komunitas pendokumentasian Tn.R.docx

27
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sasaran utama kebidanan komunitas adalah ibu dan anak balita berada didalam keluarga dan masyarakat. Bidan memandang pasiennya makhluk sosial yang memiliki budaya tertentu dan dipengaruhi oleh ekonomi, politik, sosial budaya dan lingkungan sekitarnya. Unsur-u yang tercakup dalam kebidanan komunitasadalahbidan,pelayanan kebidanan, lingkungan, pengetahuan serta teknologi. Perkembangan nasional dibidang kesehatan bertujuan untuk menca kemampuan untuk hidup sehat, bagi setiap penduduk agar dapat mew derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mewujudkan kesehatan masyarakat secara optimal diperlukan peran serta masyarakat dan sumber da masyarakat sebagai modal dalam pembangunan nasional, termasuk keluarga sebagai unitterkecil darimasyarakat.Dalam upaya mewujudkan kesehatan masyarakat terutama dalam mencegah angka kematian ibu dan anak pemerintah mencanangkan program safe motherhood yang berupa pilar sebagai reali kerja, antara lain ! pelayanan keluarga berencana, asuhan antenatal, pers bersih dan aman, pelayanan obsetrik neonatal, pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan primer dengan memberdayakan wanita. "eluarga sebagai Unit atau Satu "esatuan dalam pelayanan kes Dalam konteks ini, keluarga dipandang sebagai klien atau sebagai #ocus ut pengkajian dalam pelayanan$asuhan kebidanan. "eluarga dipandang sebagai system yang saling berinteraksi dengan memperhatikan dinamika dan hubunga internal keluarga, struktur dan #ungsi keluarga dan saling ketergantungan dengan pelayanan kesehatan serta dengan lingkungannya. Pemberian Pelayanan$Asuhan diutamakan kepada keluarga yang mempunyai resiko tinggi terhadap masalah kesehatan terutama masalah keseh %bu, Bayi Baru &ahir dan Anak '"%BB&A(. )al ini disebabkan, keluarga yang 1

