Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya

28
Komplikasi Dan Penyulit Dalam Masa Nifas Serta Penanganannya ERIA CHYNTIAPURI WAHYONO (12111137) FIQIH FUJI LESTARI (12111140) KIKY RULINA (12111142) LAILATUL EMAIRA (12111144) MEGA WAHYU ESTI KARTIKA (12111177) NISHFATUL MUSTAFIDAH (12111180) OGY RATNA (121111 ) RISTYOWATI (12111151)

Transcript of Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya

Page 1: Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya

Komplikasi Dan Penyulit Dalam Masa Nifas Serta Penanganannya

ERIA CHYNTIAPURI WAHYONO (12111137)FIQIH FUJI LESTARI (12111140)KIKY RULINA (12111142)LAILATUL EMAIRA (12111144)MEGA WAHYU ESTI KARTIKA (12111177)NISHFATUL MUSTAFIDAH (12111180)OGY RATNA (121111 )RISTYOWATI (12111151) 

Page 2: Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya

Masa nifas (puerperium) adalah masa sesudah persalinan yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangusng kira-kira 6 minggu

•Infeksi nifas adalah infeksi pada dan melalui traktus genitalis setelah persalinan

Page 3: Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya

Etiologi•Infeksi nifas dapat disebabkan oleh

masuknya kuman kedalam organ kandungan maupun kuman dari luar yang sering menyebabkan infeksi. Berdasarkan masuknya kuman kedalam organ kandungan terbagi menjadi:

•1.   Ektogen (kuman datangdariluar)•2.   Autogen (kuman daritempat lain)•3.   Endogen

(kuman dari jalanlahir sendiri)•  

Page 4: Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya

• Selain itu, infeksi nifas dapat disebabkan oleh:• 1.      Streptococcus Haemolyticus Aerobic• Streptococcus Haemolyticus Aerobic merupakanpenyebab infeksi yang

paling berat. Infeksi inibersifateksogen (misaldaripenderitalain, alat yang tidaksteril, tanganpenolong, infeksi tenggorokan orang lain).

•  • 2.      Staphylococcus Aerus• Cara masuk Staphylococcus Aerus secaraeksogen,

merupakanpenyebab infeksi sedang. Seringditemukan di rumah sakit dandalamtenggorokan orang-orang yang nampaksehat.

•  • 3.      Escheria Coli• Escheria Coli berasaldari kandung kemih atau  rektum. Escheria

Coli dapatmenyebabkan infeksiterbataspada perineum, vulva dan endometrium. Kuman inimerupakanpenyebabdari infeksi traktusurinarius.

•  • 4.      Clostridium Welchii• Clostridium

Welchii bersifatanaerobdanjarangditemukanakantetapisangatberbahaya. Infeksi inilebihseringterjadipada abortus kriminalisdan persalinan ditolongdukun.

•  

Page 5: Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya

Menurut Saiffudin (2006) , dan Helen Varney (2008) faktor predisposisi dari infeksi nifas, antara lain :

• 1.    Kurang gizi atau malnutrisi• 2.    Anemia• 3.    Higiene• 4.    Kelelahan• 5.    Proses persalinan bermasalah, yaitu :

▫ a.    Partus lama (macet)▫ b.    Persalinan lama khususnya dengan pecah ketuban▫ c.    Manipulasi intra uteri▫ d.   Trauma jaringan yang luas  seperti laserasi yang tidak diperbaiki▫ e.    Hematoma▫ f.     Hemoragi▫ g.    Korioamnionitis▫ h.    Persalinan traumatik▫ i.      Retensi sisa plasenta▫ j.      Teknik aseptik tidak sempurna

Page 6: Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya

•2.4    Tanda dan Gejala Infeksi nifas•1.    Peningkatan suhu tubuh (38ºC atau

lebih) yang terjadi antara hari ke 2-10 postpartum

•2.    Tachicardia•3.    Malaise umum•4.    Nyeri•5.    Lochea berbau tidak sedap•(Helen Varney, 2008)

Page 7: Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya

•Macam – Macam Infeksi Nifas•1. ENDOMETRITIS•2. PERITONITIS •3. BENDUNGAN ASI•4. INFEKSI PAYUDARA•5. THROMBOPHLEBITIS•6. LUKA PERINEUM

Page 8: Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya

• 1. ENDOMETRITIS•Endometritis adalah infeksi pada

endometrium (lapisan dalam dari rahim). (Manuaba, I.B. G., 1998). Endometritis adalah suatu infeksi yag terjadi di endometrium, merupakan komplikasi pascapartum, biasanya terjadi 48 sampai 72 jam setelah melahirkan.

