Komponen GTSKL

33
Komponen GTSKL 1. Direct Retainer Direct retainer adalah bagian dari GTSKL yang memegang gigi penjangkaran dengan tujuan memberikan retensi bagi gigi tiruan Macam-macam direct retainer : (1) Cengkeram: tipe sirkumferensial (suprabulge), tipe bar (infrabulge), kombinasi (sirkumferensial+bar; sirkumferensial+wrought wire) (2) Attachment: intracoronal, extracoronal, precision, rigid, nonrigid. Cengkeram = clasp= extracoronal retainer Cengkeram merupakan bagian dari GTSKL yang melingkari gigi penjangkaran dan tujuannya memberi retensi, stabilisasi dan support bagi gigi tiruan Tipe-tipe cengkeram : 1. Tipe sirkumferensial (tipe suprabulge) Adalah bila cengkeram tersebut mencapai undercut dari arah oklusal atau di atas garis 1

description

-

Transcript of Komponen GTSKL

Page 1: Komponen GTSKL

Komponen GTSKL

1. Direct Retainer

Direct retainer adalah bagian dari GTSKL yang memegang gigi penjangkaran

dengan tujuan memberikan retensi bagi gigi tiruan

Macam-macam direct retainer :

(1) Cengkeram: tipe sirkumferensial (suprabulge), tipe bar (infrabulge),

kombinasi (sirkumferensial+bar; sirkumferensial+wrought wire)

(2) Attachment: intracoronal, extracoronal, precision, rigid, nonrigid.

Cengkeram = clasp= extracoronal retainer

Cengkeram merupakan bagian dari GTSKL yang melingkari gigi penjangkaran dan

tujuannya memberi retensi, stabilisasi dan support bagi gigi tiruan

Tipe-tipe cengkeram :

1. Tipe sirkumferensial (tipe suprabulge)

Adalah bila cengkeram tersebut mencapai undercut dari arah oklusal

atau di atas garis survei. Lengan retentif cengkeram akan berjalan dari oklusal,

kemudian menyilang dan berakhir di daerah undercut.

1

Page 2: Komponen GTSKL

2. Tipe bar (tipe infrabulge)

Adalah bila cengkeram tersebut mencapai undercut dari arah gingiva

atau di bawah garis survei. Lengan retentif cengkeram ini berasal dari sadel

atau konektor mayor, kemudian menyilang tepi gingiva dan berakhir di daerah

undercut.

3. Tipe kombinasi

Sirkumferensial dengan bar

Sirkumferensial dengan wrought wire (kawat)

Perbandingan sifat cengkeram tipe sirkumferensial dengan tipe bar :

Sifat cengkeram Tipe sirkumferensial Tipe bar

Pendekatan daerah retensi Dari oklusal Dari servikal

Kemungkinan retensi Terbatas Besar

Gangguan estetik Biasanya besar Biasanya sedikit

Penutupan gigi penjangkaran Besar Kurang besar

Penutupan gingiva Kurang Besar

Ungkitan gigi penjangkaran Besar Kecil/ tidak ada

2

Page 3: Komponen GTSKL

Perbedaan antara cengkeram kawat dengan cengkeram tuang :

Cengkeram Kawat Cengkeram Tuang

Kurang stabil Lebih stabil

Kurang retentif Lebih retentif

Bentuk diameter bulat, sehingga

dengan gigi berkontak garis

Elips, sehingga dengan gigi berkontak

bidang

Cepat longgar Lebih fit

Letak pada kuadran III, IV Letak pada kuadran I, IV

Permukaan gigi yang ditutup lebih

sedikit estetis baik

Permukaan gigi yang ditutup lebih luas

estetis kurang baik

Bahan: chrom, nikel, baja Bahan: chrom, cobalt, molybdenum

3

Page 4: Komponen GTSKL

Syarat-syarat Cengkeram Tuang :

a. Support

Dimungkinkan dengan adanya rest oklusal (occlusal rest) untuk mencegah pergerakan

gigi tiruan ke arah gingiva, dan mempertahankan hubungan yang stabil antara

cengkeram dengan gigi penjangkaran. Beban bisa disalurkan ke jaringan periodontal

sejajar dengan sumbu aksial gigi.