Transcript of komunitas pendokumentasian Tn.R.docx

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangSasaran utama kebidanan komunitas adalah ibu dan anak balita yang berada didalam keluarga dan masyarakat. Bidan memandang pasiennya sebagai makhluk sosial yang memiliki budaya tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, politik, sosial budaya dan lingkungan sekitarnya. Unsur-unsur yang tercakup dalam kebidanan komunitas adalah bidan, pelayanan kebidanan, lingkungan, pengetahuan serta teknologi.Perkembangan nasional dibidang kesehatan bertujuan untuk mencapai kemampuan untuk hidup sehat, bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mewujudkan kesehatan masyarakat secara optimal diperlukan peran serta masyarakat dan sumber daya masyarakat sebagai modal dalam pembangunan nasional, termasuk keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat.Dalam upaya mewujudkan kesehatan masyarakat terutama dalam mencegah angka kematian ibu dan anak pemerintah mencanangkan program safe motherhood yang berupa 6 pilar sebagai realisasi kerja, antara lain :pelayanan keluarga berencana, asuhan antenatal, persalinan bersih dan aman,pelayanan obsetrik neonatal, pelayanan kesehatan dasar, dan pelayanan kesehatan primer dengan memberdayakan wanita.Keluarga sebagai Unit atau Satu Kesatuan dalam pelayanan kesehatan. Dalam konteks ini, keluarga dipandang sebagai klien atau sebagai focus utama pengkajian dalam pelayanan/asuhan kebidanan. Keluarga dipandang sebagai system yang saling berinteraksi dengan memperhatikan dinamika dan hubungan internal keluarga, struktur dan fungsi keluarga dan saling ketergantungan keluarga dengan pelayanan kesehatan serta dengan lingkungannya. Pemberian Pelayanan/Asuhan diutamakan kepada keluarga yang mempunyai resiko tinggi terhadap masalah kesehatan terutama masalah kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak (KIBBLA). Hal ini disebabkan, keluarga yang beresiko tinggi berkaitan erat dengan berbagai masaah kesehatan yang mereka hadapi, baik masalah kesehatan secara umum maupun masalah kesehatan yang khususnya terkait dengan ksehatan ibu, bayi baru lahir dan anak (KIBBLA) yang kemungkinan dapat disebabkan oleh karena ketidakmampuan dan ketidaktahuan dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan yang mereka hadapi. Oleh karena itulah, maka dalam memberikan pelayanan/asuhan kebidanan keluarga lebih diutamakan atau diprioritaskan pada keluarga yang mempunyai resiko tinggi terhadap suatu masalah kesehatan.Asuhan kebidanan pada keluarga merupakan asuhan kebidanan komunitas yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga. Dalam sebuah keluarga biasanya dijumpai lebih dari satu permasalahan kesehatan. Misalnya adalah keluarga Tn. R, di dalam keluarga ini terdapat tiga masalah kesehatan yaitu ibu belum menjadi akseptor KB, keluarga belum memahami tentang HIV dan pemeriksaan PAP SMEAR dan kurang memadainya sarana kesehatan lingkungan.Keluarga Tn. R terdiri dari empat anggota keluarga dengan permasalahan kesehatan yang terdapat pada suami, istri dan keluarga. Tn. R selaku kepala keluarga kurang memahami masalah penggunaan KB, informasi tentang HIV dan sarana kesehatan lingkungan yang kurang sehat. Sedangkan istri Tn R selama hampir 1 tahun setelah kelahiran anak ke tiganya belum menggunakan KB dan belum memahami tentang HIV dan pemeriksaan PAP SMEAR. Dan anak-anak Tn R masih kurang memahami masalah kesehatan lingkungan disekitar rumah mereka baik di internal maupun eksternal.Dari masalah- masalah tersebut nantinya akan menjadi prioritas dan harus segera mendapatkan penanganan dan solusi agar kehidupan keluarga Tn.R menjadi keluarga yang sejahtera aman dan nyaman dari segala penyakit.B. Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah yang dirangkum dari latar belakang yaitu masalah kesehatan.C. Tujuan penulisanTujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk menciptakan kehidupan yang sejahtera aman dan nyaman baik dari segi kesehatan dan lain-lain.BAB IIPEMBAHASAN

A. Konsep Keluarga1. Pengertian KeluargaKeluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, dimana antara satu dengan yang lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan atau keperawatan, maka akan berpengarung terhadap anggota-anggota yang lain dan keluarga-keluarga yang ada di sekitarnya (Effendi, 1998).

2. Bentuk Tipe Keluarga (Effendi, 1998)a. Keluarga inti (Nuclear Familly), adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.b. Keluarga besar (ETtended Familly), adalah keluarga inti ditambah sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan sebagainnya.c. Keluarga berantai (Serial Familly), adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.d. Keluarga duda/janda (Composite), adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.e. Keluarga berkomposisi, adalah yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama-sama.f. Keluarga kabitas (Cabitation), adalah dua orang yang menjadi satau tanpa pernikahan tetapi membentuk satu keluarga.3. Pemegang Kekuasaan dalam KeluargaPemegang kekuasaan keluarga menurut (Effendi, 1998):a. Patrikal, yang dominan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ayah.b. Matrikal, yang dominan memegang kekuasaan dalah keluarga adalah pihak ibu.c. Equalitarian, yang dominan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ayah dan ibu.

4. Peranan KeluargaPeranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Menurut (Effendi, 1998) penaran dalam keluarga adalah:a. Peranan ayah Sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anak, pecari nafkah, pendidik, pelindung, kepala keluarga, anggota dari kelompok sosialnya, anggota masyarakat dari lingkungannya.b. Peranan ibuSebagai istri dan ibu dari anak-anak, mengurus rumah tangga, mengasuh dan pendidik, pelindung dari salah satu kelompok dari peranan sosialnya, serta sebagai anggota masnyarakat dari lingkungannya, pencari nafkah tambahan dalam keluarga.c. Peranan anakMelaksanakan peranan psikososial sesuai tingkat perkembangan baik fisik, mental maupun spiritial.5. Fungsi Keluargaa. Fungsi biologisUntuk meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak, memenuhi kebutuhan gizi keluarga, memelihara dan merawat anggora keluarga.b. Fungsi psikologis1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman.2) Memberikan kasih sayang diantara anggota keluarga.c. Fungsi sosial1) Membina sosialisasi pada anak.2) Membentuk norma tingkah laku sesuai tingkat perkembangan anak.d. Fungsi ekonomi1) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.2) Mencari sumber penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga dimasa yang akan datang.e. Fungsi Pendidikan1) Menyekolahkan anak untuk membekali pendidikan, ketrampilan dan membentuk perilaku sesuai bakat dan minat yang dimilikinya.2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang, memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.3) Mendidik anak sesuai tingkat perkembangannya.

