komunikasi yang efektif
-
Upload
wahyu-handica -
Category
Documents
-
view
79 -
download
0
Transcript of komunikasi yang efektif
-
5/26/2018 komunikasi yang efektif
1/22
1 | P e r a n a n K o m u n i k a s i y a n g E f e k t i f t e r h a d a p K i n e r j a K a r y a w a n
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang Penelitian
Globalisasi perekonomian membawa tantangan baru bagi organisasi untuk tetap bertahan
hidup dalam persaingan yang makin kompetitif. Organisasi bisnis maupun organisasi non
bisnis dituntut untuk memiliki SDM yang kompeten yang mampu menjalankan dan
menyelesaikan tugas dan kewajibannya secara lebih baik. Individu harus terlatih untuk secara
aktif bertanggung jawab atas perilaku mereka, mengembangkan dan saling berbagi informasi
tentang pekerjaan. Pemberdayaan karyawan akan sangat menentukan kesuksesan organisasi.
Organisasi harus menyadari bahwa makin kompetitifnya lingkungan bisnis mereka,
memerlukan pembelajaran yang lebih efektif, pemberdayaan karyawan, dan komitmen yang
lebih besar dari setiap orang yang terlibat dalam organisasi.
Perusahaan harus memahami bahwa kunci untuk meraih kinerja perusahaan yang lebih baik
adalah komunikasi. Iklim komunikasi yang baik akan menciptakan kepuasan komunikasi,
yang mana selanjutnya dapat menunjang pembentukan, pengembangan, dan penghayatan
nilai-nilai budaya organisasi pada seluruh anggota organisasi. Dengan menguatnya budaya
organisasi maka akan memberikan peluang besar bagi organisasi tersebut untuk menjaga
kelangsungan hidup dan perkembangan organisasi karena ia dapat mempertahankan fungsi
apadatasinya terhadap persoalan-persoalan eksternal dan fungsi integrasinya dalam
menghadapi permasalasahan-permasalahan internal (Muluk, 1998).
Beberapa peneliti telah mengasumsikan pendapat mereka mengenai komunikasi seperti,
Robin (1996) mengatakan bahwa komunikasi mencakup baik pentransferan makna maupun
pemahaman makna. Gibson et.al mengemukakan komunikasi adalah penyampaian informasi
dan pengertian dengan menggunakan tanda-tanda yang sama (1992). Menurut James G.
Robbin dan Barbara S. Jones (1982), dalam bukunyaEffective for Today Manajer, bahwa:
Komunikasi adalah suatu tingkah laku, perbuatan, atau kegiatan penyampaian atau
pengoperan lambang-lambang yang mengandung arti atau makna. Atau lebih jelasnya lagi
-
5/26/2018 komunikasi yang efektif
2/22
2 | P e r a n a n K o m u n i k a s i y a n g E f e k t i f t e r h a d a p K i n e r j a K a r y a w a n
komunikasi adalah suatu pemindahan , atau penyampaian informasi mengenai fikiran dan
perasaan.
Komunikasi pada prinsipnya mengadakan hubungan sesuai dengan perkataan, di atas
disebutkan pemindahan atau penyampaian atau pengoperan lambang-lambang (biasanya
dalam bentuk kata-kata) untuk merubah tingkah laku orang lain. Hal ini juga dikatakan oleh
Pang Lay Kim dan Hazil (1981) bahwa komunikasi sesungguhnya, adalah lebih luas dari
pada hubungan menghubungi saja, juga meliputi cara penyampaian maksud manajemen,
mengatakan suatu atau menunjukkan bagaimana sesuatu harus dikerjakan dan sebaliknya ia
juga, meliputi syarat bahwa manajemen itu harus mendengarkan pula pendapat orang lain
yang dikatakan itu. Komunikasi dapat menciptakan kepuasan bagi orang-orang yang
melakukannya, seperti diungkapkan Dale Carnegie (2000) bahwa kepuasan bisnis, sosial, dan
pribadi tergantung pada kemampuan seseorang berkomunikasi dengan jelas pada orang lain,
apa pekerjaannya, apa yang diinginkannya, dan apa yang dipercayainya.
Tulisan ini membahas tentang efektivitas pengelolaan komunikasi khusunya komunikasi
vertikal dalam menjamin peningkatan produktivitas karyawan. Pembahasan akan diawali
dengan pengertian dari komunikasi itu sendiri, kemudian dilanjutkan fungsi dan jaringanyang terkandung dalam komunikasi itu. Kemudian dilengkapi dengan pembagian komunikasi
menurut dimensinya serta jenis-jenis dari komunkasi internal. Pada bagian selanjutnya
dijabarkan tinjauan tentang produktivitas serta pengukuran produktivitas dalam sebuah
organisasi. Pada bagian akhir dijabarkan bagaimana peranan komunikasi khusunya
komunikasi vertikal terhadap produktivitas khusunya komunikasi vertikal.
1. 2. Perumusan Masalah
Sesuatu yang hampir selalu memicu kerusuhan di sebuah Perusahaan diantaranya adalah
ketidak puasan para pekerja atau karyawan terhadap langkah, keputusan, kebijakan-kebijakan
yang diambil atau dikeluarkan oleh Perusahaan dalam menjalankan roda usahanya.
berdasarkan pernyataan tersebut, maka dapat dibuat suatu perumusan masalah sebagai berikut:
1. Indikator apa yang dapat digunakan guna mengukur tingkat kinerja karyawan
2. Seberapa besar komunikasi dapat mempengaruhi tingkat kinerja karyawan dalam
perusahaan
-
5/26/2018 komunikasi yang efektif
3/22
3 | P e r a n a n K o m u n i k a s i y a n g E f e k t i f t e r h a d a p K i n e r j a K a r y a w a n
1. 3. Tujuan Penelitian
Research output ini saya tulis memiliki tujuan, yaitu :
1. Untuk mengetahui seberapa besar peran komunikasi dalam sebuah peruasahaan
2. Komunikasi yang seperti apa yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi demi mencapai
tujuan dengan efektif dan efisien
3. Mengetahui hambatan-hambatan dalam melakukan sebuah komunikasi
1.4. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan suatu ilmu.