b. Bracing/Stabilisasi

adalah resistensi dari cengkeram dalam melawan gaya-gaya horizontal, lateral,

atau torsional.

cengkeram tipe sirkumferensial memberikan bracing yang lebih baik.

diberikan oleh semua bagian yang kaku dari cengkeram kecuali bagian terminal.

c. Retensi

diberikan oleh bagian cengkeram yang terletak di bawah garis survei, yaitu bagian

retentif dari lengan cengekram (terminal) dan bersifat elastis.

mencegah pergerakan gigi tiruan dari arah gingiva, misalnya dengan adanya

gerakan lidah, pengunyahan, penelanan, atau makanan yang melekat.

d. Reciprocity

bagian cengkeram yang menetralisasikan gaya-gaya yang dibuat oleh bagian yang

lain.

e. Encirclement

yang baik adalah bila cengkeram melingkari gigi penjangkaran sebanyak 180˚.

f. Bersifat Pasif

cengkeram tidak boleh memberikan tekanan kecuali pada waktu berfungsi atau

pada waktu melepaskan protesa.

Kriteria pemilihan cengkeram tuang:

1. Tipe dari support

a. Tooth borne:

4

Page 5: Komponen GTSKL

Gigi tiruan ini didukung oleh segmen dentoalveolar

Biasanya res diletakkan disebelah diastema untuk mengurangi atau

menghilangkan gerakan rotasi dari gigi tiruan pada waktu berfungsi.

b. Tooth mucosa borne:

Gigi tiruan ini didukung oleh segmen dentoalveolar dan mucoosseous.

Gigi tiruan dapat berotasi bila ada kekuatan kunyah yang jatuh pada

bagian ujung bebas/free end disebabkan oleh adanya perbedaan

segmen dukungan.

2. Penutupan yang minimal dari gigi dan gusi

Cengkeram yang tidak banyak menutupi jaringan ini lebih disukai karena cenderung

mengurangi akumulasi plak.

3. Letak garis survei

Posisi dan kecembungan gigi penjangkaran (lokasi undercut) berpengaruh terhadap

pemilihan komponen retentif dan bracing.

4. Bilateral bracing

Bila diperlukan distribusi beban yang luas, dipakai cengkeram yang memberikan

bilateral bracing.

5. Kontur jaringan di sebelah gigi penjangkaran

Bila jaringan sekitar gigi penjangkaran merupakan undercut, atau bila gigi relatif

miring terhadap arah masuk, tidak dapat dipakai cengkeram tipe bar.

6. Keterbatasan faktor anatomis

Oklusi, inklinasi aksial gigi dapat mempengaruhi pemilihan cengkeram.

7. Estetika

Cengkeram yang dapat terlihat pada waktu wajah pasien bergerak misalnya pada

waktu bicara atau tertawa harus dipertimbangkan pemakaiannya. Bagian 1/3 gingival

dari gigi C dan P rahang bawah pada umumnya (95%) tidak terlihat ada waktu pasien

berfungsi normal. Untuk rahang atas sekitar 50%. Tipe bar biasanya lebih tidak

terlihat dibandingkan dengan tipe sirkumferensial.

8. Tipe cengkeram pada protesa yang lama

Dapat merupakan indikasi dari perhatian pasien terhadap estetika dan keinginan

pasien, maupun retensi yang diperlukan.

5

Page 6: Komponen GTSKL

Macam-macam cengkeram antara lain :

a. Akers = Simple circlet = Klas I Ney

Paling sederhana,desain tidak rumit, mudah dibuat dan diperbaiki/repair, seperti

cengkeram 3 jari dan paling sering digunakan. Terdiri dari 1 buah rest oklusal dan

2 buah lengan yaitu lengan retentif di permukaan fasial dan lengan resiprokal.