Page 9: Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya

•Endometitris dibedakan menjadi 2, yaitu :

•Endrometritis akut•Endometritis Kronik

Page 10: Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya

ENDROMETRITIS AKUT•Endometritis post partum regenerasi

selesai pada hari ke 9, sehingga enDometritis pada umumnya terjadi pada hari ke 9. Pada endometritis akut biasanya endometrium mengalami edema dan hiperemi dan pada pemeriksaan mikroskopik terdapat hiperemi, edema dan infiltrasi leukosit berinti polimorf yang banyak serta pendarahan interstitial. Sebab yang paling penting adalah infeksi gonorea dan infeksi pada abortus dan partus.

Page 11: Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya

Endometritis Kronik •biasa terjadi pada wanita yang masih

menstruasi. Dimana radang dapat terjadi pada lapisan basalis yang tidak terbuang pada waktu menstruasi.

•Endometritis kronik primaria dapat terjadi pada masa menopauese, dimana radang tetap tinggal dan meluas sampai ke bagian endometrium lain..

•Gejala endometritis kronis berupa noda darah yang kotor dan keluhan sakit perut bagian bawah, leukorea.

Page 12: Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya

Jenis Endometritis

Gejala dan Terapi

Gejala Terapi

Endometritis Akut

Gejalanya : DemamLochea berbau : pada endometritis post abortum kadang keluar lochea purulentLochea lama berdarah malahan terjai metrorrhagiKalau radang tidak menjalar ke parametrium atau parametrium tidak nyeri

Terapi :UterotonikaIstirahat, letak fowlerAntibiotikaEndometritis senilis perlu dikuret untuk menyampingkan corpus carsinoma. Dapat diberi estrogen.

Endometritis Kronik

Gejalanya : Flour albus yang keluar dari ostiumKelainan haid seperti metrorrhagi dan menorrhagi

Terapi :Perlu dilakukan kuretase

Page 13: Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya

PERITONITIS        Terjadinya radang pada peritonium.Infeksi nifas dapat

menyebar melalui pembuluh di dalam uterus langsung mencapai peritonium dan menyebabkan peritonitis, atau

melalui jaringan di antara kedua lembar ligamnetum latum yang menyebabkan parametritis.

•  • Tanda-tanda peritonitis :• Peningkatan suhu tubuh,• Nadi cepat dan kecil, • Perut kembung dan nyeri, dan ada defense musculaire. • Muka yang semula kemerah-merahan menjadi pucat, • Mata cekung, • Kulit muka dingin, • Terdapat fasies hippocratica. • Pada peritonitis yang terbatas didaerah pelvis, gejala

tidak seberat peritonitis umum

Page 14: Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya

• Penanganan yang dapat dilakukan : • nasogastritik suction, berikan infus( Nacl atau

Ringer Laktat), • antiobiotik sehingga bebas panas selama 24

jam ( ampisilin 2 gr IV, kemudian 1 gr setiap 6 jam, ditambah gentamisin 5 mg/kg BB IV dosis tunggal/hari dan metronidazole 500 mg IV setiap 8 jam).

• Laparatomi dilakukan pembersihan perut (peritoneal lavage).

Page 15: Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya

BENDUNGAN ASIAdalah pembendungan ASI karena penyempitan duktus

laktiferi atau karena pengosongan yang tidak sempurna atau karena kelainan putting.( Mochtar, 1998).

• 3.    Penyebab bendungan ASI• a.       Bayi belum bisa menyusui sempurna/sedikit• b.      Ibu tidak mau menyusui bayinya• c.       Ibu tidak tahu perawatan payudara•  •    Tanda – tanda bendungan ASI• a.         Payudara bengkak dan keras• b.         Payudara terasa panas dan nyeri• c.         Putting lebih datar• d.        Kulit payudara merah mengkilat• e.         Areola lebih menonjol• f.          Ibu merasa tidak nyaman•  • Pencegahan dapat dilakukan dengan cara :• 1.      Payudara sering disusukan• 2.      Gunakan BH yang menyangga• 3.      Kompres hangat / diperas seblm disusukan• 4.      Tehnik menyusui yang baik

Page 16: Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya

•     Penatalaksanaan bendungan ASI• a.       Bila ibu menyusui :• 1)   Susukan sesering mungkin ke2 payudara• 2)   Berikan tehnik menyusui yg benar• 3)   Untuk mengurangi rasa nyeri sebelum menyusui dikompres

panas dan dingin secara bergantian dan ASI diperas dulu serta membasahi putting dengan ASI sebelum menyusui

