Komunikasi Keluarga Pengganti copy · Pertanyaan Eksistensialis Contoh 0-2 HARAPAN Kepercayaan...

24
1 POLA ASUH & TUMBUH KEMBANG ANAK: Membangun Komunikasi dgn Keluarga Pengganti Anita Lie Program Pascasarjana Unika Widya Mandala Surabaya www.anitalie.com

Transcript of Komunikasi Keluarga Pengganti copy · Pertanyaan Eksistensialis Contoh 0-2 HARAPAN Kepercayaan...

Page 1: Komunikasi Keluarga Pengganti copy · Pertanyaan Eksistensialis Contoh 0-2 HARAPAN Kepercayaan Dasar vs Hilang Kepercayaan Ibu Dapatkan saya mempercayai dunia? Pemenuhan kebutuhan

1

POLA ASUH & TUMBUH KEMBANG ANAK:

Membangun Komunikasi dgn Keluarga Pengganti

Anita LieProgram PascasarjanaUnika Widya Mandala

Surabayawww.anitalie.com

Page 2: Komunikasi Keluarga Pengganti copy · Pertanyaan Eksistensialis Contoh 0-2 HARAPAN Kepercayaan Dasar vs Hilang Kepercayaan Ibu Dapatkan saya mempercayai dunia? Pemenuhan kebutuhan

2

www.anitalie.comKomunikasi Keluarga Pengganti

Page 3: Komunikasi Keluarga Pengganti copy · Pertanyaan Eksistensialis Contoh 0-2 HARAPAN Kepercayaan Dasar vs Hilang Kepercayaan Ibu Dapatkan saya mempercayai dunia? Pemenuhan kebutuhan

• Tahapan Perkembangan Emosional Anak • Konteks Jaman • Berperan sbg Keluarga Pengganti

3

Page 4: Komunikasi Keluarga Pengganti copy · Pertanyaan Eksistensialis Contoh 0-2 HARAPAN Kepercayaan Dasar vs Hilang Kepercayaan Ibu Dapatkan saya mempercayai dunia? Pemenuhan kebutuhan

• Tahapan Perkembangan Emosional Anak• Konteks Jaman• Berperan sbg Keluarga Pengganti

4

Page 5: Komunikasi Keluarga Pengganti copy · Pertanyaan Eksistensialis Contoh 0-2 HARAPAN Kepercayaan Dasar vs Hilang Kepercayaan Ibu Dapatkan saya mempercayai dunia? Pemenuhan kebutuhan

Kecerdasan Emosional (EQ) Daniel Goleman

5

Page 6: Komunikasi Keluarga Pengganti copy · Pertanyaan Eksistensialis Contoh 0-2 HARAPAN Kepercayaan Dasar vs Hilang Kepercayaan Ibu Dapatkan saya mempercayai dunia? Pemenuhan kebutuhan

Erik Erikson

0Hopes: Trust vs Mistrust (0-2) 0Will: Autonomy vs Shame/doubt (2-4) 0Purpose: Initiative vs Guilt (4-5) 0Competence: Industry vs Inferiority (5-12) 0Fidelity: Identity vs Role Confusion (13-19) 0Love: Intimacy vs Isolation (20-24) 0Care: Generativity vs Stagnation (25-64) 0Wisdom: Ego Integrity vs Despair (65-mati)

6

Page 7: Komunikasi Keluarga Pengganti copy · Pertanyaan Eksistensialis Contoh 0-2 HARAPAN Kepercayaan Dasar vs Hilang Kepercayaan Ibu Dapatkan saya mempercayai dunia? Pemenuhan kebutuhan

Erik Erikson

7

0Harapan: Kepercayaan vs Tidak Ada (0-2)

0Kehendak: Otonomi vs Malu/Ragu2 (2-4)

0Tujuan: Inisiatif vs Rasa Bersalah (4-5)

0Kompetensi: Rajin vs Minder (5-12)

0Kesetiaan: Identitas vs Kekacauan Peran (13-19)

0Cinta: Kemesraan vs Keterasingan (20-24)

0Perhatian: Produktivitas vs Kemandegan (25-64)

0Kearifan: Keutuhan Ego vs Putus Asa (65-mati)

Page 8: Komunikasi Keluarga Pengganti copy · Pertanyaan Eksistensialis Contoh 0-2 HARAPAN Kepercayaan Dasar vs Hilang Kepercayaan Ibu Dapatkan saya mempercayai dunia? Pemenuhan kebutuhan

8

Page 9: Komunikasi Keluarga Pengganti copy · Pertanyaan Eksistensialis Contoh 0-2 HARAPAN Kepercayaan Dasar vs Hilang Kepercayaan Ibu Dapatkan saya mempercayai dunia? Pemenuhan kebutuhan

9

TAHAPAN PERKEMBANGAN (ERIKSON)Usia Kebaikan Krisis Relasi

PentingPertanyaan

EksistensialisContoh

0-2 HARAPAN Kepercayaan Dasar vs Hilang Kepercayaan

Ibu Dapatkan saya mempercayai dunia?

