Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta

download Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta

of 22

Transcript of Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta

  • 8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta

    1/22

    Tugas Akhir Semester

    Antropologi Seni

    Penelitian Etnograf : KomunitasSepeda Hias sebagai penggerak 

    kehidupan wisata malam di Yogyakarta

    Prodi Magister Penciptaan dan Pengkajian SeniInstitut Seni Indonesia Yogyakarta

    Minat Utama Pengkajian DKV

    PUNGKY E!" #$""#N%&

    1420!2412ELIANA GERDA

    P$&G$#' PEN("P%##N )#N PENGK#*"#NP#S(#S#$*#N# "NS%"%U% SEN" "N)&NES"#

     Y&GY#K#$%#+,-.

  • 8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta

    2/22

    A. LATAR BELAKANG MASALAH

    Di masa kerajaan Mataram, Alun-alun Kidul berfungsi untuk menyiapkan

    suatu kondisi yang menunjang kelancaran hubungan antara keraton dengan

    dunia luar. Alun-alun Kidul juga melambangkan kesatuan kekuasaan yang

    sakral antara raja dan para bangsawan yang tinggal di sekitar alun-alun.

    Sedangkan Alun-alun or berfungsi untuk menyediakan persyaratan bagi

     berlangsungnya kekuasaan raja.

    Alun-alun Kidul ini merupakan bagian belakang Kraton !ogyakarta.

    Menurut sejarahnya, alun-alun Kidul dibuat untuk mengubah suasana bagian

     belakang keraton menjadi seperti bagian depan karena "unung Merapi,

    Keraton !ogyakarta, dan laut Selatan #ulau $awa jika ditarik dalam satu garis

    imajiner akan membentuk satu garis lurus. Agar posisi Kraton !ogyakarta

    tidak seperti membelakangi laut Selatan, maka dibangunlah Alun-alun

    Selatan. Masih di dalam kompleks Alun-alun Kidul, terdapat bangunan

    Sasana %inggil yang pada &aman dahulu menjadi tempat bagi raja untuk 

    menyaksikan adu manusia dengan harimau yang disebut rampog macan.

    Sekarang, alun-alun kidul telah menjelma sebagai sebuah tempat yang

    dijadikan untuk sebuah wisata malam yang menyenangkan. Dipagi hari alun-

    alun kidul layaknya lapangan yang tenang untuk melakukan olahraga pagi,

    sperti jogging, bersepeda, maupun sekedar jalan-jalan bersama keluarga. Di

    sore harinya alun-alun menampakkan wajah berbeda dimana terdapat banyak 

    wisatawan yang datang untuk menikmati kesegaran udara di sore hari dengan

    menikmati wisata kuliner, baik wedang ronde, angkringan, maupun jagung

    rebus atau bakar yang banyak dijajakan oleh warung dipinggiran alun-alun.

    Dan ketika malam hari suasana semakin meriah dengan adanya wisata

    keliling alun-alun dengan menggunakan sepda hias.

  • 8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta

    3/22

    Alun-alun kidul memang mempunyai sebuah magnet yang menggelitik 

     penduduk jogja maupun luar daerah berkunjung, selain menikamati wisata

    malam dan bercengkeraman dengan teman, saudara, maupun keluarga namun

     juga ditawari dengan akti'itas malam yang berwarna dengan banyaknya

     penyewaan sepeda hias dan mobil hiasa yang banyak terparkir di alun-alun

    selatan. (agaimana tidak, sekitar )*an sepeda hias terparkir mengelilingi

    alun-alun selatan sehingga terlihat ramai dan meriah.

    #erubahan alun-alun tersebut membuat peneliti ingin meneliti mengenai

    keunikan sepeda hias sebagai sebuah ikon baru pariwisata kota jogja dimalam

    hari. Destinasi alun-alun kidul yang akrab disapa alkid, mengundang rasa penasaran peneliti untuk meneliti lebih dalam mengenai sejarah

     perkembangan wisata sepeda hias sampai sekarang menjadi sebuah ikon

    wisata malam di yogyakata. %al ini tentunya juga didasari oleh menariknya

    sepeda hias yang dari waktu kewaktu mempunyai sebuah perubahan yang

    signifiukan juga baik dari segi desain maupun lampu hias yang terpasang

    dalam sepeda hias di alkid. Ketertarikan peneliti akhirnya mencoba untuk 

    melakukan sebuah studi etnografi sebagai langkah utama untuk masuk 

    kedalam lingkungan masyarakat alun-alun kidul yang notabene sebagi tempat

    utama wisata malam yang bisa menjadi rujukan berwisata di yogyakarta.

    Studi etnografi berasal dari kata ethnos  yang berarti bangsa, dan

     graphy yang berarti tulisan. $adi pengertian etnografi adalah deskripsi tentang

     bangsa-bangsa. #akar antropologi seperti pendapat Spradley dalam !ad

    Mulyadi +))), menyatakan bahwa etnografi adalah sebuah kegiatan

    menguraikan dan menjelaskan suatu kebudayaan. Koentjaraningrat +)/,

     berpendapat bahwa etnografi merupakan suatu deskripsi mengenai

    kebudayaan suatu suku bangsa. Metode ini merupakan strategi pendeskripsian

     pola-pola berkomunitas suatu suku bangsa di wilayah tertentu, yang banyak 

    mengandalkan sebuah pengamatan dan analisis terhadap perkembangan

    kebudayaan manusia dalam bersosialisasi yang sarat dengan perubahan.

