komunitas keluarga pemula
-
Upload
hendra-hanggaratu -
Category
Documents
-
view
33 -
download
13
description
Transcript of komunitas keluarga pemula
![Page 1: komunitas keluarga pemula](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013105/563db783550346aa9a8bc38a/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Asuhan keperawatan keluarga merupakan rangkaian kegiatan yang diberikan
melalui praktik keperawatan keluarga. Adapun kriteria keluarga yang harus
mendapatkan asuhan keperawatan keluarga adalah keluarga yang dalam tahap
perkembangan keluarga, misalnya keluarga dengan pasangan baru (Berganning
family) / keluarga pemula. Berganning family atau yang biasa kita sebut keluarga
dengan pasangan baru merupakan tahap pembentukan keluarga melalui ikatan
pernikahan. Pada keluarga tahap ini perlu diberikan asuhan keperawatan keluarga
karena pada tahap ini rentan terhadap masalah kesehatan.
Di Indonesia angka pernikahan usia muda sangat tinggi dan mendapat
perhatian dari pemerintah. Kondisi yang seperti ini sangat memperihatinkan,
karena memicu terjadinya angka perceraian. Perkawinan dini di Indonesia tercatat
sangat banyak, yakni 34,5% dari total perkawinan di seluruh Indonesia yang
berjumlah antara 2-2.5 juta pasangan setiap tahunnya,(www.Kpai.go.id di unduh
pada 6 Juli 2012).
Pada tahun 2009 presentase pernikahan usia muda mencapai 41,33 % dan
mengalami kenaikan sebesar 50% pada tahun 2010 (Riskesdas 2010). Presentase
pernikahan tinggi tidak terjadi pada area perkotaan saja. Di Jawa tengah tahun
2008 mencatat 37,11 % presentase pernikahan muda dikalangan masyarakat desa.
Pada tahun 2009 terjadi peningkatan angka kejadian pernikahan usia muda
mencapai 50,08% (BKKBN. 2009). Maka dari hal tersebut diatas penulis
mengambil asuhan keperawatan keluarga dengan kasus berganning family/
keluarga dengan pasangan baru.
Keluarga dengan pasangan baru/ Berganning family adalah ketika masing-
masing individu laki-laki dan perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan
yang sah, dan meninggalkan keluarganya masing - masing serta mempersiapkan
keluarga yang baru.
Pasangan baru menikahadalah tahap awal pembentukan keluarga, jadi
dibutuhkan adaptasi yang baik. Butuh penyesuaian peran dan fungsi sehari-hari,
belajar hidup bersama, beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan pasangannya.
Mereka merupakananggota dari 3 keluarga yaitu keluarga suami, istri dan
membentuk keluarga sendiri. Masing-masing mengahadapi perpisahan dengan
keluarga orang tuanya. Mereka mulai membina hubungan baru dengan keluarga
1
![Page 2: komunitas keluarga pemula](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013105/563db783550346aa9a8bc38a/html5/thumbnails/2.jpg)
dan kelompok sosial pasangan. Pada tahap keluarga dengan pasangan baru
mempunyai tugas perkembangan keluarga yang harus dipenuhi. Tugas
perkembangan tersebut adalah membina hubungan intim yang saling memuaskan,
menetapkan tujuan bersama, membina hubungan dengan orang lain dengan
menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis dan keluarga berencana.
Selain mempunyai tugas, keluarga juga mempunyai fungsi supaya keluarga
menjadi sejahtera. Fungsi keluarga yang harus dipenuhi meliputi fungsi afektif,
sosialisasi, perawatan kesehatan, ekonomi, biologis, psikologis dan fungsi
pendidikan. Maka dari hal tersebut peran perawat sangat berarti untuk
meningkatkan derajat kesehatan keluarga melalui asuhan keperawatan keluarga
pasangan baru menikah.
Sebagai tenaga kesehatan kita harus dapat mengaplikasikan asuhan
keperawatan pada keluarga baru menikah dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan untuk membantu mereka mengenali tugas dan perkembangan pada
keluarga tahap tersebut. Asuhan keperawatan juga membantu memandirikan
pasangan baru menikah dalam pengambilan keputusan terkait masalah kesehatan
yang mereka alami.