6. Gambaran Keluarga SehatGambaran keluarga sehat dapat dikemukakan sebagai berikut:a. Anggota keluarga dalam kondisi sehat fisik, mental maupun sosial.b. Cepat meminta bantuan tenaga kesehatan atau unit pelayanan kesehatan bila timbul masalah kesehatan pada salah satu anggota keluarga.c. Di rumah tersedia kotak berisi obat-obatan sederhana untuk P3K.d. Tinggal di rumah dan lingkungan yang sehat.e. Selalu memperhatikan kesehatan keluarga dan masyarakat.Seorang bidan yang bekerja di komuniti harus mengetahui data wilayah kerjanya, data tersebut mencakup komposisi keluarga, keadaan sosial, ekonomi, adat kebiasaan, kehidupan beragama, status kesehatan serta masalah ibu dan anak balita. Keberhasilan bidan yang bekerja dibidang komuniti tergantung pada peningkatan kesehatan ibu dan anak balita di wilayah kerjanya.Sasaran umum kebidanan komunitas asalah ibu dan anak dalam keluarga. Menurut undang-undang no.12 tentang kesehatan, yang dimaksud dengan keluarga adalah suami, istri, anak dan anggota keluarga lainnya.Di dalam kesehatan keluarga, kesehatan istri mencakup kesehatan masa pra kehamilan, persalinan, pasca persalinan dan masa di luar masa kehamilan (masa interfal) serta persalinan. Upaya kesehatan ibu dan anak dilakukan melalui peningkatan kesehatan anak dalam kandungan, masa bayi, masa balita dan masa pra sekolah.

B. Konsep Manajemen Asuhan Keluarga

Dalam memecahkan masalah pasiennya, bidan menggunakan manajemen yaitu suatu metode yang digunakan oleh bidan dalam menentukan dan mencari langkah-langkah pemecahan masalah serta melakukan tndakan untuk menyelamatkan pasiennya dari gangguan kesehatan.Langkah-langkah kebidanan komunitas:1. Identifikasi masalahDalam identifikasi masalah bidan melakukan pengumpulan data berdasarkan sumber data, pengumpulan dilakukan secara langsung di masyarakat (data subyektif) dan secara tidak langsung (data obyektif).Data subyektif didapat dari informasi yang langsung diterima dari masyarakat melalui wawancara. Data obyektif adalah data yang diperoleh dari hasil obserfasi pemeriksaan dan penelaahan catatan keluarga, masyarakat dan lingkungannya.Kegiatan yang dilakukan oleh bidan dalam pengumpulan data ini adalah pengumplan data tentang keadaan kesehatan desa dan pencatatan data keluarga sebagai sasaran pemeriksaan.

2. Data DesaData desa meliputi:a. Wilayah desa (Luas, keadaan geografi, jarak desa dan fasilitas kesehatan pemeriksaan).b. Penduduk (jumlah, komposisi penduduk, jumlah keluarga, mata pencaharian, pertumbuhan penduduk, dinamika penduduk).c. Status kesehatan (angka kematian, jenis dan angka kesaktan ibu, anak dan balita).d. Keadaan lingkungan (jumlah sarana air minum, jumlah jamban keluarga, pembuangan sampah dan kotoran, pembuangan tinja dan kondisi tinja).e. Sosial ekonomi (pendidikan, pendapatan perkapita, organisasi dari lembaga swadaya masyarakat yang ada, media komunikasi yang dimiliki masyarakat).f. Data keluargag. Pemeriksaan fisik anggota keluarga yaitu ibu, bayi dan balita.h. Pemeriksaan lingkungan keluarga (rumah, pekarangan, pembuangan sampah dan kotoran).

