulkus).

Mikroskopis : Dengan pengecatan gram terlihat jamur berupa filamen yang tak bercabang-cabang, biru dan dikelilingi oleh sel - sel limfoid dan sel plasma Anamnesis : sering tidur bersama kucing (di mulut kucing

banyak leptothrix). Pembesaran gld preaurikularis yang besar sekali dan tak

pernah ada perforasi. Sering disertai febris. Terapi : Terhadap fungus : tak ada terapi lokal pada mata untuk fungus sehingga terapinya sukar. Dapat dicoba Amfoterisin B

Page 74: Kon Jung Tiva

2.Tuberkulosis

Asal : mungkin eksogen/endogen. Asal : mungkin eksogen/endogen. -Eksogen : misal jari yang kena basil tuberkel -Eksogen : misal jari yang kena basil tuberkel -Endogen : fokal infeksi pada suatu tempat. -Endogen : fokal infeksi pada suatu tempat. Klinis : Klinis : Terdapat nodula pada konjungtiva, warna abu-Terdapat nodula pada konjungtiva, warna abu-

abu, abu, terbentuk ulkus. terbentuk ulkus. Gejala-gejala hebat (bengkak pada konjungtiva). Gejala-gejala hebat (bengkak pada konjungtiva). Limfadenopati yang besar dan dapat pecah ( ada Limfadenopati yang besar dan dapat pecah ( ada pustulasi ). pustulasi ). Dapat menyebabkan kebutaan. Dapat menyebabkan kebutaan. Terapi : Obat-obat anti tuberkulosis. Terapi : Obat-obat anti tuberkulosis.

Page 75: Kon Jung Tiva

3.Sifilis Jarang didapatkan. Jarang didapatkan. Stadium I : Stadium I : - Ulkus durum : sering tak terdiagnosa oleh dokter - Ulkus durum : sering tak terdiagnosa oleh dokter

- Terdapat limfadenopati preaurikuler - Terdapat limfadenopati preaurikuler - Terapi : mudah dan cepat (bila diagnosis tepat)- Terapi : mudah dan cepat (bila diagnosis tepat)

Bila tidak diobati, ulkus dapat hilang tetapi penyakitBila tidak diobati, ulkus dapat hilang tetapi penyakit berjalan terus berjalan terus Sifat ulkus : -Besar. Sifat ulkus : -Besar.

-Tepi meninggi. -Tepi meninggi. -Dasar : abu-abu kotor, permukaan kasar. -Dasar : abu-abu kotor, permukaan kasar.

Stadium II : Stadium II : -Lesi/bercak putih agak meninggi, basah -Lesi/bercak putih agak meninggi, basah (intertriginasi) dikelilingi daerah hyperaemie. (intertriginasi) dikelilingi daerah hyperaemie.

Stadium III : - Granuloma pada limbus kornea. Stadium III : - Granuloma pada limbus kornea. -Pecah : menimbulkan ulkus yang indolen. -Pecah : menimbulkan ulkus yang indolen. -Limfadenopati regional sampai di servikal. -Limfadenopati regional sampai di servikal.

Page 76: Kon Jung Tiva

4. Limfogranuloma Venerum 4. Limfogranuloma Venerum -Kausa : Virus. -Kausa : Virus. -Sifat : bendungan aliran limfe -Sifat : bendungan aliran limfe elefantiasis konjungtiva. elefantiasis konjungtiva.

5.Tularaemia5.Tularaemia Kausa : pasteurilla tularensis. Kausa : pasteurilla tularensis. Vektor : rhodentia,kadang-kadang bisa oleh lalat. Vektor : rhodentia,kadang-kadang bisa oleh lalat. Terberat dari semua lymhadenopathie. Terberat dari semua lymhadenopathie. MI sangat pendek ( 4 hr sp beberp minggu tergantung KU pasien ) MI sangat pendek ( 4 hr sp beberp minggu tergantung KU pasien ) Gejala-gejala : Gejala-gejala : - Hebat, palpebra bengkak - Hebat, palpebra bengkak - Sekret hebat sampai sifatnya semi-membraneus. - Sekret hebat sampai sifatnya semi-membraneus. - Terdapat limfogranuloma dimana-mana misal pada - Terdapat limfogranuloma dimana-mana misal pada konjungtiva, kornea dan terbentuk ulkus. konjungtiva, kornea dan terbentuk ulkus. - Penderita demam, menggigil, sakit kepala, muntah. - Penderita demam, menggigil, sakit kepala, muntah. - Limfhadenopati disertai suppurasi yang kronis, sampai - Limfhadenopati disertai suppurasi yang kronis, sampai berbulan-bulan tak sembuh. berbulan-bulan tak sembuh. - Dapat terjadi sepsis yang mengancam jiwa penderita. - Dapat terjadi sepsis yang mengancam jiwa penderita. - Penyebaran cepat. - Penyebaran cepat.

