KOMUNIKASI MASSA

26
KOMUNIKASI MASSA

description

KOMUNIKASI MASSA. Definisi. Breitner : Pesan yang dikomunikasikan lewat media massa Jalaludin Rahmat Jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak Pool - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of KOMUNIKASI MASSA

Page 1: KOMUNIKASI  MASSA

KOMUNIKASI MASSA

Page 2: KOMUNIKASI  MASSA

Breitner :Pesan yang dikomunikasikan lewat media massa Jalaludin Rahmat

Jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayakPool

Komunikasi yang berlangsung interposed ketika sumber dan penerima tidak terjadi kontak secara langsung, pesan komunikasi melalui media massa

Definisi....Definisi....

Page 3: KOMUNIKASI  MASSA

Unsur komunikasi massa....Unsur komunikasi massa....

WhoKomunikator : Lembaga, organisasi, instituzionalized personSays what

Publicy, rapid, transientWhich channel

mediaTo whom

Komunikan : intended audience, un intended audienceKarakter : large, heterogen, anonimWith what effect

Respon audience, delayed

Page 4: KOMUNIKASI  MASSA

Decoder komunikasi massa mengawasi kemungkinan timbulnya bahaya, mengawasi terjadinya persetujuan dan juga efek dari hiburan.

Komunikasi massa menginterpretasikan hal-hal yang didecode sehingga dapat mengambil kebijakan thd efek, menjaga berlangsungnya interaksi serta membantu anggota masyarakat menikmati kehidupan.

Komunikasi masasa juga mengencode pesan yang memelihara hubungan antara komunikator dengan audience.

Fungsi komunikasi massa...Fungsi komunikasi massa...(Wilbur Schram)(Wilbur Schram)

Page 5: KOMUNIKASI  MASSA

Harold D. Lasswell

Survillance of the environtment Fungsinya sebagai pengamat lingkungan yang dapat disebut sebgai fungsi watcher

Correlation of the parts of society in responding to environtment Fungsinya menghubungkan bagian – bagian masyarakat agar sesuai dengan lingkungannya yang oleh Schramm disebut berfungsi interpreter (the forum).

Transmission of the social heritage from one generation to the next Fungsinya meneruskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya yang oleh Scramm disebut sebagai fungsi encoder yang menjalankan fungsi the teacher.

Page 6: KOMUNIKASI  MASSA

Charles WrightCharles Wright

Surveillance Menunjukkan pada fungsi pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian-kejadian dalam

lingkungan, baik di luar. Correlation Meliputi fungsi interpretasi pesan yang berkaitan dengan lingkungannya

Transmission Menunjuk pada fungsi mengkomunikasikan informasi nilai dan norma sosial dari satu generasi ke generasi lain atau dari anggota masyarakat kepada pendatang baru. Fungsi ini diidentifikasikan sebagai fungsi pendidikan.

Entertaintment Menunjuk pada kegiatan komunikatif yang dimaksudkan untuk memberikan hiburan tanpa mengharap efek tertentu.

Page 7: KOMUNIKASI  MASSA

Perbandingan saluran komunikasi interpersonal dan komunikasi massa

Karakteristik Media massa Interpersonal

Arus pesan one way interactive

Konteks komunikasi interposed Face to face

Jumlah feedback rendah tinggi

Kemampuan mengatasi proses seleksi

Rendah tinggi

Kecepatan dalam mencapai audience yang luas

tinggi rendah

Efek (possible effect) Perubahan pengetahuan

Perubahan sikap dan perilaku

Page 8: KOMUNIKASI  MASSA

Proses Komunikasi Massa

Lasswell menggambarkan komunikasi massa dengan unsur-unsur :

- who says - what in

- which channel - to whom and

- what effect.