Pemenuhan kebutuhan dasar

2-4 KEHENDAK Otonomi vs Malu, Ragu2

Orang Tua Apakah OK menjadi saya?

Toilet training, berpakaian sendiri

4-5 TUJUAN Inisiatif vs Rasa Bersalah

Keluarga Apakah OK bagi saya untuk berbuat dan bertindak?

Eksplorasi dan penggunaan alat, karya seni

5-12 KOMPETENSI

Rajin vs Minder Sekolah, Komunitas

Bisakah saya berfungsi di dunia ini?

Sekolah, Olah raga

13-19 KESETIAAN Identitas vs Kekacauan Peran

Teman, idola

Siapa saya? Saya akan menjadi apa?

Relasi sosial

20-39 CINTA Kemesraan vs Keterasingan

Teman, kekasih

Bisakah saya mencintai?

Relasi Romantis

40-64 PERHATIAN Produktivitas vs Kemandegan

Rumah tangga, rekan kerja

Bisakah saya membuat hidup saya bermakna?

Pekerjaan, Menjadi orang tua

65-mati

KEARIFAN Keutuhan ego vs Putus Asa

Manusia Apakah hidup saya sudah bermakna?

Refleksi Kehidupan

Page 10: Komunikasi Keluarga Pengganti copy · Pertanyaan Eksistensialis Contoh 0-2 HARAPAN Kepercayaan Dasar vs Hilang Kepercayaan Ibu Dapatkan saya mempercayai dunia? Pemenuhan kebutuhan

10

TAHAPAN PERKEMBANGAN ERIKSON vs JAWAUsia Kebaikan Krisis Tahapan dlm Filosofi Jawa

Maskumambang

0-2 HARAPAN Kepercayaan Dasar vs Hilang Kepercayaan

Mijil

2-4 KEHENDAK Otonomi vs Malu, Ragu2 Sinom

4-5 TUJUAN Inisiatif vs Rasa Bersalah

5-12 KOMPETENSI Rajin vs Minder

13-19 KESETIAAN Identitas vs Kekacauan Peran Kinanthi Asmaradhana

20-39 CINTA Kemesraan vs KeterasinganGambuh

40-64 PERHATIAN Produktivitas vs Kemandegan Dhandang Gula

65-mati KEARIFAN Keutuhan ego vs Putus Asa Durma Pangkur Megatruh Pocung (Sangkan Paraning Dumadi)

Page 11: Komunikasi Keluarga Pengganti copy · Pertanyaan Eksistensialis Contoh 0-2 HARAPAN Kepercayaan Dasar vs Hilang Kepercayaan Ibu Dapatkan saya mempercayai dunia? Pemenuhan kebutuhan

• Tahapan Perkembangan Emosional Anak• Konteks Jaman• Berperan sbg Keluarga Pengganti

11

Page 12: Komunikasi Keluarga Pengganti copy · Pertanyaan Eksistensialis Contoh 0-2 HARAPAN Kepercayaan Dasar vs Hilang Kepercayaan Ibu Dapatkan saya mempercayai dunia? Pemenuhan kebutuhan

12

Komunikasi Keluarga dalam era Global?

Page 13: Komunikasi Keluarga Pengganti copy · Pertanyaan Eksistensialis Contoh 0-2 HARAPAN Kepercayaan Dasar vs Hilang Kepercayaan Ibu Dapatkan saya mempercayai dunia? Pemenuhan kebutuhan

WHO ARE GENERATION Z?

HOW CAN WE UNDERSTAND THEM?

Page 14: Komunikasi Keluarga Pengganti copy · Pertanyaan Eksistensialis Contoh 0-2 HARAPAN Kepercayaan Dasar vs Hilang Kepercayaan Ibu Dapatkan saya mempercayai dunia? Pemenuhan kebutuhan

• Tahapan Perkembangan Emosional Anak• Konteks Jaman• Berperan sbg Keluarga Pengganti

14

Page 15: Komunikasi Keluarga Pengganti copy · Pertanyaan Eksistensialis Contoh 0-2 HARAPAN Kepercayaan Dasar vs Hilang Kepercayaan Ibu Dapatkan saya mempercayai dunia? Pemenuhan kebutuhan

15

Menjadi Keluarga Pengganti

DAMPAK:• Kemungkinan penggunaan narkoba turun 46%.• Kemungkinan penggunaan miras turun 27%.• 32% berkurangnya insiden pemukulan (1.8 insiden

per thn per org vs. 2.7).• Berkurangnya angka bolos sekolah (0.4 vs. 0.9 hari).• Peningkatan pada IPK (2.71 vs. 2.63).