Berkaitan dengan tema penelitian, maka kegunaan penelitian ini terbagi menjadi kegunaan
Teoritis dan Praktis, yang secara umum diharapkan mampu mendatangkan manfaat bagi
perkembangan Ilmu Komunikasi dan Ilmu Hubungan Masyarakat pada khususnya.
1.4.1 Kegunaan Teoritis
1. Hasil penelitian ini dapat melengkapi kelengkapan kepustakaan dalam bidang disiplin ilmu
komunikasi, khususnya yang berhubungan dengan masyarakat, serta dapat dijadikan bahan
informasi bagi pihak yang berkepentingan dengan masalah yang diteliti
2. Melatih kemampuan peneliti dalam menganalisis suatu permasalahan serta mencari cara-
cara memecahkan masalah tersebut.
1.4.2 Kegunaan Praktis
1. Penelitian ini dapat memberikan informasi dan menambah wawasan pengetahuan
mengenai kegiatan komunikasi dalam sebuah Organisasi / Perusahaan
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan serta pemikiran bagi bagian
Humas di sebuah Organisai / Perusahaa
-
5/26/2018 komunikasi yang efektif
4/22
4 | P e r a n a n K o m u n i k a s i y a n g E f e k t i f t e r h a d a p K i n e r j a K a r y a w a n
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2. 1. Kinerja
2. 1. 1. Pengertian Kinerja
Pengertian Kinerja yaitu suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh seorang karyawan diartikan
untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Menurut Tika (2006) Kinerja sebagai hasil-hasil
fungsi pekerjaan/kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi
oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.
Menurut Rivai dan Basri (2005) pengertian kinerja adalah kesediaan seseorang atau
kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan
tanggung jawab dengan hasil seperti yang diharapkan. Sedangkan menurut Menurut
Bambang Guritno dan Waridin (2005) kinerja merupakan perbandingan hasil kerja yang
dicapai oleh karyawan dengan standar yang telah ditentukan.
2. 1. 2. FaktorFaktor yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut Gibson (2003, p39), ada tiga perangkat variabel yang mempengaruhi perilaku dan
prestasi kerja atau kinerja, yaitu :
Variabel Individual, terdiri dari: kemampuan dan keterampilan, mental dan fisik, latarbelakang (keluarga, tingkat sosial), penggajian dan demografis (umur, asal-usul, jenis
kelamin).
Variabel Organisasional, terdiri dari: sumber daya, kepemimpinan, imbalan, strukturdesain pekerjaan.
Variabel Psikologis, terdiri dari: persepsi, sikap, kepribadian, belajar, motivasi.
Tiga faktor utama yang memengaruhi kinerja individu menurut Mathis dan Robert L (2006,
113) adalah kemampuan individu melakukan pekerjaan tersebut, tingkat usaha yang
dicurahkan dan dukungan organisasi.
-
5/26/2018 komunikasi yang efektif
5/22
5 | P e r a n a n K o m u n i k a s i y a n g E f e k t i f t e r h a d a p K i n e r j a K a r y a w a n
Dalam konteks pemerintahan sebagai sektor publik menurut Mahsun (2006) bahwa ada
beberapa aspek yang dapat dinilai kinerjanya :
1. Kelompok Masukan ( input ).2. Kelompok Proses ( Proccess ).3. Kelompok Keluaran ( Output ).4. Kelompok Hasil ( Outcome ).5. Kelompok Manfaat ( Benefit ).6. Kelompok Dampak ( Impact ).
2. 1. 3. Pengukuran Kinerja
Pengukuran suatu kinerja dapat dilakukan melalui media kuisioner yang diberikan kepada
para karyawan. Salah satu kuisioner yang dapat digunakan guna menganalisis kasus diatas
adalah kuisioner yang dikembangkan oleh Fisher, Richard T (2001), Role Stress The Type
A Behavior Pattern, and External Auditor Job Satisfaction and Performance,Behavior
Research and Accounting, ( Vol. 13. 164-176 ), adalah seberapa baik karyawan dapat
melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Memelihara kuantitas pekerjaan
2. Memelihara kualitas pekerjaan
3. Berkomunikasi secara lisan
4. Berkomunikasi secara tertulis
5. Menerima tanggung jawab dan mulai bertindak
6. Menggunakan keterampilan professional dan peduli dengan prestasi
7. Mengikuti kebijakan dan prosedur
8. Merencanakan dan mengorganisasikan pekerjaan
9. Dapat beradaptasi pada situasi yang berbeda atau baru
10. Bekerja sama dengan baik dengan 10 karyawan lain dalam perusahaan
11. Menghadapi pelanggan eksternal
12. Mengawasi karyawan lainnya
Sedangkan menurut Mangkunegara (2006) terdapat aspek-aspek standar pekerjaan yang
terdiri dari aspek kuantitatif dan aspek kualitatif meliputi :
-
5/26/2018 komunikasi yang efektif
6/22
6 | P e r a n a n K o m u n i k a s i y a n g E f e k t i f t e r h a d a p K i n e r j a K a r y a w a n
Aspek kuantitatif yaitu :
1. Proses kerja dan kondisi pekerjaan,2. Waktu yang dipergunakan atau lamanya melaksanakan pekerjaan,3. Jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan, dan4. Jumlah dan jenis pemberian pelayanan dalam bekerja
Aspek kualitatif yaitu :
1. Ketepatan kerja dan kualitas pekerjaan,2. Tingkat kemampuan dalam bekerja,3. Kemampuan menganalisis data/informasi, kemampuan/kegagalan menggunakan