  • 8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta

    4/22

    Dalam perkembangannya, metode ini juga digunakan oleh beragam

    disiplin ilmu. Sehingga dapat dipahami bahwa metode etnografi dalam

    konteks antropologi ialah penelitian yang menganalisis bagaimana manusia

    membangun komunitas dan pola kebudayaannya dalam bentuk dan performa

    yang berbeda-beda. 0tnografi atau yang biasa disebut dengan  field work 

    merupakan sebuah patokan yang banyak digunakan dalam penelitian

    antropologi. Melalui metode partisipasi obser'asi, di mana peneliti melibatkan

    diri secara langsung ke dalam masyarakat yang ditelitinya.

    B. T!AN "ENELITIAN

    1ujuan dalam penelitian etnografi mengenai Komunitas Sepeda %iassebagai penggerak kehidupan wisata malam di !ogyakarta ini adalah untuk 

    mengetahui bagaimana awal pembentukan komunitas tersebut sehingga bisa

    eksis dan turut serta mengembangkan wisata malam alkid sehingga terjadi

     perubahan fungsi pada alkid.

    #. HI"$TESIS

    Sebelum meneliti alun-alun kidul, peneliti sempat menayakan

    eksistensi becak mini yang ada ditengah alun-alun kidul yang dahulu sering

    disewakan. #eneliti melihat tahun 2** dialun-alun kidul itu banyak terdapat

     becak mini dan sepeda tandem dan masih ada gajah yang dipelihara sultan dan

    dijadikan obyek wisata di sore hari. 3amun tahun-demi tahun becak yang ada

    ditengah alun-alun menghilang dan jadilah sepeda tandem yang dihias.

    Kemudian muncullah sepeda tandem yang dirakit menjadi sepeda hias yang

    nampak seperti mobil. Disini peneliti mempunyai asumsi bahwa keberadaan

    mereka merupakan sebuah rancangan branding dari pemerintah Kota

    yogyakarta yang memberikan sebuah wisata malam di dalam kotaa yogyakarta

    dengan memanfaatkan nama alun-alun kidul sebagai destinasi wisata malam

    hari.

    Kemudian asumsi menyasar kepada sesuatu hal yang lebih dalam

    mengenai bentuk dan desain dari sepeda hias yang ada di dalam alkid.

    #erubahan mendasar yang dilihat bisa dikatakan bagus dari segi artistik dan

  • 8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta

    5/22

    kenyaman. Karena background peneliti yang kuliah di wilayah seni maka

    asumsi yang terliat bahwa terdapat desainer yang merancang keberadaan

    sepeda hias. Dari penglihatan peneliti desain mereka lumayan bisa

    merepresentasikan seniman yogya yang bisa dibilang sebagai pioneerr dalam

    menciptkan sesuatu.

    #ada bebrapa kesempatan, peneliti juga mengamati keberadaan dan

    fenomena sepeda hias ini di beberapa kota besar lainnya. Sepengetahuan

     peneliti yogyakarta memang menjadi pioner dalam pembuatan sepeda hias ini.

    (aru beberapa tahun kemudian bebrapa kota di madiun, solo, dan surabaya

    mengikuti jejak sepeda hias yang ada di alkid. Memang seharusnya sebuah

    destinasi wisata dengan unsur kebudayaan yang besar seperti yogyakarta

    dengan sepeda hiasnya harus diberi apresiasi dengan bagus. Karena selain

    sebagai penyumbang wisatawanbyang masuk, namun bisa menjadi ikon baru

    wajah yogyakarta di mallam hari.

    D. MET$DE "ENELITIAN

    0tnografi tidak terlepas dari teknik yang dipergunakan dalam pelaksanaan

     penelitian. 1erdapat banyak sekali jenis-jenis pendekatan yang dilakukan

    dalam beberapa model etnografi sebenarnya namun dalam meneliti komunitas

    sepeda hias tersebut, peneliti melakukan penelitian etnografi ini dengan

    menggunakan metode antara lain4

    . 5bser'asi

    5bser'asi atau pengamatan merupakan salah satu metode yang

    dipergunakan dalam penelitian. Metode obser'asi dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-

    fenomena yang diselidiki. Dalam metode obser'asi yang terpenting adalah

     proses pengamatan dan ingatan. Adapun beberapa cara yang dilakukan

     penulis dalam metode ini, di antaranya adalah dengan langsung menuju

    obyek wisata alun-alun kidul dengan melakukan pengamatan secara

    langsung dan mencari sumber secara langsung di lapangan hal ini

  • 8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta

    6/22

    dimaksudkan untuk memperoleh data yang lebih 'alid agar data yang

    diperoleh menjadi semakin terpercaya.