3. Analisa dan Perumusan MasalahSetelah data dikumpulkan dan dicatat sebagai syarat dengan ditetapkan masalah kesehatan lingkungan di komuniti.a. AnalisisTujuan analisis adalah menggunakan data yang terkumpul dan mencari kaitan satu dengan lainnya sehingga ditemukan berbagai masalah, melalui proses analisis ditemukan jawaban tentang hubungan antara penyakit atau kasus kesehatan dengan lingkungan keadaan sosial budaya (perilaku). Pelayanan kesehatan serta faktor keturunan yang berpengaruh terhadap kesehatan. b. Perumusan MasalahPerumusan masalah dapat dikumpulkan berdasarkan hasil analisi. Dalam rumusan masalah mencakup masalah utama dan penyebabnya serta masalah potensial. 4. Rencana dan TindakanBila sudah diketahui masalah utama kesehatan lingkungan serta penyebannya, maka disusun rencana dan tindakan yang dilakukan. Tindakan dilakukan berdasarkan rencana yang disusun:a. RencanaRencana untuk pemecahan masalah kesehatan lingkungan di komunitas dapat dibagi menjadi tujuan, rencana pelaksanaan, dan evaluasi. Untuk pencapaian tujuan tersebut perlu ditetapkan sasaran, maka disusun rencana pelaksanaan.Di dalam pelaksanaan mencakup:1) Pemeliharaan kesehatan lingkungan.2) Penyuluhan tentang kesehatan lingkungan yang diberikan pada keluarga.Untuk mengetahui hasil suatu upaya, maka perlu ditentukan kriteria keberhasilan, kriteria ini ditetapkan di dalam rencana evaluasi tercakup:1) Tingkat kesehatan lingkungan.2) Frekuensi penyuluhan.3) Partisipasi keluarga dalam bentuk tindakan.b. TindakanDi dalam pelaksanaan kegiatan, bidan harus memonitor perkembangan dan perubahan yang terjadi terhadap lingkungan kemungkinan penetapan tujuan juga tidak tepat, bila hal ini terjadi, maka perlu dilakukan modifikasi dan juga menyebabkan perubahan dalam melaksanakan tindakan dan evaluasi.

5. EvaluasiTujuan evaluasi adalah mengetahui ketepatan dan kesempurnaan antara hasil yang dicapai dengan tujuan yang ditetapkan. Suatu pengkajian dinyatakan berhasil bila evaluasi menunjukan data yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Bila tujuan tidak tercapai, maka perlu dikaji kembali penyebabnya. Bila kegiatan berhasil mencapai tujuan maka identifikasi dilakukan dalam mengantisipasi kemungkinan terjadi masalah lain yang timbul akibat keberhasilan tersebut.

C. Konsep Permasalahan KeluargaSetelah dilakukan pengkajian dan ditemukan permasalahan dalam keluarga Tn.L yaitu adanya penurunan BB pada anak Tn.L yang masih berusia 18 bulan .BB badan pada balita yang baik adalah selalu naik sesuai dengan bertambahnya usia anak tersebut,dan misalkan ada penurrunan BB juga harusnya akan bisa naik di penimbangan berikutnya. Jika BB balita selalu mengalami penurunan ,apalagi jika sampai mencapai BGM maka perlu dilakukan tindakan khusus karena mungkin saja anak mengalami gizi buruk yang juga bisa di sebabkan oleh banyak faktor.