mesin/peralatan, dan
4. Kemampuan mengevaluasi (keluhan/keberatan konsumen/masyarakat).
2. 2. Komunikasi
2. 2. 1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah saluran untuk melakukan dan menerima pengaruh mekanisme
perubahan, alat untuk mendorong mempertinggi motivasi dan juga perantara serta sarana
dimana kemungkinan suatu organisasi mencapai tujuannya. Perilaku manusia adalah cermin
yang paling sederhana, agar perilaku sesuai dengan tujuan organisasi., maka harus ada
kesesuaian antara keinginan karyawan dengan keinginan perusahaan. Pimpinan perusahaan
dalam melakukan selalu mengadakan komunikasi terhadap karyawan yang berwujud
pemberian perintah atau intruksi, bimbingan, penerangan, laporan dan sebagainya. Adapun
beberapa pendapat Para Ahli tentang pengertian komunikasi antara lain :
Soewarno Handaya Ningrat. Pengantar Ilmu
Studi Dan Manajemen.CV Haji Masagung, Jakarta, 1980, hal 94)
Komunikasi adalah proses interaksi atau hubungan saling pengertian satu sama lain antara
sesame manusia. Proses interaksi atau hubungan satu sama lain yang dikehendaki oleh
seorang dengan maksud agar dapat diterima dan dimengerti antara sesamanya.
-
5/26/2018 komunikasi yang efektif
7/22
7 | P e r a n a n K o m u n i k a s i y a n g E f e k t i f t e r h a d a p K i n e r j a K a r y a w a n
T. Hani Handoko, Manajemen, BPFE Yogyakarta, 1986,
hal 272)
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari
seseorang ke orang lain. Perpindahan pengertian tersebut melibatkan lebih dari sekedarkata-
kata yang digunakan dalam percakapan, tetapijuga ekspresi wajah, intonasi, titik putus tidak
hanya memerlukan transmisi data, tetapi bahwa tergantug pada ketrampilan- ketramilan
tertentu untuk membuat sukses pertukaran informasi.
Sukanto Reksohadiprojo. Organisasi perusahaan,
Edisi 11, BPFE, Yogyakarta, 1986,hal 176)
Komunikasi adalah usaha mendorong orang lain untuk menginterprestasikan pendapat seerti
apa yang dikehendaki oleh orang yang mempunyai pendapat tersebut serta diharapkan
diperoleh titik kesamaan untuk pengertian.
Dari pendapat-pendapat tersebut diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
komunikasi adalah proses interaksi atau hubungan saling pengertian satu sama lain antara
sesama manusia baik langsung maupun tidak langsung.
2. 2. 2. Fungsi Komunikasi
Komunikasi merupakan aktivitas yang menghubungkan antar manusia dan antar
kelompok dalam sebuah organisasi. Kalau berbicara tentang komunikasi organisasi maka
yang terbayang adalah peranan dan status dari setiap orang dalam organisasi, karena peranan
dan status itu juga menentukan cara seseorang berkomunikasi dengan orang lain.
Menurut Scott dan T.R. Mitchell (1976) komunikasi mempunyai empat fungsi dalam
organisasi, yakni: 1) kendali (kontrol/ pengawasan), 2) motivasi, 3) pengungkapan emosional,
dan 4) informasi. Sebenarnya banyak sekali hasil penelitian para ahli yang menemukan
fungsi komunikasi (pesan) dalam organisasi. Seperti pendapat Khan dan Katz yang
mengatakan ada empat fungsi utama yaitu: yang berkenaan dengan produksi, pemeliharaan,
penerimaan, dan pengelolaan organisasi.
Sementara Redding mengemukakan ada tiga alasan diperlukannya komunikasi dalam
organisasai yakni: Untuk pelaksanaan tugas-tugas dalam organisasi, untuk pemeliharaan, dan
-
5/26/2018 komunikasi yang efektif
8/22
8 | P e r a n a n K o m u n i k a s i y a n g E f e k t i f t e r h a d a p K i n e r j a K a r y a w a n
untuk kemanusiaan. Sedangkan menurut Thayer ada lima yaitu: untuk memberi informasi,
membujuk, memerintah, memberi instruksi, dan mengintegrasikan organisasi. Terakhir
Greenbaumn mengemukakan bahwa fungsinya adalah untuk mengatur, untuk melakukan
pembaruan, integrasi, memberikan informasi dan instruksi. Tidak satupun dari masing-
masing fungsi tersebut dilihat lebih penting dari pada fungsi lainnya.
Setiap organisasi mempunyai hirarkhi wewenang dan panduan formal yang harus
dipatuhi oleh para karyawannya. Komunikasi memberikan informasi yang diperlukan setiap
individu dan kelompok untuk membuat/ mengambil keputusan. Agar kinerja efektif masing-
masing kelompok perlu mempertahankan berbagai kontrol terhadap anggotanya, merangsang
dan memotivasi para anggota untuk bekerja, menyediakan sarana untuk mengungkapkan
emosi, dan mengambil keputusan. Dapat disimpulkan bahwa setiap interaksi komunikasi
dalam organisasi menjalankan satu atau lebih dari lima fungsi di atas.
