Komputer Dan Tunanetra1

16
Created by Khusnul Kholisah 4 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi komputer sangatlah pesat. Hampir semua aspek kegiatan manusia saat ini berhubungan dengan komputer. Mulai dari kegiatan perkantoran, perbankan, perdagangan, pendidikan, bisnis, dan sebagainya. Komputer sangat membantu pekerjaan manusia sehari-hari. Ketergantungan manusia terhadap komputer saat ini sangat tinggi, hingga jika komputer bermasalah atau tidak berfungsi dengan baik, maka akan menjadi masalah bagi orang-orang yang sehari-harinya berkecimpung dengan komputer. Hal ini disebabkan karena fungsi dari komputer yang sangat kompleks. Mulai dari fungsi sebagai perangkat untuk mengetik, menghitung, mencetak, memperbanyak data, mentransfer data, berkomunikasi, dll. Adapun mesin ketik, namun tidak bisa mengerjakan sedemikian banyak fungsi daripada komputer. Dari sekian banyak aktifitas yang bisa dilakukan oleh manusia dengan komputer, sebagian besar itu semua hanya dilakukan oleh manusia yang mampu melihat. Bagi mereka yang memiliki cacat fisik tidak bisa melihat, komputer masih merupakan barang yang tidak mudah mereka jangkau dari segi pemanfaatan fungsi daripada komputer. Faktanya, jika kita pergi ke toko komputer, yang mereka (penjual komputer) tawarkan hanyalah komputer beserta kelengkapan komputer yang standar yaitu untuk orang non tunanetra. Tunanetra juga manusia, banyak diantara mereka yang memiliki otak encer alias pintar. Tidak sedikit dari mereka yang memiliki kemampuan yang melebihi dari kemampuan manusia biasa. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk membahas masalah kaitannya dengan komputer dan tunanetra.

description

Komputer dan tenanetral

Transcript of Komputer Dan Tunanetra1

Page 1: Komputer Dan Tunanetra1

Created by Khusnul Kholisah

4

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan teknologi komputer sangatlah pesat. Hampir semua aspek kegiatan

manusia saat ini berhubungan dengan komputer. Mulai dari kegiatan perkantoran, perbankan,

perdagangan, pendidikan, bisnis, dan sebagainya. Komputer sangat membantu pekerjaan

manusia sehari-hari. Ketergantungan manusia terhadap komputer saat ini sangat tinggi, hingga

jika komputer bermasalah atau tidak berfungsi dengan baik, maka akan menjadi masalah bagi

orang-orang yang sehari-harinya berkecimpung dengan komputer. Hal ini disebabkan karena

fungsi dari komputer yang sangat kompleks. Mulai dari fungsi sebagai perangkat untuk mengetik,

menghitung, mencetak, memperbanyak data, mentransfer data, berkomunikasi, dll. Adapun

mesin ketik, namun tidak bisa mengerjakan sedemikian banyak fungsi daripada komputer.

Dari sekian banyak aktifitas yang bisa dilakukan oleh manusia dengan komputer,

sebagian besar itu semua hanya dilakukan oleh manusia yang mampu melihat. Bagi mereka yang

memiliki cacat fisik tidak bisa melihat, komputer masih merupakan barang yang tidak mudah

mereka jangkau dari segi pemanfaatan fungsi daripada komputer. Faktanya, jika kita pergi ke

toko komputer, yang mereka (penjual komputer) tawarkan hanyalah komputer beserta

kelengkapan komputer yang standar yaitu untuk orang non tunanetra.

Tunanetra juga manusia, banyak diantara mereka yang memiliki otak encer alias pintar.

Tidak sedikit dari mereka yang memiliki kemampuan yang melebihi dari kemampuan manusia

biasa. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk membahas masalah kaitannya dengan

komputer dan tunanetra.