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITASPADA KELUARGA TN. R DILINGKUNGAN KAMPUNG BARU KELURAHAN SURABAYA KECAMATAN SUNGAI SERUT PROVINSI BENGKULU

A. PENGKAJIAN DATA DASAR

RT:02/04Nama Pewawancara:Kelurahan: Surabaya Provinsi:bengkulu NamaResponde: 1. Tn. R 2. Ny. NJam : 08.00 WIB

STRUKTUR DAN SIFAT KELUARGA1. StrukturKeluargaa. NamaKepalaKeluarga: Tn. Rb. Umur: 41 tahunc. JenisKelamin: Laki-lakid. Agama: Islame. Pendidikan: SMPf. Pekerjaan: Petanig. Pendapatan: Rp. 700.000h. Alamat: jl Danau 10n Sungai Serut Surabaya i. Suku/ Bangsa: Sumatera / Indonesia

j. DaftarAnggotaKeluargaNamaHub. KeluargaL/ PGoldarUmurTahunPendapatanAgamaPekerjaanIMUNISASI

BCGHB1,2,3DPT1,2,3PolioCampak

Tn. RSuamiLO41 tahunRp. 700.000Islamswasta

Ny. NIstriPA38 tahun-IslamIRT

Nn. AAnakLO14 tahun-IslamPelajar

An. TAnakPO9 tahun-IslamPelajar

An. SAnakLO1 tahun-Islam-

k. TipeKeluarga: Keluarga Inti1. Genogram 2. SifatKeluargaa. Anggota keluarga yang berpengaruh dalam mengambil keputusan :Suami b. Kebiasaan hidup sehari-hari1) Kebiasaan makan2) Waktu makan:( teratur )3) Frekuensi makan:3 kali/hari4) Jenis makanana) Makanan pokok : Nasib) Lauk pauk :Tahu, tempe, ikan asin, ayam, telurc) Sayuran : Bayam, kangkung, wortel, sawi,d) Buah-buahan: Pisang, Mangga, Jambu dll.e) Susu : Selalu adaf) Makanan tambahan/selingan: adaJika ada, sebutkan: Snack, Kue5) Cara pengolahan makanana) Memenuhi syarat makanan: belum sesuaiKarena, ibu dalam memasak sayur memasaknya terlalu matang dan suka berulang kali di panaskan, serta banyak menambahankan penyedap rasa terlalu banyakb) Menu dalam seminggu: Bervariasi6) Makan garam beryodium: Ya7) Kebiasaan cuci tangan:a) Sebelum makan:Ya,dengan air dan sabun b) Sesudah makan:Ya,dengan air dansabun.8) Makanan pantangan dalam keluarga: Tidak ada9) Kebiasaan minum keluarga:a) Jenis minuman: air putih, teh, susu dan kopi, jumlah 2000 cc/hari, Air putih 1000 ccteh 500 cc susu 250 cc ,Kopi 250 ccb) Contoh menu keluarga :Nasi, sayur bening/ sop,ayam goreng, tumis, sayur santan, tahu, tempe, sambal, lalapanc) Sarana hiburan keluarga(1) Ada,jenis:TV, Radio.

10) Tempat BAK dan BAB keluarga:a) Tempat BAB : WCb) Tempat BAK : WC11) Hygiene perorangan/ keluarga:a) Kebiasaanmandi: 2 kali/ harib) KebiasaanGosok Gigi : 2 kali/ haric) Kebiasaanmencucirambut:3 kali/ minggud) Penggunaan alas kaki : ya ( sandal, sepatu)

12) Kebiasaan Keluarga yang Merugikan ( merokok, berjudi, minum-minuman keras, dll )NoKebiasaan Yang MerugikanNamaAnggotaKeluargaAlasanKeterangan

1MerokokSuamiSudah menjadi kebiasaan, kalo tidak merokok rasanya hambar

FAKTOR EKONOMI, SOSIAL, BUDAYA DALAM KELUARGA1. PenghasilanPenghasilandalamsatubulana. Ayah: Rp 700.000b. Ibu:Rp -c. Anggota Keluarga lain:Rp -2. Kegiatan Sosial Kemasyarakatana. Kedudukan kepala keluarga (KK) dalam kemasyarakatan : warga biasa.b. Partisipasi keluarga dalam kegiatan kemasyarakatan : aktif3. Kebiasaan dalam keluarga berkaitan dengan budaya : Ada ( Puputan, tujuh bulanan )RIWAYAT KESEHATAN DALAM KELUARGA1. Riwayat kesehatan anggota keluarga (tiga bulan terakhir) : Tidak ada.2. Kebiasaan memeriksakan diria. Waktu: Saat sakit saja.b. Tempat: Puskesmas/ Rumah Sakit.c. Alasan: Karena menurut ibu jika tidak sakit, tidak memerlukan pemeriksaan kesehatan.3. Kesehatan ibu dan anak4. Keluarga Berencanaa. Pasangan Usia Subur: Adab. Umur PUS: 38 tahunc. Pernah men dengar KB: YaSumber informasi lingkungan dan petugas kesehatan.d. Keikutsertaan KB : Pernah5. Data Keluarga BerencanaNoTahunPasangMetodeOlehTahunLepasOlehKeterangan