2. 2. 3. Jaringan Komunikasi
Pola komunikasi Public Relations dalam suatu organisasi pada prinsipnya adalah
bahwa setiap bagian harus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak untuk mencapai
tujuannya. Setiap bentuk organisasi, pendekatan dalam melakukan kegiatan komunikasi yang
dipakai antara satu organisasi dengan organisasi lainnya, dimana mempunyai karakter yang
berbeda dan bervariasi. Untuk mencapai pola komunikasi yang efisien dan efektif dalam suatu
organisasi. Secara umum kegiatan Public Relations dapat berupaya untuk mengatur aktivitas
komunikasi menajemen melalui pola komunikasi yang dapat dikelompokan menjadi Internal
Communications dan Eksternal Communications baik itu dalam konteks saluran-saluran
komunikasi formal maupun informal.
Menurut Rosenblatt yang dikutip Yulianita dalam bukunya Dasar-dasar Public
Relations Komunikasi Internal adalah Komunikasi yang terjadi diantara orang-orang yang
berada di dalam suatu perusahaan. Menurut Brennan yang dikutip Effendy dalam bukunya
Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek bahwa Komunikasi Internal adalah : Pertukaran gagasan
diantara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan atau jawatan yang
menyebabkan terwujudnya perusahaan atau jawatan tersebut lengkap dengan struktur yang
khas (organisasi) dan pertukaran gagasan secara horizontal dan vertical didalam perusahaan
atau jawata yang menyebabkan pekerjaan berlangsung (operasi dan manajemen). (1984:122)
-
5/26/2018 komunikasi yang efektif
9/22
9 | P e r a n a n K o m u n i k a s i y a n g E f e k t i f t e r h a d a p K i n e r j a K a r y a w a n
Berdasarkan definisi diatas bahwa komunikasi Internal merupakan pertukaran gagasan
baik antara atasan dengan bawahan, atasan dengan atasan, bawahan dengan bawahan,
sehingga bisa terjalin kerjasama yang baik dengan seluruh karyawan.
Berdasarkan beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi
internal adalah komunikasi yang dilakukan oleh pimpinan kepada bawahannya dalam rangka
member instruksi. Pendapat Effendy dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,
Komunikasi Internal dibagi menjadi dua dimensi yaitu :
1. Komunikasi Vertikal
Komunikasi Vertikal maksudnya adalah Komunikasi dari pimpinan kepada bawahannya dan
dari bawahan kepada atasan.
Komunikasi ke BawahKomunikasi ke bawah menunjukkan arus pesan yang mengalir dari atas ke bawah.
Komunikasi ke bawah biasanya diberikan oleh pimpinan kepada bawahan atau kepada para
anggota organisasi dengan tujuan untuk memberikan pengertian mengenai apa yang harus
dikerjakan oleh para anggota sesuai dengan kedudukannya. Pesan-pesan tersebut dapat
dijalankan melalui kegiatan: Pengarahan, petunjuk, perintah, teguran, penghargaan, dan
keterangan umum. Menurut Lewis (dalam Arni, 2002), komunikasi ke bawah juga
dimaksudkan untuk merubah sikap, membentuk pendapat, mengurangi ketakutan, dan
kecurigaan yang timbul karena salah informasi, dan mempersiapkan anggota organisasi untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan. Komunikasi ke bawah ini dapat diberikan secara lisan,
tertulis, dengan gambar atau simbolsimbol, dalam bentuk surat edaran, pengumuman atau
buku-buku pedoman karyawan/anggota.
Komunikasi ke AtasKomunikasi ke atas adalah pesan yang mengalir dari bawah ke atas, yakni pesan yang
disampaikan oleh para anggota organisasi/ bawahan kepada pimpinan. Komunikasi ini
dimaksudkan untuk memberikan masukan, saran atau bahan-bahan yang diperlukan oleh
pimpinan agar pimpinan dapat melaksanakan fungsi dengan sebaik-baiknya. Selain itu
komunikasi ke atas ini juga menjadi saluran bagi para anggota/karyawan untuk
-
5/26/2018 komunikasi yang efektif
10/22
10 | P e r a n a n K o m u n i k a s i y a n g E f e k t i f t e r h a d a p K i n e r j a K a r y a w a n
menyampaikan pikiran, perasaan yang berkaitan dengan tugas-tugasnya. Hal ini dapat
dilakukan melalui kegiatan: pemberian laporan, pemberian saran/pendapat, baik secara lisan,
tertulis atau dengan menggunakan simbol dan gambar.
2. Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal atau mendatar terjadi diantara orang-orang yang mempunyai
kedudukan sederajat atau satu level. Pesan yang disampaikan biasanya berhubungan dengan
tugas-tugas, tujuan kemanusiaan, saling memberi informasi, penyelesaian konflik, dan
koordinasi. Koordinasi diperlukan untuk mencegah tendensitendensi, selain itu juga
dimaksudkan untuk memelihara keharmonisan dalam organisasi. Kegiatan ini dapat
dilakukan dengan cara; rapatrapat komite, interaksi informal, memo dan nota, dan lain-lain.
Komunikasi Horizontal yaitu Komunikasi secara mendatar, antara karyawan dengan
karyawan. (2003:123).
Jenis Komunikasi Internal menurut Effendy dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teori
dan Praktek ada dua jenis yaitu :
1. Komunikasi Personal yaitu Komunikasi antara dua orang dan dapat berlangsung dengan dua
cara antara lain komunikasi tatap muka dan komunikasi bermedia.
2. Komunikasi kelompok yaitu komunikasi antara seseorang dengan sekelompok orang dalam
situasi tatap muka. (2003:125).
Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa jenis komunikasi internal
dibagi menjadi dua yaitu komunikasi personal dan komunikasi kelompok.
A. Prinsipprinsip komunikasi Internal
Komunikasi dengan segala seginya merupakan hal yang sangat penting untuk
mendapatkan perhatian dari seluruh anggota organisasi baik pada tingkat pelaksanaan maupun
pada tingkat pimpinan. Ditinjau dari segi pembentukan prilaku administrasi yang diinginkan,
komunikasi memainkan peranan yang turut menentukan dan tidak dikatakan dominasi.