• 4)   Untuk mengurangi nyeri setelah menyusui :•  gunakan BH yg menyangga•  keluarkan sisa ASI•  kompres dingin•  berikan paracetamol 500mg s/ 4 jam•  Lakukan evaluasi setelah 3 hari• b.      Bila ibu tidak menyusui:• 1)   Sangga payudara dg BH ketat• 2)   Kompres dingin pd payudara• 3)   Hindari pijat dan kompres hangat• 4)   Berikan paracetamol 500mg• 5)   Berikan lynoral atau stilbistrol 3 x 1 selama    3 hari ( kalau

perlu )

Page 17: Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya

4. INFEKSI PAYUDARADalam masa nifas dapat terjadi infeksi dan peradangan pada mammae

terutama pada primipara.Tanda-tanda adanya infeksi adalah rasa panas dingin disertai dengan kenaikan suhu, penderita merasa lesu dan tidak ada nafsu makan. Penyebab infeksi adalah staphilococcus aureus. Mamae membesar

dan nyeri dan pada suatu tempat, kulit merah, membengkak sedikit, dan nyeri pada perabaan. Jika tidak ada pengobatan bisa terjadi abses.

• Berdasarkan tempatnya infeksi dibedakan menjadi :• a. Mastitis yang menyebabkan abses dibawah areola mamae.• b. Mastitis ditengah-tengah mammae yang menyebabkan abses ditempat itu.• c. Mastitis pada jaringan dibawah dorsal dari kelenjar-kelenjar yang menyebabkan abses

antara mammae dan otot-otot dibawahnya.

• Pencegahan• Perawatan putting susu pada laktasi merupakan usaha penting untuk

mencegah mastitis. Perawatan terdiri atas membersihkan putting susu dengan minyak baby oil sebelum dan sesudah menyusui untuk menghilangkan kerak dan susu yang sudah mengering. Selain itu juga memberi pertolongan kepada ibu menyusui bayinya harus bebas infeksi dengan stafilococus. Bila ada luka atau retak pada putting sebaiknya bayi jangan menyusu pada mammae yang bersangkutan, dan air susu dapat dikeluarkan dengan pijitan.

Page 18: Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya

• Pengobatan• Segera setelah mastitis ditemukan pemberian susu pada bayi dihentikan dan diberikan

pengobatan sebagai berikut :

•  Berikan kloksasilin 500 mg setiap 6 jam selama 10 hari.

•  Sangga payudara

• Kompres dingin

•  Bila diperlukan berikan parasetamol 500 mg per oral setiap 4 jam.

•  Ikuti perkembangan 3 hari setelah pemberian pengobatan

• Bila ada abses, nanah perlu dikeluarkan dengan sayatan sedikit mungkin pada abses, dan nanah dikeluarkan sesudah itu dipasang pipa ketengah abses, agar nanah bisa keluar. Untuk mencegah kerusakan pada duktus laktiferus sayatan dibuat sejajar dengan jalannya duktus-duktus. Atau jika terdapat masa padat, mengeras dibawah kulit yang kemerahan :

•  Berikan antibiotik kloksasilin 500 mg per oral 4 kali sehari selama 10 hari atau eritromisin 250 mg per oral 3 kali sehari selama 10 hari

•  Drain abses :

• o Anestesi umum dianjurkan

• o Lakukan insisi radial dari batas puting ke lateral untuk menghindari cidera atau duktus

• o Gunakan sarung tangan steril

• o Tampon longgar dengan kasa

• o Lepaskan tampon 24 jam ganti dengan tampon kecil

•  Jika masih banyak pus tetap berikan tampon dalam lubang dan buka tepinya

•  Yakinkan ibu tetap menggunakan kutang

•  Berikan paracetamol 500 mg bila perlu

•  Evaluasi 3 hari

Page 19: Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya

5. THROMBOPHLEBITISPenjalaran infeksi melalui vena. Sering terjadi dan

menyebabkan kematian. Dua golongan vena yg memegang peranan yaitu:

 Vena-vena dinding rahim lig. Latum (vena ovarica, vena uterina, dan vena hipogastrika) atau disebut tromboplebitis

pelvic Vena-vena tungkai (vena femoralis, poplitea, dan saphena)

atau disebut tromboplebitis femoralis• • Tromboplebitis pelvic• Yg paling sering meradang adalah vena ovarica, karena pd vena

ini mengalirkan darah dr luka bekas plasenta.• Penjalarannya yaitu dr vena ovarica kiri ke vena renalis, vena

ovarica kanan ke cava inferior

• Ciri – ciri dari pelviotromboflebitis, antara lain :• Nyeri terdapat pada perut bagian bawah dan atau perut bagian

samping•  Timbul pada hari ke 2-3 masa nifas dengan atau tanpa panas.