Page 2: Komputer Dan Tunanetra1

Created by Khusnul Kholisah

5

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penulisan

makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Pengertian komputer?;

2. Apakah tunanetra itu?;

3. Komputer bicara untuk tunanetra;

4. Kendala tunanetra.

C. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan daripada penulisan karaya tulis ini adalah agar kita tidak selalu

memandang remeh terhadap orang-orang yang menyadang status tunanetra. Bahkan seharusnya

kita membuka mata untuk melihat adanya peluang untuk bekerjasama dengan mereka, tanpa

melihat keterbatasan yang ada pada diri mereka. Karena keterbatasan itu pasti ada jalan

keluarnya.

Page 3: Komputer Dan Tunanetra1

Created by Khusnul Kholisah

6

BAB II

PEMBAHASAN

1. Komputer

Banyak orang yang bisa mengoperasikan komputer. Namun, ketika mereka harus

menjawab pertanyaan “Apakah komputer itu?”, banyak diantara mereka yang sulit menjelaskan

pengertian dari komputer secara jelas. Definisi komputer berasal dari bahasa latin computare

yang mengandung arti menghitung. Karena luasnya bidang garapan ilmu komputer, para pakar

dan peneliti sedikit berbeda dalam mendefinisikan termininologi komputer. Berikut beberapa

penjelasan tentang pengertian komputer dari para pakar:

1. Menurut Hamacher, komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat

menerima informasi input digital, kemudian memprosesnya sesuai dengan program yang

tersimpan di memorinya, dan menghasilkan output berupa informasi.

2. Menurut Blissmer, komputer adalah suatu alat elektonik yang mampu melakukan

beberapa tugas sebagai berikut:

1. menerima input

2. memproses input tadi sesuai dengan programnya

3. menyimpan perintah-perintah dan hasil dari pengolahan

4. menyediakan output dalam bentuk informasi

3. Sedangan Fuori, berpendapat bahwa komputer adalah suatu pemroses data yang dapat

melakukan perhitungan besar secara cepat, termasuk perhitungan aritmetika dan operasi

logika, tanpa campur tangan dari manusia.

Untuk mewujudkan konsepsi komputer sebagai pengolah data untuk menghasilkan suatu

informasi, maka diperlukan sistem komputer (computer system) yang elemennya terdiri dari

hardware, software dan brainware. Ketiga elemen sistem komputer tersebut harus saling

berhubungan dan membentuk kesatuan. Hardware tidak akan berfungsi apabila tanpa software,

Page 4: Komputer Dan Tunanetra1

Created by Khusnul Kholisah

7

demikian juga sebaliknya. Dan keduanya tiada bermanfaat apabila tidak ada manusia (brainware)

yang mengoperasikan dan mengendalikannya.

1. Hardware atau Perangkat Keras: peralatan yang secara fisik terlihat dan bisa di jamah.

2. Software atau Perangkat Lunak: program yang berisi instruksi/perintah untuk melakukan

pengolahan data.

3. Brainware: manusia yang mengoperasikan dan mengendalikan sistem komputer.

Penggolongan Komputer

Literatur terbaru tentang komputer melakukan penggolongan komputer berdasarkan tiga

hal:

1. Berdasarkan Data Yang Diolah

a. Komputer Analog

b. Komputer Digital

c. Komputer Hybrid

2. Berdasarkan Penggunannya

a. Komputer Untuk Tujuan Khusus (Special Purpose Computer)

b. Komputer Untuk Tujuan Umum (General Purpose Computer)

3. Berdasarkan Kapasitas dan Ukurannya

a. Komputer Mikro (Micro Computer)

b. Komputer Mini (Mini Computer)

c. Komputer Kecil (Small Computer)

d. Komputer Menengah (Medium Computer)

e. Komputer Besar (Large Computer)

f. Komputer Super (Super Computer)

Adapaun tambahan penggolongan lain untuk komputer adalah dari segi generasi. Berikut

adalah sejarah singkat perkembangan komputer dari generasi ke generasi:

Page 5: Komputer Dan Tunanetra1

Created by Khusnul Kholisah

8

Komputer Generasi Pertama (1940an) à Pada tahun 1941, Konrad Zuse, seorang

insinyur Jerman membangun sebuah komputer, Z3, untuk mendesain pesawat terbang dan peluru

kendali. Komputer Generasi pertama dikarakteristik dengan fakta bahwa instruksi operasi dibuat

secara spesifik untuk suatu tugas tertentu. Setiap komputer memiliki program kode biner yang

berbeda yang disebut “bahasa mesin” (machine language). Hal ini menyebabkan komputer sulit

untuk diprogram dan membatasi kecepatannya. Ciri lain komputer generasi pertama adalah

penggunaan tube vakum (yang membuat komputer pada masa tersebut berukuran sangat besar)

dan silinder magnetik untuk penyimpanan data.

Komputer Generasi Kedua (1948 – 1960an) à Pada tahun 1948, Transistor

menggantikan tube vakum di televisi, radio, dan komputer. Akibatnya, ukuran mesin-mesin

elektrik berkurang drastis. Transistor mulai digunakan di dalam komputer mulai pada tahun 1956.

Penemuan lain yang berupa pengembangan memori inti-magnetik membantu pengembangan

komputer generasi kedua yang lebih kecil, lebih cepat, lebih dapat diandalkan, dan lebih hemat

energi dibanding para pendahulunya. Mesin pertama yang memanfaatkan teknologi baru ini

adalah superkomputer. IBM membuat superkomputer bernama Stretch, dan Sprery-Rand

membuat komputer bernama LARC. Komputer-komputer ini, yang dikembangkan untuk

laboratorium energi atom, dapat menangani sejumlah besar data, sebuah kemampuan yang

sangat dibutuhkan oleh peneliti atom. Komputer generasi kedua menggantikan bahasa mesin

dengan bahasa assembly. Bahasa assembly adalah bahasa yang menggunakan singkatan-

singakatan untuk menggantikan kode biner.

Komputer Generasi Ketiga (1964-1970) à Walaupun transistor dalam banyak hal

mengungguli tube vakum, namun transistor menghasilkan panas yang cukup besar, yang dapat

berpotensi merusak bagian-bagian internal komputer. Batu kuarsa (quartz rock) menghilangkan

masalah ini. Jack Kilby, seorang insinyur di Texas Instrument, mengembangkan sirkuit

terintegrasi (IC : integrated circuit) di tahun 1958. IC mengkombinasikan tiga komponen

elektronik dalam sebuah piringan silikon kecil yang terbuat dari pasir kuarsa. Pada ilmuwan

kemudian berhasil memasukkan lebih banyak komponen-komponen ke dalam suatu chip tunggal

yang disebut semikonduktor. Hasilnya, komputer menjadi semakin kecil karena komponen-

komponen dapat dipadatkan dalam chip. Kemajuan komputer generasi ketiga lainnya adalah

penggunaan sistem operasi (operating system) yang memungkinkan mesin untuk menjalankan

Page 6: Komputer Dan Tunanetra1

Created by Khusnul Kholisah

9

berbagai program yang berbeda secara serentak dengan sebuah program utama yang memonitor

dan mengkoordinasi memori komputer.

Komputer Generasi Keempat (1979-sekarang) à Perkembangan yang demikian

memungkinkan orang-orang biasa untuk menggunakan komputer biasa. Komputer tidak lagi

menjadi dominasi perusahaan-perusahaan besar atau lembaga pemerintah. Pada pertengahan

tahun 1970-an, perakit komputer menawarkan produk komputer mereka ke masyarakat umum.