    Adapun beberapa cara agar mempermudah penulis dalammenjaring data, yakni dengan cara,

    a. Melakukan pencatatan dan beberapa persiapan yang kemudian dicheck 

    list.

    b. Melakukan pendokumentasian melalui kamera perekam +'ideo

    ataupun kamera digital untuk mendapatkan gambar foto, untuk 

    mengabadikan beberapa fenomena yang terjadi pada saat proses

     penelitian selain sebagai bentuk dokumentasi bagi peneliti, namun bisa

    sebagai reminder dalam percakapan yang dilakukan dengan

    narasumber.

    c. Mencari sumber literatur dan penjaringan melalui data di internet dan blog

    untuk mendapatkan materi pendukung dalam penelitian.

    #eneliti juga melakukan beberapa metode obser'asi, yakni obser'asi

     partisipan, di mana penulis ikut serta di dalam beberapa kegiatan yang

    dilakukan oleh objek yang sedang diteliti. Di sini penulis berusaha untuk 

    menjaga hubungan baik dengan objek yang penulis teliti. Salah satu cara yang

     penulis lakukan adalah dengan mengatur waktu pertemuan dengan objek 

     penelitian. 1idak setiap saat penulis akan menemui objek, karena ada

    kemungkinan bahwa objek akan menjadi tertutup terhadap peneliti karena

    adanya rasa kurang bebas atau kurang nyaman. #ada saat-saat tertentu penulis

    akan menemui objek pada saat objek peneliti mengundang penulis untuk ikut

    serta di dalam aktifitasnya. Keintensifan pertemuan juga akan berpengaruh

     pada terbuka tidaknya objek peneliti, dan hal ini berkaitan pada data yang

     peneliti butuhkan.

    2. 6awancara

    Menurut Sutrisno %adi, pakar metode penelitian di 7ndonesia

    menyatakan bahwa inter'iew adalah suatu proses tanya jawab lisan di

  • 8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta

    7/22

    mana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik + face to face,

    yang satu melihat muka yang lain dan mendengarkan dengan telinga

    sendiri suaranya. 6awancara merupakan alat yang baik untuk mengetahui

    tanggapan, pendapat, keyakinan, perasaan, moti'asi serta proyeksi

    seseorang.

    Melalui cara ini, peneliti dapat mendapatkan secara langsung data-

    data pendukung yang penulis ingin ketahui. Selain itu, adanya ekspresi

    dari di objek peneliti juga akan menjadi suatu pertimbangan yang dapat

    dibaca yang akan menjadi salah satu pertimbangan tentang 'alid tidaknya

    suatu data yang disampaikan. Adapun beberapa wawancara yang

    dilakukan peneliti baik yang secara formal maupun secara lisan

    disampaikan pada saat-saat objek sedang beraktifitas. Dalam beberapa

    ksesempatan, peneliti juga melihat sesuatu yang dianggap penting untuk 

    dijadikan dokumentasi penelitian. Dan untuk memberikan sebuah

    gambaran mengenai sesuatu hal yang tidak terfikirkan dalam

     penelitiannya.

    Dan pada akhirnya penelitian ini melibatkan para pemangku

    kepentingan yang ada dilingkungan alun-alun kidul, khususnya anggota

    komunitas sepeda hias. !ang terangkun dalam data sebagai berikut.

     3ama 4 0ko

    $abatan 4 Ketua #engusaha Sepeda %ias

    8mur 4.........................

    Alamat 4.......................

     3ama 4 "anis Dwi Atmaji

    $abatan 4 Anggota #engusaha Sepeda %ias

    8mur 4 .....................

  • 8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta

    8/22

    Alamat 4 $alan angenarjan Kidul 3o. 9 Kecamatan Kraton

     3ama 4#ak (intoro

    $abatan 4 #emilik bengkel sepeda hias

    8mur 4

    Alamat 4 $alan M1. %aryono 3o )9

    (erikut ini adalah penjabaran hasil pengamatan peneliti terhadap objek penelitian

    sepeda hias alun-alun selatan.

    . (erawal pada hari Selasa, : Desember 2*;, penulis memulai

     pengamatannya mengenai sepeda hias alun-alun selatan. #ada pukul .**

     peneliti menuju alun-alun selatan untuk melakukan pengamatan yang

     pertama. angit sudah gelap bercampur mendung ketika peneliti tiba di sana.

    Suasana alun-alun telah ramai dengan alunan musik-musik yang saling

     bersautan dari  MP3 palyer   yang ada pada setiap sepeda hias. "elapnya

    malam saat itu seolah sirna oleh gemerlapnya lampu warna-warni yang

    menghiasi sepeda hias. (agaikan kunang-kunang yang kelap kelip di tengah

    sawah yang gelap. #eneliti mencoba mengitari alun-alun selatan dengan

    mengendarai sepeda motor sembari menikmati suasana riuh malam itu.