Page 20: Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya

• Tromboplebitis femoralis• Dari trombophelebitis vena saphena magna atau peradangan

vena femoralis sndr• Penjalaran thrombophebitis vena terin• Akibat parametritis : thrombophlebitis pd vena femoralis mgkn

tjd krn aliran darah lambat didaerah lipat paha krn vena tertekan lig.inguinale.

• Thrombophlebitis femoralis tjd oedem tungkai yg mulai pd jari kaki dan naik ke kaki, betis, dan paha. Biasanya hanya 1 kaki yg bengkak tapi kadagn keduanya.

• Penyakit ini dikenal dgn nama phlegmasia alba dolens(radang yg putih & nyeri)

• Ciri – ciri dari tromboflebitis femoralis, antara lain :• Keadaan umum tetap baik• Suhu badan subfebris selama 7-10 hari• Suhu mendadak naik kira-kira pada hari 10-20 dan disertai

dengan menggigil dan nyeri sekali

• 

Page 21: Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya

• 6. LUKA PERINEUM• Luka akan menjadi nyeri, merah dan bengkak akhirnya luka terbuka dan

mengeluarkan getah bernanah.Fase – fasepenyembuhanlukamenurutSmeltzer (2002 : 490) adalahsebagaiberikut:

• FaseInflamasi, berlangsungselama 1 sampai 4 hari.• Respons vascular

danselularterjadiketikajaringanteropongataumengalamicidera. Vasokonstriksipembuluhdarahterjadidanbekuanfibrinoplateletterbentukdalamupayauntukmengontrolperdarahan. Reaksiiniberlangsung 5 menitsampai 10 menitdandiikutiolehvasodilatasivanula. Mikrosirkulasikehilangankemampuanvasokonstriksinyakarenanorepineprindirusakolehenzimintraselular. Juga histamine dilepaskan yang meningkatkanpermeabelitaskapilerketikamikrosirkulasimengalamikerusakan, elemendarahseperti antibody, plasma protein, elektrolit, komlemendan air menembusspasium vascular selama 2 sampai 3 harimenyebabkan edema terabahangat, kemerahandannyeri.

•  

Page 22: Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya

• FaseProliferatif, berlangsung 5 sampai 20 hari.• Fibroblasmemperbanyakdiridanmembentukjaring-jaringuntuksel-sel yang

bermigrasi. Sel-sel epitel membentukkuncuppadapinggiranluka; kuncupiniberkembangmenjadikapiler, yang merupakansumbernutrisibagijaringangranulasi yang baru.Setelah 2 minggu, lukahanyamemiliki 3 % sampai 5% darikekuatanaslinya. Sampaiakhirbulan, hanya 35% sampai 59% kekuatanlukatercapai. Tidakakanlebihdari 70% sampai 80% kekuatandicapaikembali. Banyak vitamin, terutama vitamin C, membantudalam proses metabolisme yang terlibatdalampenyembuhanluka.

•  • Fase Maturasi, berlangsung 21 hari sampai sebulan atau bahkan tahunan.

Sekitar 3 minggu setelah cedera, fibroblast mulai meninggalkan luka. Jaringan parut tampak besar,  sampai fibril kolagen menyusun kedalam posisi yang lebih padat. Hal ini, sejalan dengan dehidrasi, mengurangi jaringan parut tetapi meningkatkan kekuatannya. Maturasi jaringan seperti ini terus berlanjut dan mencapai kekuatan maksimum dalam 10 atau 12 minggu, tetapi tidak pernah mencapai kekuatan asalnya dari jaringan sebelum luka.

•  

Page 23: Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya

•   Robekan perineum dapatdibagiatas 4 derajat:• Derajat  I:mukosa vagina, komisura posterior, kulit pireneum• Derajar II:mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum, otot perineum.• Derajat III:mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum, otot perineum, otot

sfingter ani.• Derajar IV:mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum, otot perineum, otot

sfingter ani, dinding depan rektum. (Sulistyawati & Nugraheny, 2010;h.18).•  •  •  Penjahitan laserasi perineum• Tujuan dari dilakukanya penjahitan pada laserasi pereneum adalah menyatukan

kembali jaringan tubuh dan mencegah kehilangan darah yang tidak perlu. Setiap dilakukan penusukan jarum saat menjahit, kita sama saja membuat suatu luka baru pada jaringan, oleh karna itu upaya penjahitan sesedikit mungkin namun dengan hasil perapatan jaringan semaksimal mungkin. Jika episotomi sudah dilakukan, lakukan penilaian dengan hati-hati untuk memastikan lukanya tidak meluas. Sebisa mungkin gunakan teknik jahitan jelujur.  Jika ada sayatan yang terlalu dalam hingga mencapai lapisan otot, mungkin diperlukan penjahitan terputus untuk merapatkan jaringan. (Sulistyawati & Nugraheny, 2010; h. 185-192)

Page 24: Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya

•Penanganan• Perawatan perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk

menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran plasenta sampai dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil.(Rukiyah dkk, 2011; h.125).