Komputer-komputer ini, yang disebut minikomputer, dijual dengan paket piranti lunak yang

mudah digunakan oleh kalangan awam. Piranti lunak yang paling populer pada saat itu adalah

program word processing dan spreadsheet. Pada awal 1980-an, video game seperti Atari 2600

menarik perhatian konsumen pada komputer rumahan yang lebih canggih dan dapat diprogram.

Komputer Generasi Kelima à Mendefinisikan komputer generasi kelima menjadi cukup

sulit karena tahap ini masih sangat muda. Contoh imajinatif komputer generasi kelima adalah

komputer fiksi HAL9000 dari novel karya Arthur C. Clarke berjudul 2001: Space Odyssey. HAL

menampilkan seluruh fungsi yang diinginkan dari sebuah komputer generasi kelima. Dengan

kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI), HAL dapat cukup memiliki nalar untuk

melakukan percapakan dengan manusia, menggunakan masukan visual, dan belajar dari

pengalamannya sendiri.

Gambar 1.

Bentuk komputer dari generasi ke generasi

Page 7: Komputer Dan Tunanetra1

Created by Khusnul Kholisah

10

2. Tunanetra

Tunanetra adalah istilah umum yang digunakan untuk kondisi seseorang yang

mengalami gangguan atau hambatan dalam indra penglihatannya. Berdasarkan tingkat

gangguannya/kecacatannya Tunanetra dibagi dua yaitu buta total (total blind) dan yang masih

mempunyai sisa penglihatan (Low Visioan). Alat bantu untuk mobilitasnya bagi tuna netra

dengan menggunakan tongkat khusus, yaitu berwarna putih dengan ada garis merah horizontal.

Akibat hilang/berkurangnya fungsi indra penglihatannya maka tunanetra berusaha

memaksimalkan fungsi indra-indra yang lainnya seperti, perabaan, penciuman, pendengaran, dan

lain sebaginya sehingga tidak sedikit penyandang tuna netra yang memiliki kemampuan luar

biasa misalnya di bidang musik atau ilmu pengetahuan.

Pada tahun 1921, seorang buta yang bernama Braille, merancang sistem kombinasi 6 titik

yang awalnya bersumber pada kode“tulisan malam” atau night writing karya Charles Barbier

yang menggunakan kombinasi 12 titik. Dan pada tahun 1927 sebuah buku yang menggunakan

enam titit, yang kemudian disebut Braille, telah diterbitkan. Sekarang, para penderita buta

menggunakan metode tersebut.

Gambar 2.Wajah Mr. Braille

Page 8: Komputer Dan Tunanetra1

Created by Khusnul Kholisah

11

Jadi, pengertian huruf Braille adalah huruf timbul yang khusus digunakan untuk para

penyandang tunanetra. Huruf ini terdiri dari kumpulan titik-titik yang disusun sedemikian rupa

untuk menggantikan huruf biasa. Penulisannya pun menggunakan mesin ketik khusus Braille.

Namun untuk penghitungan, penyandang tunanetra dapat menggunakan sempoa.

Gambar 3.Susunan huruf Braille

Sejak saat itu, orang yang menyandang cacat kebutaan dapat lebih mudah untuk

mengenyam pendidikan, dan mempelajari ilmu pengetahuan layaknya orang normal. Tak ada

lagi tembok penghalang bagi mereka untuk menjelajahi dunia melalui buku-buku bacaan,

ataupun berkreasi dalam hal tulis-menulis mengenai apa saja.

Page 9: Komputer Dan Tunanetra1

Created by Khusnul Kholisah

12

3. Komputer Bicara Untuk Tunanetra

Dahulu, para tunanetra hanya mengandalkan buku tulis Braille untuk mendapatkan

pengetahuan melalui bacaan dan menulis surat dengan mesin ketik khusus dengan kode Braille.

Ketika orang awas (sebutan dari para tunanetra untuk orang yang bisa melihat) sudah akrab

dengan komputer, para tunanetra seolah-olah tertinggal dari gemerlap kecanggihan komputer.

