Komunikasi Dalam PEMBELAJARAN
-
Upload
hatta-ata-coy -
Category
Documents
-
view
805 -
download
1
Transcript of Komunikasi Dalam PEMBELAJARAN
Makalah Perilaku Organisasi
KOMUNIKASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN
O
L
E
H
KELOMPOK : 2
1.
2.
3.
4.
5.
MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2011
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim.
Segala puji bagi Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulisan makalah yang berjudul “Komunikasi dalam Proses
Pembelajaran” dapat diselesaikan. Shalawat beriring salam semoga dilimpahkan
kepada Rasulullah Saw, keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah di
jalan-Nya hingga akhir hayat.
Penyusunan makalah ini dilaksanakan untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam menyelesaikan tugas pendidikan Magister Adminitrasi
Pendidikan Unsyiah. Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun sehingga kekurangan tersebut tidak terjadi lagi
dan dapat memperbaiki kualitas penulisan di masa yang akan datang.
Banda aceh, 07 Januari 2011
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A.Latar Belakan....................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
KOMUNIKASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN............. 2
A.Macam-macam Komunikasi dalam Pembelajaran............................... 2
B.Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran................................................ 2
C.Komponen-komponen CTL................................................................. 3
D.Kegunaan Media Komunikasi dalam Pembelajaran............................ 7
BAB III PENUTUP...................................................................................... 10
A.Kesimpulan.......................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakan
Komunikasi dalam pembelajaran sangatlah penting karena tanpa adanya
kamunikasi suatu pembelajaran tidak akan bisa sukses. Dan dalam makalah ini
insyaallah akan kami terangkan beberapa perkara yang berkaitan dengan
komunikasi pembelajaran. Apa sajakah macam-macam komunikasi dalam
pembelajaran? Bagaimanakah pemanfaatan TIK dalam pembelajaran? Apakah
yang menyebabkan kegagalan komunikasi dalam pembelajaran? Semuanya akan
kami bahas dalam makalah ini.
Definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan,
penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri
seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu. Definisi
tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah suatu
proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan.
Komunikasi sebagai Ilmu Struktur ilmu pengetahuan meliputi aspek aksiologi,
epistomologi dan ontologi. Aksiologi mempertanyakan dimensi utilitas (faedah,
peranan dan kegunaan). Epistomologi menjelaskan norma-norma yang
dipergunakan ilmu pengetahuan untuk membenarkan dirinya sendiri. Sedangkan
ontologi mengenai struktur material dari ilmu pengetahuan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
A. Macam-macam Komunikasi dalam Pembelajaran
1. Secara Langsung
Seorang guru memberikan pelajaran secara langsung dengan bertatap
muka dengan para siswa dalam suatu ruangan ataupun di luar ruangan dalam
konteks pembelajaran. Seperti yang terjadi di sekitar kita mulai dari sekolah
dasar sampai perguruan tinggi.
2. Secara Tidak Langsung
Guru atau pendidik dapat memberikan suatu pembelajaran melalui suatu
media tanpa harus bertatap muka secara langsung dengan siswa. Dan
siswapun dapat memperoleh informasi secara luas melalui media tersebut.
Seperti model sekolah jarak jauh yaitu memanfaatkan media internet sebagai
alat untuk pembelajaran.
B. Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran
1. Presentasi
Presentasi merupakan cara yang sudah lama digunakan, dengan
menggunakan OHP atau chart. Peralatan yang digunakan sekarang biasanya
menggunakan sebuah komputer/laptop dan LCD proyektor. Ada beberapa
keuntungan jika kita memanfaatkan TIK diantaranya kita bisa menampilkan
animasi dan film, sehingga tampilannya menjadi lebih menarik dan
memudahkan siswa untuk menangkap materi yang kita sampaikan.
2. Demonstrasi
Demontrasi biasanya digunakan untuk menampilkan suatu kegiatan di
depan kelas, misalnya eksperimen. Kita bisa membuat suatu film caracara
melakukan suatu kegiatan misalnya cara melakukan pengukuran dengan
mikrometer yang benar atau mengambil sebagian kegiatan yang penting.
2
Sehingga dengan cara ini siswa bisa kita arahkan untuk melakukan kegiatan
yang benar atau mengambil kesimpulan dari kegiatan tersebut.
3. Virtual Experiment
Maksud dari virtual eksperimen disini adalah suatu kegiatan laboratorium
yang dipindahkan di depan komputer. Anak bisa melakukan beberapa
eksperimen dengan memanfaatkan software virtual eksperimen misalnya
Crocodile Clips.