Keuntungan: sederhana, cukup higienis, dan memenuhi persyaratan cengkeram

yang baik, yaitu:

1. Retensi diberikan oleh bagian terminal dari lengan retentif yaitu

bagian cengkeram yang terletak di bawah garis survei.

2. Reciprocity diberikan oleh lengan lingual yang kaku.

3. Encirclement diberikan oleh lengan bukal dan lingual yang melingkari

gigi lebih dari 180˚.

Kerugian : estetik kurang.

Indikasi : gigi molar dan premolar ; untuk bounded saddle.

Modifikasi :

1. Reverse approach circlet

menyerupai akers, hanya letak rest tidak pada daerah diastema.

Indikasi : untuk sadel ujung bebas(free-end) terutama bila gigi terakhir

adalah gigi premolar atau molar ; bila gigi sisa hanya gigi M2 atau M3 kiri

dan kanan.

Sering digunakan saat undercut pada facial/lingual line angle dekat dengan

edentulous space.

Posisi di permukaan mesio-oklusal gigi peyangga dan melewati

permukaan fasial dari mesial ke distal, estetik menjadi kurang baik.

Sehingga tidak sesuai untuk gigi penyangga kaninus dan premolar.

6

Page 7: Komponen GTSKL

2. Hairpin clasp = reverse loop clasp

modifikasi terletak pada bagian bukal, tetapi ukuran gigi harus relatif lebih

besar.

indikasi : untuk gigi posterior ; bila dipakai cengkeram Akers undercutnya

kurang.

kerugian : karies mudah terjadi dan estetiknya kurang sehingga

kebanyakan dipakai hanya untuk rahang bawah.

3. Cengkeram kombinasi

bentuk seperti Akers, tetapi lengan bukal merupakan cengkeram tipe bar

seperti bentuk I atau T.

estetik lebih baik.

kerugian : stabilitas kurang dan encirclement juga kurang.

b. Ring

mengelilingi gigi hampir seluruhnya dan mempunyai 2 rest oklusal.

7

Page 8: Komponen GTSKL

indikasi : gigi molar terakhir yang berdiri sendiri atau yang miring, sebaiknya

simetris kanan dan kiri rahang. Sering diindikasikan untuk gigi M bawah yang

tipping. Bisa juga paada M atas tilting bukal.

keuntungan : encirclement baik, beban jatuh sejajar sumbu aksial, meskipun gigi

penjangkaran miring.

kerugian : banyak bagian gigi yang ditutup, retensi relatif kurang dibandingkan

dengan akers.

c. Back Action

prinsip sama seperti pada ring clasp.

keuntungan : estetik lebih baik, retensi cukup baik.

kerugian : daya resiprokal kurang, kurang higienis dari segi periodontal, dan

kurang dapat melawan gaya-gaya horisontal.

indikasi : kelas I dan II Kennedy dengan gigi premolar sebagai gigi terakhir.

d. Double Akers/Embrasure Clasp/Bonwill

Merupakan 2 buah akers/simple circlet yang disatukan

Keuntungan: memenuhi semua persyaratan cengkeram yang baik

Kerugian: estetik kurang dan banyak bagian gigi yang ditutup

8

Page 9: Komponen GTSKL

Indikasi: pada gigi premolar dan molar yang tidak mempunyai diastema di

antaranya.

Dapat digunakan untuk kasus kelas II,III, atau IV

e. Roach

i. Adalah cengkeram yang terdiri dari 2 atau 3 bagian yang disatukan.

ii. Terdapat dua macam:

a. Modifikasi dari Y,V,U,S,R,C,I,dan lain-lain

Terdiri dari dua bagian yaitu rest dan bagian retensi

Kadang-kadang dinamakan cengkeram RII

Keuntungan: retensi dan estetik cukup baik.