Page 9: KOMUNIKASI  MASSA

Model-model proses komunikasi massaModel-model proses komunikasi massa

1.     Hypodermic Needle Model2.     Two step flow model3.     One Step flow models4.     Multi step flow model

Page 10: KOMUNIKASI  MASSA

Hypodermic needle modelHypodermic needle model

dari media massa langsung kepada mass audience. Media massa diibaratkan sebagai sebuah jarum suntik besar yang memilki kapasitas sebagai Stimulus yang amat kuat dan menghasilkan response yang kuat, spontan, otomatis serta reflektif Model ini disebut juga sebagai bullet theory yang tidak melihat adanya intervening variable

Page 11: KOMUNIKASI  MASSA

Media massa memiliki kekuatan yang laur biasa dapat mempengaruhi ide ke dalam ornag yang tidak berdaya.Mass audience dianggap sebagai atom yang satu sama lain tidak saling berhubungan dan hanya berhubungan dnegan media massa Model ini timbul pada tahun 1930 an dan puncaknya menjelang PD II yang mana kehadiran media cetak

Page 12: KOMUNIKASI  MASSA

Two step flow model

Model ini menyatakan bahwa pesan media massa tidak seluruhnya mencapai mass audience secara langsung tetapi sebagian besar secara bertahap. Tahap pertama dari media massa kepada orang-oang tertentu diantara mass audience (opinion leaders) yang bertindak selaku gate keepers. Kemudian ia akan menyampaikan pesan kepada anggota mass audience yang lain. Opinion leaders dan follower secara keseluruhan adalah mass audience Model ini terutama dikembangkan sebagai studi klasik tentang perilaku memilih dalam kasus pemilihan Presiden AS tahun 1940an.

Page 13: KOMUNIKASI  MASSA

Kelebihan model -          Model ini banyak membantu memahami bahwa massa terdiri dari individu-individu yang saling berinteraksi.-          Adanya peranan aktif dari opinion leader dan cara face-to-face communication tetap dipandang mempunyai peran yang penting.-          Dipandang sebagai framework dalam meneliti gejala komunikasi massa yang kompleks.Model in mendorong model lain tentang alir komunikasi.

Page 14: KOMUNIKASI  MASSA

Kekurangan Model Alir Dua Tahap

1. Opinion leader dituntut untuk aktif, tetapi pada kenyataannya bisa aktif dan bisa pasif. 2. Proses komunikasi tidak hanya two steps saja tetapi dapat multi steps.3. Peranan opinion leader yang terlalu ditekankan, pada ada saluran-saluran lain seperti initiating force.4. Penelitian difusi dan inovasi menunjukkan bahwa early adopters dan early knowers ternyata orang yang lebih banyak memanfaatkan jasa media massa daripada late knowers dan late adopters., sehingga peran opinion leaders hanyalah sebagai early knowers atau early adopters.

Page 15: KOMUNIKASI  MASSA

Kekurangan Model Alir Dua Tahap

5. Media massa lebih berperan sebagai kreator pengetahuan, sedangkan saluran antar pribadi berperan dalam membentuk, mempengaruhi, mengubah sikap dan perilaku. Troldahl dengan Balance Theory menyatakan bahwa bila pesan-pesan media massa yang diterima bertentangan dengan predisposisinya maka ia akan berkomunkasi secara antar pribadi dengan opinion leader guna mengurangi keraguan.6.   Dalam kenyataannya untuk meneliti ini perlu menggunakan leaders-follower sociometric dyads dalam menganalisa mass audience.

Page 16: KOMUNIKASI  MASSA

3.     One Step flow models

Model ini merupakan bentuk revisi terhadap two-steps model dan merupakan hasil pemurnian hypodermic needle sbb :

a.One step flow models mengakui bahwa media massa bukanlah all powerfull dan tidak setiap media massa mempunyai kekuatan yang sama.

b.Aspek seleksi penyaringan dari audience mempengaruhi dampak pesan.

c.Ada kemungkinan timbulnya reaksi atau efek yang berbeda di audience penerima terhadap pesan media yang sama.

d. Pada model ini diakui adanya heterogenitas mass audience.

Page 17: KOMUNIKASI  MASSA

4.     Multi step flow model

Model merupakan gabungan dari semua model. Model ini menyatakan bahwa audience bisa memperoleh pesan secara langsung dari media massa ataupun dari sumber yang lain sebagai tangan kedua, ketiga dst. Model ini yang paling sedikit keterbatasannya bila dibanding model lain.

