komunitas keluarga pemula

16
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Asuhan keperawatan keluarga merupakan rangkaian kegiatan yang diberikan melalui praktik keperawatan keluarga. Adapun kriteria keluarga yang harus mendapatkan asuhan keperawatan keluarga adalah keluarga yang dalam tahap perkembangan keluarga, misalnya keluarga dengan pasangan baru (Berganning family) / keluarga pemula. Berganning family atau yang biasa kita sebut keluarga dengan pasangan baru merupakan tahap pembentukan keluarga melalui ikatan pernikahan. Pada keluarga tahap ini perlu diberikan asuhan keperawatan keluarga karena pada tahap ini rentan terhadap masalah kesehatan. Di Indonesia angka pernikahan usia muda sangat tinggi dan mendapat perhatian dari pemerintah. Kondisi yang seperti ini sangat memperihatinkan, karena memicu terjadinya angka perceraian. Perkawinan dini di Indonesia tercatat sangat banyak, yakni 34,5% dari total perkawinan di seluruh Indonesia yang berjumlah antara 2-2.5 juta pasangan setiap tahunnya, (www.Kpai.go.id di unduh pada 6 Juli 2012). Pada tahun 2009 presentase pernikahan usia muda mencapai 41,33 % dan mengalami kenaikan sebesar 50% pada tahun 2010 (Riskesdas 2010). Presentase pernikahan tinggi tidak terjadi pada area perkotaan saja. Di Jawa tengah tahun 2008 mencatat 37,11 % presentase pernikahan muda dikalangan masyarakat desa. Pada tahun 2009 terjadi peningkatan angka kejadian pernikahan usia 1

description

nnnnn

Transcript of komunitas keluarga pemula

Page 1: komunitas keluarga pemula

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Asuhan keperawatan keluarga merupakan rangkaian kegiatan yang diberikan

melalui praktik keperawatan keluarga. Adapun kriteria keluarga yang harus

mendapatkan asuhan keperawatan keluarga adalah keluarga yang dalam tahap

perkembangan keluarga, misalnya keluarga dengan pasangan baru (Berganning

family) / keluarga pemula. Berganning family atau yang biasa kita sebut keluarga

dengan pasangan baru merupakan tahap pembentukan keluarga melalui ikatan

pernikahan. Pada keluarga tahap ini perlu diberikan asuhan keperawatan keluarga

karena pada tahap ini rentan terhadap masalah kesehatan.

Di Indonesia angka pernikahan usia muda sangat tinggi dan mendapat

perhatian dari pemerintah. Kondisi yang seperti ini sangat memperihatinkan,

karena memicu terjadinya angka perceraian. Perkawinan dini di Indonesia tercatat

sangat banyak, yakni 34,5% dari total perkawinan di seluruh Indonesia yang

berjumlah antara 2-2.5 juta pasangan setiap tahunnya,(www.Kpai.go.id di unduh

pada 6 Juli 2012).

Pada tahun 2009 presentase pernikahan usia muda mencapai 41,33 % dan

mengalami kenaikan sebesar 50% pada tahun 2010 (Riskesdas 2010). Presentase

pernikahan tinggi tidak terjadi pada area perkotaan saja. Di Jawa tengah tahun

2008 mencatat 37,11 % presentase pernikahan muda dikalangan masyarakat desa.

Pada tahun 2009 terjadi peningkatan angka kejadian pernikahan usia muda

mencapai 50,08% (BKKBN. 2009). Maka dari hal tersebut diatas penulis

mengambil asuhan keperawatan keluarga dengan kasus berganning family/

keluarga dengan pasangan baru.

Keluarga dengan pasangan baru/ Berganning family adalah ketika masing-

masing individu laki-laki dan perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan

yang sah, dan meninggalkan keluarganya masing - masing serta mempersiapkan

keluarga yang baru.

Pasangan baru menikahadalah tahap awal pembentukan keluarga, jadi

dibutuhkan adaptasi yang baik. Butuh penyesuaian peran dan fungsi sehari-hari,

belajar hidup bersama, beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan pasangannya.