    Kecepatan sepeda motor yang di pacu hanya mampu melaju dengan

    kecepatan maksimal ;* km

  • 8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta

    9/22

     penyewaan penutup kepala dengan tarif sebesar =p./.***,** untuk sekali

     penyewaan. #enutup mata itu digunakan untuk mencoba mitos mengenai

    ringin kurung  +beringin kembar dengan pagar yang mengelilinginya dimana

    mitos yang beredar luas pada masyarakat adalah hanya orang yang jiwanya

     bersih yang mampu melewati dengan berjalan lurus dengan mata tertutup dua

     buah beringin kembar itu. #uas berkeliling di tengah alun-alun, peneliti mulai

    memfokuskan pengamatan pada sepeda hias. #eneliti mulai mengamati cara

     pemilik sepeda hias menjajakkan sepedanya, para pengguna atau penyewa

    sepeda hias dan merekamnya dengan 'idio. =asa penasaran peneliti semakin

    menggelora untuk mengetahui lebih dalam mengenai sepeda hias ini.

    akhirnya peneliti memutuskan untuk mewawancarai salah seorang pemilik 

    sepeda hias. Ketika ingin bertanya-tanya mengenai sejarah sepeda hias

    kepada salah satu pemilik sepeda hias, peneliti malah langsung disarankan

    untuk berbincang langsung kepada ketua paguyuban sepeda hias.

    #eneliti melakukan bincang dengan ketua #aguyupan sepeda hias

    Sumber 4 dok pribadi

     Dengan senang hati peneliti menghampiri ketua paguyuban dari petunjuk 

     pemilik sepeda hias itu. #ak 0ko namanya, beliau sangat ramah dan dengan

    senang hati mau berbagi cerita mengenai sepeda hias kepada peneliti. 1anpa

     peneliti banyak bertanya lagi, #ak 0ko langsung menceritakan cikal bakal

    terbentuknya sepeda hias hingga berkembang menjadi wisata malam yang

    sangat populer di kalangan wisatawan ini. pada salah satu sudut alun-alun di

     bawah pohon kami berbincang dan pak 0ko memulai ceritanya dari awal

  • 8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta

    10/22

    mula terbentuknya sepeda hias. #ada awalnya, ada salah seorang warga

    kecamatan keraton yang membawa sepedanya ke alun-alun kidul dan tiba-tiba

    ada seorang pengunjung yang meminjam sepedanya untuk berkeliling alun-

    alun. Dari situlah muncul ide untuk mulai menyewakan sepeda di area alun-

    alun. Kemudian warga mulai mengembangkan ide untuk membeli sepeda

    tandem dengan mengajukan pinjaman kredit. 3amun ternyata hal itu justru

    menimbulkan masalah. 8saha mereka melanggar aturan kota yang melarang

     bersepeda di atas atau di dalam alun-alun. Akibatnya seluruh sepeda tandem

    itu disita oleh petugas Satpol ## dan usaha mereka terpaksa terhenti. Dengan

    demikian, penghasilan warga terhenti padahal mereka harus melunasi cicilan

     pinjaman mereka untuk membeli sepeda tandem tersebut. Akhirnya pak 0ko

    dan kawan-kawannya berusaha untuk menebus sepda tandem yang disita oleh

    satpol ## tersebut. dalam perundingannya pak 0ko mengajukan pertanyaan

    mengenai alasan disitanya sepeda-sepeda mereka. #ihak satpol ##

    menganggap bahwa penyewaan sepeda di alun-alun menyalahi aturan. Karena

     pada saat itu penyewaan sepeda berada di tengah-tengah atau diatas alun-

    alun. Kemudian #ak 0ko mengajukan beberapa pertanyaan kembali. Kira-kira

    seperti ini percakapan pak 0ko dengan petugas satpol ##.

    #ak 0ko 4 #ak, Kalo saya bersepeda di jalan mengelilingi alun-alun ada

    larangannya gak>

    #etugas 4 "ak ada

    #ak 0ko 4 Kalo saya punya sepeda trus saya pinjamkan ke orang ada

    larangannya gk>

    #etugas 4 "ak ada

    Dari situ kemudian para pemilik sepeda tandem memulai lembaran baru.

    Menyewakan sepeda tandem di alun-alun namun kali ini turun ke jalan. 1idak 

    lagi di tengah alun-alun. Ketika petugas satpol ## berusaha untuk 

    menertipkan mereka untuk yang kedua kalinya, jawaban atas dialog

    sebelumnya dijadikan landasan yang kuat untuk mencegah penyitaan sepeda.

    Kemudian mulai berkembanglah usaha penyewaan sepeda hias ini. hingga

  • 8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta

    11/22

    suatu saat dibentuklah sebuah paguyuban yang menaungi para pelaku usaha

    di alun-alun selatan. #aguyuban itu bernama #A#A=A?7 +#elaku 8saha

    Alun-Alun Selatan .

    #aguyuban ini mengatur mengenai kepemilikan usaha yang diperuntukkan

    hanya kepada warga kecamatan keraton sebagai usaha pengurangan

     pengangguran serta meningkatan kesejahteraan. Selain itu juga sistem

     pembagian hasil yang merata diharapkan mampu meratakan pendapatan

    warga dan menghilangkan kesenjangan sosial. (erawal dari sepeda tandem

    yang dihiasi lampu warna-warni inilah paguyuban #A#A=A?7 mulai

    melangkahkan kakinya untuk terus maju dan memajukan perekonomian

    warga. 1idak berhenti disitu saja, dengan berjalannya waktu nama alun-alun

    kidul semakin menggaung ke seluruh pelosok dengan sepeda tandemnya.