Kerugian: kurang higienis dan kurang encirclement

Bar pada bagian labial dapat berbentuk I,Y,T,R,C tergantung

undercut yang ada

Indikasi: untuk gigi depan dan gigi premolar

b. RPI (rest, proximal plate, dan I bar)

9

Page 10: Komponen GTSKL

Diperkenalkan oleh Krol terutama untuk gigi tiruan tooth-mucosa

borne. Terdiri dari 3 bagian, yaitu rest, proximal plate, dan I bar.

Dengan demikian memungkinkan pelingkaran yng baik bagi gigi

penjangkaran pada saat istirahat. Tetapi pada saat berfungssi, I bar dan

proximal plate akan menjauhi gigi penjangkaran, sehingga beban yang

jatuh pada gigi penjangkaran akan berkurang.

Cengkeram tuang untuk gigi depan

terdapat beberapa macam cengkeram tuang untuk gigi depan yang pada pemakaiannya

perlu sekali mempertimbangkan estetika pasien. Contoh: akers, roach, inlay, gabelklammer,

krallenverankerung.

2. Konektor Mayor

Adalah suatu plate strap atau bar yang menghubungkan komponen-komponen dari GTSL

dari sisi yang satu ke sisi yang berlawanan.

Syarat konektor:

1. harus cukup rigid atau kaku agar dapat meneruskan gaya-gaya dari satu sisi rahang

ke sisi rahang yag lain. Dengan demikian beban dapat didistribusikan dengan merata

kepada supporting dento-alveolar dan segmen muco-osseous.

2. harus terletak dengan baik dalam hubungannya dengan gingival dan jaringan lunak

yang bergerak.

3. untuk dukungannya tidak boleh mengenai atau bergeseran dengan merginal gingiva.

Bila mungkin tidak boleh menutupi jaringan gingiva. Apabila menutupi jaringan

gingiva, maka diberikan sedikit relief

4. jarak dari tepi gingiva untuk RA minimal 6 mm, RB 4 mm.

Konektor mayor rahang atas dasar pemilihan :

1. Jumlah gigi-gigi sisa yang masih ada

Bila gigi penjangkaran masih banyak atau gigi sisa masih cukup banyak, konektor

mayor dapat diperkecil

2. Letak diastema

10

Page 11: Komponen GTSKL

Bila gigi anterior sudah tidak ada, seringkali dipakai horseshoe bar, meskipun bar ini

mempunyai banyak kekurangan, misalnya untuk fonetik, dan kurang baik ditinjau

dari segi periodontal.

3. Ada / tidaknya torus palatinus

Bila torus kecil, dapat dipakai palatal strap, sedangkan bila besar, dipakai horsehoe

bar atau AP bar.

4. Comfort

Tipe strap dan plate lebih dapat diterima oleh pasien karena dapat dibuat lebih tipis.

Beberapa pasien menyatakan bahwa penutupan palatum yang banyak dapat

menyebabkan gangguan dalam pengunyahan, menimbulkan rasa panas atau persepsi

taktil yang berkurang atau menimbulkan rasa mual. Pada umumnya bentuk posterior

palatal strap lebih disukai daripada anterior strap/bar.

5. Fonetik

Daerah 1/3 anterior (speech zone) sedapat mungkin jangan ditutupi oleh konektor,

kecuali bila gigi anterior hilang.

Macam-Macam Konektor Rahang Atas :

Istilah strap dipakai bila lebar anteroposterior dari konektor adalah 8-12 mm. Bila lebih

kecil dipaka istilah bar, dan bila lebih besar dari 12 mm disebut sebagai plate.

11

Page 12: Komponen GTSKL

1. Posterior Palatal Strap = Transversal Band = Palatinal Band = Mid Palatal Strap

Indikasi : Kehilangan gigi posterior ( Kelas I, II, III Kennedy). Catatan:

lebih nyaman dibandingkan dengan tipe bar dan tidak menutupi palatum bagian

anterior (rugae) dan distribusi beban kunyah ke palatum lebih luas

bila diperlukan konektor yang bersifat lebih kaku, bagian tengah dapat dibuat lebih

tebal (sampai 1,5 mm).

