Komponen listrik dasar sistem kontrol

24
KOMPONEN LISTRIK Penghantar Resistor Kondensator Induktor

Transcript of Komponen listrik dasar sistem kontrol

Page 1: Komponen listrik dasar sistem kontrol

KOMPONEN LISTRIK

Penghantar Resistor Kondensator Induktor

Page 2: Komponen listrik dasar sistem kontrol

Konduktor & Isolator Konduktor adalah bahan yang dapat dialiri

arus listrik, bisa digunakn sebagai penghantar misalnya logam

Isolator adalah bahan yang tidak dapat atau sulit dialiri arus listrik, tidak bisa digunakan sebagai penghantar, misalnya kaca, kayu, plastik dll

Page 3: Komponen listrik dasar sistem kontrol

RESISTANSI ( R ) Adalah nilai hambatan listrik dari suatu bahan dimana

terdapat tiga unsur yang menentukan yaitu :1. Luas Penampang dari bahan tersebut umumnya

diberi notasi A dengan satuan mm2.2. Panjang bahan diberi notasi L dengan satuan meter3. Tahanan jenis bahan dengan notasi ρ ( baca: ro )

yaitu nilai hambatan dari suatu bahan dengan penampang 1mm2 panjang 1 meter. Tentunya setiap bahan tidak sama

Jadi R = ( L x ρ ) : A

Page 4: Komponen listrik dasar sistem kontrol

TABEL HAMBATAN JENISBahan Simbo

l

.mm2/m Bahan Simbol

.mm2/m

Perak Ag 0,016 Timbel Pb 0,21Tembaga Cu 0,0178 Air raksa Hg 0,95Alumunium

Al 0,0278 Mangan Mn 0,43

Wolfram W O,055 Konstantan - 0,49Seng Zn 0,063 Baja

cromnikel- 1,0

Kuningan 0.08 Karbon C 50 s/d 100Nikel Ni 0,1 Silisiumkarbi

d- 1000

Platina Pt 0,1 Kaca - 1X1016

Tin (timah)

Sn 0,11 porselin - 5X1018

Besi Fe 0,13

Page 5: Komponen listrik dasar sistem kontrol

RESISTOR Adalah komponen listrik yang berguna untuk

menghambat arus baik pada arus DC maupun AC dengan nilai hambatan tertentu.

Resistor terbuat bahan yang memiliki nilai hambatan jenis lebih besar dari penghantar. Untuk resistor kecil dari bahan karbon ( daya 1/8 sampai 1 W) sedangkan untk resistor diatas 1 W terbuat dari kawat nikelin

Pada resistor besar biasanya berbentuk persegi ( balok ) nilai resistansinya tertulis jelas misalnya 5W / 100Ω.

Pada resistor kecil nilai hambatanya menggunakan gelang warna

Page 6: Komponen listrik dasar sistem kontrol

Contoh beberapa bentuk Resistor

Simbol Resistor

Page 7: Komponen listrik dasar sistem kontrol
Page 8: Komponen listrik dasar sistem kontrol

Komponen lain dari jenis resistor

VR ( Variable Resistor ) yaitu komponen dimana nilai resistansinya bisa diatur

Potensiometer digunakan untuk pengaturan nilai resistansi yang pelaksanaanya bisa dilakukan setiap saat.

Sedangkan Trimpot (Trimer Potensio) digunakan untuk mengatur nilai resistansi menggunakan obeng saat penyetingan kemudian tidak dirubah lagi

Potensio meter Trimpot

Page 9: Komponen listrik dasar sistem kontrol

NTC ( Negatif Temperatur Coefisien) yaitu komponen dimana nilai resistansinya akan turun jika temperaturnya naik

LDR ( Light Depend Resistor) yaitu komponen dimana nilai resistansinya akan turun jika terkena cahaya dan membesar jika gelap

Page 10: Komponen listrik dasar sistem kontrol

KONDENSATOR ( C ) Adalah komponen listrik yang dapat menampung muatan

listrik DC Terdiri dari dua keping konduktor yang disekat dengan

isolator Kapasitas (daya tampung) muatan listrik (C) tergantung

dari : luas penampang keping yang saling berhadapan (A) , jarak antara keping tersebut (d) = tebal isolator ( d ), dan jenis bahan isolatornya ( Σ )» C = ( ΣA ) : ( 4d)