    Dengan demikian mulailah berkembang kawasan alun-alun kidul dengan

    adanya pedagang-pedagang yang menjajakan dagangannya di sekitar alun-

    alun. #aguyuban #A#A=A?7 mulai merangkul para pedangan untuk masuk 

    ke dalam keanggotaan paguyuban. Dengan demikian, semua jadi lebih tertata

    dan semakin mudah mengatur kawasan ini.

    Semakin berkembangnya kawasan alun-alun kidul dan semakin ramainya

    kawasan ini tak berarti tanpa kendala. Suatu hari #ak 0ko sebagai ketua

     paguyuban di panggil oleh Sri Sultan dan mendapatkan teguran mengenai

     pemanfaatan alun-alun kidul. Karena menurut beliau, sesuai dengan filosofi

    alun-alun kidul tidak diperuntukkan untuk keramaian. 3amun #ak 0ko

    mengutarakan beberapa argumen mengenai pemanfaatan alun-alun kidul

    tersebut. menurut pak 0ko, akan jauh lebih baik alun-alun kidul ini digunakan

    sebagai keramaian.  Pertama, dulu pada awalnya kawasan ini sangatlah sepidan mengakibatkan lokasi ini rawan akan tindakan-tindakan kriminal dan

     perbuatan yang amoral. okasi ini tak jarang digunakan sebagai tempat

     berbuat asusila karena lokasinya yang gelap dan sepi.  Kedua, hal ini akan

    mampu membangkitkan perekonomian warga khususnya warga kecamatan

    keraton. Dan yang ketiga, alun-alun kidul sudah tersohor hingga ke pelosok 

    indonesia, sudah sangat terkenal dengan wisata malamnya, wisata sepeda

  • 8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta

    12/22

    hias. Dengan demikian alun-alun kidul juga menjadi daya tarik tersendiri

    untuk wisatawan berkunjung ke jogja.

    Setelah mendengarkan argumentasi tersebut, akhirnya Sri Sultan

    memberikan i&innya untuk tetap melanjutkan keramaian di alun-alun bahkan

     beliau kini menjadi ketua dewan pembina paguyuban #A#A=A?7. Kemudian

     pak 0ko mulai menceritaka mengenai perkembangan desain sepeda hias. Dari

    sisi desain, desain sepeda hias alun-alun kidul ini terus berubah dari tahun ke

    tahun. #ara pemilik sepeda hias terus melakukan ino'asi untuk 

    mengembangkan desain sepeda hiasnya agar lebih menarik pengunjung.

    ino'asi desain tersebut mereka rancang sendiri sesuai dengan kreatifitas

    masing-masing tanpa adanya tim desain khusus.

      (erawal dengan sebuah sepeda tandem, kemudian mereka mulai

    menambahkan lampu warna warni yang menyelimuti sepeda mereka. 3amun

     perkembangan selanjutnya, terdapat penambahan karakter-karakter kartun

     pada bagian depan sepeda. Kemudian mulai muncul ide untuk 

    menggabungkan dua buah sepeda di kanan dan kiri agar bisa lebih seimbang

     jika dibandingkan dengan sepeda tandem. Dua buah sepeda di jajarkan

    kemudian di satukan dengan besi-besi batangan dan dihiasi dengan lampu

    warna warni. #erkembangan selanjutnya, untuk dapat memuat lebih banyak 

     penumpang, ditambahkanlah dudukan. #erkembangan desain tidak hanya

    sampai disitu, selanjutnya desain yang lebih konpleks dan lebih besar di

    hadirkan. Menghadirkan bentuk bentuk yang unik dan menarik perhatian

    seperti bentuk hewan, kartun dan bahkan tulisan @jogja yang dibuat besar 

    diatasnya. "ambar tersebut terbuat dari kerangka besi dengan ditutup lampu

    led selang sehingga warna-warni lampu membentuk bentuk yang unik danmenarik perhatian. (ahkan dalam perkembangan selanjutnya, bentuk itu bisa

     berputar searah jarum jam.