Mereka merupakananggota dari 3 keluarga yaitu keluarga suami, istri dan

membentuk keluarga sendiri. Masing-masing mengahadapi perpisahan dengan

keluarga orang tuanya. Mereka mulai membina hubungan baru dengan keluarga

1

Page 2: komunitas keluarga pemula

dan kelompok sosial pasangan. Pada tahap keluarga dengan pasangan baru

mempunyai tugas perkembangan keluarga yang harus dipenuhi. Tugas

perkembangan tersebut adalah membina hubungan intim yang saling memuaskan,

menetapkan tujuan bersama, membina hubungan dengan orang lain dengan

menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis dan keluarga berencana.

Selain mempunyai tugas, keluarga juga mempunyai fungsi supaya keluarga

menjadi sejahtera. Fungsi keluarga yang harus dipenuhi meliputi fungsi afektif,

sosialisasi, perawatan kesehatan, ekonomi, biologis, psikologis dan fungsi

pendidikan. Maka dari hal tersebut peran perawat sangat berarti untuk

meningkatkan derajat kesehatan keluarga melalui asuhan keperawatan keluarga

pasangan baru menikah.

Sebagai tenaga kesehatan kita harus dapat mengaplikasikan asuhan

keperawatan pada keluarga baru menikah dengan menggunakan pendekatan proses

keperawatan untuk membantu mereka mengenali tugas dan perkembangan pada

keluarga tahap tersebut. Asuhan keperawatan juga membantu memandirikan

pasangan baru menikah dalam pengambilan keputusan terkait masalah kesehatan

yang mereka alami.

Sehingga pada tumbuh kembang pada keluarga pasangan baru menikah

pengkajian asuhan keperawatan keluarga dilakukan untuk mengetahui sejauh mana

keluarga memenuhi tugas perkembangannya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Apa definisi dari keluarga baru ?

1.2.2 Bagaimana perkawinan yang harmonis?

1.2.3 Bagaimana tugas – tugas perkembangan keluarga ?

1.2.4 Apa masalah – masalah yang terjadi pada keluarga yang baru menikah?

1.2.5 Diagnosa – diagnose apa yang mungkin muncul pada keluarga yang baru

menikah ?

1.2.6 Bagiaman peran dan fungsi perawat dalam menangani masalah dalam

keluarga pemula ?

2

Page 3: komunitas keluarga pemula

1.3 TUJUAN PENULISAN

1.3.1 Tujuan umum :

Untuk   mengetahui   asuhan   keperawatan   pada   keluarga   pemula   atau 

keluarga yang baru menikah.

1.3.2    Tujuan Khusus :

1) Untuk mengetahui definisi dari keluarga pemula. 

2) Untuk mengetahui  cirri  – cirri  dari  keluarga yang harmonis pada 

keluarga yang baru menikah atau keluarga pemula.

3) Untuk  mengetahui   tugas   –   tugas   perkembangan   pada   keluarga 

pemula atau keluarga yang baru menikah.

4) Untuk mengetahui masalaha – masalah yang terjadi pada keluarga 

pemula atau keluarga yang baru menikah.

5) Untuk   mengetahui   diagnose   apa   yang   mungkin   muncul   pada 

keluarga pemula atau keluarga yang baru menikah.

6) Untuk  mengetahui   peran   dan   fungsi   perawat   dalam  membantu 

menyelesaikan masalah dalam keluarga pemula atau keluarga yang 

baru menika.

3

Page 4: komunitas keluarga pemula

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 DEFINISI

Keluarga pemula adalah keluarga yang baru menikah, keluarga baru, dan

perpindahan dari keluarga asal atau status lajang ke hubungan baru yang intim.

Keluarga baru dimulai saat masing – masing individu laki – laki (suami) dan

wanita (istri) membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan

keluarga masing – masing.

Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga keluarga, yaitu keluarga

suami, istri serta keluarga sendiri. Masing – masing pasangan menghadapi

perpisahan dengan keluarga orangtuanya dan mulai membina hubungan baru

dengankeluarga dan kelompok social pasangan masing – masing.

Perkawinan dari sepasang insan menandai bermulanya sebuah keluarga baru

– keluarga yang menikah atau prokreasi dan perpindahan dari keluarga asal atau

status lajang ke hubungan baru yang intim. Masing – masing belajar hidup bersama

serta beradaptasi dengan kebiasaaan sendiri dan pasanganya, misalnya kebiasaan

makan, tidur, bangun pagi dan sebagainya.