1.2013KB PilBidan---

6. Pemeriksaan Bayi dan Balitaa. Mempunyai bayi: tidakb. Mempunyai balita: ya, 1 orangc. Pemeriksaan/ kunjungan ke: Puskesmas / Rumah Sakitd. Alasan: lebih dekat e. Pemeriksaan dilakukan: Saat imunisasi f. Frekuensi pemeriksaan: hanya saat sakit dan imunisasig. Mempunyai buku KIA: adah. Buku KIA di isi oleh: petugas kesehatani. Menimbang bayi: -j. Menimbang balita: dilakukank. Berat badan balita hasil penimbangan di KMS :l. Menurun sejak bulan Agustus, penurunan melewati batas garis merah.m. Status imunisasi Lengkap : Ya7. Status Gizi balita (berdasarkan buku KIA ): T = Turun8. Status gizi balita (berdasarkan buku KIA): Sedang.9. Pemberian tablet vitamin A ,Sudah : 2 kali10. Belum diberikan, alasan : -11. Jenis makanan yang dikonsumsi balita setiap hari : balita sulit makan hanya mau mngonsumsi susu kaleng.12. Pengadaan makanan untuk balita : memasak sendiriLengkap Sumber gizi akan tetapi dalam porsi balita tidak memiliki nafsu makan yang cukup, sehingga asupan nutisinya kurang.13. Pemberian makanan tambahan :a. Ada, jenis : bubur,susu, sayur, kacanghijau,rotib. Tidak14. Makanan pantang balita :Tidak, alasan tidak ada pantangan makanan untuk balita.a. Observasi balita :1) Balita usia : 1 tahun2) Berdiri dengan satu kaki tanpa berpegangan selama paling sedikit dua hitungan atau meniru membuat garis lurus atau menyatakan keinginan paling sedikit dua kata atau menyat.kan keinginan BAK dan BAB.b. Hasil observasi perkembangan kemampuan balita: Normal

B. ANALISA DATANo Data Analisa dan InterprestasiDiagnosa

1

2

3

1. Subjektif :1. Keluarga belum mengerti tentang HIV dan pemeriksaan PAP SMEARObjektif :Pada saat dilakukan wawancara ibu tidak mengetahui tentang HIV dan PAP SMEAR

Subjektif :Ibu belum menjadi akseptor KBObjektif :Dilakukan pemeriksaan fisik:Konjungtifa tidak pucat, sklera tidak ikterus, tidak ada pelebaran vena jugularis kelenjar limfe, tidak ada odema pada payudara dan tidak ada varises TTD vital:TD : 100/70 mmHgN : 80 x/mntP : 20 x/mntS : 36,5 0C

Subjektif :1. Kesehatan lingkungan yang kurangObjektif :Sarana keshatan lingkungan seperti pembuangan air limbah kurang memadaiKetidaktahuan tentang penyakit menura seksual disebabkan karena kurangnya informasi yang diterima oleh anggota keluarga dari medis elektrik maupun dari tenaga kesehatan

Merupakan salah satu cara untuk menunda kehamilan yaitu dengan program keluarga berencana

Kurang memadainya fasilitas sarana kesehatan lingkungan disekitar rumah baik itu fasilitas pembuangan air limbah disekitar rumah sehingga membuat keadaan disekitar rumah terlihat kotor dan dapat menyebabkan munculnya berbagai mancam penyakit Keluarga belum memahami tentang HIV dan pemeriksaan PAP SMEAR