  • 8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta

    13/22

    Sepeda hias sebelum menjadi model mobil-mobilan

    Sumber 4 dok. #ribadi

    Desain selanjutnya, menghadirkan bentuk bentuk yang lebih luwes dan tiga

    dimensi. Seperti dapat dilihat pada gambar diatas, bentuk o'al dengan kepala

    lumba-lumba di depannya dan ekor di belakangnya. Di tambah dengan

    hadirnya kupu-kupu kecil diatasnya seolah pengguna sedang berada di dalam

     perut seekor kuda. 1empat duduknya terdapat penambahan sehingga jumlah

    dudukan menjadi tiga baris dan muatan akan lebih banyak lagi sekitar : orang

    dewasa. Selain itu juga, pada bagian atasnya terdapat dudukan kecil yang bisa

    digunakan untuk anak-anak jika ingin duduk diatas. Di lengkapi dengan

    tangga menuju ke atas pada bagian belakang. Dan kini, desain sepeda hias

    sudah semakin maju. (erawal dari ada seseorang yang membuat bentuk 

    mobil B6 Kodok dengan menggunakan kerangka besi dan ditutup dengan

    'iber. desain ini hadir dengan adanya kejenuhan sang pemilik dengan desain

    yang itu-itu saja. 5leh karenanya, menghadirkan desain yang beda dengan

    yang lain menjadi obat dari kejenuhan. 3amun ternyata, desain ini diminati

    oleh para pengunjung. meskipun muatannya lebih sedikit, hanya ; orang

    dewasa, namun desain ini sukses besar menarik pengguna. Kemudian melihat

  • 8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta

    14/22

    ramainya peminat, akhirnya perlahan para pemilik sepeda hias mengikuti

    desain yang sama.

    Mobil B6 dengan teknik cetak 'iber dengan model terbaru

    Sumber 4 dok. #ribadi

    (entuk ini terbuat dari kerangka besi dengan 'iber cetak sebagai pembentuk bodi

    mobil. Selain itu, sepeda jenis ini dilengkapi dengan M#C player dan speaker 

    sehingga lebih seru mengelilingi alun-alun dengan mendengarkan musik 

    kesayangan penumpang. Desain ini bukan menjadi desain final dari sepeda hias

    alun-alun kidul, namun pak eko memastikan desain akan terus berkembang

    seiring dengan berjalannya waktu.

    #eneliti berpose diantara sepeda hias seuasai wawancara dengan #ak 0ko

    Sumber 4dok. #ribadi

  • 8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta

    15/22

     3gobrol-ngobrol hangat peneliti dengan ketua paguyuban, harus terhenti

    karena tiba-tiba turun hujan di kawasan alun-alun. Kemudian peneliti

     berteduh di salah satu warung di pinggiran alun-alun sambil menikmati

    wadang ronde di tengah hujan yang lebat malam itu. Suasana alun-alun

    seketika manjadi sepi karena semua orang berteduh dari hujan yang cukup

    lebat. Sebelumnya pak 0ko juga mengutarakan bahwa saat ini adalah

    masanya paceklik bagi para pelaku usaha sepeda hias. %al tersebut

    dikarenakan faktor cuaca yang sedang hujan sehingga sedikit pengunjung

    yang datang untuk menikmati wisata outdor seperti ini. ditambah lagi

     bersamaan dengan terselenggaranya pasar malam sekaten yang lebih

    menyedot pengunjung karena kehadirannya yang hanya setahun sekali.

    (eberapa menit menikmati wedang ronde di warung tenda pinggir alun-alun

    sambil berbincang mengenai hasil wawancara dengan ketua paguyuban,

    akhirnya hujan telah reda. Ketika hujan hanya tinggal rintik-rintik, peneliti

    mulai melanjutkan pengamatannya kembali dengan membuat 'idio mengenai

    aktifitas pengunjung. tak beberapa lama, hujan kembali turun kemudian

     peneliti harus berlarian mencari tempat berteduh. Dan alhasil, peneliti

    terjebak hujan selama ber jam-jam di depan sebuah warung ice cream.

    Setelah lama menunggu, tepat pukul 2.** hujan mulai reda dan peneliti

    memutuskan untuk menyudahi pengamatan hari ini karena alun-alun juga

    telah sepi. (ahkan banyak dari pemilik sepeda hias yang telah membawa

     pulang sepeda hiasnya.

     

    2. Minggu, 2 Desember 2*;, peneliti mencoba mencari sumber lain. Kali ini

    sasaran peneliti adalah bengkel pembuatan sepeda hias. (erdasarkan

     pengalaman pribadi peneliti yang secara tidak sengaja pernah melihat sebuah

     bengkel yang membuat sepeda hias, peneliti mencoba menghampiri bengkel

    tersebut. sebuah bengkel yang terletak di jalan M1. %aryono no.)9 ini coba

    untuk didatangi peneliti. Sekitar pukul *.** pagi, peneliti meluncur menuju

     bengkel. Setibanya disana, hanya ada seorang pekerja bengkel yang ternyata

     pemilik bengkel bernama (apak (intoro. Di dalam bengkel ini, peneliti

    melihat sebuah kerangka sepeda hias yang hampir jadi. 1ernyata bengkel ini

  • 8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta

    16/22

    sedang mengerjakan pesanan sepeda hias. Di salah satu sisi dindingnya,

    tertempel sebuah spanduk yang berisikan foto-foto sepeda hias hasil karya

     bengkel tersebut. Kemudian peneliti mencoba mewawancarai bapak (intoro.

    (eliau bercerita pada awalnya bengkel miliknya ini bukanlah bengkel yang

    khusus mengerjakan sepeda hias. 3amun suatu ketika, ada salah seorang yang

    meminta #ak (intoro untuk membuatkan sebuah sepeda hias. 1awaran

    tersebut dicoba untuk dilakukan dan ternyata berhasil. Kemudian lama

    kelamaan bengkel ini rutin menerima pesanan pembuatan sepeda hias.