•  • Tujuanperawatan perineum• Tujuan perawatan perineum menurut Hamilton adalah

mancegah terjadinya infeksi sehubungan dengan penyembuhan jaringan. (Rukiyah dkk, 2011; h.125).

•  • Lingkupperawatan perineum• Lingkupperawatan perineum

adalahmencegahkontaminasidari rectum, menanganidenganlembutpadajaringan yang terkena trauma, bersihkansemuakeluaran yang menjadisumberbakteridanbau. (Rukiyah, 2011; h. 125).

Page 25: Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya

• Waktu perawatan perineum• Menurut feerer perawatan perineum adalah:• a.       Saatmandi:  pada saat mandi ibu post partum pasti melepas

pembalut ,setelah terbukamaka adak emungkinant erjadi kontaminasi bakteri pada cairan yang tertampung pada pembalut, demikian pula pada perineum ibu, untuk itu diperluka pembersihan perineum. (Rukiyah dkk, 2011; h.125).

• b.      Setelah buang air kecil: pada saatbuang air kecil kemungkinanb esar terjadikontaminasi air seni pada rektum akibatnya dapat memicu pertumbuhan bakteri pada perineum untuki tu diperlukan pembersihan perineum.

• (Rukiyah dkk, 2011; h.126).• c.       Setelah buang air besar: pada saat buang air besar, diperlukan

pembersihan sisa-sisa kotoran di sekitar anus ke perineum yang letaknya besebelahan maka diperlukan proses pembersihan anus dan perineum secara keseluruhan. (Rukiyah dkk, 2011; h. 126)

•  •  •  •  

Page 26: Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya

• 4)      Faktor yang mempengaruhiperawatan perineum• a.       Gizi: faktor gizi terutama protein akan sangat mempengaruhi

terhadap proses penyembuhan luka pada perineum karna penggantian jaringan sangat membutuhkan protein.

• b.      Obat-obatan: Steroid: dapat menyamarkan adanya infeksi dengan mengganggu respon inflamasi normal; antikoagulan: dapat menyebabkan hemoragi, Antibiotik spektrum luas/spesifik: efek bila diberikan segera sebelum pembedahan untuk patologi spesifik atau kontaminasi bakteri. Jika diberikan setelah luka ditutup, tidak efektif karna koagulasi intrvaskular.

• c.       Keturunan:  sifat  genetik seseorang akan mempengaruhi kemampuan dirinya dalam penyembuhan luka. Salah satu sifat genetik yang mempengaruhi penyembuhan luka adalah kemampuan dalam sekresi insulin dapat dihambat, sehingga menyebabkan glukosa darah meningkat. Dapat terjadi penipisan protein-kalori.

• d.      Sarana prasarana: kemampuan ibu dalam menyediakan sarana dan prasarana dalam perawatan perineum akan sangat mempengaruhi penyembuhan perineum, misalnya kemampuan ibu dalam menyediakan antiseptik.

• e.       Budaya dan keyakinan: budaya dan keyakinan akan mempengaruhi penyembuhan perineum, misalnya kebiasaan terak telur, ikan dan daging ayam, akan mempengaruhi asupan gizi ibu yang akan sangat mempengaruhi penyembuhan luka.

• (Rukiyah & Yulianti, 2010; h. 362-363) 

Page 27: Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya

•5)        Dampakperawatanluka perineum yang tidakbenar

•1.        Infeksi : Kondisi perineum yangterkena lokia dan lembab akan sangat menunjang perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada perineum.

• 2.        Komplikasi: Munculnya infeksi perineum dapat merambat pada saluran kandung kemih ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya kompikasi infeksi kandung kemih maupun infeksi pada jalan lahir.

• 3.        Kematianibupost partum :Penanganankomplikasi yang lambatdapatmenyebabkanterjadinyakematianibupadapost partummengingatkondisifisikibupost partummasihlemah. (Rukiyah & Yulianti, 2010; h. 363).

Page 28: Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya

•TERIMAKASIH