Demikan pentingnya komunikasi dalam usaha pimpinan mempengaruhi kegiatan, sikap dan
tingkah laku bawahannya, maka penting juga untuk diketahui oleh mereka yang menjadi
pimpian organisasi atau salah satu factornya yaitu bagaimana pimpinan dapat melaksanakan
komunikasi yang efektif agar dapat memempin pegawainya dengan berhasil.
-
5/26/2018 komunikasi yang efektif
11/22
11 | P e r a n a n K o m u n i k a s i y a n g E f e k t i f t e r h a d a p K i n e r j a K a r y a w a n
Pendapat Effendy dalam bukunya Psikologi Manajemen Dan Administrasi
menyatakan bahwa : Kemampuan komunikasi secara efektif bagi seorang manager erat
kaitannya dengan kepemimpinan yang berwibawa. Kalau seorang manager ingin memiliki
kepemimpinan yang efektif maka ia perlu mempunyai kemampuan berkomunikasi secara
efektif. (1989:134). Pendapat Suganda dalam bukunya Organisasi Komunikasi dan Teknik
Memberi Perintah , jalannya organisasi akan dipengaruhi oleh komunikasi karena apabila
komunikasi berjalan dengan baik maka akan mempermudah proses pencapaian tujuan
perusahaan / organisasi. berjalan dengan baik, maka akan mempengaruhi bahkan menghambat
pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Komunikasi ini merupakan alat penting guna menciptakan kerjasama dalam organisasi,
komunikasi akan memungkinkan setiap anggota organisasinya untuk saling membantu, saling
mengadakan interaksi dan saling mempengaruhi hingga organisasi tersebut tetap tegak. Hari
kerja tiap pimpinan sesungguhnya dipenuhi oleh berbagai macam bentuk organisasi, misalnya
memberikan perintah lisan, memberikan pengarahan, menerima informasi, laporan dan
sebagainya. (1981:57).
Berdasarkan uraian tersebut, dapat kita lihat bahwa komunikasi dapat menciptakan
kerjasama diantara pegawai atau anggota organisasi yaitu saling membantudan saling
mempengaruhi dalam upaya pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
B. Fungsi Komunikasi Internal
Pemimpin yang ingin berhasil dalam proses pencapaian tujuan organisasi harus dapat
memelihara dan menumbuhkan komunikasi didalam organisasi karena dengna adanya
komunikasi yang efektif, merupakan cara untuk mempengaruhi orang lain, sehingga mereka
mereka mengerti apa yang diperintahkan sehubungan dengan pelaksanaan komunikasi
yangbaik, pimpinan dalam memperhatikan prinsip-prinsip komunikasi yang efektif.
2. 2. 4. Hubungan Komunikasi Dengan Kinerja
Banyak ahli komunikasi yang memiliki kesamaan pandangan mengenai hubungan
antara proses komunikasi dan kinerja karyawan. Mereka bersepakat bahwa komunikasi
-
5/26/2018 komunikasi yang efektif
12/22
12 | P e r a n a n K o m u n i k a s i y a n g E f e k t i f t e r h a d a p K i n e r j a K a r y a w a n
efektif dan tingkat kinerja perkantoran berhubungan secara signifikan. Memperbaiki
komunikasi karyawan berarti memperbaiki kinerja karyawan. Pandangan tersebut
mengisyaratkan diterimanya konsep-konsep sebagai berikut:
- Komunikasi merupakan salah satu unsur penting yang menandai kehidupan di dalam suatu
perusahaan. Ketika karyawan itu berharap dapat bekerja dalam sebuah manajemen yang
efisien, maka di dalamnya mesti dilakukan langkah-langkah komunikasi internal secara
terencana.
- Komunikasi dapat digunakan untuk mengubah, mempertahankan, dan meningkatkan
kemajuan sebuah perusahaan.
Perusahaan yang berfungsi baik, ditandai oleh adanya kerjasama secara sinergis dan harmonis
dari berbagai komponen. Senantiasa terjadi komunikasi, kerjasama, saling koreksi, dan
terdapat sistem pembagian tugas antarkomponen tersebut.
Suatu peusahaan dikonstruksi dan dipelihara dengan komunikasi. Artinya, ketika proses
komunikasi antar komponen tersebut dapat diselenggarakan secara harmonis, maka
perusahaan tersebut semakin kokoh dan kinerja karyawan akan meningkat.
2. 2. 5. Pengukuran Komunikasi
Pengukuran komunikasi dapat dilakukan melalui media kuisioner yang diberikan kepada para
karyawan. Salah satu kuisioner yang dapat dipakai adalah kuisioner yang telah dikembangkan
olehNorman, Christine dan Anne S. Milner (1997), The Impact Organizational Memory on
Product Performance and Creativity,Journal of Marketing Research, 34 (February), 91-106.
Kuesioner ini menggunakan skala tujuh poin, yang berisi sebagai berikut :
1. Bilamana karyawan mempunyai masalah, mereka harus bertanya kepada orang yang telah
ditunjuk untuk menjawab.
2. Tidak ada keputusan mengambil tindakan sehingga atasan menyetujui keputusan.
3. Jika karyawan ingin mengambil keputusan sendiri, mereka akan segera dimarahi.
4. Mengikuti prosedur yang telah ditentukan untuk menyelesaikan pekerjaan terus menerus
diutamakan.