Pelan tapi pasti, para ahli mulai memikirkan eksistensi para tunanetra. Hingga akhirnya lahirlah

JAWS.

Apa itu JAWS?

Gambar 4.

Software JAWS pada komputer

Page 10: Komputer Dan Tunanetra1

Created by Khusnul Kholisah

13

JAWS atau Job Access with Speech Syntesizer, adalah sebuah pembaca layar (screen

reader) merupakan sebuah piranti lunak (software) yang berguna untuk membantu penderita

tunanetra menggunakan komputer. JAWS diproduksi oleh the Blind and Low Vision Group

(Freedom Scientific) di St. Petersburg, Florida, Amerika Serikat. JAWS sengaja dibuat untuk

penderita tunanetra dan orang-orang yang menderita kelemahan dalam penglihatan [[(low

vision)]] sehingga mereka mudah menggunakan Microsoft Windows secara personal. Dengan

alat ini tentunya penderita tunanetra dan penderita lemah daya penglihatan (low vision) mudah

mengakses komputer dan bahkan bisa melepaskan ketergantungan pada orang lain dalam

menggunakannya. JAWS dirancang sebaik mungkin dengan mempertimbangkan banyak aspek,

maka dari itu penting sekali bagi JAWS merancang alat-alat yang memudahkan bagi penderita

tunanetra dan low vision.

JAWS dilengkapi dengan layar yang memiliki kemampuan untuk melafalkan teks (text-

to-speech) yang ditampilkan atau ada juga yang dengan menerapkan teknologi braille display.

Selain itu keyboard yang digunakan juga lebih komperhensif dengan kemampuan berinteraksi

dengan monitor. JAWS juga dapat dimanfaatkan penggunanya untuk membuat scripts dengan

JAWS Scripting Language, yang dapat digunakan untuk mengubah jumlah dan tipe informasi

yang bisa dipresentasikan dengan banyak aplikasi.

Cara kerja JAWS adalah dengan membaca semua tulisan yang muncul pada layar, JAWS

membaca teks dengan logat Inggris, maka dari itu tidak mengherankan jika tulisan dalam bahasa

Indonesia pun menjadi berlogat robot Inggris. Baru belakangan ini ada upaya mengindonesiakan

panduan dan pembacaan teksnya. Peneliti dari ITB, memodifikasi JAWS versi 7.10. Pada

prototipe ini teks yang dipindai kemudian dikonversikan oleh openbook, kemudian komputer

akan membacanya kata per kata secara otomatis. Sebelumnya pun telah dimasukkan ke dalam

Page 11: Komputer Dan Tunanetra1

Created by Khusnul Kholisah

14

komputer perbendaharaan kata dari kamus hingga 10 miliar kata. JAWS mampu membaca teks

namun JAWS tidak bisa membaca grafik yang menyulitkan, gambar tanpa caption dan program

berbasis flash.

Gambar 5.

Seorang tunanetra mengetik dengan komputer

Seiring dengan berkembangnya teknologi, akses para tunanetra terhadap komputer

bukanlah hal yang mustahil lagi. Semangat untuk mengikuti kemajuan teknologi informasi

menelurkan hasil yang mencengangkan Para tunanetra menggunakan komputer biasa yang tidak

dilengkapi dengan huruf braille. Teknologilah yang memungkinkan akses para tunanetra terbuka

lebar terhadapnya.

Dengan memanfaatkan tekno suara, tunanetra dimungkinkan untuk mengakses layar

komputer. Dengan bantuan scanner, orang tunanetra juga bisa mengakses buku yang dibacakan

software ini. Komputer sangat egaliter, semua bisa mengakses dengan prinsip kesetaraan.

Page 12: Komputer Dan Tunanetra1

Created by Khusnul Kholisah

15

Banyak yang menyebut komputer yang disertai software pembaca ini (JAWS) dengan nama

“komputer bicara”. Terdengar lucu bagi orang awas, namun faktanya komputer seperti itu

memang benar berbicara.

