komukasi

8
FENOMENA KOMUNIKASI MODERN PENDAHULUAN Fenomena dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online mengandung arti atau persamaan kata dengan gejala, fakta, dan kenyataan; modern, dari sumber yang sama berarti terbaru atau sikap dan cara berpikir dan bertindak sesuai dengan tuntutan zaman 1 . Sedangkan komunikasi sendiri berasal dari bahasa Latin communicare, sehingga secara etimologis berarti “memberitahukan” 2 , sedangkan secara terminologis komunikasi didefinisikan sebagai proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain 3 . Dengan demikian, pembahasan fenomena komunikasi modern merupakan pembahasan tentang gejala-gejala atau fakta-fakta yang ada pada proses komunikasi saat ini. Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa modern 4 . Dengan demikian, pembahasan tentang fenomena komunikasi modern tidak terlepas dari pembahasan tentang komunikasi massa sebab unsur kemodernan yang dikandung oleh definisi komunikasi massa. Akhirnya, pembahasan tentang fenomena komunikasi modern perlu didahului dengan pembahasan tentang komunikasi massa. PEMBAHASAN 1 http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php 2 Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak, J.B Wahyudi, Hal. 3. 3 Dinamika Komunikasi, Oncong Uchjana, Hal. 4. 4 Dinamika Komunikasi, Oncong Uchjana, Hal. 50.

description

fenomena komunukasi informatika

Transcript of komukasi

Page 1: komukasi

FENOMENA KOMUNIKASI MODERN

PENDAHULUAN

Fenomena dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online

mengandung arti atau persamaan kata dengan gejala, fakta, dan kenyataan;

modern, dari sumber yang sama berarti terbaru atau sikap dan cara berpikir dan

bertindak sesuai dengan tuntutan zaman1. Sedangkan komunikasi sendiri berasal

dari bahasa Latin communicare, sehingga secara etimologis berarti

“memberitahukan”2, sedangkan secara terminologis komunikasi didefinisikan

sebagai proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain3.

Dengan demikian, pembahasan fenomena komunikasi modern merupakan

pembahasan tentang gejala-gejala atau fakta-fakta yang ada pada proses

komunikasi saat ini.

Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa modern4.

Dengan demikian, pembahasan tentang fenomena komunikasi modern tidak

terlepas dari pembahasan tentang komunikasi massa sebab unsur kemodernan

yang dikandung oleh definisi komunikasi massa. Akhirnya, pembahasan tentang

fenomena komunikasi modern perlu didahului dengan pembahasan tentang

komunikasi massa.

PEMBAHASAN

1 http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php2 Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak, J.B Wahyudi, Hal. 3.3 Dinamika Komunikasi, Oncong Uchjana, Hal. 4.4 Dinamika Komunikasi, Oncong Uchjana, Hal. 50.

Page 2: komukasi

A. Komunikasi Massa

Asas-asas komunikasi massa adalah asas-asas komunikasi itu sendiri, dan

perkembangan komunikasi massa adalah perkembangan komunikasi itu sendiri5.

Statemen ini menjadi dasar dari perlunya mengedepankan pembahasan tentang

komunikasi massa. Adapun pembahasan tentang komunikasi massa terbagi

menjadi dua bagian yaitu arti, ciri, dan fungsi komunikasi massa sebagai bagian

pertama dan perkembangan komunikasi massa sebagai bagian kedua.

1. Arti, Ciri, dan Fungsi Komunikasi Massa

Sebagaimana telah dipaparkan di Pendahuluan, komunikasi massa adalah

komunikasi melalui media massa modern. Artinya, komunikasi massa merupakan

penyebaran pesan (informasi) dengan menggunakan media yang ditujukan kepada

massa yang abstrak, yaitu sejumlah orang yang tidak tampak oleh penyampai

pesan6. Keadaan ini mengindikasikan bahwa komunikasi massa bersifat satu arah,

yang mana komunikator tidak mengetahui apa yang terjadi dengan informasi yang

disampaikan maupun apa reaksi dari para komunikan. Situasi seperti ini akhirnya

melahirkan konsekuensi tersendiri bagi komunikator sehingga komunikator harus

berupaya maksimal agar proses komunikasinya berhasil.