    #uluhan sepeda

    #eneliti meenjumpai pak bintoro pemilik salah satu bengkel sepeda hias

    Sumber 4 Dok. #ribadi

    hias telah dibuat dengan berbagai fariasi bentuk dan model. (ahkan pak 

    (intoro tak jarang menerima pesanan dari luar kota dan luar pulau. 3amun

    dalam pengiriman barang, beliau tidak mau menyediakan terutama untuk luar 

     pulau. $adi pemesan harus mengambil sendiri barang pesanannya. %al itu

    dikarenakan beliau tidak mau ambil resiko pengiriman terutama di luar pulau

    seperti kalimantan dan sumatra yang belum mengetahui dengan baik medan

     jalan dan urusan politik melintasi daerah perbatasan. #ak (intoro

    mengemukakan untuk harga sepeda hias yang tanpa fiber seperti gambar di

     bawah ini, dihargainya kurang lebih :,/ juta rupiah. 3amun yang model baru

    dengan menggunakan body fiber kisaran harga mencapai ; juta rupiah.

  • 8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta

    17/22

    #enumpang memilih kendaraan yang berangka besi atau dengan fiber 

    Sumber 4 dok. pribadi

    ebih lanjut beliau menjelaskan bahwa desain setiap sepeda hias ini

    meruapakn permintaan dari pemesan, bukan desain #ak (intoro sendiri. Dan

    untuk pergantian model, pemilik sepeda hias tidak merobak sepeda hias yang

    sudah dimilikinya namun mereka cenderung memilih membuat baru. %al ini

    dijelaskan oleh #ak (intoro bahwa perombakan desain akan memakan biaya

    yang banyak jadi akan lebih baik membuat baru saja. Kemudian sepeda hias

    modela lama dijual ke luar kota. %al ini jugalah salah satu penyebab kini di

    alun-alun beberapa kota di indonesia mengikuti alun-alun selatan $ogja.

    Setelah selesai berbincang dengan pemilik bengkel, peneliti meminta i&in

    untuk mengambil gambar dengan 'idio. Sangat disayangkan saat itu hari

    minggu sehingga tidak ada pekerja yang mengerjakan sepeda hias dan

     peneliti tidak dapat melihat proses pembuatan. 3amun pemilik bengkel

    sangat berbaik hati kepada peneliti dan mengi&inkan keesokan harinya untuk 

    kembali ke bengkel ketika ada karyawan yang mengerjakan sepeda hias.

  • 8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta

    18/22

    Keesokan harinya peneliti mencoba ikut berpartisipasi untuk membuat sepeda

    hias

    Sumber 4 dok. #ribadi peneliti

    Proses pengelasan oleh karyawan pak bintoro

    Sumber 4 dokumentasi pribadi peneliti

    C. Senin, 22 Desember 2*; #ukul *.** peneliti mulai menuju bengkel untuk 

     pengamatan selanjutnya yaitu pembuatan sepeda hias. Setibanya disana,

     peneliti langsung menyapa pemilik bengkel dan meminta i&in untuk 

    melakukan pengamatan di bengkel miliknya. #eneliti melihat proses

     pengelasan kerangka sepeda hias hingga terbentuk bentuk dasar dari sepeda

    hias tersebut. selesai pengamatan untuk hari ini, kemudian pengamat

    memutuskan untuk pamit kepada pemilik bengkel dan melanjutkan penelitian.

  • 8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta

    19/22

    Selanjutnya peneliti berkeliling kecamatan keraton untuk mencari pemilik 

    sepeda hias. Dalam perjalannya menggunakan sepeda motor, peneliti

    menemukan salah satu rumah yang di halamannya terparkir empat buah

    sepeda hias. Kemudian peneliti memutuskan untuk berhenti dan

    mewawancarai pemilik. Sepeda hias tersebut ternyata milik (apak "anis Dwi

    Atmaji yang terletak di angenarjan Kidul no.9 Kecamatan Keraton. #ada

    awal kedatangan peneliti bertemu dengan seorang nenek yang sedang duduk-

    duduk di depan rumah. Kepada nenek itulah peneliti bertanya tentang pemilik 

    sepeda hias yang terparkir di depan rumahnya. Kemudian nenek tersebut

    memanggilkan anaknya yang dipanggilnya "anis. Kemudian peneliti mulai

    memperkenalkan diri dan memulai percakapan dengan #ak "anis mengenai

    Sepeda hias dan paguyuban #A#A=A?7. Dari beliau lah terungkap adanya

    konflik internal dalam tubuh paguyuban #A#A=A?7 saat ini. terjadi banyak 

     perbedaan pendapat dan prindip dalam paguyuban tersebut yang pada

    akhirnya membuat para pelaku usaha sepeda hias memutuskan untuk keluar 

    dari keanggotaan paguyuban #A#A=A?7. Dengan gaya bicara sedikit

    menggebu dan sebatang rokok di tangannya, #ak "anis begitu kesal ketika

    menceritakan mengenai kepengurusan paguyuban #A#A=A?7. Setelah selesai

    dengan obrolan dan pengungkapan unek-unek, #ak "anis juga mengajak 

    kami untuk melihat beberapa sepeda hias yang dimilikinya. (eliau juga

    memamerkan sepeda hias terbarunya yang baru jadi dua hari yang lalu. ke

    empat sepeda hiasnya memiliki bentuk yang berbeda beda. 