Sehingga pada tumbuh kembang pada keluarga pasangan baru menikah
pengkajian asuhan keperawatan keluarga dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
keluarga memenuhi tugas perkembangannya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Apa definisi dari keluarga baru ?
1.2.2 Bagaimana perkawinan yang harmonis?
1.2.3 Bagaimana tugas – tugas perkembangan keluarga ?
1.2.4 Apa masalah – masalah yang terjadi pada keluarga yang baru menikah?
1.2.5 Diagnosa – diagnose apa yang mungkin muncul pada keluarga yang baru
menikah ?
1.2.6 Bagiaman peran dan fungsi perawat dalam menangani masalah dalam
keluarga pemula ?
2
![Page 3: komunitas keluarga pemula](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013105/563db783550346aa9a8bc38a/html5/thumbnails/3.jpg)
1.3 TUJUAN PENULISAN
1.3.1 Tujuan umum :
Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada keluarga pemula atau
keluarga yang baru menikah.
1.3.2 Tujuan Khusus :
1) Untuk mengetahui definisi dari keluarga pemula.
2) Untuk mengetahui cirri – cirri dari keluarga yang harmonis pada
keluarga yang baru menikah atau keluarga pemula.
3) Untuk mengetahui tugas – tugas perkembangan pada keluarga
pemula atau keluarga yang baru menikah.
4) Untuk mengetahui masalaha – masalah yang terjadi pada keluarga
pemula atau keluarga yang baru menikah.
5) Untuk mengetahui diagnose apa yang mungkin muncul pada
keluarga pemula atau keluarga yang baru menikah.
6) Untuk mengetahui peran dan fungsi perawat dalam membantu
menyelesaikan masalah dalam keluarga pemula atau keluarga yang
baru menika.
3
![Page 4: komunitas keluarga pemula](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013105/563db783550346aa9a8bc38a/html5/thumbnails/4.jpg)
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 DEFINISI
Keluarga pemula adalah keluarga yang baru menikah, keluarga baru, dan
perpindahan dari keluarga asal atau status lajang ke hubungan baru yang intim.
Keluarga baru dimulai saat masing – masing individu laki – laki (suami) dan
wanita (istri) membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan
keluarga masing – masing.
Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga keluarga, yaitu keluarga
suami, istri serta keluarga sendiri. Masing – masing pasangan menghadapi
perpisahan dengan keluarga orangtuanya dan mulai membina hubungan baru
dengankeluarga dan kelompok social pasangan masing – masing.
Perkawinan dari sepasang insan menandai bermulanya sebuah keluarga baru
– keluarga yang menikah atau prokreasi dan perpindahan dari keluarga asal atau
status lajang ke hubungan baru yang intim. Masing – masing belajar hidup bersama
serta beradaptasi dengan kebiasaaan sendiri dan pasanganya, misalnya kebiasaan
makan, tidur, bangun pagi dan sebagainya.
2.2 PERKAWINAN HARMONIS
Perkawinan harmonis adalah Suami istri melaksanakan fungsinya sesuai
dengan peran ,harkat dan kodratnya masing – masing ,sehingga tercipta hubungan
suami istri serasi, selaras dan seimbang.