Dalam rangka menunjang pencapaian keberhasilan komunikasi massa,

pengetahuan terhadap ciri-ciri komunikasi massa diperlukan yang mana ciri-ciri

tersebut bersumber dari unsur-unsur yang dicakup oleh komunikasi massa:

komunikan, media massa, pesan (informasi), komunikator, dan efek. Komunikan

sebagai sasaran atau penerima mempunyai ciri acak (berganti-ganti dan tidak

menentu), heterogen, dan anonim; media massa sebagai sarana bercirikan

serempak dan cepat; informasi sebagai materi komunikasi berciri publik,

universal, dan sejenak; komunikator sebagai sumber berciri terorganisir; dan efek

sebagai hasil berciri tidak pasti dalam hal pengaruh terhadap komunikan.

Berdasarkan definisi dan arti di depan, maka dapat disimpulkan bahwa

komunikasi mempunya fungsi menyiarkan (to inform), mendidik (to educate), dan

menghibur (to entertain) yang mana dalam pelaksanannya, ketiga fungsi ini saling

5 Dinamika Komunikasi, Oncong Uchjana, Hal. 49.6 Dinamika Komunikasi, Oncong Uchjana, Hal. 50.

Page 3: komukasi

mengisi dan melengkapi.

2. Perkembangan Komunikasi Massa

Perkembangan komunikasi massa dimulai oleh pers (buku, surat kabar),

kemudian film, kemudian radio, kemudian televisi7. Dengan demikian,

perkembangan komunikasi massa seiring dengan perkembangan media massa.

Sejarah media modern bermula dari buku cetak yang pada awalnya hanya

merupakan upaya penggunaan alat teknik untuk mereproduksi teks yang sama.

Unsur politik dan agama lah yang kemudian membuat buku cetak mengalami

perkembangan dari segi isi8. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa buku

cetak turut berperan pada perubahan (dan kalau boleh dinyatakan: revolusi) yang

terjadi dalam masyarakat. Buku cetak yang sederhana ini menginspirasi lahirnya

surat kabar yang bentuk awalnya tidak lain adalah surat yang dikirim-diterima

(baca: beredar) melalui pelayanan pos9. Hal ini berarti surat kabar mengadopsi

buku cetakan dari sisi proses pembuatan dan kemasan serta mengadopsi surat

edaran dari sisi proses penyebaran: kerjasama antara pihak percetakan dengan

pihak penerbit.

Berbeda dengan awal kemunculan buku cetak yang tidak komersial (untuk

suatu golongan tertentu), surat kabar bersifat sejak awalnya bersifat komersial.

Selain itu, surat kabar juga berbeda dengan buku cetak yang pada awalnya bersifat

propagandis (politik) dan dogmatis (agama) karena sifat komersial (dijual bebas)

surat kabar menimbulkan satu sifat lain: umum dan terbuka. Namun tidak dapat

dielakkan, pada perkembangan selanjutnya, surat kabar yang awalnya netral

(umum dan terbuka) mengalami distorsi nilai dengan terbitnya surat kabar-surat

kabar partai yang dimanfaatkan untuk kepentingan politik. Fenomena surat kabar

partai ini di Indonesia mencapai “titik puncak” eksistensinya pada masa

berlakunya ideologi Nasakom, ditandai dengan lahirnya Manifesto Kebudayaan

(Manikebu).

Berbeda dengan buku dan surat kabar yang lebih banyak berkutat di

wilayah informasi, ide, dan opini, film yang baru muncul pada akhir abad ke-19

7 Dinamika Komunikasi, Oncong Uchjana, Hal. 56.8 Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Denis McQuail, Hal. 9.9 Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Denis McQuail, Hal. 9.

Page 4: komukasi

lebih berperan sebagai penyebar hiburan10. Kendati pun demikian, karena film

dipandang memiliki jangkauan, realisme, pengaruh emosional, dan popularitas

yang lebih, pada perkembangannya film pun dimanfaatkan sebagai alat

propaganda. Fenomena film sebagai alat propaganda, meskipun pada sebagian

kasus terjadi secara kebetulan, mampu menyebabkan terjadinya krisis sosial di

beberapa negara.

Dari uraian tentang buku, surat kabar, dan film di muka, dapat disimpulkan

bahwa ketiganya lahir sebagai respon terhadap suatu kebutuhan adanya pelayanan

baru. Kondisi ini berbeda dengan kelahiran radio dan televisi. Raymond William

menyatakan bahwa radio dan televisi lebih merupakan produksi teknologi

daripada sebagai alat komunikasi11. Namun demikian, di bidang komunikasi, radio

dan televisi berbeda dengan pendahulunya, radio dan televisi lebih inovatif

dengan kemampuannya menyampaikan informasi secara live (langsung) meskipun

juga tidak terlepas dari kadar aktualitas yang terbatas. Pada perkembangannya,

peranan penguasa dan para pelaku politik membuat radio dan televisi bernasib

sama dengan para pendahulunya: menjadi alat propaganda.