5. Karyawan harus bertanya kepada atasannya sebelum mereka mengerjakan sesuatu.
6. Keputusan apapun yang dibuat karyawan haru mendapat persetujuan oleh atasan.
-
5/26/2018 komunikasi yang efektif
13/22
13 | P e r a n a n K o m u n i k a s i y a n g E f e k t i f t e r h a d a p K i n e r j a K a r y a w a n
7. Tidak ada petunjuk khusus dan rinci berkaitan dengan apa yang harus dikerjakan oleh
karyawan.(R)
8. Dalam organisasi ini, setiap orang mempunyai pekerjaan tertentu dan jelas untuk
dikerjakan.
Kuisioner ini jelas menitikberatkan kepada proses komunikasi vertikal yang terjadi di dalam
sebuah organisasi atau perusahaan, serta menyinggung tentang proses terjadinya birokrasi di
dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
2. 3. Kerangka Pemikiran
Komunikasi adalah dasar dari setiap usaha antar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia
ingin membagi apa yang dirasakan dan diketahuinya. Sejak adanya peradaban manusia sampai
sekarang, komunikasi semakin terus berkembang. Dengan berkomunikasi, terjadi proses
penyesuaian diri manusia dengan lingkungannya agar dapat menyesuaikan dengan keadaan.
Sama halnya dengan organisasi mutlak dibutuhkan adanya komunikasi, karena suatu
organisasi mencakup kepentingan dua orang atau lebih yang saman diantaranya memerlukan
koordinasi untuk mendapatkan hal yang lebih baik.
Jelaslah bahwa komunikasi memegang peranan penting dalam berorganisasi dan pengelolaan
sumber daya yang dimiliki organisasi khususnya sumber daya manusia yang tidak dapat
dilepaskan dari kegiatan komunikasi. Salah satu dimensi dari komunikasi organisasi yang
memegang peranan penting dalam kelangsungan suatu organisasi adalah komunikasi vertical,
karena terciptanya suatu hubungan timbal balik antara atasan dengan bawahan.
Proses Komunikasi yang Efektif
Transmission of encoded message
trhrough media channels
Sumber : Argriris, 1994
NoiseIdea to be
sent
Encoded
idea
Idea
received
Decoded
idea
-
5/26/2018 komunikasi yang efektif
14/22
14 | P e r a n a n K o m u n i k a s i y a n g E f e k t i f t e r h a d a p K i n e r j a K a r y a w a n
Arus komunikasi secara vertikal dari atas ke bawah, pihak pimpinan memberikan instruksi,
petunjuk, informasi, penjelasan, penugasan dan hal lainnya kepada unit/kelompok
dibawahnya. Kemudian arus komunikasi dari bawah ke atas yaitu bawahan memberikan
laporan, pelaksanaan tugas, me mberikan saran, hingga pengaduan permasalahan dalam
organisasi.
Pelaksanaan komunikasi, pimpinan harus melaksanakan syarat-syarat komunikasi, sehingga
dapat mendorong sumber daya manusia yang ada searah lebih baik dalam melakukan tugasnya
dengan hasil yang optimal.
Kinerja dikatakan meningkat jika untuk memperoleh hasil yang maksimal diperlukan cara
kerja yang paling mudah, waktu singkat, alat teknologi yang diperlukan sehingga sasaran atau
tujuan yang diharapkan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan uraian
diatas, dapat diartikan bahwa fungsi komunikasi vertical dapat berpengaruh positif terhadap
peningkatan kinerja pegawai dan organisasi.
Komunikasi
Efektif
Peningkatan
Kinerja
Menurut Jalaluddin dalam
bukunya Psikologi
Komunikasi (2008:13)
menyebutkan, komunikasi
yang efektif ditandai dengan
adanya pengertian, dapat
menimbulkan kesenangan,
mempengaruhi sikap,meningkatkan hubungan
sosial yang baik, dan pada
akhirnya menimbulkan suatu
tidakan.
Prestasi kerja adalah sesuatu
yang dikerjakan seseorang
atau sekelompok kerja yang
ditinjau berdasarkan
kemampuan dan ketepatan
waktu dalam menyelesaikan
pekerjaan dan akan
mempengaruhi terhadap
peningkatan jenjang karier.
Sedarma anti 1996:145
-
5/26/2018 komunikasi yang efektif
15/22
15 | P e r a n a n K o m u n i k a s i y a n g E f e k t i f t e r h a d a p K i n e r j a K a r y a w a n
2. 4. Hipotesis
Hipotesis yang dapat diambil dari uraian diatas adalah diduga keberhasilan suatu kinerja dari
sebuah perusahaan sangat tergantung oleh proses komunikasi yang dilakukan. Dapat
disimpulkan bahwa komunikasi yang efektif memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja
karyawan dalam suatu perusahaan.
-
5/26/2018 komunikasi yang efektif
16/22
16 | P e r a n a n K o m u n i k a s i y a n g E f e k t i f t e r h a d a p K i n e r j a K a r y a w a n
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Dilihat dari jenisnya penelitian ini tergolong penelitian survey dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif, merupakan pendekatan keputusan yang menggunakan angka. Angka mempunyai peranan
yang sangat penting dalam pembuatan, penggunaa dan pemecahan model kuantitatif. Pemecahan
masalah menggunakan model kuantitatif sangat menarik, karena hasil pemecahannya dipergunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan. Karenanya model kuantitatif dapat dipandang sebagai model
keputusan.
Jenis penelitian menurut tingkat eksplanasi (penjelasan), penelitian ini dapat dikaji menurut
tingkatnya yang didasarkan kepada tujuan dan objeknya. Pada tingkat eksplanasi penelitian termasuk
kedalam penelitian asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih untuk
melihat pengaruh atau peranannya, yaitu Peranan Komunikasi yang Efektif dalam Meningkatkan
Kinerja Karyawan.