2.2.1 ciri – cirri perkawinan yang harmonis
1. Adanya perasaan satu serta berkurangnya usaha untuk mempertahankan
hak dan kepentingan diri sendiri
2. Adanya perasaan saling mengerti
3. Adanya perasaan saling memiliki, seseorang merasa menjadi bagian yang
lain shg selalumementingkan pasangan
2.2.2 Petunjuk untuk istri
• Ungkapkan rasa cinta
• Terima perkawinan apa adanya
• Penuhi kebutuhan Suami
• Lepaskan ketergantungan pada orang tua
• B’rikan pujian & p’hargaan kepada suami
4
![Page 5: komunitas keluarga pemula](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013105/563db783550346aa9a8bc38a/html5/thumbnails/5.jpg)
• Jangan cemburu berlebihan dan ingin menguasai
• Jangan ubah suami dg kritik tapi rubahlah diri sendiri nanti suami akan
berubah sendiri
• Sambut suami dg Kasih sayang
• Jangan ingin di layani/merasa istimewa
• Sabar
2.2.3 Petunjuk untuk suami
• Jadi pelindung istri dan keluarga
• Perlakukan istri dengan penuh kasih saying
• Urus rumah tangga sebagai tanggung jawab bersama
• Hindari sikap merendahkan harga diri istri
• Jangan mengabaikan hal – hal kecil, mana tahu hal itu berarti bagi istri
• Luangkan waktu untuk istri dan keluarga
• Dengan keluan istri
• Kenali perubahan suasana hatinya
• Libatkan istri dalam mengambil keputusan
• Hargai istri, karena ini m’rupakan kebanggaan baginya
2.3 TUGAS TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA
Tabel 1. Tahap Pertama Siklus Kehidupan Keluarga Inti dengan Dua Orang
Tua, dan Tugas-Tugas Perkembangan yang bersamaan.
Tahap Siklus Kehidupan
Keluarga
Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga
Pasangan baru (keluarga baru) 1. Membina hubungan intim yang
memuaskan.
1. 2. Membina hubungan dengan keluarga
lain, teman, kelompok sosial
2. 3. Mendiskusikan rencana memiliki anak
Menciptakan sebuah perkawinan yang saling memuaskan, menghubungkan
jaringan persaudaraan secara harmonis, dan keluarga berencana merupakan tiga
tugas perkembangan yang penting dalam masa ini (Tabel 6-4).
5
![Page 6: komunitas keluarga pemula](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013105/563db783550346aa9a8bc38a/html5/thumbnails/6.jpg)
2.3.1 Membangun Perkawinan yang Saling Memuaskan
Ketika dua orang diikat dalam ikatan perkawinan, perhatian awal
mereka adalah menyiapkan suatu kehidupan bersama yang baru. Sumber-
sumber dari dua orang digabungkan, peran-peran mereka berubah, dan
fungsi-fungsi barupun diterima. Belajar hidup bersama sambil memenuhi
kebutuhan kepribadian yang mendasar merupakan sebuah tugas
perkembangan yang penting. Pasangan harus saling menyesuaikan diri
terhadap banyak hal kecil yang bersifat rutinitas. Misalnya mereka harus
mengembangkan rutinitas untuk makan, tidur, bangun pagi, membersihkan
rumah, menggunakan kamar mandi bergantian, mencari rekreasi dan pergi
ke tempat-tempat yang menyenangkan bagi mereka berdua. Dalam proses
saling menyesuaikan diri ini, terbentuk satu kumpulan transaksi berpola dan
lalu dipelihara oleh pasangan tersebut, dengan setiap pasangan memicu dan
memantau tingkah laku pasangannya.
Keberhasilan dalam mengembangkan hubungan tergantung pada
saling menyesuaikan diri yang baru saja dibicarakan, dan tergantung kepada
komplementaritas atau kecocokkan bersama dari kebutuhan dan minat
pasangan. Sama pentingnya bahwa perbedaan-perbedaan individu perlu
diketahui. Dalam hubungan yang sehat, perbedaan-perbedaan dipandang
untuk memperkaya hubungan perkawinan. Pencapaian hubungan
perkawinan yang memuaskan tergantung pada pengembangan cara-cara
yang memuaskan untuk menangani “perbedaan-perbedaan tersebut” (Satir,
1983) dan konflik-konflik. Cara yang sehat untuk memecahkan masalah
adalah berhubungan dengan kemampuan pasangan untuk bersikap empati ;
saling mendukung, dan mampu berkomunikasi secara terbuka dan sopan
(Raush et al, 1969) dan melakukan pendekatan terhadap konflik atas rasa
saling hormat menghormati (Jackson dan Lederer, 1969).
