Komunikasi terapeutik pada pasien jiwa

26
KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN JIWA LIA NOVIANTY, S.KEP,NS

Transcript of Komunikasi terapeutik pada pasien jiwa

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN JIWA

LIA NOVIANTY, S.KEP,NS

DEFINISI KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Komunikasi terapeutik Kemampuan a/ keterampilan

perawat u/ membantu klien beradaftasi thdp stress,

mengatasi gangguan psikologis & bljr bagaimana

b’hubungan dgn org lain

TUJUAN KOMUNIKASI PADA PASIEN JIWA

M’bantu pasien u/ memperjelas & mengurangi beban perasaan

& pikiran serta dpt mengambil tindakan u/ mengubah situasi

yg ada bila pasien percaya pdhl yg diperlukan

Mengurangi keraguan, membantu dlm hal mengambil

tindakan yg efektif dan m’pertahankan kekuatan egonya

Mempengaruhi org lain, lingkungan fisik & dirinya sendiri.

Komunikasi terapeutik

Sesuai masalahpasien

TRIK KETIKA HARUS BERKOMUNIKASI DENGAN PENDERITA GANGGUAN JIWA

Pada pasien halusinasi perbanyak aktivitas komunikasi, baik meminta klien berkomunikasi dgn klien lain maupun dgn perawat, pasien halusinasi t’kadang menikmati dunianya & harus sering dialihkan dengan aktivitas fisik.

Pada pasien harga diri rendah harus banyak diberikan reinforcement

CONT..

Pasien menarik diri sering dilibatkan dlm aktivitas a/

kegiatan yg bersama – sama, ajari dan contohkan cara

berkenalan & berbincang dgn klien lain, beri penjelasan

manfaat berhubungan dgn org lain dan akibatnya jika dia

tidak mau berhubungan dll.

Pasien perilaku kekerasan, khusus pada pasien perilaku

kekerasan maka harus direduksi atau ditenangkan dgn

obat – obatan sblm kita support dgn terapi lain, jika

pasien masih mudah mengamuk maka perawat dan pasien

lain bisa menjadi korban.

PASIEN DGN PERILAKU KEKERASAN

SP1 Identifikasi penyebab, tanda dan gejala serta akibat

perilaku kekerasan Latih cara fisik 1: tarik nafas dalam Masukkan dalam jadwal harian pasien

SP2 Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1) Latih cara fisik 2: pukul kasur/bantal

CONT..

SP3 Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1 dan SP2) Latih secara social/verbal Menolak dengan baik Meminta dengan baik Mengungkapkan dengan baik

CONT..

SP 4 Evaluasi kegiatan yang lalu ( SP1,2&3) Latih secara spiritual

BerdoaSholat

SP 5 Evaluasi kegiatan yang lalu ( SP1,2,3&4) Latih patuh obat

Minum obat secara teratur dengan prinsip 5B

Susun jadwal minum obat secara teratur

CONTOH KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Fase orientasi a. Salam terapeutik “ Ass, nama saya Zainal, saya mahasiswa Akper STIKes yg akan

merawat bapak selama seminggu mulai jam 7.30 s/d 14.00 setiap hari, nama bapak siapa ?, senang dipanggil apa ?

b. Evaluasi/validasi “Bagaimana perasaan bapak hari ini ? apa bapak sudah mandi ?

  c. Kontrak Topik        : bagaimana kalau kita bincang-bincang tentang hal-

hal yang menyebabkan bapak marah” Tempat    : mau dimana kita bercakap-cakap ? bagaimana

kalau ruangan perawat ? Waktu      : Mau berapa lama pak ? bagaimana kalau 10

menit ?

CONT...

Fase Kerja Apa yang membuat bapak memecahkan jendela

di rumah ? Apakah ada yang membuat bapak kesal ? Apakah sebelumnya bapak pernah marah ? Apa penyebabnya ? sama dengan yang

sekarang ? Baiklah jadi ada …..(sebutkan) penyebab bapak

…. marah-marah baiklah bagaimana kalau saya ajarkan cara

mengontrol marah dengan menarik napas dalam

CONT..