3. 2 Populasi dan Sampel
Pada Research Output yang peneliti buat ini tidak menampilkan Populasi dan Sampel, dikarenakan
Research Output ini hanya sebagai syarat lulusnya mata kuliah Metodologi Penelitian. Disamping itu
keterbatasan waktu dan pengetahuan, juga menjadi faktor penyebabnya.
3. 3 Operasionalisasi Variabel
Perumusan masalah dari penelitian ini yaitu : Peranan Komunikasi yang Efektif dalam Meningkatkan
Kinerja Karyawan.
Setiap penelitian dibutuhkan adanya penjabaran variabel-variabel yang masih berbentuk konsep-
konsep abstrak agar didapat suatu bentuk yang lebih nyata. Proses tersebut dinamakan operasionalisasi
variabel.
-
5/26/2018 komunikasi yang efektif
17/22
17 | P e r a n a n K o m u n i k a s i y a n g E f e k t i f t e r h a d a p K i n e r j a K a r y a w a n
Untuk memperjelas operasional variabel yang didapat dalam judul penelitian, maka peneliti
mengemukakan definisi operasionalisasi variabel sebagai berikut :
Variabel X : Fungsi Komunikasi Vertikal
1. Peranan atau Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan pada seseorang sesuai dengan
posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun secara informal. Peran didasarkan pada
preskripsi ( ketentuan ) dan harapan peran yang menerangkan apa yang individu-individu harus
lakukan dalam suatu situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan-harapan mereka sendiri atau
harapan orang lain menyangkut peran-peran tersebut. ( Friedman, M, 1998 : 286 )
2. Komunikasi Efektif , Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi (2008:13)
menyebutkan, komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan
kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya
menimbulkan suatu tidakan.
Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur Komunikasi adalah kuisioner yang telah
dikembangkan oleh Norman, Christine dan Anne S. Milner (1997), The ImpactOrganizational Memory on Product Performance and Creativity,Journal of Marketing
Research, 34 (February), 91-106. Kuesioner ini menggunakan skala tujuh poin, yang berisi
sebagai berikut :
1. Bilamana karyawan mempunyai masalah, mereka harus bertanya kepada orang yang telah
ditunjuk untuk menjawab.
2. Tidak ada keputusan mengambil tindakan sehingga atasan menyetujui keputusan.
3. Jika karyawan ingin mengambil keputusan sendiri, mereka akan segera dimarahi.
4. Mengikuti prosedur yang telah ditentukan untuk menyelesaikan pekerjaan terus menerus
diutamakan.
5. Karyawan harus bertanya kepada atasannya sebelum mereka mengerjakan sesuatu.
6. Keputusan apapun yang dibuat karyawan haru mendapat persetujuan oleh atasan.
7. Tidak ada petunjuk khusus dan rinci berkaitan dengan apa yang harus dikerjakan oleh
karyawan.(R)
8. Dalam organisasi ini, setiap orang mempunyai pekerjaan tertentu dan jelas untuk
dikerjakan.
-
5/26/2018 komunikasi yang efektif
18/22
18 | P e r a n a n K o m u n i k a s i y a n g E f e k t i f t e r h a d a p K i n e r j a K a r y a w a n
Kuisioner ini jelas menitikberatkan kepada proses komunikasi vertikal yang terjadi di dalam
sebuah organisasi atau perusahaan, serta menyinggung tentang proses terjadinya birokrasi di
dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
Variabel Y : Kinerja Karyawan
Bambang Guritno dan Waridin (2005), Kinerja Karyawan merupakan perbandingan hasil kerja yang
dicapai oleh karyawan dengan standar yang telah ditentukan.
Indikator yang dapat digunakan sebagai pengukur suatu kinerja adalah salah satunya melalui kuisioner
yang dikembangkan oleh Fisher, Richard T (2001), Role Stress The Type A Behavior Pattern, andExternal Auditor Job Satisfaction and Performance,Behavior Research and Accounting, ( Vol. 13.
164-176 ), adalah seberapa baik karyawan dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Memelihara kuantitas pekerjaan
2. Memelihara kualitas pekerjaan
3. Berkomunikasi secara lisan
4. Berkomunikasi secara tertulis
5. Menerima tanggung jawab dan mulai bertindak
6. Menggunakan keterampilan professional dan peduli dengan prestasi
7. Mengikuti kebijakan dan prosedur
8. Merencanakan dan mengorganisasikan pekerjaan
9. Dapat beradaptasi pada situasi yang berbeda atau baru
10. Bekerja sama dengan baik dengan 10 karyawan lain dalam perusahaan
11. Menghadapi pelanggan eksternal
12. Mengawasi karyawan lainnya
Sebagai tambahan referensi, sistem pengukuran suatu kinerja karyawan menurut Mangkunegara
(2006) meliputi :
Aspek kuantitatif yaitu :5. Proses kerja dan kondisi pekerjaan,6. Waktu yang dipergunakan atau lamanya melaksanakan pekerjaan,7. Jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan, dan8. Jumlah dan jenis pemberian pelayanan dalam bekerja
-
5/26/2018 komunikasi yang efektif
19/22
19 | P e r a n a n K o m u n i k a s i y a n g E f e k t i f t e r h a d a p K i n e r j a K a r y a w a n
Aspek kualitatif yaitu :5. Ketepatan kerja dan kualitas pekerjaan,6. Tingkat kemampuan dalam bekerja,7. Kemampuan menganalisis data/informasi, kemampuan/kegagalan menggunakan
mesin/peralatan, dan
8. Kemampuan mengevaluasi (keluhan/keberatan konsumen/masyarakat).Dari Operasionalisasi variabel inilah peneliti dapat memberikan kuisioner sebagai media
pengumpulan data
3. 4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan salah satu unsur atau komponen utama dalam melakukan riset (
Penelitian ), artinya tanpa data tidak akan ada riset dan data dipergunakan dalam suatu riset merupakan
data yang harus benar, jika diperoleh data yang tidak benar maka akan menghasilkan informasi yang
salah.
