Komplikasi Sinusitis

33
Oleh : Flora Oktavia Sara Fadila Verdira Asihka KOMPLIKASI SINUSITIS Preseptor : dr. HM Yunus Sp.THT-KL Clinical Science Section

description

ncndnmndsmnsmdnsnn

Transcript of Komplikasi Sinusitis

Pemeriksaan dan Diagnosis pada Anisometropia

Oleh :Flora OktaviaSara FadilaVerdira AsihkaKOMPLIKASI SINUSITISPreseptor : dr. HM Yunus Sp.THT-KL

Clinical Science SectionBAB I PENDAHULUAN

Latar BelakangSinusitis peradangan pada salah satu atau lebih mukosa sinus paranasalUmumnya dipicu oleh rinitis.Dapat terjadi hanya pada beberapa hari (sinusitis akut) atau berlanjut menjadi sinusitis kronik jika pengobatan tidak adekuat menimbulkan komplikasi

Latar Belakang

Latar BelakangKomplikasi Sinusitis sangat bervariasi lokal, orbital, intrakranialKomplikasi lokal mukokelKomplikasi orbital selulitis orbita, abses sub periosteal, abses orbital, dan trombosis sinus cavernosusKomplikasi intrakranial abses serebri, meningitis

Bahaya komplikasi bergantung derajat kerusakan jaringan

Latar BelakangBAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

SinusitisInflamasi mukosa sinus paranasalBila mengenai beberapa sinus multisinus, bila mengenai semua sinus pansinusitisTerbagi menjadi Sinusitis Frontal Sinusitis Sfenoid Sinusitis Etmoid sinusitis Maksila

Paling seringditemukan

Anatomi Sinus ParanasalAda empat pasang sinus paranasalempat buah pada masing-masing sisi hidung, yaitu:sinus frontal kanan dan kirisinus etmoid kanan dan kiri (anterior dan posterior),sinus maksila kanan dan kiri (atrium highmore) dansinus sfenoid kanan dan kiri.

Semua sinus ini dilapisi oleh mukosa yang merupakan lanjutan mukosa hidung, berisi udara dan semua bermuara di rongga hidung melalui ostium masing-masing

Anatomi

Anatomi

Anatomi

Fisiologi Refraksi

Fisiologi Refraksi

( Gambar refraksi pada mata eumetrop )

Fisiologi Refraksi

Fisiologi RefraksiAkomodasi adalah kesanggupan mata untuk memperbesar daya pembiasnyaMekanisme akomodasi ada 2 teori:Teori Helmholtz: kalau m.siliaris berkontraksi, maka iris dan badan siliar, digerakkan ke depan bawah, sehingga zonula Zinnii jadi kendor, lensa menjadi lebih cembung, karena elastisitasnya sendiri. Banyak yang mengikuti teori iniTeori dari Tschernig: bila m.siliaris berkontraksi, maka iris dan badan siliar digerakkan ke belakang atas, sehingga zonula Zinnii menjadi tegang, juga bagian perifer lensa menjadi tegang, sedang bagian tengahnya di dorong ke sentral danmenjadi cembung

Fisiologi RefraksiBeberapa macam keadaan refraksi mataEmetropia: keadaan refraksi mata, dimana semua sinar yang sejajar, yang datang dari jarak tak terhingga, dan jatuh pada mata yang dalam keadaan istirahat, akan dibiaskan tepat di retina.Ametropia: keadaan refraksi mata, dimana sejajar yang datang dari jarak tak terhingga dan jatuh dimana dalam keadaan istirahat tidak pernah dikumpulkan tepat di retina. Macam-macam ametropia yaitu:Presbiopia merupakan hilangnya daya akomodasi yang terjadi bersamaan dengan proses penuaan.

Fisiologi Refraksib) Hiperopia atau hipermetropia merupakan kelainan refraksi, dimana sinar yang sejajar yang datang dari jarak tak terhingga, oleh mata yang dalam keadaan istirahat dibiaskan dibelakang retinac) Miopia merupakan kelainan refraksi, dimana sinar sejajar yang datang dari jarak tak terhingga, oleh mata dalam keadaan istirahat dibiaskan di depan retinad) Astigmatisma merupakan kelainan refraksi, dimana sinar sejajar dari jarak tak tertentu, refraksi dalam tiap meridian tidak samae) Anisometropia adalah perbedaan kelainan refraksi di antara kedua mata

Definisi

Etiologi

EtiologiAnisometropia dapat terjadi apabila:1. mata yang satu hipermetropia sedangkan yang lain miopia (antimetropia)2. mata yang satu hipermetropia atau miopia atau astagmatisma sedangkan yang lain emetropia3. mata yang satu hipermetropia dan yang lain juga hipermetropia, dengan derajat refraksi yang tidak sama4. mata yang satu miopia dan yang lain juga miopia dengan derajat refraksi yang tidak sama5. mata yang satu astigmatisma dan yang lain juga astigmatisma dengan derajat yang tidak sama

Klasifikasi Anisometropia

Klasifikasi AnisometropiaSloane membagi anisometropia menjadi 3 tingkat yaitu:anisometropia kecil, beda refraksi lebih kecil dari 1,5 Danisometropia sedang, beda refraksi antara 1,5-2,5 Danisometropia besar, beda refraksi lebih besar dari 2,5 D

Gejala AnisometropiaMenurut Friedenwald gejala anisometropia muncul bila terdapat perbedaan bayangan yang diterima pada kedua retina. Adapun gejala anisometropia pada umumnya sebagai berikut :Sakit kepala.Rasa tidak enak pada kedua matanya.Rasa panas pada kedua mata.Rasa tegang pada kedua mata.

Gejala AnisometropiaGejala yang lebih spesifik pada anisometropia : Pusing (dizziness). Mual-mual. Kadang-kadang melihat ganda. Kesulitan memperkirakan jarak suatu benda. Melihat lantai yang bergelombang. Kesulitan naik tangga Kesulitan mengendarai kendaraan

Kelainan Klinik Akibat Anisometropia

Diagnosis Anisometropia

Diagnosis AnisometropiaPemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan pada anisometropia :

Diagnosis Anisometropia

Diagnosis Anisometropia

Penatalaksanaan

KomplikasiKomplikasi pertama yang muncul akibat anisometropia adalah diplopia, ambliopia dan strabismus sebagai kompensasi mata terhadap perbedaan kekuatan refraksi kedua mata dan yang paling ditakuti adalah kebutaan monokular

TERIMAKASIH