Page 16: Komunikasi Keluarga Pengganti copy · Pertanyaan Eksistensialis Contoh 0-2 HARAPAN Kepercayaan Dasar vs Hilang Kepercayaan Ibu Dapatkan saya mempercayai dunia? Pemenuhan kebutuhan

16

Menjadi Orang Tua Bijak:

Tidak ada seorangpun atau ilmu apa pun bisa memberitahu kita bagaimana menjadi orang tua bijak.

Setiap orang tua harus menjalani proses nya sendiri dan berupaya menjadi lebih baik setiap hari.

Guru terbaik bagi orang tua yang ingin menjadi bijak adalah anaknya sendiri.

Page 17: Komunikasi Keluarga Pengganti copy · Pertanyaan Eksistensialis Contoh 0-2 HARAPAN Kepercayaan Dasar vs Hilang Kepercayaan Ibu Dapatkan saya mempercayai dunia? Pemenuhan kebutuhan

3 Kebutuhan DasarManusia:

1. Makna dan Tujuan 2. Kendali 3. Sukses

INSIGHTS

Page 18: Komunikasi Keluarga Pengganti copy · Pertanyaan Eksistensialis Contoh 0-2 HARAPAN Kepercayaan Dasar vs Hilang Kepercayaan Ibu Dapatkan saya mempercayai dunia? Pemenuhan kebutuhan

Makna dan Tujuan

Do what you love. Love what you do.

Page 19: Komunikasi Keluarga Pengganti copy · Pertanyaan Eksistensialis Contoh 0-2 HARAPAN Kepercayaan Dasar vs Hilang Kepercayaan Ibu Dapatkan saya mempercayai dunia? Pemenuhan kebutuhan

Kendali

Page 20: Komunikasi Keluarga Pengganti copy · Pertanyaan Eksistensialis Contoh 0-2 HARAPAN Kepercayaan Dasar vs Hilang Kepercayaan Ibu Dapatkan saya mempercayai dunia? Pemenuhan kebutuhan

Faktor Sukses

• Peluang

• 10.000 jam latihan

• Warisan

(The Outliers, Malcolm Gladwell)

Page 21: Komunikasi Keluarga Pengganti copy · Pertanyaan Eksistensialis Contoh 0-2 HARAPAN Kepercayaan Dasar vs Hilang Kepercayaan Ibu Dapatkan saya mempercayai dunia? Pemenuhan kebutuhan

MATEMATIKA vs MENGANTRI

Orang Australia mempunyai pandangan tersendiri soal pentingnya pelajaran “matematika” dengan pelajaran “mengantri”. “Kami tidak terlalu khawatir jika anak-anak sekolah dasar kami tidak pandai matematika. Kami jauh lebih khawatir jika mereka tidak pandai mengantri.”

https://sbelen.wordpress.com

Page 22: Komunikasi Keluarga Pengganti copy · Pertanyaan Eksistensialis Contoh 0-2 HARAPAN Kepercayaan Dasar vs Hilang Kepercayaan Ibu Dapatkan saya mempercayai dunia? Pemenuhan kebutuhan

ALASAN MEREKA

Karena kita hanya perlu melatih anak selama 3 (tiga) bulan saja secara intensif untuk bisa matematika, sementara kita

perlu melatih anak hingga 12 (dua belas) tahun atau bahkan lebih untuk bisa mengantri, dan perilaku tersebut

menjadi bagian dari kepribadiannya.

PELAJARAN MENGANTRI

Bila anak-anak dibiasakan untuk mengantri, maka:

1. Anak belajar manajemen waktu; jika ingin mengantri paling depan datang lebih awal dan persiapan lebih awal.

2. Anak belajar bersabar menunggu gilirannya tiba terutama jika ia di antrian paling belakang.

Page 23: Komunikasi Keluarga Pengganti copy · Pertanyaan Eksistensialis Contoh 0-2 HARAPAN Kepercayaan Dasar vs Hilang Kepercayaan Ibu Dapatkan saya mempercayai dunia? Pemenuhan kebutuhan

3. Anak belajar menghormati hak orang lain; yang datang lebih awal dapat giliran lebih awal, dan tidak saling serobot atau merasa dirinya lebih penting.

4. Anak belajar berdisiplin dan tidak menyerobot hak orang lain.

5. Anak belajar kreatif untuk memikirkan kegiatan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kebosanan saat mengantri. (Di Jepang biasanya orang akan membaca buku saat mengantri).

6. Anak bisa belajar bersosialisasi menyapa dan mengobrol dengan orang lain di antrian.

Page 24: Komunikasi Keluarga Pengganti copy · Pertanyaan Eksistensialis Contoh 0-2 HARAPAN Kepercayaan Dasar vs Hilang Kepercayaan Ibu Dapatkan saya mempercayai dunia? Pemenuhan kebutuhan

7. Anak belajar tabah dan sabar menjalani proses dalam mencapai tujuannya.

8. Anak belajar hukum sebab akibat, bahwa jika datang terlambat harus menerima konsekuensinya di antrian belakang.

9. Anak belajar memiliki RASA MALU jika ia menyerobot antrian dan hak orang lain.