2. Anterior palatal strap / bar = horseshoes bar

Indikasi: terdapat kehilangan gigi anterior dan posterior serta dapat dipakai pada pasien

dengan torus palatinus yang tidak bisa ditutupi dengan konektor.

Konektor kurang kaku sehingga dapat terjadi gerakan ke bukolingual pada daerah

posterior

12

Page 13: Komponen GTSKL

3. Anteroposterior palatal strap/ bar = double palatal bar.

Indikasi: bila ada kehilangan gigi anterior dan posterior serata terdapat torus palatinus

besar, tetapi diperlukan konektor yang bersifat lebih kaku daripada anterior palatal strap.

Catatan:

palatum tidak terlalu banyak ditutup dan torus palatinus harus bebas

kurang comfort karena mempunyai banyak borders dan distribusi beban kurang

Support muco-osseous yang diberikan lebih sedikit dibandingkan dengan desain

plate.

4. Full palate connector = complete palate plate

Indikasi:

a. long span bilateral tooth mucosa borne, dengan atau tanpa kehilangan gigi anterior.

b. Bila diperlukan dukungan maksium dari muco-osseus.

c. Untuk pasien dengan cacat pada palatum.

Dapat meneruskan beban kunyah dengan baik karena daerah yang ditutupi sangat luas

namun relatif berat.

5. Modified palatal plane

Adalah bentuk kombinasi dari bermacam-macam konektor mayor tersebut, dibuat

berdasarkan kasus yang ada.

13

Page 14: Komponen GTSKL

Konektor Rahang Bawah dasar pemilihan :

1. Kebutuhan retensinya

2. Mengurangi beban yang jatuh pada gigi penjangkaran.

3. Pertimbangan anatomik dari mandibula dan jumlah gigi yang tersisa

4. Estetika.

5. Kebiasaan pasien

Macam-Macam Konektor Rahang Bawah :

1. Lingual Bar

Merupakan konektor yang banyak digunakan dan dapat diterima oleh pasien. Indikasi:

bila ruang dasar mulut sama atau lebih besar dari 7 mm.

Keuntungan bar lingual

Bar lingual berkontak minimal dengan gigi sisa dan jaringan lunak penurunan

akumulasi plak dan peningkatan stimulasi jaringan lunak.

Kerugian bar lingual

o Bila desain dan konstruksi bar lingual tidak dirawat dengan baik resultan

kerangka menjadi tidak kaku (rigid) ß prosedur waxing yang tidak akurat.

o Konektor mayor dapat menjadi terlalu tipis dan terlalu fleksibel ß gaya

destruksi yang potensial pada masing-masing gigi dan segmen lengkung

mandibular.

Catatan:

o Penampang konektor harus berbentuk seperti buah pear dengan dimensi

superior-inferior sebesar 4 mmdan anteroposterior 2 mm

o Jarak minimal antara tepi atas konektor dan gingival margin 3 mm

o Tepi bawah konektor tidak boleh melebihi batas fungsional dari dasar mulut.

14

Page 15: Komponen GTSKL

2. Lingual Plate

a. Struktur lingual plate pada dasarnya ½ bentuk pear (half-pear-shaped) bar lingual

dengan selempeng metal tipis yang memanjang dari batas superior Proyeksi tipis

metal dibawa pada permukaan lingual gigi dan terlihat scalloped appearance.

b. Batas inferior lingual plate diposisikan serendah mungkin pada dasar mulut, tetapi

jangan sampai mengganggu gerakan fungsional lidah dan jaringan lunak. Sedangkan

batas superior lingual plate harus berkontak dengan permukaan lingual gigi diatas

cingula.