Malahan, sejauh mana kesuksesan mengembangkan hubungan
perkawinan tergantung pada bagaimana masing-masing pasangan dibedakan
atau dipisahkan dari keluarga asal masing-masing (tugas perkembangan
sebelumnya). Orang dewasa harus pisah dengan orangtuanya dalam upaya
untuk membentuk identitas dirinya sendiri dan hubungan intim yang sehat.
McGoldrick (1988) memberikan sebuah deskripsi yang amat bagus tentang
proses ini dan masalah-masalah psikososial selama masa ini.
6
![Page 7: komunitas keluarga pemula](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013105/563db783550346aa9a8bc38a/html5/thumbnails/7.jpg)
Banyak pasangan mengalami masalah-masalah penyesuaian seksual,
seringkali disebabkan oleh ketidaktahuan dan informasi yang salah yang
mengakibatkan kekecewaan dan harapan-harapan yang tidak realistis.
Malahan, banyak pasangan yang membawa kebutuhan-kebutuhan dan
keinginan-keinginan yang tidak terpenuhi kedalam hubungan mereka, dan
hal-hal ini dapat mempengaruhi hubungan seksual secara merugikan.
(Goldenberg dan Goldenberg, 1985).
2.3.2 Menghubungkan Jaringan Persaudaraan secara Harmonis.
Perubahan peran dasar terjadi dalam perkawinan pertama dari sebuah
pasangan, karena mereka pindah dari rumah orangtua mereka ke rumah
mereka yang baru. Bersamaan dengan itu, mereka menjadi anggota dari tiga
keluarga, yaitu : menjadi anggota keluarga dari keluarga mereka sendiri yang
baru saja terbentuk. Pasangan tersebut menghadapi tugas-tugas memisahkan
diri dari keluarga asal mereka dan mengupayakan berbagai hubungan dengan
orangtua mereka, sanak saudara dan dengan ipar-ipar mereka, karena
loyalitas utama mereka harus diubah untuk kepentingan hubungan
perkawinan mereka. Bagi pasangat tersebut, hal ini menuntut pembentukan
hubungan baru dengan setiap orangtua masing-masing, yaitu hubungan
yang tidak hanya memungkinkan dukungan dan kenikmatan satu sama lain,
tapi juga otonomi yang melindungi pasangan baru tersebut dari campur
tangan pihak luar yang mungkin dapat merusak bahtera perkawinan yang
bahagia.
2.3.3 Keluarga Berencana (mendiskusikan rencana memiliki anak)
Apakah ini memiliki anak atau tidak dan penentuan waktu untuk
hamil merupakan suatu keputusan keluarga yang sangat penting. Littlefield
(1977) menekankan pentingnya pertimbangan semua rencana kehamilan
keluarga ketika seseorang bekerja di bidang perawatan maternitas. Tipe
perawatan kesehatan yang didapat keluarga sebagai sebuah unit selama masa
prenatal sangat mempengaruhi kemampuan keluarga mengatasi perubahan-
perubahan yang luar biasa dengan efektif setelah kehamilan bayi.
7
![Page 8: komunitas keluarga pemula](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013105/563db783550346aa9a8bc38a/html5/thumbnails/8.jpg)
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 MASALAH – MASALAH TUGAS PERKEMBANGAN DALAM
KELUARGA BARU
3.1.1 Bahaya fisik
Masalah-masalah utama adalah penyesuaian seksual dan peran
perkawinan, penyuluhan dan konseling keluarga berencana, penyuluhan dan
konseling pranatal, dan komunikasi. Konseling semakin perlu diberikan
sebelum perkawinan. Kurangnya informasi sering mengakibatkan masalah-
masalah seksual dan emosional, ketakutan, rasa bersalah, kehamilan yang
tidak direncanakan, dan penyakit-penyakit kelamin baik sebelum maupun
sesudah perkawinan. Kejadian-kejadian yang tidak menyenangkan ini
menghambat pasangan tersebut merencanakan kehidupan mereka dan
memulai hubungan dengan dasar yang mantap.
3.1.2 Bahaya Psikologis
- Percekcokan dalam rumah tangga
Pada keluarga baru menikah butuh waktu untuk penyesuaian diri,
dan sering menimbulkan percekcokan atau perbedaan pendapat.