Page 18: KOMUNIKASI  MASSA

Efek Komunikasi Massa

Efek komunikasi massa adalah setiap perubahan yang terjadi pada komunikan atau penerima pesan akibat menerima pesan dari suatu sumber.Perubahan ini diketahui dari tanggapan-tanggapan yang diberikan komunikan sebagai umpan balik. Dalam komunikasi massa, ketika komunikator tidak bertatap muka secara langsung dengan komunikannya, umpan balik menjadi sulit diperoleh langsung, ada penundaan respon, pengetahuana masscomunicator terhadap mass audience menjadi kurang.

Page 19: KOMUNIKASI  MASSA

Berelson menyebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi efek komunikasi massa,yaitu :

Jenis saluran komunikasi yang digunakan dan isi pesanJenis persoalanJenis publikJenis kondisi Efek komunikasi dapat dilihat dari beberapa perspektif

Page 20: KOMUNIKASI  MASSA

Model-model tentang efek komunikasi massa

Werner Severin dan James Tankard JrModel teori peluru (bullet theory model)Model effek terbatas (limited effects model)Model efek moderat (moderate effects model)Model efek kuat

Page 21: KOMUNIKASI  MASSA

Model teori peluru (bullet theory model)Model teori peluru (bullet theory model)

Teori ini dikenal dengan teori hypodermic needleatau Stimulus Respons yang mekanistis, media massa memilki pengaruh besar atas mass audience.

Page 22: KOMUNIKASI  MASSA

Model efek terbatas (limited effects model)Model efek terbatas (limited effects model)

Model ini muncul sekitar tahun 1940 an.Menurut model ini komunikasi massa hanya akan efektif apabila dikombinasikan penggunaannya dengan komunikasi antar pribadi antara opinion leader dengan followernya. Komunikasi hanya efektif dalam informasi pengetahuandan kesadaran dasar, tetapi kurang efektif untukmengubah opini khusus atau untuk mengubah sikap dan perilaku.

Page 23: KOMUNIKASI  MASSA

Model efek moderat (moderate Model efek moderat (moderate effects model)effects model)

Model ini hasil riset pada tahun 1960 – 1970 an yang menggunakan pendekatan pada posisi audiens dan polakomunkasinya.

Page 24: KOMUNIKASI  MASSA

Ada beberapa pendekatanAda beberapa pendekatana.The Information-Seeking Paradigm

Ada kecenderungan audience untuk secara aktif mencari informasi dan tidak semata-mata pasif menerima informasi dari opinion leader.

b.The Uses and Gratification ApproachKomunikasi menawarkan sejumlahpesan yang dapat dimanfaatkan oleh komunikannya untuk memuaskan kebutuhannya. Orang yang berbeda dapat menggunakan pesan media yang sama untuk maksud yang berbeda.

c.The Agenda-Setting FunctionMedia memilih materi atau isi pesan bagi komunikannya. Hal ini menunjukkan

peranan dan fungsi media dalam pembentukan efeksecara berkesinambungan.

d.The Cultural Norms TheoryMelvin de Fleur menyatakan bahwapenyajian media massa bertindak secara tidak lengsung ikut membentuk norma atau nilai-nilai audiencenya

Page 25: KOMUNIKASI  MASSA

Model efek kuatModel efek kuat

Komunikasi dapat mewujudkan powerfull effect apabila digunakan dalam program-program yang terencana dengan menggunakan prinsip-prinsip komunikasi sbb

a.Prinsip mengulang-ulang (redudancy)b.Memfokuskan pada audience yang

ditargetkan, tujuan komunikasi dirumuskan secara khusus.

Page 26: KOMUNIKASI  MASSA

Opinion leadersOpinion leaders

Para pemuka masayarakat mempunyaikapasitas mempengaruhisecara ionformal atas followernya dengan menerjemahkan pesan-pesan media bagi audoencenya.

Posisi opinion leaders bisa berfungsi sebagai opinion giving yang aktif memberikan menerusakan informasi atau bisa pula pasif dicari oleh pengikutnya (opinion seeking).

Opinion leaders dibedakan antara lead polymorphic yaitu yang mempunyai fungsi leader pada beberapa topik atau monomorpic leader yang hanyauntuk satu topik persoalan. Semakin kompleks suatu sitem, opinion leaders cenderung monomorphic.