Fase Terminasia. Evaluasi Subyektif “ bagaimana perasaan bapak… setelah kita

berbincang-bincang?”

b. Evaluasi Obyektif “ Coba sebutkan 3 penyebab bapak… marah-

marah!”

Rencana Tindak lanjut “ Baiklah, waktu kita sudah habis, nanti

bapak….coba lagi mengingat penyebab marah yang belum kita bicarakan. Dan ketika bapak marah bapak coba atasi dgn tehnik napas dalam ya”

CONT..

Kontrak Topik        : Nanti akan kita bicarakan perasaan

bapak pada saat marah dan cara marah yang biasa bapak lakukan.

Tempat    : mau dimana kita diskusi ? bagaimana kalau di ruang tamu ? Bapak mau?          

Waktu      : kira-kira 30 menit lagi dari sekarang kita ketemu ya pak, Ass. Alaikum Wr.Wb, Sampai nanti.

KOMUNIKASI TERAPEUTIKPADA PASIEN PENYAKIT

KRONIS

DEFINISI PENYAKIT KRONIS Penyakit kronik adalah suatu penyakit yang

perjalanan penyakit berlangsung lama sampai bertahun-tahun, bertambah berat, menetap dan sering kambuh.

Penyakit kronis suatu kondisi medis atau masalah kesehatan yang berkaitan dengan gejala gejala atau kecacatan yang membutuhkan penatalaksanaan jangka panjang, sebagian dari penatalaksanaan ini mencakup belajar untuk hidupdengan gejala kecacatan, sementara itu pula ada yang menghadapi segala bentuk  perubahan identitas yang di akibatkan oleh penyakit

FASE KEHILANGANPADA PENYAKIT KRONIS

DAN CARA B’KOMUNIKASINYA

FASE DENIAL

a. Reaksi pertama adalah syok, tidak mempercayai kenyataan b. Verbalisasi;” itu tidak mungkin”, “ saya tidak percaya itu terjadi ”. c. Perubahan fisik; letih, lemah, pucat, mual, diare, gangguan pernafasan

Bagi individu a/ keluarga yg mengalami penyakit kronis, akan terus menerusmencari informasi.

Teknik komonikasi yang di gunakan :a. Memberikan kesempatan untuk menggunakan koping

yang kontruktif dalam menghadapi kehilangan dan kematian Selalu berada di dekat klien

b. Pertahankan kontak mata

FASE ANGER / MARAHa. Marah diproyeksikan pada orang lain b. Reaksi fisik; muka merah, nadi cepat,

gelisah, susah tidur, tangan mengepal c. Perilaku agresif.d. menolak pengobatan, dan menuduh

perawat ataupun dokter tidak becus

Teknik komonikasi yang di gunakan

Memberikan kesempatan pada pasien untuk mengekspresikan perasaannya

Hearing.. hearing.. dan hearing..

FASE BERGAINING (TAWAR MENAWAR)

Apabila individu sudah mampu mengungkapkan rasa marahnya secara intensif, maka ia akan maju pada fase tawar menawar dgn memohon kemurahan tuhan. Respon ini sering dinyataka dengan kata kata

“ kalau saja kejadian ini bisa di tunda, maka saya akan selalu berdoa”

 apabila proses berduka ini di alami keluarga, maka pernyataan seperti ini sering di jumpai...

“kalau saja yang sakit bukan anak saya”

Teknik komonikasi yang di gunakan Memberi kesempatan kepada pasien untuk

menawar/ Menanyakan kepada apa yang pasien inginkan

FASE DEPRESI Individu fase ini sering menunjukkan

sikap antara lain menarik diri, tdk mau berbicara, kadang2 bersikap sbg pasien yg sangat baik & menurut. Atau dgn ungkapan yg menyatakan keputus asaan, perasaan tdk berharga.