Kondensator memiliki sifat yang berbeda terhadap arus AC dan DC

Besarnya nilai hambatan listrik dapat dihitung dari Reaktansi kapasitifnya

Xc = Reaktansi Kapasitif (Ω) F = Freqwensi (Hz)C = Kapasitas Kondensator (Farad)

Page 11: Komponen listrik dasar sistem kontrol

KAPASITAS KONDENSATOR( C )Kapasitas kondensator dihitung dengan satuan

FARAD ( F ) dimana 1 farad adalah muatan listrik yang habis jika arus mengalir 1 A dengan tegangan 1 V selama 1 detik. Namun pada kondensator umumnya satuan tertinggi adalah mikro farad :

Mikro farad ( µF ) 1 µF = 10-6 F Nano farad ( nF ) 1 nF = 10-3 µFPiko farad ( pF ) 1 pF = 10-3 µFNamun untuk kondensator kecil Nilai C mengguna kan

kode angka angka ke tiga = pengali ( x 10n )misalnya tertulis 222 berarti 2200 pF = 2,2 nF = 2n2 Jika hanya satu atau dua angka berarti pF misal 33 =

33 pF

Page 12: Komponen listrik dasar sistem kontrol

Contoh beberapa bentuk Kondensator

Kondensator untuk pengapian pada kendaraan

Kondensator polyester

Kondensator kertas

Kondensator Elektrolit ( ELCO )

Page 13: Komponen listrik dasar sistem kontrol
Page 14: Komponen listrik dasar sistem kontrol

INDUKTOR Adalah berupa kawat berisolasi yang digulung pada inti

besi Induktor biasa juga dusebut COIL, kumparan, lilitan, juga

selenoid. Jika kumparan dialiri arus listrik maka akan terbentuk

medan magnet, medan magnet diperkuat dengan adanya inti besi didalamnya.

Jika arus yang mengalir adalah arus DC maka terbentuk magnet yang tidak berubah ubah

Namun jika arus yang mengalir adalah AC maka medan yang terbentuk berubah ubah sesuai arah arusnya.

Perubahan medan magnet inilah selanjutnya membangkitkan induksi (arus listrik ke 2) sehingga komponen ini disebut INDUKTOR

Page 15: Komponen listrik dasar sistem kontrol

KARAKTERISTIK INDUKTOR Pada arus DC tidak terbentuk induksi sehingga arus

mengalir dengan kuat karena tidak ada perlawanan kecuali hanya hambatan dari kawat itu sendiri. Sehingga kawat cepat panas.

Namun terhadap arus AC induksi yang terbangkir akan melawan arus yang masuk sehingga bisa dikatakan mendapata tambahan nilai resistansi sehingga arus yang masuk melemah. Sehingga kawat tidak cepat panas.

Besarnya perlawanan arus dapat dihitung dengan rumus : XL = 2πfL.

Dimana Xc = Reaktansi Induktif ( Ω ), f = frekwensi arus ( Hz ), danL = nilai Induktor ( Henri )

Page 16: Komponen listrik dasar sistem kontrol

Beberapa contoh bentuk Induktor

Page 17: Komponen listrik dasar sistem kontrol

DIODAAdalah komponen yang hanya bisa menghantar pada satu arah saja yaitu dari anoda ke katoda

Tegangan terendah yang bisa mengalir adalah 0,6 Volt Beberapa bentuk kemasan dioda seperti terlihat pada gambar

Page 18: Komponen listrik dasar sistem kontrol

Beberapa contoh rangkaian dengan

komponen Condensato ( C ), Dioda ( D ), Induktor

( L ) pada :arus AC dan DC

Page 19: Komponen listrik dasar sistem kontrol

Dari gambar di atas, apakah lampunya menyala normal, redup, sangat redup, atau tidak menyala ?

Page 20: Komponen listrik dasar sistem kontrol

Dari gambar di atas, apakah lampunya menyala normal, redup, sangat redup, atau tidak menyala ?

Page 21: Komponen listrik dasar sistem kontrol

Dari gambar di atas, apakah lampunya menyala normal, redup, sangat redup, atau tidak menyala ?

Page 22: Komponen listrik dasar sistem kontrol

Dari gambar di atas, apakah lampunya menyala normal, redup, sangat redup, atau tidak menyala ?

Page 23: Komponen listrik dasar sistem kontrol

Dari gambar di atas, apakah lampunya menyala normal, redup, sangat redup, atau tidak menyala ?

Page 24: Komponen listrik dasar sistem kontrol

Dari gambar di atas, apakah lampunya menyala normal, redup, sangat redup, atau tidak menyala ?