4. Kelas virtual
Maksud kelas virtual di sini adalah siswa belajar mandiri yang berbasiskan
web, misalnya menggunakan moodle. Saya berikan contoh bentuk kelas maya
yang sedang kami kembangkan di MAN 2 Ciamis.
C. Komponen-komponen CTL
1. Konstruktivisme (Construktivism)
Konstruktivisme (constructivisvism) merupakan landasan berfikir
(filosofi) pendekatan CTL, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia
sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas
(sempit) dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat
fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. manusia
harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui
pengalaman nyata.
Dalam pandangan konstruktivis, straegi “memperoleh” lebih diutamakan
dibandingkan seberapa banyak siswa memperoleh dan mengingat
pengetahuan. Untuk itu, tugas guru adalah menfasilitasi proses tersebut
dengan :
a. Menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa,
b. Memberi kesempatan siswa menemukan dan menerapkan idenya
sendiri,
c. Menyadarkan siswa agar menerapkan strategi mereka sendiri dalam
belajar.
3
2. Menemukan (Inquiry)
Menemukan merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis
CTL. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan
hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri.
Guru harus selalu merancang kegiatan yang merujuk pada kegiatan
menemukan, apapun materi yang diajarkannya.
Langkah-langkah kegiatan menemukan (inkuiri) :
a. Merumuskan masalah (dalam mata pelajaran apapun)
Bagaimanakah silsilah raja-raja Majapahit (dalam mata pelajaran
sejarah)
Bagaimanakah cara melukiskan suasana menikmati ikan bakar di tepi
pantai Kendari (bahasa Indonesia)?
Ada berapa jenis tumbuham menurut bentuk bijinya (biologi)
Kota mana saja yang termasuk kota besar di Indonesia? (geografi)
b. Mengamati atau observasi
Membaca buku atau sumber lain untuk mendapatkan informasi
pendukung.
Mengamati dan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari
sumber atau objek yang diamati.
c. Menganalsis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan,
bagan, tabel, dan karya lainnya
Siswa membuat peta kota-kota besar sendiri.
Siswa membuat paragraf deskripsi sendiri.
Siswa membuat bagan silsilah raja-raja majapahit sendiri.
Siswa membuat penggolongan tumbuh-tumbuhan sendiri
Siswa membuat essai atau usulan kepada Pemerintah tentang
berbagai masalah di daerahnya sendiri, dst.
d. Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca,
teman sekelas, guru, atau audien yang lain
4
Karya siswa disampaikan teman sekelas, guru, atau kepada orang
banyak untuk mendapatkan masukan
Bertanya jawab dengan teman,
Memunculkan ide-ide baru
Melakukan refleksi
Menempelkan gambar, karya tulis, peta, dan sejenisnya di majalah
dinding, majalah sekolah, dsb.
3. Bertanya (Questioning)
Pengetahuan yang dimiliki seseorang, selalu bermula dari “bertanya”.
Sebelum tahu kota Palu, seseorang bertanya “Mana arah kota Palu?
Questioning merupakan strategi utama pembelajaran yang berbasis CTL.
bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru untuk
mendorong membimbing, dan menilai kemampuan berfikir siswa.
Dalam sebuah pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya berguna
untuk:
a. Menggali informasi, baik administrasi maupun akademis
b. Mengecek pemahaman siswa
c. Membangkitkan respon kepada siswa
d. Mengetahui sejauh mana keinginantahuan siswa
e. Mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa
f. Menfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru
g. Untuk membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa
h. Untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa
4. Masyarakat Belajar (Learning Community)
Konsep learning community menyarankan agar hasil pembelajaran
diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Ketika seorang anak baru belajar
meraut pensil dengan peraut elektronik, ia bertanya kepada temannya
“Bagaimana caranya? tolong bantu aku!” Lalu temannya yang sudah biasa,
menunjukkan cara mengoperasikan alat itu.
“Masyarakat-belajar” bisa terjadi apabila ada proses komunikasi dua arah,
“Seorang guru yang mengajari siswanya” bukan contoh masyarakat-belajar
5
karena komunikasi hanya terjadi satu arah, yaitu informasi hanya datang dari
guru ke arah siswa, tidak ada arus informasi yang perlu dipelajari guru yang
datang dari arah siswa. Dalam contoh ini yang belajar hanya siswa bukan
guru. dalam masyarakat-belajar, dua kelompok (atau lebih) yang terlibat
dalam komunikasi pembelajaran saling belajar. Seseorang yang terlibat dalam
kegiatan masyarakat belajar memberi informasi yang diperlukan oleh teman
bicaranya dan sekaligus juga meminta informasi yang diperlukan dari teman
belajarnya.