B. Masa Kini Media Komunikasi Massa

Menyiarkan, mendidik, dan menghibur merupakan fungsi dari komunikasi

massa. Hal ini berarti bahwa media komunikasi massa tersebut di muka

dimanfaatkan untuk menjalankan ketiga fungsi tersebut. Terkait dengan fungsi

komunikasi massa, McLuhan menyatakan bahwa media komunikasi (massa)

mempunyai peran dan kekuatan dalam hal kontrol sosial12. Contoh kasus,

publikasi iklan telah sedemikian rupa merekayasa kesadaran komunikan, tayangan

adegan seks dan kekerasan membuat tidak sedikit komunikan yang terpengaruh

bahkan kemudian menjadi “bagian dari yang ditayangkan”, tayangan sinetron pun

berpengaruh cukup besar pada perubahan lifestyle para komunikan.

Beberapa kasus tersebut dapat dipahami bahwa pada saat ini media

komunikasi berfungsi pembujuk (perekayasa kesadaran). Jika dulu fungsi sebagai

pembujuk terkonsentrasi pada barang, di Indonesia dewasa ini muncul fenomena

10 Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Denis McQuail, Hal. 13.11 Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Denis McQuail, Hal. 15-16.12 Media Massa dan Masyarakat modern, William L. Rivers, dkk., Hal. 38.

Page 5: komukasi

menarik: “iklan orang”. Orang membujuk orang. Calon presiden membujuk orang

melalui media siaran. Calon Gubernur membujuk orang melalui media koran.

Berdasarkan realitas maupun hasil polling, “iklan orang” ini ternyata terbukti

efektif. Artinya, media komunikasi berhasil dalam fungsinya sebagai alat

pembujuk (perekayasa kesadaran).

Rekayasa kesadaran (baca: manipulasi) pada prakteknya tidak bisa untuk

tidak lepas dari tujuan mendapatkan keuntungan. Demikian pula rekayasa

kesadaran yang dilakukan oleh media komunikasi massa. Demi tercapianya tujuan

ini, media massa diarahkan untuk menyenangkan sebanyak mungkin komunikan

karena dengan demikian mereka lebih mudah dibujuk. Langung atau pun tidak

langsung, media komunikasi massa dikontrol oleh kepentingan komersial13.

Keadaan ini menunjukkan bahwa media komunikasi massa berfungsi sebagai

penopang industri.

Jika mengamati fenomena yang terjadi saat ini, pernyataan bahwa media

komunikasi berfungsi sebagai penopang industri tidak dapat diingkari. Sedangkan

pernyataan beserta argumentasi bahwa media komunikasi massa mempunyai

kekuatan besar dalam kontrol sosial dan rekayasa keadaan, perlu dipertanyakan.

Sesuai dengan pernyataan Richard T. LA Piere dalam Theory of Social Control,

bahwa lingkungan inti (keluarga, kelompok agama, jaringan sosial) lebih

memengaruhi nilai, sikap, dan perilaku individu dibanding media). Kekuatan

fungsi kontrol sosial dan perekayasa keadaan telah terdistorsi sedemikian rupa

oleh banyaknya pilihan media14. Komunikan tidak terikat oleh salah satu media

komunikasi. Juga bukan hal gampang untuk mengubah—misalnya—keyakinan

komunikan. Karena interaksi antara komunikan dengan media komunikasi lebih

didasari oleh keadaan “untuk memperoleh apa yang dicari, bukan menyediakan

diri untuk dipengaruhi”.

Dari hari ke hari jumlah pilihan kian bertambah, terlebih lagi oleh adanya

media komunikasi populer dan kontemporer: internet.

C. Masa Depan Media Komunikasi Massa

Pembahasan tentang media komunikasi massa saat ini cukup

menggambarkan bahwa saat ini sedang terjadi revolusi komunikasi. Perubahan

13 Media Massa dan Masyarakat modern, William L. Rivers, dkk., Hal. 40.14 Media Massa dan Masyarakat modern, William L. Rivers, dkk., Hal. 41.

Page 6: komukasi

alat-alat komunikasi berlangsung cepat. Cepat menjadi sangat cepat oleh adanya

kemajuan di bidang teknologi. Komputer sebagai produksi bidang teknologi

berperan signifikan dalam mendorong laju percepatan perubahan tersebut.

Realitas ini memberi indikasi pasti bahwa segenap kemajuan teknologi yang telah

dan akan terjadi, memberi pengaruh besar terhadap sistem komunikasi masssa15.