c. Lingual plate harus menutupi ruang interproksimal hingga titik kontak sehingga akan

mencegah makanan masuk ke area ini. Margin superior scalloped metal harus knife

edged untuk mencegah efek “ledging” pada permukaan lingual gigi.

d. “Step backs” dapat dirancang untuk menghindari terlihatnya metal. Untuk

mendapatkan ini, batas superior lingual plate harus menutupi cingulum masing-

masing gigi. Batasnya memanjang sepanjang kontak area gigi dan berputar secara

apikal, mengikuti garis sudut terhadap tingkat gingival.

e. Indikasi:

o Bila tinggi dasar mulut kurang dari 5mm

o Untuk antisipasi bila kelak ada gigi depan yang harus dicabut

o Bila ada torus lingualis.

f. Catatan:

o Konektor ini menutupi gigi dan jaringan gingiva lebih banyak dibandingkan

dengan konektor lain

15

Page 16: Komponen GTSKL

o Bagian atas konektor harus berkontal baik dengan permukaan lingual gigi untuk

mencegah terjebaknya sisa makanan

o Tepi konektor harus dibuat setipis mungkin untuk kenyamanan pasien

o Batas bawah harus dibuat lebih tebal untuk menambah rigiditas konektor.

3. Double lingual bar (Kennedy bar)

a. Indikasi: gigi depan mengalami kelainan periodontal karena dapat berfungsi splin.

b. Catatan:

o Tidak menutupi marginal gingiva.

o Terdiri dari lingual bar dan continuours clasp yang jaraknya cukup besar

sehingga bisa dilakukan self cleansing.

o Rigiditas relatif kurang

o Bila ada diastema, dibuatkan interrupted double lingual bar.

c. Karaketeristiknya merupakan gabungan dari konektor mayor bar lingual dan

lingual plate

d. Posisi dan kontur batas atas dan bawah double lingual bar sama dengan lingual

plate.

e. Komponen atas dan bawah tidak dihubungkan dengan lembaran metal yang

menyambung. Hasilnya, permukaan lingual gigi dan jaringan lunak interproksimal

terekspos.Komponen bawah konektor mayor ini pada potongan melintang harus

half-pear-shaped, dengan diameter terbesar pada batas inferior.

f. Upper bar harus ½ oval pada potongan melintang. Bar ini harus setinggi 2-3 mm

dengan tebal 1 mm. Lower bar tidak boleh lurus, menyilang permukaan lingual

gigi harus menampakkan scalloped appearance.

16

Page 17: Komponen GTSKL

g. Kedua bar dihibungkan dengan konektor minor yang berlokasi pada ruang

interproksimal di setiap ujungnya untuk menyembunyikan ketebalan metal dan

less noticeable terhadap lidah. Rest harus diletakkan pada setiap ujung upper bar

dan berlokasi tidak lebih posterior dibandingkan fossa mesial P1 untuk mencegah

pergerakan bar secara inferior dan menyebabkan pergerakan orthodontic sisa gigi

anterior.

h. Double lingual bar diindikasikan ketika kontak dengan sisa gigi anterior

mandibular, tetapi ada embrasures yang terbuka.

4. Labial bar

a. Indikasi:

o Bila inklinasi gigi anterior rahang bawah sangat miring ke lingual

o Bila ruang dasar mulut sangat sempit

o Bila torus lingualis sangat besar dan tidak dapat dilakukan pembedahan.

b. Catatan:

o Ruang vestibulum harus cukup dalam agar tepi atas bar dapat diletakkan minimal

3 mm dari gingival margin

o Kurang rigid dibandingkan dengan lingual bar

o Estetis kurang baik.

c. Labial bar berada sepanjang mukosa permukaan fasial lengkung mandibula dan

berbentuk seperti half-pear ketika dilihat pada potongan melintang. Karena

penempatannya pada kurvatur eksternal mandibula, labial bar lebih panjang

dibandingkan dengan lingual bar, double lingual bar, atau lingual plate.