2.2 PERKAWINAN HARMONIS

Perkawinan harmonis adalah Suami istri melaksanakan fungsinya sesuai

dengan peran ,harkat dan kodratnya masing – masing ,sehingga tercipta hubungan

suami istri serasi, selaras dan seimbang.

2.2.1 ciri – cirri perkawinan yang harmonis

1. Adanya perasaan satu serta berkurangnya usaha untuk mempertahankan

hak dan kepentingan diri sendiri

2. Adanya perasaan saling mengerti

3. Adanya perasaan saling memiliki, seseorang merasa menjadi bagian yang

lain shg selalumementingkan pasangan

2.2.2 Petunjuk untuk istri

• Ungkapkan rasa cinta

• Terima perkawinan apa adanya

• Penuhi kebutuhan Suami

• Lepaskan ketergantungan pada orang tua

• B’rikan pujian & p’hargaan kepada suami

4

Page 5: komunitas keluarga pemula

• Jangan cemburu berlebihan dan ingin menguasai

• Jangan ubah suami dg kritik tapi rubahlah diri sendiri nanti suami akan

berubah sendiri

 • Sambut suami dg Kasih sayang

 • Jangan ingin di layani/merasa istimewa

 • Sabar 

2.2.3 Petunjuk untuk suami

• Jadi pelindung istri dan keluarga

• Perlakukan istri dengan penuh kasih saying

• Urus rumah tangga sebagai tanggung jawab bersama

• Hindari sikap merendahkan harga diri istri

• Jangan mengabaikan hal – hal kecil, mana tahu hal itu berarti bagi istri

• Luangkan waktu untuk istri dan keluarga

• Dengan keluan istri

• Kenali perubahan suasana hatinya

• Libatkan istri dalam mengambil keputusan

• Hargai istri, karena ini m’rupakan kebanggaan baginya

2.3 TUGAS TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA

Tabel 1. Tahap Pertama Siklus Kehidupan Keluarga Inti dengan Dua Orang

Tua, dan Tugas-Tugas Perkembangan yang bersamaan.

Tahap Siklus Kehidupan

Keluarga

Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga

Pasangan baru (keluarga baru) 1. Membina hubungan intim yang

memuaskan.

1. 2. Membina hubungan dengan keluarga

lain, teman, kelompok sosial

2. 3. Mendiskusikan rencana memiliki anak

Menciptakan sebuah perkawinan yang saling memuaskan, menghubungkan

jaringan persaudaraan secara harmonis, dan keluarga berencana merupakan tiga

tugas perkembangan yang penting dalam masa ini (Tabel 6-4).

5

Page 6: komunitas keluarga pemula

2.3.1 Membangun Perkawinan yang Saling Memuaskan

Ketika dua orang diikat dalam ikatan perkawinan, perhatian awal

mereka adalah menyiapkan suatu kehidupan bersama yang baru. Sumber-

sumber dari dua orang digabungkan, peran-peran mereka berubah, dan

fungsi-fungsi barupun diterima. Belajar hidup bersama sambil memenuhi

kebutuhan kepribadian yang mendasar merupakan sebuah tugas

perkembangan yang penting. Pasangan harus saling menyesuaikan diri

terhadap banyak hal kecil yang bersifat rutinitas. Misalnya mereka harus

mengembangkan rutinitas untuk makan, tidur, bangun pagi, membersihkan

rumah, menggunakan kamar mandi bergantian, mencari rekreasi dan pergi

ke tempat-tempat yang menyenangkan bagi mereka berdua. Dalam proses

saling menyesuaikan diri ini, terbentuk satu kumpulan transaksi berpola dan

lalu dipelihara oleh pasangan tersebut, dengan setiap pasangan memicu dan

memantau tingkah laku pasangannya.