- gangguan penyesuaian dengan anggota keluarga pasangan
3.1.3 Bahaya Peran seksual
Ketidak mampuan keluarga (suami/istri) memenuhi kebutuhan sek
pada kelurga yang baru dibina
3.1.4 Bahaya dalam Konsep Diri
Selalu ingin tampil cantik di hadapan pasangan.
3.1.5 Bahaya Hubungan Keluarga
gangguan penyesuain keuangan
8
![Page 9: komunitas keluarga pemula](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013105/563db783550346aa9a8bc38a/html5/thumbnails/9.jpg)
3.2 DIAGNOSA YANG MUNGKIN MUNCUL PADA KELUARGA PEMULA:
3.2.1 Resiko cedera berhubungan dengan kekerasan dalam rumah tangga
3.2.2 Kerusakan interaksi sosial berhubungan dengan ketidak mampuan
bersosialisasi dengan lingkungan disekitarnya
3.2.3 Perubahan penampilan peran berhubungan dengan keluarga yang
baru dibina.
3.2.4 Potensial peningkatan menjadi orang tua
3.3 PERAN DAN FUNGSI PERAWAT
3.3.1 Pengenal kesehatan (konseling kesehatan, KB, pelayanan antenatal dan
konseling persalinan).
Perawat dapat membantu keluarga dalam mengenal penyimpangan
dari keadaan normal dengan menganalisa data secara objektif serta
membuat keluarga sadar akan akibatnya dalam perkembangan anggota
keluarga
3.3.2 Pemberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang memiliki
masalah kesehatan adalah salah satu tugas dari keluarga. Namun demikian
perawat harus mampu memberikan kesempatan dan contoh bagi keluarga
untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam melaksanakan tugas
kesehatannya.
3.3.3 Koordinator pelayanan kesehatan keluarga
9
![Page 10: komunitas keluarga pemula](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013105/563db783550346aa9a8bc38a/html5/thumbnails/10.jpg)
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Keluarga pemula adalah keluarga yang baru menikah, keluarga baru, dan
perpindahan dari keluarga asal atau status lajang ke hubungan baru yang intim.
Keluarga baru dimulai saat masing – masing individu laki – laki (suami) dan
wanita (istri) membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan
keluarga masing – masing.
4.1.1 Tugas – tugas perkembangan keluarga
1. Membina hubungan intim yang memuaskan.
2. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok sosial
3. Mendiskusikan rencana memiliki anak
4.1.1 Masalah dan konflik dalam keluarga baru
Bahaya fisik
Bahaya psikologis
Bahaya peran sosial
Bahaya dalam konsep diri
Bahaya hubungan keluarga
4.2 SARAN
Dalam menerapkan Asuhan Keperawatan pada keluarga yang baru menikah
diperlukan pengkajian, konsep dan teori oleh seseorang perawat. Perawat
diharapkan juga dapat memahami peran dan penatalaksanaan pada masalah atau
hambatan keluarga yang baru menikah dalam memenuhi tugas tugas
perkembanganya. Sehingga perawat harusa mampu memberikan asuhan
keperawatan yang tepat.
Informasi atau pendidikan kesehatan berguna untuk klien (keluarga baru)
serta bagi orang lain yang membaca makalah ini.
10
![Page 11: komunitas keluarga pemula](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013105/563db783550346aa9a8bc38a/html5/thumbnails/11.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Susanto, tantut.NS.M.KEP.KOM.2012.buku ajar keperawatan keluaraga.Jakarta:
penerbit bukutrans info media
H.Ali,zaidin.SKM.MBA.MM.2010.pengantar keperawatan keluarga.Jakarta: penerbit
buku keddokteran EGC
http.keluarga pemula.PDF.Adobe reader
http://www.academia.edu/4252298/
KEPERAWATAN_KELUARGA_BARU_MENIKAH
http://venusweety.blogspot.com/2014/04/12-tugas-perkembangan-keluarga-baru.html
11