Ibu belum menjadi akseptor KB

Sarana kesehatan lingkungan kurang memadai (SPAL)

C. PERUMUSAN MASALAHBerdasarkan hasil analisa dan pengumpulan data maka ada bebrapa permasalahan yang timbul dalam keluarga Tn.R yang disebabkan oleh karna kurangnya informasi baik dari segi medis elektrik maupun dari petugas keseharan sehingga menimbulkang masalah keluarga sebagai berikut :1. Keluarga belum mengerti tentang HIV dan pemeriksaan PAP SMEAR2. Ibu belum menjadi akseptor KB3. Kesehatan lingkungan yang kurang

D. PRIORITAS MASALAHSetelah diadakannya analisa maka masalah yang diprioritaskan :1. Ibu belum menjadi akseptor KB2. Keluarga belum mengerti tentang HIV dan pemeriksaan PAP SMEAR3. Kesehatan lingkungan yang kurang

E. PERENCANAAN NoDiagnosaTujuan/kreteriaIntervensiRasional

11. Ibu belum menjadi akseptor KB2. Keluarga belum mengerti tentang HIV dan pemeriksaan PAP SMEAR3. Kesehatan lingkungan yang kurang

1. tujuan untuk meningkatkan status kesehatan dengan menundah kehamilan untuk meningkatkan status kesehatan keluarga dengan mengetahui tentang PMS terutama HIV dan manfaat pemeriksaan PAP SMEAR untuk meningkatkan status kesehatan dan terhindarnya penyakit-penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat2. kreteria menciptakan kehidupan yang sejahtera aman dan nyaman memungkinkan masalah dapat diubah sesuai dengan kebutuhan

1. melakukan konsling KB dan kesehatan keluarga2. pengambilan kepuitusan penggunaan KB atau menjadi akseptor KB3. memberikan informasi tentang HIV dan pemeriksaan PAP SMEAR4. memberikan informasi tentang kesehtan keluarga yang sehat1. ibu mengerti tentang KB dan kesehatan keluarga, dan siap untuk menjadi akseptor KB2. menunda kehamilan3. mencegah terinfeksi HIV dan PAP SMEAR4. mencegah terjangkitnya penyakit-penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat

F. IMPLEMENTASINoHr/tgl/jamDxImplementasiRespon

1 Jumat4 juni 201510.00 WIB1. Ibu belum menjadi akseptor KB2. Keluarga belum mengerti tentang HIV dan pemeriksaan PAP SMEAR3. Kesehatan lingkungan yang kurang

1. memberikan konsling KB2. pengambilan kepuitusan penggunaan KB atau menjadi akseptor KB3. memberikan informasi tentang HIV dan pemeriksaan PAP SMEAR4. memberikan informasi tentang kesehtan keluarga yang sehat1. ibu memahami tentang KB dan siap untuk menjadi akseptor KB2. ibu sudah memutuskan dan membicarakan dengan suami dan suami menyetujui ibu menggunakan KB3. keluarga mengerti dan memahami tentang HIV dan ibu mengerti pemeriksaan PAP SMEAR dan akan melakukan pemeriksaan PAP SMEAR untuk mengetahui perkembangan rahimnya4. keluarga mengerti mengenai kesehatan lingkungan yang harus mereka terapkan dilingkungan rumah mereka baik lingkungan internal maupun eksternal