Dengan dukungan teknologi yang memadai, kita bisa lihat betapa banyak tunanetra yang

memiliki kemampuan yang luar biasa. Salah satu tunanetra yang berprestasi dengan adanya

“komputer bicara” ini adalah Eko Ramaditya Adikara, seorang composer music game

(permainan). Salah satu prestasi tertinggi Ramaditya adalah menjadi komposer untuk game

internasional yang telah sangat mendunia, yaitu game Mario Bross produksi Jepang. Selain itu

Ramaditya juga seorang penulis handal, bukunya yang terpopuler adalah “Blind Power; Berdama

dengan Kegelapan”, sebuah buku yang menguak tabir seorang tunanetra yang tumbuh percaya

diri menghadapi dunia yang tak pernah Ia lihat, hingga menemuka sebuah kekuatan dalam diri

yang berhasil membuatnya menjadi orang sukses.

Gambar 6.1Buku karya Ramaditya “Blind Power: Berdamai dengan Kegelapan”

Page 13: Komputer Dan Tunanetra1

Created by Khusnul Kholisah

16

Gambar 6.2Eko Ramaditya Adikara

Page 14: Komputer Dan Tunanetra1

Created by Khusnul Kholisah

17

3. Kendala tunanetra

“Komputer bicara” telah ditemukan, namun masalah bagi tunanetra tidaklah berhenti

sampai disini. Masalah baru lagi telah menanti, yaitu kendala biaya. Hal itu diaku oleh Sekjen

Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni), Bayu Yulianto, yang dalam kesempatan wawancara

dengan media menyampaikan bahwa kendala utama para tunanetra adalah mahalnya peranti

lunak tersebut, dalam hal ini JAWS. Satu buah peranti lunak JAWS saat ini harganya masih

berkisar di harga $ 1,200 (+/- Rp. 12.000.000,-), satu peranti lunak asli dapat dipakai oleh 2

komputer. Hal ini tentunya sangat memberatkan bagi para tunanetra yang sebagian besar

didominasi oleh kalangan ekonomi menengah kebawah. Oleh karena itu, tidak bisa dipungkiri

bahwa banyak para tunanetra yang menggunakan peranti bajakan.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kecanggihan komputer tidak hanya dapat dirasakan oleh manusia normal yang mampu

melihat, namun juga dapat dinikmati oleh mereka yang tunanetra. Dengan bantuan sebuah

peranti lunak JAWS, komputer biasa dapat disulap menjadi “komputer bicara”.

B. SARAN

Pentingnya “komputer bicara” bagi para tunanetra, maka hendaknya perlu diadakan

beberapa langkah sebagai berikut:

Page 15: Komputer Dan Tunanetra1

Created by Khusnul Kholisah

18

a. Mensosialisasikan “komputer bicara” kepada semua lapisan tunanetra, baik kalangan

akademis maupun non-akademis, dan kalangan dari semua golongan ekonomi;

b. Meminta pemerintah untuk turut berperan aktif dalam memfasilitasi masyarakat

tunanetra, misalnya dengan membuka akses yang mudah dan murah terhadap alat bantu

untuk tunanetra yang dibuat oleh perusahaan luar negeri atau justru mengembangkan

sendiri program untuk tunanetra.

Page 16: Komputer Dan Tunanetra1

Created by Khusnul Kholisah

19

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org

http://edukasi.kompas.com/read/2010/03/08/12052697/Komputer.Bicara.untuk.Tu-

nanetra

http://kompas.com

http://.ramaditya.com

http://dpm.web.id/ dengan-komputer-tunanetra-melihat-dunia-2.htm

http://njiee.blogspot.com/ sofware tunanetra.html

Adikara, Eko Ramaditya. Blind Power: Berdamai dengan Kegelapan. PT Grafindo

Media Pratama Jakarta. 2010.