Keberhasilan dalam mengembangkan hubungan tergantung pada

saling menyesuaikan diri yang baru saja dibicarakan, dan tergantung kepada

komplementaritas atau kecocokkan bersama dari kebutuhan dan minat

pasangan. Sama pentingnya bahwa perbedaan-perbedaan individu perlu

diketahui. Dalam hubungan yang sehat, perbedaan-perbedaan dipandang

untuk memperkaya hubungan perkawinan. Pencapaian hubungan

perkawinan yang memuaskan tergantung pada pengembangan cara-cara

yang memuaskan untuk menangani “perbedaan-perbedaan tersebut” (Satir,

1983) dan konflik-konflik. Cara yang sehat untuk memecahkan masalah

adalah berhubungan dengan kemampuan pasangan untuk bersikap empati ;

saling mendukung, dan mampu berkomunikasi secara terbuka dan sopan

(Raush et al, 1969) dan melakukan pendekatan terhadap konflik atas rasa

saling hormat menghormati (Jackson dan Lederer, 1969).

Malahan, sejauh mana kesuksesan mengembangkan hubungan

perkawinan tergantung pada bagaimana masing-masing pasangan dibedakan

atau dipisahkan dari keluarga asal masing-masing (tugas perkembangan

sebelumnya). Orang dewasa harus pisah dengan orangtuanya dalam upaya

untuk membentuk identitas dirinya sendiri dan hubungan intim yang sehat.

McGoldrick (1988) memberikan sebuah deskripsi yang amat bagus tentang

proses ini dan masalah-masalah psikososial selama masa ini.

6

Page 7: komunitas keluarga pemula

Banyak pasangan mengalami masalah-masalah penyesuaian seksual,

seringkali disebabkan oleh ketidaktahuan dan informasi yang salah yang

mengakibatkan kekecewaan dan harapan-harapan yang tidak realistis.

Malahan, banyak pasangan yang membawa kebutuhan-kebutuhan dan

keinginan-keinginan yang tidak terpenuhi kedalam hubungan mereka, dan

hal-hal ini dapat mempengaruhi hubungan seksual secara merugikan.

(Goldenberg dan Goldenberg, 1985).

2.3.2 Menghubungkan Jaringan Persaudaraan secara Harmonis.

Perubahan peran dasar terjadi dalam perkawinan pertama dari sebuah

pasangan, karena mereka pindah dari rumah orangtua mereka ke rumah

mereka yang baru. Bersamaan dengan itu, mereka menjadi anggota dari tiga

keluarga, yaitu : menjadi anggota keluarga dari keluarga mereka sendiri yang

baru saja terbentuk. Pasangan tersebut menghadapi tugas-tugas memisahkan

diri dari keluarga asal mereka dan mengupayakan berbagai hubungan dengan

orangtua mereka, sanak saudara dan dengan ipar-ipar mereka, karena

loyalitas utama mereka harus diubah untuk kepentingan hubungan

perkawinan mereka. Bagi pasangat tersebut, hal ini menuntut pembentukan

hubungan baru dengan setiap orangtua masing-masing, yaitu hubungan

yang tidak hanya memungkinkan dukungan dan kenikmatan satu sama lain,

tapi juga otonomi yang melindungi pasangan baru tersebut dari campur

tangan pihak luar yang mungkin dapat merusak bahtera perkawinan yang

bahagia.

2.3.3 Keluarga Berencana (mendiskusikan rencana memiliki anak)

Apakah ini memiliki anak atau tidak dan penentuan waktu untuk

hamil merupakan suatu keputusan keluarga yang sangat penting. Littlefield

(1977) menekankan pentingnya pertimbangan semua rencana kehamilan

keluarga ketika seseorang bekerja di bidang perawatan maternitas. Tipe

perawatan kesehatan yang didapat keluarga sebagai sebuah unit selama masa

prenatal sangat mempengaruhi kemampuan keluarga mengatasi perubahan-

perubahan yang luar biasa dengan efektif setelah kehamilan bayi.

7

Page 8: komunitas keluarga pemula

BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 MASALAH – MASALAH TUGAS PERKEMBANGAN DALAM

KELUARGA BARU

3.1.1 Bahaya fisik

Masalah-masalah utama adalah penyesuaian seksual dan peran

perkawinan, penyuluhan dan konseling keluarga berencana, penyuluhan dan

konseling pranatal, dan komunikasi. Konseling semakin perlu diberikan

sebelum perkawinan. Kurangnya informasi sering mengakibatkan masalah-

masalah seksual dan emosional, ketakutan, rasa bersalah, kehamilan yang

tidak direncanakan, dan penyakit-penyakit kelamin baik sebelum maupun

sesudah perkawinan. Kejadian-kejadian yang tidak menyenangkan ini

menghambat pasangan tersebut merencanakan kehidupan mereka dan

memulai hubungan dengan dasar yang mantap.