17

Page 18: Komponen GTSKL

d. Bila terdapat beberapa gangguan, maka labial bar tidak dapat digunakan. Contonya

bila ada gigi yang malposisi atau lingually inclined atau adanya tori mandibula yang

besar yang mengganggu penggunaan lingual bar atau lingual plate.

e. Harus dilakukan perawatan preprostetik sebelumnya

f. Swing-Lock RPD memperlihatkan modifikasi labial bar . Dalam aplikasi ini,

komponen labial tidak berfungsi sebagai konektor mayor.

3. Konektor Minor

Fungsi utama konektor minor adalah menghubungkan komponen-komponen GTSKL

dengan konektor mayor. Selain itu ia juga berfungsi dalam distribusi tekanan. Syarat:

Harus cukup tebal, supaya rigid, sehingga dapat meneruskan beban komponen–

komponen lain

Tidak boleh mengenai marginal gingiva

Ada 4 kategori konektor minor, yakni:

1. Konektor minor yang menhubungkan cengkeram dengan konektor mayor

2. Konektor minor yang menghubungkan indirect retainer atau rest pelengkap (auxiliary

rest), dengan konektor mayor

3. Konektor minor yang menghubungkan basis dengan konektor mayor

4. Konektor yang berfungsi sebagai approach arms untuk proyeksi vertikal atau cengkeram

bar-type

18

Page 19: Komponen GTSKL

4. Rest

Adalah bagian dari gigi tiruan sebagian kerangka logam yang berkontak pada gigi dan

berfungsi mencegah pergerakan gigi tiruan ke arah gingiva serta meneruskan kekuatan

fungsional kepada gigi-gigi. Macam-Macam rest :

1. Occlusal Rest

Terletak di bagian oklusal dari gigi penjangkaran dan kebanyakan merupakan bagian

dari tipe cengkeram sirkumferensial. Fungsi occlusal rest:

- Meneruskan tekanan kunyah sepanjang sumbu gigi

- Sebagai support, untuk stabilisasi gigi tiruan dan mencegah ekstrusi gigi

penjangkaran

- Berperan sebagai indirect retainer

19

Page 20: Komponen GTSKL

Rest seat dari occlusal rest

Bagian oklusal dari gigi yang akan menerima occlusal rest harus dipreprasi. Rest

tidak boleh diletakkan pada gigi yang belum memiliki dipreparasi dengan baik

Syarat-syarat: Bentuknya segitiga, dengan alas segitiga berada pada marginal ridge.

Panjang alas segitiga sekitar 1/3 lebar buko-lingual/buko palatal gigi dan tinggi

segitiga sekitar 1/3 – 1/2 lebar mesio-distal gigi.Sudut-sudut segitiga dibuat halus.

2. Incisal Rest

Terletak pada incisal edge gigi anterior. Rest ini jarang dipakai karena estetiknya

kurang baik. Seringkali berfungsi sebagai indirect retainer. Rest ini hanya digunakan

untuk gigi anterior rahang bawah.

Rest seat dari incisal rest

Syarat-syarat preparasinya:

- Terletak aproksimal, 1-5 – 2 mm dari sudut proksimo-incisal

- Berbentuk V dan cekungan dibuat membulat

3. Lingual / Cingulum Rest

20

Page 21: Komponen GTSKL

Terletak di bagian lingual dari gigi untuk memberikan support bagi GTSKL. Dipakai

biasanya pada gigi kaninus rahang atas dan bawah, dan kadang-kadang sekali pada gigi

insisif 1 dan 2 rahang atas.

Rest seat dari Lingual/cingulum rest

Morfologi normal dari gigi kaninus rahang atas memungkinkan preparasi yang

memuaskan untuk rest seat.

Lingual rest jarang digunakan pada kaninus rahang bawah, karena enamelnya

yang lebih tipis. Penggunaan lingual rest pada insisif diindikasikan pada kasus kehilangan

gigi kaninus, sehingga pada gigi insisif multiple harus dibuatkan lingual rest.