Page 77: Kon Jung Tiva

6. Okuloglandular folikularis Parinaud 1989 Tn.Parinaud menemukan suatu penyakit engan gejala-1989 Tn.Parinaud menemukan suatu penyakit engan gejala-

gejala : gejala : - Limfogranuloma. - Limfogranuloma. - Nodular infiltrat limfoid. - Nodular infiltrat limfoid. - Febris. - Febris. - Adenopathie. - Adenopathie. Konjungtivitis unilateral. Konjungtivitis unilateral. Diduga terjadi melalui binatang (kucing) Diduga terjadi melalui binatang (kucing) Kausa : hampir semua kuman yang bisa menyebabkan Kausa : hampir semua kuman yang bisa menyebabkan granuloma dapat menimbulkan sindroma ini  granuloma dapat menimbulkan sindroma ini   Misalnya: tuberkulosis, sifilis, limfogranuloma venereum, Misalnya: tuberkulosis, sifilis, limfogranuloma venereum, tularaemie, jamur ( terbanyak ialah leptotrikhosis). tularaemie, jamur ( terbanyak ialah leptotrikhosis). Gambaran klinis : MI : 3 - 7 hari, terjadi peradangan konjungtiva Gambaran klinis : MI : 3 - 7 hari, terjadi peradangan konjungtiva

dengan limfadenopati preaurikuler dengan limfadenopati preaurikuler

Page 78: Kon Jung Tiva

PENYAKIT KONJUNGTIVA YANG MERUPAKAN PENJALARAN PENYAKIT KULIT

1. ACNE ROSACEA1. ACNE ROSACEA

- Biasa berupa tanda akne di pipi, merah. - Biasa berupa tanda akne di pipi, merah.

- Kausa : kelainan hormonal/gangguan tr digestivus. - Kausa : kelainan hormonal/gangguan tr digestivus.

- Konjungtivitis yang berpapil dan dapat menjadi ulkus. - Konjungtivitis yang berpapil dan dapat menjadi ulkus.

Kornea berupa infiltrat pungtata, numularis, dapat terjadi Kornea berupa infiltrat pungtata, numularis, dapat terjadi

ulkus. Kadang-kadang disertai pannus = pannus rosacea. ulkus. Kadang-kadang disertai pannus = pannus rosacea.

-Terapi : -Hormonal. -Terapi : -Hormonal.

-Diet : kurangi lemak dan karbohydrat. -Diet : kurangi lemak dan karbohydrat.

-Menghindari zat-zat yang menyebabkan -Menghindari zat-zat yang menyebabkan vasodilatasi vasodilatasi (alkohol, kopi, teh dll.) (alkohol, kopi, teh dll.)

   -Banyak vitamin dan sayur-sayuran. -Banyak vitamin dan sayur-sayuran.

   -Prognosis : dubia-Prognosis : dubia

Page 79: Kon Jung Tiva

PENYAKIT KONJUNGTIVA YANG MERUPAKAN PENJALARAN PENYAKIT KULIT

2. PEMFIGUS2. PEMFIGUS Terjadi konjungtivitis kronis dengan banyak bulla, pecah, maserasi, Terjadi konjungtivitis kronis dengan banyak bulla, pecah, maserasi,

terjadi sikatrik, retraksi, terjadi  ektropion. Paling banyak di konjungtiva terjadi sikatrik, retraksi, terjadi  ektropion. Paling banyak di konjungtiva palpebra inferior. palpebra inferior. -Darah : eosinofil. -Darah : eosinofil.

-Tak berbentuk follikel seperti pada trakhoma, kalau timbul pannus :-Tak berbentuk follikel seperti pada trakhoma, kalau timbul pannus : bisa mulai dari mana saja. bisa mulai dari mana saja.

-Prognosis jelek : Biasanya fatal. Kalau hidup : buta / visus1/ -Prognosis jelek : Biasanya fatal. Kalau hidup : buta / visus1/ 3. ERITEMA MULTIFORME3. ERITEMA MULTIFORME Menyebabkan konjungtivitis katarralis, purulenta dan ulkus kornea. Menyebabkan konjungtivitis katarralis, purulenta dan ulkus kornea.

Juga mungkin terjadi konjungtivitis semi membranosa sehingga Juga mungkin terjadi konjungtivitis semi membranosa sehingga konjungtiva hancur sama sekali. Kadang-kadang terjadi simbklefaron / konjungtiva hancur sama sekali. Kadang-kadang terjadi simbklefaron / ankiloblefaronankiloblefaron- Kausa : idiosinkrasi terhadap obat. (Steven Johnson Syndrom)- Kausa : idiosinkrasi terhadap obat. (Steven Johnson Syndrom)-Terapi : Antidotum obat tersebut, Antiflogistik, Antihistamin.-Terapi : Antidotum obat tersebut, Antiflogistik, Antihistamin.

4. DERMATITIS HERPETIFORMIS4. DERMATITIS HERPETIFORMIS Dapat disebabkan oleh herpes simplek atau herpes zoster Dapat disebabkan oleh herpes simplek atau herpes zoster

Page 80: Kon Jung Tiva

TUMOR-TUMOR KONJUNGTIVAB E N I G N AB E N I G N A : : Granuloma, terbanyak karena pecahnya khalasion. Granuloma, terbanyak karena pecahnya khalasion. Fibroma : Fibroma : -Bisa pedunculated (bertangkai) dan disebut Polip. -Bisa pedunculated (bertangkai) dan disebut Polip. -Letak : pada forniks konjungtiva. -Letak : pada forniks konjungtiva. -Terapi : ekstirpasi. -Terapi : ekstirpasi. Angioma : Angioma : Naevus. Naevus. Lipoma. Lipoma. Liymfoma. Liymfoma. Kista, terbanyak : dermoid cyste. Kista, terbanyak : dermoid cyste. M A L I G N AM A L I G N A : : Carcinoma plano cornificans. (paling banyak ditemukan)Carcinoma plano cornificans. (paling banyak ditemukan)        Letak : paling sering pada perbatasan epitel konjungtiva (transitional) ke Letak : paling sering pada perbatasan epitel konjungtiva (transitional) ke

kornea (squameus complex). Bisa meluas ke kedua belah pihak. kornea (squameus complex). Bisa meluas ke kedua belah pihak. Melanoma : - Dari luar (kulit) Melanoma : - Dari luar (kulit) - Dari dalam bola mata (Uvea). - Dari dalam bola mata (Uvea).