Komunitas Adat Bayan

18
Shelly Putri 625120104

Transcript of Komunitas Adat Bayan

Page 1: Komunitas Adat Bayan

Shelly Putri625120104

Page 2: Komunitas Adat Bayan

“PetungBayan”

Page 3: Komunitas Adat Bayan

5w1h Tentang Komunitas Adat

Bayan

•When •Where •What •Why •Who •How

Page 4: Komunitas Adat Bayan

WHEN ?

Sejak kapan Petung Bayan mulai berjalan?

Kelompok usaha tenun “Petung Bayan” sudah berjalan sejak tahun 2002 sampai sekarang.

Page 5: Komunitas Adat Bayan

WHY ?Mengapa mereka melandasan pembentukan kelompok

usaha tenun “Petung Bayan” ?

• Salah satu cara untuk mempertahankan tradisi menenun yang telah dilakukan oleh

nenek moyang leluhur sejak zaman dahulu, serta mewariskan ilmu dan seni budaya

menenun kepada generasi penerus• Mengurangi pengangguran khususnya Perempuan Adat, serta meningkatkan

pendapatan keluarga• Untuk mempertahankan kerajinan budaya yang sudah dilakukan secara turun

temurun.

Page 6: Komunitas Adat Bayan

WHERE ?Darimana asal Tenun Bayan?

Dari Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi NTB

Page 7: Komunitas Adat Bayan

WHO ?Siapakah Ketua dari Petung Bayan ?

Ibu Denda Maria. Dan kata Petung Bayan itu dari kedua anak Beliau yang namanya Febi dan Tungga. Terbentuklah Petung.

Page 8: Komunitas Adat Bayan

WHAT ?Apa itu Petung Bayan ?

Usaha kelompok dari perempuan adar bayan Desa Bayan. Kecamatan Bayan , Kabupaten Lombok Utara Provinsi NTB.

Apa itu menenun?

Menenun adalah pengetahuan tradisional masyarakat adat yang diwariskan secara turun-temurun, di amanahkan dari

leluhur serta menenun berhubungan dengan ritual adat lainnya. Tenun berasal dari kata nyesek yang mana proses kapas dijadikan benang kemudian benang dijadikan kain.

Pada awalnya kain yang bisa dibuat oleh para penenun dulu adalah kain putih yang dikenal dengan istilah sasak

tembasak jarang, sebagai alat pembungkus kain kafan pada orang meninggal dan sebagai selimut wali nikah pada waktu

ijab kabul pernikahan adat atau mengkawin adat Bayan.

Page 9: Komunitas Adat Bayan

Apa saja Produk Potensial Petung Bayan ?

• Londong abang(sarung merah)• Rejasa• Poleng• Lipaq

• Lempot saja• Lempot anteng

• Jong

Penggunaan bahan dari alam apa untuk bahan pewarnaan kain tenun, antara lain :

1. Daun Jati 2. Kunyit,3. Tarum,

4. Daun Komaq (koro),5. Babak Juwet,

6. Babak bantenanBahan Bakunya adalah Benang

Page 10: Komunitas Adat Bayan

Apa Manfaat dan Fungsi dari Produk ?

LONDONG ABANG (Sarung Merah)Fungsi londong abang sebagai sabuk/sinjang (sarung) baik laki2 maupun perempuan.Dalam londong abang tersebut ada corak ataugaris yang melambangkan ada tubuh manusiao Abang/merah: merah itu daraho Garis hitam: melambangkan rambuto Garis putih : melambangkan tulango Biru, hijau, kuning: melambangkan urat ditubuh kita yang melambangkan banyak warna. Kain ini difungsikan pada saat ritual adat.

REJASAFungsinya : Sebagai dodot atau lapisan londong abang dengan bercorak kotak dasar hitam garis merah dan putih.khusus untuk pakain laki-laki pada waktu ritual adat atau acara formal masyarakat adat

Page 11: Komunitas Adat Bayan

POLENGFungsinya : sama seperti londong abang, sama sama digunakan sebagai sarung dalam ritual adat, dan digunakan juga saat acara formal . kain motif kotak dengan berbagai warna sesuai dengan keinginan pemakainya.

LIPAQFungsinya: Digunakan untuk kemben pada acara2 tertentu. Lipaq yang berwarna cerah polos diberi motif bunga ditengahnya menandakan itu pakaian khusus wanita adapun di ujungnya terdapat motif suwitan motif rembong sebagai penguat dari motif kain yang ada ditengahnya.

LEMPOT SAJA

Fungsinya: diapakai pada waktu Upara URIP (HIDUP) atau PATI(mati). Di acara Urip dipakai sebagai jejeret atau oncer khusus wanita. Mana kala waktu Upacara Ritual adat perempuan kalangan biasa memakai jejeret atau oncer yang terbuat dari lempot jasa tersebut. sedangkan kalau bangsawan memekai Sampur untuk menggantikan jejeret.