Syarat-syarat preparasi rest seat:

o berbentuk huruf V dari pandangan proksimal

o dinding lingual harus lebih tegak dibanding dinding singulum

Keadaan yang membolehkan dibuatnya lingual rest yaitu bila singulumnya cukup

menonjol dan bila memiliki OH baik sehingga resiko karies rendah

5. Proximal Plate

Adalah bagian dari gigi tiruan sebagian kerangka logam yang berkontak dengan bagian

proksimal gigi penjangkaran. Biasanya terdapat dekat dengan diastema. Fungsinya adalah

sebagai guiding plane (bidang panduan) dari arah pemasangan gigi tiruan.

6. Indirect Retainer

Adalah komponen dari gigi tiruan kerangka logam yang terletak berlawanan dari garis

fulkrum, yang membantu direct retainer dalam mencegah pergerakan dari basis yang

disebabkan oleh daya ungkit mekanis. Indirect Retainer ini dapat berupa: Rest, konektor

21

Page 22: Komponen GTSKL

minor, proximal plate, lingual plat, atau double lingual bar. Indirect retainer dipakai

pada kasus tooth mucosa borne. Pertimbangan desain untuk indirect retainer:

1. Efektivitasnya tergantung dari jaraknya terhadap garis fulkrum

2. Guiding plane yang dibuat pada gigi penjangkaran di sebeleh basis distal memberikan

retensi indirek yang paling efektif

3. Indirect Retainer memerlukan positive vertical stop seperti tempat rest yang sudah

dipreparasi

7. Plastic Retention Area / Retention Lattice Work

Adalah bagian dari gigi tiruan sebagian kerangka logam yang merupakan tempat

melekatnya resin akrilik dan elemen gigi tiruan. Terdapat 4 macam, yaitu:

1. Open lattice:

- Berbentuk seperti tangga dan digunakan pada kehilangan gigi multipel

- Menyediakan perlekatan terkuat dengan resin akrilik, dan memungkinkan

dilakukan reline dan rebase

2. Mesh:

- Berbentuk jarring dan digunakan pada kehilangan gigi multipel, namun open

lattice lebih diutamakan

- Sulit pada saat packing akrilik. Tekanan yang besar diperlukan, agar akrilik dapat

berpenetrasi ke dalam lubang kecil mesh.

22

Page 23: Komponen GTSKL

3. Posts, loops, beads, atau nailhead:

- Sering digunakan pada basis metal dan digunakan terbatas pada short-span,

tooth-supported applications in patients with well-healed ridges

- Keuntungan: menyediakan higienisitas dan stimulasi termal

- Kerugian: sulit untuk melakukan reline, perlekatan dengan resin cukup lemah

4. Metal stop (tissue stop)

Merupakan tambahan pada open lattice dan mesh. Efektif pada GTS tooth-supported .

Berfungsi mencegah bending dari konektor minor

Bentuk lattice work harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menahan resin akrilik

pada basis dengan aman, cukup kuat melawan distorsi atau pemasuan dan cukup kecil, sehingga

memberikan ruang yang cukup untuk elemen gigi tiruan

8. Basis Gigi Tiruan

Adalah bagian dari gigi tiruan yang berbentuk dengan mukosa dan merupakan tempat

perlekatan dari elemen gigi tiruan.

23

Page 24: Komponen GTSKL

Basis gigi tiruan dapat berupa:

o Resin: basis menempel pada kerangka logam melalui open lattice atau mesh

o Metal: gigi melekat melalui post, loaps, atau beads.

9. Elemen Gigi Tiruan

o Adalah bagian yang menggantikan gigi yang hilang.

o Dapat terbuat dari:

Porselen: bila gigi antagonisnya porselen

Plastik/akrilik: indikasi lebih luas, hampir semua kasus bisa digunakan

Metal/logam: bila ruang protesa sempit/pendek dan untuk gigi posterior,

biasanya menjadi satu dengan kerangka logam.

24