G. EVALUASINoHr/tgl/jamEvaluasi

Jumat4 juni 201413.00 WIB

Subjektif : Tn. R mengatakan keluarga belum mengerti tentang HIV dan ibu belum mengetahui tentang pemeriksaan PAP SMEAR Ibu mengatakan belum menjadi akseptor KB dengan alasan belum haid sejak selesai melahirkan 1 tahun yang lalu Tn.R mengatakan sarana kesehatan lingkungan belum memadai di lingkungan rumahnyaObjektif :1. Tn. R mengatakan keluarga belum mengerti tentang HIV dan ibu belum mengetahui tentang pemeriksaan PAP SMEAR2. Ibu mengatakan belum menjadi akseptor KB dengan alasan belum haid sejak selesai melahirkan 1 tahun yang lalu3. Tn.R mengatakan sarana kesehatan lingkungan belum memadai di lingkungan rumahnya4. Pemeriksaan pada ibu :a. tidak ada riwayat penyakit tumor, tidak ada riwayat penyakit jantung tidak ada riwayat hipertensi, penyakit DM, penyakit epilepsib. pemeriksaan fisik :Konjungtifa tidak pucat, sklera tidak ikterus, tidak ada pelebaran vena jugularis kelenjar limfe, tidak ada odema pada payudara dan tidak ada varises TTD vital:TD : 100/70 mmHgN : 80 x/mntP : 20 x/mntS : 36,5 0C5. Pemeriksaan pada balita :a. keadaan umum baik tidak sakitb. pemeriksaan fisik :lingkarann kepala : 37 cmlingkaran dada : 40 cmlingkaran perut : 37 cmlila : 14 cmc. pemeriksaan tanda-tanda vital :N : 80 x/mntS : 36,5 0CP : 50 x/mntAssesment (A)1. Ibu belum menjadi akseptor KB2. Keluarga belum mengerti tentang HIV dan pemeriksaan PAP SMEAR3. Kesehatan lingkungan yang kurangPlanning (P)Tangal 4 Juni 20151. memperkenalkan diri lalu bertukar pikiran secara kekeluargaan2. menjelaskan masalah yang ada pada keluarga serta resikoyang akan terjadi :- Keluarga berencanaResikonya : ibu bisa hamil lagi jika tidak menggunakan KB sedangkan umur anaknya baru 1 tahun, dan umur ibu sudah sangat beresiko jika hamil lagi memberikan pendidikan kesehatan tengan PMS, PAP SMEAR dan NarkobaResikonya : dapat mempengaruhi kesehtan reproduksi membuang air limbah disembarang tempatResikonya : dengan membuang air limbah disembarang tempat menimbulkan pencemaran sehingga mudah diserang/terjangkit suatu penyakit.misalnya : diare, demam berdarah serta malaria

Lakukan Follow Up jika masalah sudah dapat teratasi dengan baik

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanAsuhan kebidanan komunitas memfokoskan pemberian pelayanan pada setiap keluarga yang berada dalam wilayah kerjanya. Bentuk pemberian pelayanan yang dilaksanakan adalah menyelesaikan berbagai permasalahan di bidang kesehatan khususnya kesehatan ibu dan anak. Kegiatan-kegiatan tersebut tentunya bertujuan akhir untuk menurunkan angka kematian ibu dan kematian bayi. Dari berbagai penyuluhan yang telah dilakukan diharapkan akan mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai permasalahan kesehatan mereka sehingga diharapkan masyarakat akan lebih mandiri dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di lingkungannya. Begitu juga dengan keluarga Tn.R setelah dilakukan beberapa tindakan untuk menyelesaikan masalah yang ada, kini keluarga Tn.R sudah lebih memahami apa dan bagaimana cara mengatasi masalah kesehatannya.

B. Saran 1. Kepada MahasiswaMahasiswa diharapkan lebih dapat menggali lebih dalam lagi mengenai kesehatan keluarga dan meningkatkan pengetahuan mengenai asuhan kebidanan pada keluarga.2. Kepada KeluargaDengan diadakannya penyuluhan ini diharapkan keluarga dapat mengenali masalah kesehatan serta mampu mencari penyelesaian secara mandiri.3. Kepada Institusi PendidikanInstitusi pendidikan diharapkan dapat memberikan bimbingan yang dapat memberikan semangat bagi para mahasiswa.DAFTAR PUSTAKA

Ari Kunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (edisi revisi V) cetakan kedua belas. Jakarta : Rhineka Cipta.Nasrul Effendy. (1998). Dasar-dasar kesehatan masyarakat. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Saifudin, Abdul Bahri. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal. Jakarta : JHPIEGO.

Utami Roesli, 2009. ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui. Yogyakarta : Banyu Media.

Varney, Hellen. 2001. Buku Saku Bidan. Jakarta: EGC.

Ibu belum mengerti tentang PAP SMEAR/HIV

28