Gejala fisik yg sering di perlihatkan menolak makan, susah tidur, letih.

Teknik komonikasi yang di gunakan Jangan mencoba menenangkan klien

Biarkan klien dan keluarga mengekspresikan kesedihannya

FASE ACCEPTANCE a. Pikiran pada objek yang hilang

berkurang b. Verbalisasi ;” apa yang dapat saya

lakukan agar saya cepat sembuh”, “ yah, akhirnya saya harus operasi “

apabila individu ttp berada pada salah satu fase & tdk sampai pada fase penerimaan. Jika mengalami kehilangan lagi sulit baginya masuk pada fase penerimaan.

Teknik komonikasi yang di gunakan perawat

meluangkan waktu untuk klien dan sediakan waktu untuk mendiskusikan perasaan keluarga terhadap kematian pasien

MENYAMPAIKAN BERITA BURUKPERSIAPAN Pahami diri sendiri sbg perawat dan siapkan diri kita dgn

berbagai macam informasi Dalam menyampaikan berita buruk lebih baik bertemu

lgsg dgn org yg kita tuju menyediakan tempat duduk bagi perawat, dokter dan

org yg akan di ajak bicara duduk dan tampakkan bahwa anda memberikan

perhatian dan tdk dlm keadaan tergesa gesa. Cegah berbicara sambil berlari a/ di tempat yg tdk

semestinya misal : koridor rumah sakit yg banyak org. Beritahukan rekan anda bahwa anda tdk bisa di ganggu

selagi anda menyampaikan berita kepada pasien. Atur suara agar anda terlihat normal, tidak erogi atau

bergetar 

CO NT...

Membuat hubungan  Buatlah percakapan awal, walaupun anda mengira bahwa org yg

akan anda ajak  bicara sudah memiliki firasat apa yg akan anda sampaikan.

Beberapa tugas penting di awal ; Percakapan awal Perkenalkan diri anda dan org yg bersama anda Kaji status resipien ( org yg anda tuju u/ di kabarkan dgn kabar buruk) Tanyakan kabar a/ kenyamanan dan kebutuhannya. Anda harus mengkaji ttg pemahaman resipien thdp situasi Hal ini

akan membantu perawat dlm membuat transisi dlm menyampaikan kabar  buruk dan akan membantu perawat dlm mengkaji persepsi pasien thdp keadaan.

“mengapa tes itu di lakukan..?”

CONT..

Berbagi cerita  Ada kiasan bahwa kabar buruk adlh seperti bom.

Yang radiasinya akan mengenai semua yg ada lingkungannya. Bicara pelan Berikan peringatan awal

“ saya takut saya mempunyai kabar yang kurang baik untuk anda...”

Sampaikan berita yg akan di sampaikan, jika itu adalah suatu diagnosa, minta dokter u/ menyampaikannya langsung.

Kalimat hendaknya singkat dan beberapakalimat pendek saja.

CONT..

Akibat dari berita  Tunggu reaksi smp tenang Misal : menangis, pingsan dll Liat dan berikan respon sebagai tanda empati Dan perawat bisa

menyampaikan

“ saya paham, hal ini sulit bagi anda. Apa yang ada dalam pikiran anda saat ini?”

 Ikuti dan perhatikan resipien selanjutnya Anda dapat membantu resipien agar dapat menguasai kontrol dengan menanyakan

“ apakah anda membutuhkan informasi baru atau kita bisa bicara nanti? “

Sering kali perawat merasa berat hati & merasa stres ketika menyampikan brita buruk. Oleh karna itu berbagi pengalaman & perasaan thdp teman sejawat sangat di perlukan dan bisa sbga support system bagi diri anda sendiri u/ menenangkan diri dgn bermeditasi dan berdoa