Pengumpulan data merupakan suatu langkah dalam metode ilmiah melalui prosedur sistemik, logis
dan proses pencarian data yang valid, yang diperoleh secara langsung untuk keperluan analisis dan
pelaksanaan pembahasan suatu riset secara benar dan menemukan kesimpulan memperoleh jawaban
dan sebagai upaya untuk memecahkan suatu persoalan yang dihadapi oleh peneliti.
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Studi Kepustakaan, yakni dibutuhkan untuk memperkuat data terutama sebagai acuan pengecekan
ulang untuk kebenaran pengamatan. Selain itu juga membaca dan mempelajari buku serta dokumentasi
lainnya dan mengutip pendapat-pendapat para ahli yang berhubungan dengan masalah yang sedang
diteliti.
2. Studi Lapangan, yaitu teknik penelitian data dengan penelitian langsung pada objek yang akan
diteliti dengan cara-cara sebagai berikut :
a Observasi non partisipan, yaitu pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung ke
objek penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan daftar Check List.
-
5/26/2018 komunikasi yang efektif
20/22
20 | P e r a n a n K o m u n i k a s i y a n g E f e k t i f t e r h a d a p K i n e r j a K a r y a w a n
b. Angket ( Quesioner ), merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Untuk
mengukur skala ini digunakan skala likert masingmasing Pertanyaan diberi Skor 1 sampai 5 dengan
bobot masing-masing pertanyaan sebagai berikut:
A. Jawaban a Sangat Setuju (SS) dengan nilai 5
B. Jawaban b Setuju (S) dengan nilai 4
C. Jawaban c RaguRagu (R) dengan nilai 3
D. Jawaban d Tidak Setuju ( TS) dengan nilai 2
E. Jawaban e Sangat Tidak Setuju ( STS) dengan nilai 1
3. 5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yaitu proses penyederhanaan atau pengumpulan data kedalam bentuk yang lebih
mudah untuk dibaca, menggambarkan, dan mendeskripsikan masalah yang diteliti menyangkut
bagaimana cara dan alat penelitian.
Analisa data yang digunakan adalah analisa regresi, akibat dari adanya regresi menunjukkan adanyakearah rata-rata dari hasil yang sama pengukuran berikutnya, yaitu digunakan unuk analisis statistik
yang digunakan dalam mengembangkan suatu persamaan untuk meramalkan suatu variabel dari kedua
yang telah diketahui.( Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian,Rineka Cipta , 2002, hal 264.)
Dalam penelitian ini menggunakan regresi sederhana dengan persamaan sebagai berikut:
Y= a+bX
Keterangan:
Y: Variabel terikat
X: Variabel bebas
a : intersep atau pemotongan Y terhadap garis regresi
b : koefisien regresi atau x.
uji t (t-test) untuk mengetahui variabel bebas yang diukur mempunyai pengaruh terhadap variabel
terikatnya, maka di gunakan t hitung dengan rumus sebagai berikut :
-
5/26/2018 komunikasi yang efektif
21/22
21 | P e r a n a n K o m u n i k a s i y a n g E f e k t i f t e r h a d a p K i n e r j a K a r y a w a n
t hitung =
Dimana :
b : koefisien regresi parsial
Se : standard error koefisien regresi
-
5/26/2018 komunikasi yang efektif
22/22
22 | P e r a n a n K o m u n i k a s i y a n g E f e k t i f t e r h a d a p K i n e r j a K a r y a w a n
DAFTAR PUSTAKA
Lubis, Peran Komunikasi dalam Organisasi. Jurnal Harmoni Sosial, Januari 2008, Volume
II, No. 2
Nurrohim, Hassa & Lina Anatan,Efektivitas Komunikasi Dalam Organisasi. Jurnal
Manajemen, Vol.7, No.4, Mei 2009
Aryanti, Nel, Membentuk Komunikasi Efektif Dalam Dunia Kerja. Jurnal Ilmiah
Manajemen & Bisnis, Vol. 02 No. 01 April 2002
Jannah, Royhatul,Fungsi Komunikasi Vertikal Dalam Meningkatkan Produktifitas KerjaPegawai Di PT. Telkom, Tbk. Kandatel Bandung. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pasundan, Bandung 2010
Masud, Fuad, SurvaiDiagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi.Universitas
Diponegoro.
www.rastika.com/2013/04/pengertian komunikasi menurut para ahli.html
http://definisiahli.blogspot.com/2013/05/ definisi kinerja menurut ahli tika.html
http://www.rastika.com/2013/04/%20pengertian%20komunikasi%20menurut%20para%20ahli.htmlhttp://www.rastika.com/2013/04/%20pengertian%20komunikasi%20menurut%20para%20ahli.htmlhttp://www.rastika.com/2013/04/%20pengertian%20komunikasi%20menurut%20para%20ahli.htmlhttp://definisiahli.blogspot.com/2013/05/%20definisi%20kinerja%20menurut%20ahli%20tika.htmlhttp://definisiahli.blogspot.com/2013/05/%20definisi%20kinerja%20menurut%20ahli%20tika.htmlhttp://definisiahli.blogspot.com/2013/05/%20definisi%20kinerja%20menurut%20ahli%20tika.htmlhttp://definisiahli.blogspot.com/2013/05/%20definisi%20kinerja%20menurut%20ahli%20tika.htmlhttp://www.rastika.com/2013/04/%20pengertian%20komunikasi%20menurut%20para%20ahli.html