Metode pembelajaran dengan teknik “learning community” sangat
membantu proses pembelajaran di kelas. Prakteknya dalam pembelajaran
terujud dalam:
a. Pembentukan kelompok kecil
b. Pembentukan kelompok besar
c. Mendatangkan “ahli’ ke kelas (tokoh, olahragawan, dokter, perawat,
petani, pengurus organisasi, polisi, tukang kayu, dsb.)
d. Bekerja dengan kelas sederajat
e. Bekerja kelompok dengan kelas diatasnya
f. Bekerja dengan masyarakat
5. Pemodelan (Modelling)
Komponen CTL selanjutnya adalah pemodelan. Maksudnya, dalam sebuah
pembelajaran keterampilan atau pengetahuan tertentu, ada model yang bisa
ditiru. model itu bisa berupa cara mengoperasikan sesuatu, cara melempar
bola dalam olah raga, contoh karya tulis, cara melafalkan bahasa Inggris, dan
sebaginya. Atau, guru memberi contoh cara mengerjakan sesuatu. Dengan
begitu, guru memberi model tentang “bagaimana cara belajar”.
6. Refleksi (Reflection)
Refleksi juga bagian penting dalam pembelejaran dengan pendekatan
CTL. Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang sudah kita lakukan di
masa lalu. Siswa mengendapkan apa yang baru dipelajarinya sebagai struktur
pengetahuan yang baru yang merupakan pengayaan atau revisi dari
pengetahuan sebelumnya. Rfleksi merupakan respon terhadap kejadian,
6
aktivitas, atau pengetahuan yang baru diterima. Misalnya, ketika pelajaran
berakhir, siswa merenung “Kalau begitu, cara saya menyimpan file selama ini
salah, ya! Mestinya, dengan cara yang baru saya pelajari ini, file komputer
lebih tertata”.
7. Penilaian Yang Sebenarnya (Authentic Assessment)
Assessment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa
memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Gambaran
perkembangan belajar siswa perlu diketahui oleh guru agar bisa memastikan
bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar. Apabila data
yang dikumpulkan guru mengindentifikasikan bahwa siswa mengalami
kemacetan dalam belajar, maka guru segera bisa mengambil tindakan yang
tepat agar siswa terbebas dari kemacetan belajar. Karena gambaran tentang
kemajuan belajar itu diperlukan sepanjang proses pembelajaran, maka
assessment tidak dilakukan di akhir priode (cawu/semester) pembelajaran
seperti pada kegiatan evaluasi hasil belajar (seperti) EBTA/EBTANAS, tetapi
dilakukan bersama dengan secara terintegrasi (tidak terpisahkan) dari kegiatan
pembelajaran.
D. Kegunaan Media Komunikasi dalam Pembelajaran
1. Memberi pengetahuan tentang tujuan belajar
Pada permulaan pembelajaran, siswa perlu diberi tahu tentang
pengetahuan yang akan diperolehnya atau keterampilan yang akan
dipelajarinya. Kepada siswa harus dipertunjukkan apa yang diharapkan
darinya, apa yang harus dapat ia lakukan untuk menunjukkan bahwa ia telah
menguasai bahan pelajaran dan tingkat kesulitan yang diharapkan.
2. Motivasi siswa
Salah satu peran yang umum dari media komunikasi adalah memotivasi
siswa. Tanpa motivasi sangat mungkin pembelajaran tidak akan menghasilkan
belajar. Usaha untuk memotivasi siswa seringkali dilakukan dengan
menggambarkan sejelas mungkin keadaan di masa depan, dimana siswa perlu
menggunakan pengetahuan yang telah diperolehnya.
7
3. Menyajikan informasi
Ada 3 jenis variasi penyajian informasi :
a. Penyajian dasar (basic), membawa siswa kepada pengenalan pertama
terhadap materi pembelajaran, kemudian dilanjutkan dengan diskusi,
kegiatan siswa atau reviw oleh guru kelas.
b. Penyajian pelengkap (supplementary), setelah penyajian dasar
dilakukan oleh guru kelas, media digunakan untuk membawa sumber-
sumber tambahan kedalam kelas
c. Penyajian pengayaan (enrchment), merupakan informasi yang tidak
merupakan bagian dari tujuan pembelajaran, diadakan karena
memiliki nilai motivasi dan dapat mencapai perubahan sikap dalam
diri siswa.
4. Merangsang diskusi
Kegunaan media untuk merangsang diskusi seringkali disebut sebagai
papan loncat, diambil dari bentuk penyajian yang relative singkat kepada
sekelompok siswa dan dilanjutkan dengan diskusi.