3.1.2 Bahaya Psikologis

- Percekcokan dalam rumah tangga

Pada keluarga baru menikah butuh waktu untuk penyesuaian diri,

dan sering menimbulkan percekcokan atau perbedaan pendapat.

- gangguan penyesuaian dengan anggota keluarga pasangan

3.1.3 Bahaya Peran seksual

Ketidak mampuan keluarga (suami/istri) memenuhi kebutuhan sek

pada kelurga yang baru dibina

3.1.4 Bahaya dalam Konsep Diri

Selalu ingin tampil cantik di hadapan pasangan.

3.1.5 Bahaya Hubungan Keluarga

gangguan penyesuain keuangan

8

Page 9: komunitas keluarga pemula

3.2 DIAGNOSA YANG MUNGKIN MUNCUL PADA KELUARGA PEMULA:

3.2.1 Resiko cedera berhubungan dengan kekerasan dalam rumah tangga

3.2.2 Kerusakan interaksi sosial berhubungan dengan ketidak mampuan

bersosialisasi dengan lingkungan disekitarnya

3.2.3 Perubahan penampilan peran berhubungan dengan keluarga yang

baru dibina.

3.2.4 Potensial peningkatan menjadi orang tua

3.3 PERAN DAN FUNGSI PERAWAT

3.3.1 Pengenal kesehatan (konseling kesehatan, KB, pelayanan antenatal dan

konseling persalinan).

Perawat dapat membantu keluarga dalam mengenal penyimpangan

dari keadaan normal dengan menganalisa data secara objektif serta

membuat keluarga sadar akan akibatnya dalam perkembangan anggota

keluarga

3.3.2 Pemberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit

Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang memiliki

masalah kesehatan adalah salah satu tugas dari keluarga. Namun demikian

perawat harus mampu memberikan kesempatan dan contoh bagi keluarga

untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam melaksanakan tugas

kesehatannya.

3.3.3 Koordinator pelayanan kesehatan keluarga

9

Page 10: komunitas keluarga pemula

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Keluarga pemula adalah keluarga yang baru menikah, keluarga baru, dan

perpindahan dari keluarga asal atau status lajang ke hubungan baru yang intim.

Keluarga baru dimulai saat masing – masing individu laki – laki (suami) dan

wanita (istri) membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan

keluarga masing – masing.

4.1.1 Tugas – tugas perkembangan keluarga

1. Membina hubungan intim yang memuaskan.

2. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok sosial

3. Mendiskusikan rencana memiliki anak

4.1.1 Masalah dan konflik dalam keluarga baru

Bahaya fisik

Bahaya psikologis

Bahaya peran sosial

Bahaya dalam konsep diri

Bahaya hubungan keluarga

4.2 SARAN

Dalam menerapkan Asuhan Keperawatan pada keluarga yang baru menikah 

diperlukan   pengkajian,   konsep   dan   teori   oleh   seseorang   perawat.   Perawat 

diharapkan juga dapat memahami peran dan penatalaksanaan pada  masalah atau 

hambatan   keluarga   yang   baru   menikah   dalam   memenuhi   tugas   tugas 

perkembanganya.   Sehingga   perawat   harusa   mampu   memberikan   asuhan 

keperawatan  yang tepat.

Informasi  atau  pendidikan  kesehatan berguna  untuk  klien   (keluarga  baru) 

serta bagi orang lain yang membaca makalah ini.

10

Page 11: komunitas keluarga pemula

DAFTAR PUSTAKA

Susanto, tantut.NS.M.KEP.KOM.2012.buku ajar keperawatan keluaraga.Jakarta:

penerbit bukutrans info media

H.Ali,zaidin.SKM.MBA.MM.2010.pengantar keperawatan keluarga.Jakarta: penerbit

buku keddokteran EGC

http.keluarga pemula.PDF.Adobe reader

http://www.academia.edu/4252298/

KEPERAWATAN_KELUARGA_BARU_MENIKAH

http://venusweety.blogspot.com/2014/04/12-tugas-perkembangan-keluarga-baru.html

11