Salah satu dari wujud pengaruh kemajuan teknologi terhadap sistem

komunikasi massa adalah adanya media komunikasi internet. Internet menjadi

sebuah fenomena tersendiri karena walaupun sudah digunakan sebagai sarana

media komunikasi melalui fasilitas-fasilitas yang tersedia, hingga saat ini internet

masih terkesan diasumsikan sebagai kemajuan perkembangan teknologi komputer

dan bukannya media komunikasi. Fenomena ini paradoks dengan layanan yang

tersedia dalam media internet yang telah memenuhi tiga fungsi komunikasi massa:

menyiarkan, mendidik, dan menghibur.

Hakekat media dalam ilmu komunikasi adalah yang digunakan sebagai

alat (channels) untuk menyampaikan pesan dari komunikator/sumber kepada

komunikan16. Dengan demikian, secara hakekat, internet merupakan media

komunikasi—interpersonal, massa, dan kombinasi keduanya. Fasilitas email dan

chatting memungkinkan terjadinya komunikasi interpersonal. Sedangkan fasilitas

website maupun blog memungkinkan terjadinya komunikasi massa.

Perkembangan mutakhir menunjukkan bahwa media internet masuk dalam

lingkup dua bentuk media komunikasi (interpersonal dan massa).

Merujuk pada kapabilitas dan kemampuan internet yang lebih baik

dibanding media komunikasi sebelumnya, besar kemungkinan masa depan media

komunikasi massa sangat ditentukan oleh perkembangan media internet sebab

besarnya pengaruh kemajuan teknologi terhadap sistem komunikasi massa.

Internet memang fenomenal dengan kapabilitas dan kelebihan yang

dimilikinya. Namun terbukti bahwa sampai saat ini, media komunikasi yang lebih

dulu ada tidak tersingkir dan terbunuh oleh segala kelebihan yang dimilikinya.

SIMPULAN

Berdasarkan paparan di depan, fenomena komunikasi modern dapat

15 Media Massa dan Masyarakat modern, William L. Rivers, dkk., Hal. 348.16 Kajian “Internet Sebagai Media Komunikasi Interpersonal Dan Massa”, Edwi Arief Sosiawan.

Page 7: komukasi

dideskripsikan sebagai berikut:

1. Komunikan mempunyai banyak pilihan media komunikasi untuk

dikonsumsi sehingga memungkinkan komunikan terhindar dari jerat

rekayasa kesadaran yang dilepas oleh komunikator melalui media

komunikasi massa.

2. Media komunikasi massa karena berfungsi sebagai penopang industri,

meningkatkan intensitas kompetisi antarkomunikator (antarmedia

komunikasi) untuk memperoleh konsumen sebanyak-banyaknya.

3. Perkembangan teknologi berpengaruh besar pada perkembangan

komunikasi sampai pada tahap memungkinkan terjadinya revolusi

komunikasi.

4. Komunikasi tidak hanya berlangsung antarorang atau antara orang dengan

media karena kemajuan teknologi membuat komunikasi antarmedia atau

antarmesin bisa terjadi.

5. Media komunikasi massa yang lebih dulu ada senantiasa berusaha

menyesuaikan diri sehingga tidak tersingkir oleh kehadiran media

komunikasi yang baru. Bahkan akhir-akhir ini ada semacam

kecenderungan kolaborasi antarmedia. Hal ini selain merupakan bentuk

adaptasi media, juga dalam rangka merespon fragmentasi yang terjadi di

kalangan komunikan yang mana komunikan tidak membatasi diri pada

satu media jenis media saja.

DAFTAR PUSTAKA

Uchjana, Onong. 1993 (Cet. Ke-3). Dinamika Komunikasi. Bandung: Remaja

Page 8: komukasi

Rosdakarya.

McQuail, Denis. 1996 (Cet. Ke-4). Teori Komunikasi Massa, Suatu Pengantar.

Terjemahan Agus Dharma dan Aminuddin Ram. Jakarta: Erlangga.

L. Rivers, William dkk. 2004 (Cet. Ke-2). Media Massa dan Masyarakat Modern.

Terjemahan Haris Munandar dan Dudy Priatna. Jakarta: Prenada Media.

J. B. Wahyudi. Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak.

Makalah “Kajian Internet Sebagai Media Komunikasi Interpersonal Dan Massa”,

Edwi Arief Sosiawan, SIP, MSi, (staf pengajar jurusan ilmu komunikasi

FISIP UPNVY).

http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php.