    #eneliti melakukan wawancara dengan #ak "anis mengenai sepeda hias

    kepemilikannya.

    Sumber 4 dokumentasi pribadi peneliti

  • 8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta

    20/22

      Dan yang terbaru berbentuk mobil B6 kodok seharga ; juta rupiah

     berwarna pink. #eneliti juga di i&inkan untuk mengambil gambar sepeda

    hianya. Setelah dirasa cukup, peneliti berpamitan dengan mengucapkan

    terimakasih atas kesempatan dan kesediaan waktu yang diberikan oleh (apak 

    "anis. Selanjutnya peneliti memutuskan untuk menyudahi penelitian hari ini

    dan beranjak pulang.

    ;. Minggu ; januari 2*/, peneliti kembali mendatangi alun-alun dan

    melakukan pengamatan lebih mendalam. #eneliti datang pukul :.** ketika

    dan mengamati kedatangan sepeda hias satu persatu hingga ramai di malam

    hari. Alun-alun selatang di sore hari ramai anak-anak kecil bersama orang

    tuanya yang ceria mengejar gelembung-gelembung sabun yang di tiupkan

    oleh penjualnya. Sembari mengajak anaknya bermain, orang tua

    memanfaatkan suasana ini untuk menyuapi anaknya makan dan rekreasi sore

    hari. Satu persatu sepeda hias mulai berdatangan hingga memenuhi laun-alun

    ketika memasuki waktu magrib.

    #engunjung menaiki sepeda hias yang sudah disediakan peneliti

    Sumber 4 dok. pribadi

  • 8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta

    21/22

    Kemudian setelah langit mulai gelap, suasana alun-alun mulai riuh dengan

    kedatangan para pengunjung yang ingin menikmati wisata malam alun-alun

    selatan. Mulai ramainya pengunjung dimanfaatakan peneliti untuk mencoba

    menjadi partisipan. Awalnya peneliti mencoba mendekati salah satu pemilik 

    sepeda hias yang sedang menawarkan sepeda hiasnya kepada pengunjung.

    kemudian peneliti mengajalnya berbincang sedikit dan menawarkan diri

    untuk membantu menawarkan sepeda hiasnya kepada pengunjung. dan

     beruntunglah peneliti mendapatkan i&in dari sang pemilik sepeda hias.

    Kemudian dengan tas kecil di sampirkan di pundaknya, sudah sama persis

    denagn dandanan para penjajak sepeda hias, peneliti langsung berdiri di

    sebelah sepeda hiasnya dan mulai meneriakkan tawaran kepada pengunjung.

     begini seruan yang biasa diteriakkan oleh para penjajak @................. cukup

    lama peneliti menawarkan sepeda hiasnya, hingga hampir lelah namun belum

     juga ada pengunjung yang mau menyewa sepeda hiasnya. 1api peneliti tak 

     putus asa, terus berusaha membujuk para pengunjung untuk mau menyewa

    sepeda hiasnya. #ada akhirnya sekitar pukul 2*.2C ada rombongan yang mau

    menyewa sepeda hias yang dijajakkan oleh peneliti.

    Dengan dibantu oleh pemilik sepeda hias, peneliti mendorong sepeda hias

    untuk memposisikan sepeda tepat di jalan raya sehingga penyewa bisa

    langsung menaikinya. Dalan sekali putaran alun-alun penyewa dikenai biaya

    sebesar =p.2/.***,**. 1awar menawar harga dilakukan oleh calon penyewa

    dengan pemilik sepeda hias. Dalam hal ini, peneliti menyerahkan kembali

    kepada pemilik sepeda hias. Setelah terjadi kesepakatan harga penyewa

    segera menaiki sepeda hias berkeliling alun-alun. Setelah satu putaran,

     penyewa di berhentikan oleh pemilik sepeda di tempat semula dan terjadilah

    transaksi pembayaran.

  • 8/18/2019 Komunitas Sepeda Hias sebagai Penggerak Kehidupan Wisata Malam Yogyakarta

    22/22

    Sebelum diwawancarai penumpang berkesempatan untung melakukan foto

    Sumber 4 Dokumen pribadi peneliti

    Kemudian peneliti mewawancara penyewa tentang sepeda hias tersebut.

    mereka mengaku senang dan wisata ini sangat digemari oleh wisatawan

    karena dianggap sebagai wisata malam yang unik dan mereka menjadikan

    alun-alun selatan sebagai destinasi wisata yang wajib dikunjungi kalau

    mereka sedang berlibur ke $ogja. @Suasana alun-alun selatan ini ngangenin.

    8jar salah seorang dari mereka.