Page 12: Komunitas Adat Bayan

LEMPOT ANTENG

Fungsinya: Lempot anteng yang bermotif garis2 yang panjangnya ukuran 1⁄2 - 2 meter digunakan sebagai selendang atau bongot yang dipakai waktu acara Ritual dan acara formal masyarakat adat.

JONG

Jong itu singkatan dari kata junjungan , junjungan itu kita tempatkan selalu di atas dalam waktu acara apapun.1. Meninggal ditaruh dikeranda di atas kepala jenajah.2. upacara ritual sebagai jong atau bongot parawanita3. untuk menutup pebuan atau pinangan padaacara hitanan atau kawinan.

Page 13: Komunitas Adat Bayan

Apa Hubungannya dengan kawasan kelola Masyarakat Adat ?

Bahan Pewarna dan Alat- alat yang digunakan untuk menenun berasal dari Hutan Adat

Contoh Bahannya adalah : Kapas, Daun Jati, Kunyit, Daun Komak, Babak Juwet, Babak Bantenan, itu semua Berasal

dari Kawasan Garapan Masyarakat Adat.

Page 14: Komunitas Adat Bayan

HOW ?Bagaimana cara pengelolaan bahan baku ?

• Ketersedian bahan bakuBahan baku Benang, Kapas, Kayu , alat tenun dan bahan pewarna alami seperti kunyit, Tarum, Daun komak, babak

juwet, babak bantenan, daun jati dan lumpur tanah, namun bahan baku pewarna alami sebagian sudah mulai berkurang, seperti Babak Juwet, dan Tarum dan Bahan Baku Kapas yang semakin berkurang menyebab para penenun juga memakai Benang Toko sebagai bahan dasar menenunnya. Dari sini Mayrakat adat bayan berinisiatif untuk membudidayakan

Kapas dan Bahan Pewarna Alami.

Page 15: Komunitas Adat Bayan

Tingkat Kesulitan

Kesulitan ada pada proses pembuatan kain tenun, proses pembuatannya cukup lama 1 kain dua minggu waktu yang

dibutuhkan dan butuh keuletan, kesabaran serta harus mencari hari supaya benang tidak cepat putus dan proses pembuatannya cepat selesai sedangkan kesulitan dalam bahan pewarnaan kain

tenun yaitu proses pewarnaan harus menunggu satu hari dan ketersedian bahan bakunya yang kurang.

Tingkat kemudahan regenarasi

Untuk tanaman pewarnaan Alami memiliki masih banyak bisa kita dapatkan kecuali Babak Juwet yang sekarang semakin

berkurang sedangkan pewarna lainnya mudah kita dapatkan tumbuh subur dan Liar, untuk Regenerasi sangat perlu

dilakukanpembibitan budidaya bahan baku Kapas untuk keberlangsungan kedepannya.

Page 16: Komunitas Adat Bayan

Hubungan dengan pendapatan

Produk Tenun Bayan mempunyai criteria tinggi yaitu menjadi transaksi rutin. Setiap hari karna kain bayan ini sering dipakai oleh masyarakat adat

untuk ke acara Ritual adat atau ke acara-acara yang formal, jadi setiap saat transaksi pembelian Tenun berjalan. Masyarakat Adat yang

memproduksi mendapatkan pe dapatan tetap setiap minggu atau perbulan, sehingga perempuan penenun bisa berkonstribusi dalam

ekonomi keluargaKetersedian Pasar

Pemasaran kain Tenun Bayan dikomunitas dan Arshop yang berada di dekat Obyek Wisata Sejarah Masjid Kuno Bayan pada saat kunjungan wisatawan bisa langsung membeli Kain Tenun Bayan dengan berbagai

macam pilihan motif tenun dan beberapa dari Tenun tersebut dibuat Tas, aksesoris dan pakaian dari Tenun.

Daya saingProduk tenun banyak diproduksi di daerah lain tapi melihat dari keunikan, corak warna dan motif yang banyak mengandung filosofi serta tenunan yag lebih halus membuat konsumen merasa nyaman jika memakai kain

tersebut. dengan alasan itu juga membuat produk kain tenun ini bisa bersaing dengan daerah-daerah lain.

Page 17: Komunitas Adat Bayan

Bagaimana Proses produksi kain Tenun Bayan

Proses pewarnaan dari bahan pewarna Alami, bahan baku alami ditumbuk, lalu dibiarkan selama 2 hari lalu masukan benang kedalam bak Air yang

sudah di dicampur dengan Tumbukan bahan pewarna dibiarkan terendam selama 1 hari lalu di angkat,terus dikasih 2 gelas nasi dikucek dibenang

yang sudah diwarnai terus disikat lalu dijemur ditempat yang teduh, setelah benang mengering baru diseser/ dipintal dimasukkan keteropong kecil lalu Mengkeliot , mengkeliot adalah memasang motif dan corak ke

alat tenun sesuai motif yang di inginkan setelah itu menyuit suri/ menyuir suri tenun kedalam suri/ sisir tersebut , terus menggulung jajaran benang

yang terlintang lalu mengantek (Menenun)

Page 18: Komunitas Adat Bayan

TERIMA

K A S H