5. Mengarahkan kegiatan siswa
Pengarahan kegiatan siswa merupakan penerapan dari metode
pembelajaran yang disebut metode kinerja (performance) atau metode
penerapan (aplication). Penekanan pada metode ini adalah pada kegiatan
melakukan (doing).media dapat digunakan secara singkat atau sebentar-
sebentar untuk mengajak siswa mulai dan berhenti.
6. Pelaksanaan latihan dan ulangan
Dalam belajar keterampilan, apakah itu bersifat kognitif atau psikomotor
pengulangan respon-respon dianggapa sangat penting untuk kemajuan
kecepatan dan tingkat kemahiran. Penyajian latihan adalah proses mekanis
murni dan dapat dilakukan dengan sabar dan tak kenal lelah oleh media
komunikasi, khususnya oleh media yang dikelola oleh media computer.
Laboratorium bahasa juga merupakan salah satu contoh media yang
digunakan untuk pengulangan dan latihan.
7. Menguatkan belajar
8
Penguatan sering kali disamakan dengan motivasi, atau digolongkan pada
motivasi. Penguatan adalah kepuasan yang dihasilkan dari belajar, dimana
cenderung meningkatkan kemungkinan siswa merespon dengan tingkah laku
yang diharapkan, setelah diberikan stimulus.
8. Memberi pengalaman simulasi
Simulator adalah alat untuk menciptakan ligkungan buatan yang secara
realistis dapat merangsang siswa dan bereaksi terhadap rsponnya sendiri,
sehingga dapat melatih perilaku kompleks yang membutuhkan lingkungan
khusus. Contoh yang sering ditemui adalah simulator mobil yang digunakan
untuk latihan mengendarai mobil dan simulator pesawat yang digunakan
untuk pelatihan pilot.
Dalam kommunikasi pembelajaran juga ada beberapa yang menjadi
kendala diantaranya yaitu :
a. Penyampaiannya kurang mengena/ mnarik kepada peserta didik.
b. Kurangnya minat peserta didik dalam pembelajaran
c. Kurangnya alat atau bahan pembelajaran.
d. Pendidik tidak menguasai materi.
e. Factor beda bahasa antara pandidik dengan peserta didik.
f. Adanya masalah pribadi antara peserta didik dengan penddidik.
g. Kurangpedulinya pendidik atau peserta didik dengan pembelajaran
tersebut.
BAB III
PENUTUP
9
A. Kesimpulan
Komunikasi dalam pembelajaran sangatlah penting karena tanpa adanya
kamunikasi suatu pembelajaran tidak akan bisa sukses.
Memberikan pcngetahuan tentang tujuan belajar
Pada permulaan pembelajaran, siswa perlu diberi tahu tentang pengetahuan
yang akan diperolehmya atau ketrampilan yang akan dipelajarinya.
Memotivasi siswa
Salah satu peran yang umum dari media komunikasi adalah memotivasi siswa.
Tanpa motivasi, sangat mungkin pembelajaran tidak menghasilkan belajar.
Menyajikan informasi
Dalam sistem pembelajaran yang besar yang terdiri dari beberapa kelompok
tantangan ? kurikulum yang sama, media seperti film dan televisi dapat
digunakan untuk menyajikan informasi.
Merangsang diskusi
Kegunaan media untuk merangsang diskusi seringkali disebut sebagai papan
loncat, diambil dari bentuk penyajian yang relatif singkat kepada sekelompok
siswa dan dilanjutkan dengan diskusi.
Mengarahkan kegiatan siswa
Pengarahan kegiatan merupakan penerapan dari metode pembelajaran yang
disebut metode kinerja (performance) atau metode penerapan (application).
Pelaksanakan latihan dan ulangan
Dalam belajar ketrampilan, apakah itu bersifat kognitif atau psikomotor
pengulangan respon-respon dianggap sangat penting untuk kemajuan
kecepatan dan tingkat kemahiran.
Memberikan pengalaman simulasi
Simulator adalah alat untuk menciptakan lingkungan buatan yang secara
realistis dapat merangsang siswa dan bereaksi terhadap responnya sendiri,
sehingga dapat melatih perilaku kompleks yang membutuhkan lingkungan
khusus.
DAFTAR PUSTAKA
10
AECT. 1970. The Definition of Educational Technology. Washington
Gagne, Robert M. 1977. The Conditions of Learning and Theory of Instruction.
Fourth Edition.
New York. Holt-Saunders International Editions.
Perkembangan Teknologi Komunikasi » Blog Archive » Sisi Devil dari
Teknologi.htm
Januszewski, Alan. 2001. Educational Technology, The Development of a
Concept. Englewood, Colorado. Libraries Unlimited.
11