Komunikasi Lintas Budaya Sebagai Pemersatu Bangsa

2
Komunikasi Lintas Budaya Sebagai Pemersatu Bangsa SUMEDANG, Belum banyak penelitian yang mengkaji Ilmu Komunikasi Lintas Budaya (KLB). Padahal, jika penguasaan KLB sudah baik, setiap permasalahan akan terselesaikan dengan mediasi komunikasi tanpa kekerasan. “Semakin paham budaya lain, manusia akan lebih mengedepankan nonviolent communication,” tutur Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Padjadjaran Suwandi Sumartias, seusai acara Bedah Buku “Komunikasi Lintas Budaya: Pemikiran, Perjalanan, dan Khayalan”, karya Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D. , di Ruang Oemi Abdurachman Kampus Fikom Unpad, Jatinangor, Selasa, (21/12). Dalam konteks nasional, kata dia, KLB dapat menjadi alat pemersatu bangsa Indonesia. Dengan beragam suku, agama, dan ras di Indonesia, perlu adanya komunikasi sebagai simpul pengikat untuk membangun kesatuan. “Untuk dapat menghadapi budaya asing, kita harus menguatkan dulu budaya negara kita,” ucap Suwandi. Kajian ilmu komunikasi tersebut tidak hanya berlaku dalam mengelaborasikan perbedaan di Indonesia saja. Ia menambahkan, KLB juga dapat meningkatkan posisi tawar kita saat menghadapi budaya asing. Sementara itu, Deddy Mulyana mengatakan, dibutuhkan pemahaman dan rasa empati dari setiap individu untuk dapat memahami kebudayaan lain. Buku yang sengaja dibuat inkonvensional itu dibuat untuk merangsang para pembaca dari berbagai kalangan, agar dapat memahami budaya lain dan mampu menghadapinya dengan komunikasi yang efektif.

description

tugas

Transcript of Komunikasi Lintas Budaya Sebagai Pemersatu Bangsa

Komunikasi Lintas Budaya Sebagai Pemersatu BangsaSUMEDANG, Belum banyak penelitian yang mengkaji Ilmu Komunikasi Lintas Budaya (KLB). Padahal, jika penguasaan KLB sudah baik, setiap permasalahan akan terselesaikan dengan mediasi komunikasi tanpa kekerasan.Semakin paham budaya lain, manusia akan lebih mengedepankan nonviolent communication, tutur Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Padjadjaran Suwandi Sumartias, seusai acara Bedah Buku Komunikasi Lintas Budaya: Pemikiran, Perjalanan, dan Khayalan, karya Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D. , di Ruang Oemi Abdurachman Kampus Fikom Unpad, Jatinangor, Selasa, (21/12).

Dalam konteks nasional, kata dia, KLB dapat menjadi alat pemersatu bangsa Indonesia. Dengan beragam suku, agama, dan ras di Indonesia, perlu adanya komunikasi sebagai simpul pengikat untuk membangun kesatuan.Untuk dapat menghadapi budaya asing, kita harus menguatkan dulu budaya negara kita, ucap Suwandi.

Kajian ilmu komunikasi tersebut tidak hanya berlaku dalam mengelaborasikan perbedaan di Indonesia saja. Ia menambahkan, KLB juga dapat meningkatkan posisi tawar kita saat menghadapi budaya asing.

Sementara itu, Deddy Mulyana mengatakan, dibutuhkan pemahaman dan rasa empati dari setiap individu untuk dapat memahami kebudayaan lain. Buku yang sengaja dibuat inkonvensional itu dibuat untuk merangsang para pembaca dari berbagai kalangan, agar dapat memahami budaya lain dan mampu menghadapinya dengan komunikasi yang efektif.

Dengan empati, kita akan memahami budaya lain dan tidak terjerumus ke dalam interpretasi dan penilaian yang sepihak terhadap perbedaan budaya lain, ujar Deddy, yang juga merupakan Dekan Fikom Unpad itu. (A-196)

Dikutip dar: Pikirann Rakyat