Komunikasi Terapeutik Dalam Pelayanan Keperawatan Jiwa

28
Presented By: AKBAR HARISA

description

Keperawatan UNHAS

Transcript of Komunikasi Terapeutik Dalam Pelayanan Keperawatan Jiwa

Presented By:

AKBAR HARISA

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini,mahasiswa diharapkan mampu:• Melakukan komunikasi secara terapeutik

selama memberikan asuhan keperawatan kepada individu

• Menjelaskan prinsip dan teknik komunikasi pada saat perawat melakukan interaksi dengan individu.

• Melakukan sikap dalam berkomunikasi terapeutik.

• Melakukan penerapan komunikasi terapeutik.

• Melaksanakan strategi pelaksanaan dalam komunikasi terapeutik.

Definisi• Komunikasi merupakan komponen dasar

dari hubungan antar manusia, meliputi pertukaran informasi, perasaan, pikiran & perilaku antara 2 orang/lebih.

• Mempunyai 2 tujuan: - Pertukaran informasi- Mempengaruhi orang lain dan

merubah perilaku

Definisi Komunikasi Terapeutik

• Komunikasi terapeutik: suatu pengalaman bersama antara perawat-klien yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah klien & mempengaruhi perilaku klien

Definisi Komunikasi Terapeutik

• Komunikasi terapeutik: terjadi dengan tujuan menolong klien dan difokuskan untuk kesembuhan klien yang dilakukan orang-orang profesional dengan pendekatan personal

Tujuan Komunikasi Terapeutik

• Membantu klien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran

• Mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil tindakan yang efektif

• Mempengaruhi orang lain dalam hal peningkatan kesehatan

• Mempererat hubungan atau interaksi antara klien dengan terapis dalam rangka membantu penyelesaian masalah klien

Sikap dalam Berkomunikasi Terapeutik

GERAKAN/SIKAP

TUBUH JARAK SENTUHAN DIAM VOLUME DAN NADA SUARA

Gerakan/Sikap Tubuh:1. Berhadapan2. Ekspresi wajah3. Tersenyum4. Kontak mata5. Tidak melipat tangan6. Tidak menyilangkan kaki7. Tidak memasukkan tangan ke kantong8. Sedikit membungkuk

Jarak:- Pribadi : 50 – 120 cm- Sosial : 275 – 365 cm

Sentuhan:- Bersalaman- Menepuk bahu- Mengangkat jempol- Teput tangan- Memegang tangan pasien yang sedang

sedih

Hati-hati; tidak tepat untuk: Klien Curiga & Korban aniaya

Diam

–Mendengar aktif–Kontak mata Cocok untuk klien isolasi sosial, memberi kesempatan berfikir

Volume dan Nada Suara

Untuk lansia: volume suara tinggi, nada rendah

Untuk Perilaku Kekerasan: volume dan nada rendah, tegas

TEKNIK KOMUNIKA

SI TERAPEUTI

K

1. MENDENGAR (LISTENING)☺ Dasar utama☺ Dengan mendengar tahu

perasaan Klien☺ Klien > bicara☺ Pendengar aktif:

1. Kontak mata2. Menunjukkan: perhatian, motivasi3. Sikap empati, wajar dan bertanya4. Tidak menyela pembicaraan5. Melawan prasangka sendiri

TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK

2. Pertanyaan terbuka (Broad Opening)

Contoh:

- Apa yang sedang saudara pikirkan?

- Apa yang akan kita bicarakan hari

ini?

: Gambaran bebas memilih

Mendorong & menguatkan dengan

cara listening, atau

- Saya mengerti

- O – O – O - O

TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK

3. Mengulang (Restating)Mengulang pokok pikiran yang diungkapkan Mengulang sebagianGuna : - indikasi mengikuti

- menguatkan ungkapan klien4. Klarifikasi

Dilakukan bila: perawat ragu, tidak jelas, tidak dengar, klien malu, bicara tidak lengkap.Contoh: dapatkah anda jelaskan kembali tentang… untuk menjelaskan ide-ide perasaan, persepsi antara perawat & klien.

TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK

5. Refleksia. Refleksi isi - Validasi apa yang didengar

- Klarifikasi ide yang diekspresikan

klien & memvalidasi pengertian perawat & klien

b. Refleksi perasaan- Respon pada perasaan klien

terhadap isi- Agar klien tahu & menerima

perasaannya

TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK

6. Memfokuskan- Membantu klien bicara pada topik

yang penting- Menjaga pembicaraan tetap

menuju tujuan- Untuk > spesifik, > jelas, fokus pada

realitas• Membagi persepsi

- Meminta pendapat Klien tentang apa yang Perawat pikir & rasa

- Cara untuk minta umpan balik & memberi informasi

Contoh: Anda tertawa, tetapi saya rasa anda marah pada saya

TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK

8. Identifikasi “Tema”Latar belakang/isu/masalah yang dialami Klien yang muncul selama percakapan.Guna: percakapan, pengertian & eksplorasi masalah yang pentingContoh:

Saya lihat dari semua hubungan yang anda jelaskan, anda telah disakiti.

Apakah ini latar belakang masalahnya?

TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK

9. DiamDiam tapi mendengar, memberi sokongan, pengertian, & penerimaan, memberi kesempatan berpikir, memotivasi klien bicara

TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK

10.InformingMemberi informasi/ fakta untuk pendidikan kesehatan

11. Saran/ suggestionMemberi alternatif ide untuk pemecahan masalah, dipakai pada fase kerja (sudah ada saling percaya) tidak tepat pada fase permulaan hubungan

PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Tahapan komunikasiterapeutik:1. Tahap pra interaksi2. Tahap perkenalan/

orientasi3. Tahap kerja4. Tahap terminasi

Tahap Pra Interaksi

Perawat perlu: - Mengevaluasi diri - Menetapkan

perkembangan interaksi dengan klien- Mempersiapkan rencana interaksi

Tahap Perkenalan/Orientasi

Perawat perlu: Memberi salam Mengevaluasi kondisi

klien Menyepakati

pertemuan/kontrak Melengkapi kontrak Menyepakati masalah

klien Memvalidasi rencana

yang telah ditetapkan mengevaluasi hasil

tindakan yang lalu

Tahap Kerja

Merupakan inti hubungan perawat-klien yang terkait

erat dengan pelaksanaan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai

Tahap Terminasi

Merupakan akhir dari setiap pertemuan perawat dan klien.

☺Terbagi menjadi 2: - Terminasi sementara: akhir

dari tiap pertemuan perawat & klien

- Terminasi akhir: terjadi jika

klien & keluarganya telah mampu menyelesaikan masalahnya.

Terminasi sementara:1. Evaluasi

2. Tindak lanjut 3. Kontrak yang akan datangTerminasi akhir: 1. Evaluasi 2. Tindak lanjut 3. Eksplorasi perasaan

TUGAS PERAWAT PADA SETIAP FASE PROSES BERHUBUNGAN

FASE TUGAS PERAWAT Prainteraksi Eksplorasi perasaan, fantasi, dan ketakutan diri

Aanalisa kekuatan kelemahan professional diri Dapatkan data tentang klien jika mungkin Rencanakan pertemuan pertama

Perkenalan/Orientasi Tentukan alas an klein minta pertolongan Bina rasa percaya, penerimaan dan komunikasi terbuka Rumuskan kontrak bersama Ekplorasi pikiran, perasaan dan perbuatan klien

Kerja Eksplorasi stressor yang tepat Dorong perkembangan kesadaran diri klien dan pemakaian

mekanisme koping yang konstruktif Atasi penolakan perilaku adaptif

Terminasi Ciptakan realitas perpisahan Bicarakan proses terapi dan pencapaian tujuan Saling mengeksplorasi perasaan penolakan dan kehilangan, sedih,

marah, dan perilaku lain. * Sumber Stuart G. W., dan Sundeen, S. J., 1987

STRATEGI PELAKSANAAN DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIKA.PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi Klien 2. Diagnosa Keperawatan 3. Tujuan Khusus (TUK) 4. Intervensi Tindakan Keperawatan

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKASANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN •Orientasi:

– Salam: ……………– Evaluasi/validasi: ………………….– Kontrak: topik, waktu, tempat ………

•Kerja:

•Terminasi:– Evaluasi subyektif: …………………– Evaluasi obyektif: ………………….– RTL: ………………….– Kontrak YAD: topik, waktu, tempat……..

THANK YOU!